MAKALAH PATOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
KANKER PAYUDARA
OLEH :KELOMPOK 11.AKHMAD SALEH13.01.
2.ANGGELINA WEMBEN13.01.
3.DIAH Y. T. WUAH13.01.
4.EKO KULLA ALLO13.01.
5.KHARISMA PANGGULA13.01.
6.MARIA F. FINIT13.01.283
7.NAHDIAH GANING13.01.
8.NURMASITA RADJAB13.01.
9.SALMAH13.01.
10.SHARMAN TRIPANDI13.01
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASIMAKASSAR2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah
dengan judul KANKER PAYUDARA. Dimana makalah ini sebagai salah satu
syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah PATOLOGI DAN
PATOFISIOLOGI.Kami menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan
makalah ini kami memiliki berbagai keterbatasan, dengan
keterbatasan yang kami miliki, kami mencoba berusaha semaksimal
mungkin untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.Dalam
kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.Sebagai manusia kami menyadari bahwa penulisan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
makalah ini.Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi pembaca pada umumnya.
Makassar, Januari 2014
Penyusun
BAB IPENDAHULUAN1. Latar BelakangOrganisasi Kesehatan Dunia
(WHO) tahun 2004, menyatakan bahwa 5 besar kanker di dunia adalah
kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar, kanker
lambung, dan kanker hati. WHO mengestimasikan bahwa 84 juta orang
meninggal akibat kanker dalam rentang waktu 2005-2015. Survei yang
dilakukan WHO dinyatakan 8-9 persen wanita mengalami kanker
payudara. Hal itu membuat kanker payudara sebagai jenis kanker yang
paling banyak ditemui pada wanita setelah kanker leher rahim
(American Cancer Society, 2008)Kanker payudara merupakan masalah
besar di Indonesia maupun di negara lain. Jumlah kasus baru di
Amerika Serikat pada tahun 2003 mencapai 211.300 orang dan 39.800
pasien meninggal akibat kanker payudara pada tahun yang sama.
Kanker payudara di Indonesia berada di urutan kedua sebagai kanker
yang paling sering ditemukan pada perempuan, setelah kanker mulut
rahim. Penelitian di Jakarta Breast Cancer pada April 2001 sampai
April 2003 menunjukan bahwa dari 2.834 orang memeriksakan benjolan
di payudaranya, 2.229 diantaranya (78%) merupakan tumor jinak, 368
orang (13%) terdiagnosis kanker payudara dan sisanya merupakan
infeksi dan kelainan bawaan payudara (Djoerban dkk,
2003).Berdasarkan Profil Kesehatan Republik Indonesia tahun 2008,
10 peringkat utama penyakit neoplasma ganas atau kanker pasien
rawat inap di rumah sakit sejak tahun 2004-2008 tidak banyak
berubah. Tiga peringkat utama adalah neoplasma ganas payudara
disusul neoplasma ganas serviks uterus dan neoplasma ganas hati dan
saluran intra hepatik. Kanker payudara terus meningkat selama 4
tahun tersebut dengan kejadian 5.297 kasus di tahun 2004, 7.850
kasus di tahun 2005, 8.328 kasus di tahun 2006, dan 8.277 kasus di
tahun 2007.Faktor risiko kanker payudara adalah jenis kelamin,
dengan perbandingan laki-laki perempuan kira-kira 1:100.
