BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Lipida (dari kata Yunani,
Lipos, lemak) dikenal oleh masyarakat awam sebagai minyak (organik,
bukan minyak mineral atau minyak bumi), lemak, dan lilin. Istilah
"lipida" mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik
nonpolar dan hidrofob, yang esensial dalam menyusun struktur dan
menjalankan fungsi sel hidup. Karena nonpolar, lipida tidak larut
dalam pelarut polar, seperti air atau alkohol, tetapi larut dalam
pelarut nonpolar, seperti eter atau kloroform. Lipid mempunyai
peranan penting bagi makhluk hidup. B. Rumusan Masalah Dari uraian
latar belakang dapat dirumuskan Apa itu lipid dan peranannya bagi
kehidupan manusia? Bagaimana fungsi dari lipid itu sendiri?
Jenis-jenis dari lipid itu sendiri apa saja? C. Tujuan Ingin
mengetahui apa itu lipid Ingin mengetahui fungsi dan jenis-jenis
lipid Ingin mengetahui perbedaan antara asam lemak jenuh dan asam
lemak tak jenuh Ingin mengetahui kegunaan asam lemak dalam
tubuh
Lipid
Biokimia
1
BAB II LIPIDA. Pengertian Lipid Lipid adalah molekul-molekul
biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam
pelarut-pelarut organik. Fungsi lipid Ada beberapa fungsi lipid di
antaranya: Sebagai penyusun struktur membran sel Dalam hal ini
lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran
materialmaterial. Sebagai cadangan energi Lipid disimpan sebagai
jaringan adiposa Sebagai hormon dan vitamin Hormon mengatur
komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu regulasi
prosesproses biologis
B. Jenis-jenis Lipid Terdapat beberapa jenis lipid yaitu: 1.
Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida 3.
Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid 4. Non
gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam
1. Asam lemak Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai
panjang. Adapun rumus umum dari asam lemak adalah: CH3(CH2)nCOOH
atau CnH2n+1-COOH
Lipid
Biokimia
2
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24.
Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat
berderajat tinggi (rantai C lebih dari 6). Karena berguna dalam
mengenal ciri-cirinya, asam lemak dibedakan menjadi asam lemak
jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh hanya memiliki
ikatan tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya, sementara
asam lemak tak jenuh memiliki paling sedikit satu ikatan ganda di
antara atom-atom karbon penyusunnya. Asam lemak merupakan asam
lemah, dan dalam air terdisosiasi sebagian. Umumnya berfase cair
atau padat pada suhu ruang (27 Celsius). Semakin panjang rantai C
penyusunnya, semakin mudah membeku dan juga semakin sukar larut.
Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi)
daripada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak
jenuh mudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). Karena
itu, dikenal istilah bilangan oksidasi bagi asam lemak. Keberadaan
ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh menjadikannya memiliki dua
bentuk: cis dan trans. Semua asam lemak nabati alami hanya memiliki
bentuk cis (dilambangkan dengan "Z", singkatan dari bahasa Jerman
zusammen). Asam lemak bentuk trans (trans fatty acid, dilambangkan
dengan "E", singkatan dari bahasa Jerman entgegen) hanya diproduksi
oleh sisa metabolisme hewan atau dibuat secara sintetis. Akibat
polarisasi atom H, asam lemak cis memiliki rantai yang melengkung.
Asam lemak trans karena atom Hnya berseberangan tidak mengalami
efek polarisasi yang kuat dan rantainya tetap relatif lurus.
Ketengikan (Ingg. rancidity) terjadi karena asam lemak pada suhu
ruang dirombak akibat hidrolisis atau oksidasi menjadi hidrokarbon,
alkanal, atau keton, serta sedikit epoksi dan alkohol (alkanol).
Bau yang kurang sedap muncul akibat campuran dari berbagai produk
ini. Ada dua macam asam lemak yaitu: 1.1 Asam Lemak Jenuh
(saturated fatty acid) Asam lemak ini tidak memiliki ikatan
rangkap. Terbentuk dari asam lemak jenuh + gliserol. Berbentuk
padat pada suhu kamar. Banyak terdapat pada hewan
Lipid
Biokimia
3
Struktur asam lemak jenuh Asam Lemak Jenuh Nama asam Butirat
Palmitat Stearat Struktur CH3(CH2)2CO2H CH3(CH2)14CO2H
CH3(CH2)16CO2H Sumber Lemak susu Lemak hewani dan nabati Lemak
hewani dan nabati
1.2 Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid) Asam lemak ini
memiliki satu atau lebih ikatan rangkap. Terbentuk dari asam lemak
tak jenuh+ gliserol. Berbentuk cair pada suhu kamar. Banyak
terdapat pada tumbuhan.
