Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha di Indonesia mulai mencoba bangkit lagi setelah mengalami krisis. Dalam perekonomian yang sedang mengalami krisis ini, dunia usaha tidak hanya bertujuan untuk memperoleh laba, tetapi juga berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan merupakan rangkaian kerjasama sekelompok orang yang dalam kegiatannya berusaha untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan maka diperlukan manajemen yang baik dalam penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efisien. Salah satu saran yang banyak diusulkan oleh para ahli ekonomi sehubungan dengan krisis ekonomi adalah dengan menggalakan industri padat karya yang mempunyai orientasi ekspor. Ekspor diyakini bermanfaat besar, selain dapat menambah pendapatan devisa negara juga dapat menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran. Krisis ekonomi telah menyebabkan produk Indonesia berdaya saing tinggi dalam hal harga jual karena banyak produk- produk impor yang harga jualnya lebih rendah daripada produk yang diproduksi di Indonesia. Sehingga banyak masyarakar yang lebih tertarik menggunakan produk luar negeri. 1
29

Makalah kelompok pengantar bisnis

Jul 29, 2015

Download

Economy & Finance

Lan Mouri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah kelompok pengantar bisnis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan usaha di Indonesia mulai mencoba bangkit lagi setelah

mengalami krisis. Dalam perekonomian yang sedang mengalami krisis ini, dunia

usaha tidak hanya bertujuan untuk memperoleh laba, tetapi juga berusaha untuk

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan merupakan rangkaian

kerjasama sekelompok orang yang dalam kegiatannya berusaha untuk mencapai

tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan maka diperlukan

manajemen yang baik dalam penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan

secara efisien.

Salah satu saran yang banyak diusulkan oleh para ahli ekonomi sehubungan

dengan krisis ekonomi adalah dengan menggalakan industri padat karya yang

mempunyai orientasi ekspor. Ekspor diyakini bermanfaat besar, selain dapat

menambah pendapatan devisa negara juga dapat menyerap tenaga kerja sehingga

mengurangi pengangguran. Krisis ekonomi telah menyebabkan produk Indonesia

berdaya saing tinggi dalam hal harga jual karena banyak produk-produk impor yang

harga jualnya lebih rendah daripada produk yang diproduksi di Indonesia. Sehingga

banyak masyarakar yang lebih tertarik menggunakan produk luar negeri.

Persaingan yang paling terasa adalah adanya usaha perusahaan dalam

menyampaikan hasil produksinya baik dalam bentuk barang (goods) ataupun jasa

(service) kepada pelanggan untuk memperoleh dan mempertahankan pangsa pasar

yang tentunya sudah menjadi sasaran tujuannya. Hal ini dapat dilihat dari setiap

perusahaan yang selalu berusaha mempertahankan ataupun mengembangkan bidang

usahanya untuk tetap memperoleh dan mempertahankan pangsa pasarnya yang telah

diraih. Keadaan tersebut dapat tercapai jika perusahaan mampu memasarkan

produknya dengan baik di pasar.

Dalam memasarkan produk, perusahaan juga dituntut untuk mampu

memahami, mengerti, ataupun memenuhi apa yang sebenarnya diinginkan dan

dibutuhkan oleh pelanggan. Oleh karena itu, peran pemasaran terhadap keberhasilan

1

Page 2: Makalah kelompok pengantar bisnis

suatu bisnis sangat diperlukan, sebab pemasaran merupakan ujung tombak

keberhasilan suatu perusahaan. Keadaan pasar atau pelanggan harus diperhatikan jika

perusahaan ingin tetap berjalan dan berkembang.

Perusahaan yang menghasilkan suatu produk orientasinya harus ditujukkan

kepada pelanggan sebagai penentu utama dalam pembelian dan penggunaan produk,

maka perusahaan akan mengerahkan kebijaksanaannya kearah pemenuhan kebutuhan,

keinginan dan selera pelanggan agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin.

Kebutuhan, keinginan dan selera pelanggan selalu berubah seiring dengan

perkembangan teknologi yang berkaitan dengan situasi perekonomian sehingga

menuntut perusahaan untuk menyesuaikan kegiatan pemasarannya.

Produk merupakan solusi kebutuhan pelanggan. Produk disampaikan kepada

pelanggan lengkap dengan marketing mix yang akan memberikan informasi suatu

produk kepada konsumen.

