Proses Pembentukan dan Penyimpanan Memori di Otak
Yuniete EiffeliaNim: 102012135, Kelompok: B 6,Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta 2014,Jalan
Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510, Telp: (021)5694-2061, Fax:
(021) 563-1731, Email: [email protected]
Pendahuluan Otak merupakan organ penting yang ada pada tubuh.
Semua kejadian ingatan terekam dengan baik di otak. Sebenarnya
bagaimana otak itu belajar dan bagaimana proses penyimpanan memori
pada otak. Serta apa saja yang mempengaruhi kerja otak. Hal ini
membawa kita kepenggunaan istilah anatomi fungsional yang berkaitan
dengan fisiologi, histologi, dan biokimia. Dalam gangguan fungsi
otak, fisiologi akan membahas mekanisme penyimpanan memori,
kalsifikasi memori, dan faktor-faktor yang mempengaruhi, sedangkan
biokimia akan menjelaskan tentang neurotransmitter. Histologi akan
membahas bagian mikroskopis otak. Penurunan daya ingat, atau lupa
disebabkan oleh banyak factor, antara lain adalah adanya gangguan
di otak, tekanan psikologis, gangguan oksigen dan beberapa gangguan
yang lain. Lupa juga memang karena factor usia. Dimulai dengan lupa
jangka pendek dan jangka panjang. Tetapi kondisi tersebut juga
diserta oleh gangguan berpikir lainnya, misalnya kemampuan
berbahasa, bertindak secara berencana atau pengenalan benda.Kerja
otak kita sangatlah berat, merupakan pusat susunan syaraf tubuh,
semuanya bermuara di otak. Lupa adalah keadaan di mana kita tidak
mampu mengingat sesuatu (informasi) yang telah kita coba ingat
sebelumnya. Mengingat itu sendiri adalah sebuah proses mengambil
sebuah informasi yang spesifik dari dokumen-dokumen yang disimpan
di otak (simpanan ingatan). Artinya, ketika kita tidak mampu
mengambil kembali dokumen-dokumen yang telah kita simpan sebelumnya
(atau dapat dikatakan dokumen tersebut hilang), hal itu diartikan
sebagai lupa. Jika lupa adalah ketidakmampuan mengambil kembali
informasi yang disimpan, maka tentu hal ini sangat berkaitan dengan
memori/ingatan.1
Sistem SarafSebelum memasuki bahasan mengenai otak manusia,
terlebih dahulu akan dijelaskan garis besar secara umum sistem
saraf pada manusia.Sistem saraf mirip sekali dengan jaringan
telepon, persambungan saraf yang rumit sama seperti sistem kabel,
dan otak manusia berfungsi sebagai stasiun kontrol pusat yang
begitu kompleks. Sistem saraf manusia tersusun menjadi susunan
saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan medula spinalis, serta
susunan saraf tepi (SST) yang terdiri dari serat-serat saraf yang
membawa informasi dan bagian tubuh lainnya. SST kemudian
dibagi-bagi lagi menjadi divisi aferen dan eferen. Divisi aferen
membawa informasi menuju SSP (input), kemudian tugas eferen adalah
menyalurkan instruksi dari SSP ke organ efektor seperti otot atau
kelenjar untuk melaksanakan perintah agar dihasilkan efek yang
sesuai dengan input yang masuk. Tidak berhenti sampai di sana,
divisi eferen juga dibagi-bagi lagi menjadi sistem saraf somatik
dan sistem saraf otonom. Sistem saraf somatik terdiri dari
serat-serat neuron motorik yang mempersarafi otot rangka, sedangkan
sistem saraf otonom adalah serat-serat motorik yang mempersarafi
otot polos, otot jantung, dan kelenjar. Kemudian sistem saraf
otonom masih dibagi lagi menjadi 2, yaitu sistem saraf simpatis dan
sistem saraf parasimpatis, di mana keduanya menyarafi sebagian
besar organ-organ yang disarafi oleh sistem saraf otonom. Tentu
tidak semua akan dibahas satu per satu secara mendalam, namun yang
akan dibahas secara khusus pada bahasan kali ini adalah mengenai
sistem saraf pusat serta saraf-saraf itu sendiri.1
Makroskopis Struktur OtakDaerah otak yang berperan dalam memori
(ingatan) adalah Lobus temporalis, korteks prafrontalis,
daerah-daerah lain di korteks serebrum, sistem limbik dan
serebellum.1. Lobus temporalis
Gambar 1. Struktur otakBagian lobus temporalis dari hemispherium
cerebri terletak di bawah fissura lateralis cerebri (sylvii) dan
berjalan ke belakang sampai fissura parieto-occipitalis. Sulcus
temporalis superior berjalan sepanjang lobus temporalis sejajar
dengan fissura lateralis cerebri. Sulcus temporalis medialis
terletak di bawah sejajar dengan sulcus temporalis superior,
sedikit di bawahnya. Gyrus temporalis medius terdapat diantara
sulcus temporalis superior dan medius. Gyrus temporalis inferior
berada dibawah sulcus temporalis medius dan berjalan menuju ke
posterior untuk berhubungan dengan gyrus occipitalis inferior.
