BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua mikroorganisme prokariotik dimasukkan ke dalam kingdom monera. Mikroorganisme prokariotik adalah mikroorganisme yang memiliki bahan inti tetapi tidak memiliki selubung inti. Inti yang tidak bermembran disebut prokarion. Bahan inti tersebut adalah asam inti berupa DNA (deoxyribonucleic acid) yang terletak pada suatu daerah tertentu di dalam sitoplasma. Jadi, DNA itu tidak tersebar. Oleh karena itu tidak benar jika dikatakan prokariotik tidak berinti. Monera berasal dari kata Yunani moneres, yang berarti tunggal. Contoh monera bersel tunggal adalah bakteri. Namun tidak semua monera bersel tunggal. Beberapa anggota ganggang hijau dan biru ada yang berbentuk benang, misalnya Oscillatoria. Terdapat perbedaan pokok antara bakteri dan ganggang biru. Bakteri umumnya tidak berklorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis sedangkan ganggang biru berklorofil sehingga dapat berfotosintesis. Hanya ada beberapa bakteri yang dapat berfotosintesis misalnya bakteri hijau atau bakteri ungu karena memiliki klorofil/ pigmen. 1.2 Maksud dan Tujuan 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua mikroorganisme prokariotik dimasukkan ke dalam kingdom monera. Mikroorganisme
prokariotik adalah mikroorganisme yang memiliki bahan inti tetapi tidak memiliki selubung
inti. Inti yang tidak bermembran disebut prokarion. Bahan inti tersebut adalah asam inti
berupa DNA (deoxyribonucleic acid) yang terletak pada suatu daerah tertentu di dalam
sitoplasma. Jadi, DNA itu tidak tersebar. Oleh karena itu tidak benar jika dikatakan
prokariotik tidak berinti.
Monera berasal dari kata Yunani moneres, yang berarti tunggal. Contoh monera bersel
tunggal adalah bakteri. Namun tidak semua monera bersel tunggal. Beberapa anggota
ganggang hijau dan biru ada yang berbentuk benang, misalnya Oscillatoria.
Terdapat perbedaan pokok antara bakteri dan ganggang biru. Bakteri umumnya tidak
berklorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis sedangkan ganggang biru berklorofil
sehingga dapat berfotosintesis. Hanya ada beberapa bakteri yang dapat berfotosintesis
misalnya bakteri hijau atau bakteri ungu karena memiliki klorofil/ pigmen.
1.2 Maksud dan Tujuan
Untuk mengetahui struktur dan fungsi dari monera beserta peranan positif
dan negatif monera bagi kehidupan.
1.3 Identifikasi Masalah
Bagaimana struktur dan fungsi dari bakteri serta peranan positif dan negatif
monera dalam kehidupan?
1
BAB II
PEMBAHASAN
KINGDOM MONERA DAN PERANANAN DALAM KEHIDUPAN
Gambar 1. Organisme dalam kingdom monera
2.1 Ciri – ciri dan Struktur Tubuh Monera
Monera bersifat Prokariotik (tidak mempunyai organel yang diselubungi membran).Nukleos
atau inti sel organisme ini hanya berupa satu molekul DNA tanpa membrane sehingga disebut
nukleolid.
Bagian-bagian tubuh Monera :
A. Lapisan Lendir
Bersifat menyebar dan mudah lepas, serta berfungsi melicinkan dinding sel.
B. Dinding Sel
tersusun atas lapisan lipoprotein, lipopolisakarida, dengan atau tanpa peptidoglikan.
Berfungsi untuk melindungi bagian dalam tubuh Monera.
C. Membran Plasma
terdapat di daerah dinding sel dan bersifat permeable.