Pengembangan produk merupakan suatu upaya perusahaan untuk senantiasa

menciptakan produk baru, memperbaiki atau memodifikasi produk lama agar dapat

memenuhi tuntutan pasar dan selera pelanggan. Pengembangan – pengembangan

produk yang dilakukan suatu perusahaan akan diminati oleh konsumen apabila atribu-

atribut pengembangan produk yang ditawarkan oleh produsen diterima dan disukai

oleh konsumen dan benar-benar dapat memenuhi kebutuhan akan keinginannya. Ada

orang yang mengadopsi suatu pengembangan produk dengan cepat dan ada juga yang

bersifat menunggunya dan ada pula yang tak mau merespon. Karena pengembangan

produk yang dilakukan oleh perusahaan merupakan inovasi bagi orang yang

memandangnya sebagai hal baru.

Selama proses pengenalan pengembangan produk yang ditawarkan

perusahaan, dalam benak konsumen akan timbul pola penilaian terhadap produk yang

dipakai tidak sesuai dengan apa yang mereka pakai tidak sesuai dengan apa yang

dijanjikan oleh perusahaan, mereka akan merasa kecewa dan kemungkinan mereka

akan memutuskan untuk tidak memakai produk tersebut.

Berkenaan dengan hal itu sesuatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan

biasanya belum mencapai kinerja optimal pada masa awal proses pengembangan

produknya. Konsumen mungkin merasakan bahwa apa yang dijanjikan oleh

perusahaan dengan pengalaman mereka selama menggunakan produk tidak sesuai.

Referensi positif konsumen tentang produk bermula dari persepsi mereka

tentang produk yang secara konsisten atau melebihi harapan mereka. Oleh karena itu

2

Page 3: Makalah kelompok pengantar bisnis

produk atau jasa seharusnya mempunyai nilai yang tinggi dimata konsumen untuk

menghindari referensi negatif dari konsumen. Konsumen mempunyai kebiasaan untuk

barbagi informasi dengan teman-teman mereka tentang produk yang menurut persepsi

mereka mempunyai nilai yang tinggi melalui komunikasi verbal dari mulut ke mulut

dan bersifat personal. Komunikasi ini merupakan cara yang efektif untuk meneruskan

informasi tentang produk.

Kebijakan penetapan harga oleh manajemen idealnya harus dapat memastikan

pemulihan (recovery) atas semua biaya dalam mencapai laba, dalam kondisiyang sulit

sekalipun. Meskipun penawaran dan permintaan biasanya merupakan faktor penentu

dalam penetapan harga, penetapan harga jual yang menguntungkan memerlukan

pertimbangan atas biaya. Tender kompetitif atas suatu pekerjaan tertentu misalanya,

merupakan pengambilan keputusan penetapan harga yang sulit apabila hanya ada

sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada pengalaman dimasa lampau dengan jenis

produk atau jasa yang terlibat.

Beberapa perusahaan sama sekali tidak mempunyai masalah penentuan harga.

Perusahaan ini memproduksi produk yang bersaing dengan produk lain yang sejenis

yang telah mempunyai harga pasar. Langganan tidak akan membayar melebihi harga

ini dan tidak ada alas an bagi perusahaan untuk menetapkan harga lebih murah dari

harga pasar tersebut. Dalam keadaan seperti ini, perhitungan harga tidak diperlukan.

Harga yang ditetapkan setiap perusahaan apapun yang sedang memasuki pasar

langsung dapat diterima.

Keputusan penentuan harga dianggap merupakan suatu keputusan tunggal

yang lebih penting yang harus diambil oleh seorang manajer. Alasannya, penentuan

harga produk sungguh bukan keputusan pemasaran atau keputusan financial,

keputusan penetapan harga adalah keputusan yang menyangkut seluruh aspek

aktivitas perusahaan dan akibatnya terhadap perusahaan keseluruhan. Oleh karena itu

penentuan harga produk perusahaan sebagian besar menentukan kualitas yang para

langganan bersedia membelinya, maka penentuan harga menentukan aliran masuk

penghasilan kedalam perusahaan. Apabila penghasilan ini terus menerus gagal

menutup seluruh biaya perusahaan maka dalam jangka panjang perusahaan tidak

dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini benar tanpa memperhatikan

bagaimana biaya dapat dikendalikan secara seksama atau bagaimana inovatif manajer

perusahaan dalam memenuhi tanggung jawab lainnya.

3

Page 4: Makalah kelompok pengantar bisnis

Biaya merupakan faktor kunci dalam keputusan penentuan harga.

Bagaimanapun juga, biaya merupakan suatu konsep yang agak tidak menentu dan

terkadang sangat membutuhkan pemikiran. Oleh karenanya penulis akan membahas

mengenai “Pengembangan Produk dan Penetapan Harga”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang yang disampaikan penulis, penulis

ingin mengevaluasi mengenai pengembangan produk dan keputusan perusahaan

dalam penetapan harga.

