Top Banner
UNIVERSITAS INDONESIA MAKALAH TUGAS KHUSUS PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI GARCINIAE CORTEX (KULIT BATANG MUNDU) Garcinia dulcis. Kurz (Mundu) SARAH FATIA FAUZIA 1006705376 FAKULTAS FARMASI
40

Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

Jan 18, 2016

Download

Documents

Buah Mundu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

UNIVERSITAS INDONESIA

MAKALAH TUGAS KHUSUS PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

GARCINIAE CORTEX (KULIT BATANG MUNDU)

Garcinia dulcis. Kurz (Mundu)

SARAH FATIA FAUZIA

1006705376

FAKULTAS FARMASI

DEPOK

MEI 2012

Page 2: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya

makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul Garcinia dulcis.Kurz

ini disusun dalam rangka pemenuhan nilai tugas mandiri praktikum Farmakognosi jurusan

Farmasi.

Terima kasih tidak lupa penulis ucapkan kepada Dr. Dra. Berna Elya Apt., M.Si sebagai

dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis dalam

proses pembuatan makalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis juga

berterima kasih kepada Kebun Raya Bogor yang telah menyediakan tanaman yang penulis

butuhkan baik simplisia, rajangan maupun herbarium. Tak lupa penulis juga mengucapkan

terima kasih atas bantuan semua pihak yang secara langsung atau tidak langsung telah

membantu dan memberikan moral maupun material sehingga penulis dapat membuat makalah

ini dengan baik dan benar.

Tema umum yang diangkat pada makalah ini adalah morfologi tanaman, identifikasi

simplisia dan kandungan kimia dari tanaman Garcinia dulcis.Kurz. Penulis berharap

informasi-informasi yang terdapat dalam makalah ini dapat berguna bagi pembaca.Penulis

menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini maka penulis memohon maaf

apabila terdapat kesalahan kata atau informasi dalam makalah ini.Oleh karena itu, penulis

berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini

dapat menjadi lebih baik.

Depok, April 2012

Penulis

Page 3: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 SejarahTanaman ……………………………………………………………………... 1

1.2 Tempat Tumbuh Tanaman ……………………………………………………... 1

1.3 Budidaya Tanaman ……………………………………………………………... 1

1.4 Penggunaan Tanaman ……………………………………………………………... 2

BAB II KLASIFIKASI DAN TATA NAMA

2.1 Klasifikasi Tanaman ……………………………………………………………... 4

2.2 Tata Nama Tanaman ……………………………………………………………... 4

BAB III MORFOLOGI, HABITAT DAN PENYEBARAN

3.1 Morfologi Tanaman ……………………………………………………………... 6

3.2 Habitat Tanaman ……………………………………………………………... 10

3.3 Penyebaran Tanaman ……………………………………………………………... 11

BAB IV IDENTIFIKASI SIMPLISIA

4.1 Makroskopik ………………………………………………………………...…… 12

4.2 Mikroskopik ……………………………………………………………………... 12

4.3 Identifikasi Kandungan Kimia ……………………………………………………... 15

BAB V KANDUNGAN KIMIA, CARA ISOLASI DAN PENGGUNAAN SECARA

TRADISIONAL DAN BERDASARKAN PENELITIAN

5.1 Kandungan kimia ……………………………………………………………... 16

5.2 Cara isolasi ……………………………………………………………………... 19

5.3 Penggunaan Secara Tradisional ……………………………………………... 21

Page 4: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

5.4 Penggunaan Berdasarkan Penelitian ……………………………………………... 22

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………... 28

6.2 Saran ……………………………………………………………………………... 28

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………... 29

Page 5: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 SejarahTanaman

Garcinia dulcisatau lebih dikenal dengan mundu di Indonesiamerupakan jenis pohon

buah-buahan yang semakin langka. Mundu termasuk dalam anggota genus Garcinia yang

berkerabat dekat dengan manggis (Garcinia mangostana) dan asem kandis (Garcinia

parvifolia).

Mundu dipercaya sebagai tanaman buah asli Indonesia yang hanya tumbuh di Jawa dan

sebagian Kalimantan, namun ternyata juga dapat ditemukan diIndia, Semenajung Malaysia,

Filipina dan Thailand Selatan. Tanaman ini dibudidayakan sebagai pohon buah di Asia

Tenggara dan mulai ditanam di Amerika bagian tropis.

Sejak jaman dahulu kulit dan kayu buah mundu sering dipakai sebagai campuran pembuat

warna hijau alami.Buah mundu juga dijadikan campuran dalam jamu tradisional.Buahnya

dapat langsung dimakan untuk memperlancar buang air besar karena memang daging buahnya

cukup banyak mengandung serat.

1.2 Tempat Tumbuh Tanaman

Pohon mundu tumbuh di Indonesia (Jawa dan sebagian Kalimantan) dan telah ditanam di

India dan negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia dan Filipina. Tanaman

mundu akan tumbuh baikjika ditanam pada jenis tanah yang subur dan gembur yang

mengandung banyak humus serta aerasi serta drainasenya baik. Habitatnya adalah daerah

dataran rendah hingga ketinggian 500 meter dpl terutama pada daerah-daerah hutan yang

teduh dan terlindung dengan suhu antara 22o-32° C dengan curah hujan tinggi antara 1.500-

2.500 mmdan merata sepanjang tahun.

