BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dari
mutu kehidupan dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan manusia
Indonesia seutuhnya. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk
memperoleh derajat kesehatan yang optimal yang diwujudkan antara
lain dengan membangun Puskesmas di seluruh Indonesia ( Pasal 3
Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992). Untuk dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat banyak hal yang perlu dilakukan, salah
satu diantaranya dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatnya kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok atau pun masyarakat.Pelayanan kesehatan yang langsung
menyentuh pada lapisan masyarakat yang paling bawah dan sangat
diperlukan oleh masyarakat adalah sangat penting hal ini
dikarenakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh puskesmas akan
memberikan perlindungan kesehatan kepada warga masyarakat khususnya
bagi warga kurang mampu.Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah,
sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas
adalah suatu masa usia anak yang sanagat berbeda dengan usia
dewasa. Didalam periode ini didapatkan banyak permasalahan
kesehatan yang sangat menentukan kualitas anak dikemudian hari.
Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan
perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Oleh karena
itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak
dapat tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan
di sekolah salah satunya melalui UKS.
B. Rumusan MasalahDari latar belakang diatas, maka rumusan
masalah yang dapat di ambil dari makalah ini yaitu Bagaimana
Program-Program Pokok Pelayanan Kesehatan Utama di Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan1. Tujuan UmumMampu mengetahui dan memahami
Program-Program Pokok Pelayanan Kesehatan Utama di Indonesia.2.
Tujuan Khususa. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami
pengertian tentang Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK).b. Agar
mahasiswa mampu mengetahui dan memahami apa saja tujuan, dan
pokok-pokok kegiatan UPGK.c. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan
memahami tentang manfaat pemenuhan gizi seimbangd. Agar mahasiswa
mampu mengetahui dan memahami tentang pengertian usaha kesehatan
lingkungan e. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami apa saja
masalah-masalah usaha kesehatan di Indonesia f. Agar mahasiswa
mampu dan mengetahui dan memahami tentang pengertian penyuluhan
kesehatan masyarakat g. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan
memahami tentang tujuan penyuluhan kesehatan masyarakath. Agar
mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang faktor-faktor
keberhasilan penyuluhan kesehatan masyarakati. Agar mahasiswa mampu
mengetahui dan memahami tentang media yang digunakan untuk
penyuluhan kesehatan masyarakat.j. Agar mahasiswa mampu mengetahui
dan memahami tentang pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).k.
Agar mahasiswa mampu megetahui dan memahami tentang tujuan dan
ruang lingkup usaha kesehatan sekolah (UKS).
D. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan Makalah
Program-Program Pokok Pelayanan Kesehatan Utama di Indonesia ini
terdiri dari 3 bab , yang mana dapat diuraikan sebagai berikut :BAB
I : PENDAHULUANBab yang memberikan gambaran awal dari Makalah
Program-Program Pokok Pelayanan Kesehatan Utama di Indonesia yang
terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN TEORITISBab yang berisi
tentang isi dari makalah yang terdiri dari pengertian tentang Upaya
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), tujuan, dan pokok-pokok kegiatan
UPGK, manfaat pemenuhan gizi seimbang, pengertian usaha kesehatan
lingkungan, masalah-masalah usaha kesehatan di Indonesia,
pengertian penyuluhan kesehatan masyarakat, tujuan penyuluhan
kesehatan masyarakat, faktor-faktor keberhasilan penyuluhan
kesehatan masyarakat, media yang digunakan untuk penyuluhan
kesehatan masyarakat, pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
tentang ruang lingkup usaha kesehatan sekolah (UKS), tujuan dari
UKS.BAB III : PENUTUPBab yang berikan kesimpulan dan saran.BAB
IITINJAUAN TEORITIS
A. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK )Masalah gizi yang ada
pada saat ini di Indonesia adalah masalah gizi kurang dan masalah
gizi lebih dan terdapat penyebab dari masing-masing masalah gizi
tersebut. Biasanya masalah gizi kurang disebabkan oleh kemiskinan ,
kurangnya persediaannya pangan , kurang baiknya kualitas lingkungan
( sanitasi ) , kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi , menu
seimbang dan kesehatan , dan adanya daerah miskin gizi ( iodium ).
