Top Banner
MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN SISTEM MANAJAMEN DI RUANGAN LANTAI 5 RUMAH SAKIT PLUIT JAKARTA Disusun oleh Kelompok VI TK. II-B : 1. Amirul Amri 2. Eko Febriyanto 3. Endang Purwanti 4. Karwiyana Putri 5. Rosalia Welerubun 6. Sofiaty Fatma 7. Sonia Febriyanti AKADEMI KEPERAWATAN HANG TUAH JAKARTA TAHUN 2013
28

Makalah Manajemen Keperawatan PDF

Jan 21, 2016

Download

Documents

EKO FEBRIYANTO
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

SISTEM MANAJAMEN DI RUANGAN LANTAI 5

RUMAH SAKIT PLUIT JAKARTA

Disusun oleh Kelompok VI TK. II-B :

1. Amirul Amri

2. Eko Febriyanto

3. Endang Purwanti

4. Karwiyana Putri

5. Rosalia Welerubun

6. Sofiaty Fatma

7. Sonia Febriyanti

AKADEMI KEPERAWATAN HANG TUAH JAKARTA

TAHUN 2013

Page 2: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada

penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Sistem

Manajemen di Ruangan Lantai 5 Rumah Sakit Jakarta“. Adapun tujuan dan

maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata ajar Manajemen

Keperawatan.

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun tidak luput dari kesulitan dan

hambatan tetapi berkat bantuan dan petunjuk serta kerja sama, maka makalah ini

dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, oleh karena itu

pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kolonel Laut (K/W) Rita Wismajuani, SKM, MAP selaku direktur Akademi

Keperawatan Hang Tuah Jakarta.

2. Ns. Yana Setiawan, SKM, S.Kep selaku Pudir I Akademi Keperawatan

Hang Tuah Jakarta.

3. Ns. Hairunnisa, S.Kep. selaku koordinator mata ajar Manajemen

Keperawatan dan Dosen Pembimbing Makalah.

4. Orang tua penyusun yang telah memberikan dukungan moral maupun

material.

5. Rekan–rekan mahasiswa/i Akademi Keperawatan Hang Tuah Jakarta yang

telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Segala kemampuan dan daya upaya telah diusahakan semaksimal mungkin,

namun penyusun menyadari masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun

sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

menyempurnakan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi pembaca khususnya di dunia keperawatan.

Jakarta, September 2013

Penyusun

Page 3: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 1

C. Ruang Lingkup .......................................................................................... 2

D. Metode Penulisan ....................................................................................... 2

E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................ 3

A. Pengertian Manajemen Keperawatan.......................................................... 3

B. Tujuan Manajemen Keperawatan ............................................................... 3

C. Fungsi Manajemen Keperawatan ............................................................... 3

D. Prinsip-Prinsip Manajemen Keperawatan ................................................... 4

E. Filosofi Manajemen Keperawatan .............................................................. 5

F. Ruang Lingkup Manajemen Keperawatan .................................................. 5

G. Macam – Macam Metode Asuhan Keperawatan ......................................... 6

BAB III HASIL OBSERVASI .......................................................................... 17

A. Kondisi Umum Ruangan .......................................................................... 17

B. Pedoman Wawancara ............................................................................... 19

C. Pedoman Observasi .................................................................................. 20

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................. 23

A. Fasilitas dan Peralatan .............................................................................. 23

B. Ketenagaan .............................................................................................. 23

C. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan ........................................................... 24

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 25

A. Kesimpulan .............................................................................................. 25

B. Saran........................................................................................................ 25

Page 4: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pada saat ini rumah sakit

keberadaannya sangat penting bagi masyarakat. Dalam melakukan sebuah

pelayanan rumah sakit harus berdasarkan pada pendekatan kesehatan (

promotiv, preventif, kuratif dan rehabiltatif ) dan dilaksanakan menurut

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Rumah sakit juga dituntut

untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Sebuah kualitas rumah

sakit dapat berpengaruh pada citra rumah sakit tersebut.

Di dalam sebuah rumah sakit profesi keperawatan merupakan salah

satu bagian yang cukup penting dalam meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan disamping profesi kesehatan lainnya. Dimana dalam

pelaksanaannya semua profesi bertujuan untuk memberikan pelayanan

kesehatan yang optimal dan prima.

Begitupun dengan Rumah Sakit Pluit, dalam memberikan asuhan

keperawatan terhadap klien menerapkan metode tim, dimana setiap ruangan

dibagi menjadi beberapa tim dan setiap tim terdiri dari beberapa perawat

pelaksana, setiap perawat pelaksana mempunyai tanggung jawab terhadap

beberapa pasien. Dengan metode tersebut Rumah Sakit Pluit dapat

memberikan pelayanan yang maksimal.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah agar

mahasiswa/i perawat dapat mengetahui dan memahami konsep dasar dan

penerapan manajemen keperawatan di rumah sakit dan untuk mengetahui

konsep dan manajemen yang diterapkan pada Rumah Sakit Pluit.