Gyrus temporalis tranversalis (gyrus hschl) menempati bagian
posterior dari bagian temporalis superior (batas inferior fissura
lateralis cerebri). Sulcus temporalis inferior berjalan sepanjang
permukaan inferior lobus temporalis, dari polus temporalis di
sebelah depan sampai pada polus occipital di belakang. Gyrus
fusiformis atau occipitotemporalis berada di sebelah medial dan
gyrus temporalis inferior disebelah lateral terhadap sulcus
temporalis inferior. Fissura hippocampalis berjalan di sepanjang
permukaan inferomedial lobus temporalis, dari daerah splenium
corpus callosum sampai pada uncus. Gyrus parahippocampalis terletak
di antara fissura hippocampalis dan bagian anterior fissura
collateralis. Bagian anteriornya melengkung berbentuk kaitan dan
dikenal sebagai uncus.2
2. Korteks prafrontalis Korteks prefrontal (PFC) adalah bagian
anterior dari lobus frontalis dalam otak, terletak di depan daerah
motor dan premotor.2 Orbitofrontal cortex (OFC) :
Gambar 2. Orbitofrontal cortexOFC termasuk bagian dari
prefrontal cortex yang menerima proyeksi dari magnocellular,
nukleus medial (tengah tengah) dari mediodorsal thalamus. OFC
merupakan bagian yang berperan pada proses kogntif decision-making
dengan peran alaminya sebagai pengekalkulasi untung-rugi dari suatu
tindakan berdasarkan konstruk konstruk dari reward dan punishment
yang sudah dapat dipelajari.2
Dorsolateral prefrontal cortex (DLPFC) :
Gambar 3. Dorsolateral prefrontal cortex
Korteks prefrontal dorsolateral penting untuk "kognitif" dan
fungsi eksekutif seperti working memory, pembentukan niat tindakan
yang goal-directed, penalaran abstrak, dan pengendalian attensi
(perhatian). Selain itu, daerah ini otak diyakini penting untuk
pengaturan mempengaruhi negatif. Penting untuk penilaian kembali
dan penekanan dari pengaruh perasaan negatif. Perannya dalam
pengendalian bukan hanya pada perasaan negatif, melainkan hingga
pada pengendalian diri, dimana pada akhirnya berperan besar dalam
proses pengambilan keputusan.2
Ventrolateral prefrontal cortex (VLPFC)
Gambar 4. ventrolateral prefrontal cortex
Ventrolateral PFC (VLPFC) diduga terlibat dalam tugas-tugas yang
relative sederhana, seperti pemeliharaan informasi jangka pendek
yang sementara tidak dapat dilakukan dalam working memory
(misalnya, mengingat nomor telepon yang baru saja dikatakan sebelum
diketik pada telepon).2
3. Korteks serebrumFungsi dari korteks serebrum : Persepsi
sensorik Kontrol gerak volunter Bahasa Sifat pribadi Proses mental
canggih, misalnya berpikir, mengingat, membuat keputusan,
kreativitas, dan kesadaran diri.2
4. Sistem limbik (rhinencephalon)
Gambar 5. Sistem limbic
Sistem limbik adalah sistem yang hanya dimiliki oleh mamalia.
Sistem ini mengatur perilaku atau motivasi, kondisi emosi, serta
pembentukan memori. Selain itu, sistem limbik juga mengatur suhu
tubuh, tekanan darah, kadar gula darah, dan berbagai aktivitas
pengaturan perawatan tubuh kita. Berikut merupakan bagian-bagian
penting dalam sistem limbik : Hipokampus adalah daerah penting yang
mengatur pembentukan emosi, proses belajar, dan pembentukan memori.