1.3 Budidaya Tanaman

Tanaman mundu merupakan tanaman yang tergolong langka saat ini. Namun

pembudidayaan tanaman ini belum luas dilakukan. Tanaman mundu umumnya dibudidayakan

dengan cara penanaman biji atau dengan cara cangkok. Perawatannya cukup mudah, pohon

Page 6: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

mundu dirawat dengan penyiraman yang dilakukan secara berkala serta dijaga kelembapan

tanahnyakarena tanaman ini akan tumnbuh subur pada daerah yang lembab dan teduh.

Penyemprotan insektisida hanya dilakukan bila diperlukan agar tanaman terhindar dari

serangan hama dan ulat bulu. Berikan pula pupuk organikagar pertumbuhan tanaman mundu

baik dan lakukan secara berkala.

Tanaman mundu biasanya akan berbuah pada bulanApril-September sedangkan buahnya

akan matang pada bulan Juli-November. Buah dapat dipetikketika warnanya berubah dari

hijau menjadi kuning mengkilap.

1.4 Penggunaan Tanaman

Sejak jaman dahulu kulit dan kayu mundu digunakan sebagai pewarna hijau alami. Di

Jawa, oleh penduduk daerah Gresik, campuran kayu mundu, kayu laban, pandan, atal, tawas,

prusi dan sendawa memberikan warna hijau tua. Sedangkan di Madura campuran kayu mundu,

gula, tawas dan jeruk digunakan untuk menghasilkan warna hijau alami.Di daerah Pacitan

warna hijau alami diperoleh dari campuran pepagan mundu, pepagan mangga, tegeran, perusi

dan tanjung.Pepagan mundu juga dipakai untuk mewarnai tikar.

Dalam pengobatan buah mundu juga sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai mavam

penyakit. Buahnyadapat dimakanlangsung,tetapi rasanyasangat asamkarena getah dari buah ini

mengandung banyak Vitamin C. Jika dimakan secara langsung getah yang kuat dari buah

mundu ini dapat menimbulkan iritasiringan di bibir bagi yang tidak terbiasa. Oleh karena itu

biasanya buahnya dibuatmenjadiselai atau jika dimakan secara langsung buah mundu lebih

baik dikupas dan dicuci terlebih dahulu sehingga getah buahnya hilang. Ekstrak hancur dari

berbagai bagian mundu lainnya juga berfungsi dalam pengobatan, diantaranya :

1. Ekstrak hancur buah mundu digunakan sebagai ekspektoran batuk dan mengobati

penyakit kudis.

2. Ekstrak hancur dari akar pohon mundu digunakan untuk menghilangkan demam dan

untuk mengurangi keracunan dan detoksifikasi.

3. Ekstrak hancur dari kulit kayu mundu digunakan untuk membersihkan luka.

4. Biji mundu yang ditumbuk, di Jawa dan Singapura diterapkan untuk menyembuhkan

pembengkakan.

Page 7: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

BAB II

KLASIFIKASI DAN TATA NAMA

Page 8: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

2.1 Klasifikasi Tanaman

Kingdom : Plantae- Tanaman

Subkingdom : Tracheobionta - Tanaman Vaskular

Superdivision : Spermatophyta - Tanaman Benih

Division : Magnoliophyta - Tanaman berbunga

Class : Magnoliopsida - Dikotil

Subclass : Dilleniidae

Order : Theales

Family : Clusiaceae – Keluarga manggis

Genus : Garcinia L.

Species : Garcinia dulcis (Roxb.) Kurz

2.2 Tata Nama Tanaman

Dalam bahasa latin (ilmiah), mundu disebut Garcinia dulcis yang bersinonim dengan

Garcinia longifolia dan Xanthochymus javanensis. Di berbagai daerah mundu juga dikenal

dengan nama-nama khas lainnya, yaitu:

1. Jawa : rata, baros, moendo, munder, mundu, munduratau klendeng

2. Sunda : jawura atau golodogpanto

3. Madura : mondhu

4. Jakarta : kemejing, wadung

5. Makassar :patung-patung

6. Bahasa Inggris : baniti, egg tree, gourka, mundu ataurata fruit

7. Filipina : bagalot ( Bisaya ), buneg ( Iloko ), baniti ( Tagalog), taklang-anak

8. Thailand :maphut

9. Belanda : moendoe

Page 9: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

10. Gorontalo : mundu

11. Vietnamesse : bứa Ngot, tai

12. Malaysia : mundu, mendu

BAB III

MORFOLOGI, HABITAT DAN PENYEBARAN

3.1 Morfologi Tanaman

Page 10: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

( sumber : http://www.fruitipedia.com/Rata_garcinia_dulcis.htm )

Gambar 3.1.1:Pohon mundu

Tumbuhan mundu (Garcinia dulcis) berupa pohon berbatang pendek dengan tinggi

maksimal 10-20m, diameter batang 0,20 m dengan tajuk yang mengerucut ke atas. Tumbuhan

ini memiliki bunga dan buah yang banyak bergerombol.

