Top Banner

of 26

MAKALAH 1.pdf

Jul 08, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    1/67

     

    DASA

    PROGRAM

    FAKU

    INSITUT A

    1

    RESUME

    PERAWATAN ROHANI ISL

    Muhammad Rifli MP.d

    Disusun oleh:

    SALMA: 154144054

    STUDI BIMBINGAN KONSELIN

    TAS DAKWAH DAN KOMUNIK

      AMA ISLAM NEGERI (IAIN) M

    2015/2016

    AM 

    ISLAM

    SI

    TARAM

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    2/67

    2

    BAB I

    KONSEP DASAR PERAWAT ROHANI ISLAM

    A. 

    PENGERTIAN DASAR PERAWATAN ROHANI ISLAM

    Sebelum membahas pengertian perawat rohani islam atau dalam istilah

    modernnya “Spiritual Care” ( istilah ini ditemukan di RSUD Al-ihsan Baleendah )

    yang berarti kesehatan spiritual. Kesehatan ini terletak pada ruhani seseorang yang

    dapat dinyatakan normal jika dalam kehidupan sehari-sehari normal yakni segala

    kehidupannya, urusannya, dan hatinya hanya kepada sang Maha Pencipta yakni

    Allah SWT. Rohani berasal dari bahasa arab yang berarti mental.

    Dasar Perawatan Rohani Islam merupakan ilmu yang mengkaji bagaimana

    cara memberikan serta memfasilitasi terhadap kebutuhan perawatan spiritual atau

    rohani manusia dengan menggunakan metode-metode perawatannya.

    1.  STRUKTUR MANUSIA 

    Secara implisit al-Quran menginformasikan bahwa manusia memiliki tiga

    aspek pembentuk totalitas yang secara tegas dapat di bedakan, namun secara pastitidak dapat dipisahkan. Ketiga aspek itu adalah jismiyah (fisik, biologis) , nafsiyah

    (psikis, psikologis) , ruhaniyah (spiritual, transendental).

    A.  Struktur Jasmani ( Jisim)

    Jasad ( jisim) adalah aspek diri manusia yang terdiri atas struktur

    organisme fisik. Organisme manusia lebih sempurna dibandingkan dengan

    organisme fisik makhluk-makhluk lain. Daya hidup atau nyawa merupakan

    vitalitas fisik manusia. Vitalitas ini tergantung sekali pada konstitusi fisik, seperti

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    3/67

    3

    susunan sel, urat, darah, daging, tulang, kulit, rambut, dan sebagainya. Dengan

    daya ini manusia bisa bernafas, merasakan sakit, panas, dingin, lapar, haus dan

    sebaginya. Daya hidup manusia memiliki batas, batas itu disebut ajal. Apabila

    batas energi tersebut telah habis maka manusia tersebut akan mati. Daya hidup itu

    terletak pada semua organ yang sentralnya berada pada jantung. selain itu aspek

     jisim ini mengikuti sunnatullah, yaitu manusia berasal dari-Nya dan akan kembali

    pada-Nya.

    Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa aspek  jisim memiliki

    beberapa karakteristik, seperti memiliki bentuk, rupa, kuantitas, tumbuh,

    berkembang, serta jasad yang terdiri dari berbagai organ, dan bersifat material

    yang sebenarnya substansinya mati. Kehidupannya adalah karena dimotori oleh

    substansi lain, yaitu ruh dan nafs.

    B.  Struktur Ruhaniah

    Ruh merupakan substansi psikologis manusia yang menjadi esensi

    kehidupannya. Sebagai substansi yang esensial, ruh membutuhkan jasad untuk

    aktualisasi diri. Ruhlah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Ruh

    adalah aspek psikis manusia yang bersifat spiritual dan transendental. Bersifat

    spiritual karena ia merupakan potensi luhur batin manusia. Potensi luhur tersebut

    merupakan sifat dasar manusia yang berasal dari ruh ciptaan Allah sehingga

    dalam diri manusia memiliki potensi untuk menjadi khalifah Allah. Sedangkan

    sifat transendental ruh merupakan dimensi psikis manusia yang mengatur

    hubungan manusia dengan yang Maha Transendental. Fungsi ini muncul dari

    dimensii al-fitrah. Sama halnya dengan dimensi al-ruh  dimensi al-fitrah  juga

    bersumber dari Allah. Perbedaannya terletak pada dimensi al-ruh dipandang dari

    sudut kapasitas hubungannya dengan alam atau hablun minannas, sementara al-

    fitrah dipandang dari sudut kapasitas hubungannya dengan Allah atau hablun

    minallah.  Energi rohani berfungsi sebagai pengatur aktivitas rohani seperti

    berpikir, mengingat, mengamati, dan sebagainya.1 

    1 H.jalaluddin, psikologi agama, (jakarta: rajawali pers, 2011), h. 217 

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    4/67

    4

    Ruh terbagi menjadi dua yaitu ruh yang masih murni berhubungan dengan

    zatnya sendiri (al-munazzalah) dan ruh yang berhubungan dengan jasmani

    (nafsiyah). Disebut munazzalah karena keadaan potensi ini diberikan begitu saja

    tanpa adanya daya upaya atau pilihan. Ruh ini dikatakan sebagi potensi fitrah atau

    alamiah yang menjadi esensi manusia yang berfungsi sebagai pemberi motivasi

    tingkahlakunya. Ruh ini membimbing dinamika kehidupan ruh nafsani  (al

    gharizah) manusia. Wujud ruh munazzalah ini adalah al-amanah. Amanah adalah

    titipan atau kepercayaan Allah yang dibebankan kepada manusia yang menjadi

    khalifah Allah di muka bumi.

    Sedangkan al-gharizah memiliki potensi insting, naluri, tabiat, perangai,

    kejadian laten, ciptaan dan bawaan. Maka ketika ruh bersatu dengan badan ia

    memiliki tempat tersendiri dan tempat tersebut merupakan lapisan-lapisan

    kelembutan yang disebut lathifah.

    Jika potensi gharizah dikaitkan dengan substansi jasad dan ruh, nafs dapat

    di bagi menjadi tiga bagian, yaitu:

    a)  Al-Qalb (Qalbu) merupakan materi organik yang memiliki sistem kognisi

    yang berdaya emosi. Al-Ghazali secara tegas melihat qalbu dari dua aspek

    yaitu qalbu jasmani yang merupakan komponen fisik yang lazimnya disebut

     jantung dan qalbu ruhani yang merupakan komponen psikis yang menjadi

    pusat kepribadian. Qalbu ruhani adalah sesuatu yang bersifat halus (latif),

    qalbu ruhani memiliki karakteristik yaitu, insting yang disebut nur Ilahi dan

    mata batin yang memancarkan keimanan dan keyakinan.

    b)  Al-Aql dalam makna bahasanya disebut orang yang berakal adalah orang yang

    mampu menahan dan mengikat hawa nafsunnya. Akal menjadi penghubung

    dimensi psikis antara nafsu dan qalb. Akal secara psikologis memiliki fungsi

    kognisi (daya cipta). Kognisi adalah suatu konsep umum yang mencakup

    semua bentuk pengalaman kognisi, seperti mengamati, melihat,

    memperhatikan, mengasosiasikan, berpikir, mengingat, menilai. Akal

    merupakan kesehatan fitrah yang memiliki daya pembeda antara yang baik

    dan buruk.

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    5/67

    5

    c)  Nafsu. Nafsu merupakan nyawa manusia yang wujudnya berupa angin yang

    keluar masuk dalam tubuh manusia. Nafsu juga merupakan sinergi jasmani

    dan rohani manusia yang merupakan totalitas struktur kepribadian manusia.

    C.  Struktur Nafs.

    Nafs dalam khazanah islam memiliki banyak pengertian. Nafs dapat

    berarti jiwa, nyawa, ruh, konasi yang berdaya syahwat dan ghadab, kepribadian

    dan substansi psikofisik manusia. Aspek nafs adalah keseluruhan kualitas khas

    kemanusiaan berupa pikiran, perasaan, kemauan, dan kebebasan. Fungsi nafs

    yaitu mewadahi antara aspek jismiah dan ruhaniah, dimana apabila ia berorientasi

    pada natur jasad maka tingkah lakunya akan menjadi buruk dan celaka, tetapi

    apabila mengacu pada natur ruh maka hidupnya akan menjadi baik dan selamat.2 

    2. 

    KEMUNGKINAN ADANYA PENYAKIT ROHANI

    Kesehatan mental atau rohani adalah suatu kondisi batin yang senantiasa

    berada dalam keadaan tenang, aman dan tentram. Sedangkan orang yang tidak

    merasa tenang, tidak aman serta tentram di dalam hatinya adalah orang yang

    sakit rohaninya.

    Manusia memiliki tiga kebutuhan dasar yaitu kebutuhan jasmani, rohani

    dan kebutuhan sosial. Apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka

    manusia akan menyesuaikan diri dengan kenyataan yang dihadapinya.

    Kemampuan menyesuaikan diri inilah yang akan mengembalikan ke kondisi

    semula, hingga proses kehidupan berjalan dengan lancar. Tetapi dalam

    kehidupan sehari-hari tak jarang kita jumpai bahwa seseorang tidak mampu

    menahan keinginan untuk memenuhi kebutuhan dirinya, dalam kondisi seperti

    itu akan terjadi pertentangan yang akan menimbulkan ketidakseimbangan

    dalam kehidupan rohani, yang dalam kesehatan mental disebut kekusutan

    rohani. Kekusutan rohani seperti ini disebut kekusutan fungsional yang

    2

     Iin Tri Rahayu, Psikoterapi: Perspektif Islam & Psikologi Kontemporer , (Yogyakarta:UIN-Malang Press, 2009), h. 76-81. 

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    6/67

    6

    mengakibatkan seseorang dapat menjadi  psychopat, psychoneurose, dan

     psikotis.

    Ada berbagai perasaan yang menyebabkan terganggunya kesehatan mental

    seseorang:

    1.  Rasa cemas yaitu perasaan yang tidak menentu, panik, takut tanpa sebab

    yang menyebabkan timbulnya perasaan gelisah pada diri seseorang. Orang

    yang dalam keadaan gelisah dan takut perbuatannya sering tidak menentu

    (ngawur). Menurut kamus kesehatan (Dorland & newman, 1988)kecemasan adalah rasa tidak nyaman, yang terdiri atas respon-respon

    psikofisik sebagai antisipasi terhadap bahaya yang dibayangkan atau tidak

    nyata, seolah-olah disebabkan oleh konflik intrapsikis. Gejala fisik yang

    menyertainya meliputi peningkatan detak jantung, perubahan pernafasan,

    keluar keringat, gemetaar, lemah dan lelah, gejala psikisnya meliputi

    perasaan akan adanya bahaya, kurang tenaga, perasaan khawatir dan

    tegang.3 

    2.  Iri hati. Perasaan iri hati sering terjadi dalam diri seseorang, yaitu karena

    kedengkian yang ada dalam dirinya karena ia tidak merasakan

    kebahagiaan dalam hidupnya. Orang yang dengki senantias mengharapkan

    dan bahkan berupaya agar keberuntung yang diperoleh orang lain itu

    hilang atau jatuh kepada si pendengki itu, dan ia akan merasa senang apa

    bila orang tersebut menderita. Orang yang dengki akan melakukan

    berbagai cara untuk menjatuhkan orang lain tanpa memikirkan apa akibat

    dari perbuatannya.

    3.  Rasa sedih. Rasa sedih ini terkadang berpagkal dari hal-hal spele yang

    terjadi karena kesehatan mental yang terganggu, bukan karena penyebab

    kesedihannya secara langsung.

    4.  Rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan pada diri. Rasa rendah diri

    menyebabkan seseorang menjadi mudah tersinggung sehingga orang yang

    3

     Iin Tri Rahayu, Psikoterapi: Perspektif Islam & Psikologi Kontemporer , (Yogyakarta:UIN-Malang Press, 2009), h. 167. 

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    7/67

    7

    bersangkutan tidak mau bergaul karena merasa dikucilkan. Ia tidak mau

    mengemukakan pendapat dan tidak memiliki inisiatif. Lama kelamaan

    kepercayaan dirinya akan hilang bahkan ia mulai tidak mempercayai orang

    lain. ia menjadi mudah marah, sedih, menjadi apatis dan pesimis.