Page 5: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

2

C. Ruang Lingkup

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun membahas mengenai teori-

teori manajemen keperawatan di rumah sakit, mengobservasi serta

mewawancarai salah satu staf rumah sakit tersebut.

D. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah

menggunakan beberapa metode antara lain :

1. Metode Studi Pustaka

Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan

mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan teori dan

konsep baik berupa buku maupun informasi di internet.

2. Metode Observasi

Yaitu metode yang dilakukan dengan pengamatan atau

penelitian terhadap objek yang menjadi pembahasan.

3. Metode Wawancara

Yaitu metode yang dilakukan dengan wawancara terhadap

narasumber yang menjadi objek dalam pembahasan.

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN yang terdiri dari Latar Belakang, Tujuan

Penulisan, Ruang Lingkup, Metode Penulisan Dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORI yang terdiri dari Pengertian Manajemen

Keperawatan, Tujuan Manajemen Keperawatan, Fungsi Manajemen

Keperawatan, Prinsip-Prinsip Manajemen Keperawatan, Filosofi

Manajemen Keperawatan, Ruang Lingkup Manajemen Keperawatan,

Macam – Macam Metode Asuhan Keperawatan.

BAB III HASIL OBSERVASI yang terdiri dari Kondisi Umum Ruangan,

Pedoman Wawancara, Pedoman Observasi.

BAB IV PEMBAHASAN yang terdiri dari Model Pelayanan Keperawatan,

Sistem Manajemen Tenaga Kerja di Ruangan, Fasilitas Peralatan dan

Kapasitas Ruangan, Tindakan Keperawatan Sesuai SOP.

BAB III PENUTUP yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 6: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

3

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Manajemen Keperawatan

Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui

upaya orang lain. (P. Siagian, 2000)

Sedangkan manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan

pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan

asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan

masyarakat. (Gillies, 1989)

Jadi manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus

dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber – sumber yang

ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan

keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan masyrakat.

B. Tujuan Manajemen Keperawatan

1. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan rumah sakit.

2. Meningkatkan penerimaan masyarakat akan pelayanan keperawatan

dalam mendidik perawat agar profesional dan bertanggung jawab.

3. Meningkatkan hubungan pasien, keluarga, dan masyarakat.

4. Meningkatkan komunitas antara staff.

5. Meningkatkan produktifitas antara staff.

C. Fungsi Manajemen Keperawatan

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan susunan langkah-langkah secara

sistematik dan teratur untuk mencapai tujuan organisasi atau

memecahkan masalah tertentu. Perencanaan juga diartikan sebagai

upaya memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dengan

memperhatikan segala keterbatasan guna mencapai tujuan secara

efisien dan efektif. Perencanaan merupakan langkah awal dalam

Page 7: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

4

proses manajemen, karena dengan merencanakan aktivitas organisasi

kedepan, maka segala sumber daya dalam organisasi difokuskan pada

pencapaian tujuan organisasi.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-

tugas pada orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi, sesuai

dengan kompetensi yang dimiliki. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa kegiatan ini merupakan keseluruhan proses memilih orang-

orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk

menunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi, serta mengatur

mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan

program dan tujuan organisasi.

3. Penyusunan pegawai (Staffing)

Salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia

pada organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangan

sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna

maksimak kepada organisasi.

4. Memimpin (Leading)

Merupakan salah satu fungsi manajemen yang berkenaan

dengan bagaimana menggunakan pengaruh untuk memotivasi

pegawai dalam mencapai sasaran organisasi.

5. Pengawasan (Controlling)

Controlling bukanlah hanya sekedar mengendalikan pelaksanaan

program dan aktivitas organisasi, namun juga mengawasi sehingga

bila perlu dapat mengadakan koreksi. Dengan demikian apa yang

dilakukan staff dapat diarahkan kejalan yang tepat dengan maksud

pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Inti dari controlling

adalah proses memastikan pelaksanaan agar sesuai dengan rencana.

D. Prinsip-Prinsip Manajemen Keperawatan

1. Berlandasan perencanaan

2. Melalui penggunaan waktu efektif : produktif naik

Page 8: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

5

3. Manajemen keperawatan melibatkan pengambilan keputusan

4. Berfokus pada pemenuhan kebutuhan pasien

5. Terorganisir

6. Melakukan pengarahan untuk mencapai tujuan

7. Memotivasi karyawan: kinerja naik

8. Komunikasi efektif

9. Pengembangan staff

E. Filosofi Manajemen Keperawatan

1. Filosofi manajemen keperawatan adalah keyakinan yang dimiliki oleh

tim keperawatan yang bertujuan untuk memberikan asuhan

keperawatan bermutu melalui pembagian kerja, koordinasi dan

evaluasi.

