BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANGDalam dunia pendidikan tidak terlepas dengan
yang namanya penilaian. Penilaian dilakukan sebagai tolak ukur
untuk mengetahui berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar.
Namun seringkali seorang pendidik hanya menekankan penilaian hasil
belajar yang bersifat praktis dan ekonomis saja. Sedangkan
penilaian dalam hal proses tidak dilakukan, padahal ini sangatlah
penting.
Keberhasilan belajar seorang peserta didik dipengaruhi oleh
banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor
internal misalnya motivasi belajar dari peserta didik itu sendiri.
Sedangkan faktor eksternal misalnya lingkungan sekitar dan juga
kemampuan professional dari guru yang bersangkutan. Pendidikan
memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan peradaban sebuah
bangsa. Mutu pendidikan yang baik dapat mendorong terciptanya
masyarakat yang berkualitas, kreatif dan produktif hingga akhirnya
mampu mencapai titik keseimbangan untuk mencapai kesejahteraan.
Salah satu ciri dari mutu pendidikan yang baik adalah terciptanya
proses pembelajaran yang baik pula (mulai dari perencanaan,
pelaksanaan maupun evaluasi).Dalam kaitan tersebut diatas,
penilaian yang merupakan bagian dari proses pembelajaran adalah
salah satu kegiatan utama yang penting untuk diperhatikan dimana
penilaian hasil belajar merupakan cerminan kemajuan dan pencapaian
belajar siswa. Lebih khusus lagi, dengan penilaian, guru akan
mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus,
minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa. Oleh karena
itulah penilaian hasil belajar idealnya diharapkan dapat mengungkap
semua askpek domain pembelajaran, yaitu aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Penilaian Berbasis Kelas (PBK) yang merupakan bagian
dari penerapan KTSP, diharapkan dapat membantu terciptanya proses
pembelajaran berkualitas sehingga dapat mendorong tumbuhnya
kreativitas pada diri siswa. Pada bab berikut kami mencoba
menguraikan tentang apa sebenarnya Penilaian Berbasis Kelas
tersebut beserta aspek-aspek yang mendukung terciptanya PBK.1.2
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang diambil dalam pembuatan makalah
ini
adalah sebagai berikut:1. Apakah pengertian dari Penilaian
Berbasis Kelas (PBK)?
2. Apa sajakah tujuan, manfaat, keunggulan serta fungsi dari
Penilaian Berbasis Kelas (PBK) ini?
3. Apa sajakah prinsip-prinsip dari Penilaian Berbasis Kelas
(PBK) ini?
4. Bagaimanakah karakteristik dari Penilaian Berbasis Kelas
(PBK) tersebut?
5. Apakah dasar dari Penilaian Berbasis Kelas (PBK) ini?
6. Apa sajakah jenis-jenis Penilaian Berbasis Kelas (PBK)
ini?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian atau makna dari Penilaian
Berbasis Kelas (PBK).
2. Untuk mengetahui tujuan serta fungsi dari Penilaian Berbasis
Kelas (PBK) ini.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip mendasar dari Penilaian
Berbasis Kelas (PBK).
4. Untuk mengetahui karakteristik dari Penilaian Berbasis Kelas
(PBK).
5. Untuk mengetahui dasar dari Penilaian Berbasis Kelas
(PBK).
6. Untuk mengetahui jenis-jenis dari Penilaian Berbasis Kelas
(PBK).
1.4 MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.4.1 Bagi Penulis
Dengan adanya makalah ini penulis dapat melengkapi tugas dari
mata kuliah Asesment. Selain itu penulis juga mendapatkan
pengalaman mengenai tata cara penulisan makalah yang baik dan
benar, serta mendapatkan ilmu yang lebih mengenai materi yang
dibahas.