    5.  Pemarah. Seseorang yang sering marah-marah tanpa sebab biasanya

    mengalami gangguan kesehatan mental. Pada dasarnya marah merupakan

    ungkapan kekecewaan, atau ketidakpuasan hati. Marah yang dalam bahasa

    arab disebut ghadhab di artikan sebagai perubahan yang terjadi ketika

    mendidihnya darah di dalam hati untuk memperoleh/meraih kepuasan

    yang terdapat di dalam dada (Adz-Dzaky, 2002).

    B.  Metode dan Teknik Perawatan Rohani

    Ada beberapa metode untuk perawatan rohani dalam dunia warois

    (keperawatan rohani islam) yaitu : Takholli, Tahalli, dan Tajalli. Ketiga

    metode tersebut merupakan suatu tahapan apabila kita ingin diri ini

    senantiasa bersih, yang harus dilalui step by step.

    •  Takholli adalah metode untuk membersihkan dan mengosongkan diri dari

    berbagai kotoran dari penyakit spiritual yang menjadi hijab dan beban diri.

    Misal : dosa, kelalaian, dzalim dll.

    Adapun tekniknya diantaranya : teknik pengenalan diri, teknik

    pembersihan diri, sholat tobat, muhasabah, teknik dzikir, baca quran,

    teknik pengembangan kontrol diri, teknik paradoks;

    Takholli ini merupakan step awal, dimana kita mulai kenali diri

    terlebih dahulu, kemudian kita buka memory dosa-dosa yang telah

    diperbuat, setelah itu merenungkannya dan memulai lagi lembaran baru

    dengan niat yang tulus untuk tidak mengulangi lagi kejelekan-kejelekan

    yang telah lampau, kita ibarat kertas kosong yang belum tergoreskan tinta.

    •  Tahalli  adalah bagaimana mengisi diri setelah dibersihkan. Misal:

    pengisian diri dengan perbuatan dan sifat-sifat terpuji, internalisasi nilai

    kebaikan dalam diri termasuk pengembangan potensi diri. Tahap kedua

    merupakan saatnya untuk menanam, mengisi, mewarnai diri kita dengan

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    8/67

    8

    hal-hal yang bersifat kebaikan supaya setelah diri kita bersih dari kotoran-

    kotoran yang memenuhi, kembali terisi dengan hal positif tentunya.

    •  Tajalli, untuk pemantapan dan pendalaman materi yang telah dilalui pada

    fase tahalli, rangkaian pendidikan akhlak disempurnakan pada fase tajalli.

    Kata tajalli bermakna terungkapnya nur ghaib. Agar hasil yang diperoleh

     jiwa dan organ-organ tubuh yang telah terisi dengan butir-butir mutiara

    akhlak dan terbiasa melakukan perbuatan luhur tidak berkurang, rasa

    ketuhanan perlu dihayati lebih lanjut.

    Step terakhir merupakan langkah dimana kita mulai merealisasikan dan

    konsisten berbuat kebaikan, pererat hubungan vertikal kita dengan Allah dan

    rasakanlah bahwa dimanapun kita berada dan melakukan apapun Allah selalu

    mengawasi. Dengan begitu setiap yang kita perbuat tentunya selalu ada pada jalan

    dan sesuai dengan yang telah disyariatkan.4 

    4  Isep Zainal Arifin,  Bimbingan Penyuluhan Islam: Pengembangan Dakwah

     Melalui Psikoterapi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), h. 42.

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    9/67

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    10/67

    10

    1.  Gangguan ringan seperti kegelisahan atau berbagai ketegangan.

    2.  Gangguan sedang seperti berbagai keluhan-keluhan hingga menggangu

    kesehatan fisik yang mungkin sudah tergolong neurosa.

    3.  Gangguan berat yaitu yang disebut penyakit jiwa atau psikosa.

    B.  Dilihat dari jenisnya, secara garis besar gangguan kejiwaan dapat dibagi

    menjadi dua jenis saja, yaitu:

    1.  Psikosa, yaitu gangguan yang menimbulkan sebuah kondisi yang

    memberi indikasi tentang adanya kendala berat di dalam kemampuan

    kemampuan daya nilai reallitas.

    2.  Neurosa, yaitu gangguan mental yang dialami seseorang, dimana

    kemampuan daya nilai reallitasnya tidak terganggu, individu viasanya

    masih cukuppunya tilikan (insight, kesadaran), tidak

    mencampuradukan penghayatan penderitaan dan fantasi

    sunbjektivitasnya, tetapi prilakunya bisa sangat terganggu. Meskipun

    begitu, ia masih berada dalam batas-batas norma sosial dan

    kepribadiannya tetap utuh.

    C.  PENYEBAB GANGGUAN JIWA

    Beberapa hal dapat menjadi penyebab gangguan jiwa, diantaranya:

    1.  Organobiologi, adanya kerusakan organ fisik biologis, misalnya terinfeksi

    kuman yang masuk ke otak hingga mengalami gangguan, seperti tifus

    morbili, keracunan, trauma, dan lain-lain.

    2.  Psikologis, gangguan kejiwaan karena stres, frustasi, kurang perhatian.

    3.  Sosial budaya, misalnya kesulitan ekonomi, tidak puas bekerja, perubahan

    sosial yang cepat, persaingan hidup yang keras, dan lain-lain.

    Cara sederhana menilai kondisi kesehatan jiwa dapat dilihat dari tiga segi:

    1. 

    Dari manifestasi proses jiwanya pada:

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    11/67

    11

    a.  Proses berfikir.

    b.  Daya ingat.

    c.  Stabilitas emosi.

    d.  Kemauan dan inisiatif.

    e.  Tingkah laku.

    2.  Dari pengaruh kondisi kesehatan jiwa terhadap fungsi organ tubuh pada:

    a.  Jantung.

    b.  Saluran pernapasan.

    c.  Saluran kandung kemih-kelamin.

    d.  Saluran pencernaan.

    e.  Sistem hormonal.

    f.  Otot tulang, dan lain-lain.

    3.  Dari visi kehidupan sosial sehari-hari:

    a.  Bagaimana menjalankan peran.

    b.  Hubungan intra-personal.

    c.  Penggunaan waktu senggang (produktivitas).

    D.  GEJALA PENYAKIT ROHANI 

    Setiap penyakit mempunyai gejala, yaitu tanda-tanda yang

    menyatakan bahwa seseorang terserang oleh sesuatu penyakit,

    Umpamanya: pegal linu, kepala pusing dan salesma mengalir adalah

    tanda-tanda dari penyakit influenza. Penyakit rohani ini mempunyai

    gejala-gejala tertentu : gejala-gejalanya antara lain ialah :

    1.  Gelisah dan keluh kesah.

    2.  Pendangkalan rasa.

    3.   Liar terhadap kebenaran.

    4.  Prasangka buruk.

    5.  Suka menghasut (memfitnah).

    6. Lemah dan daya amal

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    12/67

    12

    E.  AKIBAT PENYAKIT ROHANI

    Oleh setiap penyakit tentu ada yang dirusakkannya. Makin

    berat penyakit itu makin besar/berat kerusakan yang ditimbulkannya.

    Begitu juga penyakit rohani menimbulkan bermacam-macam

    kerusakan antara lain :

    1. Merongrong ketenangan, ini berarti meruntuhkan kebahagiaan.

    2.  Menjauhkan diri dari Tuha,  Sifat-sifat yang ditimbulkannya,

    dimarahi Tuhan, dan menjadikan manusia jadi durhaka kepada

    Tuhan.

    3.  Melemahkan daya amal, Kalau malas beramal akan membawa

    kerugian bagi akhirat kita.

    4.  Menimbulkan psiko neurosa,  Mulanya terjadi ketidakberesan

    pada saraf, kemudian merubah sikap terhadap diri sendiri dan

    orang lain, dengan sikap buruk.

    5. Merusak jasmani, Kini sudah dibuktikan bahwa banyak penyakit

     jasmani, yang disebabkan oleh sakitnya rohani. dan sudah

    dikembangkan menjadi suatu ilmu yang bernama

    psychosomatik, yaitu ilmu yang mempelajari dan mengobati

    penyakit jasmani yang disebabkan oleh sakit rohani. Banyak

    sudah dicobakan orang pengobatan penyakit jasmani yang

    disebabkan oleh sakit rohani itu dengan do’a, zikir dan sholat.

    Hasilnya amat memuaskan. KH, SS Jami’an telah

    membukukan kasus-kasus yang dihadapi beliau di RS. Cipto

    Jakarta dengan judul “Islam Psychosomatic”.

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    13/67

    13

    BAB III

    PENGOBATAN PENYAKIT ROHANI

    A.  Pengertian Penyakit Rohani

    Penyakit rohani ialah sifat dan sikap yang buruk dan merusak

    rohani, yang akan mengganggu kebahagiaan manusia, merintanginya

    untuk memperoleh keridhaan Allah dan mendorongnya untuk berbuat

    buruk dan merusak. Karena itulah penyakit ini sangat berbahaya bagi

    manusia. 

    B.  Kerusakan yang Ditimbulkan Penyakit Rohani 

    Oleh setiap penyakit tentu ada yang dirusakkannya. Makin berat

    penyakit itu makin besar/berat kerusakan yang ditimbulkannya. Begitu

     juga penyakit rohani menimbulkan bermacam-macam kerusakan antara

    lain :

    1.  Merongrong ketenangan, ini berarti meruntuhkan kebahagiaan.

    2. 

    Menjauhkan diri dari Tuhan. Sifat-sifat yang ditimbulkannya, dimarahi

    Tuhan, dan menjadikan manusia jadi durhaka kepada Tuhan.

    3.  Melemahkan daya amal. Kalau malas beramal akan membawa

    kerugian bagi akhirat kita.

    4.  Menimbulkan psiko neurosa. Mulanya terjadi ketidakberesan pada

    saraf, kemudian merubah sikap terhadap diri sendiri dan orang lain,

    dengan sikap buruk.

    5. 

    Merusak jasmani. Kini sudah dibuktikan bahwa banyak penyakit

     jasmani, yang disebabkan oleh sakitnya rohani. Kini sudah

    dikembangkan suatu ilmu yang bernama psychosomatik, yaitu ilmu

    yang mempelajari dan mengobati penyakit jasmani yang disebabkan

    oleh sakit rohani. Banyak sudah dicobakan orang pengobatan penyakit

     jasmani yang disebabkan oleh sakit rohani itu dengan do’a, zikir dan

    shalat. Hasilnya amat memuaskan. KH, SS Jami’an telah membukukan

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    14/67

    14

    kasus-kasus yang dihadapi beliau di RS. Cipto Jakarta dengan judul

    “Islam Psychosomatic”.

    C.  Pengobatan Penyakit Rohani atau Psikoterapi

    1.  Pengertian Psikoterapi

    Psikoterapi adalah teknik atau proses memberikan bantuan kepada

    klien atau penderita gangguan jiwa dengan harapan klien tersebut dapat

    mengubah pola hidup yang tidak sesuai dengan agama maupun norma

    masyarakat. Sehingga diharapkan klien dapat hidup dan bergaul lagi di

    tengah-tengah masyarakat.

    2.  Tujuan dan Manfaat Psikoterapi

    •  Tujuan Psikoterapi

    Tujuan terapi adalah memperkuat motivasi klien untuk

    melakukan hal yang benar, mengurangi tekanan emosional,

    mengembangkan potensi klien, mengubah kebiasaan,

    memodifikasi struktur kognisi, memperoleh pengetahuan

    tentang diri, mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan

    hubungan interpersonal, meningkatkan kemampuan mengambil

    keputusan, mengubah kondisi fisik, mengubah kesadaran diri

    dan mengubah lingkungan social (Mansur, 2005 : 7).

    Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, psikoterapi dibedakan atas:

    Psikoterapi Suportif, Tujuan:

    1.  Mendukung funksi-funksi ego, atau memperkuat

    mekanisme defensi yang ada

    2.  Memperluas mekanisme pengendalian yang dimiliki

    dengan yang baru dan lebih baik.