Berdasarkan data penelitian Harrianto dkk di Rumah Sakit Dr. Cipto
Mangunkusumo tahun 2005, faktor risiko kanker payudara di antaranya
adalah riwayat keluarga dengan penderita kanker payudara (15,79%),
menarche dini (8,77%), nullipara (7,02%) dan pemakaian pil yang
mengandung estrogen jangka panjang (42,11%). Selain itu, juga
terdapat faktor risiko lain yang diduga berpengaruh terhadap
kejadian kanker payudara yaitu menopause terlambat, riwayat
pemberian ASI, dan obesitas.2. TujuanUntuk mengetahui lebih jelas
tentang kanker payudara serta pencegahan dan pengobatannya
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian kankerKanker merupakan kumpulan sel abnormal yang
terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh secara terus-menerus, tidak
terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak
berfungsi fisiologis. Kanker terjadi karena timbul dan
berkembangbiaknya jaringan sekitarnya (infiltratif) sambil
merusaknya (dekstrutif), dapat menyebar kebagian lain tubuh, dan
umumnya fatal jika dibiarkan. Pertumbuhan sel-sel kanker akan
menyebabkan jaringan menjadi besar dan disebut sebagai tumor. Tumor
merupakan istilah yang dipakai untuk semua bentuk pembengkakan atau
benjolan dalam tubuh. Sel-sel kanker yang tumbuh cepat dan menyebar
melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Penjalarannya
kejaringan lain disebut sebagai metastasis. Kanker mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang tumbuh secara cepat, ada
yang tumbuh tidak terlalu cepat, seperti kanker payudara.Kanker
payudara adalah tumor ganas yang meyerang jaringan payudara,
jaringan payudara terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air
susu) saluran kelenjar (saluran air susu) dan jaringan penunjang
payudara. Kanker payudara merupakan penyakit yang dapat menyebabkan
kematian pada wanita,kanker payudara terjadi karena adanya
kerusakan pada gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi
sehingga sel itu tumbuh dan berkembang biak tanpa dapat
dikendalikan. Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui
aliran darah ke seluruh tubuh.Untuk menentukan lokasi tumor,
payudara dibagi menjadi 4 kwadran, yaitukwadran lateral (pinggir)
atas, lateral bawah, medial (tengah) atas, dan medial bawah.Bagian
terbesar kanker payudara terletak pada kwadran lateral atas dengan
perjalanannyake arah ketiak.Gambar Kwadran letak kanker payudara
dan anatomi payudara
Keterangan :I Lateral atas (daerah paling banyak terserang
kanker)II Lateral bawahIII Medial atasIV Medial bawah
2. Epidemiologi Kanker Payudara2.1Distribusi dan Frekuensi
Kanker payudaraUmur merupakan faktor penting yang ikut menentukan
insiden atau frekuensikanker payudara. American Cancer Society
melaporkan selama tahun 2000-2004, insiden kanker payudara paling
tinggi pada wanita yang berumur 75-79 tahun yaitu 464,8per 100.000
perempuan. Di Indonesia sebanyak 30,35% kanker payudara ditemukan
pada umur 40-49 tahun, demikian juga di jepang sebanyak 40,6%
kanker payudara ditemukan pada umur 40-49 tahun.Semua perempuan
memiliki risiko terkena kanker payudara, penyakit ini juga bisa
terjadi pada laki-laki dengan perbandingan 1 : 100 antara laki-laki
dan perempuan.American Cancer Society melaporkan pada tahun 2005 di
amerika perempuan yang didiagnosis menderita kanker payudara
sebanyak 269.730 perempuan.2.2Determinan Kanker PayudaraSampai saat
ini belum diketahui penyebab utama munculnya kanker payudara.Namun
ada beberapa faktor resiko yang erat kaitannya dengan terjadinya
kanker payudara, yaitu :a. UmurMeningkatnya resiko kanker payudara
sejalan dengan bertambahnya umur.Wanita yang paling sering terkena
kanker payudara adalah di atas 40 tahun, meskipundemikian tidak
berarti wanita dibawah usia tersebut tidak mungkin terkena kanker
payudara, hanya kejadiannya lebih rendah dibandingkan dengan wanita
diatas 40 tahunb. Riwayat PerkawinanRiwayat perkawinan dihubungkan
dengan paritas, umur melahirkan anak pertama dan riwayat menyusui
anak. Tidak kawin mempunyai risiko 2-4 kali lebih tinggidaripada
wanita yang kawin dan tidak punya anak.Wanita yang melahirkan anak
pertama setelah usia 35 tahun risikonya 2-4 kali lebih tinggi
daripada wanita yang melahirkan anak pertama di bawah usia 35
tahun.Menurut penelitian Lapau, dkk di Jakarta menunjukan wanita
yang tidak kawin risikonya 2,7 kali lenih tinggi daripada wanita
yang kawin dan mempunyai anak.37Wanita yang tidak menyusui anaknya
mempunyai risiko kanker payudara dibandingkan wanita yang menyusui
anaknya. Fungsi hormon prolaktin adalah menstimulir terjadinya
laktasisehingga kelenjar payudara berfungsi dengan normal dan
menstimulasi sekresi hormon progesterone yang bersifat melindungi
wanita terhadap kanker payudara.c. Usia menarche diniBila haid
pertama datang sebelum usia 12 tahun, maka wanita akan
mengalamisirkulasi hormon estrogen sepanjang hidupnya lebih lama.
