Makalah MPKT B Tanggung Jawab Manusia sebagai Manajer Alam Oleh Home Group 2: Amanda Noviarni (1206250720) Astrella Decembrica (1206268693) Cika Pradipta (1206254630) Johannes Kristian (1206254353) Muhammad Rizky Faisal (1206210036) Nurul Ainna Auliawati (1206252581) Zuhaira Dzaatul Himmah (1206253514) Universitas Indonesia 0
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Makalah MPKT B
Tanggung Jawab Manusia sebagai Manajer Alam
Oleh Home Group 2:
Amanda Noviarni (1206250720)
Astrella Decembrica (1206268693)
Cika Pradipta (1206254630)
Johannes Kristian (1206254353)
Muhammad Rizky Faisal (1206210036)
Nurul Ainna Auliawati (1206252581)
Zuhaira Dzaatul Himmah (1206253514)
Universitas Indonesia
Depok
2013
0
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur tim penulis ucapkan kepada Tuhan YME karena hanya berkat rahmat-
Nya , tim penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
MPKT-B.
Sebagai makhluk penghuni bumi yang memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan
makhluk lainnya, manusia diberi beban tanggung jawab untuk mengelola alam ini guna
memenuhi segala kebutuhan sehari-harinya. Tugas ini membuat manusia disebut sebagai
manajer alam. Namun dalam mengemban tugasnya manusia diberi banyak tantangan, sebagian
besar berasal dari rasa egois yang ada di diri manusia. Maka dari itu, generasi yang berada di
bumi sekarang harus bisa lebih bijak dalam memanfaatkan alam ini.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang tim penulis hadapi. Namun
tim penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan dari orang-orang di sekitar, sehingga kendala-kendala yangdihadapi
dapat teratasi.
Makalah inidisajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan
berita. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca. Tim penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing diharapkan kritik dan sarannya
demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan datang.
Depok, 21 Maret 2013
Tim Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Abstrak 4
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 4
1.2 Tujuan 41.3 Rumusan Masalah 5
2. ISI
2.1 Bioteknologi Pangan
2.1.1 Latar Belakang Bioteknologi Pangan 7
2.1.2 Pengertian Bioteknologi Pangan 7
2.1.3 Manfaat Bioteknologi Pangan 8
2.1.4 Kesimpulan 9
2.2 Material Baru dan Terbarukan
2.2.1 Klasifikasi Material 10
2.2.2 Hubungan Dengan Ketahanan Pangan Indonesia 12
2.3 Populasi
2.3.1 Pertambahan Populasi di Dunia 14
2.3.2 Populasi Penduduk di Indonesia 14
2.3.3 Program Pemerintah Untuk Mengurangin Pertambahan Penduduk 15
2.4 Konsep Lingkungan Sehat
2
2.4.1 Makanan Baik dan Sehat 17
2.4.2 Lingkungan Sehat 18
2.5 Kesehatan Lingkungan, Polusi dan Toksikologi & Pengelolaan Sampah
2.5.1 Kesehatan Lingkungan 19
2.5.2 Polusi 20
2.5.3 Toksikologi 21
2.6 Bencana Alam dan Mitigasi Bencana Alam
2.6.1 Pengaruh Bencana Alam 22
2.6.2 Solusi Penanganan Bencana Alam 22
2.6.3 Tugas Badan Mitigasi dan Masyarakat 23
2.7 Teknologi Ramah Lingkungan
2.7.1 Latar Belakang 24
2.7.2 Polimer 24
2.7.3 Ancaman Polimer Sintetik 25
2.7.4 Penggunaan Polimer Sintetik Yang Baik dan Benar 26
2.7.5 Kesimpulan 27
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan 28
3.2 Daftar Pusaka 29
3
Abstrak
Makalah ini membahas tugas manusia sebagai manajer alam. Sebagai manusia yang berakhlak
paling tinggi dan paling mulia, manusia diberikan tugas untuk mengelola sumber daya alam yang
telah ada guna memenuhi segala kebutuhannya sehari-hari. Manusia diharapkan untuk bisa
menjaga keseimbangan alam yang telah ada. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman,
tantangan yang dialami manusia semakin banyak, terutama datang dari semakin tingginya rasa
egois yang ada di diri manusia. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya agar kita bisa menikmati
dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada tanpa harus merusaknya dan menyebabkan
ketidakdapatannya generasi yang akan datang untuk ikut menikmatinya.
