Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam dunia pendidikan tidak terlepas dengan yang namanya penilaian. Penilaian dilakukan sebagai tolak ukur untuk mengetahui berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar. Namun seringkali seorang pendidik hanya menekankan penilaian hasil belajar yang bersifat praktis dan ekonomis saja. Sedangkan penilaian dalam hal proses tidak dilakukan, padahal ini sangatlah penting. Keberhasilan belajar seorang peserta didik dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal misalnya motivasi belajar dari peserta didik itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal misalnya lingkungan sekitar dan juga kemampuan professional dari guru yang bersangkutan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan peradaban sebuah bangsa. Mutu pendidikan yang baik dapat mendorong terciptanya masyarakat yang berkualitas, kreatif dan produktif hingga akhirnya mampu mencapai titik keseimbangan untuk mencapai kesejahteraan. Salah satu ciri dari mutu pendidikan yang baik adalah terciptanya proses pembelajaran yang baik pula (mulai dari perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi). Penilaian Berbasis Kelas| 1
22

MAKALAH 2

Sep 28, 2015

Download

Documents

Dita Pramida

Makalah ini berisi tentang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGDalam dunia pendidikan tidak terlepas dengan yang namanya penilaian. Penilaian dilakukan sebagai tolak ukur untuk mengetahui berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar. Namun seringkali seorang pendidik hanya menekankan penilaian hasil belajar yang bersifat praktis dan ekonomis saja. Sedangkan penilaian dalam hal proses tidak dilakukan, padahal ini sangatlah penting.

Keberhasilan belajar seorang peserta didik dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal misalnya motivasi belajar dari peserta didik itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal misalnya lingkungan sekitar dan juga kemampuan professional dari guru yang bersangkutan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan peradaban sebuah bangsa. Mutu pendidikan yang baik dapat mendorong terciptanya masyarakat yang berkualitas, kreatif dan produktif hingga akhirnya mampu mencapai titik keseimbangan untuk mencapai kesejahteraan. Salah satu ciri dari mutu pendidikan yang baik adalah terciptanya proses pembelajaran yang baik pula (mulai dari perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi).Dalam kaitan tersebut diatas, penilaian yang merupakan bagian dari proses pembelajaran adalah salah satu kegiatan utama yang penting untuk diperhatikan dimana penilaian hasil belajar merupakan cerminan kemajuan dan pencapaian belajar siswa. Lebih khusus lagi, dengan penilaian, guru akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa. Oleh karena itulah penilaian hasil belajar idealnya diharapkan dapat mengungkap semua askpek domain pembelajaran, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian Berbasis Kelas (PBK) yang merupakan bagian dari penerapan KTSP, diharapkan dapat membantu terciptanya proses pembelajaran berkualitas sehingga dapat mendorong tumbuhnya kreativitas pada diri siswa. Pada bab berikut kami mencoba menguraikan tentang apa sebenarnya Penilaian Berbasis Kelas tersebut beserta aspek-aspek yang mendukung terciptanya PBK.1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang diambil dalam pembuatan makalah ini

adalah sebagai berikut:1. Apakah pengertian dari Penilaian Berbasis Kelas (PBK)?

2. Apa sajakah tujuan, manfaat, keunggulan serta fungsi dari Penilaian Berbasis Kelas (PBK) ini?

3. Apa sajakah prinsip-prinsip dari Penilaian Berbasis Kelas (PBK) ini?

4. Bagaimanakah karakteristik dari Penilaian Berbasis Kelas (PBK) tersebut?

5. Apakah dasar dari Penilaian Berbasis Kelas (PBK) ini?

6. Apa sajakah jenis-jenis Penilaian Berbasis Kelas (PBK) ini?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian atau makna dari Penilaian Berbasis Kelas (PBK).

2. Untuk mengetahui tujuan serta fungsi dari Penilaian Berbasis Kelas (PBK) ini.

3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip mendasar dari Penilaian Berbasis Kelas (PBK).

4. Untuk mengetahui karakteristik dari Penilaian Berbasis Kelas (PBK).

5. Untuk mengetahui dasar dari Penilaian Berbasis Kelas (PBK).

6. Untuk mengetahui jenis-jenis dari Penilaian Berbasis Kelas (PBK).

1.4 MANFAAT PENULISAN

Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Bagi Penulis

Dengan adanya makalah ini penulis dapat melengkapi tugas dari mata kuliah Asesment. Selain itu penulis juga mendapatkan pengalaman mengenai tata cara penulisan makalah yang baik dan benar, serta mendapatkan ilmu yang lebih mengenai materi yang dibahas.