2. Mengerjakan hari ini lebih baik dari pada hari esok.

3. Manajerial keperawatan merupakan fungsi utama bidang keperawatan.

4. Mutu kerja naik sama dengan mutu pelayanan baik.

5. Keperawatan adalah proses kebutuhan individu yang menunjang

pasien melalui perubahan tingkat kesehatan hingga mencapai fungsi

optimal.

6. Tim keperawatan adalah tanggung jawab dan tanggung gugat untuk

setiap tindakan.

7. Menghargai hak pasien.

8. Perawat adalah advokat pasien yang meliputi komunikasi dan

koordinasi pasien dan keluarga.

9. Perawat memberikan pendidikan kesehatan meliputi perencanaan

pulang sehingga transisi rumah sakit dan komunitas.

F. Ruang Lingkup Manajemen Keperawatan

1. Manajemen Oparasional, ada 3 tingkatan :

a. Manajemen puncak

b. Manajemen menengah

c. Manajemen bawah

Page 9: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

6

2. Manajemen Asuhan Keperawatan adalah meliputi :

a. Pengumpulan data, validasi data, interprestasi informasi

keunikan pasien.

b. Perencanaan intervensi keperawatan ( setelah merumuskan

diagnosa keperawatan, penetepan tujuan-tujuan dengan

menggunakan sumber-sumber.

c. Penerapan rencana keperawatan ( implementasi ) perawat

mengarahkan, menolong, mengobservasi dan mendididk semua

personil keperawatan dalam asuhan pasien.

d. Evaluasi ( pertimbangan sistematis dari tujuan dibandingkan

pencapaian ).

G. Macam – Macam Metode Asuhan Keperawatan

1. Metode Tim

Yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh

sekelompok perawat. Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang

berijazah dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam

bidangnya.

Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh pemimpin

kelompok, selain itu pemimpin kelompok bertanggung jawab dalam

mengarahkan anggota tim sebelum tugas dan menerima laporan

kemajuan pelayanan keperawatan klien serta membantu anggota tim

dalam menyelesaikan tugas apabila mengalami kesulitan. Selanjutnya

pemimpin tim yang melaporkan kepada kepala ruangan tentang

kemajuan pelayanan atau asuhan keperawatan klien.

Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang

berbeda-beda dalam memberikan askep terhadap sekelompok pasien.

Ketenagaan dari tim ini terdiri dari :

a. Ketua tim

b. Pelakasana perawatan

c. Pembantu perawatan

Page 10: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

7

Adapun tujuan dari perawatan tim adalah : memberikan asuhan

yang lebih baik dengan menggunakan tenaga yang tersedia.

a. Kelebihan metode tim :

1) Saling memberi pengalaman antar sesama tim.

2) Pasien dilayani secara komprehesif

3) Terciptanya kaderisasi kepemimpinan

4) Tercipta kerja sama yang baik .

5) Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan

interpersonal

6) Memungkinkan menyatukan anggota tim yang berbeda-

beda dengan aman dan efektif.

b. Kekurangan metode tim:

1) Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang

bukan menjadi tanggung jawabnya.

2) Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk

rapat tim ditiadakan atau terburu-buru sehingga dapat

mengakibatkan komunikasi dan koordinasi antar anggota

tim terganggu sehingga kelancaran tugas terhambat.

3) Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman

selalu tergantung atau berlindung kepada anggota tim

yang mampu atau ketua tim.

4) Akuntabilitas dalam tim kabur.

c. Peran Kepala Ruang dalam tahap:

1) Pengkajian : Mengidentifikasi masalah terkait fungsi

manajamen

2) Perencanaan :

a) Fungsi perencanaan dan fungsi ketenagaan

(1) Menunjuk Ka Tim

(2) Mengikuti serah terima klien

(3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan

Page 11: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

8

(4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang

dibutuhkan berdasarkan aktifitas dan

kebutuhan klien

(5) Merencanakan strategi pelaksanaan

keeperawatan

(6) Merencanakan logistik ruangan / fasilitas

ruangan

(7) Melakukan pendokumentasian

3) Implementasi :

a) Fungsi pengorganisasian :

(1) Merumuskan sistem penugasan

(2) Menjelaskan rincian tugas Ketua Tim

(3) Menjelaskan rentang kendali di ruang rawat

(4) Mengatur dan mengendalikan tenaga

keperawatan diruang rawat

(5) Mengatur dan mengendalikan logistik

ruangan/fasilitas ruangan

(6) Mengatur dan mengendalikan situasi lahan

praktik

(7) Mendelegasikan tugas kepada ketua Tim

b) Fungsi pengarahan:

(1) Memberikan pengarahan kepada ketua Tim

(2) Memberikan motivasi dalam meningkatkan

pengetahuan, keterampilan dan sikap anggota

Tim

(3) Memberi pujian kepada anggota Tim yang

melaksanakan tugas dengan baik

(4) Membimbing bawahan

(5) Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim

(6) Melakukan supervisi

Page 12: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

9

(7) Memberikan informasi tentang hal-hal yang

berhubungan dengan pelayanan keperawatan

di ruangan

(8) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

4) Evaluasi

a) Fungsi pengendalian:

(1) Mengevaluasi kinerja Ka Tim

(2) Memberikan umpan balik pada kinerja Ka Tim

(3) Mengatasi masalah di ruang rawat dan

menetapkan tidak lanjut

(4) Memperhatikan aspek legal dan etik

keperawatan

(5) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

d. Peran Ketua Tim dalam tahap

1) Pengkajian : mengumpukan data kesehatan klien

2) Perencanaan :

a) Fungsi perencanaan dan ketenagaan :

(1) Bersama Karu melaksanakan serah terima

tugas

(2) Bersama Karu melaksanakan pembagian tugas

(3) Menyusun rencana asuhan keperawatan

(4) Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan

asuhan keperawatan

(5) Melakukan ronde keperawatan bersama kepala

ruangan

(6) Mengorientasikan klien baru pada lingkungan

(7) Melakukan pelaporan dan pendokumantasian

3) Implementasi

a) Fungsi pengorganisasian :

(1) Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim

keperawatan

Page 13: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

10

(2) Membagi pekerjaan sesuai tingkat

ketergantungan pasien

(3) Membuat rincian tugas anggota tim dalam

keperawatan

(4) Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus

dilakukan bersama tim kesehatan lain

(5) Mengatur waktu istirahat anggota tim

(6) Mendelegasikan proses asuhan keperawatan

pada anggota tim

(7) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

b) Fungsi pengarahan :

(1) Memberikan pengarahan kepada anggota tim

(2) Memberikan bimbingan pada anggota tim

(3) Memberikan infromasi yang berhubungan

dengan askep

(4) Mengawasi proses pemberian askep

(5) Melibatkan anggota tim sampai awal dan akhir

kegiatan

(6) Memberikan pujian/motivasi kepada anggota

tim

(7) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

4) Evaluasi:

a) Fungsi pengendalian :

(1) Mengevaluasi asuhan keperawatan

(2) Memberikan umpan balik pada pelaksana

(3) Memperhatikan aspek legal dan etik

(4) Melakukan pelaporan dan pendokumantasian

e. Peran pelaksana dalam tahap :

1) Pengkajian : mengkaji kesiapan klien dan diri sendiri

untuk melaksanakan asuhan keperawatan.

Page 14: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

11

2) Perencanaan:

a) Fungsi perencanaan dan ketenagaan :

(1) Bersama Karu mengadakan serah terima tugas

(2) Menerima pembagian tugas dari katim

(3) Bersama katim menyiapkan keperluan untuk

melaksanakan asuhan keperawatan

(4) Mengikuti ronde keperawatan

(5) Menerima klien baru

3) Implementasi

a) Fungsi pengorganisasian :

(1) Menerima penjelasan tujuan pengorganisasian

tim

(2) Menerima pembagian tugas

(3) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh katim

(4) Melaksanakan program kolaborasi dengan tim

kesehatan lain

(5) Menyesuaikan waktu istirahat dengan anggota

tim lainnya

(6) Melaksanakan asuhan keperawatan

(7) Menunjang pelaporan, mencatat tindakan

keperawatan yang dilaksanakan

b) Fungsi pengarahan :

(1) Menerima pengarahan dan bimbingan dari

katim

(2) Menerima informasi yang berkaitan dengan

askep dan melaksanakan askep dengan etik

dan legal

(3) Memahami pemahaman yang telah dicapai

(4) Menunjang pelaporan dan pendokumentasian

4) Evaluasi

a) Fungsi pengendalian :

Page 15: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

12

(1) Menyiapkan menunjukkan bahan yang

diperlukan untuk proses evaluasi serta ikut

mengevaluasi kondisi pasien.

2. Metode Primary Team

Yaitu pemberian askep yang ditandai dengan keterikatan kuat

dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk

merencanakan, melakukan dan mengkoordinasikan askep selama

pasien dirawat.

a. Tugas perawat primer adalah :

1) Menerima pasien

2) Mengkaji kebutuhan

3) Membuat tujuan, rencana, pelaksanaan dan evaluasi.

4) Mengkoordinasi pelayanan

5) Menerima dan menyesuaikan rencana

6) Menyiapkan penyuluhan pulang

b. Konsep dasar :

1) Ada tanggung jawab dan tanggung gugat

2) Ada otonomi.

3) Ada keterlibatan pasien dan keluarganya

c. Ketenagaan :

1) Setiap perawat primer adalah perawat bed. side.

2) Beban kasus pasien maksimal 6 pasien untuk 1 perawat

3) Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal.

4) Perawat profesional sebagai primer dan perawat non

profesional sebagai asisten.

d. Kepala bangsal :

1) Sebagai konsultan dan pengendali mutu perawat primer

2) Orientasi dan merencanaka karyawan baru.

3) Menyusun jadwal dinas

4) Memberi penugasan pada perawat asisten.

e. Kelebihan dari metode perawat primer:

1) Mendorong kemandirian perawat.

