MAKALAH BLOK II. SISTEM TUBUH IIMODUL 04. NUTRISI
DISUSUN OLEH:Kelompok 2Aristo Lay12.07.0.0021Luthvina Septiami
Aziza12.07.0.0022Eugenius Bramianta W12.07.0.0026Dafiqa Nur
Amaliya12.07.0.0033Ricana Indrawan12.07.0.0037Albert Susanto
Handoyo12.07.0.0043Kristin Gaby Rosari12.07.0.0058Michelle
Suhartono12.07.0.0062Safina Majdina12.07.0.0066Caroline
Prajnaparamitha A.12.07.0.0067Fathorrahman Soleh12.07.0.0071Anyndya
Putri12.07.0.0075
HAhHBHVSDHJCVSHJFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS HANG
TUAHSURABAYA2013iii
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera,Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
pimpinan dan hikmat yang Tuhan sudah berikan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Nutrisi ini
dengan baik.Makalah ini tentu saja tidak dapat terselesaikan dengan
baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, tak lupa kami
haturkan terima kasih kepada:1. Dian Mulawarmanti, drg, MKes selaku
PJM modul kali ini2. Rima Parwati Sari, drg. MKes selaku
fasilisator kelompok
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat serta memudahkan
pembaca untuk dapat mengenal lebih jauh tentang Metabolisme dan
Respirasi Sel. Apabila dalam pembuatan makalah ini ada hal yang
kurang tepat, penulis mohon agar mendapat masukkan sehingga penulis
mengetahui dan dapat memperbaikinya.
Surabaya, 13 Juni 2013
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... iDaftar Isi iiBab I. PendahuluanI.1 Latar
Belakang ..3I.2 Batasan Topik ...3I.1 Peta Konsep ...4Bab II.
PembahasanII.1 Gizi ...5II.2 Status Gizi ...9II.3 KMS (Kartu Menuju
Sehat)...12II.4 AKG (Angka Kecukupan Gizi) ....14II.5 Gizi Yang
Dibutuhkan Ibu Hamil...16II.6 Pengaruh Gizi Ibu Hamil Terhadap
Pertumbuhan Gigi Anak ..19II.7 Penyuluhan ..22BAB III. PenutupIII.1
Kesimpulan ....28Daftar Pustaka .....2930
BAB IPENDAHULUAN
I.1 Latar BelakangHasil survey para mahasiswa FKG, pada tahun
2010-2012 angka kejadian gangguan pertumbuhan gigi pada anak sangat
tinggi. Nutrisi pada ibu hamil sangatlah berpengaruh terhadap
kesehatan gigi anak. Data yang didapat, hal ini terjadi dikarenakan
oleh status gizi pada ibu hamil. Untuk perbaikan nutrisi ibu hamil
para mahasiswa menggunakan metode penyuluhan untuk meningkatkan
kesehatan gigi anak pada usia pertumbuhan.
I.2 Batasan Topik1. Gizia. Definisib. Macamc. Fungsid. Gizi
sebagai sumber nutrisi2. Status Gizia. Definisib. Perkembangan
status gizi di Indonesiac. Cara perhitungan status gizi3. KMSa.
Definisib. Fungsi dan manfaatc. Cara membacad. Bagian-bagian KMS4.
AKGa. Definisib. Pembagian menurut umur, jenis kelamin, berat
badan, tinggi badan, kondisi hamil, jenis pekerjaanc. Cara
perhitungan status gizi5. Gizi yang dibutuhkan ibu hamila.
Komposisib. Kebutuhan energi saat hamilc. Pengaruh status gizi pada
kehamiland. Tujuan penataan6. Pengaruh gizi pada ibu hamil terhadap
pertumbuhan gigi anaka. Pada tumbuh kembang janinb. Macam gizi yang
diperlukan pada saat kehamilan7. Penyuluhana. Definisib. Tujuanc.
Faktor yang mempengaruhi dalam penyuluhand. Ruang lingkupe. Hal-hal
yang perlu diperlukanf. Metodeg. Implikasi
I.3 Peta Konsep
Penyuluhan Ibu Hamil KMSKebutuhan energi dan nutrisi
Terpenuhi Tidak terpenuhi
Gizi cukup Gizi rendahHasil survey
Gangguan Pertumbuhan
BAB IIPEMBAHASAN
II.1 Gizia. DefinisiKata gizi berasal dari kata ghidza yang
berarti makanan.Menurut dialek mesir, ghidza dibaca ghizi. Selain
itu sebagian orang menerjemahkan nutrition dengan mengejanya dengan
nutrisi.Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya yaitu, menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
b. Macam1. KarbohidratSenyawa ini tersusun dari carbon (C),
hidrogen (H) dan oksigen (O) sehingga memiliki rumus kimia C6 H12
O6. Menurut WHO kebutuhan energy sehari karbohidrat disarankan
sebanyak 55-70% (maksimal gula sederhana (glukosa) sebanyak 10%).
Nilai energy karbohidrat adalah 4 kkal/gram. Karbohidrat dalam
makanan dibagi : monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa),
disakarida (sukrosa, maltosa, laktosa) dan polisakarida (amilum /
pati dan glikogen).Polisakarida non pati adalah serat atau
polisakarida dinding sel. Serat merupakan bagian tanaman yang tidak
dapat dicerna oleh tubuh. Serat dibagi atas serat yang larut air
dan yang tidak larut air. Serat yang larut air yaitu pectin, gum,
mukilase. Serat larut (terutama glukan) berperan mengikat
kolesterol dalam empedu sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol
darah juga digunakan diindustri sebagai pengental (emulsifer).