Page 11: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

(sumber : Edible Medicinal and Non-Medicinal Plants: Volume 2, Fruits, Volume 2)

Gambar 3.1.2 :Kasar kulit kayu, coklat tua dan cabang miring

Batangnya mempunyai kulit berwarna coklat gelap dan kasar, cabang berwarna hijau dan

mempunyai semacam getah berwarna putih yang akan berubah menjadi coklat pucat saat

kering. Batang mundu ditumbuhi banyak ranting yang tumbuh menyudut dan berbentuk

hampir persegi empat yang mudah patah serta dikelilingi bulu-bulu halus.

Page 12: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

( sumber : kea_garcinia_dulcis_mundu.pdf)

Gambar 3.1.3 :Daun pohon mundu

Daun mundu berbentuk bundar telur sampai lonjong jorong, panjang 10 – 30 cm dan lebar

3,5 – 14 cm, hijau pucat bila muda, permukaan atas hijau gelap dan mengkilat, pada bagian

bawah dengan tulang tengah yang menonjol dan keras, urat-urat daun banyak dan paralel,

panjang tangkai daun sampai 2 cm.

Page 13: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

Gambar 3.1.4 :Aksiler fasikula bunga padat danbesar, daun lonjong

(sumber: Edible Medicinal and Non-Medicinal Plants)

Bunga mundu muncul di dekat pangkal daun berwarna kuning keputihan dan berbau

harum. Bunga dipadat bergerombol kecil-kecil dan dikemas jilid, aksiler 6-12. Bunga

pentamerous dengan 5 sepal. Bunga jantan lebih kecil, 6 mm dengan 5 benang sari adelphous,

kuning lobed hard pusat dan putik belum sempurna. Bunga betina memiliki cuping cakram

tebal, 5-lobed stigma, sessile dan lebih besar dari 12 mm.

Page 14: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

( sumber : http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/gar_dul_fr.jpg)

Gambar 3.1.5 :Buah mundu yang masak

Buah mundu tumbuh bergerombol berbentuk bulat dengan ujung atas dan bawah agak

meruncing dengan diameter antara 5-8 cm. Buahnya berwarna hijau muda saat masih mentah

dan berubah menjadi kuning cerah (mengkilat) ketika masak. Buah mundu (Garcinia dulcis)

memiliki 1-5 biji berukuran 2,5 cm berwarna coklat. Ketika buahnya dibuka terlihat kulit yang

tebal dan isi berwarna putih susu agak bening dan beruas-ruas seperti pada manggis. Buahnya

seperti selaput tipis dan tidak bisa digigit dan rasanya asam.Daging  kuning  lunak memiliki

konsistensi seperti mentegadan rasa menyenangkan asam. Buahnya dapat dimakansegar, atau

diawetkan dan biasa disajikan sebagai sherbets ataudibuat menjadi selai pasta atau mentega,

dapat juga dijadikan manisan. 

3.2 Habitat Tanaman

Habitatnya adalah daerah dataran rendah hingga ketinggian 500 meter dpl terutama pada

daerah-daerah hutan yang banyak humusnya dan terlindung dari sinar matahari dengan suhu

22o-32oC serta memiliki curah hujan yang tinggi.Tanaman ini akan tumbuh subur ditempat

yang teduh dan lembab.

Page 15: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

Tanaman mundu biasanya akan berbuah pada bulanApril-September sedangkan buahnya

akan matang pada bulan Juli-November. Buah dapat dipetikketika warnanya berubah dari

hijau menjadi kuning mengkilap.

3.3 Penyebaran Tanaman

Pohon mundu dipercaya sebagai tanaman buah asli Indonesia yang hanya tumbuh di Jawa

dan sebagian Kalimantan, namun ternyata juga dapat ditemukan di India, Semenajung

Malaysia, Filipina dan Thailand Selatan. Tanaman ini dibudidayakan sebagai pohon buah di

Asia Tenggara dan mulai ditanam di Amerika bagian tropis.

Page 16: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

BAB IV

IDENTIFIKASI SIMPLISIA

4.1 Makroskopik

Simplisia yang diambil dari tumbuhan mundu ini adalah kulit batangnya yang mempunyai

berwarna coklat, batang yang masih muda berwarna hijau dengan diameter 0,20 m. Batang

yang telah dewasa dapat mencapai tinggi 10-20 m dengan cabang-cabang yang bersudut.

Tanaman mundu ini mempunyai semacam getah berwarna putih yang akan berubah menjadi

coklat pucat saat kering. Batang mundu ditumbuhi banyak ranting dan berbentuk hampir

persegi empat dengan dikelilingi bulu-bulu halus danmudah patah.

4.2 Mikroskopik

Secara mikrosopik tumbuhan Garcinia dulcis ini memiliki satu lapi sel epidermis atas

berbentuk persegi empat yang tersusun secara vertikal dan dibawahnya terdapat satu lapis

lapisan hipodermis yang berbentuk persegi panjang yang tersususn horizontal. Dibawahnya

terdapat jaringan parenkim yang didalamnya terdapat ca-oksalat yang berbentukkristal serta

adapula rongga-rongga lisigen yang tersusun rapi. Pada bagian dekat hipodermis rongga

lisigen berbentuk lebih kecil dibanding yang terdapat pada bagian bawah. Sklereidnya

tersusun atas tiga lapis.