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka tujuan dari makalah ini

adalah:

- Mengetahui lebih jauh mengenai pengembangan produk guna kelangsungan

hidup perusahaan.

- Memepelajari penetapan harga yang akurat suatu produk sebelum dilemparkan

ke pasar.

1.4 Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi suatu perusahan dalam mengembangkan produk demi kelangsungan hidup

perusahaan menghadapi persaingan pasar serta bijak dalam pengambilan keputusan

untuk penentuan harga suatu produk yang diproduksinya. Dan harapan kami sebagai

penulis adalah dapat lebih memahami bahasan mengenai pengembangan produk dan

penetapan harga.

4

Page 5: Makalah kelompok pengantar bisnis

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PENGEMBANGAN PRODUK

2.1.1 Pengertian Pengembangan Produk

Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dengan

analisa, persepsi, dan peluang. Sehingga perusahaan dapat mengembangkan produk

baru dari suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dari hasil penjualan. Menurut

Kotler (2000:374) pengembangan produk adalah tiap perusahaan harus

mengembangkan produk baru. Pengembangan produk baru membentuk masa depan

perusahaan. Produk pengganti harus diciptakan untuk mempertahankan atau

membangun penjualan. Perusahaan dapat menambah produk baru melalui akuisisi dan

atau pengembangan produk baru. Sedangkan pengertian pengembangan produk

menurut para ahli lainnya antara lain:

1. Assaury (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product

development) adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dalam

menghadapi kemungkinan perubahan suatu produk ke arah yang lebih baik

sehingga dapat memberikan daya guna maupun daya pemuas yang lebih besar.

2. Stanton (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product

development) adalah suatu istilah yang terbatas mneliputi kegiatan teknis,

seperti riset produk, rekayasa dan disain.

3. Guiltinan (1991) mengatakan bahwa pengembangan produk (product

develpoment) adalah suatu kebutuhan dan keinginan yang selalu berubah

mengakibatkan adanya segmen baru atau adanya persaingan dan perubahan

teknologi.

4. Sigit (1992) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development)

disebut juga merchandising adalah kegiatan-kegiatan manufacturer ( pembuat

barang ) atau middlemen ( perantara ) yang bermaksud melakukan

penyesuaian barang-barang yang dibuat atau ditawarkan untuk dijual atas

permintaan pembeli.

5. Kotler dan Armstrong (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk

5

Page 6: Makalah kelompok pengantar bisnis

adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk

baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang.

2.1.2 Fungsi Pengembangan Produk

Menurut Cross, 1994 pengembangan produk merupakan aktivitas lintas

disiplin yang membutuhkan kontribusi dari semua fungsi yang ada di perusahaan,

berikut tiga fungsi dalam pengembangan produk:

1. Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan

pelanggan. Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang

produk, pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan.

Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara

perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang

peluncuran serta promosi produk.

2. Fungsi Perancangan (desain)

Fungsi perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk

fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks

tersebut tugas bagian perancangan mencakup desain engineering (mekanik,

elektrik, software, dan lain-lain) dan desain industri (estetika, ergonomics,

user interface).

3. Fungsi Manufaktur

Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan

mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini

meliputi pembelian, instalasi dan distribusi.

2.1.3 Tujuan Pengembangan Produk

Menurut Buchari Alma (2000:101) tujuan pengembangan produk adalah

1. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas

2. Untuk menambah omzet penjualan

3. Untuk memenangkan persaingan

4. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi

5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama

6. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan

6

Page 7: Makalah kelompok pengantar bisnis

7. Untuk mencegah kebosanan konsumen

8. Untuk menyederhanakan produk, pembungkus

2.2 PENETAPAN HARGA

Penentuan harga jual adalah salah satu permasalahan yang penting dalam

manajemen perusahaan. Kesalahan dalam menentukan harga jual akan berdampak

negatif dalam perusahaan. Apabila perusahaan menentukan harga jual rendah

kemungkinan perusahaan akan mengalami rugi. Sebaliknya apabila perusahaan

menjual barangnya terlalu tinggi, maka akan sulit perusahaan itu menjual barangnya,

hal ini dikarenakan konsumen akan membeli barang kepada perusahaan pesaing yang

menentukan harga jualnya lebih rendah. Agar perusahaan tetap dapat bersaing dipasar

dan perusahaan tidak mengalami kerugian maka perusahaan harus dapat menentukan

harga jual produknya secara tepat. Salah satu penentu harga jual yang memiliki

tingkat kepastian relatif tinggi adalah harga pokok produksi.