Pectin banyak terdapat dalam sayuran, buah terutama jenis citrus,
apel, jambu biji, anggur, wortel.Mukilase terkandung dalam
biji-bijian dan akar. Beta glukan banyak terdapat dalam serealia.
Algal banyak terdapat dalam rumput laut. Serat yang tidak larut
adalah selulosa, hemiselulosa dan lignin terdapat dalam sereal,
sayur seperti tangkai sayuran / inti wortel dan buah.2.
ProteinPunya fungsi khas yang tidak digantikan oleh zat lain yaitu
untuk membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Molekul protein mengandung unsur C, H, O dan N yang membedakan
dengan karbohidrat dan lemak. Mutu protein ditentukan oleh jenis
dan propersi asam amino yang dikandungnya. Asam amino essensial
adalah protein dengan nilai biologi tinggi merupakan protein
mengandung 20-24 jenis asam amino yang tidak dapat disintesis oleh
tubuh itu sendiri yang harus ada dalam makanan yang kita makan.
Asam amino essensial (AAE) meliputi leusin, isoleusin, valin,
triptofan, fenilalanin, metionin, treonin, lisin dan histidin.
Tubuh manusia akan mensintesis protein tertentu bila asam amino
yang dibutuhkan tersedia dalam jumlah yang cukup. Protein komplit
adalah protein dengan nilai biologi tinggi merupakan protein yang
mengandung semua jenis asam amino essensial dalam jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh.Semua protein hewani adalah protein
komplit. Protein yang tidak komplit atau bermutu rendah adalah
protein yang tidak mengandung atau mengandung jumlah kurang satu
atau lebih asam amino essensial. Sebagian besar protein nabati
kecuali kedelai adalah protein tidak komplit. Sumber protein yaitu
bahan makanan hewani (ayam, ikan daging, telur, udang jerohan,
susu) dan nabati (tempe, tahu, kacang-kacangan).3. LemakLemak
merupakan sekelompok ikatan organic yang terdiri atas unsur-unsur
karbon, hydrogen dan oksigen yang memiliki sifat larut dalam
pelarut tertentu. Lemak terdiri atas gliserol dan lemak. Lemak
merupakan zat gizi padat energi, nilai kalorinya 9 kkal/gr. Lemak
berdasar sumbernya dibagi atas lemak nabati dan lemak hewani.
Berdasarkan ada tidaknya ikatan rangka plemak dibagi atas lemak
jenuh tidak ada ikatan rangkap dan lemak tak jenuh bila ada ikatan
rangkap.4. Vitamin Vitamin A (asam retinoat) berfungsi untuk proses
penglihatan, metabolisme tubuh dan reproduksi. Banyak terdapat pada
buah dan sayuran yang berwarna merah atau orange dan hati. Vitamin
B adalah vitamin yang larut air meliputi vitamin b1, b2, niacin,
b6, biotin, PABA. Vitamin C (asam serbuk) merupakan vitamin yang
larut air berfungsi pembentuk jaringan ikat, zat perekat antar sel
dan mekanisme imunitas. Sumber vitamin adalah sayuran berwarna
hijau tua dan buah-buahan berwarna kuning / merah terutama
stroberi, jambu biji, jerukdan mangga. Vitamin D (kolekalsiferol /
ergosterol) berfungsi sebagai prohormon. Sumber vitamin D adalah
susu dan keju. Vitamin E (takoferol) berfungsi untuk reproduksi dan
antioksidan. Bahan makanan sumber vitamin E adalah kacang-kacangan
dan biji-biji anter utama kecambah. Vitamin K berfungsi dalam
proses sintesa protrombin yang penting dalam mekanisme pembekuan
darah. Bakteri usus besar dapat mensintesa vitamin yang kemudian di
serap tubuh. Konsentrasi vitamin K tinggi dalam jaringan ginjal,
paru dan sumsum tulang belakang.5. Mineral Zat besi (ferrum).
Kurang zat besi menyebabkan anemia. Defisiensi zat besi dengan
gejala utama yaitu letih, lesu, lemah, lelah, lunglai, pucat pada
bibir, kelopak mata, telapak tangan, pusing dan kadang pingsan.
Kalsium. Penyusun tulang dan gigi. Defisiensi kalsium menyebabkan
penyakit tulang rapuh yaitu rhakitis (anak) dan osteomalasia
(dewasa). Sumber kalsium adalah susu, keju, ikan teri, ebi, bayam
dan melinjo. Seng (Zn). Dibutuhkan oleh beberapa jenis enzim untuk
berlangsungnya fungsi enzim. Defisiensinya menyebabkan kegagalan
pertumbuhan dan gangguan penyembuhan luka. Sumber seng adalah
kerang dan biji-bijian. Yodium. Berfungsi untuk sintesa hormone
tiroksin. Sumbernya adalah sayuran hijau, dan ikan laut.
Defisiensinya perbesaran kelenjar gondok.
c. Fungsi1. Sumber energi / tenaga.2. Menyongkong pertumbuhan
yaitu penambahan sel yang baru pada sel yang sudah ada. 3.
Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak.4. Mengatur
metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh.5.
Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai
penyakit sebagai antioksidan dan antibodi lainnya.
d. Sebagai sumber energiSalah satu hasil dari beberapa gizi
seperti karbohidrat, protein, dan lemak merupakan energy. Energy
berfungsi sebagai zat tenaga untuk metabolisme, pertumbuhan,
pengaturan suhu dan kegiatan fisik. Kelebihan energy disimpan dalam
bentuk glikogen sebagai cadangan energy jangka pendek dan dalam
bentuk lemak sebagai cadangan jangka panjang.
II.2 Status Gizia. Definisi Merupakan salah satu faktor yang
menentukan sumber daya manusia dan kualitas hidup. Keadaan tubuh
sebagai akibat dari konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat
(Almatsier, 2001). Keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian,
penyerapan, dan penggunaan makanan (Suhardjo dkk, 2003)
b. Perkembangan Status Gizi di Indonesia1. Status gizi pada
balita Masa balita merupakan masa kritis dalam rangka mendapatkan
sumber daya manusia yang berkualitas. Periode dua tahun pertama
adalah masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan otak yang
optimal. Terdapat 14 provinsi dengan prevalensi gizi kurang dan
gizi buruk masih di atas rata-rata nasional dan 15 provinsi di
bawah rata-rata nasional. Di Indonesia masih banyak bayi lahir
dengan berat lahir rendah. Kurang lebih 350.000 bayi lahir dengan
berat di bawah 2500 gram, hal ini merupakan penyebab utama
kekurangan gizi bagi balita. Masalah gizi lain yang timbul seperti
kekuranga vitamin A dan anemia gizi besi.2. Status Gizi pada anak
usia sekolah Juga dipengaruhi oleh tingginya angka bayi berat badan
lahir rendah dan gizi kurang. Lebih dari 1/3 anak Indonesia (36,1%)
tergolong pendek (cebol), hal ini merupakan indikasi terjadinya
kurang gizi yang kronis. Kondisi ini pada anak desa cenderung lebih
parah bila dibandingkan pada anak kota. Hal ini kemungkinan besar
disebabkan perputaran ekonomi yang masi kecil di desa dan tingkat
pendidikan yang masih rendah sehingga tidak mengetahui pentingnya
gizi bagi pertumbuhan anak. Masalah lain yang timbul pada kategori
usia anak sekolah ini adalah anemia gizi besi dan gangguan akibat
kekurangan yodium.3. Keadaan gizi usia produktif Masalah yang
paling banyak ditemui di kategori ini adalah anemia gizi besi.
Kurang lebih 1/3 remaja dan wanita usia subur (WUS) menderita
anemia gizi besi yang berlanjut pada saat kehamilan. Kekurangan
energi kronis (KEK) dijumpai pada WUS 15-49 tahun dengan proporsi
lingkar lengan lebih kecil dari 23,5cm. Pada umumnya WUS dengan
risiko KEK cukup tinggi pada usia muda (15-19 tahun) dan jumlahnya
mengalami penurunan pada kategori usia yang lebih tua. Masalah lain
yang juga sering timbul adalah kegemukan dan obesitas. Hal ini
merupakan dampak dari perubahan gaya hidup dan pola makan (makanan
tinggi karbohidrat, lemak, dan garam serta rendah serat dan juga
rendah aktivitas fisik sehari-hari).
c. Cara penghitungan status giziStatus gizi dapat dinilai dengan
dua cara :1. Langsung1) AntropometriDitinjau dari sudut pandang
gizi, antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat
umur dan tingkat gizi.Dapat diukur dengan melihat berat badan,
tinggi badan, lingkar lengan, dan lipatan kulit triseps.Secara umum
digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan
energi.Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik
dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air
dalam tubuh.2) KlinisMerupakan metode yang sangat penting untuk
menilai status gizi masyarakat.Didasarkan pada perubahan-perubahan
yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Dapat
dilihat pada jaringan epitel (superficial epithelial tissue)
seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau pada organ-organ
yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar
tiroid.Penggunaan metode ini untuk survei klinis secara cepat
(rapid clinical survey). Metode ini dirancang untuk mendeteksi
secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu
atau lebih zat gizi.3) BiokimiaPenilaian status gizi dengan metode
biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris
yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh.Jaringan tubuh
yang digunakan dapat berupa darah, urine, tinja, dan beberapa
jaringan tubuh seperti hati atau oto.Digunakan untuk suatu
peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang
lebih parah lagi.Banyak gejala klinis yang kurang spesifik maka
penentuan kimia faali dapat banyak menolong untuk menentukan
kekurangan gizi yang spesifik.4) BiofisikaMetoda penentuan status
gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan
melihat perubahan struktur dari jaringan.Umumnya dapat digunakan
dalam situasi tertentu seperti pada kejadian buta senja epidemik,
cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.2. Tidak Langsung1)
Survei konsumsi makananMetode penentuan status gizi secara tidak
langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
Survei ini dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan zat
gizi.2) Statistik vitalDengan menganalisis data beberapa statistik
kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan
dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang
berhubungan dengan gizi.Penggunaan dipertimbangkan sebagai bagian
dari indikator penilaian tidak langsung dalam pengukuran status
gizi masyarakat.3) Faktor ekologiDidasarkan atas ketersediaan
makanan yang dipengaruhi oleh faktor ekologi. Bertujuan untuk
mengetahui penyebab malnutrisi masyarakat.
II.3 KMS (Kartu Menuju Sehat)a. DefinisiSebagai alat penyuluhan
ibu hamil dan alat komunikasi antar pemberi pelayanan antenatal.