Kata kunci: sumber daya alam, manusia, teknologi, pemanfaatan, pangan
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai makhluk di muka bumi yang memiliki akhlak yang paling tinggi dan paling mulia,
manusia diberikan tugas untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada
dengan baik. Untuk itu manusia disebut sebagai manajer alam. Namun, seiring dengan
berjalannya waktu dan semakin berkembangnya teknologi yang ada, semakin banyak tantangan
yang dihadapi oleh manusia. Sebagian besar tantangan yang ada ialah berasal dari diri manusia
sendiri. Manusia memiliki rasa egois yang tinggi, sehingga tak jarang mereka memanfaatkan
sumber daya alam dengan semena-mena tanpa memikirkan akibat negatif yang akan didapatkan.
Manusia cenderung berpikir parsial dan memikirkan keuntungan ekonomi yang akan didapatkan
dalam jangka pendek. Akibat dari sifat serakah dan rasa egois tersebut, sekarang manusia
menghadapi banyak masalah yang terjadi. Jumlah populasi manusia semakin hari semakin
bertambah, namun perusakan terhadap alam serta pemanfaatan secara berlebihan terus terjadi.
Hal ini, menyebabkan terjadinya krisis pangan di Indonesia. Jumlah pangan yang ada di
Indonesia tidak dapat menjamin seluruh warga negara Indonesia, ironisnya jumlah lahan
pertanian yang ada juga semakin berkurang. Sebagai generasi sekarang, kita harus turut andil
memikirkan solusi yang tepat dalam memecahkan masalah krisis pangan yang ada di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
a. Seberapa besar pengaruh negatif yang diberikan manusia terhadap alam.
b. Bentuk-bentuk kerusakan alam yang disebabkan oleh manusia.
c. Solusi dan langkah tepat apa yang harus dilakukan manusia untuk memperbaiki
kerusakan alam.
5
1.3 Tujuan
a. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang fakta yang sedang terjadi khususnya
permasalahan krisis pangan di Indonesia.
b. Memberikan informasi kepada masyarakat solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah
pencemaran lingkungan.
c. Mengajak masyarakat untuk membuka pikirannya menjadi luas dalam mengelola alam,
sehingga masyarakat tidak hanyak berpikir pendek dan memanfaatkan alam demi
keuntungan jangka pendek.
6
BAB II
ISI
2.1 Bioteknologi Pangan
2.1.1 Latar Belakang Bioteknologi Pangan
Semakin bertambahnya jumlah populasi yang ada di muka bumi ini, semakin bertambah pula
tingkat kebutuhan sehari-hari baik kualitas maupun kuantitasnya. Melihat kenyataan yang telah
terjadi sekarang, terjadinya krisis pangan dan rusaknya lingkungan alam membuat manusia lebih
dituntut untuk bisa mengelola lingkungan dengan lebih baik lagi, tanpa melakukan pengrusakan
ataupun pencemaran agar kelak nanti generasi yang akan datang dapat turut menikmati kekayaan
bumi kita yang melimpah ini.