Page 16: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

13

2) Ada keterikatan pasien dan perawat selama dirawat

3) Berkomunikasi langsung dengan Dokter

4) Perawatan adalah perawatan komprehensif

5) Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan

atau diterapkan.

6) Memberikan kepuasan kerja bagi perawat

7) Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima

asuhan keperawatan.

f. Kelemahan dari metode perawat primer:

1) Perlu kualitas dan kuantitas tenaga perawat

2) Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional.

3) Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain.

g. Peran Kepala Ruang :

1) Sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawatan

primer

2) Orientasi dan merencanakan karyawan baru

3) Menyusun jadwal dinas

4) Memberi penugasan pada perawat asisten/asosiat (PA)

5) Evaluasi kerja

6) Merencanakan / menyelenggarakan pengembangan staf

h. Peran Perawat Primer :

1) Menerima pasien

2) Mengkaji kebutuhan pasien untuk asuhan

3) Membuat tujuan

4) Membuat rencana keperawatan

5) Melakukan konferens untuk menjelaskan rencana asuhan

kepada PA yang menjadi anggota timnya.

6) Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas

bersama PA yang menjadi anggota timnya.

7) Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.

8) Memantau PA dalam melaksanakan rencana asuhan

keperawatan.

Page 17: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

14

9) Mengkoordinasi pelayanan yang diberikan oleh disiplin

lain maupun perawat lain

10) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai

11) Menerima dan menyesuaikan rencana

12) Menyiapkan penyuluhan untuk pulang

13) Melakukan pendokumentasian (catatan perkembangan,

catatan tindakan keperawatan)

i. Peran Perawat Asosiat :

1) Mengikuti konferens untuk menerima penjelasan tentang

asuhan yang direncanakan oleh PP.

2) Melaksanakan asuhan keperawatan yang telah dibuat oleh

PP

3) Memberi informasi/masukan yang diperlukan kepada PP

tentang klien untuk keperluan asuahan keperawatan

selanjutnya.

4) Mencatat tindakan keperawatan yang telah dilakukan

dalam catatan tindakan keperawatan.

3. Metode Fungsional

Model fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan

asuhan keperawatan sebagai pilihan utama pada saat perang dunia

kedua. Pada saat itu karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan

perawat maka setiap perawat hanya melakukan 1 – 2 jenis intervensi

keperawatan kepada semua pasien di bangsal. Model ini berdasarkan

orientasi tugas dari filosofi keperawatan, perawat melaksanakan tugas

( tindakan) tertentu berdasarkan jadwal kegiatan yang ada (Nursalam,

2002).

a. Kerugian metode fungsional:

1) Pasien mendapat banyak perawat.

2) Kebutuhan pasien secara individu sering terabaikan

3) Pelayanan pasien secara individu sering terabaikan.

4) Pelayanan terputus-putus

5) Kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai

Page 18: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

15

b. Kelebihan dari metode fungsional :

1) Sederhana

2) Efisien.

3) Perawat terampil untuk tugas atau pekerjaan tertentu.

4) Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah

selesai tugas.

5) Kekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga yang

kurang berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana.

6) Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staff atau

peserta didik yang praktek untuk ketrampilan tertentu.

4. Metode Kasus

Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan

pasien saat ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda

untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat

oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus

biasa diterapkan satu pasien satu perawat, dan hal ini umumnya

dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk keperawatan khusus

seperti isolasi, intensive care. Metode ini berdasarkan pendekatan

holistik dari filosofi keperawatan. Perawat bertanggung jawab

terhadap asuhan dan observasi pada pasien tertentu (Nursalam, 2002).

a. Kekurangan metode kasus :

1) Kemampuan tenga perawat pelaksana dan siswa perawat

yang terbatas sehingga tidak mampu memberikan asuhan

secara menyeluruh

2) Membutuhkan banyak tenaga.

3) Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak

sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan.

4) Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama

perawat penaggung jawab klien bertugas.

b. Kelebihan metode kasus:

1) Kebutuhan pasien terpenuhi.

Page 19: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

16

2) Pasien merasa puas.

3) Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.

4) Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.

5. Metode Modul / Distrik

Yaitu metode gabungan antara Metode penugasan tim dengan

Metode perawatan primer. Metode ini menugaskan sekelompok

perawat merawat pasien dari datang sampai pulang.

Keuntungan dan kerugian sama dengan gabungan antara metode

tim dan metode perawat primer.

6. Metode Model Praktei Keperawatan Profesional (MPKP)

Suatu sistem (Struktur, Proses dan nilai-nilai profesional) yang

memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan

keperawatan termasuk lingkungan, yang dapat menopang pemberian

asuhan tersebut (Hoffart&Woods, 1996 dalam Sitorus,2005).

Page 20: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

17

BAB III

HASIL OBSERVASI

A. Kondisi Umum Ruangan

Rumah Sakit Pluit berdiri pada tanggal 28 Agustus 1996. Rumah Sakit

Pluit berlokasi di Jalan Raya Pluit Selatan No. 02 Penjaringan Jakarta Utara.