Dan masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada
lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan
tentang gizi , menu seimbang , dan kesehatan .Salah satu upaya di
dalam meningkatkan kesehatan masyarakat terutama dari aspek gizi
masyarakat adalah melalui Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang
sebagian kegiatannya dilaksanakan di Posyandu dengan tujuan akhir
menuju keluarga kecil, bahagia, sehat dan sejahtera. Dalam
kegiatanya UPGK di jalankan sepenuhnya dengan bantuan kader. Kader
adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh
masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela mengelola posyandu.
(Zulkifli, 2003). Kader adalah pria atau wanita yang berbadan sehat
jasmani dan rohani serta mau bekerja secara sukarela mengelola
posyandu (Din.kes.prov.jatim, 2006).Kader posyandu merupakan pilar
utama penggerak pembangunan khususnya di bidang kesehatan. Mereka
secara swadaya dilibatkan oleh puskesmas dalam kegiatan pelayanan
kesehatan desa yang salah satunya adalah pemberian imunisasi Polio.
Tanpa mereka kegiatan pelayanan kesehatan di desa tidak banyak
artinya (Mardiati, 2006). Kader posyandu sebaiknya mampu menjadi
pengelola posyandu, karena merekalah yang paling memahami
masyarakat di wilayahnya (Dinkes.Prov. Jatim, 2006). Kader bertugas
melaksanakan penyuluhan di posyandu, salah satunya penyuluhan
tentang bayi / balita mengenai jadwal pemberian imunisasi dan
manfaatnya (Dinkes.Prov.Jatim, 2005). UPGK selama ini dititik
beratkan pada kegiatan penyuluhan gizi dengan menggunakan
pesan-pesan gizi sederhana, pelayanan gizi, pemanfaatan lahan
pekarangan yang secara keseluruhan kegiatan tersebut dapat
dilakukan oleh masyarakat (Depkes RI, 2006).Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga ialah (Tim Pengelola UPGK, 1999) Pengertian mengenai Upaya
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah usaha keluarga sendiri untuk
memperbaiki keadaan gizi seluruh anggota keluarga, Dilaksanakan
oleh keluarga dan masyarakat dengan kader sebagai penggerak
masyarakat dan petugas berbagai sektor sebagai motivator,
pembimbing dan pembina merupakan bagian dari kehidupan keluarga
sehari-hari dan juga merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, Secara
operasional adalah rangkaian kegiatan yang saling mendukung untuk
melaksanakan alih teknologi sederhana kepada keluarga dan
masyarakat. Usaha Perbaikan gizi Keluarga (UPGK) adalah usaha
perbaikkan gizimasyarakat yang berintikan penyuluhan gizi, melalui
peningkatan peran serta masyarakat dan didukung kegiatan yang
bersifat lintas sektoral, Dilaksanakan oleh berbagai sektor terkait
(kesehatan, BKKBN, Pertanian Dalam Negeri), Dikbud, PKK dan
lain-lain. ( Depkes RI. 1993: 2 )
B. Tujuan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK )1. Tujuan
UmumMendorong perubahan sikap dan perilaku yang mendukung perbaikan
gin anak balita dan keluarga melalui peningkatan pengertian,
partisipasi dan pemerataan hasil kegiatan untuk mencapai keluarga
sadar gizi menuju terjadinya manusia berkualitas.
2. Tujuan Khususa. Partisipasi dan pemerataan kegiatan:a) Semua
anggota masyarakat ikut serta aktif dalam penyelenggaraan kegiatan.
Penanggung jawab kegiatan adalah anggota masyarakat setempat yang
telah mendapat latihan.b) Pada daerah UPGK, kegiatan meluas ke
semua RW.c) Pada setiap RW, semua balita (anak dibawah 5 tahun),
ibu hamil dan ibu menyusui tercakup dalam kegiatan.b. Perubahan
tingkah laku yang mendukung tercapainya perbaikan gizi.a) Semua
balita ditimbang setiap bulan, dan hasil timbangannya dicatat di
KMS.b) Semua bayi disusui ibunya sampai usia 2 tahun atau lebih dan
mendapat makanan lain yang sesuai dengan kebutuhannya.c) Semua anak
yang berumur l-4 tahun mendapat 1 kapsul vitamin A dosis tinggi
setiap 6 bulan.d) Semua anak yang mencret segera diberi minum
larutan gula garam atau larutan oralit.