Hipokampus adalah sumber kebahagiaan, kegembiraan, dan semangat
hidup. Amigdala berperan penting dalam membentuk sikap agresif,
respons defensif/mempertahankan diri dan kepentingan, makan-minum,
serta perilaku seksual. Amigdala terkait erat dengan respons
manusia terhadap ketakutan, kecemasan, dan rasa ketidaknyamanan.
Hipotalamus adalah bagian dari sistem limbik yang berperan dalam
pengaturan hormonal (endokrinologi), dikenal sebagai induk dari
para kelenjar hormon. Tugasnya antara lain adalah mengatur kadar
gula darah, garam, tekanan darah, dan hormon lainnya. Hipotalamus
juga mengatur sistem saraf otonom yang mengendalikan proses-proses
faali tubuh seperti sirkulasi darah, sistem pencernaan, dan
ekskresi. Hipotalamus juga merupakan termostat tubuh yang mengatur
suhu, kebutuhan cairan, dan rasa haus.3
5. Serebellum Permukaan: permukaan cerebellum mempunyai banyak
sulcus dan alur, yang memberikan gambaran berlapis-lapis dan makin
dipertegas oleh beberapa fissura yang dalam yang membagi cerebellum
menjadi beberapa lobus. Sejumlah besar sulcus yang lebih dangkal
pada masing-masing lobus memisahkan setiap folia yang satu dengan
yang lain.
Gambar 6. CerebellumLobus: cerebellum terdiri atas bagian medial
yang kecil dan tidak berpasangan yaitu vermis; ada 2 massa lateral
yang besar, yaitu hemispherium cerebelli. Struktur interna:
struktur interna cerebellum ditandai oleh lapisan cortex dan massa
interna substansia alba yang didalamnya terdapat sekelompok
nucleus.2
Mikroskopis Struktur Otak 1. Korteks cerebriCortex cerebri
secara mudah dapat dianggap terdiri atas dua tipe: allocortex dan
isocortex. Allocortex ditemukan predominan pada rhinencephalon atau
pada bagian-bagian yang berhubungan dengan fungsi pembau. Isocortex
(neocortex) merupakan tipe yang lebih sering dijumpai pada sebagian
besar hemispherium cerebri. Tipe ini tersusun dari enam lapisan sel
yang mempunyai asal embriologi sendiri-sendiri di dalam massa
substansia grisea yang mengelilingi ventriculus:3
Gambar 7 . Lapisan korteks serebri
a. Lamina molecularis Lapisan terluar yang mengandung
serabut-serabut yang datang dari dalam cortex.b. Lamina granularis
externa Lapisan yang agak padat dan tersusun dari sel-sel kecil.c.
Lamina pyramidalis externaBerisi sel-sel piramid yang kerapkali
tersusun berbaris.d. Lamina granularis internaBiasanya merupakan
lapisan tipis yang mempunyai sel-sel serupa dengan sel di dalam
lamina granularis externa.e. Lamina ganglionaris Pada sebagian
besar daerah, mengandung sel-sel piramid yang lebih besar (meskipun
jumlahnya lebih sedikit) dari pada sel-sel piramid di dalam lamina
pyramidalis externa.f. Lamina fusiformisTersusun dari sel-sel
fusiformis yang tidak teratur dan axonnya memasuki substansia alba
didekatnya.
2. Cerebellum
Gambar 8. Mikro cerebellumCortex cerebellum memiliki gambaran
yang agak khas. Pemeriksaan mikroskopik memperlihatkan suatu
lapisan molekular yang paling luar dan lapisan granular yang paling
dalam. Lapisan molekular mengandung beberapa sel saraf dan pada
sayatan melintang, terlihat gambaran punctata yang halus.
Sel-selnya kecil dan tersusun dalam bagian luar dan bagian dalam.
