8/17/2019 makalah hernia.doc http://slidepdf.com/reader/full/makalah-herniadoc 1/17 BAB I PENDAHULUAN Hernia, atau yang lebih dikenal dengan turun berok, adalah penyakit akibat turunnya buah zakar seiring melemahnya lapisan otot dinding perut. Penderita hernia, memang kebanyakan laki-laki, terutama anak-anak. Kebanyakan penderitanya akan merasakan nyeri, jika terjadi infeksi di dalamnya, misalnya, jika anak-anak penderitanya terlalu aktif. Berasal dari bahasa Latin, herniae, yaitu menonjolnya isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga. Dinding rongga yang lemah itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa inin. !angguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari usus. Hernia yang terjadi pada anak-anak, lebih disebabkan karena kurang sempurnanya proesus "aginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah zakar. #ementara pada orang de$asa, karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga perut dan karena faktor usia yang menyebabkan lemahnya otot dinding perut. Penyakit hernia banyak diderita oleh orang yang tinggal didaerah perkotaan yang penuh dengan akti"itas maupun kesibukan dimana akti"itas tersebut membutuhkan stamina yang tinggi. %ika stamina kurang bagus dan terus dipaksakan maka, penyakit hernia akan segera menghinggapinya. &'( 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
hernia tidak ditemukan. Pada hernia inguinalis medialis penyebab residif umumnya karena
tegangan yang berlebihan pada jahitan plastik atau kekurangan lain dalam teknik. Pada
operasi hernia seara laparoskopi diletakkan prosthesis mesh di ba$ah peritoneum pada
dinding perut.
B. HERNIA FE'RALIS (2)
Kanalis femoralis terletak medial dari ".femoralis di dalam lakuna "asorum, dorsal
dari ligamentum inguinalis, tempat ".safena magna bermuara di dalam ".femoralis. foramen
ini sempit dan dibatasi oleh tepi yang keras dan tajam. Batas kranio"entral dibentuk oleh
ligamentum inguinalis, kaudodorsal oleh pinggir os pubis dari ligamentum iliopektineale
&ligamentum 9ooper(, sebelah lateral oleh &sarung( ".femoralis, dan di sebelah medial oleh
ligamentum lakunare !imbernati. Hernia femoralis keluar melalui lakuna "asorum kaudal
dari ligamentum inguinale. Keadaan anatomi ini sering mengakibatkan inkarserasi hernia
femoralis.
Hernia femoralis umumnya dijumpai pada perempuan tua, kejadian pada perempuan
kira-kira 8 kali lelaki. Keluhan biasanya berupa benjolan di lipat paha yang munul terutama
pada $aktu melakukan kegiatan yang menaikkan tekanan intra abdomen seperti mengangkat
barang atau batuk. Benjolan ini hilang pada $aktu berbaring. #ering penderita datang kedokter atau ke rumah sakit dengan hernia strangulata. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
benjolan lunak di lipat paha di ba$ah ligamentum inguinale, di medial ".femoralis, dan
lateral tuberkulum pubikum. idak jarang yang lebih jelas adalah tanda sumbatan usus,
sedangkan benjolan di lipat paha tidak ditemukan, karena keilnya atau karena penderita
gemuk.
Pintu masuk hernia femoralis adalah anulus femoralis. #elanjutnya, isi hernia masuk
ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk orong sejajar dengan "ena femoralis sepanjang
kurang lebih 6 m dan keluar pada fosa o"alis di lipat paha.
Pa$*i!igi (2)
#eara patofisiologi peninggian tekanan intra abdomen akan mendorong lemak
preperitoneal ke dalam kanalis femoralis yang akan menjadi pembuka jalan terjadinya hernia.
1aktor penyebab lainnya adalah kehamilan multipara, obesitas, dan degenerasi jaringan ikat
karena usia lanjut. Hernia femoralis sekunder dapat terjadi sebagai komplikasi herniorafi pada hernia inguinalis, terutama yang memakai teknik Bassini atau #houldie yang
menyebabkan fasia trans"ersa dan ligamentum inguinale lebih tergeser ke "entrokranial
sehingga kanalis femoralis lebih luas. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah
strangulasi dengan segala akibatnya. Hernia femoralis keluar di sebelah ba$ah ligamentum
inguinale pada fosa o"alis. Kadang-kadang hernia femoralis tidak teraba dari luar, terutama
bila merupakan hernia /ihter.