1.4.2Bagi Pembaca
Dengan adanya makalah ini yang berjudul Penilaian Kerbasis
Kelas, maka diharapkan nantinya pembaca mendapatkan wawasan yang
lebih mengenai suatu proses pengumpulan dan penggunaan informasi
dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru untuk
menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan .1.5 METODE PENULISAN
1. Metode Literatur
Metode literatur maksudnya, data diperoleh dari buku-buku yang
ada di perpustakaan yang berhubungan dengan Penilaian Berbasis
Kelas dan buku-buku penunjang laiannyayang dapat melengkapi
informasi yang diperlukan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penilaian Berbasis KelasPenilaian Berbasis Kelas
(PBK) adalah penilaian yang dilakukan oleh guru dalam rangka proses
pembelajaran. PBK merupakan proses pengumpulan dan penggunaan
informasi hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru
untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik
terhadap tujuan pendidikan ( standar komptensi, komptensi dasar,
dan indikator pencapaian hasil belajar). Penilaian Berbasis Kelas
merupakan prinsip, sasaran yang akurat dan konsisten tentang
kompetensi atau hasil belajar siswa serta pernyataan yang jelas
mengenai perkembangan dan kemajuan siswa, maksudnya adalah hasil
Penilaian Berbasis Kelas dapat menggambarkan kompetensi,
keterampilan dan kemajuan siswa selama di kelas.Depdiknas (2002),
menjelaskan bahwa Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan salah
satu komponen dalam kurikulum berbasis kompetensi. Penilaian
berbasis kelas (PBK) itu sendiri pada dasarnya merupakan kegiatan
penilaian yang dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan dengan mengumpulkan kerja siswa
(portofolio), hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja
(performance), dan tes tertulis (paper and pen). Fokus penilaian
diarahkan pada penguasaan kompetensi dan hasil belajar siswa sesuai
dengan level pencapaian prestasi siswa.2.2 Tujuan, Manfaat,
Keunggulan, Serta Fungsi Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 2.2.1
Tujuan Penilaian Berbasis Kelas (PBK)Secara umum semua jenis
penilaian berbasis kelas bertujuan untuk menilai hasil belajar
peserta didik di sekolah, mempertanggungjawabkan penyelenggaraan
pendidikan kepada masyarakat, dan untuk mengetahui ketercapaian
mutu pendidikan secara umum. Penilaian berbasis kelas bertujuan
untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik,
mendiagnosis kesulitan belajar, memberikan umpan balik atau
perbaikan proses pembelajaran, penentuan kenaikan kelas, dan
memotivasi belajar peserta didik dengan cara mengenal dan memahami
diri dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.2.2.2 Manfaat
Penilaian Berbasis Kelas (PBK)
Adapun manfaat penilaian kelas adalah sebagai berikut:
1. Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui
kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
2. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang
dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan
remedial.3. Sebagai umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode,
pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.4. Menjadi
masukan bagi guru guna merancang kegiatan belajar.5. Memberikan
informasi kepada orangtua dan komite sekolah tentang efektivitas
pendidikan.6. Memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Diknas
Daerah) dalam mempertimbagkan konsep penilaian kelas yang baik
untuk digunakan.2.2.3 Keunggulan Penilaian Berbasis Kelas
(PBK)Penilaian kelas mempunyai beberapa keunggulan yang tidak
dimiliki oleh model asesmen yang lain (sumber Balitbang Depdiknas,
2006), seperti berikut:a. Dalam asesmen berbasis kelas, pengumpulan
data sebagai informasi kemajuan belajar baik formal maupun informal
harus selalu dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan, hal ini
memungkinkan adanya kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk
menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya.b. Hasil
belajar yang dicapai oleh peserta didik tidak untuk dibandingkan
dengan hasil belajar siswa lain ataupun prestasi kelompok, tetapi
dengan prestasi atau kemampuan yang dimiliki sebelumnya; atau
dengan kompetensi yang dipersyaratkan, sehingga dengan demikian
siswa tidak terdiskriminasi dalam klasifikasi lulus atau tidak
lulus, pintar atau bodoh, bisa masuk ranking berapa, dan
sebagainya, tetapi lebih diarahkan pada fungsi motivasi, dan
bantuan agar siswa dapat mencapai kompetensi yang dipersyaratkan.c.