Sel-sel keranjang (basket cells) pada bagian dalam berjalan
melewati lapisan molekular pada sebuah bidang tegak lurus terhadap
sumbu panjang folium dan mengeluarkan banyak collateral dengan
arborizasi di sekitar sel-sel purkinje. Sel-sel stellata serupa
dengan sel-sel keranjang, tetapi letaknya superficial. Sel-sel
purkinje membentuk sehelai lapisan sel-sel besar pada hubungan
antara lapisan molekular dan granular. Serabut-serabut pemanjat
(climbing fibers) merupakan serabut saraf afferent dari nuclei
olivarius inferior yang berakhir pada lapisan molekular di dekat
sel-sel purkinje. Lapisan granular mempunyai ciri khas dengan
banyaknya sel-sel granula yang kecil. Setiap sel granula
mengirimkan sebuah akson ke lapisan molekular, dimana akson ini
bercabang membentuk huruf T yang kedua lengannya (serabut paralel)
berjalan lurus serta memanjang, membuat hubungan synaptik dengan
pohon-pohon dendrit sel purkinje.3
3. Struktur dan fungsi sarafSel saraf atau saraf, adalah unti
fungsional sistem saraf yang dikhususkan untuk menghantarkan dan
mengirimkan sinyal dalam tubuh dari satu lokasi ke lokasi yang
lain. Secara garis besar, saraf manusia dibagi menjadi 3: dendrit,
merupakan prosesus panjang dan multipel (memanjang dan
bercabang-cabang) yang berfungsi dalam menerima stimulus/rangsang
dari lingkungan, ataupun dari neuron yang lain; badan sel atau
perikaryon (peri: disekitar/pinggir, karyon: nukleus), yang adalah
pusat dari seluruh sel saraf, yang juga dapat menerima rangsang;
dan yang terakhir adalah akson, merupakan prosesus yang tunggal
yang terspesialisasi untuk meneruskan (konduksi) impuls saraf ke
sel lainnya (sel saraf, otot, atau kelenjar). Bagian distal dari
akson biasanya bercabang dan membentuk sebuah percabangan
terminal/terminal sinaptik. Percabangan ini bisa mencapau ratusan
hingga ribuan cabang. Setiap cabang tersebut berakhir pada cabang
berikutnya dengan membentuk pelebaran yang disebut end bulbs, yang
berinteraksi dengan neuron lainnya atau dengan sel bukan saraf,
membentuk sebuah struktur yang disebut sinaps. Sinaps ini
memindahkan (transmit) informasi ke sel berikutnya (komunikasi),
entah itu sel saraf, otot, atau kelenjar.2Pada akson, ada bagian
yang dinamakan sebagai bukit akson (axon hillock), yang adalah
daerah pada badan sel tempat akson bercabang. Pada daerah ini
impuls yang dihantarkan ke akson umumnya dibangkitkan. Banyak akson
dalam sistem saraf pada manusia yang dibungkus oleh lapisan
insulasi yang disebut sebagai selubung mielin (myelin sheath), yang
dibentuk oleh yang namanya Sel Schwann. Jika pada SSP, yang
menghasilkan selubung mielin adalah oligodendrosit.2Sel saraf juga
dapat dibedakan menurut ukuran dan bentuk daripada prosesusnya,
antara lain: saraf bipolar (bipolar neurons), merupakan saraf yang
hanya memiliki satu dendrit (tentu dendrit tersebut tetap
bercabang) dan satu akson; saraf multipolar (multipolar neurons),
merupakan saraf yang memiliki lebih dari dua prosesus, satu
prosesusnya adalah akson dan sisanya adalah prosesus untuk dendrit;
yang terakhir adalah saraf pseudounipolar (pseudounipolar neurons),
di mana ia memiliki prosesus tunggal yang dekat dengan perikarion
dan kemudian terpisah menjadi dua bagian/cabang. Prosesus tersebut
membentuk huruf T, di mana satu cabangnya menuju ke perifer, satu
cabangnya lagi menuju sistem saraf pusat. Pada saraf
pseudounipolar, stimulus/rangsang yang masuk melalui dendrit
langsung berjalan menuju akson tanpa melewati badan selnya terlebih
dahulu, tidak seperti saraf pada umumnya.2
Gambar 9. Struktur Neuron
Badan sel ( soma atau perikarion)Bentuk dan besar sangat beragam
4-135 mikrometer. Bentuknya pula dapat pyramid, lonjong atau bulat.
Nukleus umum besar, bulat atau lonjong. Manakala sitoplasma
terdapat badan nissl (RE kasar), RE licin, kompleks golgi,
mitokondria, neurofibril, neurofilamen.
Pada satu sel saraf terdapat dua processus (juluran):
AksonAksoplasma pula tidak mengandung bahan nissl. Pangkal akson
disebut akson hillock. Bagian akson hillock dan segmen awal disebut
sebagai zona pemicu yang membangkitkan potensial aksi. Akson
membawa respon dari neuron yaitu dalam bentuk potensial aksi.