C. Sasaran Upaya Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK )Sasaran pada
UPGK adalah perorangan atau keluarga yang bersedia melakukan
sesuatu terhadap dirinya sendiri dan keluarganya dalam rangka
mewujudkan keluarga sadar gizi. Sasaran ini meliputi : 1. Keluarga
Balita (Ibu, bapak, anggota keluarga yng ditugasi mengasuh anak)2.
Ibu muda3. Ibu Hamil4. Ibu menyusui5. Masyarakat umum
D. Pokok-PokokKegiatan UPGKDengan berpedoman pada dasar
pemikiran Usaha perbaikan Gizi keluarga makadapatlah ditetapkan
pokok-pokok kegiatan UPGK sebagai berikut :1. Pengawasan gizi anak
Balita melalui penimbangan berat badan secara teratur dan terus
menerus setiap bulan dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).2.
Pemberian bimbingan dan nasihat pada Ibu sangat penting dalam usaha
menumbuhkan perilaku gizi yang positif yang diperlukan dalam UPGK.
Dalam memberikan bimbingan dan nasihat, ada enam pesan gizi pokok
yang menjadi titik berat penyuluhan, yaitu sebagai berikut :a. Anak
yang sehat, berat badannya akan selalu bertambah.b. Sampai usia 4
bulan, bayi cukup diberi ASI saja.c. mulai usia bulan ke-5 anak
harus sudah mulai diberi makananpendamping ASI.d. Memasuki usia
tahun ke-2. anak dapat diberi makanan biasa. Susuilahanak selama
mungkin selagi ASI masih ada.e. Ibu hamil harus makan lebih banyak
dari biasanya.f. Ibu menyusui harus minum air 8 gelas sehari.3.
Pelayanan pertolongan gizi diberikan untuk menanggulangi penderita
gangguan gizi terutama penderita difisiensi vitamin A. Penderita
anemia gizi dan pencegahan terjadinya dehidrasi pada anak yang
menderita diare. Akan tetapi memberikan pertolongan gizi juga
diberikan kepada mereka yang tidak memperlihatkan tanda- tanda
defisiensi vitamin A atau anemia gizi. Pemberian kapsul vitamin A
dan tablet besi lebih berfungsi sebagai upaya pencegahan dan
perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya defisiensi.
4. Pemulihan gizi bagi kanak-kanak penderita KKP( Kurang Kalori
Protein ) dilakukan dengan jalan memberikan makanan tambahan guna
memenuhi kebutuhan anak akan zat gizi, terutama kalori dan protein.
Pemberian makanan tambahan makanan dengan mengutamakan penggunaan
bahan makanan yang tinggi kadar kalori dan proteinnya, terutama
dari jenis kacang atau hasil olahannya (kacang hijau, kacang merah,
tahu, tempe, dan sebagainya). Kanak kanak penderita KKP tersebut
akan mendapatkan tambahan makanan dalam jangka waktu antara 60 hari
sampai 90 hari, tergantung pada berat ringannya KKP yang
diderita.5. Hubungan timbal balik yang erat antara kejadian
gangguan gizi dengan adanya penyakit infeksi pada
anak-anakmenjadikan kegiatan penanggulangan berbagai penyakit
infeksi melalui imunisasi sebagai kegiatan penunjang UPGK yang
sangat penting. Karena kegiatan dasar UPGK tersebut harus ditunjang
pula oleh kegiatan Immunisasi.6. Penderita KKP yang disertai
penyakit infeksi hanya dapat dipulihkan tingkat gizinya apabila
penyakit infeksi yang dideritanya sudah disembuhkan. Untuk itu
perlu pula dilakukan kegiatan rujukan penderita penyakit infeksi ke
puskesmas terdekat atau ke Rumah Sakit sebagai pelengkap kegiatan
UPGK.7. Makanan yang dimakan anak akan sangat ditentukan oleh macam
makanan yang disajikan ibunya di meja makan, dan makanan yang
disajikan ibu juga tergantung pada bahan makanan apa yang tersedia
dan dapat dimasak oleh ibu. Pekarangan dapat mempunyai arti penting
sebagai sumber bahan makanan keluarga apabila dimanfaatkan secara
berdaya guna dan berhasil guna. Karenanya pemanfaatan pekarangan
juga baik sekali dikembangkan guna membantu dan mendorong tumbuhnya
swadaya keluarga untuk perbaikan gizi.
