MAKALAH DASAR PENGOLAHAN PERIKANAN “MACAM-MACAM IKAN PELAGIS” DI SUSUN OLEH: NAMA : NIM : PRODI : MATA KULIAH : KELAS/SMESTER : FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 KATA PENGANTAR
MAKALAH DASAR PENGOLAHAN PERIKANAN“MACAM-MACAM IKAN PELAGIS”
DI SUSUN OLEH:
NAMA :
NIM :
PRODI :
MATA KULIAH :
KELAS/SMESTER :
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah
berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji
hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira
besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul ”MACAM-MACAM IKAN PELAGIS”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan
dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada teman saya yang telah
memberikan dukungan yang begitu besar. Dari sanalah semua
kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik
lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi
semua pembaca.
Makassar, Febuari
2015
Penyusu
n
Irvan
Eriswandy
PENDAHULUAN
Di Indonesia sumberdaya ikan pelagis kecil diduga
merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang paling melimpah
(Merta, dkk, 1998) dan paling banyak ditangkap untuk dijadikan
konsumsi masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan bila
dibandingan dengan tuna yang sebagia besar produk unggulan
ekspor dan hanya sebagian kelompok yang dapat menikmatinya.
Ikan pelagis umumnya hidup di daerah neritik dan membentuk
schooling juga berfungsi sebagai konsumen antara dalam food
chain (antara produsen dengan ikan-ikan besar) sehingga perlu
upaya pelestarian.
Sumberdaya ikan pelagis dibagi berdasarkan ukuran, yaitu
Ikan Pelagis Besar seperti kelompok Tuna (Thunidae) dan
Cakalang (Katsuwonus pelamis), kelompok Marlin (Makaira sp),
kelompok Tongkol (Euthynnus spp) dan Tenggiri (Scomberomorus
spp), Selar (Selaroides leptolepis) dan Sunglir (Elagastis
bipinnulatus), kelompok Kluped seperti Teri (Stolephorus
indicus), Japuh (Dussumieria spp), Tembang (Sadinella
fimbriata), Lemuru (Sardinella Longiceps) dan Siro
(Amblygaster sirm), dan kelompok Skrombroid seperti Kembung
(Rastrellinger spp).
Penyebaran ikan pelagis di Indonesia merata di seluruh
perairan, namun ada beberapa yang dijadikan sentra daerah
penyebaran seperti Lemuru (Sardinella Longiceps) banyak
tertangkap di Selat Bali, Layang (Decapterus spp) di Selat
Bali, Makassar, Ambon dan Laut Jawa, Kembung Lelaki
(Rastrelinger kanagurta) di Selat Malaka dan Kalimantan,
Kembung Perempuan (Rastrelinger neglectus) di Sumatera Barat,
Tapanuli dan Kalimantan Barat. Menurut data wilayah
pengelolaan FKKPS maka ikan layang banyak tertangkap di Laut
Pasifik, teri di Samudera Hindia dan kembung di Selat Malaka.
MACAM-MACAM IKAN PELAGIS
Ikan teri (Stokphorus spp)
Klasifikasi ikan teri, menurut Saan in (1984) adalah sebagai berikut :
Filum : Chordata
Sub-filum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub-kelas : Teleostei
Ordo : Malacopterygii
Famili : Clopeidae
Sub-famili : Engraulidae
Genus : Stolephorus
Spesies : Stolephorus sp
Ikan teri (Stokphorus spp) merupakan salah satu ikan favorit
karena mulai dari kepala, daging sampai tulangnya dapat
langsung dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomis yang cukup
tinggi. Di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan,ikan
teri merupakan salah satu komoditas unggulan dari hasil
perikanan tangkap. Ikan teri nasi (Stolephorus commersonii lacepede)
atau yang lebih familiar di masyarakat di sebut sebagai teri
medan merupakan salah satu jenis teri yang paling banyak
tertangkap oleh kapal penangkap ikan baik yang dimiliki oleh
nelayan maupun perusahaan yang ada di dalam kawasan PPS
Belawan. Ikan teri yang tertangkap di PPS Belawan ditangkap
dengan menggunakan alat tangkap Purse seine khusus teri dan
Pukat Teri (sejenis mini trawl), para nelayan melakukan
penangkapan ikan teri di wilayah Selat Malaka (WPP 571). Ikan
teri yang di pasarkan di Kota Medan, Sumatera dan pulau Jawa
di dominasi berasal dari Belawan dan Tanjung Balai Asahan
Sumut, dalam satu tahun total produksi ikan teri di PPS
Belawan mencapai ± 7.554 ton. Untuk harga ikan teri nasi di
PPS Belawan sendiri bervariasi tergantung kualitas ikan teri,
mulai dari 60.000 per kilo - 80.000 perkilo.