Merupakan Rumah Sakit umum swasta modern yang dilengkapi berbagai

peralatan canggih dan didukung oleh tim dokter spesialis dan subspesialis

yang ahli dibidangnya, serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan

kedokteran. Di Rumah Sakit Pluit pemberian nama ruang perawatannya

mengguanakan sistem perlantai. salah satu ruangannya yaitu Lantai 5,

kondisi ruangannya dibagi menjadi 4 bagian yaitu : jenis tenaga kerja,

struktur organisasi ruangan, skema ruangan, dan fasilitas.

a. Jenis Tenaga Kerja

Rumah Sakit Pluit terdapat 50 Orang Dokter Spesialis,dan

diruang Lantai 5 terdapat 2 Orang Dokter Umum. Perawat lulusan S1

sebanyak 1 orang, Perawat lulusan DIII sebanyak 28 Orang, Perawat

SPK sebanyak 1 Orang, dan Pekarya sebanyak 5 orang.

b. Struktur Organisasi Ruangan

Kepala Ruangan (gelar S.Kep)

Wakil Kepala Ruangan

Penanggunag Jawab Shift

Ka Tim

PP PP PP

Ka Tim

PP PP PP

Bendahara Ruangan

Page 21: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

18

c. Skema Ruangan

Skema Ruangan Di Rumah Sakit Pluit khususnya di Lantai 5

adalah sebagai berikut :

d. Fasilitas

Ruang Lantai 5 Rumah Sakit Pluit Berkapasitas 39 tempat tidur,

dengan peralatan yang tersedia set pemasangan infuse, set injeksi, set

pemasangan kateter, set ganti balutan, set pemasangan NGT, Set

oksigenisaasi, Set Pengukuran TTV, set memandikan, set mencuci

rambut, set eliminasi, dan set mengunting kuku.

Tempat

Penyimpanan

Obat Pasien

R.

Dokter

R.

Kepala

Ruangan

K.

Mandi

Depo

Ruang

Nurse

Station

R.

Perawatan

Kelas

I,II,III

( 25 Tempat Tidur )

R.

Perawatan

VIP (11 Tempat Tidur)

&

VVIP (3 Tempat

Tidur)

Lift

Umum

Lift

Pasien

Tangga

Darurat

Page 22: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

19

B. Pedoman Wawancara

Konsep kerja yang digunakan di Rumah Sakit Pluit Lantai 5 :

Ket : Setiap Perawat Jaga masing-masing bertanggung jawab terhadap 4-5 Pasien

Di Lantai 5 , Kepala Ruangan selalu membuat perencanaan

ketenagaan namun hanya pada tugas pagi sampai sore saja, selanjutnya

merupakan tugasnya Penanggung Jawab shift yaitu membuat perencanaan

ketenagaan pada tugas sore sampai malam. Wakil Kepala ruangan bertugas

bersama-sama dengan kepala ruangan jadi dengan kata lain jika kepala

ruangan sedang berada diluar, segala macam tugasnya tersebut digantikan

oleh wakil kepala ruangan dan setiap staff ruangan baik karu, wakaru,

penanggung jawab shift, katim, dan perawat pelaksana selalu mengetahui

tugasnya masing-masing. Kepala Ruangan di lantai 5 selalu menghadiri

pertemuan-pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala keperawatan

rumah sakit.

Sistem rujukan ke unit lain adalah ketika kebutuhan klien pasien

membutuhkan perawatan di unit lain, petugas mendaftar via telepon, apabila

ada tempat, dokter jaga membuat rujukan pindah. Pasien yang dipindahkan

diantar oleh perawat dan pekarya bila perlu diantar oleh dokter juga, bila

keadaan umum pasien memburuk.

TIM

PERAWAT

PELAKSANA

PERAWAT

JAGA 1

PERAWAT

JAGA 2

PERAWAT

JAGA 3

PERAWAT

JAGA 4

Page 23: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

20

Ruang lantai 5 juga sudah memiliki SOP untuk prosedur tindakan

keperawatan. Adapun tindakan keperawatan yang memiliki SOP adalah

Rencana Operasi, Melakukan EKG, Melakukan RJP, Melakukan Kaligma,

Mencuci Rambut, Memandikan, Mengganti alat tenun, Melakukan NGT,

Nebulizer, Memasang Infuse, Memasang Kateter, Memberikan Obat Oral

Maupun Injeksi SC, IC,IV dan mengganti balutan.

Di lantai 5 Rumah Sakit Pluit memiliki Ruangan Khusus untuk

persiapan obat dan Ruang Khusus tindakan. Dari hasil wawancara kami

kepada pasien dan keluarga tentang kepuasan terhadap pelayanan, mereka

menyatakan cukup puas dengan pelayanan di Rumah Sakit Pluit ini karna

segala pelayanan yang dilakukan sifatnya terbuka kepada pasien dan

keluarga baik mulai dari informasi mengenai administrasi sampai tentang

masalah penyakit pasien tersebut (Informasi Kesehatan) dan komunikasi

antara staff ruangan/ perawat ruangan dengan keluarga dan pasien terjalin

cukup komunikatif.