Pengumpulan informasi dalam asesmen berbasis kelas ini harus
dilakukan dengan menggunakan variasi cara, dilakukan secara
berkesinambungan sehingga gambaran kemampuan siswa dapat lebih
lengkap terdeteksi, dan terpotret secara akurat.d. Dalam
pelaksanaannya siswa tidak sekadar dilatih memilih jawaban yang
tersedia, tetapi lebih dituntut untuk dapat mengeksplorasi dan
memotivasi diri untuk mengerahkan potensinya dalam menanggapi dan
memecahkan masalah yang dihadapi dengan caranya sendiri dan sesuai
dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.e. Proses
pengumpulan informasi untuk dapat menentukan ada tidaknya kemajuan
belajar yang dicapai siswa dan perlu tidaknya siswa diberikan
bantuan secara terencana, bertahap, dan berkesinambungan, sehingga
dengan demikian siswa diberi kesempatan memperbaiki prestasi
belajarnya, dengan pemberian bantuan dan bimbingan yang sesuai.f.
Penilaian tidak hanya dilaksanakan setelah proses belajar-mengajar
(PBM) tetapi dapat dilaksanakan ketika PBM sedang berlangsung
(penilaian proses). Hasil kerja atau karya siswa yang berbentuk 2
dimensi yang dapat dikumpulkan dalam portofolio dan yang berbentuk
3 dimensi (produk) terutama dihasilkan melalui PBM. Karya tersebut
dapat juga bersumber atau berasal dari berbagai kegiatan
ekstrakurikuler, kegiatan sekolah, kegiatan OSIS, kegiatan lomba
antar sekolah, bahkan kegiatan hobi pribadi. Dengan demikian,
penilaian kelas mengurangi dikhotomi antara PBM dan kegiatan
penilaian serta antara kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler dan ekstrakurikuler.g. Kriteria penilaian karya siswa
dapat dibahas, dikompromikan antara guru dengan para siswa sebelum
karya itu mulai dikerjakan; dengan demikian siswa mengetahui
kriteria yang akan digunakan dalam penilaian, agar berusaha
mencapai harapan (expectations) (standar yang dituntut) guru, dan
mendorong siswa untuk mengarahkan karya-karya nya sesuai dengan
kriteria yang telah disepakati.2.2.4 Fungsi Penilaian Berbasis
Kelas (PBK)Penilaian kelas memiliki fungsi sebagai berikut: 1.
Memberikan informasi sejauhmana seorang peserta didik telah
menguasai suatu kompetensi.2. Mengevaluasi hasil belajar peserta
didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuat
keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program,
pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai
bimbingan).3. Menemukan kesulitan belajar peserta didik kemungkinan
prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat
diagnosis yang membantu guru menentukan apakah seseorang perlu
mengikuti remedial atau pengayaan.4. Menemukan kelemahan dan
kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna
perbaikan proses pembelajaran berikutnya.Sebagai kontrol bagi guru
dan sekolah tentang kemajuan perkembangan peserta didik.2.3
Prinsip-Prinsip Penilaian Berbasis KelasPusat kurikulum Balitbang
Depdiknas (2002) menjelaskan bahwa secara umum, penilaian berbasis
kelas harus memenuhi prinsip-prinsip: valid, mendidik, berorientasi
pada kompetensi, adil dan objektif, terbuka, berkesinambungan,
menyeluruh dan bermakna.
1. Valid (tepat). Dalam prinsip ini, alat ukur yang digunakan
harus betul-betul mengukur apa yang hendak diukur, dengan kata lain
agar prinsip ini dapat dijadikan acuan , maka proses dan hasil
penilaian berbasis kelas harus betul-betul relevan dan berorientasi
pada upaya pencapaian kompetensi dan hasil belajar peserta didik.2.
Mendidik. Di sini guru harus dapat memberikan penghargaan ,
motivasi dan upaya-upaya mendidik lainnya kepada peserta didik yang
berhasil serta membangkitkan semangat peserta didik yang kurang
berhasil.3. Berorientasi pada kompetensi. Penilaian berbasis kelas
dilakukan dalam rangka membantu peserta didik untuk mencapai
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian
hasil belajar telah ditentukan dalam kurikulum berbasis kompetensi.