Page 17: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

Gambar 4.2.1 :

Bagian kulit batang Garcinia dulcis yang telah diserbuk

Keterangan :

1. Ca-oksalat

2. Serabut

3. Serat

4. Parenkim

5. Serabut dengan Ca-oksalat

6. Epidermis

7. Epidermis dengan berkas pembuluh

8. Sel batu

Page 18: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

Gambar 4.2.2 Penampang membujur kulit batang Garcinia dulcis

Keterangan :

1. Kutikula

2. Hipodermis

3. Jaringan parenkim

4. Epidermis atas

5. Sklereid

6. Serabut dengan Ca-oksalat

7. Ca-oksalat

Gambar 4.2.3 Penampang melintang kulit batang Garcinia dulcis

Page 19: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

Keterangan (Dari atas ke bawah) :

1. Epidermis atas

2. Hipodermis

3. Jaringan Parenkim dengan Ca-oksalat dan Rongga Lisogen

4. Lapisan Sklereid

4.3 Identifikasi Kandungan Kimia

Identifikasi kandungan senyawa kimia didalam ekstrak dilakukan dengan kromatografi

lapistipis dengan menggunakan fase diam silika gelekstrak etil asetatGF254 dan fase gerak

yang sesuai untuk golongansenyawa flavonoid, saponin dan tanin. Deteksidilakukan di bawah

sinar ultra violet 254 dan 366nm dengan penampak bercak anisaldehide-asamsulfat pekat, uap

amoniak, dan FeCl3.Uji kualitatif dengan pereaksi FeCl3 dalam metanol memberikan warna

hijau tua yang menunjukkan adanya senyawa fenolat.

BAB V

KANDUNGAN KIMIA, CARA ISOLASI DAN PENGGUNAAN SECARA

TRADISIONAL DAN BERDASARKAN PENELITIAN

5.1 Kandungan kimia

Tumbuhan spesies Garcinia diketahui kaya akan kandungan senyawa xanthon

teroksigenasi dan terprenilasi dan beberapa diantaranya mempunyai aktivitas biologis dan

farmakologis yang beragam diantaranya sebagai sitotoksik, antifungal, antimikrobial,

antioksidan, antimalaria, antiinflamasi dan aktivitas anti-HIV (Merza,dkk., 2004; Lannang,

dkk., 2005).

Page 20: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

Sembilan puluh senyawa tersebut diidentifikasi dalam konsentrat aroma volatile

buah,dimana linalool, a-terpineol dan asam heksadekanoat ditemukanmenjadi konstituen

utama (Pino dkk. 2003).

Senyawa fenolikyaitu  santon dan flavonoid diisolasi dari berbagai bagian

tanaman. Senyawa ini menunjukkan aktivitas antioksidan –scavenging radikal dan aktivitas

antibakteri. Dari buah hijau, berikut inidilaporkan: dulcinoside, dulcisisoflavone,

dulcisxanthone A dan asetat sphaerobioside bersama-sama dengan 22 senyawa yang dikenal

(Deachathai dkk.2005).

Dulcisflavan, dulcisxanthone B dan isonormangostin bersama-sama dengan 22 senyawa

yang dikenal diisolasi dari buah masak. Dulcisxanthones C-F (1-4) dan dulcinone bersama-

sama dengan 22 senyawa yang dikenal diisolasi dari owers fl (Deachathai et

al.2006).Dulcisxanthone G, 1,3,6-trihidroksi-2-(2,3-dihidroksi-3-methylbutyl)-7-metoksi-8-

(santon 3-metil-2-butenil), bersama dengan 13 senyawa yang dikenal diisolasi dari biji

(Deachathai et al. 2008) dan dulxanthone E, pyranoxanthone, dari daun ( Kosela et al, 1999).

Sebuah ekstrak daun ditemukan memiliki efek hipokolesterolemik dengan menurunkan

tingkat lipid dalamhiperkolesterolemia tikus.Sebuah depsidone baru bernama garcinisidone-A,

enam baru santon bernama assiguxanthone-A dan-B dan dulxanthone-A,-B,-C, dan D-, dan

empat pyranoxanthones baru bernama latisxanthone-A,-B,-C, dan - D, serta beberapa santon

diketahui, benzofenon, chromone, dan biflavanone derivatif, diisolasi dari kulit batang (Ito et

al. 1997). 

Ekstrak etanol kulit kayumengandungxanthones, yaitu 1,7-dihydroxyxanthone, 12b-

hidroksi-des-D-garcigerrin A, 1-O-methylsymphosanton, symphoxanthone dan

garciniaxanthone menghambat pertumbuhan parasit malaria, Plasmodium falciparum

(Likhtiwitayawuid et al. 1998).

Dari kulit Garcinia dulcis, senyawa xanthon baru, dulciol A, diisolasi selain dua santon

dikenal [12b-hydroxydes-D-garcigerin dan toxyloxanthone B]. Selanjutnya, dari akar tanaman

ini, santon baru empat dengan sekelompok 1,1-dimethylallyl, dulciols BE, diperoleh, selain

delapan santon dikenal [2; garciniaxanthonesA, B dan D; globuxanthone dan

subelliptenonesC, D dan F].

Page 21: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

Dari cabang-cabang Garcinia dulcis [1,4,6-trihidroksi-5-metoksi-7-(3-methylbut-2-enil)

santon] dan friedelin triterpenoid dan flavonoids dikenal 3'-(3-methylbut-2 -enil) naringenin,

I3, II8-biapigenin dan podocarpusfl avone Sebuah diisolasi (Harrison dkk 1994).

