MAKALAH KELOMPOK MANAJEMEN PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) PENGHASIL DODOL BETAWI KELOMPOK 6 Disusun oleh : Deni Harianto : 2010.5.19412 Euis Amalia : 2010.5.19410 Faradilla : 2010.5.19348 Muhammad Wildan : 2010.5. Rissa Miriam : 2010. AKADEMI PIMPINAN PERUSAHAAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI Jalan. Timbul No. 34 Cipedak Jagakarsa Jakarta Selatan 12630
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAKALAH KELOMPOK MANAJEMEN
PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM)
PENGHASIL DODOL BETAWI
KELOMPOK 6
Disusun oleh :
Deni Harianto : 2010.5.19412
Euis Amalia : 2010.5.19410
Faradilla : 2010.5.19348
Muhammad Wildan : 2010.5.
Rissa Miriam : 2010.
AKADEMI PIMPINAN PERUSAHAAN
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
Jalan. Timbul No. 34 Cipedak Jagakarsa Jakarta Selatan 12630
Telp. (021) 7872740 Fax (021) 7271847
2010
PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM)
PENGHASIL DODOL BETAWI
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Diskusi Kelompok dalam mata kuliah
Pengantar Ilmu Manajemen pada jenjang Diploma III (D3)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Kami
menyusun makalah ini berdasarkan tugas kelompok manajemen sebagai tugas untuk
memenuhi tugas kelompok manajemen. Makalah ini berjudul “Perkembangan Industri Kecil
Menengah (IKM) Penghasil Dodol Betawi”.
Di dalam makalah ini dibahas mengenai pengertian Industri Kecil Menengah, contoh
Industri Kecil Menengah, dan bagaimana menjaga dan mempertahankan kesuksesan Industri
Kecil Menengah, seperti pengusaha dodol, di tengah dunia usaha yang telah mengglobal.
Kami mengambil tema perusahaan yang memproduksi dodol karena di era yang sudah maju
ini, pengusaha-pengusaha dodol sedang berusaha keras agar produk mereka tetap bisa
bersaing dengan pengusaha penghasil makanan lainnya, baik secara lokal maupun
internasional.
Demikianlah makalah yang telah kami susun, semoga dapat memenuhi tugas
kelompok dan dapat menambah pengetahuan mahasiswa lain.
Terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara apabila ada kekurangan di dalam
makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar lebih sempurna.
Jakarta, 8 Desember 2010
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………….
Daftar Isi…………………………………………………………………
BAB I Pendahuluan……………………………………………………..
1.1 Latar Belakang……………………………………………….
1.2 Tujuan dan Manfaat…………………………………………
1.3 Ruang Lingkup Membuat Makalah…………………………
1.4 Sistematika Penulisan……………………………………
BAB II Fakta dan Masalah………………………………………………..
BAB III Pembahasan……………………………………………………..
3.1 Pengertian Usaha atau Perusahaan Perseorangan
3.2 Sejarah Berdirinya ‘Sari Rasa’ dan Semua Tentangnya
3.3 Proses Pembuatan Dodol
3.4
3.5….
BAB IV Penutup (Kesimpulan dan Saran)………………
Daftar Pustaka…………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dodol adalah sejenis makanan yang dikategorikan dalam jenis makanan manis dan
merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang cukup populer di Indonesia. Pada
umumnya dodol dibuat dari bahan baku tepung ketan, gula merah dan santan kelapa yang
dididihkan sampai kental. Untuk membuat dodol yang bermutu tinggi cukup sulit karena
proses pembuatannya yang lama dan membutuhkan keahlian.
Makanan ini memiliki rasa manis dan gurih, berwarna coklat dan bertekstur lunak
sehingga digolongkan sebagai makanan semi basah. Aneka dodol buah-buahan seperti dodol
nanas, dodol pisang dan dodol apel tersebut sudah banyak dibuat. Ada juga yang namanya
dodol Betawi, dodol Garut, dodol Buleleng, dodol Purwokerto, dan lain-lain. Dan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah dodol Betawi.
Pada zamannya, dodol Betawi tak pernah lepas dari setiap acara bagi warga asli
Jakarta. Mulai hajatan hingga upacara keagamaan pasti tidak luput dari panganan yang terasa
kenyal dan manis ini. Itu dulu, sekarang dodol seperti barang langka dan hanya dapat ditemui
saat Lebaran. Ya, di tengah gerusan makanan modern ada satu warga yang mencoba
mempertahankan makanan asli Betawi ini demi mempertahankan warisan kekayaan kuliner
asli Jakarta.