C. Pedoman Observasi

Di Ruang lantai 5 dalam melakukan tindakan keperawatan selalu

mempertahankan prinsip steril dan aseptik. Karena prinsip steril itu sangat

penting dalam melakukan tindakan keperawatan seperti memasang infuse,

memasang NGT, memasang Kateter, memberikan Injeksi dan tindakan

lainnya yang diberikan langsung kedalam tubuh pasien. Selain

menggunakan prinsip steril dan aseptik perawat / staff ruangan lantai 5 juga

selalu melakukan prosedur mencuci tangan baik itu sebelum melakukan

ataupun sesudah melakukan tindakan karena hal itu merupakan hal kecil

yang sangat penting untuk APD perawat itu sendiri.

Saat akan dilakukan pergantian dinas, selalu dilakukan timbang

terima mengenai kondisi klien yang dipimpin oleh penanggung jawab saat

itu. Timbang terima tersebut dilakukan langsung dihadapan klien sekaligus

mengobservasi keadaan klien secara langsung dan timbang terima

dilengkapi dengan pencatatan dibuku laporan atau status klien.

Kepala ruangan memperkenalkan kepada klien baru, atau keluarga

tentang staf keperawatan, fasilitas keperawatan, peraturan ruangan dan

Page 24: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

21

jadwal kegiatan ruangan tersebut. Perawat melakukan pengkajian secara

lengkap dan komprehensif terhadap pasien baru dalam waktu 1x24 jam dan

menyusun daftar masalah sesuai dengan kondisi klien.

Sebelum melakukan tindakan kepada pasien, perawat membuat

rencana keperawatan sesuai dengan prioritas masalah. Setelah membuat

rencana keperawatan, perawat menjelaskan tujuan serta prosedur tindakan

sebelum melakukan tindakan kepada keluarga dan klien. Setiap perawat

melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah

disusun. Setelah selesai melakukan tindakan, perawat selalu melakukan

evaluasi, baik evaluasi formatif maupun evaluasi sumatif bertahap terhadap

tindakan yang dilakukan. Setelah melakukan evaluasi, perawat melakukan

pendokumentasian proses keperawatan secara baik dan benar serta

memberikan tanda tangan dan nama jelas setelah selesai

mendokumentasikan dan melakukan tindakan.

Perawat selalu melakukan persiapan untuk tindakan medis tertentu

misalnya : informed consent, pemeriksaan fisik, persiapan psikologis

kepada pasien. Selama melakukan dan memberikan asuhan keperawatan,

perawat selalu melakukan komunikasi teraupetik kepada keluarga dan

pasien, dan dalam pemberian asuhan keperawatan perawat juga melibatkan

keluarga agar mereka membantu peran perawat melaksanakan proses asuhan

keperawatan.

Di ruangan lantai 5 Rumah Sakit Pluit selalu memperhatikan setiap

kebutuhan dasar klien mencakup kebutuhan dasar sesuai dengan hierarki

Maslow. Namun di lantai 5 kepala ruangan tidak melakukan supervisi

terhadap staff perawatan dalam pemberian asuhan keperawatan. Sebelum

melakukan asuhan keperawatan perawat lantai 5 selalu melakukan pre dan

post conference.

Dalam memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya

seperti mengganti laken dsb, lantai 5 termasuk tipe katagori baik karena

mengganti setiap 3 hari sekali dan dalam memelihara peralatan

keperawatan dan medis selalu dalam keadaan siap pakai termasuk tipe

katagori sangat baik karena hal tersebut merupakan hal penting saat

melakukan tindakan keperawatan. Perawat melaksanakan tindakan

Page 25: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

22

pengobatan sesuai program dan jadwal pengobatan serta melaksanakan

prinsip 5 benar dan 7 benar, selalu baik memberikan penyuluhan kesehatan

kepada pasien dan keluarga. Selain memberikan penyuluhan kesehatan,

perawat lantai 5 juga melatih pasien menggunakan alat bantu yang

dibutuhkan seperti roestel, protesa, dan kruk dan menyiapkan pasien yang

akan melaksanakan tindakan keperawatan dirumah, misalnya merawat luka

atau melatih anggota gerak. Perawat juga menyiapkan pasien yang akan

pulang meliputi surat izin pulang, surat keterangan istirahat sakit, petunjuk

diet, resep obat untuk dirumah jika diperlukan dan surat rujukan atau

pemeriksaan ulang, bahkan perawat lantai 5 juga selalu mengantarkan

pasien yang akan pulang bila pasien tersebut memerlukan bantuan perawat.