1.4.2Bagi Pembaca

Dengan adanya makalah ini yang berjudul Penilaian Kerbasis Kelas, maka diharapkan nantinya pembaca mendapatkan wawasan yang lebih mengenai suatu proses pengumpulan dan penggunaan informasi dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan yang telah ditetapkan .1.5 METODE PENULISAN

1. Metode Literatur

Metode literatur maksudnya, data diperoleh dari buku-buku yang ada di perpustakaan yang berhubungan dengan Penilaian Berbasis Kelas dan buku-buku penunjang laiannyayang dapat melengkapi informasi yang diperlukan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penilaian Berbasis KelasPenilaian Berbasis Kelas (PBK) adalah penilaian yang dilakukan oleh guru dalam rangka proses pembelajaran. PBK merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan ( standar komptensi, komptensi dasar, dan indikator pencapaian hasil belajar). Penilaian Berbasis Kelas merupakan prinsip, sasaran yang akurat dan konsisten tentang kompetensi atau hasil belajar siswa serta pernyataan yang jelas mengenai perkembangan dan kemajuan siswa, maksudnya adalah hasil Penilaian Berbasis Kelas dapat menggambarkan kompetensi, keterampilan dan kemajuan siswa selama di kelas.Depdiknas (2002), menjelaskan bahwa Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan salah satu komponen dalam kurikulum berbasis kompetensi. Penilaian berbasis kelas (PBK) itu sendiri pada dasarnya merupakan kegiatan penilaian yang dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan mengumpulkan kerja siswa (portofolio), hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis (paper and pen). Fokus penilaian diarahkan pada penguasaan kompetensi dan hasil belajar siswa sesuai dengan level pencapaian prestasi siswa.2.2 Tujuan, Manfaat, Keunggulan, Serta Fungsi Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 2.2.1 Tujuan Penilaian Berbasis Kelas (PBK)Secara umum semua jenis penilaian berbasis kelas bertujuan untuk menilai hasil belajar peserta didik di sekolah, mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan kepada masyarakat, dan untuk mengetahui ketercapaian mutu pendidikan secara umum. Penilaian berbasis kelas bertujuan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosis kesulitan belajar, memberikan umpan balik atau perbaikan proses pembelajaran, penentuan kenaikan kelas, dan memotivasi belajar peserta didik dengan cara mengenal dan memahami diri dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.2.2.2 Manfaat Penilaian Berbasis Kelas (PBK)

Adapun manfaat penilaian kelas adalah sebagai berikut:

1. Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.

2. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial.3. Sebagai umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.4. Menjadi masukan bagi guru guna merancang kegiatan belajar.5. Memberikan informasi kepada orangtua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan.6. Memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Diknas Daerah) dalam mempertimbagkan konsep penilaian kelas yang baik untuk digunakan.2.2.3 Keunggulan Penilaian Berbasis Kelas (PBK)Penilaian kelas mempunyai beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh model asesmen yang lain (sumber Balitbang Depdiknas, 2006), seperti berikut:a. Dalam asesmen berbasis kelas, pengumpulan data sebagai informasi kemajuan belajar baik formal maupun informal harus selalu dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan, hal ini memungkinkan adanya kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya.b. Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik tidak untuk dibandingkan dengan hasil belajar siswa lain ataupun prestasi kelompok, tetapi dengan prestasi atau kemampuan yang dimiliki sebelumnya; atau dengan kompetensi yang dipersyaratkan, sehingga dengan demikian siswa tidak terdiskriminasi dalam klasifikasi lulus atau tidak lulus, pintar atau bodoh, bisa masuk ranking berapa, dan sebagainya, tetapi lebih diarahkan pada fungsi motivasi, dan bantuan agar siswa dapat mencapai kompetensi yang dipersyaratkan.c. Pengumpulan informasi dalam asesmen berbasis kelas ini harus dilakukan dengan menggunakan variasi cara, dilakukan secara berkesinambungan sehingga gambaran kemampuan siswa dapat lebih lengkap terdeteksi, dan terpotret secara akurat.d. Dalam pelaksanaannya siswa tidak sekadar dilatih memilih jawaban yang tersedia, tetapi lebih dituntut untuk dapat mengeksplorasi dan memotivasi diri untuk mengerahkan potensinya dalam menanggapi dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan caranya sendiri dan sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.e. Proses pengumpulan informasi untuk dapat menentukan ada tidaknya kemajuan belajar yang dicapai siswa dan perlu tidaknya siswa diberikan bantuan secara terencana, bertahap, dan berkesinambungan, sehingga dengan demikian siswa diberi kesempatan memperbaiki prestasi belajarnya, dengan pemberian bantuan dan bimbingan yang sesuai.f. Penilaian tidak hanya dilaksanakan setelah proses belajar-mengajar (PBM) tetapi dapat dilaksanakan ketika PBM sedang berlangsung (penilaian proses). Hasil kerja atau karya siswa yang berbentuk 2 dimensi yang dapat dikumpulkan dalam portofolio dan yang berbentuk 3 dimensi (produk) terutama dihasilkan melalui PBM. Karya tersebut dapat juga bersumber atau berasal dari berbagai kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan sekolah, kegiatan OSIS, kegiatan lomba antar sekolah, bahkan kegiatan hobi pribadi. Dengan demikian, penilaian kelas mengurangi dikhotomi antara PBM dan kegiatan penilaian serta antara kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.g. Kriteria penilaian karya siswa dapat dibahas, dikompromikan antara guru dengan para siswa sebelum karya itu mulai dikerjakan; dengan demikian siswa mengetahui kriteria yang akan digunakan dalam penilaian, agar berusaha mencapai harapan (expectations) (standar yang dituntut) guru, dan mendorong siswa untuk mengarahkan karya-karya nya sesuai dengan kriteria yang telah disepakati.2.2.4 Fungsi Penilaian Berbasis Kelas (PBK)Penilaian kelas memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Memberikan informasi sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).3. Menemukan kesulitan belajar peserta didik kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu guru menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.4. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.Sebagai kontrol bagi guru dan sekolah tentang kemajuan perkembangan peserta didik.2.3 Prinsip-Prinsip Penilaian Berbasis KelasPusat kurikulum Balitbang Depdiknas (2002) menjelaskan bahwa secara umum, penilaian berbasis kelas harus memenuhi prinsip-prinsip: valid, mendidik, berorientasi pada kompetensi, adil dan objektif, terbuka, berkesinambungan, menyeluruh dan bermakna.