2.2.1 Peranan Harga

Harga mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pemasaran produk dan

kelangsungan hidup perusahaan. Peranan itu adalah sebagai berikut :

1. Harga adalah satu faktor penentu jumlah permintaan produk dipasar. Dalam

kehidupan sehari-hari permintaan produk dapat bersifat elastis atau tidak

elastis terhadap perubahan harga. Permintaan dapat dikatakan elastis terhadap

harga apabila permintaan berubah setiap kali harga turun atau bahkan naik.

Sedangkan harga dikatakan tidak elastis apabila permintaan tidak berubah

karena adanya perubahan harga itu sendiri.

2. Termasuk dalam kategori produk yang elastis terhadap perubahan harga

adalah barang atau jasa yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan

sekunder, misalnya barang atau jasa rekreasi hiburan dan barang atau jasa

kebutuhan rumah tangga oleh karena itu sifat kebutuhan akan barang atau jasa

tidak mendesak apabila terjadi kenaikan harga sehingga konsumen akan

menunda, mengurangi atau menghentikannya.

3. Harga menentukan jumlah hasil penjualan dan keuntungan. Hasil penjualan

produk yang diterima perusahaan setiap masa tertentu sama dengan jumlah

7

Page 8: Makalah kelompok pengantar bisnis

satuan yang terjual kali harga persatuan produk. Sedangkan keuntungan yang

diperoleh setiap masa tertentu sama dengan hasil penjualan yang dikurangi

jumlah biaya yang ditanggung perusahaan dalam masa yang sama.

4. Harga dapat mempengaruhi segmen pasar yang dapat ditembus perusahaan

melebarkan sayap pemasaran produk dengan memasuki segmen pasar lain

yang belum digarap sebelumnya dapat menambah jumlah keuntungan. Salah

satu segmen pasar yang digunakan sebagai sasaran untuk melebarkan

jangkauan pemasaran adalah segmen pasar tingkat bawah.

5. Harga dan strategi harga mempengaruhi keberhasilan distribusi produk. Harga

persatuan produk, struktur potongan harga dan syarat pembayaran mempunyai

peranan penting terhadap ketersediaan produk, dimana harga tersebut harus

kompetitif dalam arti tidak terlalu besar perbedaannya dengan harga produk

saingan yang sama atau setara.

2.2.2 Persepsi Harga

Pada saat konsumen melakukan evaluasi dan penelitian terhadap harga dari

suatu produk sangat dipengaruhi oleh perilaku dari konsumen itu sendiri. Sementara

perilaku konsumen menurut Philip Kotler dalam Kotler and Keller (2006),

dipengaruhi 4 aspek utama yaitu budaya, social, personal (umur, pekerjaan, kondisi,

ekonomi) serta psikologi (motivasi, persepsi, percaya).

Sedangkan menurut Schiffman & Kanuk (2000) persepsi adalah suatu proses

dari seorang individu dalam menyeleksi, mengorganisasikan, dan menterjemahkan

stimulus-stimulus atau informasi yang datang menjadi suatu gambaran yang

menyeluruh. Dengan demikian penilaian terhadap harga suatu produk dikatakan

mahal, murah atau biasa saja dari setiap individu tidaklah harus sama, karena

tergantung dari persepsi individu yang dilator belakangi oleh lingkungan kehidupan

dan kondisi individu. Dalam kenyataan konsumen dalam menilai harga suatu produk,

sangat tergantung bukan hanya dari nilai nominal secara absolute tetapi melalui

persepsi mereka pada harga (Nagle & Holden, 1995) dalam Isman Pepadri (2002).

Secara umum persepsi konsumen terhadap harga tergantung perception of price

differences (persepsi mengenai perbedaan harga) dan references prices (referensi

harga).

8

Page 9: Makalah kelompok pengantar bisnis

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PENGEMBANGAN PRODUK

3.1.1 Definisi Produk

Sebelum masuk pada pengertian pengembangan produk, mari kita defniskan

dahulu apa yang dimaksud dengan produk. Produk adalah barang, jasa atau gagasan

yang dipasarkan untuk mengisi kebutuhan dan keinginan konsumen. PelAnggan

membeli produk karena nilai yang ditawarkannya. Dengan demikian, produk yang

berhasil merupakan paket nilai yang memberikan ciri khas yang benar serta manfaat

yang tepat. Produk harus mempunyai ciri khas agar dapat dikenali oleh masyarakat

dan harus mempunyai manfaat agar masyarakat membeli atau mengkonsumsi produk

tersebut. Ciri khas adalah ciri, berwujud, kualitas nyata yang dimasukkan suatu

perusahaan kedalam produk-produknya. Memberikan manfaat mempunyai arti adanya

keistimewaan dalam suatu produk yang bisa dirasakan oleh masyarakat yang

membelinya.