E. Manfaat yang Didapatkan Dari Pemenuhan Gizi Seimbang1. Masa
KehamilanPemenuhan gizi pada masa kehamilan akan sangat
mempengaruhi kualitas janin yang akan dilahirkan, gizi yang
seimbang bisa menciptakan janin yang sehat, tidak cacat, dan tidak
mudah sakit.2. Usia BayiDengan gizi yang seimbang, akan terbentuk
anak yang sehat dan pertumbuhan fisik, psikomotorik, dan
intelektual yang optimal. Cukup ASI saja sampai usia 6 bulan
kemudian Makanan Pendamping ASI sejak 6 bulan sampai dengan 2
tahun. Berikan MP-ASI secara bertahap dan dari makanan yang
alami.3. Usia 1-3 tahunAnak mulai dikenalkan dengan makanan
keluarga. Kelainan dan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan
otak pada usia sampai dengan 3 tahun tidak bisa diperbaiki pada
usia selanjutnya, sehingga pemenuhan gizi yang optimal sangat
diperlukan pada usia ini.4. Usia Pra-sekolah & SekolahKebutuhan
gizi diperlukan untuk konsentrasi belajar, beraktivitas, dan untuk
kesempurnaan fisik.5. Usia RemajaPemenuhan gizi yang optimal
diperlukan agar dapat tercapai kematangan fungsi seksual dan
tercapainya bentuk dewasa.6. Usia DewasaGizi yang optimal dan
seimbang pada usia dewasa diperlukan agar tercapai kematangan
fisik, psikomotorik, mental, spiritual, dan social.
F. Usaha Kesehatan Lingkungan Kesehatan lingkungan adalah upaya
untuk melindungi kesehatan manusia melaluipengelolaan,pengawasan
danpencegahan factor-faktor lingkunganyang dapat mengganggu
kesehatan manusia (Sumengen Sutomo, 1991). Kesehatan lingkungan
adalah Ilmu dan seni untuk mencegah, menanggulangi kerusakan dan
meningkatkan/memulihkan fungsi lingkungan melalui pengelolaan
unsur-unsur/faktor-faktor lingkungan yang berisiko terhadap
kesehatan manusia dengan cara identifikasi,
analisis,intervensi/rekayasa lingkungan, sehingga tersedianya
lingkungan yang menjamin bagi derajat kesehatan manusia secara
optimal (Tri Cahyono, 2000).Usaha kesehatan lingkungan (sanitasi)
adalah usaha yang lebih menitik beratkan kepada perbaikan
lingkungan hidup secara fisik atau kepada faktor lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan perorangan/masyarakat. Contoh usaha sanitasi
antara lain adalah membuat jamban keluarga (MCK), penyediaan sumber
air minum yang bersih, pembuatan tempat pembuangan sampah,
pengendalian pencemaran tanah, udara dan air serta pengawasan
terhadap sector penyebab penyakit. Jika dikelompokkan
masalah-masalah yang perlu mendapat perhatian untuk diperbaiki,
dijaga, dan ditingkatkan adalah masalah air, barang bekas dan
limbah, makanan dan minuman, perumahan, pencemaran, pengawasan
hewan perantara yang menyebarkan penyakit dan kesehatan
kerja.Sanitasi adalah usaha pengendalian faktor-faktor lingkungan
fisik manusia yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan
hal-hal yang merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya
tahan hidup manusia. Ruang lingkup :a. Cara pembuangan ekskreta,
air buangan dan sampahb. Penyediaan air bersihc. Perumahand.
Makanane. Individu dan masyarakat agar berperilaku sehat (personal
hygiene)f. Arthropoda, mollusca, binatang pengerat serta pejamu
lainnyag. Kondisi udarah. pabrik, perkantoran, permukiman, jalan
umum dan lingkungan umumnya (WHO).
G. Masalah-Masalah Kesehatan Lingkungan di IndonesiaMasalah
Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di
Indonesia permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :1. Air
BersihAir bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai
berikut :a. Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
berwarnab. Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan
0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500 mg/l)c. Syarat Mikrobiologis :
Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)2. Pembuangan
Kotoran/TinjaMetode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban
dengan syarat sebagai berikut :a. Tanah permukaan tidak boleh
terjadi kontaminasib. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air
tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumurc. Tidak boleh
terkontaminasi air permukaand. Tinja tidak boleh terjangkau oleh
lalat dan hewan laine. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ;
atau, bila memang benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal
mungkinf. Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap
dipandangg. Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan
tidak mahal.3. Kesehatan PemukimanSecara umum rumah dapat dikatakan
sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :a. Memenuhi
kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang
gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggub.
Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup,
komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumahc.
Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni
rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah
rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian
yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya
makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan
penghawaan yang cukupd. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya
kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah
antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak
mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat
penghuninya jatuh tergelincir.4. Pembuangan SampahTeknik
pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan
faktor-faktor /unsur, berikut:a. Penimbulan sampah. Faktor-faktor
yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah penduduk dan
kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tingkat sosial
ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologib.
Penyimpanan sampahc. Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan
kembalid. Pengangkutane. PembuanganDengan mengetahui unsur-unsur
pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui hubungan dan urgensinya
masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan
masalah-masalah ini secara efisien.5. Serangga dan Binatang
PenggangguSerangga sebagai reservoir (habitat dansuvival)bibit
penyakit yang kemudian disebut sebagai vektor misalnya : pinjal
tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit
Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk
Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis.
Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan
merancang rumah/tempat pengelolaan makanan denganrat proff(rapat
tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah
gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan
menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD,
Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida
untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha
sanitasi.Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit
misalnya anjing dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa
dan lalat dapat menjadi perantara perpindahan bibit penyakit ke
makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat menyebabkan
Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah
terinfeksi bakteri penyebab.
6. Makanan dan MinumanSasaran hygiene sanitasi makanan dan
minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga dan makanan jajanan
(diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau
disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain
yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).
Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan
makanan meliputi :a. Persyaratan lokasi dan bangunanb. Persyaratan
fasilitas sanitasic. Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang
makanand. Persyaratan bahan makanan dan makanan jadie. Persyaratan
pengolahan makananf. Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan
makanan jadig. Persyaratan peralatan yang digunakanh. Pencemaran
Lingkungan
H. Penyuluhan Kesehatan MasyarakatPenyuluhan kesehatan merupakan
kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan,
menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu
dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
ada hubungannya dengan kesehatan.Penyuluhan kesehatan sama dengan
pendidikan kesehatan yaitu suatu kegiatan atau usaha untuk
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat kelompok atau
individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut atau
individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih
baik.akhirnya pengetahuan tersebut diharapakan dapat berpengaruh
terhadap perilakunya. Dengan kata lain, dengan adanya pendidikan
tersebut dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku
masyarakat.Penyuluhan kesehatan juga suatu proses, dimana proses
tersebut mempunyai masukan( input ) dan keluaran ( output ).
Didalam suatu proses pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya
tujuan pendidikan yakni perubahan perilaku dipengaruhi oleh banyak
faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan
kesehatan yang menuju tercapainya tujuan pendidikan yakni perubahan
perilaku di pengaruhi oleh banyak factor. Faktor factor yang
mempengaruhi suatu proses pendidikan disamping masukannya sendiri
juga metode materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang
melakukannya, dan alat-alat bantu atau alat peraga pendidikan.
I. Tujuan Penyuluhan KesehatanMenurut Effendy (1998 cit
Anonima,2008) tujuan penyuluhan kesehatan adalah tercapainya
perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina
dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta
berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal, terbentuknya prilaku sehat pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik
fisik, mental dan social sehingga dapat menurunkan angka kesakitan
dan kematian. Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk
merubah prilaku perseorangan dan masyarakat dalam bidang
kesehatan.
J. Faktor Faktor Keberhasilan Dalam PenyuluhanFaktor-faktor yang
perlu diperhatikan terhadap sasaran keberhasilan penyuluhan
kesehatan :1. Tingkat pendidikan.Pendidikan dapat mempengaruhi cara
pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterima. Maka dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah
seseorang menerima informasi yang didapatnya.2. Tingkat sosial
ekonomi.Semakin tinggi tingkat social ekonomi seseorang, semkain
mudah pula dalam menerima informasi baru.3. Adat istiadat.Pengaruh
dari adat istiadat dalm menerima informasi baru merupakan hal yang
tidak dapt diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat
menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan.4.