KMS membantu dalam mendeteksi Pre-eklamsi, anemia dan resiko tinggi
kehamilan lainnya.
b. Fungsi dan Manfaat Memantau kesehatan ibu hamil, gizi,
pertumbuhan ibu hamil, berat badan, tekanan darah, denyut jantung
janin, Hb. Mendorong kontinuitas pemeliharaan kesehatan selama masa
kehamilan, persalinan nifas dan massa antara kehamilan. Mendorong
deteksi resiko mandiri dan tindakan tepat pada waktunya.
Meningkatkan kewaspadaan terhadap masalah kesehatan dan tersedianya
fasilitas pelayanan kesehatan. Mengunjungi pusatan-pusatan rujukan
tepat pada waktunya. Mempunyai fungsi sebagai pasport pada
pusat-pusat kesehatan. Menjadi suatu kartu pencatatan siap pakai
dalam keluarga. Meningkatkan peserta keluarga berencana, menyusui,
imunisasi, dan peningkatan status gizi.
c. Cara MembacaKurva KMS ibu hamil digambarkan menurut tinggi
badan (TB), berat badan (BB) dan usia kehamilan. Penggunaan kurva
KMS dilakukan dengan cara :1) Tebalkan garis kurva yang sesuai
dengan tinggi badan ibu.2) Bubuhkanlah titik berat badan pada
perpotongan garis BB dan umur kehamilan.3) Bila titik BB terletak
diatas garis kurva tebal, sangat baik. Dianjurkan ibu lebih sering
memeriksa kehamilan.4) Bubuhkan titik BB seperti AB.2 pada
kunjungan berikutnya.5) Hubungkanlah titik BB hasil penimbangan
pada saat ini dengan titik BB sebelumnya. Kehamilan ini dianggap
baik terdapat kenaikan dan pada diatas kurva tebal.
d. Bagian-bagian KMS Identitas ibu dan kotak untuk memberikan
tanda dengan huruf R bagian ibu beresiko tinggi. Pemantauan
kehamilan:1) Pertumbuhan janin dan gravidograf.2) Pertumbuhan berat
badan yang tidak cukup.3) Pemantauan janin dengan memeriksa denyut
jantung janin dan letak janin.4) Pemantauan HB dilakukan terus
menerus untuk ibu yang mempunyai HB < 11%.5) Penyulit kehamilan
ditemukan pada setiap kunjungan ditulis untuk mendapatkan perhatian
khusus.6) Pemberian tablet Fe dan imunisasi TT dicatat, sehingga
dapat dilihat apakah pemberian Fe cukup dan apakah pemberian TT
sudah lengkap. Kurva KMS ibu hamil digambarkan menurut tinggi badan
(TB), berat badan (BB) dan usia kehamilan. Catatan bagi petugas
kesehatan berfungsi sebagai alat komunikasi antar petugas
kesehatan, yaitu menulis tanggal, tempat pelayanan, keluhan ibu,
nasehat atau tindakan yang diberikan. Bahan penyuluhan untuk ibu,
meliputi persiapan persalinan, tanda bahaya selama kehamilan dan
perawatan ibu dan bayi setelah persalinan gejala anemia,
pre-eklamsi, ketuban dini dan infeksi merupakan tanda bahaya yang
perlu diketahui ibu.
II.4 AKG (Angka Kecukupan Gizi)a. DefinisiAngka kecukupan gizi
adalah nilai yang menunjukkan jumlah zat gizi yang di perlukan
untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua penduduk, menurut
kelompok umur, jenis kelamin, kondisi fisiologi seperti kehamilan
dan menyusui.
b. Cara Penghitungan AKG1) Menghitung nilai basal metabolic rate
(BMR).2) Memasukkan nilai BMR ke dalam persamaan sesuai dengan
kelompok umur, jenis kelamin dan berat ringannya aktivitas,
sehingga akan di dapatkan nilai angka kecukupan energi (AKE).3)
Membandingkan data konsumsi energi dan angka kecukupan energi dn
menyatakan dalam persen sehingga di ketahui tingkat konsumsi energi
atau tingkat kecukupan zat gizi lainnya. Sedangkan untuk kecukupan
vitamin dapat langsung menggunakan tabel angka kecukupan gizi yang
dianjurkan.
c. Dampak Gizi Kurang1. Ibu Hamil Kesakitan dan kematian
meningkat. Perkembangan otak janin dan pertumbuhan terhambat. Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR).2. Ibu Menyusui Kesakitan dan Kematian
meningkat. Produksi ASI menurun. Keadaan gizi dan kesehatan bayi
menurun.3. Janin dan Anak (0-3 tahun) Jangka Pendek Perkembangan
otak terhambat. Pertumbuhan otot dan organ-organ tubuh terhambat.
Metabolisme Glukosa, lemak, protein, hormonal, dll terhambat.
Jangka Panjang Kognitif dan kemampuan belajar anak buruk. Imunitas
dan produktivitas kerja anak tidak maksimal. Resiko obesitas,
diabetes, penyakit jantung, hipertensi, stroke, kanker besar.4.
Balita Perkembangan otak dan pertumbuhan fisik terhambat.
Perkembangan motorik, mental, kecerdasan terhambat Kesakitan dan
kematian anak meningkat5. Usia Sekolah dan Remaja Kesakitan
meningkat, absensi meningkat. Pertumbuhan, daya tangkap belajar
menurun. Kesegaran fisik menurun prestasi olahraga jelek. Interaksi
sosial kurang, kriminalitas meningkat.6. Dewasa, Usia lanjut
Kesakitan meningkat, umur harapan hidup rendah. Kesegaran fisik dan
produktivitas kerja menurun. Kesempatan bekerja dan pendapatan
menurun.