    3.  Perbaikan ke suatu keadaan keseimbangan yang lebih

    adaptif. Cara atau pendekatan melalui : bimbingan,

    reassurance, katarsis emosional, hipnosis, desensitisasi,

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    15/67

    15

    eksternalisasi minat, manipulasi lingkungan, terapi

    kelompok.

    - Psikoterapi Reedukatif: Tujuan: Mengubah pola perilaku dengan

    meniadakan kebiasaan (habits) tertentu dan membentuk kebiasaan

    yang lebih menguntungkan. Cara atau pendekatan melalui : Terapi

    perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, psikodrama, dll.

    •  Manfaat Psikoterapi

    Manfaat psikoterapi sebagaimana firman Allah dalam QS.Yunus :

    “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran

    dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang

    berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang

    yang beriman”.

    3.  Psikoterapi dalam Perspektif islam

    Psikoterapi dapat diartikan sebagai perawatan jiwa atau

    pengobatan jiwa sebagaimana yang diungkapkan James (dalam Ancok

    dan Suroso, 2001 : 95) terapi terbaik bagi keresahan jiwa adalah

    keimanan kepada Tuhan. Al-Qur’an sebagai pedoman utama umat

    Islam juga telah menegaskan sebagaimana terdapat dalam QS. Al-

    Israa’ ayat 82 :

    “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi

    penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu

    tidaklah menambah kepada orang-orang zlaim selain kerugian”

    Dalam firman Allah yang lain juga dijelaskan :

    “Apakah (patut Al-Qur’an) dalam bahasa asing sedang (Rasul adalah

    orang) Arab? Katakanlah, Al-Qur’an adalah petunjuk dan penawar

    bagi orang-orang beriman dan petunjuk serta obat” (QS.Fushilat : 44).

    Ayat-ayat tersebut mengandung pelajaran bahwa Al-Qur’an (agama)

    mempunyai fungsi terapi bagi gangguan (penyakit) jiwa yang memiliki

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    16/67

    16

    ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri gangguan jiwa menurut Kanfer dan

    Goldstein (dalam Ancok dan Suroso, 2001 : 91) sebagai berikut :

    a.  Hadirnya perasaan cemas dan tegang dalam diri

    b.  Merasa tidak puas (dalam arti negatif) terhadap perilaku diri

    sendiri

    c.  Perhatian berlebih-lebihan terhadap masalah yang dihadapi

    d.  Ketidakmampuan untuk menangani masalah dengan efektif

    4.  Pengobatan/ Terapi dengan AL Qur’an

    Banyak ayat Al Qur’an yang mengisyaratkan tentang pengobatan

    karena Al Qur’an itu sendiri diturunkan sebagai penawar dan Rahmat

    bagi orang-orang yang mukmin . Segala bentuk terapi yang

    menggunakan media atau digali dari Al-Qur’an misalnyamseperti :

    ruqyah, dzikir, doa dan sholat.

    - Ruqyah

    Kata “therapy” (dalam bahasa Inggris) berarti makna

    pengobatan dan penyembuhan, sedangkan dalam bahasa Arab kata

    therapy sepadan dengan Syifa’un yang artinya penyembuh.

    Sedangkan Ruqyah adalah berasal dari bahasa Arab yang jika

    diartikan dalam bahasa Indonesia adalah jampi atau mantra.

    Definisi psikoterapi ruqyah adalah proses pengobatan dan

    penyembuhan suatu penyakit, apakah mental, spiritual, moral

    maupun fisik dengan melalui bimbingan Al-Qur’an dan As-Sunnah

    Nabi SAW. Dengan kata lain psikoterapi ruqyah berarti suatu

    terapi penyembuhan dari penyakit fisik maupun gangguan

    kejiwaan dengan psikoterapi dan konseling Islami dan

    menggunakan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dan do’a-do’a

    Rasulullah SAW.

    Dasar-dasar terapi ruqyah terdapat di dalam Al Qur’an maupun As

    Sunnah., antara lain: Di dalam Surat Al Israa’ ayat 82 Allah

    berfirman:

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    17/67

    17

    “Dan Kami turunkan Al-Qur’an menjadi obat penawar dan rahmat

    bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah

    menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian” (Q.S.

    Al-Israa’: 82).Di dalam beberapa Hadis disebutkan:

    “Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata: Rasulullah SAW.

    bersabda: “Sebaik-baik pengobatan adalah (dengan) Al-Qur’an.”

    (H. R. Ibnu Majah).

    Psikoterapi ruqyah dapat dikatakan sebagai komunikasi

    Ilahiyah yang antara lain aspeknya berupa dzikir dan doa.

    - Dzikir.

    Secara harfiah dzikir berarti ingat. Dalam hal ini yang

    dimaksud adalah ingat pada Allah.Ada banyak bentuk amalan

    dzikir, salah satunya adalah membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an.

    Dengan berdzikir hati menjadi tenang sehingga terhindar dari

    kecemasan . Al-Qur’an sendiri menerangkan hal ini dalam surat Ar

    Ra’d ayat 28 yang berbunyi;

    “Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi

    tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan

    mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS.Ar Ra’d : 28)

    -  Do’a

    Dalam Al-Qur’an juga terdapat bacaan yang mengandung

    ayat-ayat berupa do’a yang disebut dengan do’a Qur’ani.

    Hawari (1997) mengatakan do’a dalam kehidupan seseorang

    muslim menempati posisi psikologis yang strategis sehingga

    bisa memberi kekuatan jiwa bagi yang membacanya. Do’a

    mengandung kekuatan spiritual yang dapat membangkitkan

    rasa percaya diri dan optimisme yang keduanya merupakan hal

    yang mendasar bagi penyembuhan suatu penyakit. Dengan

    berdo’a, ibadah mempunyai roh dan kerja atau amal memiliki

    nilai modal spiritual.

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    18/67

    18

    Melakukan psikoterapi ruqyah secara teratur adalah salah

    satu manifestasi dari menjalani kehidupan secara reigius dan

    banyak mengandung aspek psikologis didalamnya. Bahkan

    bagi seorang muslim, ini tidak hanya sebagai amal dan ibadah,

    namun juga menjadi obat dan penawar bagi seseorang yang

    gelisah jiwanya dan tidak sehat secara mental.

    - Sholat

    Obat-obatan memang bukanlah jalan satu-satunya untuk

    menyembuhkan suatu penyakit, meskipun demikian, bukan

    berarti kita meremehkan peranan obat-obatan tersebut.

    Akan tetapi kesembuhan suatu penyakit seringkali malah

    ditentukan oleh faktor dari dalam diri pasien itu sendiri.

    Memang usaha untuk mencegah terjadinya penyakit

    kejiwaan tidak selamanya berhasil. Memang bagi mereka

    yang tidak memahami semua itu, hidup mereka akan selalu

    dilanda kegelisahan dan kecemasan yang berlarut-larut

    padahal bila mereka memahami apa yang menimpa pada

    diri mereka merupakan suatu batu ujian yang akan

    mengantar dirinya mampu meraih kedudukan mulia, insya

    Allah hati mereka bisa kembali tenang dan

    gembira. Adapun untuk memperoleh ketenangan jiwa atau

    kegelisahan tersebut salah satu

    caranya adalah dengan mendirikan shalat.

    Pengobatan dengan Metode Islami

    “Bagi setiap penyakit itu ada obatnya” (HR. Muslim).

    Dalam mengobati penyakit rohani ini ada metodenya sendiri ,

    antara lain :

    a. 

    Beragama/beriman

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    19/67

    19

    Allah berfirman :

    “Orang-orang yang beriman dan beramal sholeh adalah

    kebahagiaan bagi mereka dan tempat kembali yang baik” (QS. Ar

    Ra’du 29).

    Yang berbahagia ialah yang sehat rohani. Menurut Islam

    kebahagiaan itu ialah masuk syorga, Allah berfirman :

    “Dan Adapun orang-orang yang berbahagia itu, tempatnya

    didalam syorga, mereka kekal didalamnya.” (QS. Hud 108).Yang

    bisa masuk syorga itu ialah yang sehat rohaninya. Allah berfirman:

    “Pada hari itu tidak ada gunanya harta dan anak. Kecuali

    yang datang kepada Allah dengan rohani yang sehat” (QS. Asy

    Syu’ara’ 88-89).

    Agama diturunkan Allah untuk obat rohani.

    “Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran (agama) dari

    Tuhanmu, untuk

    obat bagi rohani” (QS. Yunus 57).

    b. 

    Tobat

    Menyesali atas segala kesalahan meninggalkan kesalahan itu

    Bertekad tidak akan mengulangi lagi untuk selama-lamanya.

    Orang yang telah tobat ini, menjadi bersih/sehat rohaninya

    kembali. Nabi Menyabdakan :

    “Orang yang tobat dari dosa sama seperti orang yagn tidak

    berdosa (HR. Baihaqi). Bahkan Allah dalam surat Furqan ayat

    70 bemfirman :

    “Kecuali orang-orang yang tobat, dan beriman dan

    mengerjakan amal sholeh, mereka itu diganti Allah

    kejahatannya dengan kebaikan, dan Allah itu Maha Pengampun

    dan Penyayang”.

    Jadi orang-orang yang telah tobat, akan diganti oleh Allah

    kejahatannya dengan kebaikan. Dengan demikian, kejahatan

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    20/67

    20

    karena sakit, kebaikan karena sehat. Jadi tobat menyembuhkan

    penyakit rohani.

    c.  Mawas diri (waspada)

    Mawas diri ialah memandang dalam segala gerak-gerik

    badan dan batin. Orang yang seperti ini, tidak mungkin akan

    melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk. Karena setiap

    perbuatan buruk itu akan jelas nampak olehnya. Jadi dengan

    kewawspadaan penyakit rohani dapat disembuhkan.

    d.  Sadar

    Sadar yaitu mengerti dan menghayati. Maka yang sadar

    tidak akan mau mengerjakan yang buruk. Sebab ia mengerti

    bahwa itu buruk, dan menghayati keburukannya. Dengan

    demikian untuk penyembuhan penyakit rohani, pengertian

    harus diperhalus/diperdalam, dan penghayatan kepada yang

    baik diperbanyak. Allah berfirman :

    “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu, apabila

    mengenai mereka gangguan syetan, mereka ingat dan mereka

    sadar.” (QS. Al A’raf).

    Karena itulah mereka tidak bisa dihinggapi penyakit rohani.

    Sebab begitu penyebabnya mengenai mereka, mereka cepat

    ingat dan sadar.

    “Sesungguhnya hamba-hambaKu (taqwa) tidak ada

    kekuasaan bagimu (syetan) atas mereka” (QS. Al Hijr:42).

    e. 

    Ibadat

    Terutama shalat, zikir, dan do’a.

    “Yang beriman dan tenteram hati mereka dengan ingat

    kepada Allah. Ketahuilah dengan ingat kepada Allah, bisa

    tentram hati manusia” (QS. Ar Ra’du 28).

    Hati yang tentram adalah tanda sehat. Untuk mengingat

    Allah itu yang utama adalah sholat.“Dirikanlah shalat untuk

    mengingat Aku” (S. Thoha 14). Sedang do’a adalah jantung

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    21/67

    21

    ibadah.“Do’a itu adalah jantung ibadah.” (HR. Turmudzi).

    Jadi dengan ibadah terutama sholat, zikir dan do’a akan

    membuat rohani sehat.

    f.  Amal-amal sholeh yang lain

    “Demikianlah, barang siapa yang membesarkan syi’ar

    agama Allah sesungguhnya itu adalah bukti dari pada rohani

    yang sehat” (QS. Al Hajj 32).

    Itulah diantara lain, metode pengobatan penyakit rohani itu.

    Karena itu marilah beragama dengan baik, beribadat, berdo’a,

    berzikir dan beramal sholeh yang banyak agar rohani kita

    selalu sehat.

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    22/67

    22

    BAB IV

    PELAYANAN DO’A BAGI ORANG SAKIT MENURUT

    PSIKOTERAPI ISLAM

    A.  Mengobati Kesusahan Penderitaan dan Kesedihan 

    1.  Orang Sakit Doa dan Pengobatan 

    Saat ini pengobatan terhadap orang sakit (pasien) harus dilakukan secara

    holistik dengan meliputi empat aspek pengobatan, yaitu:  Bio-Psiko-Sosi-

     Religius.Dalam aspek religius dikembangkan metode Psikoterapi Religius, denan

    tujuan menggali kekuatan batin (mental dan jiwa) pasien dengan tidak bermaksud

    mengubah keimanannya untuk membantu proses kesembuhan pasien.