Dilihat dari pembuatan dodol, ternyata tersirat makna sosial. Karena bagitu sulit
dalam membuat dodol, makan semangat gotong royong, keriangan dan semangat
persaudaraan diperlukan dalam pembuatannya. Maka tak heran masyarakat Betawi begitu
menganggap pembuatan dodol Betawi merupakan kerja sama tim dan bertujuan mempererat
tali persaudaraan.
Dulu dalam praktiknya, pembuatan dodol Betawi dilakukan secara patungan ketika
mendekati hari raya Idul Fitri atau Lebaran. Keluarga besar Betawi yang dulunya hidup
berdekatan, saling melengkapi bahan dasar pembuatan dodol. Begitu bahan tersedia, para pria
bertugas membuat dodol Betawi dan mengaduk adonan. Sedangkan para wanitanya
menyiapkan semua bahan yang dibutuhkan. Sambil menunggu dodol matang, ibu-ibu
menyiapkan makan berbuka puasa, setelah matang, langsung dibagi secara adil berdasarkan
seberapa besar keluarga memberikan ‘uang’ dodol. Ini adalah sekelumit cara pembuatan
dodol zaman dulu.
Di era yang sudah sangat maju ini, sudah sangat jarang ditemui adanya pembuat dodol
Betawi asli. Namun kita bisa menemukan ‘Kampung Dodol’ (sebutan untuk pemukiman yang
dimana banyak terdapat pengusaha dodol bermukim, red-) di daerah Pejaten Timur, Pasar
Minggu, Condet.
Berdasarkan data diatas, berikut adalah alasan kenapa kelompok kami memilih dodol
sebagai bahan survei untuk presentasi.
Dodol Betawi sekarang ini cukup langka untuk ditemukan
Ingin memberitahukan bagaimana keadaan pengusaha dodol Betawi di era yang
sudah modern ini
Ingin memberitahukan bagaimana proses pembuatan dodol
Menjabarkan masalah-masalah yang dihadapi oleh pengusaha dodol
Meningkatkan nilai jual dodol Betawi
1.2 Tujuan dan Manfaat
Dalam menyusun makalah ini bertujuan agar kami memahami mengenai berbagai
permasalahan yang akhir-akhir ini menimpa beberapa pengusaha dodol, contoh Industri Kecil
Menengah, dan bagaimana menjaga dan mempertahankan kesuksessan Industri Kecil
Menengah di tengah dunia usaha yang telah mengglobal.
Manfaat dalam perumusan masalah yang dibahas ini adalah mendapatkan solusi yang
baik dari berbagai pihak agar tidak terjadi kebangkrutan, dapat memepertahankan
kesuksessan usaha di tengah dunia usaha yang mengglobal dan sekiranya dapat memperkecil
masalah yang timbul dari Industri Kecil Menengah penghasil dodol yang terjadi.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup atau batasan-batasan di dalam membahas makalah ini adalah
mencakup pengertian dodol, proses pembuatan dodol, sejarah dodol Betawi pada zaman dulu,
masalah-masalah yang dihadapi pengusaha dodol di era globalisasi, kandungan gizi dodol,
dan beberapa kiat-kiat yang dilakukan oleh pengusaha dodol agar dagangannya tetap laku
terjual.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.3 Ruang Lingkup Membuat Makalah
1.4 Sistematika penulisan
BAB II Fakta dan Masalah
BAB III Pembahasan
BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB II
FAKTA DAN MASALAH
INDUSTRI KECIL MENENGAH DODOL SARI RASA
A. Fakta-Fakta Tentang Perusahaan
Industri dodol Betawi Sari Rasa ini sudah berdiri sejak tahun 1948
Saat ini, perusahaan dodol betawi ‘Sari Rasa’ dipimpin oleh seorang ibu yang
bernama Syarifah Hairiyah alias Ibu Yuyun
Ibu Yuyun merupakan generasi ke-4 yang meneruskan usaha membuat dodol dari
nenek moyangnya
Ibu Yuyun menjual dodol buatannya hingga ke Jalan Kwitang, dimana sering ada
majelis taklim disana
Perusahaan dodol betawi Sari Rasa ini bertempat dirumahnya yaitu di Jalan Damai
Baru Nomor 45 A RT 009 RW 05,Pejaten Timur,Jakarta Selatan
Bahan-bahan yang menjadi bahan utama membuat dodol yakni tepung beras, santan