Hormon estrogen dapat merangsang pertumbuhan duktus dalam kelenjar
payudara. Keterpajanan lebih lama dari hormon estrogen dapat
menimbulkan perubahan sel-sel duktus dari kelenjar
payudara.Perubahan tersebut dapat berupa hipertropi dan proliferasi
yang abnormal sehinggaakhirnya dapat berubah menjadi
kanker.Menarche kurang dari 12 tahun mempunyai risiko 1,7-3,4 kali
lebih tinggi daripada wanita dengan menarche datang pada usia
normal yaitu lebih dari 12 tahun.d. Menopause TerlambatWanita yang
mengalami masa menopausenya terlambat lebih dari 55 tahun,risikonya
2,5 hingga 5 kali lebih tinggi dari pada wanita yang masa
menopausenya kurang dari 55 tahun.Penelitian Azamris di Rumah Sakit
Dr.M.Djamil Padang tahun 1998-2000 Faktor menopause didapatkan
memiliki risiko 1,89 kali (CI 1,71- 2,06). Hal ini menunjukkan
bahwa kanker payudara lebih sering mengenai wanita usia
menopause.e. Menderita Tumor Jinak PayudaraWanita yang pernah
operasi tumor jinak payudara risikonya 2,5 kali lebih
tinggidaripada wanita yang tidak pernah memiliki tumor jinak
payudara. Wanita dengan karsinoma satu payudara mempunyai
peningkatan risiko menderita karsinoma pada payudara sisi yang
lain.f. Riwayat KeluargaWanita yang memiliki anggota keluarga
penderita kanker payudara (ibu, saudaraperempuan ibu, adik atau
kakak perempuan) risikonya 2-3 kali lebih tinggi daripadawanita
yang tidak memiliki anggota keluarga penderita kanker
payudara.Risiko bagi keluarga wanita dari seorang wanita yang
menderita kanker hanyapada satu payudara sedikit lebih besar
dibandingkan populasi wanita yang tidakmenderita kanker.g.
ObesitasOrang dewasa yang memiliki berat badan berlebihan
(obesitas) berisiko terhadapkanker payudara. Risiko ini disebabkan
oleh lemak yang berebihan dalam darah meningkatkan kadar estrogen
dalam darah, sehingga akan meningkatkan pertumbuhan sel-sel
kanker.Menurut laporan Nagi dan Lee moffit yang dikutip oleh Luwia
( 2004)menunjukan bahwa perempuan yang mengalami peningkatan berat
badan pada usia 30 tahun, dan yang lemak tubuhnya lebih banyak
berada ditubuh bagian atas, tidak hanya memiliki risiko lebih besar
untuk terkena kanker payudara, tetapi juga memiliki risiko yang
lebih besar untuk meninggal akibat kanker itu.h. Alkohol dan
rokokWanita peminum alkohol berisiko 5 kali lebih tinggi daripada
wanita tidakpeminum alkohol. Hal ini didasari pada kenyataan bahwa
alkohol dapat meningkatkanestrogen sedangkan wanita perokok
berisiko 2 kali lebih tinggi daripada wanita tidak perokok.
2.3Gejala Kanker PayudaraKanker payudara pada tahap dini
biasanya tidak menimbulkan keluhan.Penderita merasa sehat, tidak
merasa nyeri, dan tidak terganggu aktivitasnya. Gejala yang mungkin
dirasakan pada stadium dini adalah benjolan kecil di payudara.
Keluhan baru muncul bila penyakitnya sudah lanjut.Beberapa
keluhannya yaitu :a. Timbul rasa sakit atau nyeri pada payudara.b.
Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar.c. Payudara
mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulai
timbulpembengkakan.d. Luka pada payudara dan puting susu.e. Keluar
darah, nanah, atau cairan encer dari putting atau keluar air susu
padawanita yang tidak sedang hamil atau tidak sedang menyusui.f.
Puting susu tertarik kedalam.g. Kulit payudara mengerut seperti
kulit jeruk (Peau d'orange).