II.5 Gizi Yang Dibutuhkan Ibu Hamila. KomposisiZat GiziKeb.
Wanita DewasaKeb. Ibu HamilSumber Makanan
Energi (kal)22002535Padi-padian, mie, roti, umbi-umbian
Protein (gram)4860Daging, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu,
tempe
Kalsium (mg)500600Susu, ikan teri, kacang-kacangan, sayuran
hijau
Zat Besi (mg)2646Daging, hati, sayuran hijau
Vit.A (SI)500
700
Hati, kuning telur, sayur dan buah berwarna hijaudan kuning
kemerahan
Vit.B1 (mg)11,1Biji-bijian, kacang-kacangan, padi-padian,
daging
Vit.B2 (mg)1,21,2Hati, telur, sayuran dan kacang-kacangan
Vit.B6 (mg)910,6Hati, daging, ikan, biji-bijian,
kacang-kacangan
Vit.C (mg)6070Buah-buahan dan sayuran
AsamFolat (g)150
300
Ragi, brokoli, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, ikan,
telur dan jeruk
Iodium (g)150175Ikan,daging
Fosfor
650
Beras, Gandum, Biji Labu, Biji Bunga matahari, kacangtanah
Seng (mg)
20
Susu tanpa lemak, daging merah, telur, jamur, garlik ikanBiji
kedelai
b. Kebutuhan Energi Saat Hamil1. Energi tambahan selama
trimester I diperlukan untuk pembentukan jaringan otak pada janin ,
dan permulaan pembentukan organ janin.2. Energi tambahan selama
trimester II diperlukan untuk pertumbuhan uterus dan payudara serta
cadangan lemak.3. Trimester III energi tambahan digunakan untuk
pertumbuhan janin dan plasenta.
c. Pengaruh Status Gizi Pada Kehamilan1. Status gizi ibu saat
melahirkan dan pada saat konsepsi akan mempengaruhi status gizi
janin.2. Status gizi ibu sewaktu konsepsi dipengaruhi oleh keadaan
sosial ekonomi ibu sebelum hamil, keadaan kesehatan dan gizi ibu,
jarak dan kelahiran jika yang terkandung bukan anak pertama,
paritas, dan usia kehamilan pertama, status gizi ibu pada waktu
melahirkan ditentukan disamping oleh keadaan kesehatan dan status
gizi waktu konsepsi juga oleh keadaan sosial dan ekonomi waktu
hamil, derajat pekerjaan fisik, asupan pangan, dan pernah tidaknya
terjangkit penyakit infeksi.3. Ibu hamil memiliki status gizi yang
baik ditandai dengan pertambahan berat badan. Pertambahan berat
badan yang normal adalah 11,3 - 15,9 kg, tetapi tergantung status
gizi ibu sebelum hamil. Bila sebelum hamil ibu termasuk katagori
rendah pertambahan berat badannya lebih besar sekitar 12,5 - 18 kg,
sebaliknya bila mengalami gemuk sekitar 7 - 11,5 kg dan bila
mengalami kegemukan pertambahan berat badannya lebih sedikit
sekitar 6 kg.4. Mengukur status gizi dengan menggunakan rumus
indeks masa tubuh (IMT). IMT merupakan rasio antara berat badan
dalam satuan kg dengan kuadrat tinggi badan dalam satuan m.
d. Tujuan Penataan1. Cukup kalori, protein yang bernilai biologi
tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi kebutuhan akan
zat gizi ibu, janin serta plasenta.2. Makanan padat kalori dan
dapat membentuk jaringan tubuh bukan lemak.3. Cukup kalori dan zat
gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku selama hamil.4.
Mendorong ibu untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik.5.
Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi yang
tidak diinginkan seperti muntah dan mual.6. Memperoleh dan
mempertahankan status gizi optimal sehingga bisa menjalani
kehamilan dengan aman dan berhasil.
II.6 Pengaruh Gizi Ibu Hamil Terhadap Pertumbuhan Gigi Anaka.
Pada Tumbuh Kembang JaninSaat bayi tumbuh 4 bulan, giginya mulai
terbentuk. Bayi menyerap kalsium dan fosfat dari aliran darah ibu
yang sedang mengandungnya. Vitamin D dan hormon-hormon pertumbuhan
yang merupakan bagian pentng dari proses tersebut. Meskipun gigi
susu biasanya tidak muncul dalam mulut bayi sekitar 6 bulan setelah
kelahiran namun berbagai bagian dan 20 gigi susunya terbentuk
sebelum lahir.Tidak perlu melakukan hal-hal khusus untuk membentuk
gigi bayi tumbuh dengan baik, selain merawat diri dan menyantap
diet seimbang. Namun, ada beberapa peristiwa yang berdampak
langsung pada pertumbuhan gigi bayi, misalnya seperti infeksi virus
atau bakteri, obat-obatan, dapat menembus masuk ke dalam plasenta
sehingga bayi lahir prematur dan lahir dengan berat badan rendah.
Selain itu, selama kehamilan disarankan meminum asam folat sebelum
hamil dan 12 minggu selama kehamilan pertama, berhenti merokok,
berhenti minum alkohol, olahraga cukup dan mengurangi kafein.