Struktur asam lemak tak jenuh Asam Lemak Tak Jenuh Nama asam
Palmitoleat Oleat Linoleat Linolenat Struktur
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H CH3(CH2)7CH=CH(CH2) 7CO2H
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH (CH2)
7CO2H Sumber Lemak hewani dan nabati Lemak hewani dan nabati Minyak
nabati Minyak biji rami
Lipid
Biokimia
4
Asam-asam lemak penting bagi tubuh Simbol numerik Nama Umum
Struktur Keterangan
Sering terikat dengan atom N Asam miristat dari CH3(CH2)12COOH
membran plasma bergabung dengan protein sitoplasmik Produk Asam
palmitat akhir CH3(CH2)14COOH sintesis asam lemak mamalia 16:1D9
Asam palmitoleat Asam stearat Asam oleat dari terminal
14:0
16:0
CH3(CH2)5C=C(CH2)7COOH
18:0 18:1D9
CH3(CH2)16COOH
CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH Asam CH3(CH2)4C=CCH2C=C(CH2)7COOH lemak
esensial Asam lemak5
18:2
D9,12
Asam linoleat
18:3D9,12,15
Asam linolenat
CH3CH2C=CCH2C=CCH2C=C(CH2)7COOH
Lipid
Biokimia
esensial Prekursor 20:4D5,8,11,14 Assam arakhidonat
CH3(CH2)3(CH2C=C)4(CH2)3COOH untuk sintesis eikosanoid
Asam stearat
Asam oleat
Asam arakhidonat
Gambar beberapa contoh struktur asam lemak
2. Gliserida Dikenal pula sebagai adalah ester dari gliserol dan
asam lemak.Minyak nabati serta lemak hewani adalah gliserida yang
tersusun dari gliserol dan asam lemak. Gliserol memiliki tiga gugus
hidroksil fungsional (-OH) yang dapat teresterifikasi oleh asam
lemak. Jika hanya satu gugus hidroksil teresterifikasi dinamakan
monogliserida, jika dua yang teresterifikasi dinamakan digliserida,
dan jika ketiga gugus hidroksilnya teresterifikasi disebut
trigliserida. Trigliserida disebut juga triasilgliserol atau
triasilgliserida. Dalam kondisi alami, semua kombinasi tercampur
dalam sel. 2.1 Gliserida netral (lemak netral) Gliserida netral
adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari
gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau
minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam
lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam
lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak
Lipid
Biokimia
6
disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak
dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi
penting dari sumber lipid.
Struktur trigliserida sebagai lemak netral
Apa yang dimaksud dengan lemak (fat) dan minyak (oil)? Lemak dan
minyak keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat
secara umum dari keduanya adalah: 1. Lemak Umumnya diperoleh dari
hewan Berwujud padat pada suhu ruang Tersusun dari asam lemak
jenuh
2. Minyak Umumnya diperoleh dari tumbuhan Berwujud cair pada
suhu ruang Tersusun dari asam lemak tak jenuh
2.2 Fosfogliserida (fosfolipid) Lipid dapat mengandung gugus
fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti salah satu
rantai asam lemak. Penggunaan fosfogliserida adalah: 1. Sebagai
komponen penyusun membran sel 2. Sebagi agen emulsi
Lipid
Biokimia
7
Struktur dari fosfolipid
Fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran
sel
3. Lipid kompleks Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid
dengan molekul lain. Contoh penting dari lipid kompleks adalah
lipoprotein dan glikolipid. 3.1 Lipoprotein Lipoprotein merupakan
gabungan antara lipid dengan protein.
Lipid
Biokimia
8
Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh
dari lipid kompleks Ada 4 klas mayor dari lipoprotein plasma yang
masing-masing tersusun atas beberapa jenis lipid, yaitu:
Perbandingan komposisi penyusun 4 klas besar lipoprotein 1.
Kilomikron Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi
trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali ginjal 2. VLDL
(very low - density lypoproteins) VLDL mengikat trigliserid di
dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan lemak 3. LDL (low -
density lypoproteins) LDL berperan mengangkut kolesterol ke
jaringan perifer 4. HDL (high - density lypoproteins) HDL mengikat
kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.
Lipid
Biokimia
9
Ilustrasi peran masing-masing dari 4 klas besar lipoprotein 4.