    Dalam Islam dikenal pengobatan al-Thib al-Rahmany  atau psikoterapi

    Islam yang melakukan interventasi terhadap suasana kebatinan pasien dengan

    menggunakan metode dan pendekatan: mah, dzikir, doa, shalat, puasa, mandi

    taubat (hydro terapi) dan lain-lain.

    Doa adalah salah satu metode psikoterapi Islam. Seperti halnya metode-

    metode yang lain, dalam penerapannya doa haris memiliki langkah-langkah

    sistematis dan kode etik dalam berdoa terhadap pasien.

    Karena itu bagi orang-orang yang memberi pelayanan terapi seperti,

    perawatan rohani Islam (Warois) dirumah sakit harus memiliki Standar

    Operasional Prosedur (SOP) dalam mekanisme pelayanan doa bagi orang yang

    sakit meliputi: pertama, dasar-dasar pengetahuan mrngenai orang sakit, jenis-jenis

    penyakit, hal-hal yang mempengaruhi prilaku orang sakit berdasarkan kondisi dan

    karakter nafsnya, tahapan orang sakit, teori interventasi dan doa, batas peran

    Warois. Kedua,  mekanisme pelayanan doa yang meliputi: dasar-dasar

    pengetahuan tentang doa, pengertian, dasar hukum, dasar berdoa dena cara-cara

    tertentu, mekanisme dan tata cara pelayanan doa dengan pihak rumah sakit dan

    dengan pasien. Ketiga, contoh tuntunan doa bagi Warios.

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    23/67

    23

    Artinya :“Dengannama Allah. Sayalindungkanengkaudansetiapsesuatu yang men

     yakitkanengkaudankejaha tan setiapjiwaataupandanganmata yang dengki. Allah

    akanmenyembuhkanengkau. Dengannama Allah akulindungkanengkau“.

    Jika kita merasa susah dan sedih, Nabi menganjurkan membaca doa:

    هللا           ا ش  ا ُّ

    هللا رب           ا    ا هللا        

      ا ش  ا ُّ

     ارض وربُّ

    ت ورب  وا 

     ا ُّ

    ب  ر

     Laa ilaha ilallaahul ’azhiimul haliimu laa ilaaha ilallahu rabuul ’arsyil ’azhiim,

    laa ilaaha ilallaahu rabbussamaa waati wa rabbul ardhi wa rabbal arsyil kariim 

    “Tiada tuhan melinkan Allah Yang Maha Besar lagi Maha penyantun. Tiada tuhan

    melainkan Allah Pengatur ‘Arsy Besar. Tiada tuhan melainkan Allah Pengatur

    langit, Pengatur bumi dan Pengatur ‘Arasy mulia.” (H.R. Bukhari-Muslim)

    2.  Dasar-dasar Pengetahuan Seputar Orang Sakit 

    Menurut Ibnu Qoyyim, penyakit ada dua yaitu, penyakit fisik  (‘adhuwl’yyah) 

    dan penyakit non-fisik. Penyakit non-fisik terbagi kepada, penyakit mental

    (ruhani)  dan penyakit gangguan kejiwaan (nafsani). Masing-masing penyakit

    dapat saling mempengaruhi, karena itu dikenal dengan penyakit psikosomatis dan

    somapsikotis.3.  Aspek-aspek yang Mempengaruhi Perilaku Orang Sakit 

    Ada empat hal yang dapat mempengaruhi perilaku orang sakit, yaitu aspek

    bio-psiko-sosio-religius. Aspek psikologis (nafs-jiwa) pasien adalah salah satu

    sasaran dari penerapan psikoterapi Islam melalui intervensi doa. Ada tujuh nafs

    yang diketahui, yaitu: nafs ammarah, nafs lawwamah, nafs sawiyah, nafs

    mitha’innah, naf radhiyah, nafs mardhiyah dan nafs kamilah. Masing-masing nafs

    memiliki karakter yang dapat berpengaruh pada perilaku orang sakit dan masing-

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    24/67

    24

    masing nafs selain memiliki potensi, juga dapat berpenyakit (QS. Al-Anbiya’

    [21]:35).

    Yang Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kami akan menguji kamu dengan

    keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan Hanya kepada kamilah

    kamu dikembalikan. 

    Beberapa contoh perilaku orang sakit yang dipengaruhi kondisi nafsnya:

    a)  Menolak, denial 

    b)  Marah, anger  

    c)  Malas

    d)  Irrasional

    e)  Frustasi

    f)  Depresi

    Solusi sederhana guna mrngatasi persoalan di atas adalah usaha, kerabat dan

    menerima.

    4.  Tahapan Orang Sakit 

    Terdapat beberapa tahapan bagaimana orang mengalami sakit, antara lain:

    a)  Ada gejala (syimtornatis)b)  Dinyatakan sebagai orang sakit

    c)  Mencari pengobatan

    d)  Ketergantungan pada pengobatan

    e)  Pengobatan (rehabilitasi)

    Pada tahapan ketiga pasien yang menderita sakit (parah) berlaku logika: apa

    saja, siapa saja dan berapa sajayang penting sembuh. Dan pada tahap keempat

    pasien biasanya menyerahkan seluruh kendali dirinya pada ynag mengobati.

    5.  Teori Intervensi dan Doa 

    Intervensi adalah proses mempengaruhi kondisi batin (mental dan kejiwaan)

    serta kepribadian pasien sehingga dapat terjadi perubahan. Doa berperan sebagi

    alat intervensi terhadap kondisi mental dan kejiwaan pasien untuk membantu

    proses penyembuhan bersama-sama terapi lainnya.

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    25/67

    25

    Dilapangan kemungkinan terdapat orang yang tidak percaya terhadap doa atau

    tidak mau menggunakan doa berbagai alasan apakah secara teologis, sosiologis

    atau medis. Hal ini bisa terjadi dari pasien atau keluarga pasien.

    Bagi yang tidak mau menggunakan doa sebagai alat intervensi sebaiknya

     jangan hanya melarang, tetapi harus dapat atau diminta untuk memberi dan

    mencari solusi jenis intervensi dalam psikoterapi Islam sebagai alat intervensi

    selain dengan doa.

    Kecuali jika pasien sendiri ynag menolak harus diteluduri dulu sebab-sebab

    penolakan. Terhadap pasien seperti ini mungkin intervensi hanya dilakukan

    dengan nasehat keagamaan dan komukasi yang berbobo terapeutik meski tidak

    menyentuh substansi metode psikoterapi.

    B.  Merasa Takut, Sulit Tidur dan Sulit Berfikir atau Banyak Berfikir 

    Imam Ali ibn Abi Thalib mengatkan, “Aku benar-benar heran melihat

    orang takabur, pada hal ia sebenarnya rapuh. Ia bisa mati karena mengkelan,

    busuk karena keringat, dan tidak bisa tidur karena kutu busuk”. Jika ia mengkel,

    makananya tersendat ditenggorokan, ia bisa mat karena tidak diselamatkan Allah.

    Jika keringatan dan tidak mandi, baunya apek. Dan ia tidak bisa tidur jika digigit

    kutu busuk. Jika keadaanya seperti ini, bagaimana akan sombong ? pada awalnya,

    ia bukan apa-apa, pada akhirnya ia juga bukan apa-apa. Apa yang bisa

    disombongkan ?

    Hanya ada satu resep untuk mengobati penyakit ini, yaitu tawaduk

    (merendah). Dan ini bisa dicapai dengan selalu mengingat bahwa dirinya bukan

    apa-apa. Apa yng bisa disombongkan ? harta, pangkat, kedudukan, atau

    kehormatan ? atau berasal dari kalangan bangsawan ? semua ini omong kosong!

    Ulama mengatakan bahwa orang yang sombong karena urusan dunia itu

    sebenarnya dungu. Karena, ia telah menyombongkan diri dengan anadikata

    bernilai, niscaya tidak akan diberikan Allah. Kitalah yang akan kembali kepada-

    Nya, bukan dunia.

    Sangat bodoh kalau ada yang beranggapan bahwa kehormatan, pangkat,

    dan kebagiaan seseorang diukur dengan duduk atau berdirinya ornag lain saat ia

    datang. Atau diukur apakah orang itu dimuliakan atau tidak ? bagi seorang

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    26/67

    26

    mukmin, hal ini sangat tidak layak. Karena, orang mukmin hanya mulia di sisi

    Allah. Apa gunanya diposisikan di atas manusia lain, pada hal di sisi Allah kita

    bukan apa-apa ? ini hanya akan membantu celah untuk terperosok ke dalam

    lubang penyakit yang selanjutnya setelah penyakit sombong, yaitu riya’ orang

    mukmin mesti mewaspadai ini.

    Intinya, agar tawaduk dan tidak sombong, manusia harus selalu ingat

    bahwa kita tidak ada apa-apanya. Jika hendak menyombongkan diri dengan dunia,

    dunia bahkan lebih hina untuk disombongkan. Bahkan, manusia malu menjadi

    ahli dunia. Malu dan takut apabila Allah menguji kita dengan harta, pangkat,

    kedudukan, kekuasaan, bahkan status sosial. Takut ini akan Allah jadikan hujah

    untuk menyerang dan menjatuhkan dirinya kelak pada hari kiamat. Mestinya ia

    bersyukur atas segala nikmat yang ia terima, menelistik diri sendiri hingga yang

    paing dalam, dan meminta pertanggung jawaban diri apakah setiap nikmat sudah

    disalurkan sesuai yang diridhai Allah, sehingga kelak pada hari kiamat Allah tidak

    mempertanyakannya lagi.

    Dunia adalah cobaan. Karena itu, saat generasi salaf berhadapan dengannya,

    mereka selalu mengatakan, “inilah dosa yang siksanya langsung, tanpa ditunda-

    tunda”. Jika dunia membelakangi mereka, dan mereka jatuh kedalam kefakiran,

    mereka bersukacita dan berkata, “selamat datang. Syair orang-orang saleh”.

    Jika diberi nikmat, orang mestinya berpikir keras bagaimana menyalurkan

    nikmat itu dalam konteks ketaatan kepada Allah. Jika diberi kedudukan, ia

    seharusnya merenungkan apa zakat profesi ? zakat profesi adalah mengarahkan

    diri untuk memenuhi hak orang lain, menolong yang lemah, dan memenuhi

    kebutuhan orang yang memerlukan. Inilah zakat orang berpangkat dan

    berkedudukan. Bukan malah dijadikan kesempatan untuk menyombongkan diri.

    Ini bodoh dan tidak layak menjadi sifat orang mukmin. Terdapat dalam qs.

    Hud:47

    Artinya: “Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu

    yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Dan sekiranya engkau tidak memberi

    ampunan serta tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk

    orang-orang yang merugi. (QS. Hud: 47).

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    27/67

    27

    Do’a ketika merasa takut :

    !"و

      #  $  

     %ا

     ت ا

    &  ' # (و

      )*+ , - . /و  ) 0 1 -و   , 2 3 # ( ت  

     (  4ا

     هللا

     ت

        0 56 

     -"

     !و

     

     

     2  . 

    Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kemarahan

    dan siksaanNya, serta kejahatan hamba-hambaNya, dan dari godaan setan

    (bisikannya) serta jangan sampai mereka hadir (kepadaku).” 

    C.  Putus Asa

    1.  Berputus Asa dalam Melakukan Perintah Allah 

    Sering terdengar ungkapan dari orang-orang yang lemah keimanannya,

    bahwa kita tidak perlu bersusah-payah atau menyakitkan diri dalam

    memperbanyak ibadah, karena kita bukan Nabi, dan keimanan kita berbeda

    dengan beliau. Oleh karena itu, Allah tidak akan memberatkan hamba-Nya. Tidak

    mungkin kita dapat mengikuti ibadah-ibadah seperti beliau beribadah. Pada halsudah jelas dalam Al-Quran dikatakan bahwasanya dalam diri Rasulullah ada

    keteladanan yang baik untuk meningkatkan ketakwaan kepada-Nya.