1. Valid (tepat). Dalam prinsip ini, alat ukur yang digunakan harus betul-betul mengukur apa yang hendak diukur, dengan kata lain agar prinsip ini dapat dijadikan acuan , maka proses dan hasil penilaian berbasis kelas harus betul-betul relevan dan berorientasi pada upaya pencapaian kompetensi dan hasil belajar peserta didik.2. Mendidik. Di sini guru harus dapat memberikan penghargaan , motivasi dan upaya-upaya mendidik lainnya kepada peserta didik yang berhasil serta membangkitkan semangat peserta didik yang kurang berhasil.3. Berorientasi pada kompetensi. Penilaian berbasis kelas dilakukan dalam rangka membantu peserta didik untuk mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian hasil belajar telah ditentukan dalam kurikulum berbasis kompetensi. Untuk itu semua pendekatan, teknik, model, bentuk dan format penilaian harus berorientasi pada kompetensi.4. Adil dan objektif. Guru tidak boleh membeda-bedakan peserta didik atau terpengaruh oleh latar belakang sosial ekonomi, jenis kelamin, budaya, status marital dan etnis peserta didik. Oleh sebab itu, guru harus membuat perencanaan penilaian yang jelas, komprehensif dan operasional, serta menetapkan kriteria dalam membuat keputusan.5. Terbuka. Sistem dan hasil penilaian berbasis kelas tidak boleh disembunyikan atau dirahasiakan oleh guru. Apapun format dan model penilaiannya, harus diketahui oleh semua pihak termasuk kriteria dalam menentukan keputusan.6. Berkesinambungan. Penilaian berbasis kelas tidak hanya dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran saja, tetapi harus dimulai dari awal sampai akhir pembelajaran, terencana, bertahap, dan berkesinambungan. Hasil penilaian tersebut kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti sebagai bagian integral dari prosespembelajaran.7. Menyeluruh. Penilaian terhadap proses dan hasil belajar harus dilakukan secara menyeluruh, utuh, dan tuntas, baik yang berkenaan dengan domain kognitif, afektif maupun psikomotor. Guru harus menggunakan berbagai jenis penilaian berbasis kelas sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik seperti penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian penampilan, penilaian portofolio, dsb.8. Bermakna. Penilaian harus memberikan makna kepada berbagai pihak untuk melihat tingkat perkembangan penguasaan kompetensi peserta didik sehingga hasil penilaian dapat ditindaklanjuti, terutama bagi guru, orang tua, dan peserta didik.2.4 Karakteristik Penilaian Berbasis KelasPenilaian berbasis kelas memiliki karakteristik istimewa, yaitu :