Ikan teri sumber Kalsium salah satu keistimewaan ikan
teri dibandingkan dengan ikan lainnya adalah bentuk tubuhnya
yang kecil sehingga mudah dan praktis dikonsumsi oleh semua
umur. Ikan teri merupakan salah satu sumber kalsium terbaik
untuk mencegah pengeroposan tulang. Ikan teri merupakan sumber
kalsium yang tahan dan tidak mudah larut dalam air. Kandungan
gizi teri segar meliputi energi 77 kkal; protein l6gr; lemak
1.0 gr; kalsium 500 mg; phosfor 500 mg; besi 1.0 mg; Vit A RE
47; dan Vit B 0.1 mg.
Pengolahan ikan teri sangat mudah rusak sehingga perlu
cara untuk mempertahankan agar tetap awet tanpa menghilangkan
rasa, salah satu caranya adalah dengan pengasinan. Proses
pengasinan teri dimulai dengan pemilihan ikan teri yang akan
diolah. Setelah pemilihan selesai, ikan teri dicuci dengan air
dingin untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang tercampur
dengan ikan. Pencucian ulang dilakukan dengan menggunakan air
bersih untuk menghilangkan air laut atau menurunkan kadar
garam dalam ikan. Setelah pencucian, proses selanjutnya adalah
perebusan dengan tujuan agar ikan menjadi matang. Pada proses
perebusan digunakan garam dengan kadar 5% sampai 6%. Sebelum
perebusan, air terlebih dahulu dididihkan setelah ditambahkan
garam. Setelah air mendidih, ikan teri kemudian dimasukkan ke
dalam rebusan air dan suhu perebusan sekitar 100°C sampai
103°C dan dibiarkan kurang lebih 5-7 menit. Selama dalam air
rebusan, dilakukan pengadukan untuk meratakan panas dan
menghilangkan busa pada keranjang perebusan.
Kemudian, ikan teri yang sudah matang yang ditandai
dengan warnanya yang putih dan mengambang dipermukaan air
diangkat dan ditiriskan. Dengan menggunakan alat bantu, ikan
teri tersebut diratakan dan diletakkan di atas lembaran kayu
untuk dikeringkan. Sentra Industri Pengolah Ikan Teri Sentra
industri pengolahan ikan teri berlokasi di wilayah pesisir
Medan Sumatera Utara.
Ikan layang (Decapterus russelli)
Klasifikasi ikan layang menurut Anonim (2010) adalah sebagai
berikut.
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
SubOrdo : Percoidei
Famili : Carangidae
Genus : Decapterus
Spesies : Decapterus russelli Ruppell
Ikan layang (Decapterus russelli) merupakan salah satu jenis
ikan laut yang sering dijadikan sebagai teman nasi. Orang
banyak yang menyukai ikan ini disamping rasanya enak ikan ini
juga mempunyai nilai giji yang tinggi. Tingkat konsumsi ikan
di negara kita masih rendah bila dibandingkan dengan negara-
negara di tetangga kita, oleh karena itu sangatlah cocok bila
ikan layang (Decapterus russelli) ini dijadikan sebagai makanan
yang dikonsumsi sehari-hari sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat (Anonim, 2010).