    Kebanyakan orang-orang tidak mengenal kasih sayang Tuhan-Nya

    sehinnga sering mengeluh, “kami sudah banyak ibadah, shalat, puasa dan

    sebagainya, tetapi mengapa hidup kami tetap saja menderita dibandingkan dengan

    orang-orang yang tidak shalat, tidak ibadah, tetapi hidupnya berkecukupan,

    rumahnya bagus dan fasilitas kehidupannya seolah tidak pernah kurang dan

    sebagainya”.

    Akhirnya bisikan-bisikan iblis dan syaitan yang selalu menggema di dalam

    dada mereka telah brhasil menggerogoti keimanannya dan akhirnya pula mereka

    tidak mau lagi beribadah bahkan mencontoh orang-orang yang mereka anggap

    senang dan bahagia tadi. Jika mereka mau untuk menyelidiki dan memperhatikan

    kehidupan mereka orang-orang yang secara lahiriyah tampak bahagia dan srba

    berkecukupan, maka akan memperoleh suatu kenyataan bahwa keluarga mereka

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    28/67

    28

    tidak harmonis, anak-anak moralnya rusak akibat pergaulan yang terlepas dari

    bimbingannya, kegelisahan dan kegalauan tumbuh subur ditengah-tengah

    kehidupan mereka dan sebagainya.

    Tanda-tanda putus asa mulai hadir dalam diri seseorang apabila mulai

    betrkurangnya semangat untuk beribadah, lalai dari mengingat-ingat rahmat dan

    kebesaran Allah, membuang waktu denga perbuatan dan kegiatan yang kurang

    bermanfaat, berprasangka buruk kepada Allah, selalu was-was dan munculnya

    sikap ragu-ragu setiap ingin melakukan suatu aktifitas dalam kehidupan sehari-

    hari.

    2.  Putus Asa dalam Menjauhkan Diri dari Larangan-larangan Allah 

    Bukan suatu hal yang mudah seseorang dapat dengan mudah menjauhkan

    diri dari hal-hal yang dimurkai oleh Allah, kecuali adanya suatu perjuangan dan

    pengorbanan yang kokoh dan sejati. Apalagi di tengah-tengah gelombang

    perkembangan zaman, sains dan teknologi, semakin banyak orang-orang yang

    hadir di hadapan kehidupan dunia dengan permaianan dan kemegahannya selalu

    menggoda siapa saja yang keimanan dan ketauhidannya tidak siap pakai, dia akan

    hanyut dan akan terpedaya kedalam keindahannya yang sama. Seperti yang

    dijelaskan dalam surah Al-baqarah:286, yang artinya:

    “Allah tidak membebani seseorang kecuali yang sesuai dengan

    kemampuannya. Baginya ganjaran untuk apa yang diusahakannya, dan ia akan

    mendapat siksaan untuk apa yang diusahakannya. Dan mereka berkata, Ya Tuhan

    kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau kami berbuat

    salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebani kami tanggung jawab

    seperti telah Engkau telah bebankan atas orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan

    kami, janganlah Engkau membebani kami apa yang kami tidak kuat

    menanggungnya; dan maafkanlah kami, dan ampunilah kami serta kasihanilah

    kami, karena Engkau-lah Pelindung kami. Maka tolonglah kami terhadap kaum

    kafirin.”(Al Baqarah 286)

    Akhirnya pada titik kelemahan dan kejenuhan menyentuh iman seseorang,

    saat itulah bisikan-bisikan yang mengandung sangkaan-sangkaan buruk timbul

    dan mendesah-desah didalam dada, seperti:

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    29/67

    29

      Timbulnya anggapan negatif karena terlalu mengikuti perintah Allah agar

    menjauhkan diri dari hal-hal yang dibencinya, justru akan membuat hidup terasa

    terkekang dan ketinggalan zaman

      Timbulnya anggapan bahwa ajaran Islam hanya mengekang kreatifitas

    manusia dalam mengembangkan bakat dan potensinya.

      Timbulnya anggapan bahwa seseorang hanya dapat menjauhkan diri dari

    larangan-larangan Allah, apabila telah memperoleh harta benda yang berlimpah

    atau apabila telah menjelang usia senia antara 50-60 tahun dan sebaginya

      Timbulnya anggapan bahwa seseorang dgapat menjalankan perintah dari

    menjauhi larangannya semata-mata karena bakat dan kehendakanya, sehingga

    apabila seseorang merasa tidak berbakat tidak perlu memaksakan diri untuk itu

      Timbulnya anggapan bahwa zaman sekarang ini sangat sulit untuk

    menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangannya, karena halangannya terlau

    berat. Oleh karena itu, pasrah saja dan terserah kepada Allah

    3.  Berputus Asa dalam Menerima Ujian-ujin Allah 

    Keputusasaan pada tingkat inilah merupakan keputusasaan yang paling

    berbahaya, karena kan membawa dampak yang besar. Karena tidak tahan ujian

    hidup, seseorang rela meninggalkan ketaatan menjalankan perintahnya dan

    ketaatan menjauhakna duri dari segala larangannya. Seperti, telah enggan

    mengerjakan shalat, puasa, zakat, dzikir dan sebagianya, bahkan mencari-cari

    solusi disarankan oleh syetan dan iblis, yaitu pergi ke tempat-tempat hiburan

    untuk melampiaskan keputusasaannya dengan bermain-main bersama wanita-

    wanita penghibur, minuman khamar bahkan obat-obat yang terlarang.

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    30/67

    30

    BAB V

    METODE DAN TEKNIK TERAPAN BEBERAPA TEKNIK

    CONTOH KASUS DAN BENTUK PENANGANANNYA.

    A.  Pengertian Psikoterapi Islam

    Secara harfiah psikoterapi adalah penyembuhan atau pengobatan menurut

    metode ilmu jiwa, maksudnya adalah cara penyembuhan yang di gunakan adalah

    berdasarkan metode psikologis ( psychological methods).5 

    B. Dasar Dan Tujuan Psikoterapi Islam 

    1. Dasar

    Yang menjadi dasar psikoterapi Islam adalah Al Qur’an dan Al Hadits.

    Menurut K.H.S.S. Djam'an dalam bukunya yang berjudul "Islam Dan

    Psikosomatik (Penyakit Jiwa)", mengatakan bahwa bahan pengobatan dalam

    lapangan psikosomatik atau penyakit jasmani yang ditimbulkan oleh ketegangan

     jiwa, hanya dapat diobati melalui agama (Islam).6 

    Atas dasar itulah psikoterapi Islam mempunyai tujuan. Adapun tujuan dari

    psikoterapi Islam adalah :

    a) Memberikan pertolongan kepada setiap individu agar sehat jasmaniahnya

    dan rohaniahnya, atau sehat mental, spiritual dan moral, atau sehat jiwa dan

    raganya.

    b) Menggali dan mengembangkan potensi esensial sumber daya insani.

    c) Mengantarkan individu kepada perubahan konstruksi dalam kepribadian dan

    etos kerja.

    d) Meningkatkan kualitas keimanan, keIslaman, keihsanan dan ketauhidan

    dalam kehidupan sehari-hari dan nyata.

    5 Mar'at, Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukuran, (Bandung: Ghalia

    Indonesia, 1981), hal. 98.

    6  Djam'an,  Islam Dan Psikosomatik (Penyakit Jiwa), (Jakarta: Bulan

    Bintang, 1975), hal. 14

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    31/67

    31

    e) Mengantarkan individu mengenal, mencintai dan berjumpa dengan esensi

    diri, atau jati diri dan citra diri serta Dzat Yang Maha Suci, yaitu Allah Ta’ala

    Rabbal ‘Alamin.7 

    Dari tujuan di atas bahwa tujuan psikoterapi Islam adalah untuk

    mendapatkan keseimbangan jiwa (nafs) agar tidak terjadi mental disorder guna

    mencapai kebahagiaan hidup.

    6.  Proses dan Teknik Terapi

    Konsep-konsep dalam dunia tasawuf dan praktek-praktek dalam tradisi

    tarekat merupakan sumber yang sangat kaya bagi pengembangan terapi yang

    berwawasan Islam, khususnya untuk proses dan teknik terapi.

    Berkaitan dengan proses pembinaan akhlak manusia dalam dunia tasawuf

    dan tarekat dikenal adanya tiga tahap yaitu, takhalli (pengosongan diri dari sifat

    buruk dan hawa nafsu), tahalli  (pengisian sifat-sifat baik) dan tajalli 

    (terungkapnya rahasia-rahasia ketuhanan).

    Tahapan-tahapan tersebut diatas dapat dijadikan sebagai model yang

    sangat baik bagi proses terapi dalam psikoterapi Islam. Termasuk menghadapi

    kasus di atas, terhadap kecemasan seorang pemuda menghadapi masa depan yang

    belum jelas. Pada setiap tahap dapat diterapkan berbagai macam teknik, baik yang

    berasal dari tradisi umat Islam sendiri maupun dari Barat.

    7. 

    Contoh kasus dan penanganannya

    Metode psikoterapi islami memiliki keberhasilan dalam penyembuhaan

    gangguan jiwa yang dialami pasien disana. Walaupun keberhasilan tidak

    mencapai 100% akan tetapi pasien sudah dapat dikembalikan kepada keluarga,

    masyarakat dan lingkungannya.

    Kondisi pasien yang berada di pengobatan supranatural memiliki tiga macam

    gangguan, yaitu gangguan depresi dan stres, pecandu narkoba dan gangguan

    kesurupan. Faktor yang melatarbelakangi pasien mengalami tiga gangguan

    7

     Hamdani Bakran, Op. Cit , hal. 278-279

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    32/67

    32

    tersebut juga bermacam- macam, misalnya gangguan depresi atau stres

    disebabkan oleh individu yang tertekan dengan keadaan atau kehilangan

    seseorang yang dikasihinya. selain itu pecandu narkoba, disebabkan oleh

    pengaruh lingkungan sekitar dan yang terakhir adalah gangguan kesurupan yang

    terjadi karena dirasuki makhluk gaib. Metode yang dilakukan dalam

    melaksanakan terapi berbasiskan agama islam, tidak berbeda dengan yang

    dilakukan oleh terapis modern, yaitu dengan melakukan

    wawancara awal terlebih dahulu, setelah itu melakukan proses awal terapi, lalu

    proses tindakan dan yang terakhir adalah mengakhiri terapi. Tipologi terapi yang

    digunakan untuk menyembuhkan para pasiennya dengan melalui doa, dzikir,

    beribadah (sholat, puasa, haji), dan melakukan taubat, dan airlah yang digunakan

    sebagai media perantara, biasanya disebut dengan rajah (air yang diberi doa).

    Rajah yang dicari dari beberapa tempat, misalnya makam wali songo, air zam-

    zam dan dari makam wali Allah lainnya, itu kemudian dibuang dalam sumur

    yang menjadi sumber kehidupan yayasan tersebut. Semua aktifitas yang

    berhubungan dengan air, sudah mendapatkan rajahnya. Setelah dinyatakan

    sembuh oleh pihak terapis, maka pasien dapat dijemput pulang oleh keluarganya.

    Bentuk efektivitas dalam proses terapi yang dilakukan adalah dengan melihat

    kedua belah pihak, antara pasien dan terapis. Tingkat distress yang

    dimiliki pasien berpengaruh pada lamanya proses terapi yang akan dilakukan,

    selain itu unsur usia pasien, intelegensi, motivasi dan keterbukaan juga

    berpengaruh terhadap efektivitas proses terapi yang dilakukan. Sedang dari pihak

    terapis diharapkan bebas dari permasalahan personal, memiliki pengalaman dan

    profesionalitas, serta memiliki kepribadian yang matang, empati, hangat dan tulus.