Untuk itu semua pendekatan, teknik, model, bentuk dan format
penilaian harus berorientasi pada kompetensi.4. Adil dan objektif.
Guru tidak boleh membeda-bedakan peserta didik atau terpengaruh
oleh latar belakang sosial ekonomi, jenis kelamin, budaya, status
marital dan etnis peserta didik. Oleh sebab itu, guru harus membuat
perencanaan penilaian yang jelas, komprehensif dan operasional,
serta menetapkan kriteria dalam membuat keputusan.5. Terbuka.
Sistem dan hasil penilaian berbasis kelas tidak boleh disembunyikan
atau dirahasiakan oleh guru. Apapun format dan model penilaiannya,
harus diketahui oleh semua pihak termasuk kriteria dalam menentukan
keputusan.6. Berkesinambungan. Penilaian berbasis kelas tidak hanya
dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran saja, tetapi harus
dimulai dari awal sampai akhir pembelajaran, terencana, bertahap,
dan berkesinambungan. Hasil penilaian tersebut kemudian dianalisis
dan ditindaklanjuti sebagai bagian integral dari
prosespembelajaran.7. Menyeluruh. Penilaian terhadap proses dan
hasil belajar harus dilakukan secara menyeluruh, utuh, dan tuntas,
baik yang berkenaan dengan domain kognitif, afektif maupun
psikomotor. Guru harus menggunakan berbagai jenis penilaian
berbasis kelas sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh
peserta didik seperti penilaian tertulis, penilaian proyek,
penilaian penampilan, penilaian portofolio, dsb.8. Bermakna.
Penilaian harus memberikan makna kepada berbagai pihak untuk
melihat tingkat perkembangan penguasaan kompetensi peserta didik
sehingga hasil penilaian dapat ditindaklanjuti, terutama bagi guru,
orang tua, dan peserta didik.2.4 Karakteristik Penilaian Berbasis
KelasPenilaian berbasis kelas memiliki karakteristik istimewa,
yaitu :
1. Pusat belajar dan berakar dalam proses pembelajaranPerhatian
utama penilaian berbasis kelas tidak terletak pada perbaikan
mengajar melainkan pada perhatian pendidik dan peserta didik dalam
perbaikan hasil belajar. Adapun apabila guru melakukan perbaikan
program pengajaran, tujuannya tidak lain adalah dalam rangka
memperbaiki hasil belajar peserta didik. Penilaian berbasis kelas
dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk membangun pembelajaran
yang lebih baik yang salah satunya dengan melakukan umpan balik
pada belajar peserta didik, agar lebih sistematik, fleksibel, dan
efektif.Penilaian berbasis kelas memberi suatu cara untuk melakukan
penilaian secara menyeluruh dan sistematik dalam proses
pembelajaran di kelas. Dengan demikian, penilaian berbasis kelas
senantiasa berakar dalam proses pembelajaran. Karena difokuskan
pada belajar, maka penilaian berbasis kelas memerlukan partisipasi
aktif peserta didik. Dalam hal ini pendidik terus menerus
memotivasi peserta didik agar hasil belajar mereka meningkat.2.
Umpan BalikPenilaian berbasis kelas dapat juga diartikan sebagai
suatu alur proses umpan balik (feedback loop) di kelas. Pendidik
maupun peserta didik dapat dengan cepat dan mudah menggunakan
penilaian berbasis kelas sebagai umpan balik.Berdasarkan uraian
tersebut, maka terdapat sejumlah karakteristik penilaian berbasis
kelas sebagai berikut :
1. Menggeser tujuan penilaian dari keperluan untuk klasifikasi
peserta didik (diskriminasi) ke pelayanan individual peserta didik
dalam mengembangkan kemampuannya (diferensiasi).
2. Menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) daripada Penilaian
Acuan Norma (PAN).