2.1.2 Pengertian Bioteknologi Pangan
Untuk memenuhi segala kebutuhan tersebut maka berkembanglah suatu teknologi baru yakni
‘Bioteknologi’. Bioteknologi berasal dari kata “bio” dan “teknologi” yang diartikan sebagai
penggunaan organisme atau sistem hidup untuk memecahkan suatu masalah atau untuk
menghasilkan produk yang berguna. Bioteknologi dapat didefinisikan sebagai proses aplikasi
biologis dengan menggunakan sel sel mikroba (tanaman maupun hewan serta bagian-bagian
daripadanya) untung menghasilkan barang atau jasa. Bioteknologi dibagi menjadi 2 kelompok
utama, yakni rekayasa genetika dan kultur jaringan.
Bioteknologi pangan merupakan solusi bioteknologi dibidang pangan, sejak dari mempersiapkan
bahan sampai dengan pengolahannya menjadi produk siap olah maupun siap hidang. Dengan
7
batasan ini ada ruang lingkup kegiatan dapat diklaim juga sebagai bidang bioteknologi pertanian,
serta kultur sel tanaman dalam rangka menghasilkan bibit unggul tanaman.
2.1.3 Manfaat Bioteknologi Pangan
Teknik-teknik bioteknologi tanaman telah dimanfaatkan terutama untuk memberikan karakter
baru pada berbagai jenis tanaman. Penekanan pemberian karakter tersebut dapat dibagi kedalam
beberapa tujuan utama yaitu peningkatan hasil, kandungan nutrisi, kelestarian lingkungan, dan
nilai tambah tanaman-tanaman tertentu.
Selain itu, pemanfaatan bioteknologi tanaman seperti rekayasa genetika juga dapat memudahkan
petani dalam budidaya tanaman. Misalkan dalam pengendalian gulma yaitu dengan
menghasilkan tanaman yang memiliki ketahanan terhadap jenis herbisida tertentu. Sebagai
contoh adalah Roundup Ready yang terdiri dari kedelai, canola dan jagung yang tahan terhadap
herbisida Roundup. Di dunia saat ini telah banyak dilepas berbagai tanaman transgenik. Sebagai
contoh, di Asia yaitu di China pada tahun 2006 saja, telah telah ada sekitar 30 spesies tanaman
transgenik, antara lain padi, jagung, kapas, rapeseed, kentang, kedelai, poplar, tomat (delay
Salah satu contoh polimer yang berbahaya adalah polimer sintetik ((Styrofoam).
Kebanyakan plastik seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan
suatu bahan pelembut (plasticizers). Bahan pelembut ini kebanyakannya terdiri atas
kumpulan ftalat (ester turunan dari asam ftalat). Beberapa contoh pelembut
adalah epoxidized soybean oil(ESBO), di(2-ethylhexyl)adipate (DEHA), dan bifenil
poliklorin (PCB) yang digunakan dalam industri pengepakan dan pemrosesan
makanan, acetyl tributyl citrate (ATBC) dan di(-2ethylhexyl) phthalate (DEHP) yang
digunakan dalam industri pengepakan film (Sheftel, 2000).Namun, penggunaan bahan
pelembut ini yang justru dapat menimbulkan masalah kesehatan. Sebagai contoh,
penggunaan bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah dilarang pemakaiannya karena
dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik). Di
Jepang, keracunan PCB menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai yusho. Tanda dan
gejala dari keracunan ini berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan
pada perut, serta tangan dan kaki lemas. Sedangkan pada wanita hamil, mengakibatkan
kematian bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat. Pengugunaan polimer sintetik
25
(Styrofoam) untuk wadah makanan sangatlah berbahaya. Styrofoam ini sesungguhnya
masih tergolong keluarga plastik. Plastik pada bahan styrofoam tersusun dari polimer,
yakni rantai panjang dari satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut monomer. Bila
makanan dibungkus dengan plastik, monomer-monomer ini dapat berpindah ke dalam
makanan dan selanjutnya berpindah ke tubuh orang yang mengonsumsinya. Bahan-
bahan kimia yang telah masuk ke dalam tubuh ini tidak larut dalam air sehingga tidak
dapat dibuang keluar, baik melalui urine maupun kotoran. Penumpukan bahan-bahan
kimia berbahaya dari plastik di dalam tubuh dapat memicu munculnya kanker. Bahkan,
beberapa lembaga dunia seperti World Health Organization, International Agency for
Research on Cancer, dan EPA (Enviromental Protection Agency) telah nyata-nyata
mengkategorikan styrofoam sebagai bahan karsinogen (bahan penyebab kanker).