DendritIa adalah bagian terbesar penerima sinyal dari neuron
lain, selain badan sel dan segmen awal akson. Dendrit relative
tebal, berangsur meruncing di hujungnya. Ia dapat bercabang primer,
sekunder tersier dan seterusnya. Organel yang terdapat pada dendrit
adalah perikarion.
Neuron dapat dibedakan berdasarkan polaritasnya yaitu :1.
Unipolar: Jarang pada vetebrata kecuali embrional dini2. Bipolar :
Di ganglia vestibular dan koklear, dalam epitel olfaktori hidung3.
Pseudounipolar : Ganglia kraniospinal4. Multipolar : Kebanyakan
neuron, SSPManakala berdasarkan fungsi pula dapat dibagikan
menjadi:1. Neuron motoric: mengawasi organ efektor seperti otot dan
kalenjar2. Neuron sensorik : menerima rangsang sensoris
eksteroseptif dan introseptif3. Neuron interneuron : menghubungkan
neuron-neuron lain.4
Neurotransmitter Terdapat struktur kimia neurotransmitter,
yaitu: Asetilkolin merupakan suatu neurotransmiter terkenal.
Berperan sebagai neurotansmitter saraf simpatik dan antara saraf
dan otot. Senyawa ini di sintesis dari asetil KoA dan kolin.
Setelah dibebaskan dari ujung saraf, asetilkolin berdifusi ke sel
sasaran dan bekerja pada reseptornya. Kemudian senyawa ini dengan
cepat dipecah oleh ensim asetilkolinsterase. Terdapat inhibitor
inaktivasi pada asetilkolinestarase, yaitu fisostigmin, neostigmin,
dan perationn. Katekolamin bekerja sebagai neuron transmiter pada
saraf simpatik. Disintesis oleh sel-sel saraf dan oleh medula
kelenjar adrenal. Jalur biosintesis katekolamin dimulai dari
tirosin lalu dioksidasi oleh enzim tirosin hidroksilase dalam suatu
reaksi yang sama dengan rekasi pembentukan tirosin dan fenilalanin.
Hasilnya membentuk dopa atau dihidroksifenilanalnin. Dopa mengalami
dekarbosilasi menjadi dopamin lalu dioksidai lagi untuk
menghasilkan noradrenalin atau norepinefrin. Senyawa ini sebagai
neurotrasnmitter antara saraf simpatik dengan otot polos. Lalu
metilasi dengan senyawa S-adenosil metionin menghasilkan adrenalin
atau epinefrin. Jika kekurangan tirosin hidroksilase maka akan
terjadi penyakit parkinson. GABA (-aminobutyric acid) adalah
transmitter yang bersifat menghambat, yang meningkatkan
permeabilitas membran sel saraf akan kalium. Disintesis dari
glutamat dengan cara dekarboksilasi. Serotonin bersifat
vasokonstriktor dan neurotransmitter bagi otot polos, terutama di
saluran cerna. Reaksi sama dengan pembentukan tirosin dari
fenilalanin serta rekasi pembentukan dopa dari tirosin. Kemudian
menghasilkan 5-hidroksitriptamin atau serotonin.5
Mekanisme Penyimpanan MemoriOtak merupakan organ penting yang
ada pada tubuh. Semua kejadian ingatan terekam dengan baik di otak.