Lipid non Gliserida Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi
asam lemak bergabung dengan molekul-molekul non gliserol. Yang
termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, kolesterol
dan malam. 4.1 Sfingolipid Sifongolipid adalah fosfolipid yang
tidak diturunkan dari lemak. Penggunaan primer dari sfingolipid
adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada
manusia, 25% dari lipid merupakan sfingolipid.
Struktur kimia sfingomielin (perhatikan 4 komponen
penyusunnya)
Lipid
Biokimia
10
4.2 Kolesterol Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis
lipid yang menyusun membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian
dari beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan pengerasan
arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri, yang
mengakibatkan peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit,
penurunan kemampuan untuk meregang. Pembentukan gumpalan dapat
menyebabkan infark miokard dan stroke.
Struktur dasar darikolesterol
Kolesterol merupakan bagian dari membran sel 4.3 Steroid
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron
dan progesteron.
Progesteron dan testosteron
Lipid
Biokimia
11
Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan
proses metabolisme karbohidrat, penanganan penyakit arthritis
rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan sebagainya.
Kortison 4.4 Malam/lilin (waxes) Malam tidak larut di dalam air
dan sulit dihidrolisis. Malam sering digunakan sebagai lapisan
pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Malam merupakan ester
antara asam lemak dengan alkohol rantai panjang.
Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam C.
Metabolisme lipid Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi
utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara
gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari
pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada
juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air,
gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam
lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Lipid
Biokimia
12
Struktur miselus. Bagian polar berada di sisi luar, sedangkan
bagian non polar berada di sisi dalam Sebagian besar asam lemak dan
monogliserida karena tidak larut dalam air, maka diangkut oleh
miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam
sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan
monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan
berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya
kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara
pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron
ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan
adiposa.
Struktur kilomikron. Perhatikan fungsi kilomikron sebagai
pengangkut trigliserida
Simpanan trigliserida pada sitoplasma sel jaringan adiposa
Lipid
Biokimia
13
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera
dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam
lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan
trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan
esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari
lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk
ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi.
Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak
tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan
dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA). Secara
ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam
lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah
mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk
ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi
jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari
karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari
diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan.
Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis. Proses
oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil
KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme
karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke
dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain,
jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami
lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan
sebagai trigliserida. Beberapa lipid non gliserida disintesis dari
asetil KoA. Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi
kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis
membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak
juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat,
hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis.
Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa
yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan
kematian.
Lipid
Biokimia
14
Diet
Trigliserida
Esterifikasi
Lipolisis
Steroid
Asam lemak
Steroidogenesis
Lipid
Gliserol Karbohidrat Protein
Lipogenesis
Oksidasi beta
Kolesterogenesis
Kolesterol
Asetil-KoA
+ ATP
Ketogenesis Siklus asam sitrat ATP CO2 H2O
Aseto asetat
hidroksi butirat
Aseton
Ikhtisar metabolisme lipid
Lipid
Biokimia
15
BAB III PENUTUPA. Kesimpulan Lipid adalah molekul-molekul
biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam
pelarut-pelarut organik. Ada beberapa fungsi lipid di antaranya:
Sebagai penyusun struktur membran sel Sebagai cadangan energi
Sebagai hormon dan vitamin Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:
Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida Lipid
kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid Non gliserida,
terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam Perbedaan antara Asam
lemak jenuh (saturated fatty acid) dan Asam lemak tak
jenuh(unsaturated fatty acid) . Asam lemak jenuh (saturated fatty
acid) Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap. Terbentuk dari
asam lemak jenuh + gliserol. Berbentuk padat pada suhu kamar.
Banyak terdapat pada hewan Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty
acid) Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap.
Terbentuk dari asam lemak tak jenuh+ gliserol. Berbentuk cair pada
suhu kamar. Banyak terdapat pada tumbuhan. B. Saran Di dalam
penyusunan makalah ini pastinya masih banyak kekurangan-kekurangan
dalam penyajiannya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran, agar dalam pembuatan makalah sealnjutnya akan menjadi lebih
baik lagi.
Lipid
Biokimia
16
Daftar Pustakahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak"
http://hidayat07.wordpress.com/2009/06/10/biokimia-lemak/ K Adi,
S.T.2009,Rumus Kantong Kimia SMA, Pustaka Widyatama. Yogyakarta,
http://www.biology.arizona.edu\biochemistry, 2003, The Biology
Project-Biochemistry
http://www.bioweb.wku.edu\courses\BIOL115\Wyatt, 2008, WKU Bio 113
Biochemistry http://www.gwu.edu\_mpb, 1998, The Metabolic Pathways
of Biochemistry, Karl J. Miller
Lipid
Biokimia
17
Lipid
Biokimia
18