Dari akar Garcinia dulcis, tiga baru benzofenon-santon dimer bernama garciduols AC

diisolasi selain santon baru, 1,3,6-trihidroksi-7-methoxyxanthone (IInuma et al. 1996b).

Lima terkenal santon [2,5-dihidroksi-1-metoksi; 1,4,5-trihidroksi; 1,3,5-trihidroksi-;

1,3,6-trihidroksi-5-metoksi, dan 1,3,6 - trihidroksi-8-isoprenyl-7-methoxyxanthone] Plat 6

matang dan mentah, buah pelat bulat 5 Close-up buah menunjukkan sisa-sisa (knob) dari

stigma 38 Clusiaceae juga diisolasi dari akar (Iinuma et al. 1996a).

Morelloflavone, sebuah biflavonoid, terdistribusi diekstrak dari Garcinia dulcis, telah

menunjukkan antioksidan, antivirus, antikanker, hipokolesterolemik dan antiinflammatory

properti. Beberapa sifat farmakologiG. dulcis bagian tanaman yang diuraikan di bawah ini.

1. Antioksidan Aktivitas

Morelloflavone dan santon terprenilasi, camboginol, diisolasi dari buah dipamerkan

kuatantioxidation efek di kedua Fe 2 + yang dimediasi dan non-logam yang disebabkan

manusia low-density lipoprotein (LDL) oksidasi (Hutadilok-Towatana et al. 2007).

Antioksidan terkenal, sebuah tokoferol (vitamin E), ditemukan kurang kuat dari kedua

senyawa berdasarkan pengujian yang sama sistem.

2. Antivirus dan Antikanker

Morelloflavone menunjukkan significant antivirus aktivitas terhadap HIV-1 (galur LAV-1)

diphytohemagglutinin-dirangsang primer manusia perifer darah sel mononuklear (Lin et

al.1997). Studi menunjukkan bahwa morelloflavone yang bisa menghambat faktor

pertumbuhan endotel vaskular (VEGF)-diinduksi sel proliferasi, migrasi, invasi, dan kapiler-

seperti pembentukan tabung pembuluh darah umbilikalis utama berbudaya manusia endotel sel

dengan cara yang tergantung dosis. Di Selain itu, morellofl avone menghambat pertumbuhan

tumor dan tumor angiogenesis sel kanker prostat (PC-3) di mouse model xenograft tumor in-

vivo, menunjukkan bahwa morelloflavone menghambat tumorigenesis dengan menargetkan

angiogenesis.Morellofl avone ditemukan mengerahkan tindakan antiangiogenic oleh

menargetkan aktivasi Rho-GTPases (Rhoguanosine trifosfat hidrolase enzim) dan ERK (sinyal

Page 22: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

ekstraseluler diatur kinase) sinyal jalur (Pang dkk. 2009). Angiogenesis adalah langkah

penting dalam pertumbuhan tumor, invasif, dan metastasis. N-heksana ekstrak

pyranoxanthonoids terprenilasi dari buah juga dipamerkan efek sitotoksik (Soemiati et

al. 2002).

3. Anti-inflammasi

Morelloflavone diberikan efek antiinflammatory pada model binatang, dengan penghambatan

ampuh 12-O-tetradecanoylphorbol 13-asetat (TPA) - diinduksi telinga infl ammation pada

tikus setelah topikal administrasi (Gil et al. 1997). Ini ireversibel menghambat sekretori

fosfolipase A2 (PLA2) in-vitro, dengan potensi tinggi pada manusia rekombinan sinovial dan

enzim racun lebah (IC50 = 0,9 dan 0,6 m M, masing-masing). Morelloflavone ditunjukkan

menjadi penghambat sekresi PLA2 dengan selektivitas untuk kelompok II dan 111 enzim dan

mungkin memiliki potensial sebagai alat farmakologis. Aktivitas hipokolesterolemik

Morelloflavone, dari Garcinia dulcis ditemukan menghambat HMG-CoA (3-hidroksi-3-

methylglutarylcoenzyme A) reduktase aktivitas dengan bersaing dengan enzim sedangkan itu

adalah non-kompetitif terhadap NADPH (Tuansulong et al. 2011). Kedua subunit avonoid fl

senyawa, naringenin dan luteolin, sama-sama bersaing dengan HMGCoA dan juga non-

kompetitif dengan NADPH bentuk (nikotinamida adenin mengurangi dinukleotida

fosfat). Data yang disarankan bahwa masing-masing subunit morelloflavone akan

menempati tempat aktif enzim, sehingga memblokir akses dari substrat nya. Studi tersebut

menunjukkan bahwa ini biflavonoid dapat berfungsi sebagai baru calon untuk pengembangan

masa depan hipokolesterolemik agen.