3. Menjamin pencapaian tujuan pendidikan yang tercantum dalam
kurikulum, karena kompetensi dasar yang dirumuskan dalam kurikulum
menjadi acuan utama.
4. Menggunakan keseimbangan teknik dan alat penilaian, baik tes
tertulis, tes lisan, maupun tes tindakan / perbuatan serta cara
lain untuk menjamin validitas penilaian, sehingga prinsip keadilan
lebih terjamin karena kemampuan peserta didik lebih terperinci
terpapar, dan tergambarkan.
5. Memberikan informasi yang lebih lengkap dan mudah dipahami
tentang profil kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang
bermanfaat bagi peserta didik, orang tua, guru, dan pengguna
lulusan, sehingga dapat menjamin prinsip akuntabilitas publik.
6. Memanfaatkan berbagai cara dan prosedur penilaian dengan
menerapkan berbagai pendekatan dan cara belajar siswa aktif
(student active learning) yang dapat mengoptimalkan pengembangan
kepribadian, kemampuan bernalar, dan bertindak.2.5 Dasar Penilaian
Berbasis KelasMelalui Penilaian Berbasis Kelas, informasi tentang
perkembangan peserta didik dapat dikumpulkan untuk melakukan umpan
balik perbaikan terhadap pencapaian hasil belajar peserta didik.
Melalui teknik penilaian berbasis kelas, hasil penilaian dapat
membantu individu guru untuk melakukan umpan balik yang berguna
dengan menanyakan apa, berapa, dan bagaimana pencapaian hasil
belajar peserta didik telah tercapai. Dengan kata lain, apabila
guru sudah rajin mengajar, maka sudah dapat di pastikan peserta
didik akan mencapai kompetensi yang telah di tuntut kurikulum. Oleh
karena itu, informasi kelemahan dan kelebihan yang terjadi pada
diri individu atau kelompok peserta didik adalah informasi mengenai
perbedaan antara apa yang diajarkan oleh guru dan apa yang telah
dipelajari oleh peserta didik. Guru membutuhkan informasi
berkelanjutan yang akurat, sebagai alat untuk mengetahui tingkat
pencapaian kemampuan peserta didik dan kelemahan maupun kelebihan
penggunaan program pengajaran yang telah ditetapkannya. Dengan
demikian maka guru membutuhkan pengetahuan untuk mengetahui apakah
semua peserta didik sudah mencapai kompetensi dasar dan indicator
atau hanya sebagian saja. Secara sederhana tujuan penilaian
berbasis kelas dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk memperkuat
informasi tentang hasil guru dan peserta didik untuk memperbaiki
mutu mengajar dan belajar dalam kelas.
Penerapan penilaian berbasis kelas dilakukan sesuai dengan jenis
dan bentuk penilaian yang digunakan di kelas. Dalam penggunaan
penilaian berbasis kelas, hal-hal berikut ini yang di
perhatikan:
1. Guru memahami lebih awal pembelajaran peserta didik dan mampu
menerapkan pengajaran yang tepat sehingga teknik penilaian berbasis
kelas dapat dilaksanakan.2. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran
peserta didik dan mampu menerapkannya sehingga teknik penilaian
berbasis kelas dapat dilaksanakan.
3. Guru membutuhkan kompetensi peserta didik sehingga teknik
penilaian berbasis kelas digunakan berdasarkan kompetensi peserta
didik tersebut.
4. Guru memilih teknik penilaian berbasis kelas yang tepat untuk
memberikan umpan balik perbaikan pengajaran bagi guru dan
pembelajaran bagi peserta didik.
5. Guru memilih gaya pengajaran secara konsisten sehingga dapat
di terapkan dengan mudah dan jelas teknik penilaian berbasis
kelas.
6. Guru dan peserta didik mampu menggunakan informasi hasil
belajar peserta didik secara maksimal melalui teknik penilaian
berbasis kelas.
7. Guru dan peserta didik menelaah hasil teknik penilaian
berbasis kelas dan menentukan apakah terdapat perubahan.