1. Pusat belajar dan berakar dalam proses pembelajaranPerhatian utama penilaian berbasis kelas tidak terletak pada perbaikan mengajar melainkan pada perhatian pendidik dan peserta didik dalam perbaikan hasil belajar. Adapun apabila guru melakukan perbaikan program pengajaran, tujuannya tidak lain adalah dalam rangka memperbaiki hasil belajar peserta didik. Penilaian berbasis kelas dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk membangun pembelajaran yang lebih baik yang salah satunya dengan melakukan umpan balik pada belajar peserta didik, agar lebih sistematik, fleksibel, dan efektif.Penilaian berbasis kelas memberi suatu cara untuk melakukan penilaian secara menyeluruh dan sistematik dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan demikian, penilaian berbasis kelas senantiasa berakar dalam proses pembelajaran. Karena difokuskan pada belajar, maka penilaian berbasis kelas memerlukan partisipasi aktif peserta didik. Dalam hal ini pendidik terus menerus memotivasi peserta didik agar hasil belajar mereka meningkat.2. Umpan BalikPenilaian berbasis kelas dapat juga diartikan sebagai suatu alur proses umpan balik (feedback loop) di kelas. Pendidik maupun peserta didik dapat dengan cepat dan mudah menggunakan penilaian berbasis kelas sebagai umpan balik.Berdasarkan uraian tersebut, maka terdapat sejumlah karakteristik penilaian berbasis kelas sebagai berikut :

1. Menggeser tujuan penilaian dari keperluan untuk klasifikasi peserta didik (diskriminasi) ke pelayanan individual peserta didik dalam mengembangkan kemampuannya (diferensiasi).

2. Menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) daripada Penilaian Acuan Norma (PAN).

3. Menjamin pencapaian tujuan pendidikan yang tercantum dalam kurikulum, karena kompetensi dasar yang dirumuskan dalam kurikulum menjadi acuan utama.

4. Menggunakan keseimbangan teknik dan alat penilaian, baik tes tertulis, tes lisan, maupun tes tindakan / perbuatan serta cara lain untuk menjamin validitas penilaian, sehingga prinsip keadilan lebih terjamin karena kemampuan peserta didik lebih terperinci terpapar, dan tergambarkan.

5. Memberikan informasi yang lebih lengkap dan mudah dipahami tentang profil kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang bermanfaat bagi peserta didik, orang tua, guru, dan pengguna lulusan, sehingga dapat menjamin prinsip akuntabilitas publik.

6. Memanfaatkan berbagai cara dan prosedur penilaian dengan menerapkan berbagai pendekatan dan cara belajar siswa aktif (student active learning) yang dapat mengoptimalkan pengembangan kepribadian, kemampuan bernalar, dan bertindak.2.5 Dasar Penilaian Berbasis KelasMelalui Penilaian Berbasis Kelas, informasi tentang perkembangan peserta didik dapat dikumpulkan untuk melakukan umpan balik perbaikan terhadap pencapaian hasil belajar peserta didik. Melalui teknik penilaian berbasis kelas, hasil penilaian dapat membantu individu guru untuk melakukan umpan balik yang berguna dengan menanyakan apa, berapa, dan bagaimana pencapaian hasil belajar peserta didik telah tercapai. Dengan kata lain, apabila guru sudah rajin mengajar, maka sudah dapat di pastikan peserta didik akan mencapai kompetensi yang telah di tuntut kurikulum. Oleh karena itu, informasi kelemahan dan kelebihan yang terjadi pada diri individu atau kelompok peserta didik adalah informasi mengenai perbedaan antara apa yang diajarkan oleh guru dan apa yang telah dipelajari oleh peserta didik. Guru membutuhkan informasi berkelanjutan yang akurat, sebagai alat untuk mengetahui tingkat pencapaian kemampuan peserta didik dan kelemahan maupun kelebihan penggunaan program pengajaran yang telah ditetapkannya. Dengan demikian maka guru membutuhkan pengetahuan untuk mengetahui apakah semua peserta didik sudah mencapai kompetensi dasar dan indicator atau hanya sebagian saja. Secara sederhana tujuan penilaian berbasis kelas dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk memperkuat informasi tentang hasil guru dan peserta didik untuk memperbaiki mutu mengajar dan belajar dalam kelas.

Penerapan penilaian berbasis kelas dilakukan sesuai dengan jenis dan bentuk penilaian yang digunakan di kelas. Dalam penggunaan penilaian berbasis kelas, hal-hal berikut ini yang di perhatikan:

1. Guru memahami lebih awal pembelajaran peserta didik dan mampu menerapkan pengajaran yang tepat sehingga teknik penilaian berbasis kelas dapat dilaksanakan.2. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran peserta didik dan mampu menerapkannya sehingga teknik penilaian berbasis kelas dapat dilaksanakan.