Kita dapat  mengklasifikasikan produk menurut calon pembeli ke dalam dua

kelompok: pembeli barang barang konsumsi dan pembeli produk-produk industri.

a. Produk-Produk Konsumsi

- Barang/jasa sehari-hari (convenience goods/services) yaitu produk-produk

yang relative tidak mahal yang dibeli dan dikonsumsi secara cepat dan

berkala. Contoh: susu, beras, koran.

- Barang/jasa belanja (shopping goods/services) yaitu produk-produk yang

cukup mahal dan lebih jarang dibeli.Konsumen seringkali membandingkan

merk-merk sebelum membeli pada toko-toko yang berbeda. Misal: konsumen

ingin membeli barang elektronik, sebelumnya konsumen akan melakukan

perbandingan harga dan merk pada tempat yang berbeda.

- Barang/jasa kebutuhan khusus (specialty goods/services) yaitu produk/jasa

yang mahal dan jarang dibeli. Konsumen mengeluarkan banyak uang dan

waktu untuk mendapatkan produk yang khusus. Misal pemilihan catering

untuk resepsi pernikahan, konsumen umumnya memutuskan catering yang

9

Page 10: Makalah kelompok pengantar bisnis

mana yang akan dipakai setelah membandingkan tempat yang satu dengan

tempat yang lainnya.

b. Produk-Produk Industri

- Barang biaya beban (expense items) merupakan produk atau jasa yang

dikonsumsi dalam setahun oleh perusahaan yang memproduksi barang-barang

lain atau menyediakan jasa lain. Expense items yang paling jelas terlihat

adalah barang-barang industri yang langsung digunakan dalam proses

produksi (misalnya, setumpuk teh yang diproses menjadi teh celup).

- Barang modal (capital items) merupakan barang dan jasa yang bersifat

permanen (yaitu, barang dan jasa mahal dan tahan lama). Setiap barang ini

memiliki perkiraan umur lebih dari setahun dan biasanya sampai beberapa

tahun. Gedung-gedung (perkantoran, pabrik), perlengkapan permanen (tangki

air, oven pembakar kue) dan perlengkapan aksesoris (komputer, pesawat

terbang) termasuk barang-barang modal (capital goods). Jasa modal (capital

services) merupakan jasa yang dibuat untuk komitmen jangka panjang, seperti

pemeliharaan gedung dan peralatan, atau jasa hukum. Karena barang-barang

modal ini mahal dan jarang dibeli, maka pembelian barang-barang modal

sering diputuskan oleh manajer-manajer tingkat tinggi.

3.1.2 Bauran Produk

Bauran produk adalah kelompok produk(konsumsi, produksi atau keduanya)

yang dibuat oleh suatu perusahaan agar tersedia untuk dijual. Misalnya penyedot

debu., rice cooker, blender. Sedangkan kelompok produk serupa yang ditujukan untuk

sekelompok pembeli yang serupa yang akan menggunakan produk itu dengan cara

yang sama disebut Lini Produk.

Unsur-unsur bauran produk menurut Djaslim Saladin, (2003:71) bauran

produk yang terdiri dari unsur-unsur produk seperti variasi produk, kualitas, merek,

desain, garansi, ukuran, retur, layanan, ciri khas/fitur, kemasan, serta unsur produk

lainnya yang sangat menguntungkan pihak perusahaan dalam menambah keunggulan

kompetetifnya dalam persaingan, apabila direncanakan, dikelola serta terus menerus

diperbaiki.

10

Page 11: Makalah kelompok pengantar bisnis

3.1.3 Pengembangan Produk-Produk Baru

Merupakan kewajiban bagi suatu perusahaan untuk terus mengembangkan

produk baru jika ingin terus bersaing di dunia pasar. Untuk mengembangkan atau

mendiversifikasi lini produk, perusahaan harus mengembangkan dan

memperkenalkan produk-produk baru. Banyak perusahaan memiliki departemen riset

dan pengembangan untuk menjelajahi kemungkinan produk baru dengan tujuh proses

langkah dasar, berikut uraiannya:

1. Gagasan produk

Mencari gagasan produk baru yang bisa datang dari konsumen, tim penjualan,

bagian penelitian dan pengembangan, atau pegawai teknik.

2. Penyaringan

Menghilangkan semua gagasan produk baru yang tidak bertautan dengan

konsep atau tujuan perusahaan.

3. Pengujian konsep

Menggunakan riset pasar untuk mendapatkan masukan konsumen tentang

manfaat dan harga produk.

4. Analisis bisnis

Membandingkan biaya dan manfaat pembuatan untuk melihat apakah produk

mencapai tujuan laba minimumnya.