8. Peserta didik perlu mengetahui teknik penilaian berbasis
kelas yang digunakan di kelas.2.6 Jenis-Jenis Penilaian Berbasis
KelasSumarna Supranata dan Muhammad Hatta (2004) mengemukakan
jenis-jenis penilaian berbasis kelas yaitu:
1. Tes Tertulis, merupakan alat penilaian berbasis kelas yang
penyajian maupun penggunaannya dalam bentuk tertulis.2. Tes
Perbuatan, dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang
memungkinkan terjadinya praktik.3. Pemberian Tugas, dilakukan untuk
semua mata pelajaran mulai dari awal kelas sampai dengan akhir
kelas sesuai dengan materi pelajaran dan perkembangan peserta
didik.4. Penilaian Proyek, adalah penilaian terhadap tugas yang
harus diselesaikan dalam waktu tertentu.5. Penilaian Produk, adalah
penilaian terhadap penguasaan keterampilan peserta didik dalam
membuat suatu produk dan penilaian kualitas hasil kerja tertentu.6.
Penilaian Sikap, dilakukan berkaitan dengan berbagai objek sikap,
seperti sikap terhadap mata pelajaran, sikap terhadap guru, sikap
terhadap proses pembelajaran,dll.7. Penilaian Portofolio, merupakan
penilaian berbasis kelas terhadap sekumpulan karya peserta didik
yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil
selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.Selanjutnya,
Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas (2002) mengemukakan seperangkat
alat penilaian dan jenis tagihan yang dapat digunakan dalam
Penilaian Berbasis Kelas, antara lain :1. Kuis, digunakan untuk
menanyakan hal-hal prinsip dari pelajaran yang lalu secara singkat,
bentuknya berupa isian singkat, dan dilakukan sebelum pelajaran
dimulai.
2. Pertanyaan lisan dikelas, digunakan untuk mengungkap
penguasaan peserta didik tentang pemahaman konsep, prinsip, dan
teorema.
3.Ulangan Harian, dilakukan secara periodik pada akhir
pengembangan kompetensi.
4. Tugas Individu, dilakukan secara periodik untuk diselesaikan
oleh setiap peserta didik dalam waktu tertentu dan dapat berupa
tugas rumah.
5. Tugas Kelompok, digunakan untuk menilai kemampuan kerja
kelompok dalam upaya pemecahan masalah.
6. Ulangan Semester, digunakan untuk menilai ketuntasan
penguasaan kompetensi pada akhir program semester.
7. Ulangan Kenaikan, digunakan untuk mengetahui ketuntasan
peserta didik menguasai materi dalam satu tahun ajaran.
8. Laporan kerja praktik atau laporan praktikum, digunakan untuk
mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya, seperti fisika,
kimia, biologi, dan bahasa.
9.Responsi atau ujian praktek, digunakan untuk mata pelajaran
yang ada prakteknya. Tujuannya untuk mengetahui penguasaan akhir,
baik dari aspek kognitif maupun psikomotor.
BAB III
PENUTUP3.1 Simpulan
Penilaian Bebasis Kelas mempunyai dua tujuan utama, pertama
memperoleh umpan balik untuk bahan perbaikan lebih lanjut, dan
kedua bertujuan untuk menilai hasil belajar peserta didik secara
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
kompetensi.Penilaian Bebasis Kelas menggambarkan pentingnya konsep
pembelajaran kontekstual daripada tradisional dengan mencoba
merubah konsep teaching orientation menjadi learning orientation
(proses dan komunikasi menjadi penting)3.2 SaranDalam
mengimplementasikan KTSP sebaiknya guru menggunakan penilaian
berbasis kelas yang memandu sejauh mana transformasi pembelajaran
di kelas. Oleh karena itu penilaian sebaiknya tidak hanya dilakukan
pada akhir periode tetapi dilakukan secara terintegrasi dari
kegiatan pembelajaran dalam arti kemajuan belajar dinilai dari
proses bukan semata-mata hasil.DAFTAR PUSTAKA
Penilaian Berbasis Kelas| 8