Ikan layang (Decapterus russelli) mempunyai nama umum round
scad. Ikan layang (Decapterus russelli) merupakan ikan yang
mempunyai kemampuan bergerak dengan cepat di air laut.
Tingginya kecepatan tersebut dapat dicapai karena bentuk
tubuhnya yang seperti cerutu dan mempunyai sisik yang sangat
halus. Ikan layang (Decapterus russelli) bentuk tubuh seperti
cerutu tetapi agak pipih, sirip dada lebih pendek dari panjang
kepala, maxilla hampir mencapai lengkung mata terdepan, ikan
layang (Decapterus russelli) dalam keadaan segar seluruh tubuhnya
berwarna merah jambu, dan pada bagian belakang tutup insang
terdapat totol hitam. Ciri-ciri ikan layang (Decapterus russelli)
adalah bentuk tubuh memanjang dan agak gepeng, sirip dada
berbentuk falcate dan ujung sirip tersebut mencapai awal dari
sirip punggung kedua (Anonim 2010).
Ikan layang (Decapterus russelli) merupakan ikan perenang
cepat yang hidup berkelompok di laut yang jernih dan
bersalinitas tinggi. Ikan layang (Decapterus russelli) hidup dengan
salinitas tinggi yaitu ± 32‰. Ikan layang (Decapterus russelli)
juga termasuk dalam ikan stenohalyn yang dapat hidup dengan
memakan plankton. Makanan ikan layang (Decapterus russelli) sangat
tergantung pada plankton, terutama jenis-jenis zooplankton. Pada
beberapa kasus ternyata bahwa ikan layang (Decapterus russelli)
tidak mutlak tergantung pada zooplankton. Ikan-ikan kecil
merupakan makanan bagi Decapterus russelli isi perutnya hanya dua
ekor ikan teri (Stolephorus spp.) dan seekor ikan japuh
(Dussumiera acuta). Makanan Decapterus russelli yang utama adalah
Crustacea seperti Copepoda serta telurnya, Mysidacea, Amphipoda,
Ostracoda, dan potongan-potongan udang (Anonim, 2010).
Ikan layang (Decapterus russelli) merupakan salah satu jenis
ikan laut. Ikan ini adalah ikan yang segar selama penyimpanan
yang baik dan belum terserang mikroba atau terjadi reaksi
kimia lainnya. Ikan segar seharusnya mempunyai kadar abu
maksimum 2% (Anonim, 2006).
Analisis kimia daging ikan layang berdasarkan penelitian
yang dilakukan adalah kadar air 78,58%, kadar abu 1,03%, lemak
1,90%, protein kasar 18,13%, TVB 9,79 mg N/100 g, dan pH 5,98
(Chairita, 2009).
Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Order : Perciformes
Family : Scombridae
Genus : Rastrelliger
Species : Rastrelliger kanagurta
Ikan kembung atau seringkali disebut indian mackerel,
merupakan salah satu komoditas penting perikanan tangkap. Ikan
kembung memiliki panjang maksimal 35 cm TL. Termasuk ikan
pelagis di zona neritik, oseanodrom. Swimming layer berkisar
antara 20 – 90 m. Larva kembung memakan fitoplakton seperti
jenis diatom laut dan jenis zooplankton kecil seperti
ladoceran, ostracods, larva polychaetes, dan lain-lain.
Tubuh streamline Panjang usus biasanya 1,4 sampai 1,8
kali panjang FL. Warna tubuh terdapat garis hitam memanjang di
bagian punggung dan bintik hitam di tubuh dekat sirip
pectoral. Sirip dorsal berwarna kuning dengan ujung hitam.
Sirip caudal dan pectoral berwarna kekuning-kuningan.
Ikan ini merupakan jenis schooling fish atau ikan yang
bergerombol. Ikan ini berenang dengan cara mulut dan tapis
insang terbuka. Ini merupakan cara ikan ini makan dengan
menyaring plankton yang masuk ke mulut dan tersaring di tapis
insang. Panjang tubuh maksimal ikan kembung bias mencapai 35
cm.