5. Pengembangan prototipe

Memproduksi versi permulaan produk dengan tujuan untuk mengidentifikasi

masalah-masalah produksi yang terjadi

6. Pengujian produk dan pemasaran

Mengeluarkan produk yang terbatas,  menguji produk untuk melihat apakah

produk tersebut memenuhi persayaratan kinerja, dan jika demikian dapat

dijual secara bebas.

7. Komersialisasi

Memulai produk dan pemasaran berskala penuh. Komersialisasi bertahap

dengan menyebarkan produk tersebut ke daerah yang semakin luas, mencegah

ketegangan yang semestinya tidak perlu terjadi pada kemampuan produksi

awal.

11

Page 12: Makalah kelompok pengantar bisnis

3.1.4 Daur Hidup Produk (Product Life Cycle)

Produk di pasar memasuki daur hidup produk/product life cycle yaitu

rangkaian tahap kehidupan produk selama menghasilkan laba. Tahapan-tahapan

tersebut diantaranya:

1. Perkenalan(introduction), tenaga pemasaran berfokus membuat konsumen

potensial sadar akan produk dan manfaatnya. Tahap ini dimulai pada saat

produk mencapai pasar.

2. Pertumbuhan(growth), penjualan mulai menanjak dan produk mulai

menghasilkan laba.

3. Dewasa(maturity), walaupun produk mendapatkan tingkatan laba tertinggi,

meningkatnya persaingan akhirnya mengakibatkan pemotongan harga dan

laba yang lebih rendah. Pada tahap ini penjualan mulai jatuh.

4. Penurunan(decline), penjualan dan laba kemudian beralih ke produk-produk

baru yang memasuki tahap perkenalan. Perusahaan mulai mengurangi bahkan

meniadakan promosi tetapi tetap membiarkan produk beredar untuk

menambah laba.

3.1.5 Mengidentifikasi Produk

Mengembangkan ciri khas suatu produk hanya merupakan sebagian tugas

orang-orang pemasaran. Tenaga pemasaran juga harus mendorong konsumen agar

memiliki produk-produk yang dijual. Tiga alat penting untuk menyelesaikan tugas ini

adalah pemberian merek produk, pengemasan dan pemberian label.

Pemberian Merek Produk (Branding)

Pemberian merek adalah proses menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan ciri

produk tertentu yang dibuat oleh produser tertentu. Ada 3 jenis nama merek:

1. Merek Nasional(National Brand) adalah produk bermerek yang diproduksi

dan didistribusikan secara luas oleh produsen dan membawa nama produsen.

2. Merek Lisensi(Licensed Brand) adalah  nama merek yang dibeli dari

organisasi atau individu yang memiliki merek tersebut.

3. Merek Pribadi(Private Brand) adalah produk bermerek yang dikomisikan oleh

pedagang grosir atau pengecer kepada produsen tertentu.

12

Page 13: Makalah kelompok pengantar bisnis

Pengemasan Produk(Packaging)

Pengemasan adalah wadah fisik yang memuat produk yang akan dijual, diiklankan

atau dilindungi. Dengan beberapa pengecualian (buah-buahan dan sayuran segar, baja

struktural), produk produk yang akan dijual memerlukan beberapa bentuk kemasan

(packaging). Pengemasan juga berperan sebagai iklan dalam toko yang dapat

membuat produknya terlihat menarik, memamerkan nama mereknya, serta

mengidentifikasi ciri dan manfaatnya. Pengemasan juga mengurangi resiko

kerusakan, pecah, atau pembusukan serta mempersulit pencurian barang-barang

berukuran kecil. Kemasan adalah wadah fisik yang memuat produk yang akan dijual,

diiklankan, atau dilindungi.

Pelabelan Produk

Setiap produk memiliki label pada kemasannya. Label adalah bagian dari pengemasan

produk yang mengidentifikasikan nama, pabrik/produsen, dan isinya. Secara garis

besar hampir serupa dengan fungsi kemasan, perbedaannya ada pada informasi yang

dicantumkan pada label lebih lengkap.

3.2 PENETAPAN HARGA

Penetapan harga adalah proses menentukan berapa yang akan diterima

perusahaan dalam penjualan produknya. Dalam penetapan harga, manajer

memutuskan berapa yang akan diterima perusahaan sebagai imbalan produknya.

3.2.1 Tujuan Penetapan Harga

 Tujuan penetapan harga(pricing objective) merujuk pada tujuan yang ingin

didapatkan produsen sebagai akibat dari keputusan penetapan harga.

