LAPORAN PENDAHULUANANEMIA
A. PENGERTIAN Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi
penurunan kadar hemoglobin (Hb) atau sel darah merah (eritrosit)
sehingga menyebabkan penurunan kapasitas sel darah merah dalam
membawa oksigen (Badan POM, 2011).Anemiaadalah penyakit kurang
darah, yang ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah
merah (eritrosit) lebih rendah dibandingkan normal. Jika kadar
hemoglobin kurang dari 14 g/dl dan eritrosit kurang dari 41% pada
pria, maka pria tersebut dikatakan anemia. Demikian pula pada
wanita, wanita yang memiliki kadar hemoglobin kurang dari 12 g/dl
dan eritrosit kurang dari 37%, maka wanita itu dikatakan anemia.
Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan
keadaan suatu penyakit atau akibat gangguan fungsi tubuh. Secara
fisiologis anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah
hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan.Anemia
didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hb
sampai di bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat.
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti
kehilangan komponen darah, elemen tidak adekuat atau kurang nutrisi
yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah, yang mengakibatkan
penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe
anemia dengan beragam penyebabnya.(Marilyn E, Doenges, Jakarta,
2002).Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau
konsentrasi hemoglobin turun dibawah normal.(Wong, 2003).
B. KLASIFIKASI ANEMIAKlasifikasi berdasarkan pendekatan
fisiologis :1. Anemia hipoproliferatif, yaitu anemia defisiensi
jumlah sel darah merah disebabkan oleh defek produksi sel darah
merah, meliputi :a. Anemia aplastikPenyebab : agen
neoplastik/sitoplastik terapi radiasi antibiotic tertentu obat antu
konvulsan, tyroid, senyawa emas, fenilbutason benzene infeksi virus
(khususnya hepatitis Penurunan jumlah sel eritropoitin (sel induk)
di sumsum tulangKelainan sel induk (gangguan pembelahan, replikasi,
deferensiasi)
Hambatan humoral/selulerGangguan sel induk di sumsum
tulangJumlah sel darah merah yang dihasilkan tak
memadaiPansitopeniAnemia aplastik
Gejala-gejala Gejala anemia secara umum (pucat, lemah, dll)
Defisiensi trombosit: ekimosis, petekia, epitaksis, perdarahan
saluran cerna, perdarahan saluran kemih, perdarahan susunan saraf
pusat Morfologis: anemia normositik normokromikb. Anemia pada
penyakit ginjalGejala-gejala : Nitrogen urea darah (BUN) lebih dari
10 mg/dl Hematokrit turun 20-30% Sel darah merah tampak normal pada
apusan darah tepiPenyebabnya adalah menurunnya ketahanan hidup sel
darah merah maupun defisiensi eritopoitinc. Anemia pada penyakit
kronisBerbagai penyakit inflamasi kronis yang berhubungan dengan
anemia jenis normositik normokromik (sel darah merah dengan ukuran
dan warna yang normal). Kelainan ini meliputi artristis rematoid,
abses paru, osteomilitis, tuberkolosis dan berbagai keganasand.
Anemia defisiensi besiPenyebab : Asupan besi tidak adekuat,
kebutuhan meningkat selama hamil, menstruasi Gangguan absorbsi
(post gastrektomi) Kehilangan darah yang menetap (neoplasma, polip,
gastritis, varises oesophagus, hemoroid, dll.)gangguan
eritropoesisAbsorbsi besi dari usus kurangsel darah merah sedikit
(jumlah kurang)sel darah merah miskin hemoglobinAnemia defisiensi
besiGejala-gejalanya : Atropi papilla lidah Lidah pucat, merah,
meradang Stomatitis angularis, sakit di sudut mulut Morfologi:
anemia mikrositik hipokromike. Anemia megaloblastikPenyebab :
Defisiensi defisiensi vitamin B12 dan defisiensi asam folat
Malnutrisi, malabsorbsi, penurunan intrinsik faktor Infeksi
parasit, penyakit usus dan keganasan, agen kemoterapeutik, infeksi
cacing pitamakan ikan segar yang terinfeksi, pecandu
alkoholSintesis DNA tergangguGangguan maturasi inti sel darah
merahMegaloblas (eritroblas yang besar)Eritrosit immatur dan
hipofungsi
2. Anemia hemolitika, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah
merah disebabkan olehdestruksi sel darah merah : Pengaruh
obat-obatan tertentu Penyakit Hookin, limfosarkoma, mieloma
multiple, leukemia limfositik kronik Defisiensi glukosa 6 fosfat
dihidrigenase Proses autoimun Reaksi transfusi MalariaMutasi sel
eritrosit/perubahan pada sel eritrositAntigesn pada eritrosit
berubahDianggap benda asing oleh tubuhsel darah merah dihancurkan
oleh limpositAnemia hemolisis
Pembagian derajat anemia menurut WHO dan NCI (National Cancer
Institute)DERAJATWHONCI
Derajat 0 (nilai normal)