Selain itu, selama kehamilan, bayi perlu menerima nutrisi essensial
seperti karbonhidrat, protein, lemak, vitamin C, tiamin,
riboflavin, niasin, pindoksin, asam folat, kabalim, asam
pentokerat, biotin, asam retinoat, kolekalsiferol, atau ergosterol,
tokoferol, vitamin K dsb.
b. Macam gizi yang diperlukan pada saat kehamilan1.
KalsiumSelama kehamilan, kalsuim berfungsi untuk membantu
mineralisasi yang cukup untuk membantu pembentukan tulang dan gigi
agar menjadi kuat. Konsumsi Ca yang dianjurkan untuk ibu hamil
sebanyak 900-1200 mg/hari.Kalsium ini biasanya dapat dijumpai dalam
susu dan produk susu (yoghurt, keju), ikan teri, kacang-kacangan
kering, tahu, tempe, sayuran hijau.2. MagnesiumMagnesium itu
berfungsi untuk membantu pembentukan tulang dan gigi agar menjadi
kuat.3. ZincZinc diperlukan selama kehamilan untuk membantu
pembentukan organ kerangka tubuh.Kadar Zinc yang dibutuhkan pada
ibu hamil yaitu sebanyak 20 mg/hari atau lebih besar 5 mg daripada
kadar wanita dewasa yang hanya 15 mg/hari. Sumber zinc ini dapat
ditemukan pada kerang dan daging.4. ProteinProtein diperlukan untuk
pembentuk jaringan baru janin. Kekurangan asupan protein dapat
berpengaruh terhadap pertumbuhan janin serta tidak optimalnya
pertumbuhan jaringan tubuh. 2/3 dari protein yang dikonsumsi
sebaiknya berasal dari protein hewani yang mempunyai nilai biologis
yang tinggi. Tambahan protein yang diperlukan selama kehamilan
sebanyak 12 gr/hari.Protein ini biasanya dapat ditemukan pada
sumber protein hewani seperti pada daging, ikan, unggas, telur,
kerang. Selain pada sumber protein hewani juga dapat dijumpai pada
sumber protein nabati yang banyak terdapat pada kacang-kacangan.5.
FluorFluor ini berfungsi untuk pertumbuhan gigi dan tulang.
Sehingga jika kebutuhan fluor kurang dari kebutuhan yang seharusnya
maka akan menyebabkan gigi tidak terbentuk sempurna. Namun, jika
kadar fluor terlalu tinggi maka akan menyebabkan warna dan struktur
gigi normal.Air minum sebenarnya cukup mengandung fluor. Selain itu
juga dapat dijumpai dalam ikan,seafood, keju dan daging.6. Asam
FolatAsam folat ini perlu untuk produksi, perbaikan, dan fungsi
DNA. Asam folat ini dianjurkan untuk dikonsumsi 300-400 mg/hari.
Bahan makanan asam folat dapat diperoleh dari hati, sereal, kacang
kering, asparagus, bayam, jus jeruk, dan padi-padian.7. Vitamin
AVitamin A berfungsi untuk mendukung pertumbuhan gigi dan
tulang.Kebutuhan vitamin A oleh ibu hamil 10 mg/hari lebih tinggi
daripada ibu yang tidak hamil. Sumber vitamin A terdapat pada hati,
keju, susu, mentega, margarine, minyak ikan, kuning telur, wortel,
sayuran berwarna hijau, buah-buahan yang berwarna merah.8. Vitamin
C (Asam Askorbat)Vitamin C berfungsi untuk meningkatkan kesehatan
gusi, gigi, dan tulang.Kebutuhannya 10 mg/hari lebih tinggi dari
ibu tidak hamil. Vitamin C dapat ditemukan pada buah-buahan dan
sayuran segar.
9. Vitamin DVitamin D berfungsi untuk mineralisasi gigi dan
tulang, dan membantu penyerapan kalsium dan fosfor. Bila terjadi
defisiensi maka gigi tidak normal dan lapisan luar gigi anak
buruk.Sumber vitamin D banyak terdapat minyak ikan, kuning telur,
susu, produk susu dan juga dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan
sinar matahari (dapat menembus plasenta sehingga dapat memasuki
tubuh bayi).
II.7 Penyuluhana. DefinisiPenyuluhan adalah proses aktif yang
memerlukan interaksi aktif antara penyuluh dan yang disuluh agar
terbangun proses perubahan PERILAKU (Behaviour) yang merupakan
perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan ketrampilan seseorang yang
dapat diamati oleh orang atau pihak lain, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
b. Tujuan1. Terciptanya sikap positif terhadap gizi.2.
Terbentuknya pengetahuan & kecakapan memilih dan menggunakan
sumber-sumber pangan.3. Timbulnya kebiasaan makan yg baik.4. Adanya
motivasi mengetahui lebih lanjut tentang hal-hal yang berhubungan
dengan gizi.
