BAB I PENDAHULUAN Makalah ini dibuat berdasarkan hasil diskusi yang berlangsung dari sesi pertama dan sesi kedua pada: Sesi 1 Hari, tanggal : Senin, 28 Oktober 2012 Pukul : 13.00 – 15.00 WIB Tutor : dr. Joice Ketua : Felix Hartanto Sekretaris : Aninda Rebecca Leonora Sesi 2 Hari, tanggal : Selasa, 29 Oktober 2012 Pukul : 13.00 – 15.00 WIB Tutor : DR. Dr. H. Ardiyan Boer Ketua : Felix Hartanto Sekretaris : Fefi Oktavia Pembahasan makalah dengan kasus berjudul “Seorang perempuan, 26 tahun, sulit tidur, bicara kacau dan mendengar suara-suara yang mengomentari dirinya” ini didiskusikan oleh anggota kelompok 9 yang berjumlah 14 orang. Pada akhir diskusi, telah dibuat kesimpulan akhir mengenai kondisi yang dialami oleh pasien tersebut. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah ini dibuat berdasarkan hasil diskusi yang berlangsung dari sesi pertama dan
sesi kedua pada:
Sesi 1
Hari, tanggal : Senin, 28 Oktober 2012
Pukul : 13.00 – 15.00 WIB
Tutor : dr. Joice
Ketua : Felix Hartanto
Sekretaris : Aninda Rebecca Leonora
Sesi 2
Hari, tanggal : Selasa, 29 Oktober 2012
Pukul : 13.00 – 15.00 WIB
Tutor : DR. Dr. H. Ardiyan Boer
Ketua : Felix Hartanto
Sekretaris : Fefi Oktavia
Pembahasan makalah dengan kasus berjudul “Seorang perempuan, 26 tahun, sulit
tidur, bicara kacau dan mendengar suara-suara yang mengomentari dirinya” ini didiskusikan
oleh anggota kelompok 9 yang berjumlah 14 orang. Pada akhir diskusi, telah dibuat
kesimpulan akhir mengenai kondisi yang dialami oleh pasien tersebut.
1
BAB II
LAPORAN KASUS
“Seorang perempuan, 26 tahun, sulit tidur, bicara kacau dan mendengar suara-suara yang
mengomentari dirinya”
Pada saat saudara bertugas sebagai dokter jaga di rumah sakit, datang seorang pasien
perempuan yang diantar oleh keluarganya. Pasien tampak berpakaian seadanya, tidak rapi
dan hanya memakai sandal jepit. Menurut keluarganya, pasien sudah sekitar satu bulan ini
sulit tidur, bicara terus menerus tidak karuan dan kacau sambil tertawa-tawa serta
mengatakan sering mendengar suara-suara yang mengomentari dirinya. Dari alloanamnesis
diperoleh identitas pasien: Pasien bernama Nn. Murni, 26 tahun, belum menikah, beragama
Islam, pendidikannya tamat SMA. Pasien pernah bekerja sebagai pegawai di sebuah Super
Market.
Alloanamnesis diperoleh dari Ny. Prawiro, 56 tahun, ibu kandung pasien.
Dokter : Apa masalahnya ibu membawa anak ibu Nn. Murni datang berobat ke
sini ?
Ny. P : Begini dokter, anak saya ini sudah sekitar sebulan ini sulit tidur, bicaranya
kacau nerocos terus sambil tertawa-tawa, mengatakan bahwa dirinya adalah
bintang film terkenal yang sedang shooting. Katanya sering ditelepon oleh
banyak pembesar termasuk Presiden SBY dan Barack Obama. Sering
mendengar suara-suara yang mengomentari dirinya. Pokoknya tingkah
lakunya sangat mengganggu dan tidak bisa lagi dipertahankan di rumah. Anak
saya ini pernah saya bawa berobat pada dokter umum di dekat rumah, katanya
kena stress karena sudah tidak bekerja lagi dan diberi obat penenang, namun
tidak menolong, maka keluarga sepakat untuk membawa anak saya berobat ke
sini.
Dokter : Apakah sebelumnya pernah berobat atau dirawat di bagian jiwa ?
Ny. P : Anak saya ini baru pertama kali ini sakit seperti ini, sebelumnya baik-baik
saja, tampak periang, banyak temannya. Murni anak saya ini paling suka
menolong teman-temannya kalau ada masalah. Sekolahnya juga pandai, tidak
pernah tidak naik kelas. Setelah lulus SMA bahkan langsung diterima bekerja
sebagai tenaga administrasi di suatu perusahaan. Murni merasa kurang cocok
2
dengan pekerjaannya yang duduk di kantor, maka terakhir ia pindah bekerja di
suatu Super Market, dan tampaknya ia menikmati pekerjaanya karena bisa
bertemu dengan banyak orang.