D. Sitoplasma
di dalamnya terdapat lipid, ion anorganik, dan kromatofora (pigmen warna)
E. Kromosom
terdiri dari satu molekul DNA tanpa diselubungi membrane sehingga disebut
Kelompok 5 Batang gram negatif anaerobik fakultatif
Escherichia (dan bakteri coliform yang berkaitan)KlebsiellaProteusProvidenciaSalmonellaShigellaYersiniaVibrioHaemphilusPasteurelia
Kelompok 6 Gram negarif, anaerobik, straight, batang helikBacteroidesFusobacteriumPrevotella
Kelompok 7Dissimilatory sulfate- atau bakteri pereduksi sulfur
Tidak ada
Kelompok 8 Kokkus gram negatif anaerobik Tidak ada
Kelompok 9 Rickettsiae dan ChlamydiaeRikettsiaCoxiellaChlamydia
Kelompok 10 Bakteri fototrof anoksigenik Tidak adaKelompok 11 Bakteri fototrof oksigenik Tidak ada
Kelompok 12Bakteri aerobik dan organisme yang berhubungan
Tidak ada
Kelompok 13 Bakteri yang bertunas atau bercabang Tidak adaKelompok 14 Sheathed bacteria Tidak adaKelompok 15 Nonphotosynthetic, nonfruiting gliding bacteria CapnocytophagaKelompok 16 Fruiting gliding bacteria, myxobacteria Tidak ada
II. Bakteri Gram Positif yang memiliki Dinding Sel
Kelompok 17 Kokkus gram-positifEnterococcusPeptostrepococcusstaphylococcus
14
Kelompok 18Kokkus dan batang gram-positif pembentuk endospora
BacillusClostridium
Kelompok 19 Batang gram-positif tidak berspora, teraturErysepelothrixListeria
Kelompok 20 Batang gram-positif tidak berspora, tidak teraturActinomycesCorynebactriumMobiluncus
Kelompok 21 Mikobakteria NocardiaKelompok 22-29
AktinomisetesStreptomycesRhodococcus
III. Eubakteria yang Tidak Memiliki Dinding Sel ; Mikoplasma atau Mollikuta
Kelompok 30 MikoplasmaMycoplasmaUreaplasma
IV. ArchaebacteriaKelompok 31 Methanogens Tidak adaKelompok 32 Archaeal sulfate reducers Tidak adaKelompok 33 Extremely halophilic archaebacteria Tidak adaKelompok 34 Cell wall-less archaebacteria Tidak ada
Kelompok 35 Extremely themophilic and hyperthemophilic sulfur metabolizers
Tidak ada
Manusia telah menganggap bahwa sebagian besar bakteri bersifat merugikan. Hal tersebut
tidaklah sepenuhnya benar karena sebenarnya banyak bakteri yang menguntungkan.
Beberapa jenis bakteri ada yang berperan sebagai penghasil antibiotik, vitamin, bahan-bahan
kimia, sampai penghasil biosida. Sementara itu, bakteri yang merugikan umumnya
menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Agar Anda mengetahui lebih jelas
mengenai peranan bakteri, pelajarilah uraian berikut.
Bakteri yang Menguntungkan
1. Rhizobium leguminosarum, yaitu bakteri yang bersimsiosis dengan akar polong-
polongan. Bakteri ini mampu mengikat nitrogen dari udara sehingga menyuburkan
tanah.
2. Nitrosomonas, Nitrosococcos (bakteri nitrit), serta Nitrobacter merupakan bakteri yang
membantu proses pembuatan senyawa nitratdalam tanah.
3. Streptococcus lactis yaitu bakteri yang berperan dalam pembuatan keju.
4. Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermhophillus yaitu bakteri yang berperan
dalam pembuatan yoghurt.
15
5. Acetobacter xylinum, yaitu bakteri yang berperan dalam pembuatan nata de coco.
6. Streptomyces griceus, yaitu bakteri yang menghasilkan antibiotic kloramfenicol
/streptomisin (untuk mengatasi penyakit TBC)
7. Streptomyces aureofaciens, yaitu bakteri yang menghasilkan antibitik aureomisin.
8. Acetobacter aceti, yaitu bakteri yang mengubah etanol menjadi asam asetat (asam cuka)
melalui proses oksidasi.
9. Escheria coli yaitu bakteri yang membantu pembusukan di usus besar manusia dan
pembentukan vitamin K yang penting pada proses pembekuan darah.
10. Streptomyces venezuele, yaitu bakteri yang dapat menghasilkan antibiotik seperti
kloromisin.
11. Bacillus thuringiensis , yaitu jenis bakteri yang menghasilkan biosida. Biosida adalah
pestisida yang dihasilkan oleh makhluk hidup, bukan buatan pabrik (sintetik).