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    33/67

    33

    BAB VI

    SAKIT DAN PENYEMBUHANNYA DALAM ISLAM

    A.  Sakit & pengobatanya dalam al-quran dan as-sunnah

    Sakit ada dua macam ;penyakit hati dan penyakit fisik/badan.Keduanyatelah di

    sebutkan dalam al-quranul –Karim

    1.Penyakt Hati dan Jenisnya

    a.Penyakit Kebimbagan dan Keraguan 

    Allah telah berfirman

    ‘’Dan apabila mereka dipanggi kepada Allah dan rasul-Nya ,agar rasul-Nya, agar rasul

    menghukum (mengadili) di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk

    dating, Tetapi jika keputusan itu untuk (kemaslahatan) mereka,mereka dating kepada

    rasul dengan patuh.Apakah (ketidakdatangan mereka itu karena)dalam hati mereka ada

     penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu atukah (karena) takut kalau-kalau Allah dan

    rasul-Nya berlaku zalim kepada mereka? Sebenarnya,itulah orang-orang yang

     zalim.’’(an-Nuur.45-50)

    Penyakit keraguan dan kebimbangan merupakan penyakit yang sangat tercela dan

    umumnya menimpa jiwa yang hina, khususnya kaum munafik.

    b.Penyakit Syahwat (hawa nafsu)

    Allah berfirman

    ‘’Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain,jika kamu

    betakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang

     yang da penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.’’(al-Ahzab:32)

    Ayat ini mengindikasikan danya penyakt syahwat yang mengarah kepada prositusi atau

    perzinaan.

    2.Penyakit Fisik

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    34/67

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    35/67

    35

    dikepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidiyah, yaitu berpuasaata

    bersedekah atau berkurban. Apabila kamu telah (merasa) aman,maka bagi siapa yang

    ingin mengerjakan jumrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih)

    kurban yang mudah di dapat .Tetapi jika ia tidak dapat menemuknan (binatang kurban

    atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari

    (lagi)apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna.Demikian

    itu (kewajiban membayar fidyah )bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada

    (disekitar)Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekkah). Dan

    bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.’’(al-

     Baqarah;196)

    Maka, diperbolehkan bagi orang yang sakit atau yang memiliki luka dikepalanya

    untuk mencukur kepalanya dalam keadaan ihram untuk menghilangkan bau busuk

    penyakit dikepalanya yang bersarang dibawah rambut. Dengan bercukur , maka

    terbukalah pori-pori kulit kepalanya dan keluarlah bau busuk tersebut. Pencukuran ini

    diumpamakan seperti halnya pembuangan setiap hal yang menimbulkan penyakit :

    sepuluh hal yang menimbulkan penyakit bila segera tidak dibuang darah yang

    mengelenggek , air mani yang rusak , air kencing , kotoran manusia , buang angin

    ,muntah , bersin , tidur , lapar dan haus.

    Dalam ayat wudhu allah menunjukkan kepada pencegahan ,

    “jika kamu sakit atau sedang dalam musapir atau datang dari tempat buang air atau kamu

    telah menyentuh wanita,kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu

    dengan tanah yang baik (suci).’’(an-Nisa;43)

    Maka, di perbolehkan untuk orang sakit yang tidak terkena air untuk bersuci dengan

    debu, hingga ia mampu menjaga badannya agar tidak terkena hal-hal yang membuatnya

    sakit. Hal ini merupakan peringatan untuk selalu melakukan pencegahan dari setiap hal

    yang menyakitkan , baik dari dalam maupun dari luar tubuh itu sendiri .demikianlah

    Allah menunjukkan kepada hamba-nya dasar dasar pengobatan dan keseluruhan kaidah

    seperti yang telah diberikan rasulullah kepada kita dalam petunjuknya yang lebih baik

    dari setiap petunjuk.

    Pengobatan terhadap penyakit hati akan banyak di dapati dalam sunnah

    rasullullah .Hati yang sehat adalah hati yang mengenal tuhannya ,pencipta dalam semesta

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    36/67

    36

    dengan semua namanya , sifatnya ,perbuatannya , dan hukumnya . ia pun slelalu

    mengharapkan keridoaan dan cintanya murka . siapapun yang tidak menempuh cara

    diatas , maka kepribadiaan yang terbentuk adalah kepribadian yang sepi . ia tidak dapat

    membedakan satu dengan lainya , kehidupan hatinya bagaikan mati dan ia seolah

    tenggelam dalam lautan kegelapan.

    Sedangkan pengobtan fisik ada dua jenis.

    Pertama  , sesuatu yang fitrah sudah terdapat pada manusia dan hewan . ia tidak

    membutuhkan pengobatan dokter; seperti mengobati rasa lapar, haus, dingin , lelah

    dengan kebalikannya yang mamapu menutupi kebutuhannya , seperti denganmengenyangkannya dengan makan dan minum , menghangatkan badan , dan istirahat

    yang teratur.

    Kedua , sesuatu yang membutuhkan pemikiran dan penelitian , seperti mengobati

    penyakit penyakit yang banyak terjadi sekarang ini karna sesuatu yang berlebihan atau

    keluar dari kenormalannya , seperti kepanasan , kekeringan , kelembaban , atau yang

    menyangkut dari keduanya . jenis inipun dibagi menjadi dua macam : Maddiyyah dan

    kaifiyyah

    a . Maddiyah  atau suatu penyakit yang terjadi karna suatu materi atau unsure penyakit

    penyebabanya. Untuk menyikapi hal ini, maka dalam pengobatannya , pengaruhnya pada

    tubuh , dan barulah dicari obatnya .

    b . Kaifiyyah  atau suatu penyakit dimana anggota badan keluar dari kerangkanya baik

    dengan perubahan bentuk , perubahan rongga , perubahan fungsi , perubahan tekstur ,

    perubahan gerak , perubahan jumlah , perubahan tulang ataupun perubahan posisi .

    sesungguhnya apabila anggota badan itu bersatu dengan lainnya , maka itulah tubuh yang

    sempurna .Namun disaat salah satu anggota tubuh itu keluar dari asalnnya maka itulah

    yang dianggap sebagai suatu penyakit umum.

    Perbedaan anatara kedua macam penyakit ini adalah penyakit kaiyfiyyah terjadi

    setelah kehilanagan unsure dengan meninggalkan satu pengaruh khususnya dan penyakit

    penyakit yang menyertainya . Delapan bentuk penyakit yang menyertainya yaitu empat

    yang sederhana (dingin , panas , lembab , kering ) dan empat yang rumit ( panas yang

    lembab , panas yang kering , dingin yang lembab , dingin yang kering ) . terkadang

    penyakit itu datang di sertai unsure lainnya namun , namun terkadang tidak.

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    37/67

    37

    Secara umumnya , tubuh dibagi atas tiga keadaan .

    a. Keadaan normal dimana tubuh badan menjadi sehat

    b . Keadaan diluar batasann normal , dimana tubuh munkin dapat menjadi sakit .

    c. keadaan pertengahan antara keadaan kedua tersebut.

    Rasulullah melakukan pengobatan pad dirinya dan memerintahkan siapaun yang

    terkena penyakit untuk berobat ,umumnya obat obatan yang dipergunakan dalam

    pengobatn penyakit hati adalah dengan kalimat sugesti atau kata kata layknya mantera.

    Dan terkadng ditambah dengan kalimat lain yang menolongnya atau yang mamapumeminimalisasai penyebarannya . inilah bentuk pengobatan yang dilakukan umat

    terdahulu dengan beragam jenisnya , dari bangsa arab , turki dan Qibti . merekapun

    menggunakan mantera yang dipakai oleh bangsa Romawi , yunani , dan india.

    C . PENCEGAHAN 

    Rasulullah brsabda; 

    )        ،          ت       ام       ا  اد        ا !  " #$  % & ' ا د (    

     )* 

    &  ا 

    !  +  ) * 

    &   

     ,    )  -   . %   /0  1   2  3   

    ‘’ Perut anak anda tidak akan dipenuhi dengan keburukan apabila suapan yang

    dimasukkannya sesuai dengan kebutuhannya .Hendaknya isinya tidak lebih dari

    sepertiga untuk makanannya , dan sepertiga untuk nafasnya .’’ ( HR Ahmad )

    Penyakit sebagaimana kami telah jelaskan sebelemnya twrdiri atas dua macam .

    Maddiyah yang terjadi dikarenakan menambahnya unsure yang berlebihan dalam tubuh

    sampai membahayakan kegiatan kebiasaan hingga menimbulkan banyak penyakit .

    Diantara penyebabnya yaitu karena masukknya makanan kedalam tub uh sebelem

    pencernaan pertama , kelebihannya kadar makanan yang dibutuhkan tubuh. Sedikitnya

    gizi dalam mkanan yang dimkan , pencernan yang terlamabat , ataupun bnayaknya jenis

    makanan dengan susunan yang beragam .

    Jika perut seseorang terbiasa diisi dengan cara diatas maka sesungguhnya hal itu

    akan mendatngkan penyakit yang bermacam macam .Diantr penyakit tersebut ada yang

    mudah hilang dan adaa yang susaah sembuhnya , Namun lain halnya apabila seseorang

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    38/67

    38

    makan dengan secukupnya , makan hanya untuk memenuhi kebutuhan tubuh saja daan

    seimbang dalam jumlah dn takrannya maka hal ini akan lebih berguna untuk tubuh

    daaripaada memakan maakanaanyang sangat banyak namun tidak terkendali gizinya .

    Tingkatan makanannya ada tiga yaiti , tingkatan kebutuhan , tingkatan

    kecukupan , dan tingkatan berlebihan . Rasulullah menekankan agar manusia makan

    sesuai dengan kebutuhan perutnya saja sehingga ia tidak akaan lemas dan kekuatannya

    pun tidak hilang .Apabila ia tidak bisa menghindarinnya , maka makanlah hanya untuk

    sepertiga perutnya saja dan sisakan sepertiga lainnya untuk minumnya dan sepertiga

    lainnya untuk nafasnya . Hal ini lebih bermanfaat untuk tubuh dan hatinya

    Jika perut penuh dengan makanan, maka tidak ada lagi ruang untuk minumnya

    dan juga napasnya . pada sat itulah ia akan merasakan sakit dan lelah sebagaimaana

    seorang hamil yang sedang membwa kehamilannya . selain itu, konsentrasinya akan

    pecah hingga kemalasaan akaan selalaau menghantuinya dan syahwatnya makin

    meninggi . perut yang penuh sangat berbahaya bagi hati dan tubuh , jika hal ini selalaau

    dilakukan secara terus – menerus atau terllu sering. Namun, apabila perut yang punnah itu

    hanya sesekali , hal ini masih dapat dimaklumi

    Bukhari meriwayatkan bahwa abu huraiirah minum susu dihadapan nabi saw .

    sampai ia berkata ,’’demi yang mengutusmu dengan kebenaraan , aku tidak menemukan

    lagi jaln baginyaa ,’’ para sahabatpun makan dihadapan Nabi saw. Sampai kenyng ,

    sesungguhnyaa kenyaang yang berlebihan mampu melemahkan kekuatan dan badan

    walupun itu menyuburkannya . sesungguhnya kekuaatan bagi badan didapatkan dengan

    kadar makanan yang diterima dan bukan dari banyaknya.

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    39/67

    39

    BAB VII

    GANGGUAN DAN KESEHATAN JIWA DALAM ISLAM

    A.  Pengertian

    Gangguan kesehatan jiwa adalah gangguan yang menyebabkan

    kepribadian seseorang terganggu sehingga tidah sanggup atau mengalamai

    bebrapa kegagalan dan menjalankan tugas kehidupannya sehari-hari.8 

    Dilihat dari berat ringannya gangguan jiwa dapat dibagi menjadi

    tiga jenis :

    1.  Gangguan ringan seperti kegelisahan atau ketegangan

    2.  Gangguan sedang seperti berbagai keluhan-keluhan hingga

    mengganggu kesehatan fisik yang mungkin sudah tergolong

    neurosa

    3.  Gangguan berat yaitu yang disebut penyakit jiwa atau psikosa

    B.  Jenis-Jenis Psikopatologi atau Penyakit Jiwa Dalam Islam

    Baik dalam al-Qur’an maupun al-Sunnah, jenis-jenis psikopatologi

    banyak sekali antara lain :

    1.  Al-bakhil (pelit / kikir)

    Bakhil yaitu keengganan atau ketidaksediaan untuk

    memberikan sebagian hartanya kepada pihak-pihak lain yang

    membutuhkan , seperti fakir miskin, kepentingan umum,

    kegiatan-kegiatan social dan agama.