Dokter : Heeem, tampaknya Murni anak yang pandai dan mudah bergaul.
Ny. P : Benar dokter, dari kecil memang dia begitu
Dokter : Apakah dalam keluarga Murni da yang pernah mendrita sakit seperti Murni
ini ?
Ny P : Anak saya tiga orang dok, Murni ini yang paling besar. Adiknya laki-laki
berumur 22 tahun, masih kuliah di Universitas Negeri, anak saya yang bungsu
perempuan, 18 tahun, baru lulus SMA dan ingin melanjutkan kuliah.
Semuanya baik dan sehat dok, tetapi bibi Murni, adik dari suami saya, dulu
pernah dirawat di bagian Jiwa. Saya kurang tahu sakit apa.
Dokter : Apakah sebelum mengalami gangguan seperti ini, anak ibu menderita sakit
demam atau penyakit lainnya ?
Ny. P : Tidak dok, anak saya ini sebelumnya sehat. Bahkan jarang terkena batuk
pilek
Dokter : Heem…. Baik, kelihatannya anak ibu memang fisiknya sehat
Ny. P : Iya dok, anak saya ini memang dari kecil sehat dan jarang sakit
Dokter : Ya memang Murni terlihat sehat fisiknya dan tampak seperti “anak gaul”.
Apakah ibu pernah mendengar atau melihat Murni memakai ganja atau
mengkonsumsi obat-obat terlarang, heroin tau ekstase ?
Ny. P : Oh, tidak dok. Murni memang anak gaul, tapi dia agamanya kuat dan rajin
sholatnya. Walaupun temannya banyak juga yang merokok, tapi dia tidak mau
ikut-ikutan merokok, saya yakin dia tidak pernah memakai ganja atau obat-
obatan terlarang lainnya. Selama ini dia juga berperilaku baik dan tidak pernah
berurusan dengan Polisi atau hukum
Autoanamnesis
Pasien seorang perempuan, berpakaian seadanya, tidak rapi dan rambutnya tidak
tersisir rapi, hanya memakai sandal jepit. Penampilan sesuai dengan umurnya, ekspresi fasial
tampak efor, banyak bicara, sering berpindah-pindah topik pembicaraan. Perhatiannya
tampak sering terpecah dengan konsentrasi yang tampak terganggu. Kesadaran neurologis
tampak baik, kesadaran psikiatris terganggu, disertai dengan banyak gerakan prikomotorik.
Dokter : Selamat pagi, saya dokter X, dokter yang bertugas jaga di rumah sakit ini
3
Pasien : Oh, dokter X, saya juga dokter X,Y,Z, teman saya banyak dokter, saya
pernah kuliah mau jadi dokter, hehehehe…. Saya bintang film terkenal,
sering main film di luar negeri. Teman saya banyak orang terkenal
hehehehe….. SBY dan Barrack Obama sering telfon saya… Dokter apa bisa
mengobati orang sakit ? Saya sering mengobati orang sakit, yang sudah mati
bisa hidup lagi, hehehehe. Dokter perlu bantuan ? saya bisa bantu hehehehe
…
Dokter : Wah hebat sekali ya, tapi ngomong-ngomong, apa masalah mbak Murni,
kok sampai di rawat di sini ?
Pasien : Masalah ? Saya punya banyak uang, barang, tenang hahahaha .. tidak ada
masalah, orang-orang itu yang bermasalah .. hahahaha. Saya sehat dari dulu,
saya tidak gila.. Dokter tolong saya, biarkan saya pulang… masih banyak
tugas yang harus saya selesaikan (pasien tampak sedih, tetapi tidak lama
pasien berbicara banyak lagi dan tampak seperti gembira)
Dokter : Apakah mbak Murni sering atau pernah melihat hal-hal yang aneh atau
mendengar suara-suara saat mbak Murni sendiri dan tidak ada orang di situ ?
Pasien : Di sini banyak setan dok… banyak suara-suara yang tidak karuan saya
dengar, tapi sering suara itu mengomentari saya, dan anehnya suara itu tahu
persis apa yang saya lakukan. Kadang-kadang saya sampai menutup telinga,
tapi suara itu masih terdengar juga. Dok, apa saya gila ya ?
Pada pemeriksaan fungsi intelektual didapatkan perhatian dan konsentrasi terganggu,
Daya ingat jangka pendek, menengah dan panjang cukup baik. Daya nilai sosial dan uji daya
nilai sosial baik. Tilikan derajat satu. Kemampuan menolong diri kurang. Taraf dapat
dipercaya : dapat dipercaya. Pemeriksaan fisik, neurologis, laboratoris dalam batas normal.
