PENDAHULUAN Toksoplasmosis merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah serius di berbagai belahan dunia. Toksoplasmosis adalah penyakit zoonis yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang merupakan protozoa golongan koksidia yang menyerang hewan dan manusia (Iskandar dkk., 2006. In!eksi Toxoplasma gondii akut yang mengin!eksi wanita hamil akan mengakibatkan toksoplasmosis kongenital pada bayi, seperti lahir dengan ke"a"atan, hingga kematian pada janin yang mengakibatkan keguguran (#ubey and $eiss, 200%. &asus toksoplasmosis pada manusia mengalami peningkatan di setiap tahunnya. 'realensi toksoplasmosis pada ma nu sia di Indo ne sia sekitar 2)6* + ( us an to dkk., 2002 dan me ng al ami peningkatan menjadi -*) + pada tahun 2006 (ubekti dan /rrasyid, 2006. alah satu pengobatan bagi pasien yang terjangki t kasus toksoplasmosis ibu hamil dengan pemberian obat sintesis pirimetamin yang menjadi pilihan utama dalam pengobatan toksopl asmosi s. amun pemberian pirimetamine memberi kan e!ek sampin g bagi penderita karena dianggap bersi!at teratogenik. 1engenai e!ek samping bahaya obat sintesis seperti pirimetamine telah dibuktikan oleh &umolosasi dkk., (200-, yaitu pemberian obat pembanding pirimetamine dan sul!adoksin dengan dosis terapi 6,3 mg4&g bb dan 2*3 mg4&g bb menyebabkan keguguran pada 500 + induk tikus, sedangkan seperempat dosis terapi tersebut tidak menyebabkan keguguran, tetapi menyebabkan hidrose!alus ringan pada *0,- + janin. erdasarkan paparan mengenai e!ek samping serta bahaya dari obat sintetis di atas maka perlu dikembangka n upaya penelitian dan pen"arian obat)obatan alami atau herbal dari tumbuhan sebagai pengganti obat sintesis. 1asyarakat dahulu hingga sekarang meggunakan obat tradisional sebagai warisan budaya masyarakat terdahulu. 7al ini didorong pula oleh keanekargaman hayati di Indonesia yang peman!aatannya oleh masyarakat terdahulu dengan mengkaitkan konsep sakit, sehat dan ma"am keanekaragaman tumbuhan yang tela h terbent uk dari pro ses sosialisasi ya ng se"ara tu run te murun di per "ay a kebenarannya untuk digunakan sebagai obat tradisional (1ulyati dkk., 2006. 1