2.4Diagnosis Diagnosis kanker payudara dapat dilakukan dengan 3
pemeriksaan yaitu:1. Anamnesea. Anamnese terhadap keluhan di
payudara atau ketiak apakah ada benjolan, rasa sakit atau terjadi
kelainan kulit.b. Anamnese terhadap keluhan di tempat lain
berhubungan dengan metastasis (nyeri tulang, sakit kepala, sesak,
batuk, dan lain-lain).c. Anamnese terhadap faktor-faktor risiko
(usia, faktor keluarga, faktor hormonal, riwayat keluarga, dan
konsumsi lemak).2. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik dilakukan
terhadap status lokalis payudara kiri dan kanan berhubungan dengan
perubahan kulit, status kelenjar getah bening danpemeriksaan
metastasis jauh.3. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan penunjang dapat
berupa pemeriksaan radiodiagnostik/imaging dilakukan untuk
diagnostik dengan menggunakan USG (ultrasonografi) payudara dan
mammografi dan untuk menentukan stadium dengan menggunakan foto
thoraks, USG abdomen dan scan tulang.Selain itu dapat juga
dilakukan pemeriksaan histopatologik yang diambil melalui biopsy
untuk tumor 2 cm maupun untuk tumor > 2 cm dan Biopsi Jarum
Halus (BJAH).
2.5StadiumMenurut Portman , stadium kanker payudara terdiri dari
:1. Stadium I : Tumor terbatas dalam payudara, bebas dari jaringan
sekitarnya,tidak ada fiksasi/infiltrasi ke kulit dan jaringan yang
dibawahnya(otot). Besar tumor 1-2 cm. Kelenjar getah bening
regional belumteraba.2. Stadium II : Sama dengan stadium I, hanya
besar tumor 2,5-5 cm dan sudah adasatu atau beberapa kelenjar getah
bening (KGB) aksila yang masihbebas dengan diameter kurang dari 2
cm.3. Stadium IIIA : Tumor sudah meluas dalam payudara (5-10 cm)
tapi masih bebasdi jaringan sekitarnya, kelenjar getah bening
aksila masih bebassatu sama lain.4. Stadium IIIB: Tumor sudah
meluas dalam payudara (5-10 cm), melekat pada kulitatau dinding
dada, kulit merah dan edema (lebih dari 1/3permukaan kulit
payudara), ulserasi dan nodul satelit, kelenjargetah bening aksila
melekat satu sama lain atau terhadap jaringansekitarnya. Diameter
lebih dari 2,5 cm, belum ada metastatis jauh.5. Stadium IV : Tumor
seperti pada yang lain ( stadium I,II dan III), tetapi
sudahdisertai dengan kelenjar getah bening aksila, supraklavika
danmetastatis lebih jauh lainnya.
2.6Pencegahan Kanker Payudara1. Pencegahan PrimordialUpaya ini
dimaksudkan dengan memberi kondisi pada masyarakat yangmemungkinkan
penyakit tidak mendapat dukungan dasar dari kebiasaan, gaya hidup
dan faktor risiko lainnya. Upaya pencegahan ini sangat kompleks dan
tidak hanya merupakan upaya dari pihak kesehatan saja, misalnya
menciptakan prakondisi sehingga masyarakat merasa bahwa rokok itu
suatu kebiasaan yang kurang baik, dan mempromosikan program
berolahraga secara teratur serta melakukan salah satu bentuk
promosi kesehatan yang ditujukan pada orang yang sehat melalui
upaya pola hidup sehat.
2. Pencegahan PrimerPencegahan primer pada kanker payudara
dilakukan pada orang yang memilikiresiko untuk terkena kanker
payudara melalui upaya menghindarkan diri dariketerpaparan pada
berbagai faktor resiko.Beberapa cara yang dilakukan adalah :a.
Perbanyak makan buah dan sayuran berwarna kuning atau hijau karena
banyak mengandung vitamin, seperti beta karoten, vitamin c,
mineral, klorofil, dan fitonutrien lainnya yang dapat melindungi
tubuh dari kanker.b. Kurangi makanan yang mengandung lemak tinggi.
Telah banyak bukti yang menunjukan adanya hubungan makanan tinggi
lemak dengan beberapa jenis kanker, dan yang terbanyak terjadi pada
kanker payudara.c. Konsumsilah makanan yang banyak mengandung
serat. Serat akan menyerap zat-zat yang bersifat karsinogen dan
lemak, yang kemudian membawanya keluar dengan feses.d. Makanlah
produk kedelai seperti tahu dan tempe. Kedelai selain mengandung
flonoidyang berguna untuk mencegah kanker, juga mengandung
genestein yang berfungsisebagai estrogen nabati (fitoestrogen).