Bakteri yang Merugikan
1. Mycobacteium tuberculosis, yaitu bakteri penyebab penyakit TBC.
2. Clostridium pallidum, yaitu bakteri penyebab penyakit tetanus.
3. 3.Treponema pallidum, yaitu bakteri penyabab penyakit sifilis.
4. Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri oenyabab penyakit kencing nanah.
5. Diplococcus pneumoniae, yaitu bakteri penyabab radang paru-paru.
6. Pasteurella pestis, yaitu bakteri penyabab penyakit pes.
7. Bacillus anthtracis, yaitu bakteri penyeba penyakit antraks pada sapi.
8. Pseudomonas cocovenenans, yaitu bakteri yang menghasilka racun asam bongkrek pada
tempe bongkrek.
9. Clostridium botulinum, yaitu bakteri yang menghasilkan racun botulinin pada makanan
kaleng yang telah rusak.
10. Pseudomonas cattleyae, yaitu bakteri penyebab penyakit pada anggrek.
11. Leuconostoc mesenteroides, yaitu bakteri yang menghasilkan lendir pada makanan
yang basi.
16
12. Salmonella enteris yaitu bakteri yang menghasilkan toksin penyebab diare yang terdapat
pada ikan, daging dan telur yang terkontaminasi.
13. Chlamidia pneumoniae yaitu penyebab infeksi saluran pernafasan.
14. Treponema cuniculi , yaitu penyebab infeksi sifilis kelinci.
15. Mycobacterium bovis, yaitu penyebab TBC pada sapi.
16. Leptospira pomona, yaitu penyebab leptospirosis pada sapi, babi, domba, kuda, dan
manusia.
17. Mycobacterium avium, yaitu penyebab penyakit avian tuberculosis pada unggas.
18. Mycobacterium kansasii, yaitu penyebab infeksi paru-paru pada ternak.
19. Leptospira mitis, yaitu penyebab leptospirosis pada babi.
20. Coxiella burnetii, yaitu penyebab demam Q pada domba, sapi, dan kambing.
2.4.1 Cara Pencegahan Bakteri yang Merugikan
Bakteri pathogen sangat merugikan bagi makhluk hidup terutama manusia, ternak, dan
tanaman budidaya. Untuk mencegah atau mengurangi bahayayang ditimbulkan bakteri
pathogen, manusia menempuh cara-cara berikut.
a. Vaksinasi
adalah usaha pencegahan penyakit dengan cara memberikan vaksin, yaitu bakteri yang
telah dilemahkan. Vaksin yang diinjeksikan ke dalam tubuh manusia atau hewan
mendorong terbentuknya antibodi dalam darah. Yang akan mengahambat masuknya
bakteri aktif ke dalam tubuh.
Beberapa vaksin yang telah ditemukan.
1. Vaksin BCG (Bacillus Calmet Guirine) untuk mencegah penyakit TBC
2. Vaksin DPTP (Diphteri, Pertusis, Tetanus, Profiloksis) untuk mencegah penyakit
difteri, batuk rejan, dan tetanus.
3. Vaksin TCD, untuk mencegah penyakit tifus, kolera dan disentri.Vaksin kotipa untuk
mencegah penyakit kolera, tifus, dan paratifus.
17
b. Strelisasi
yaitu pemusnahan semua bentuk kehidupan. Sterilisasi dilakukan dengan pemanasan pada
suhu 121oC selama 15 menit disertai tekanan. Sterilisasi akan mematikan bakteria, spora,
dan organisme lain. Pada penelitian menggunakan mikrobia, strelisasi juga diperlukan
untuk memperoleh biakan murni. Biakan murni adalah biakan yang hanya tersiri satu
spesies mikrobia atau hasil perbanyakan dari suatu sel mikrobia yang ditumbuhkan pada
medium buatan.
Selain itu perangkat penelitian mikrobia juga harus disterilkan. Perangkat yang steril
sangat mendukung keberhasilan penelitian. Sterilisasi alat-alat atau medium dapat
dikerjakan secara fisik (misalnya dengan pemanasan, sinar ultraviolet, dan sinar X), secara
mekanik (dengan penyaringan), dan secara kimia (dengan desinfektan).
Pemanasan merupakan cara umum dalam proses sterilisasi. Beberapa cara pemanasan yang
bisa digunakan untuk sterilisasi sebagai berikut.