2.7.4 Penggunaan Polimer sintetik (Styrofoam) yang Baik dan Benar.
Beberapa cara bagaimana menyiasati agar makanan Anda tetap baik dikonsumsi. a)
hindari penggunaan wadah styrofoam untuk makanan yang cair, basah, panas, berminyak,
berasa asam, atau mengandung alcohol. b) hindari memanaskan makanan secara langsung
di wadah styrofoam. c) setiba di rumah segera pindahkan makanan dari wadah styrofoam
ke wadah kaca atau logam.
2.7.5 Kesimpulan
Dalam penjelasan di atas bahwa semakin berkembangnya teknologi, sebaigian orang
masih monomer duakan bagaimana teknologi itu ramah lingkunagn atau tidak? Sebagai
contoh perkembangan teknologi dalam pembuatan polimer sintetik (Styrofoam) sangatlah
signifikan, dari mulai digunakan sebagai keperluan industri, alat rumah, keperluan
property sebagai penghias, kini digunakan sebagai pembungkus makanan. Sebagian
orang terlena dengan kepraktisan (instan) penggunaan polimer yang satu ini tanpa
memikirkan dampak lingkungan atau diri sendiri. Banyak yang sudah mengalami dampak
26
dari bahaya polimer sintetik salah satunya keracunan, iritasi pada kulit, kanker, sampai
sampai bisa menimbulkan cacat pada bayi yang dikandung sang ibu. tapi kita sebagai
manusia yang komsuris tidak memungkiri untuk tidak menggunakan bahan polimer ini.
Banyak cara digunakan untuk mensiasati agar bahan ini dapat digunakan secara baik dan
benar terhadap lingkungan maupun pada diri sendiri.
27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia sebagai manajer alam yang seharusnya mengatur, menjaga, dan membenahi alam ini
agar lebih baik justru melakukan hal-hal yang membuat alam ini menjadi rusak.. Seiring
berjalannya waktu manusia menjadi lebih serakah akan sumber daya alam sehingga sumber
pangan manusia menjadi berkurang dan menyebabkan adanya krisis pangan di Indonesia.
Teknologi yang berkembang, populasi yang bertambah merupakan hal-hal yang juga
berpengaruh terhadap krisis pangan di Indonesia.
Maka dari itu manusia harus mempunyai berbagai solusi untuk menangani permasalahan ini.
Bioteknologi pangan, menggunakan bahan ramah lingkungan, penanggulanan bencana dengan
baik dsb. Merupakan sedikit dari sekian banyak hal yang bisa dilakukan umat manusia untuk
menyelamatkan bumi ini. Tidak pernah ada kata terlambat untuk berubah. Perubahan, adalah hal
yang sangat diperlukan untuk dilakukan oleh manusia sekarang. Jika kita terus-menerus tidak
peduli dan tidak berpikir jangka panjang, tentu yang akan rugi adalah kita sendiri. Sekecil
apapun yang kita lakukan untuk melindungi bumi ini, akan bermanfaat besar dikemudian hari.
28
3.2 DAFTAR PUSTAKA
"U.S. Census Bureau – World POPClock Projection" .
http://www.census.gov/population/popclockworld.html diakses pada July 2012–July
2013.
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/66219/biotechnology diakses pada 21 Maret
2013
Tsai, Steven. 1980. An introduction to composite materials. Technomic Pub. Sinha, P. K. Composites materials and structure. Composite Centre of Excellence, AR &
DB, Department of Aerospace Engineering,I.I.T. Kharagpur