    Sikap kikir adalah kebakhilan yang melampaui batas, yaitu

    suatu keinginan seseorang untuk memiliki apa yang dimiliki

    orang lain. Seperti firman Allah yang artinya “Dan adapun

    orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta

    mendustakan pahala terbaik. Maka kelak kami akan

    menyiapkan baginya (jalan) yang sukar (QS, al-Lail: 8-10)”

    8

     Isep Zainal Arifin H,Bimbingan Penyl!an Islam Pengembangan "a#$a! Bimbingan Psi#%&erapiIslam,'a(a$ali Pers,2009)!al)16)

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    40/67

    40

    2.  Aniaya

    Aniaya adalah perbuatan yang melanggar hukum dan

    keadilan serta menimbulkan kerugian pada diri sendiri maupun

    orang lain serta menimbulkan kerusakan terhadap

    lingkungannya, seperti firman Allah yang artinya

    “Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia

    sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim

    kepada diri mereka sendiri (QS Yunus:44)”

    3.  Dengki

    Dengki artinya perasaan tidak senang melihat orang lain

    memperoleh keberuntungan dan kebajikan. Orang-orang yang

    dengki senantiasa mengharapkan dan berupaya agar

    keberuntungan yang diperoleh orang lain itu hilang atau jatuh

    kepada si pendengki itu sendiri.

    4.  Ujub (riya’)

    Ujub artinya membesar-besarkan perbuatan bbaik diri-

    sendiri dan perasaan puas karenanya, dengan perasaan bahwa

    dirinya lebih unggul dari orang lain, bahkan menyatakan bahwa

    dirinya telah bebas dari seluruh keburukan dan kesalahan.

    5.  Nifaq

    Nifaq artinya bermuka dua atau berpura-pura , yang

    menjadi karakteristik orang munafik. Nifaq adalah

    menampakkan sesuatu yang dipandang baik oleh orang lain,

    padahal didalam hatinya tersembunyi kebusukan dan

    keburukan.

    6.  Ghadab

    Ghadab diartikan secara khusus sebagai marah atau

    kemarahan yang konotasinta negative dan berlebi-lebihan,

    sedangkan secara umum diartikan sebagai al nafsu al-ammarah

    bissu yang selalu mendorong perbuatan jahat, sehingga

    mengakibatkan kerugian pada diri sendiri dan orang lain.

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    41/67

    41

    7.  Dendam

    Dendam adalah sifat atau sikap suka membalas atas rasa

    sakit yang telah diderita sebelumnya kepada orang yang telah

    menyakiti atau kepada orang lain karena rasa ingin

    menumpahkan kemarahandan kepuasan hawa nafsu yang ada

    didalam hati. Atau sifat tidak senang member maaf kepada

    orang lain yang telah menyakit dan atau telah

    menimpakkanrasa tidak nyaman.

    8.  Takabbur (sombong, angkuh)

    Takabbur adalah sikap menyombongkan diri karena merasa

    dirinya mempunyai banyak kelebihan dan menganggap orang

    lain mempunyai banyak kekurangan. Latar belakang sikap

    sombong ini disebabkan oleh cara menganggap atau

    memandang dirinya dari kaca mata kebesaran dan kemuliaan

    dunia serta memandang orang lain dari kacamata kerendahan

    dan kehinaan dunia.

    9. 

    Was-was

    Was-was adalah bisikan-bisikan halus yang mengandung

    rayuan dan bujkan untuk melakukan kejahatan dan

    pengingkaran terhadap Allah swt.

    10. Kadzib (pendusta)

    Pendusta ialah sikap atau sifat yang suka berbicara tidak

    benar dari kenyataan, apapun yang ia katakana hanya brupa

    kebohongan yang bertujuan ingin dengan sengaja menyebar

    fitnah dan berita dusta kepada orang lain.

    11. Rakus dan serakah

    Rakus dan serakah adalah suatu sikap yang sangat

    berlebihan dalam mencintai dunia, harta benda dan lain

    sebagainya, sehinggamengalahkan kepentingan agamanya.

    12. Berputus asa

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    42/67

    42

    Putus asa adalah hilangnya semangat berjuang untuk

    meraih sesuatu kebenaran yang hirarki, seperti hilangnya

    semangat bertaubat, hilangnya semangat beribadah,hilangnya

    semangat menuntut ilmu dan hilangnya semangat untuk

    mencari keridaan dan kecintaan Allah.

    13. Pemalas

    Sikap pemalas adalah salah satu dari penyakit hati yang

    akan melemahkan mental atau kejiwaan bagi pelakunya.

    Orang-orang yang telah termakan barang-barang haram dan

    najis biasanya mudah terkena penyakit ini.

    14. Hilangnya rasa mali

    Yang dimaksud dengan hilangnya rasa malu dalam diri

    seseorang adalah apabila :

    a.  Ia tidak malu meninggalkan perintah Allah dan tidak

    malu melanggar larangan Allah

    b.  Ia tidak malu melakukan perbuatan maksiat dihadapan

    Allah dan makhluk-Nya

    c.  Ia tidak malu menampakkan aurat dan kehormatannya

    kepada orang lain

    d.  Ia tidak malu melakukan pembelaan diri dari akibat

    perbuatannya yang buruk, jahat, dan bertentangan

    dengan hokum-hukum Allah maupun hak-hak hamba,

    dan mengajukanberbagai dalil dan alasan, bahkan tidak

    segan-segan ia mengkambinghitamkan orang lain yang

    tidak bersalah.9 

    Meskipun tidak terhingga banyaknya, namun setidak-tidaknya

    dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu (1) psikopatologi yang

    berhubungan dengan akidah dan berhubungan dengan tuhan (illahiyah),

    seperti syirik,kufur, zindiq dan sebagainya; (2) psikopatologi yang

    9

     'a!ay *ri Iin, Psi#%&erapi Perspe#&if Islam + Psi#%l%gi %n&emp%rer,-I. /alangPrees,/alang,2009)!al)145166)

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    43/67

    43

    berhubungan dengan hubungan kemanusiaan (insaniyah), seperti hasad,

    ujub, ghadab, su al-zhan dan sebagainya; (3) psikopatologi yang

    berhubungan dengan akidah dan hubungan dengan manusia seperti riyak,

    nifak dan sebagainya.

    Penderita penyakit batiniah ini secara fisik boleh jadi

    berpenampilan gagah, tetap kuat, namun hatinya rapuh, menderita, resah,

    gelisah, gersang, dan tidak mampu menikmati kjayaan fisiknya .

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    44/67

    44

    BAB VIII

    A.  Pengertian psikoterapi

    Psikoterapi adalah pengobatan dengan secara psikologis untuk masalah

    yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan prilaku. Psikoterapi berasal dari dua

    kata, yaitu “Psyche” yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan “ Therapy” yang

    artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Psikoteraoi juga disebut

    dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental atau terapi pikiran. Istilah ini

    mencakup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu dalam

    mengatasi gangguan emosionalnya, dengan cara memodifikasi perilaku, pikiran,

    dan emosinya, sehingga individu tersebut mampu mengembangkan dirinya dalam

    mengatasi masalah psikisnya. Psikoterapi merupakan proses interaksi formal

    antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan

    memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien.Seorang psikoterapis dngan

    pengetahuan dan keterampilan psikologisny akan membantu klien mrngatatasi

    keluhan secara professional dan legal.

    Pengetahuan tentang psikoterapi sangat berguna untuk :

    1)  Membantu penderita dalam memahami dirinya, mengetahui sumber-

    sumber psikopatologi dan kesulitan penyusaian diri, serta member

    perspektif masa depan yang lebih cerah dalam kehidupan jiwanya.

    2)  Membantu penderita dalam mendiagnosis bentuk-bentuk

    psikopatologi

    3)  Membantu penderita dalam menentukan langkah-langkah praktis dan

    plaksanaan terapinya.10

     

    B.  Tujuan dan manfaat psikoterapi berdasarkan Al-Qur’an dan

    Hadist

    10

     !&&p$$$) %mpa siana )%mselian!aiya&ipsi#%&rapymenr& alrananassnna!551b0867a333111e21b65b4

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    45/67

    45

    Tujuan psikoterapi adalah memperkuat motivasi klien untuk melakukan

    hal yang benar. mengurangi tekanan emosional, mengembangkan potensi klien,

    mengubah kebiasaan, memodifikasi struktur kognisi, memperoleh pengetahuan

    tentang diri, mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan hubungan

    interpersonal, meningkatkan kemampuan mengambil keputusan, mengubah

    kondisi fisik, mengubah kesadaran diri mengubah lingkungan social.

    Manfaat Psikoterapi Manfaat Psikoterapi secara non spesifik, psikoterapi

    dapat menambah efektivitas terapi lain yaitu sebagai suatu yang spesifik atau

    khusus. Psikoterapi merupakan rangkaian teknik yang digunakan untuk mengubah

    perilaku (teknik merupakan rangkaian tindakan yang dibakukan untuk

    mendapatkan perubahan tertentu, bukan urutan perubahan alamiah, sehingga

    harus dilatih untuk mencapai ketrampilan optimal). Dengan psikoterapi, seorang

    psikoterapis akan dapat memanfaatkkanan teknik-teknik untuk meningkatkan

    hasil yang ingin dicapainya.

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    46/67

    46

    BAB IX

    TERAPI KECEMASAN DALAM ALQUR’AN DAN SUNNAH

    Dalam kehidupan sehari hari kita sering dilanda rasa cemas dan gelisah

    akibat tekanan hidup dan berbagai masalah yang dihadapi. Kadangkala ada pula

    orang yang dilanda kecemasan dan kekuatiran dengan penyebab yang tidak jelas

    dan tidak diketahui. Orang yang selalu ingat dan bertawakal pada Allah  insya

    Allah tidak akan mengalami rasa cemas dan gelisah berlebihan dalam menghadapi

    berbagai masalah . Mereka yakin akan pertolongan dan lindungan Allah pada diri

    mereka. Mereka yakin dengan naungan dan lindungan Allah  tidak ada satu

    kekuatanpun yang dapat mencelakai dan menghalahkan mereka.

    Ayat tertentu yang dibaca berulang ulang dengan penuh keyakinan dapat

    menghilangkan rasa gelisah, cemas dan ketakutan yang berlebihan. Apalagi jika

    ayat itu ditadaburi dan diiringi dengan doa mohon perlindungan dan pertolongan

    dari Allah. Berikut ini kami sampaikan beberapa ayat Qur’an yang dapatmenghilangkan rasa takut, cemas dan gelisah yang berlebihan .

    1.  AT TAUBAH 51 

    Dengan membaca atau mendengarkan surat At taubah 51 beserta

    tadabburnya diatas diharapkan akan muncul suatu keyakinan bahwa tidak

    akan menimpa dirinya suatu bencana atau kesulitan tanpa izin dan

    kehendak Allah. Dengan bersandar dan berserah diri pada Allah akan

    muncul rasa aman dan nyaman dalam hati orang tersebut. Ia yakin bahwa

    dirinya berada dalam naungan dan lindungan Allah.

    1.  ALI IMRAN 160 

    Dengan membaca dan mendengarkan surat Ali Imran ayat 160 ini serta

    mentadabburinya akan muncul keyakinan dalam diri seseorang bahwa jika

    Allah menolongnya , maka tidak ada satu kekuatanpun yang dapat

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    47/67

    47

    mengalahkannya. Keyakinan ini akan menghilangkan rasa cemas, kuatir dan

    was was terhadap ancaman yang datang dari mana saja. Ia yakin dalam

    naungan dan lindungan Allah tidak ada satu kekuatanpun yang dapat

    mencelakainya. Ia yakin dengan pertolongan Allah ia bisa mengatasi

    berbagai masalah yang hadir dihadapannya. Ia yakin bersama Allah tidak ada

    masalah yang tidak bisa diatasi.

    2.  AL ANFAL 9-10 

    Dengan membaca dan mendengarkan surat al Anfal 9-10 ini secara

    berulang ulang dan mentaburinya , diharapkan akan muncul keyakinan

    bahwa Allah akan mengirim 1000 malaikat yang datang dari segala penjuru

    langit dan bumi untuk memberi pertolongan mengatasi berbagai masalah

    yang sedang dihadapi. Keyakinan ini akan menimbulkan rasa aman, nyaman

    dan tentram didalam hati orang yang bersangkutan. Ia yakin bahwa ia tidak

    berjuan sendiri dalam mengatasi masalahnya, tapi ada ribuan Malaikat

    disekelilingnya yang selalu siap memberi pertolongan dan bantuan baginya.