1. Strerilisasi dengan pemijaran
Cara ini terutama digunakan untuk sterilisasi jarum platina, ose, dan sebagainya yang
terbuat dari platina atau nikrom. Caranya dengan membakar alat-alat tersebut di atas
lampu spiritus sampai berpijar.
2. Strerilisasi dengan udara kering
Peralatan yang digunakan untuk cara ini berupa Hot Air Sterilizer (alat oven). Cara
ini digunakan untuk sterilisasi alat-alat dari gelas (gelas kimia, cawan petri, labu
elenmeyer), serta bahan seperti kain dan kapas. Temperature yang digunakan 170oC-
180oC dengan waktu minimal 2 jam.
3. Sterilisasi dengan uap panas
18
Cara ini digunakan sterilisasi bahan yang mengandung cairan, misalnya medium
kultur. Alat yang digunakan yaitu amolb steam sterilizer. Kebanyakna mikrobia mati
pada suhu 100oC.
4. Streilisasi dengan uap panas bertekanan
Teknik ini mengandung autoklaf (autocalave) dengan tekanan 2 atm dan suhu 121oC
selama 30 menit.
c. Pasteurisasi
Pasteurisasi di lakukan untuk mesterilkan bahan yang tidak tahan panas tinggi dengan
tujuan membunuh bakteri yang ada di dalamnya. Pasterisasi akan mematikan bakteri
patogen,tetapi bakteri nopatogen tetap hidup sehingga makanan belum streril.
d. Pengawetan makanan
Makanan perlu di awetkan untuk mengawasi mengatasi aktifitas baktri yang dapat merusak
makanan serta menimbulkan racun. Pengawetan makanan dapat di lakukan secara
tradisional,misalnya dengan pengeringan, pengasapan, pengasaman, pengasinan, dan
pemanisan. Pengawetan makanan dapat juga di lakukan secara konvesional, antara lain
dengan sterilisasi,pasteurisasi, pembekuan, pendingina, penggunaan bahan kimia,serta
radiasi.lingkungan yang dingin menyebabkan bakteri tidak aktif. Oleh karena itu,bila
makanan dari pendinginan di keluarkan akan segera menunjukkan adanya aktifitas bakteri.
2.5 Ganggang Hijau Biru (Cynobacteria)
19
Disebut ganggang hijau biru karena berwarna hijau kebiruan. Warna itu diakibatkan oleh
warna klorofil dan pigmen biru.
2.5.1 Ciri-ciri Ganggang hijau biru
1) Ciri-ciri Ganggang hijau biru
a. Prokariotik
Ganggang tidak memiliki membrane inti. Bahan inti terdapat pada suatu
daerah di dalam sitoplasmanya.
b. Klorofil Tidak Dalam Kloroplas dan Memiliki Fikosianin
Klorofil tidak terdapat dalam kloroplas, melainkan pada membrane tilakoid.
Karena memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis, maka ganggang ini dapat
menghasilkan gula dan oksigen. Pigmen fikosianin warna hijau kebiruan.
Pada umumnya ganggang hijau biru memiliki kemampuan menambat
nitrogen dari udara. Proses penambatan nitrogen ini dilakukan oleh sel
khusus yang disebut herosista. Heterosista dihasilkan oleh ganggang biru
berbentukbenang. Ukuran heterosista lebih besar dibandinkan sel di dekatnya
serta memiliki dinding sel yang lebih tebal. Karena kemampuan menambat
nitrogen ini, ganggan hijau biru dapat menyuburkan habitatnya, atau
menguntungkan organisme lain yang bersimbiosis dengannya.
2) Struktur Sel ganggang Hijau Biru
a. Dinding sel
Mengakibatkan sel memiliki bentuk yang tetap. Di sebelah luar dinding sel
terdapat selubung lendir yang berfungsi mencegah sel dari kekeringan.
b. Membran sel
berfungsi mengatur mengatur keluar masuknya zat dari dank e dalam sel.
c. Sitoplasma
Merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemk, gula, mineral-
mineral, enzim, ribosom dan DNA. Di dalam sitoplasma inilah berlangsung
proses metabolisme sel.
d. Asam Inti/Asam Nukleat (DNA)
20
DNA terdapat pada suatu lokasi dalam sitoplasma, namun tidak memiliki
membrane inti. Karen itulah ganggang hijau biru digolongkan dalam
prokariotik.
e. Mesosom dan Ribosom
Ribosom merupakan organel untuk sintesis protein, sedangkan mesosom
merupakan penonjolan membrane sel kea rah dalam yang berpera sebagai
penghasil energi.