Sebenarnya bagaimana otak itu belajar dan bagaimana proses
penyimpanan memori pada otak. Serta apa saja yang mempengaruhi
kerja otak. Di dalam otak terdapat neuronyang bertanggung jawab
atas pemrosesan informasi yang dikonversi melalui sinyal-sinyal
kimiawi menjadi sinyal elektrik dan kemudian kembali
lagi.Penelitian baru mengemukakan bahwa dapat ditumbuhkan sel-sel
otak baru, setidaknya pada satu bagian otak yang disebut
hipokampus. Pertumbuhan neuronal di dalam hipokampus mungkin saja
merupakan akibat dari adanya latihan, baik aktivitas fisik maupun
ketika berpartisipasi dalam aktivitas berpikir yang kompleks, dan
atau mendapat stimulasi mental yang intens. Mekanisme penyimpanan
memori di bedakan menjadi dua yakni memori deklaratif dan memori
refleksif.1 Memori deklaratif Disebut juga memori eksplisit. Berupa
pengetahuan yang dapat dinyatakan dan dibawa ke dalam fikiran
selama penglihatan sadar, seperti fakta- fakta, kata, nama dan
wajah seseorang, yang dapat dipanggil kembali dari memori,
ditempatkan dalam fikiran, dan dilaporkan. Jenis memori ini sangat
erat kaitannya dengan fungsi hipokampus dan struktur lobus temporal
mesial lainnya. Terbagi menjadi memori episodik dan memori
semantik. Memori episodik menunjuk kepada kejadian khusus atau
pengalaman seseorang, misalnya menghadiri acara pernikahan teman
dekat. Memori semantik menunjuk kepada proses belajar dan recall
fakta-fakta dan pengetahuan umum.1
Memori refleksifMerupakan memori tak sadar yang mendasari proses
belajar nonasosiatif dan beberapa bentuk proses belajar asosiatif
seperti classical conditioning. Memori ini tidak bergantung kepada
proses kognitif dan menunjukan kinerja yang semakin baik dengan
pengulangan.1
Kalsifikasi MemoriPenelitian telah menunjukkan bahwa memori
terbagi dalam beberapa jenis. Masing-masingmemori otak
manusiamemiliki mekanisme unik dalam menyimpan informasi. Hal yang
patut dicatat adalah walaupun terbagi-bagi dalam beberapa jenis,
setiapjenis memoriterhubung satu sama lain. Pengaktifan salah satu
jenis memori akan mengaktifkan memori jenis lainnya. Hal ini
memungkinkan sebuah informasi dapat disimpan di beberapa tempat
penyimpanan memori yang berbeda. Berarti, apabila kita mampu
menyimpan informasi tersebut dalam berbagaijenis memori, akan
memudahkan untuk mengakses kembali informasi tersebut, kapan pun
dibutuhkan. Memori dibedakan menjadi dua jenis yaitu memori jangka
panjang dan memori jangka pendek. Berikut tabel perbedaan anatara
keduanya:6KarakteristikIngatan jangka pendekIngatan jangka
panjang
Waktu penyimpanan setelah memperoleh informasi baruSegera
Kemudian; harus dipindahkan dari ingatan jangka pendek ke jangka
panjang melalui konsolidasi; ditingkatkan oleh latihan atau daur
ulang informasi malalui cara jangka pendek
Kapasitas penyimpananTerbatasSangat besar
waktu penggalian kembali (mengingat)CepatLebih lambat, kecuali
untuk ingatan yang sudah mendarah daging, yang cepat di gali
kembali
Ketidak mampuan menggali kembali (lupa)Dilakukan secara
permanen; ingat cepat menghilang kecuali apabila
dikonsolidasikanKetidakmampuan mengakses biasanya hanya sesaat;
jejak ingtan yang relatif stabik ke dalam ingatan jangka
panjang
Mekanisme penyimpananMelibatkan modifikasi sementara fungsi
sinaps-sinaps yang sudah ada, misalnya mengubah jumlah neuron
transmiter yang dikeluarkan.Melibatkan perubahan fungsional atau
struktural yang relatif lebih permanen anatara neuron-neuron yang
sudah ad, misalanya pembentukan sinaps baru, sintesis protein baru
memiliki peran penting.
Proses Pembentukan MemoriOtak merupakan organ penting yang ada
pada tubuh. Semua kejadian ingatan terekam dengan baik di otak.
Sebenarnya bagaimana otak itu belajar dan bagaimana proses
penyimpanan memori pada otak. Serta apa saja yang mempengaruhi
kerja otak. Di dalam otak terdapat neuronyang bertanggung jawab
atas memperoses informasi yang dikonversi melalui sinyal-sinyal
kimiawi menjadi sinyal elektrik dan kemudian kembali
lagi.Penelitian baru mengemukakan bahwa dapat ditumbuhkan sel-sel
otak baru, setidaknya pada satu bagian otak yang disebut
hipokampus. Pertumbuhan neuronal di dalam hipokampus mungkin saja
merupakan akibat dari adanya latihan, baik aktivitas fisik maupun
ketika berpartisipasi dalam aktivitas berpikir yang kompleks, dan
atau mendapat stimulasi mental yang intens.3
Faktor Yang Mempengaruhi MemoriAda beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi memori.1. Senyawa-senyawa yang menghambat atau
mengaktifkan neurotransmiter / kegiatan neuron.a. Nikotinin:
mengaktivasi reseptor asetilkolin.b. Physostigmin: meningkatkan
kerja asetilkolin.c. Antidepresan: meningkatkan kerja serotonin.d.