Diagn!i! %an#ing (2)
Diagnosis banding hernia femoralis, antara lain limfadenitis yang disertai tanda
radang lolal umum dengan sumber infeksi di tungkai ba$ah, peritoneum, anus, atau kulit
tubuh kaudal dari tingkat umbilikus. Lipoma kadang tidak dapat dibedakan dari benjolan
jaringan lemak preperitoneal pada hernia femoralis. Diagnosis banding lain adalah "ariks
tunggal di muara ".safena magna dengan atau tanpa "arises pada tungkai. Konsistensi "ariks
tunggal di fosa o"alis lunak. Ketika batuk atau mengedan benjolan "ariks membesar dengan
>gelombang? dan mudah dihilangkan dengan tekanan.
bses dingin yang berasal dari spondilitis torako-lumbalis dapat menonjol di fosa
o"alis. idak jarang hernia /ihter dengan strangulasi yang telah mengalami gangguan
"italitas isi hernia, memberikan gambaran seperti abses. #etelah dilakukan tindakan insisi,
ternyata yang keluar adalah isi usus, bukan nanah. *ntuk membedakannya, perlu diketahui bah$a munulnya hernia erat hubungannya dengan akti"itas, seperti mengedan, batuk, dan
gerak lain yang disertai dengan peninggian tekanan intra abdomen, sedangkan penyakit lain,
seperti torsio testis atau limfadenitis femoralis, tidak berhubungan dengan akti"itas demikian.
Pena$aa&!anaan (2)
#etiap hernia femoralis memerlukan tidakan operasi, keuali kalau ada kelainan lokal atau
umum yang merupakan kontraindikasi operasi. 0perasi terdiri atas herniotomi disusul dengan
hernioplastik dengan tujuan menjepit anulus femoralis. Hernia femoralis dapat didekati dari
krural, inguinal, atau kombinasi keduanya. Pendekatan krural tanpa membuka kanalis
inguinalis dipilih pada perempuan. Pendekatan inguinal dengan membuka kanalis inguinalis
sambil menginspeksi dinding posteriornya biasanya dilakukan pada lelaki karena hernia
femoralis pada lelaki sering disertai hernia inguinalis medialis. Pendekatan kombinasi dapat
dipilih pada hernia femoralis inkarserata, hernia residif, atau kombinasi dengan hernia
lebih dari dua saraf terpotong, mungkin terjadi hernia "entralis, umpamanya pada
insisi lumbotomi.
Hernia insipiens
Hernia ini adalah hernia yang membalut, merupakan hernia indirek yang berada di
kanalis inguinalis yang ujungnya tidak keluar dari annulus eksternus.
Hernia epigastrika
)enonjol melalui defek di linea alba, kranial dari umbilikus.
Bentuk hernia lain yang jarang dijumpai ialah hernia obturatoria melaui foramen
obturatorium, dan hernia diafragmatika melalui foramen Bohdalek di diafragmatika. Hernia
Littre adalah hernia yang isinya di"ertikulum )ekel.
K'PLIKASI (2)
Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. +si hernia
dapat tertahan dalam kantong hernia pada hernia ireponibel7 ini dapat terjadi kalau isi hernia
terlalu besar, misalnya terdiri atas omentum, organ ekstraperitoneal atau merupakan hernia
akreta. Di sini tidak timbul gejala klinis keuali berupa benjolan. Dapat pula terjadi isi herniaterekik oleh inin hernia sehingga terjadi hernia strangulata yang menimbulkan gejala
obstruksi usus yang sederhana. #umbatan dapat terjadi total atau parsial seperti pada hernia
/ihter. Bila inin hernia sempit, kurang elastis, atau lebih kaku seperti pada hernia
femoralis dan hernia obturatoria, lebih sering terjadi jepitan parsial. %arang terjadi inkarserasi
retrograd, yaitu dua segmen usus terperangkap di dalam kantong hernia dan satu segmen
lainnya berada dalam rongga peritoneum seperti huruf A.
%epitan inin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada
permulaan terjadi bendungan "ena sehingga terjadi udem organ atau stuktur di dalam hernia
dan transudasi ke dalam kantong hernia. imbulnya udem menyebabkan jepitan pada inin
hernia makin bertambah sehingga akhirnya peredaran darah jaringan terganggu. +si hernia
menjadi nekrosis dan kantong hernia akan berisi transudat berupa jaringan serosanguinus.
Kalau isi hernia terdiri atas usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan
abses lokal, fistel, atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga perut.