Estrogen nabati iini akan menempel padareseptor estrogen sel-sel
epitel saluran kelenjar susu, sehingga akan menghalangiestrogen
asli untuk menempel pada saluran susu yang akan merangsang
tumbuhnya sel kanker.e. Kurangi makan makanan yang diasinkan,
dibakar, diasap atau diawetkan dengan nitrit. Makanan tersebut
dapat menghasilkan senyawa kimia yang dapat berubah menjadi
karsinogen aktif.f. Hindari alkohol dan rokok.g. Pengontrolan berat
badan dengan diet seimbang dan olahraga akan mengurangi
resikoterkena kanker payudara.Upayakan pola hidup yang seimbang
seperti menghindari gaya hidup yang seringmengkonsumsi makanan
tinggi lemak, makanan cepat saji dan usahakan olahraga teratur.h.
Hindari stress.3. Pencegahan Sekunder a. Pencegahan sekunder Berupa
usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan lebih lanjut akibat kanker
payudara dengan mengidentifikasi kelompok populasi berisiko
tinggiterhadap kanker payudara, dan deteksi dini pada individu yang
tanpa gejala. Deteksi dinidapat dilakukan dengan :1) Pemeriksaan
Klinis PayudaraMencari benjolan atau kelainan lainnya. Karena organ
payudara dipengaruhi olehfaktor hormonal antara lain estrogen dan
progesteron, maka sebaiknya pemeriksaan payudara dilakukan di saat
pengaruh hormonal ini seminimal mungkin atau setelah menstruasi 1
minggu dari hari terakhir menstruasi.2) Penderita diperiksa dengan
badan bagian atas terbuka.3) Posisi tegak (duduk).4) Penderita
duduk dengan tangan jatuh bebas ke samping dan pemeriksa berdiri
didepan dalam posisi yang lebih kurang sama tinggi.b. Inspeksi
(pandangan)1) Membandingkan ukuran (simetris) atau antara payudara
kanan dan kiri.2) Ada atau tidak kelainan pada puting payudara
(papilla mammae), letak danbentuk, adakah penarikan (retraksi)
puting susu, kelainan kulit, tanda-tandaperadangan, kelainan warna
(peau deorange), dimpling (lesung/lekukan), tukak(ulserasi), dan
lain-lain.c. PalpasiPenderita dibaringkan dan diusahakan agar
payudara jatuh tersebar rata diataslapangan dada, jika perlu
bahu/punggung diganjal dengan bantal kecil pada penderita yang
payudaranya besard. Pemeriksaan MammografiMammografi merupakan
pemeriksaan dengan metode radiologis sinar x padapayudara dan
tingkat adisinya dibuat sekecil mungkin sehingga tidak menimbulkan
efeksamping pada pasien, karena radiasi sinar x yang berebihan
malah akan memicu Pertumbuhan sel kanker. Kehebatan mammografi
ialah kemampuannya mendeteksitumor yang belum teraba sekalipun
(radius 0,5 cm) masih dalam stadium dini.Waktu yang tepat untuk
melakukan pemeriksaan mammografi pada wanitaproduktif adalah hari
1-14 dari siklus haid (menstruasi) atau dua minggu sebelum haidyang
akan datang. Pada perempuan usia nonproduktif dianjurkan untuk
dilakukan kapan saja.e. Ultrasonografi (USG)Ultrasonografi
merupakan alat bantu pemeriksaan yang menggunakan gelombangsuara
dan tidak menggunakan sinar rontgen. Pemeriksaan ini tidak
menimbulkan rasasakit pada pasien.Ultrasonografi payudara ditujukan
sebagai berikut :1) Untuk memeriksa perempuan berusia dibawah 35
tahun, perempuan hamil, danperempuan yang menyusui.2) Untuk
membedakan kista dengan tumor yang berisi jaringan padat.3)
Untukmembantu hasil mammografi agar memperoleh nilai akurasi yang
lebih tinggi.f. Xerografi :1) Suatu fotoelectric imaging system
berdasarkan pengetahuan xerografic.2) Ketepatan diagnostik cukup
tinggi 95,3% dimana dapat terjadi false positive 5%.g.