    A. 

    Definisi Kecemasan 

    Kesulitan dalam menggambarkan kecemasan telah menimbulkan banyak

    definisi. Karena orang akan menjadi bingung oleh banyaknya definisi yang

    dikemukakan, maka di sini hanya akan diutarakan tiga definisi mengenai

    kecemasan, yakni: 1. Suatu perasaan yang berlebihan terhadap ketakutan,

    kekhawatiran, dan bencana yang akan datang (Goldenson, 1970: 90 dalam

    Yustinus (2010); 2. Kesadaran akan tegangan yang tidak menyenangkan(Menninger, 1963: 129 dalam Yustinus (2010); 3. Kekhawatiran yang disebabkan

    oleh suatu ancaman terhadap nilai yang dianggap individu sangat penting bagi

    eksistensinya sebagai suatu diri (May, 1967: 72 dalam Yustinus (2010).

    B.  Kecemasan dalam Al-Quran dan As-Sunnah 

    Kecemasan adalah salah satu penyakit yang banyak tersebar diantara

    manusia. Dalam bahasa Arab dikatakan bahwa bila sesuatu cemas, maka ia akan

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    48/67

    48

    bergerak dari tempatnya. Hingga bisa dikatakan bahwa bentuk kecemasan adalah

    adanya perubahan atau goncangan yang berseberangan dengan ketenangan yang

    Allah gambarkan dalam firman-Nya dalam surah al-Fajr ayat 27-30, “Hai jiwa

     yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-

     Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke

    dalam surge-Ku.” 

    Kecemasan lahir dari adanya ketakutan akan masa depan atau akan terjadi

    sesuatu yang tidak diharapkan ataupun adanya pertentangan dalam diri. Bisa

    dibilang kecemasan lebih parah dari ketakutan biasa. Ketakutan umumnya akan

    hilang dengan hilangnya penyebab yang memunculkannya. Namun, kecemasan

    yang sudah muncul seolah akan tetap menjadi lingkaran setan dalam dirinya.

    Apabila salah satu penyebab kemudian hilang, maka akan timbul sebab lainnya

    yang datang dari bisikan setan.

    Kecemasan bisa jadi datang dengan tiba-tiba dan hanya sementara

    sebagaimana yang dikenal pada saat ini dalam kehidupan manusia. Dan,

    terkadang pula menimpa manusia beberapa waktu, beberapa hari. Terkadang

    dalam jangka waktu yang lama, terkadang sebentar tergantung keadaan yang ada.

    1.  Penyebab Kecemasan

    Sesungguhnya manusia tidak dilahirkan dengan penuh ketakutan ataupun

    kecemasan. Sesungguhnya ketakutan dan kecemasan itu hadir karena adanya

    emosi yang berlebih. Selain itu, keduanya pun mampu hadir karena lingkunganyang menyertainya, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun pekerjaan.

    Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa penyebab hadirnya kecemasan antara

    lain sebagai berikut.

    a) Rumah yang penuh pertengkaran ataupun salah pengertian atau penuh

    dengan kesalahpahaman serta adanya ketidakpedulian orang tua terhadap anak-

    anaknya.

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    49/67

    49

    b) Lingkungan yang memfokuskan pada persaingan memperebutkan materi

    ataupun pertengkaran demi mempertahankan hidup dan juga yang menumbuhkan

    ambisi manusia hingga mampu mengalahkan akhlak dan hati nuraninya.

    c) Menurut Adil Fathi (2004) salah satu penyebab kecemasan yang dialami

    oleh kebanyakan orang adalah rasa jengkel pada diri mereka dengan tingkah laku

    dan perbuatan orang lain atau mereka merasa diabaikan oleh orang lain, sehingga

    ia merasa rendah diri. Berawal dari hal itulah, ia mulai merasa rendah diri dan

    tidak dihormati oleh orang lain. Akibatnya, ia sering merasa sedih karena ia telah

    berbuat baik kepada mereka, namun mereka tidak membalasnya dengan kebaikan

    bahkan mereka membalasnya dengan penolakan.

    Dalam Islam, kekecewaan karena pengabaian tidak akan terjadi karena

    dasar atau niat dari melakukan setiap kebaikan adalah karena Allah Swt. Jadi

    apakah akan mendapat balasan atas kebaikan atau tidak, seseorang tak akan

    mengkhawatirkannya karena keyakinan bahwa setiap balasan sudah diatur oleh

    Maha Pemberi Balasan.

    Agama Islam yang suci telah mengajarkan kita kaidah yang luhur

    berkaitan dengan hal ini. Kaidah ini terungkap dalam sabda Rasulullah saw.,

    “Yang dimaksud dengan waasil (penyambung silaturrahmi), bukanlah mukaafi

    (orang yang membalas dengan balasan setara), akan tetapi yang dimaksud

    dengan waasil (penyambung silaturrahmi) adalah orang yang apabila ia telah

    diputus hubungan silaturahminya ia berusaha menyambungnya lagi.” (HR

    Bukhari dan yang lainnya)

    Demi Allah, itu adalah kaidah yang sangat berharga agar terbebas dari rasa

    cemas yang timbul karena tidak adanya keseimbangan dalam suatu hubungan.

    C. 

    Islam memandang Penyebab Kecemasan 

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    50/67

    50

    Kecemasan seringkali merampas kenikmatan dan kenyamanan hidupnya,

    serta membuat mereka selalu gelisah dan tidak bisa tidur lelapsepanjang malam.

    Ada beberapa hal yang selalu menyebabkan situasi tersebut terjadi di antaranya :

    1.  Lemahnya keimanan dan kepercayaan terhadap Allah Swt.

    2.  Kurangnya tawakkal mereka terhadap Allah Swt.

    3.  Terlalu sering memikirkan kejayaan masa depannya dan apa yang akan

    terjadi kelak dengan pola pikir dan cara pandang yang negative terhadap

    dunia dan seisinya.

    4. 

    Rendahnya permohonan mereka tentang tujuan dari penciptaan mereka.

    5.  Selalu tergantung pada diri sendiri dan sesama manusia lain dalam urusan

    di dunia, sehingga lupa menggantungkan hidupnya kepada Allah Swt.

    6.  Mudah dipengaruhi oleh hawa nafsu ketamakan, keserakahan, ambisi,

    keegoisan yang berlebihan.

    7.  Meyakini bahwa keberhasilan berada di tangan manusia sendiri atau

    ditentukan oleh usahanya sendiri.

    Akan tetapi, sesungguhnya manusia tidak dilahirkan dengan penuh

    ketakutan ataupun kecemasan. Pada dasarnya ketakutan dan kecemasan hadir

    karena adanya luapan emosi yang berlebihan. Selain itu, keduanya hadir karena

    adanya faktor lingkungan yang menyertainya, misalnya sekolah, keluarga, dan

    sosial (pekerjaan dan budaya masyarakat).

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    51/67

    51

    BAB X

    TERAPI HYSTERIA

    A.  PENGERTIAN HISTERIA

    Histeria merupakan penyakit yang terjadi akibat ketidakmampuan

    seseorang menghadapi kesukaran-kesukaran, tekanan perasaan,

    kegelisahan, kecemasan dan pertentangan batin. Dalam rnenghadapi

    kesukaran itu orang tidak mampu menghadapinya dengati cara yang wajar,

    lalu melepaskan tanggung jawab dan lari secara tidak sadar kepada gejala-

    gejala hysteria yang tidak wajar. Diantara gejala-gejalanya ada yang

    berhubungan dengan fisik dan ada pula yang berhubungan dengan mental. 

    B.  JENIS –JENIS HISTERIA 

    1.  Hysteria konversia  Dengan tanda-tanda konflik mental yang

    diubah ke dalam symptom-simptom jasmaniah seperti

    kelumpuhan, kebutaan, dan anesthesia a tau mati rasa. 

    2.  Somnabulisme atau tidur berjalan 

    3.  Fugue atau pelarian , dengan mana penderita jadi kehilangan

    ingatan akan pengalaman-pengalaman pribadi dimasa lalu. 

    4.  Pribadi majemuk Pribad ganda atau majemuk mutiplepersonality,

    yaitu kepribadian yang terbelah dalam dua, tiga atau lebih

    kepribadian, dengan dissosiasi, serta kesadaran-kesadaran yang

    berbeda. 

    Ciri-ciri kepribadian penderita hysteria antara lain sebagai berikut :

    1.  Pasien bersifat sangat egoistis, selfish dan semau gue, perangainya

    semisal anak yang manja dan busuk. Selalu menginginkan

    perhatian dan belas kasihan sebanyak-banyaknya, disamping

    mengharapkan pujian. 

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    52/67

    52

    2.  Selalu merasa tidak bahagia sangat sugestibel dan sensitive sekali

    terhadap opini orang lain. Selanjutnya dia melakukan semua

    sugesti orang lain itu untuk mendapatkan pujian, perhatian dan

    persetujuan. Akibatnya, ia malah mengalami banyak kebingungan

    dan konflik batin. 

    3.  Emosinya sangat kuat dan semua penilaiannya ditentukan oleh rasa

    suka tidak suka yang kuat. 

    4.  Selalu cenderung untuk melarikan diri dari kesulitan dan hal-hal

    yang tidak menyenangkan. Lalu berusaha dengan symptom-

    simptom fisik yang sengaja dibuat-buat, ditiru atau dihebatkan

    berupa gejala pingsan dan pura-pura sakit, untuk memperpanjang

    usaha melarikan diri , atau berusaha untuk mendapat kan maaf

    serta belas kasihan dari orang luar, tujuan utama dari perbuatannya

    ialah untuk menghindari tugas-tugas tertentu atau menghindari

    situasi yang tidak menyenangkan. Pendapat aliran psikoanalisa

    mengatakan bahwa kelemaha pribadi berupa pembawaan. Timbul

    fiksasi ide-ide yang keliru dan macam-macam perasaan negative (

    malu, bersalah, berdosa, gagal )..yang ditekan menjadi komplek

    terdesak dan kemudian timbul menjadi banyak komplik internal,

    elemen-elemen yang ditekan dalam ketidaksadaran itu lalau

    ditampilkan keluar melalui motor behavior. Jadi, symptom histeris

    itu merupakan ekspresi yang dikamuflase dari fiksasi ide-ide dan

    elemen-elemen yang ditekan tadi. Selanjutnya terjadi dissosiasi

    antara dirinya dengan lingkungannyadalam berbagai bentuk dan

    graadasi. 

    Stigma atau ciri khas yang sering menyertai gejala histeris adalah :

    1.  Sering merasa pusing. Bisa juga mengalami stupor bagaikan

    terbius dan tidak merasakan apa-apa. Kadang-kadang seperti dalam

    keadaan trance ( seperti dlaam mimpi yang spiristis, merawankan

     jiwa ) 

  • 8/19/2019 MAKALAH 1.pdf

    53/67

    53

    2.  Menjadi sangat pelupa atau pikun, sering dibarengi symptom

    somnabulistis, fugue, ataupun pribadi majemuk. 

    3.  Adakalanya timbul keakitan-kesakitan histeris sekalipun tidak ada

    kesakitan organis yang disebabkan oleh sugesti diri dan ide-ide

    fixed yang salah ( merasa betul-betul sakit ). 

    4.  Ada juga yang menderita kelumpuhan, anggota badan menjadi

    kaku, buta, tuli dan disertai invalidisme lain-lain yang sifatnya

    sementara. 

    5.  Sangat sugestibel, egosentris , selfish, dengan emosi yang tidak

    stabil. 

    6.  Ada tics ( gerak-gerak fical, diwajah ) dan tremor atau selalu

    bergetar atau gemetaran, ada juga yang sering kali kejang-kejang

    dan mau muntah. 

    7.  Ada anaesthesia, yaitu tidak bisa merasa apa-apa. Dan sering

    mendapat gangguan pada alat pernapasan. 

    C. 

    BENTUK-BENTUK HISTERIA

    1.  Hysteria minor ( bentuk lunak dari symptom hysteria )