3) Pigmen (zat warna)
Zat warna atau pigemn tersebr dalam protoplasma karena tidak mempunyai butir-
butir zat warna (kloroplas). Zat warna dominant yaitu fikosianin (zat warna biru).
Selain fikosianin, terdapat pula zat warna lain yaitu :
a. Zat warna hijau (klorofil)
b. Zat warna merah (fikoeritrin)
c. Zat warna karetenoid, yaitu gabungan pigmen orange, merah, dan kuning.
Fikosianin dan fikoeritrin tergolong pigmen fikobilin.
4) Alat Gerak
Umumnya ganggang hijau-biru tidak dapat bergerak pindah, tetapi beberapa jenis
ganggang hijau biru yang berbentuk benang dapat bergerak maju mundur.
5) Habitat
Dapat hidup di segala macam habitat.
6) Perikehidupan
a. Hidup bebas.
b. Hidup membentuk koloni.
21
c. Hidup bersimbiosis mutualisme.
d. Ada pula yang hidup sebagai parasit.
7) Reproduksi Ganggang Hijau Biru
a. Pembelahan Sel
Sebagai organisme prokariotik, ganggang hijau biru membelah dengan
pembelahan biner, baik sel tunggal (organisme uniseluler) maupun sel
penyusun filament (benang) akan bertambah banyak.
b. Fragmentasi
Fragmentasi dilakukan oleh ganggang hijau biru berbentu benang dengan
fragmentasi (pemenggalan) filamen yang panjang akan terputus menja di dua
atau lebih benang pendek yang disebut yang disebut hormogonium. Setiap
hormogonium akan tumbuh menjadi filamen baru. Tempat pemutusan filament
adalah sel mati yang terdapat di antara sel penyusun filamen.
c. Pembentukan Spora
Jika kondisi buruk, misalnya kurang air, di antara sel-sel ganggang hijau biru
ada yang dapat membentuk endospora, seperti pada bakteri. Dindingnya
menebal, dan ukuran sel membesar. Bentukan ini disebut sebagai akinet,
misalnya pada Nostoc.
2.6 Peranan Ganggang Hijau Biru dalam Kehidupan Manusia
A. Menguntungkan
Dalam ekosistem perairan, terutama perairan tawar ganggang hijau biru adalah
komponen fitoplankton yang merupakan makanan utama bagi ikan sehingga berperan
penting dalam perikanan.
Dalam bidang pertanian, beberapa jenis ganggang hijau biru yang hidup bersimbiosis
dengan tumbuhan lain mampu mengikat N2 bebas dari udara sehingga membantu
menyuburkan tanah pertanian. Contohnya anaebaena cycadae hidup bersimsiosis
dengn pakis haji. Namun, ganggang Nostoc communae mampu mengikat N2 walau
22
tidak bersimbiosis dengan tumbuhan tertentu. Ganggang hijau biru ada pula yang
berguna sebagai makanan yang bergizi tinggi, contohnya spirulina.
B. Merugikan
Beberapa ganggang hijau biru yang hidup di air ada yang mengeluarkan racun. Racun
yang terlarut di dalam air dapat meracuni organisme yang meminumnya. Banyak
biri-biri mati setelah minum air telaga di Australia. Ini merupakan sifat merugikan
ganggang hijau biru.
Sifat merugikan lainnya adalah ganggang ini dapat tumbuh di tembok dan batu,
sehingga tembok akan mudah lapuk. Demikian pula bangunan candi dari batu yang
banyak terdapat di Indonesia banyak yang terancam menjadi lapuk karena ganggang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
23
Demikianlah makalah monera yang telah kami susun. Yang berisi tentang seluk beluk dunia
Monera dan peranannya bagi kehidupan. Banyak Monera yang membawa keuntungan, tapi
banyak juga yang membawa kerugian bagi manusia, hewan, tumbuhan, dan organisme
lainnya.
Bakteri yang bermanfaat kita manfaatkan sebaik-baiknya, dan bakteri yang merugikan