4. Kardiovaskular Kegiatan

Pinkaew dkk. (2009), menemukan morelloflavone dapat mencegah restenosis instent, yang

paling menyenangkan komplikasi dari intervensi koroner perkutan, disebabkan oleh sel otot

polos vaskuler (VSMC) migrasi ke dalam dan proliferasi di intima. Dalam endotelium-

denudated karotid tikus Garcinia dulcis 39 arteri, oral morelloflavone signifikan menurunkan

derajat cedera akibat neointimal hiperplasia, melalui penghambatan VSMC migrasi, tanpa

apoptosis inducing atau neointimal siklus sel penangkapan. Hasil penelitian menunjukkan

morelloflavone menjadi agen oral yang layak untuk pencegahan restenosis, tanpa

Page 23: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

mengorbankan efek pada integritas dan penyembuhan dari cedera arteri. Restenosis adalah

terjadinya kembali stenosis, penyempitan pembuluh darah, yang menyebabkan terbatas aliran

darah.

5.2 Cara Isolasi

Ekstrasi dan isolasi dilakukan dari kulit batang tanaman Garcinia dulcis untuk

mendapatkan senyawa xanthon yang diduga mempunyai aktivitas antimalaria dan antioksidan.

Pertama sebanyak 3,0kgkulit batang Garcinia dulcis diekstraksi dengan pelarut n-heksana

kemudian ampasnya dimaserasi dengan etil asetat pada suhu kamar. Maserat disaring dan

dipekatkan dengan vaccum evaporator hingga menghasilkan ekstrak dengan bobot tetap.

Fraksinasiterhadap fraksi etil asetat padat (21 g)dilakukan dengan eluen

campurandiklorometana – etil asetat dengan berbagaiperbandingan [(19 : 1), (9 : 1), (4 : 1),

(7 : 3),(11 : 9)] dilanjutkan dengan etil asetat, asetondan metanol yang menghasilkan 33

fraksikemudian dilakukan penggabungan yangmenghasilkan enam fraksi gabungan,

yaitufraksi A, B, C, D, E dan F. Fraksi D (1,6 g)difraksinasi lebih lanjut menggunakan

eluendiklorometana : aseton [(93 : 7, 92 : 8, 90 :10)] dan aseton menghasilkan 44

fraksi.Penggabungan fraksi tersebut berdasarkanpada hasil analisis kromatogram KLT

denganeluen kloroform : metanol (17 : 3)menghasilkan empat fraksi gabungan yaitu a,b, c dan

d. Fraksi d dan e digabung yang selanjutnya disebut fraksi X (0,921 gr) dan difraksinasi lebih

lanjut dengan KCV menggunakan eluen diklorometana : etil asetat [(83 : 17), (82 : 18),

(80 : 20)], etil asetat danaseton menghasilkan 59 fraksi kemudian digabung menghasilkan

enam fraksi gabunganyaitu fraksi X1, X2, X3, X4, X5dan X6. Padatan pada fraksi gabungan

X5 sama dengan fraksi X6 sehingga dapat digabung yang selanjutnyadirekristalisasi.

Rekristalisasi dilakukan sebanyak tiga kali dengan menggunakancampuran pelarut etil asetat

pa dan n-heksana pa menghasilkan padatan kuning (250 mg) dengan titik leleh 231o– 232oC

yang kemudian disebut senyawa (1).

Fraksi C (3,5 gram) difraksinasi lebih lanjut dengan KCV menggunakan eluen heksana:

etil asetat [(75 : 25), (73 : 27), (71 :29), (69 : 31), (67 : 33), (64 : 36), (61 : 39), (50: 50)], etil

asetat dan aseton menghasilkan 75fraksi kemudian digabung menghasilkan limafraksi

Page 24: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

gabungan yaitu fraksi C1, C2, C3, C4 dan C5. Fraksi gabungan C4dan C5 digabung yang

selanjutnya disebut fraksi Y (1,5 gram) dan difraksinasi lebih lanjut menggunakan eluen

diklorometana : etil asetat [(87 : 13), (85 : 15),(80 : 20)] dan etil asetat sehingga didapatkan46

fraksi dan berdasarkan analisis kromatogram KLT diperoleh fraksi enam gabungan yaitu

fraksi Y1, Y2, Y3, Y4, Y5danY6. Fraksi gabungan Y6 (144 mg)direkristalisasi menggunakan

campuran pelarut etil asetat pa dan n-heksana pa menghasilkan padatan kuning (84 mg)

dengan titik leleh 223oC-224oC yang kemudian disebut senyawa (2).

Pemisahan ekstrak etil asetat dari kayu batang Garcinia dulcis dengan berbagai metode

seperti partisi, kromatografi dan kristalisasi menghasilkan dua senyawa xanthon yaitu

1,3,4,5,8-pentahidroksisanton (1) dan 1,4,5,8-tetrahidroksisanton (2). Senyawa (1) berupa

padatan kuning dengan titik leleh pada suhu231oC-232oC sedangkan senyawa (2) padatan

kuning (84 mg) dengan titik leleh 223oC-224oC.

Gambar 5.2.1 :

(1) 1,3,4,5,8-pentahidroksisanton dan (2)1,4,5,8-tetrahidroksisanton

5.3 Penggunaan Secara Tradisional

Benih-benih Garcinia dulcis digunakan secara tradisional di Jawa dengan membuatnya

menjadi bubuk dengan ditambahkan atau tanpa cuka dan garam dan diterapkan secara

eksternal untuk pembengkakan dan luka.