Page 26: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

23

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Fasilitas dan Peralatan

Kapasitas Ruang perawatan yang tersedia di Rumah Sakit Pluit

Berkapasitas 39 tempat tidur, dengan rincian 3 TT VVIP, 11 TT VIP dan 25

TT Kelas I,II,III dengan kondisi yang baik dan rapi. Peralatan yang tersedia

untuk pelaksanaan tindakan keperawatan antara lain set pemasangan infuse,

set injeksi, set pemasangan kateter, set ganti balutan, set pemasangan NGT,

set oksigenisaasi, set pengukuran TTV, set memandikan, set mencuci

rambut, set eliminasi, set mengunting kuku, set EKG, set Nebulizer, set

Suction, dan set obat-obatan darurat. Berdasarkan data tersebut, fasilitas

yang dimiliki oleh Ruangan Lantai 5 Rumah Sakit Pluit sudah sesuai dengan

peraturan yang ditetapkan Menteri Kesehatan tentang standar klasifikasi

rumah sakit.

B. Ketenagaan

Di Lantai 5 Rumah Sakit Pluit memiliki berbagai jenis tenaga

kesehatan di ruangan yaitu 50 orang Dokter Spesialis, 2 orang Dokter

Umum, 1 orang perawat S1, 28 orang perawat DIII, 1 orang perawat SPK,

dan 5 orang Pekarya. Dapat dibandingkan dengan jenis tenaga rumah sakit

pada umumnya bahwa setiap ruangan harus memiliki Perawat Profesional

jenjang pendidikan S1 keperawatan, 2-3 orang Dokter Spesialis, perawat

DIII, 4-5 orang Pekarya.

Model pelayanan keperawatan di lantai 5 menggunakan metode

TIM, yang dibagi menjadi 2 TIM, yang dikepalai oleh kepala ruangan yang

bergelar S.Kep Ns. dibantu dengan wakil kepala ruangan yang bertugas

mengatur ketenagaan, mengevaluasi asuhan keperawatan, mengawasi

jalannya asuhan keperawatan. Kepala penanggung jawab shift yang bertugas

mengatur dan mengawasi jalannya asuhan keperawatan pada shift sore dan

malam dan ketua TIM ruangan yang bertugas memimpin tim yang terdiri

dari perawat pelaksana dan mengevaluasi jalannya asuhan keperawatan

yang dilaksanakan oleh anggota tim-nya. Perawat pelaksana yang terbagi

Page 27: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

24

menjadi dua tim, masing-masing bertanggung jawab terhadap 4-5 pasien

yang ditangani. Dari segi ketenagaan, di ruang tersebut sudah memenuhi

syarat sesuai standar rumah sakit yang ditetapkan oleh Kementrian

Kesehatan, karena tenaga perawat minimal berpendidikan DIII

Keperawatan. Dari situasi yang ada dapat disimpulkan bahwa metode tim di

lantai 5 RS Pluit sudah memenuhi syarat dan ideal dalam penerapan metode

pelayanan keperawatan Tim.

C. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan,

intervensi (perencanaan), implementasi (pelaksanaan) dan evaluasi.

Pelaksanaan asuhan keperawatan di Ruang Lantai 5 Rumah Sakit Pluit

sudah berjalan dengan baik, dimana setiap tindakan keperawatan selalu

terlaksana dan terdokumentasi, dan dilakukan evaluasi setiap selesai dinas.

Ruang Lantai 5 Rumah Sakit Pluit dalam melakukan prosedur

tindakan keperawatan juga sudah memiliki Standar Operasional Prosedur

(SOP) . Sebelum melakukan tindakan kepada klien perawat harus

melakukan cuci tangan sebagai tehnik aseptik dan memakai alat pelindung

diri, menjelaskan tujuan dari tindakan tersebut dan memberikan inform

consent. Adapun tindakan keperawatan yang memiliki SOP adalah Rencana

Operasi, Melakukan EKG, Melakukan RJP, Melakukan Kaligma, Mencuci

Rambut, Memandikan, Mengganti alat tenun, Melakukan NGT, Nebulizer,

Memasang Infuse, Memasang Kateter, Memberikan Obat Oral Maupun

Injeksi SC, IC,IV dan mengganti balutan.

Page 28: Makalah Manajemen Keperawatan PDF

25

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat kami simpulkan

bahwa Rumah Sakit Pluit sudah memiliki fasilitas dan managemen

keperawatan yang sangat bagus dan ideal. Tenaga perawat yang ada sudah

berpendidikan minimal DIII Keperawatan. Pembagian tugas dan tanggung

jawab masing-masing perawat sudah sangat jelas. Perawat memiliki sikap

dan etika yang baik. Pelaksanaan asuhan keperawatan sudah sesuai dengan

prosedur dan metode yang sudah ditetapkan dan berjalan dengan baik dan

sudah memenuhi standar klasifikasi rumah sakit sesuai peraturan yang

ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

B. Saran

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kami, saran yang bisa

kami sampaikan adalah untuk lebih memperhatikan kemampuan perawat

dengan mengikutkan perawat dalam berbagai pelatihan sehingga

kedepannya dapat memaksimalkan dalam memberikan asuhan keperawatan.