ScintimammografiAdalah teknik pemeriksaan radionuklir dengan
menggunakan radioisotop Tc 99msestamibi. Pemerisaan ini mempunyai
sensifitas tinggi untuk menilai aktifitas sel kankerpada payudara
selain itu dapat pua mendeteksi lesi multipel dan keterlibatan
KGBregional.
4. Pencegahan TertierPencegahan tersier biasanya diarahkan pada
individu yang telah positif menderitakanker payudara . Penanganan
yang tepat penderita kanker payudara sesuai denganstadiumnya akan
dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup
penderita.Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan
kualitas hidup penderitaserta mencegah komplikasi penyakit dan
meneruskan pengobatan.Setelah selesai pengobatan perlu dilakukan
rehabilitasi seperti gerakan-gerakanuntuk membantu mengembalikan
fungsi gerak dan untuk mengurangi pembengkakan.2.7Penatalaksanaan
Medis Pola pengobatan kanker payudara tergantung pada stadium
tumor. Keberhasilan pengobatan kanker payudara bergantung pada
stadiumnya. Semakin dini ditemukansemakin mudah disembuhkan.
Terdapat 3 cara pengobatan yang sudah dibakukan yaitu:1.
OperasiTindakan pengobatan dapat diakukan dengan Operasi yang
dilakukan denganmengambil sebagian atau seluruh payudara. Cara
pengobatan ini bertujuan untukmembuang sel-sel kanker yang ada di
dalam payudara. Jenis-jenis operasi yang dilakukanuntuk mengobati
kanker payudara adalah sebagai berikut:a. LumpektomiLumpektomi
merupakan operasi pengangkatan sebagian dari payudara
dimanapengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker,
bukan seluruhpayudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian
radioterapi. Biasanyalumpektomi direkomendasikan pada pasien yang
besar tumornya kurang dari 2cm dan letaknya dipinggir payudara.b.
MastektomiMastektomi merupakan operasi yang dilakukan untuk
mengangkat seluruhPayudara beserta kankernya, kadang-kadang beserta
otot dinding dada.c. Operasi Pengangkatan Kelenjar Getah
BeningOperasi ini biasanya dilakukan jika sudah ada penyebaran
kanker dari payudarake kelenjar getah bening di ketiak.2.
RadioterapiRadioterapi merupakan pengobatan dengan melakukan
penyinaran kedaerah yangterserang kanker, dengan tujuan untuk
merusak sel-sel kanker. Pemilihan jenis radioterapiyang digunakan
didasarkan pada lokasi kanker, hasil diagnosis, dan stadium
kanker.Radioterapi dapat dilakukan sesudah operasi ataupun sebelum
operasi.3. KemoterapiKemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan
anti kanker dalam bentuk pilcair, kapsul atau infus yang bertujuan
membunuh sel kanker tidak hanya pada payudaratapi juga seluruh
tubuh. Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan
muntahserta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang
diberikan pada saat kemoterapi.Efek samping ini dapat dikontrol
dengan pemberian obat. Kemoterapi biasanya diberikan1-2 minggu
sesudah operasi. Namun untuk tumor yang terlalu besar, sebaiknya
dilakukankemoterapi praoperasi.4. Terapi HormonalTerapi hormonal
adalah bila penyakit telah sistemik berupa metastasis jauh.Terapi
hormonal biasanya diberikan secara paliatif sebelum kemotherapinya
karena efeklebih lama dan efek sampingnya kurang, tetapi tidak
semua kanker peka terhadap terapihormonal. Terapi hormonal
merupakan terapi utama pada stadium IV.
BAB IIIPENUTUP
IV.1Kesimpulan Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa :Kanker payudara adalah tumor ganas yang meyerang
jaringan payudara, jaringan payudara terdiri dari kelenjar susu
(kelenjar pembuat air susu) saluran kelenjar (saluran air susu) dan
jaringan penunjang payudara yang dapat menyebabkan
kematian.Pencegahan terhadap kanker payudara yang dilakukan berupa
pencegahan primordial, pencegahan primer dan pencegahan sekunder.
Pola pengobatan kanker payudara tergantung pada stadium tumor.
Pengobatan yang dilakukan berupa operasi, radioterapi, kemoterapi
dan terapi hormonal
IV.2SaranBagi para wanita sebaiknya melakukan pencegahan dengan
cara pendeteksian dini agar mengurangi risiko terkena kanker
payudara.