Page 25: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

Di Thailand, ekstrak hancur buah digunakan sebagai ekspektoran, untuk batuk,

dan penyakit kudis. Ekstrak hancur dari akar digunakan untuk menghilangkan demam, dan

untuk mengurangi keracunan dan detoksifikasi. Ekstrak hancur dari kulit

kayu digunakan untuk membersihkan luka.Berikut penggunaannya secara tradisional :

1. Pengobatan luka

Bakar 8 g biji mundu sampai hangus lalu giling sampai halus dan taburkan serbuk biji

mundu pada luka. Ulangi sebanyak tiga kali sehari.

2. Gondok

Bakar 8 g biji mundu sampai hangus lalu giling sampai halus dan taburkan serbuk biji

mundu pada yang mengalami pembengaan atau gondok.

3. Urus-urus

Bagi penderita gangguan empedu, makan buah mundu sampai terasa ingin buang air besar.

4. Terlalu banyak buang air besar atau diare

Makan sedikit pucuk daun mundu muda segar dua kali sehari.

5. Sariawan

Bakar 8 g biji mundu sampai hangus, lalu giling sampai halus dan taburkan serbuk biji

mundu yang telah halus pada daerah yang sakit tiga kali sehari.

5.4 Penggunaan Berdasarkan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukanGarcinia dulcis bersifat sebagi anti-bakteri dan

anti-malaria, namun juga diduga memiliki sifat sebagai antioksidan. Senyawa yang paling

berperan dalam aktivitas antiplasmodium adalah xanthon, seperti 1,3,4,5,8-

pentahidroksiksanton dan 1,4,5,8- tetrahidroksiksanton (Sukamat and Ersam, 2006), viz 1,7-

dihidroksiksanton, 12β-hidroksides- D-garsigerin A, 1-O-metilsimfoksanton, simfoksanton,

dan garsiniaksanton (Likhitwitayawuid, et al., 1998).Lima senyawa xanthon terakhir sudah

terbukti aktif menghambatpertumbuhan Plasmodium falciparum secara in vitro.

Page 26: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

Mekanisme kerja antiplasmodium darisenyawa turunan xanthon belum jelas, tetapi diduga

senyawa ini bekerja dengan caramembentuk kompleks terlarut dengan hemesehingga

menghambat pembentukan hemozoinparasit. Pembentukan hemozoin merupakanproses

dimana parasit melindungi diri dari efektoksik heme yang dilepaskan setelah

digestihemoglobin(Ignatushchenko, et al., 1997).

Penelitian aktivitas antiplasmodium dilakukan dengan memberikan ekstrak etil asetat

secara in vivo terhadap mencit yang diinduksi Plasmodium berghei. Uji aktivitas antimalaria

dilakukan dengan pemeriksaan parasitemia dan jumlah leukosit dalam darah mencit yang telah

diinduksi parasit, setelah pemberian oral ekstrak kulit batang mundu dengan dosis 25 mg, 50

mg, dan 75 mg/kg bb.

Hasilnya menunjukkan bahwa pada dosis 50 mg/kg BB aktivitas antiplasmodium yang

lebih baikdibandingkan dosis 25 mg/kg BB dan bahkanlebih baik daripada

klorokuin.Aktivitasantiplasmodium ekstrak dosis 75 mg/kg BBjustru lebih rendah dibanding

ekstrak dosis 50mg/kg BB, walaupun masih lebih baikdibanding dosis 25 mg/kg BB.Hal ini

didugakarena pada dosis 75 mg/kg BB kandungansenyawa yang lebih tinggi, khususnya

saponin,yang menyebabkan lisisnya eritrosit, sehinggajumlah eritrosit normal yang berfungsi

sebagaifaktor pembagi dalam penentuan persenparasitemia juga menurun.

Pada penelitian ini jumlah leukosit jugaditentukan karena leukosit merupakan salahfaktor

pertahanan terhadap infeksi.Tingginya jumlah leukosit berkorelasi dengantingginya tingkat

infeksi.Jumlah leukosit setelah pemberiansediaan uji sejalan dengan hasil

pemeriksaanparasitemia.Ekstrak etil asetat 50 mg/kg BBmenunjukkan aktivitas paling tinggi

ditandaidengan jumlah leukosit terendah.

Selain mempunyai aktivitas sebagai antiplasmodium, Garcinia dulcis juga diduga

memiliki efek sebagai antioksidan. Oleh karena itu dilakukan uji pendahuluan dengancara

melarutkan 1 mg senyawa dalam 2 ml metanol, kemudian dielusi dengan eluen aseton :

metilen klorida (4:6), kromatogram dikeringkan dan disemprot dengan larutan 0,2%DPPH

dalam metanol. Setelah 30 menitkromatogram diamati, senyawa yang aktif sebagai

antioksidan menunjukan noda kuningdengan latar ungu (Chaca, dkk, 2005; Conforti,dkk.,

2002). Senyawa yang aktif ditentukannilai absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-

Page 27: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

Vis dengan λ517 nm pada waktu 30menit (Vankar, dkk., 2006; Molyneux, 2004;Han, dkk.,

2004). Senyawa (1) menunjukkan aktivitasyang sangat kuat terhadap radikal bebasDPPH,

dengan nilai EC50senyawa (1) sebesar3,7 ppm dibandingkan dengan senyawa

standarquersetin (EC50 =1,7 ppm).