c. Faktor Yang Mempengaruhi Dalam PenyuluhanKeberhasilan suatu
penyuluhan kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor penyuluh,
sasaran dan proses penyuluhan.1. Faktor penyuluh, misalnya kurang
persiapan, kurang menguasai materi yang akan dijelaskan, penampilan
kurang meyakinkan sasaran, bahasa yang digunakan kurang dapat
dimengerti oleh sasaran, suara terlalu kecil dan kurang dapat
didengar serta penyampaian materi penyuluhan terlalu monoton
sehingga membosankan.2. Faktor sasaran, misalnya tingkat pendidikan
terlalu rendah sehingga sulit menerima pesan yang disampaikan,
tingkat sosial ekonomi terlalu rendah sehingga tidak begitu
memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan karena lebih memikirkan
kebutuhan yang lebih mendesak, kepercayaan dan adat kebiasaan yang
telah tertanam sehingga sulit untuk mengubahnya, kondisi lingkungan
tempat tinggal sasaran yang tidak mungkin terjadi perubahan
perilaku.3. Faktor proses dalam penyuluhan, misalnya waktu
penyuluhan tidak sesuai dengan waktu yang diinginkan sasaran,
tempat penyuluhan dekat dengan keramaian sehingga menggangu proses
penyuluhan yang dilakukan, jumlah sasaran penyuluhan yang terlalu
banyak, alat peraga yang kurang, metoda yang digunakan kurang tepat
sehingga membosankan sasaran serta bahasa yang digunakan kurang
dimengerti oleh sasaran.
d. Ruang LingkupSasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Penyuluhan kesehatan pada
individu dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, puskesmas,
posyandu, keluarga binaan dan masyarakat binaan.Penyuluhan
kesehatan pada keluarga diutamakan pada keluarga resiko tinggi,
seperti keluarga yang menderita penyakit menular, keluarga dengan
sosial ekonomi rendah, keluarga dengan keadaan gizi yang buruk,
keluarga dengan sanitasi lingkungan yang buruk dan
sebagainya.Penyuluhan kesehatan pada sasaran kelompok dapat
dilakukan pada kelompok ibu hamil, kelompok ibu yang mempunyai anak
balita, kelompok masyarakat yang rawan terhadap masalah kesehatan
seperti kelompok lansia, kelompok yang ada diberbagai institusi
pelayanan kesehatan seperti anak sekolah, pekerja dalam perusahaan
dan lain-lain. Penyuluhan kesehatan pada sasaran masyarakat dapat
dilakukan pada masyarakat binaan puskesmas, masyarakat nelayan,
masyarakat pedesaan, masyarakat yang terkena wabah dan lain-lain
(Effendy, 2003).Penyuluhan dapat dilakukan bila :1. Sesuai
kebutuhan ataupun keinginan serta masalah yang dihadapi masyarakat.
2. Dibutuhkan atau diinginkan untuk menunjang suatu program.
e. Hal-hal Yang Perlu DiperlukanMateri yang di sampaikan
sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah di mengerti, tidak terlalu
sulit dimengerti oleh sasaran, dalam penyampaian materi sebaiknya
menggunakan metode dan media untuk mempermudah pemahaman dan untuk
menarik perhatian sasaran.
f. MetodeMenurut Notoatmodjo (2007), metode penyuluhan merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil
penyuluhan secara optimal. Metode yang dikemukakan antara lain :1.
Metode penyuluhan perorangan (individual)Dalam penyuluhan kesehatan
metode ini digunakan untuk membina perilaku baru atau seseorang
yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau
inovasi. Dasar digunakan pendekatan individual ini karena setiap
orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan
dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk dari
pendekatan ini antara lain : Bimbingan dan penyuluhan : dengan cara
ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap
masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu
penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan sukarela, berdasarkan
kesadaran dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut.
Wawancara : Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan
penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk
menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan,
ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk mempengaruhi
apakah perilaku yang sudah atau akan diadopsi itu mempunyai dasar
pengertian dan kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu
penyuluhan yang lebih mendalam lagi.2. Metode penyuluhan
kelompokDalam memilih metode penyuluhan kelompok harus mengingat
besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada
sasaran. Untuk kelompok yang besar,metodenya akan berbeda dengan
kelompok kecil. Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada
besarnya sasaran penyuluhan. Metode ini mencakup : Kelompok besar,
yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang
baik untuk kelompok ini adalah ceramah dan seminar.4. Ceramah.
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun
rendah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode
ceramah adalah:a) Persiapan Ceramah yang berhasil apabila
penceramah itu sendiri menguasai materi apa yang akan diceramahkan,
untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri. Mempelajari materi
dengan sistematika yang baik. Lebih baik lagi kalau disusun dalam
diagram atau skema dan mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran.b)
Pelaksanaan Kunci keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila
penceramah dapat menguasai sasaran Untuk dapat menguasai sasaran
penceramah dapat menunjukkan sikap dan penampilan yang meyakinkan.
Tidak boleh bersikap ragu-ragu dan gelisah. Suara hendaknya cukup
keras dan jelas.Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta. Berdiri
di depan / dipertengahan, seyogianya tidak duduk dan menggunakan
alat bantu lihat semaksimal mungkin.5. Seminar. Metode ini hanya
cocok untuk sasaran kelompok besar deng pendidikan menengah ke
atas. Seminar adalah suatu penyajian dari seseorang ahli atau
beberapa orang ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan
dianggap hangat di masyarakat. Kelompok kecil, yaitu apabila
peserta penyuluhan kurang dari 15 orang. Metode yang cocok untuk
kelompok ini adalah diskusi kelompok, curah pendapat, bola salju,
memainkan peranan, permainan simulasi.3. Metode penyuluhan
massaDalam metode ini penyampaian informasi ditujukan kepada
masyarakat yang sifatnya massa atau public. Oleh karena sasaran
bersifat umum dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis
kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkat pendidikan dan
sebagainya, maka pesan kesehatan yang akan disampaikan harus
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa
tersebut. Pada umumnya bentuk pendekatan masa ini tidak langsung,
biasanya menggunakan media massa. Beberapa contoh dari metode ini
adalah ceramah umum, pidato melalui media massa, simulasi, dialog
antara pasien dan petugas kesehatan, sinetron, tulisan dimajalah
atau koran, bill board yang dipasang di pinggir jalan, spanduk,
poster dan sebagainya.