3. Guru membutuhkan kompetensi peserta didik sehingga teknik penilaian berbasis kelas digunakan berdasarkan kompetensi peserta didik tersebut.

4. Guru memilih teknik penilaian berbasis kelas yang tepat untuk memberikan umpan balik perbaikan pengajaran bagi guru dan pembelajaran bagi peserta didik.

5. Guru memilih gaya pengajaran secara konsisten sehingga dapat di terapkan dengan mudah dan jelas teknik penilaian berbasis kelas.

6. Guru dan peserta didik mampu menggunakan informasi hasil belajar peserta didik secara maksimal melalui teknik penilaian berbasis kelas.

7. Guru dan peserta didik menelaah hasil teknik penilaian berbasis kelas dan menentukan apakah terdapat perubahan.

8. Peserta didik perlu mengetahui teknik penilaian berbasis kelas yang digunakan di kelas.2.6 Jenis-Jenis Penilaian Berbasis KelasSumarna Supranata dan Muhammad Hatta (2004) mengemukakan jenis-jenis penilaian berbasis kelas yaitu:

1. Tes Tertulis, merupakan alat penilaian berbasis kelas yang penyajian maupun penggunaannya dalam bentuk tertulis.2. Tes Perbuatan, dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang memungkinkan terjadinya praktik.3. Pemberian Tugas, dilakukan untuk semua mata pelajaran mulai dari awal kelas sampai dengan akhir kelas sesuai dengan materi pelajaran dan perkembangan peserta didik.4. Penilaian Proyek, adalah penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu.5. Penilaian Produk, adalah penilaian terhadap penguasaan keterampilan peserta didik dalam membuat suatu produk dan penilaian kualitas hasil kerja tertentu.6. Penilaian Sikap, dilakukan berkaitan dengan berbagai objek sikap, seperti sikap terhadap mata pelajaran, sikap terhadap guru, sikap terhadap proses pembelajaran,dll.7. Penilaian Portofolio, merupakan penilaian berbasis kelas terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.Selanjutnya, Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas (2002) mengemukakan seperangkat alat penilaian dan jenis tagihan yang dapat digunakan dalam Penilaian Berbasis Kelas, antara lain :1. Kuis, digunakan untuk menanyakan hal-hal prinsip dari pelajaran yang lalu secara singkat, bentuknya berupa isian singkat, dan dilakukan sebelum pelajaran dimulai.

2. Pertanyaan lisan dikelas, digunakan untuk mengungkap penguasaan peserta didik tentang pemahaman konsep, prinsip, dan teorema.

3.Ulangan Harian, dilakukan secara periodik pada akhir pengembangan kompetensi.

4. Tugas Individu, dilakukan secara periodik untuk diselesaikan oleh setiap peserta didik dalam waktu tertentu dan dapat berupa tugas rumah.

5. Tugas Kelompok, digunakan untuk menilai kemampuan kerja kelompok dalam upaya pemecahan masalah.

6. Ulangan Semester, digunakan untuk menilai ketuntasan penguasaan kompetensi pada akhir program semester.

7. Ulangan Kenaikan, digunakan untuk mengetahui ketuntasan peserta didik menguasai materi dalam satu tahun ajaran.

8. Laporan kerja praktik atau laporan praktikum, digunakan untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya, seperti fisika, kimia, biologi, dan bahasa.

9.Responsi atau ujian praktek, digunakan untuk mata pelajaran yang ada prakteknya. Tujuannya untuk mengetahui penguasaan akhir, baik dari aspek kognitif maupun psikomotor.

BAB III

PENUTUP3.1 Simpulan

Penilaian Bebasis Kelas mempunyai dua tujuan utama, pertama memperoleh umpan balik untuk bahan perbaikan lebih lanjut, dan kedua bertujuan untuk menilai hasil belajar peserta didik secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik kompetensi.Penilaian Bebasis Kelas menggambarkan pentingnya konsep pembelajaran kontekstual daripada tradisional dengan mencoba merubah konsep teaching orientation menjadi learning orientation (proses dan komunikasi menjadi penting)3.2 SaranDalam mengimplementasikan KTSP sebaiknya guru menggunakan penilaian berbasis kelas yang memandu sejauh mana transformasi pembelajaran di kelas. Oleh karena itu penilaian sebaiknya tidak hanya dilakukan pada akhir periode tetapi dilakukan secara terintegrasi dari kegiatan pembelajaran dalam arti kemajuan belajar dinilai dari proses bukan semata-mata hasil.DAFTAR PUSTAKA

Penilaian Berbasis Kelas| 8