1. Tujuan Memaksimalkan Laba

Dalam menghitung laba, para manajer harus mempertimbangkan biaya bahan

produksi dan tenaga kerja. Selain itu, mereka juga harus mempertimbangkan

sumber daya modal terkait yang harus dimiliki perusahaan untuk

menghasilkan tingkat laba itu. Dengan demikian, banyak perusahaan

menetapkan harga untuk mencapai tingkat return on sales atau investasi modal

yang ditargetkan. Harga rendah – unit terjual banyak, harga tinggi – unit

terjual sedikit maka dicari harga optimal untuk memaksimalkan laba.

13

Page 14: Makalah kelompok pengantar bisnis

2. Tujuan Pangsa Pasar

Pangsa pasar adalah persentase dari total penjualan pasar bagi perusahaan

tertentu untuk jenis produk tertentu. Untuk mendapatkan pangsa pasar yang

tinggi, beberapa perusahaan menetapkan harga rendah dan menerima sedikit

laba demi mendapatkan pembeli yang mau mencoba produknya. Bahkan bagi

produk yang telah mapan, pertimbangan pangsa pasar lebih utama

dibandingkan dengan memaksimalkan laba. Karena saat suatu perusahaan

mendominasi pasar, maka penjualan akan lebih banyak secara kontinu.

Dengan demikian akan mendapatkan laba lebih besar meskipun dengan harga

yang lebih rendah.

3. Tujuan E-Bussiness

Dalam perkembangannya, sistem belanja dengan menggunakan internet jauh

lebih efisien daripada harus mendatangi satu persatu toko. Hal ini dikarenakan

intenet memberikan hubungan yang lebih langsung antara produsen dan

konsumen, dan juga konsumen terhindar dari biaya grosir dan eceran sehingga

harganya lebih murah.

3.2.2 Alat Alat Penetapan Harga

Untuk mengukur potensi dampak sebelum menetapkan harga akhir, manajer

menggunakan 2 alat utama:

1. Penetapan Harga Berorientasi Biaya(Cost Oriented Pricing)

Para manajer menetapkan harga produk dengan menghitung biaya untuk

menyediakannya bagi pembelanja. Ketika mereka menghitung ini, mereka

menjumlahkan biaya-biaya ini dan menambahkan angka untuk meraih laba,

mereka menghasilkan markup yaitu jumlah yang ditambahkan kedalam biaya

barang agar dapat menjualnya dengan memperoleh laba. Misalnya toko tas

memberi harga pada tas yang dijualnya dengan cara menghitung biaya yang

mencakup biaya pembelian tas, sewa toko, upah pegawai, listrik, telepon,

iklan dll dan menetapkan laba yang diinginkan. Angka-angka ini membentuk

markup. Dengan perhitungan biaya pembuatan produksi tas seharga Rp.

14

Page 15: Makalah kelompok pengantar bisnis

100.000,- dan markup yang dapat diterima Rp. 50.000,- jadi harga

penjualannya Rp. 150.000,-

2. Analisis Titik Impas(Break Even Analysis)

Para manajer menaksir biaya total versus pendapatan untuk berbagai volume

penjualan. Analisis ini menunjukkan pada harga jual tertentu. Jumlah unit

yang harus dijual harus dapat menghasilkan pendapatan total yang sama

dengan total biaya yang disebut titik impas, yang tidak menghasilkan laba atau

rugi. Untuk menentukan titik impas harus diketahui dahulu biaya variabel dan

biaya tetap. Biaya variabel yaitu biaya yang berubah sejalan dengan kuantitas

suatu produk yang diproduksi atau dijual misalnya biaya pembelian produk,

biaya pengiriman. Biaya tetap adalah  biaya yang tidak dipengaruhi oleh

kuantitas suatu produk yang diproduksi atau dijual misalnya biaya penerangan,

upah pegawai, sewa toko, asuransi, dll.

Rumus titik impas:

Titik impas (dalam unit) : Total biaya tetap

Harga – Biaya variabel

3.2.3 Strategi Penetapan Harga

Strategi penetapan harga itu penting karena penetapan harga memiliki dampak

langsung pada pendapatan dan sangat fleksibel. Ada beberapa cara strategi penetapan

harga dalam produk-produk baru maupun produk yang sudah beredar.