g. Implikasi1. Perubahan perilaku yang diharapkan tidak hanya
terbatas pada masyarakat / klien yang menjadi sasaran utama
penyuluhan tetapi penyuluhan harus mampu mengubah perilaku semua
stakeholders pembangunan, terutama aparat pemerintah selaku
pengambil keputusan, pakar, peneliti, pelaku bisnis, aktivis LSM,
tokoh masyarakat, dan stakeholders lain.2. Perubahan perilaku yang
terjadi tidak terbatas atau berhenti setelah masyarakat / klien
mengadopsi (menerima, menerapkan, mengikuti) informasi / inovasi yg
disampaikan, tetapi juga termasuk untuk selalu siap melakukan
perubahan-perubahan terhadap inovasi yang sudah diyakininya,
manakala ada informasi / inovasi/kebijakan baru yg lebih bermanfaat
bagi perbaikan kesejahteraannya
BAB IIIPENUTUP
III.1 KesimpulanStatus gizi seseorang penting dalam mengukur
kesehatan berbagai orang. Dengan status gizi yang rendah, dampak
yang terasa adalah mudah terserang penyakit. Dalam kasus ini
anak-anak mengalami gangguan pertumbuhan gigi. Setelah di telaah
status gizi ibu hamil menjadi faktornya. Ini terjadi karena tinggi
rendahnya gizi pada ibu hamil mempengaruhi kesehatan pada anaknya.
Rendahnya status gizi ini juga dipicu dengan kurang wawasan tentang
gizi pada ibu hamil, maka dari itu diperlukannya penyuluhan dan
sosialisasi pada ibu hamil. Diharapkan dengan adanya ini bisa
meningkatkan status gizi ibu hamil dan anaknya.
DAFTAR PUSTAKA1. Linder, CM. 1992. Biokimia Nutrisi Dan
Metabolisme. Dengan Pemakaian Secara Klinis. Penerbit Universitas
Indonesia. Edisi 1. Jakarta.2. Ganong, W. 2001. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Edisi 17. Jakarta.3.
Guyton, A & Hall, J. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC.
Edisi 9. Jakarta.4. Murray RK, Granner DK and Rodwell. 2006.
Harperr Illustrated Biochemistry. 27th ed. 5. Oenzil, 2001. Ilmu
Gizi : Pencernaan, Penyerapan Dan Detoksifikasi Zat Gizi. Penerbit
Hipocrates.6. David H. Simanjuntak dan Etti Sudaryati, 2005. GIZI
PADA IBU HAMIL DAN MENYUSUI.Staf Pengajar Departemen Gizi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara. Available @ url
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18881/1/ikm-okt2005-9%20(13).pdf7.
Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH,2002. KECENDERUNGAN MASALAH GIZI DAN
TANTANGAN DI MASA DATANG. Dirjen Bina Kesmas Depkes. Available @
url
http://gizi.depkes.go.id/makalah/Makalah%20Dirjen-Sahid%202.PDF8.
Rusman Efendi, 2010. PEDOMAN GIZI IBU HAMIL. Available @ yrl
http://rusmanefendi.files.wordpress.com/2011/03/pmt-bumil-berbasis-pangan-lokal-2010.pdf9.
GiziSeimbang bagi WanitaHamildan Menyusui
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/198007012005012-CICA_YULIA/Gizi_Seimbang_bagi_Wanita_Hamil_dan_Menyusui.pdf10.
Hardiansyah dkk, 2010. KECUKUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DAN
KARBOHIDRAT Available @ url :
http://hadiriyadiipb.files.wordpress.com/2013/03/angka-kecukupan-gizi-2012-energi-protein-karbohidrat-lemak-serat.pdf11.
Agreecultur, 2010. SPECIAL CONCERNS IN INFANT FEEDING Available @
url
http://www.nal.usda.gov/wicworks/Topics/FG/Chapter6_SpecialConcerns.pdf12.
DEPARTEMEN KESEHATAN RI 2008 BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK .
Available @ url :
http://arie_wuryanto.blog.undip.ac.id/files/2012/11/buku-KIA2008_b.pdf13.
Andigayo, 2013. Pengetahuan Bidan tentang KMS ibu hamil dalam
pemantauan kesehatan ibu selama hamil. Available @ url :
andigayo.files.wordpress.com/2013/03/bab-i-ddd.docx14. Puskesmas,
2010. SOP Pengisian KMS Ibu Hamil. Available @ url :
http://puskesmas-oke.blogspot.com/2010/01/sop-pengisian-kartu-ibu-hamil.html15.
Yetti Wira Citerawati, 2012. PENYULUHAN DAN KONSULTASI Available @
url
http://adingpintar.files.wordpress.com/2012/03/penyuluhan-dan-konsultasi.pdf16.
DEPKES RI, 2010.METODE DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN
http://www.pamsimas.org/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=48:pedum-strategi-clts&download=296:metode-dan-media&Itemid=1217.
Andi agus salim, 2011. pengaruh penyuluhan kebersihan gigi dan
mulut terhadap sikap anak dalam memelihara kebersihan gigi dan
mulut .Available @ url
http://tugas2kuliah.files.wordpress.com/2011/12/kti-kesehatan-gigi-pengaruh-penyuluhan-terhadap-peningkatan-kebersihan-gigi-dan-mulut.docx.