4
BAB III
PEMBAHASAN
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan skenario kasus dapat disimpulkan bahwa masalah-masalah yang dialami
oleh pasien antara lain sebagai berikut :
a) Sulit tidur
Kesulitan untuk tidur dapat dimasukkan ke dalam disomnia, dimana terjadi
gangguan pada jumlah, kualitas, dan waktu tidur. Perlu anamnesis lebih lanjut
untuk mengetahui keluhan sulit tidur ini. Keluhan sulit tidur pada pasien Nn.
Murni ini kemungkinan dapat disebabkan oleh adanya suara-suara yang
mengomentari dirinya.
b) Sering mendengar suara-suara yang mengomentari dirinya
Hal ini dapat dikategorikan sebagai halusinasi auditorik, dimana pasien
mendengar suara-suara yang sebenarnya tidak ada. Perlu anamnesis lebih
lanjut untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada pasien ini.
c) Bicara terus menerus tidak karuan dan kacau
Bicara terus menerus tidak karuan dan kacau pada pasien ini dapat merupakan
sebuah respon pasien terhadap suara-suara yang didengarnya. Selain itu juga
dapat disebabkan oleh adanya gangguan pada alam pikiran pasien, baik
kontinuitas (hubungan sebab-akibat), proses, maupun isinya.
d) Sering tertawa-tawa
Dari kondisi pasien yang sering tertawa-tawa dapat disimpulkan bahwa alam
perasaan pasien lebih sering gembira daripada sedih. Namun perlu dilakukan
anamnesis lebih lanjut apakah ada sebab yang jelas yang menyebabkan pasien
tertawa-tawa atau tidak.
B. HIPOTESIS
Dari alloanamnesis diketahui bahwa masalah utama pasien antara lain sulit tidur,
sering mendengar suara-suara yang mengomentari dirinya, bicara terus menerus tidak
karuan dan kacar serta sering tertawa-tawa. Maka hipotesis yang dapat diajukan
berdasarkan masalah-masalah pasien terebut antara lain : (berdasarkan hierarki
diagnosis gangguan jiwa menurut PPDGJ III)
5
a) Gangguan mental organik / kondisi medis
Gangguan organik atau kondisi medis lainnya dapat menyebabkan timbulnya
gangguan mental seperti yang dialami oleh pasien. Namun hipotesis ini dapat
disingkirkan karena dari alloanamnesis diketahui bahwa sejak kecil kesehatan
pasien baik dan jarang mengalami sakit.
b) Gangguan mental akibat penyalahgunaan obat atau zat kimia lain
Beberapa obat dan zat kimia dapat mempengaruhi baik keadaan mental yang
dirasakan secara internal, seperti mood, maupun aktivitas yang dapat diamati
secara eksternal, seperti perilaku.(1) Hipotesis ini juga dapat disingkirkan
karena dari alloanamnesis diketahui bahwa pasien tidak mengkonsumsi obat-
obatan terlarang, rokok, maupun zat-zat lainnya.
c) Skizofrenia atau gangguan psikotik lain
Kondisi yang dialami pasien mengarah kepada hipotesis skizofrenia maupun
gangguan psikotik lainnya. Etiologi skizofrenia adalah multifaktorial, antara
lain dapat disebabkan karena adanya kelainan organik (misalnya disfungsi
area otak tertentu, aktivitas neurotransmitter yang abnormal), faktor genetik,
dan faktor psikososial.(1) Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
menegakkan diagnosis ini.
d) Gangguan afektif dan cemas
Kondisi pasien juga mengarah pada gangguan afektif atau perasaan.
Penyebabnya juga multifaktorial, antara lain adanya faktor biologis (misalnya
abnormalitas metabolisme, neurotransmitter), faktor genetik, dan faktor
psikososial.(1)
Hierarki blok diagnosis gangguan jiwa beradasarkan PPDGJ III : (2)
I. Gangguan mental organik dan simtomatik( F00-F09)
Gangguan mental dan perilaku akbat zat psikoaktif( F10-F19)
II. Skizofrenia , gangguan skizotipal dan ganguan wham (F20-F29)
III. Gangguan suasana perasaan (mood / efektif) ( F30-F39)
IV. Gangguan neurotic , gangguan somatotrof dan gangguan stress (F40-F48)
V. Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan factor
fisik ( F50-F59)
VI. Gangguan kepribadian, dan perilaku masa dewasa(F60-F69)
VII. Retardasi mental (F70-F79)
6
VIII. Gangguan perkembangan psikologis (F80-F89)
IX. Gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanak dan remaja
(F90-F98)
X. Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis ( Kode Z)
C. ANAMNESIS TAMBAHAN
Adapun anamnesis tambahan yang perlu ditanyakan kepada pasien maupun ibunya
untuk membantu menegakkan diagnosis antara lain:
Riwayat Penyakit Sekarang
- Gejala yang muncul sebelum/sesudah kerja di Supermarket?