Penetapan Harga Produk Yang Telah Beredar

Perusahaan memiliki tiga pilihan dalam penetapan harga produk-produk yang

telah beredar, yaitu:

i. Penetapan harga diatas harga pasar memanfaatkan asumsi-asumsi

umum bahwa harga lebih tinggi berarti mutu lebih tinggi.

ii. Penetapan harga di bawah harga pasar, berfungsi jika perusahaan dapat

menawarkan produk dengan mutu yang dapat diterima sambil menjaga

biaya dibawah pesaing yang menetapkan harga lebih tinggi.

iii. Penetapan harga pada atau di dekat harga pasar

15

Page 16: Makalah kelompok pengantar bisnis

Penetapan Harga Produk Baru

Perusahaan-perusahaan yang menetapkan harga produk baru harus memilih

antara dua opsi kebijakan penetapan harga, yaitu:

i. Penetapan harga mengapung(price skimming) yaitu  menetapkan suatu

harga tinggi di awal untuk menutup biaya produk baru dan

menghasilkan laba. Skimming berhasil dilakukan bila tenaga

pemasaran dapat meyakinkan konsumen bahwa produknya sangat

berbeda dari produk lain yang telah ada di pasaran contohnya: HP,

kamera digital.

ii. Penetapan harga penetrasi  yaitu menetapkan suatu harga rendah di

awal untuk mendukung suatu produk baru di pasar agar menarik minat

konsumen dan mendorong pembelian percobaan dari suatu produk

baru misalnya makanan, kue. 

3.2.4 Taktik Penetapan Harga

Terlepas dari strategi penetapan harganya, perusahaan yang menjual banyak

barang dalam satu kategori produk sering menggunakan taktik penetapan harga

sebagai berikut:

Penetapan Harga Lini(Pricing Lining) yakni menetapkan sejumlah harga

terbatas untuk kategori tertentu. Dengan menetapkan harga lini, toko

menetapkan terlebih dahulu tiga atau empat titik harga dimana produk akan

dijual. Misalnya, toko sepatu menetapkan lima macam harga untuk lima jenis

model sepatu dengan harga Rp. 100.000,- Rp. 150.000,- dst.

Penetapan harga psikologis(Psychological Pricing) yaitu taktik penetapan

harga yang mengambil manfaat dari fakta bahwa konsumen tidak selalu

menanggapi harga yang secara rasional tercantum. Salah satu jenis penetapan

harga psikologis adalah penetapan harga ganjil-genap yaitu taktik penetapan

harga yang didasarkan pada pengetahuan bahwa pelanggan tidak memilih

harga-harga yang tercantum dalam jumlah rupiah dalam angka bulat atau pas

misalnya lebih memilih harga Rp. 19.900 daripada Rp. 20.000,-, Rp. 399.900

daripada Rp. 400.000,-

Pendiskonan(Discounting)  yaitu pengurangan harga yang ditawarkan sebagai

suatu intensif terhadap pembelian untuk meningkatkan penjualan.

16

Page 17: Makalah kelompok pengantar bisnis

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Banyak perusahaan yang menghadapi sebuah masalah, dimana mereka harus

menciptakan produk baru, tetapi kemungkinan berhasil sukses terhadap produk

tersebut sangat kecil. Secara keseluruhan, untuk menciptakan produk baru yang

berhasil perusahaan harus memahami pelanggannnya, pasar, pesaing, serta

pengembangan produk yang memberikan nilai unggul bagi pelanggan. Perusahaan

juga harus menciptakan proses pengembangan produk yang sistematis.

Dalam hal ini harga produk juga sangat berpengaruh bagi perusahaan. Dengan

harga yang mahal, produk yang dipasarkan tidak akan cukup laku. Namun jika

dipasarkan dengan harga yang minim hal tersebut juga kemungkinan tidak sesuai

dengan nilai produksi yang dikeluarkan. Dengan adanya hal ini perusahaan perlu

menetapkan harga akhir yang merujuk pada tujuan yang akan didapatkan dengan

mengukur potensi dampak sebelum menetapkan harga akhir.

4.2 Saran

Mengukur pada tulisan kami dari awal hingga akhir, kiranya kami tidak luput

dari kesalahan sebagai manusia, oleh karenanya dengan tangan terbuka kami

mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang kiranya sudi memberikan saran

serta masukan atas tulisan ini.

Demikian makalah Pengantar Bisnis tentang “Pengembangan Produk dan

Penetapkan Harga Produk” ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua

yang membacanya. Dan kurang lebih dalam penulisan atau penyusunan, mohon

dimaklumi.

17

Page 18: Makalah kelompok pengantar bisnis

DAFTAR PUSTAKA

Buchari, Alma, 2000, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan Kelima,

Bandung : Alfabeta

Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Alih Bahasa oleh Hendra

Teguh dkk, Edisi Milenium, Jakarta : PT Prenhallindo

Ricky W Griffin, Ronald J Ebert, 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1, erlangga :

Jakarta

Saladin, Djaslim, 2003, Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran, Cetakan

Ketiga, Bandung : Linda Karya

Website:

http://www.slideshare.net/shellyintanpermatasarie/bab-xi-mengembangkan-dan-

menetapkan-harga-produk

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB%202_05.pdf

http://materi--kuliah.blogspot.com/2012/11/materi-kuliah-pengantar-bisnis_14.html

18