Skopolamin: menghambat kerja asetilkolin sehingga mengganggu
memori.e. Striknin: pemberian segera setelah latihan meningkatkan
memori, beberapa jam setelah latihan tidak ada peningkatan
memori.f. Kokain: fasilitasi kerja dopamin.g. Amfetamin: fasilitasi
memori.h. Antisikotik: mencegah ikatan dopamin dengan
reseptornya.i. Pada monyet tua, defisit dopamin dan NE pada korteks
prefrontral mengakibatkan memori kerja menurun.j. Obat-obat
penghambat aktivitas neuronal / sintesis protein : dapat
menimbulkan amnesia retrogad.2. Faktor usia.a. Bayi: memori
deklaratif belum terbentuk.b. Anak sampai usia 2 tahun: Memori
deklaratif belum berkembang. Proses memori masih refleksif (periode
sensorimotor). Setelah dewasa hampir tidak ingat peristiwa yang
terjadi pada masa ini.c. Usia lanjut: Fungsi lobus frontalis tidak
efisien lagi. Gangguan pemanggilan memori kata. Hipokampusrentan
terhadap proses penuaan. Gangguan memori spasial.d. Hasil
penelitian Petersen dkk: Usia 62-100th: gangguan konsolidasi ke
memori jangka panjang.3. Faktor lingkungan.a. Binatang dibesarkan
pada lingkungan majemuk : Lapisan kortikal otak lebih tebal.
Struktur neuronal lebih rumit.b. Situasi lingkungan distraksi
mengganggu memori jangka pendek.4. Traumaa. Gegar otak, stroke:
amnesia retrogad.b. Kehilangan kesadaran setelah terpukul : isi
memori jangka pendek terhapus, hilang memori yang terjadi kurang
lebih setengah jam sebelumnya.c. Trauma hebat mengganggu akses ke
memori jangka panjang.d. Terapi kejutan listrik : kehilangan memori
jangka pendek (amnesia) namun tidak mengganggu memori jangka
panjang.
5. Lesi dalam struktur otak.a. Lesi bagian medial lobus temporal
: regio kritis konsolidasi memori menyebabkan amnesia retrogad.b.
Pada manusia : Kerusakan hipokampus : amnesia global. Degenerasi
bagian medial dekat garis tengah otak : sindroma Korsakof.c.
Kerusakan diensefalon : stroke, jejas, infeksi, tumor, amnesia Pola
gangguan memori pada pengangkatan hipokampus dan amigdala.6. Faktor
penyakit :Alzheimer banyak serat kolinergik mengalami deplesi,
gejala utama : kehilangan memori.1,7
Kesimpulan Ingatan (memory) adalah penyimpanan pengetahuan yang
didapat untuk dapat diingat kembali kemudian (retain and recall
information). Ingatan tentu sangat berkaitan dengan aktivitas otak
dan saraf-saraf pada otak, tentu dalam hal ini adalah sistem saraf
pusat (SSP). Bagian-bagian penting pada otak yang berfungsi dalam
memori adalah cerebellum, korteks prefrontal, hipokampus, amigdala,
dan sebagainya, terutama yang menyangkut pada sistem limbik.
Ingatan juga dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu
ingatan jangka pendek, ingatan jangka panjang, ingatan deklaratif,
dan ingatan prosedural. Ingatan jangka panjang dengan jangka pendek
tentu memiliki aktivitas sinaps yang berbeda, dan tentu pada
ingatan jangka panjang sifatnya lebih permanen dibandingkan dengan
ingatan jangka pendek.
Daftar Pustaka1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke
sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2012. p.
113-5, 146-81.2. Chusud JG. Neuroanatomi korelatif dan neurologi
fungsional.Yogyakarta; 2006.h. 3-149.3. Geneser F. Atlas berwarna
histologi.Jakarta: Binarupa Aksara; 2007.h.55-65.4. Scanlon VC,
Sanders T. Essential of anatomy and physiology. 5thed. US: FA Davis
Company; 2007. p. 104-34.5. Schumm DE. Essentials of biochemistry.
Jakarta: Binarupa Aksara; 2003. h. 353-58.6. Van de Graaf KM. Human
anatomy. 6thed. US: The McGraw-Hill Companies; 2003. h. 132-95.7.
Guyton, Hall. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta:
EGC; 2008.p.750-63.
18