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Garcinia dulcis atau mundu adalah salah satu tanaman langka dari keluarga Clusiaceae

atau keluarga manggis yang mempunyai banyakkegunaan baik medis maupun non medis.

Secara non medis kulit dan kayu mundu luas digunakan di Jawa dan dearah lain di

Indonesia sebagai pewarna hijau alami. Berdasarkan penelitian, kandungan kimia dari mundu

ini cukup banyak, antara lain saponin, flavonoid, tannin, xanthon, Vitamin C yang

tinggi,fosfor dankarbohidrat. Oleh karena itu mundu diketahui mempunyai banyakkegunaan

antara lain buahnya yang mengandung banyak serat dan vitamin C dapat memperlancar buang

air besar, mengobati luka atau sariawan dan mengobati pembengkakan.

Bedasarakan penelitian Garcinia dulcis mengandung dua senyawa xanthon yaitu1,3,4,5,8-

pentahidroksisanton dan 1,4,5,8-tetrahidroksisanton yang diketahui mempunyai sifat sebagai

anti bakteri, anti malaria dan antioksidan yang telah dibuktikan melalui penelitian.

Page 28: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

6.2 Saran

Tumbuhan langka mundu atau Garcinia dulcis memiliki manfaat yang sangat banyak

hampir diseluruh bagian tumbuhannya bermanfaat, baik sebagai pewarna alami dan juga

sebagai obat-obatan. Namun, pemanfaatan dan pembudidayaan tanaman ini masih minim

dilakukan mungkin dikarenakan tanaman ini masih kurang populer dibandingkan dengan

Garcinia mangostana yang berasal dari famili yang sama. Penulis berharap agar

pembudidayaan dan pemanfaatan tanaman ini ke depannya dapat luas dilakukan mengingat

khasiatnya yang tida kalah dengan manggis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini atau

kurang lengkapnya data yang penulis berikan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis

berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini

dapat menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Deachathai S, Mahabusarakam W, Phongpaichit S, TaylorWC (2005) Phenolic

compounds from the fruit ofGarcinia dulcis . Phytochemistry 66(19):2368–2375

Deachathai S, Mahabusarakam W, Phongpaichit S, TaylorWC, Zhang Y-J, Yang C-R

(2006) Phenolic compoundsfrom the fl owers of Garcinia dulcis . Phytochemistry67(5):464–

469

Deachathai S, Phongpaichit S, Mahabusarakam W(2008) Phenolic compounds from the

seeds ofGarcinia dulcis . Nat Prod Res 22(15):1327–1332

Hariana, H. Arief, Tumbuhan OBAT & KHASIATNYA SERI 2 (Jakarta: Penebar

Swadaya, 2007).

Page 29: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)

Harrison LJ, Leong L-S, Leong Y-W, Sia G-S, Keng-Yeow Sim K-Y, Tan HT-W (1994)

Xanthone and flavonoidconstituents of Garcinia dulcis (Guttiferae).Nat Prod Res 5(2):111–

116

Iinuma M, Ito T, Tosa H, Tanaka T (1996a) Five new xanthonesfrom Garcinia dulcis . J

Nat Prod 59(5):472–475

Iinuma M, Tosa H, Ito T, Tanaka T, Riswan S (1996b) Threenew benzophenone-

xanthone dimers from the root ofGarcinia dulcis . Chem Pharm Bull 44(9):1744–1747

Ito C, Miyamoto Y, Nakayama M, Kawai Y, Rao KS,Furukawa H (1997) A novel

depsidone and some newxanthones from Garcinia species. Chem Pharm Bull45(9):1403–1413

Kosela S, Hu LH, Yip SC, Rachmatia T, Sukri T, DaulayTS, Tan GK, Vittal JJ, Sim KY

(1999) Dulxanthone E:a pyranoxanthone from the leaves of Garcinia dulcis .Phytochemistry

52(7):1375–1377

Pino J, Marbot R, Rosado A, Vazquez C (2003) Volatileconstituents of fruits of

Garcinia dulcis Kurz. FromCuba. Flav Fragr J 18(4):271–274

Likhitwitayawuid, K., Chanmahasathien, W., Ruangrungsi, N., and Krunkai, J., 1998,

Xanthoneswith antimalarial activity fro Garcinia dulcis.Planta Med, 64, 281-282.

Sukamat and Ersam, T., 2006, Dua Senyawa Santon Dari Kayu Batang Mundu Garcinia

Dulcis(Roxb.) Kurz. Sebagai Antioksidan. Surabaya: Seminar Nasional KimiaVIII 8 Agustus

2010.

Widodo, Gunawan Pamudji dan Rahayu, Mamik Ponco., 2010,Aktivitas antimalaria

ekstrak etil asetat kulitbatang mundu (Garcinia dulcis Kurz).Majalah Farmasi Indonesia, 238-

214.

http://alamendah.wordpress.com/2010/08/05/mundu-garcinia-dulcis-pohon-buah-

langka/( Diakses : 8 April 2012)

http://plants.usda.gov/java/profile?symbol=GADU3 (Diakses : 12 April 2012)

http://toga-sehat.blogspot.com/2012/02/khasiat-mundu.html (Diakses: 12 April 2012)

Page 30: Makalah Garcinia Dulcis. Kurz (Mundu)