Kepercayaan masyarakat.Masyarakat lebih memperhatikan informasi
yang disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka kenal, karena
sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan menyampaikan
informasi.5. Ketersediaan waktu dimasyarakat.Waktu penyampaian
informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat untuk
menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan.
K. Media Penyuluhan KesehatanMedia penyuluhan kesehatan adalah
media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan karena alat
tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan kesehatan
bagi masyarakat yang dituju. Menurut Notoatmodjo (2005), media
penyuluhan didasarkan cara produksinya dikelompokkan menjadi :1.
Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan
visual. Media cetak terdiri dari :a. Booklet atau brosurb. Leaflet
atau folderc. Flip chartd. Rubric atau tulisane. Poster2. Media
elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat
dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu
elektronik. Adapun macam media elektronik :a. Televiseb. Radioc.
Videod. Slidee. Film 3. Luar ruangan yaitu media yang menyampikan
pesannya diluar ruangan secara umum melalui media cetak dan
elektronika secara statis misalnya: a. Pameranb. Bannerc. TV layar
lebard. Spanduke. Papan reklame
L. Usaha Kesehatan SekolahUsaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah
usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup
sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara
menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integrative) melalui program
pendidikan dan penyuluhan kesehatan. UKS adalah bagian dari usaha
kesehatan pokok yang sesuai beban tugas puskesmas yang di tujukan
kepada sekolah-sekolah. Untuk optimalisasi program UKS perlu
ditingkatkan peran serta peserta didik sebagai subjek dan bukan
hanya objek. Dengan UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan
perilaku hidup sehat pada dirinya sendiri dan mampu menolong orang
lain. Dari pengertian ini maka UKS dikenal pula dengan child to
child programe. Program dari anak, oleh anak, dan untuk anak untuk
menciptakan anak yang berkualitas.
M. Ruang Lingkup Kegiatan UKSKegiatan utama usaha kesehatan
sekolah ( UKS ) disebut dengan trias UKS, yang terdiri dari : 1.
Pendidikan kesehatan2. Pelayanan kesehatan3. Pembinanan lingkungan
kehidupan sekolah yang sehatDengan demikian trias uks perpaduan
antara pendidikan dengan upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan
kesehatan merupakan upaya pendidikan kesehatan yang di laksanakan
sesuai dengan kurikulum sekolah. Pelayanan kesehatan merupakan
upaya kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik
agar dapat tumbuh dan berkembang secara sehat, yang pada akhirnya
dapat meningkatkan produktivitas belajar dan berprestasi belajar.
Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat merupakan
gabungan antara upaya pendidikan dan upaya kesehatan untuk dapat
diterapkan dalam lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari
peserta didik.
N. Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )Secara umum UKS
bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta
didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
derajat kesehatan peserta didik. Selain itu juga menciptakan
lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia berkualitas. Sedangkan secara khusus tujuan UKS
adalah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat,
meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku
masyarakat sekolah yang sehat dan mandiri. Di samping itu juga
meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan
kesehatan di sekolah dan rumah tangga serta lingkungan masyarakat,
meningkatkan keteramplan hidup sehat agar mampu melindungi diri
dari pengaruh buruk lingkungan.
BAB IIIPENUTUP
A. KESIMPULANMasalah gizi yang ada pada saat ini di Indonesia
adalah masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih dan terdapat
penyebab dari masing-masing masalah gizi tersebut. Biasanya masalah
gizi kurang disebabkan oleh kemiskinan , kurangnya persediaannya
pangan , kurang baiknya kualitas lingkungan ( sanitasi ) ,
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi , menu seimbang dan
kesehatan , dan adanya daerah miskin gizi ( iodium ).Salah satu
upaya di dalam meningkatkan kesehatan masyarakat terutama dari
aspek gizi masyarakat adalah melalui Usaha Perbaikan Gizi Keluarga
(UPGK) yang sebagian kegiatannya dilaksanakan di Posyandu dengan
tujuan akhir menuju keluarga kecil, bahagia, sehat dan sejahtera.
Dalam kegiatanya UPGK di jalankan sepenuhnya dengan bantuan kader.
Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau
oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela mengelola
posyandu.Menurut Effendy (1998 cit Anonima,2008) tujuan penyuluhan
kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga
dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat
dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal, terbentuknya prilaku sehat pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
B. SARANSemoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
kami mengaharapkan kritik dan saran agar makalah kami kedepannya
akan lebih baik
20