Derajat 1 (ringan)Derajat 2 (sedang)Derajat 3 (berat)Derajat 4
(mengancam jiwa)>11.0 g/dL
9.5 - 10.9 g/dL8.0 - 9.4 g/dL6.5 - 7.9 g/dL< 6.5
g/DlPerempuan 12.0 - 16.0 g/dLLaki-laki 14.0 - 18.0 g/dL10.0 g/dL -
nilai normal8.0 - 10.0 g/dL6.5 - 7.9 g/dL< 6.5 g/dL
C. ETIOLOGI1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)2. Perdarahan3.
Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)4. Defisiensi
nutrient (nutrisional anemia), meliputi defisiensi besi, folic
acid, piridoksin, vitamin C dan copperMenurut Badan POM (2011),
Penyebab anemia yaitu1. Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung
zat besi, vitamin B12 asam folat, vitamin C, dan unsur-unsur yang
diperlukan untuk pembentukan sel darah merah2. Darah menstruasi
yang berlebihan. Wanita yang sedang menstruasi rawan terkena anemia
karena kekurangan zat besi bila darah menstruasinya banyak dan dia
tidak memiliki cukup persediaan zat besi3. Kehamilan. Wanita yang
hamil rawan terkena anemia karena janin menyerap zat besi dan
vitamin untuk pertumbuhannya4. Penyakit tertentu. Penyakit yang
menyebabkan perdarahan terus- menerus di saluran pencernaan seperti
gastritis dan radang usus buntu dapat menyebabkan anemia5.
Obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan
perdarahan lambung (aspirin, anti infl amasi, dll). Obat lainnya
dapat menyebabkan masalah dalam penyerapan zat besi dan vitamin
(antasid, pil KB, antiarthritis, dll)6. Operasi pengambilan
sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi). Ini dapat menyebabkan
anemia karena tubuh kurang menyerap zat besi dan vitamin B127.
Penyakit radang kronis seperti lupus, arthritis rematik, penyakit
ginjal, masalah pada kelenjar tiroid, beberapa jenis kanker dan
penyakit lainnya dapat menyebabkan anemia karena mempengaruhi
proses pembentukan sel darah merah8. Pada anak-anak, anemia dapat
terjadi karena infeksi cacing tambang, malaria, atau disentri yang
menyebabkan kekurangan darah yang parah
D. PATOFISIOLOGIAdanya suatu anemia mencerminkan adanya suatu
kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau
keduanya. Kegagalan sumsum (misalnya berkurangnya eritropoesis)
dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi
tumor atau penyebab lain yang belum diketahui. Sel darah merah
dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi).Lisis
sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik
atau dalam system retikuloendotelial, terutama dalam hati dan
limpa. Hasil samping proses ini adalah bilirubin yang akan memasuki
aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis)
segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma
(konsentrasi normal 1 mg/dl, kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan
ikterik pada sclera).Apabila sel darah merah mengalami penghancuran
dalam sirkulasi, (pada kelainan hemplitik) maka hemoglobin akan
muncul dalam plasma (hemoglobinemia). Apabila konsentrasi plasmanya
melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikat untuk
hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya, hemoglobin akan
berdifusi dalam glomerulus ginjal dan kedalam urin
(hemoglobinuria).Kesimpulan mengenai apakah suatu anemia pada
pasien disebabkan oleh penghancuran sel darah merah atau produksi
sel darah merah yang tidak mencukupi biasanya dapat diperoleh
dengan dasar:1. hitung retikulosit dalam sirkulasi darah; 2.
derajat proliferasi sel darah merah muda dalam sumsum tulang dan
cara pematangannya, seperti yang terlihat dalam biopsi; dan ada
tidaknya hiperbilirubinemia dan hemoglobinemia
E. TANDA DAN GEJALA1. Lemah, letih, lesu dan lelah2. Sering
mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang3. Gejala lanjut berupa
kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi
pucat.Pucat oleh karena kekurangan volume darah dan Hb,
vasokontriksi4. Takikardi dan bising jantung (peningkatan kecepatan
aliran darah) Angina (sakit dada)5. Dispnea, nafas pendek, cepat
capek saat aktifitas (pengiriman O2 berkurang)6. Sakit kepala,
kelemahan, tinitus (telinga berdengung) menggambarkan berkurangnya
oksigenasi pada SSP7. Anemia berat gangguan GI dan CHF (anoreksia,
nausea, konstipasi atau diare)
F. KEMUNGKINAN KOMPLIKASI YANG MUNCULKomplikasi umum akibat
anemia adalah1. gagal jantung2. kejang3. Perkembangan otot buruk (
jangka panjang )4. Daya konsentrasimenurun5. Kemampuan mengolah
informasi yang didengar menurun
G. PEMERIKSAAN KHUSUS DAN PENUNJANG1. Kadar Hb, hematokrit,
indek sel darah merah, penelitian sel darah putih, kadar Fe,
pengukuran kapasitas ikatan besi, kadar folat, vitamin B12, hitung
trombosit, waktu perdarahan, waktu protrombin, dan waktu
tromboplastin parsial2. Aspirasi dan biopsy sumsum tulang.
Unsaturated iron-binding capacity serum Pemeriksaan diagnostic
untuk menentukan adanya penyakit akut dan kronis serta sumber
kehilangan darah kronis
H. PENATALAKSANAAN MEDISPenatalaksanaan anemia ditujukan untuk
mencari penyebab dan mengganti darah yang hilang1. Anemia aplastik
Transplantasi sumsum tulang Pemberian terapi imunosupresif dengan
globolin antitimosit(ATG)2. Anemia pada penyakit ginjal Pada paien
dialisis harus ditangani denganpemberian besi dan asam folat
Ketersediaan eritropoetin rekombinan3. Anemia pada penyakit
kronisKebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak
memerlukan penanganan untuk aneminya, dengan keberhasilan
penanganan kelainan yang mendasarinya, besi sumsum tulang
dipergunakan untuk membuat darah, sehingga Hb meningkat4. Anemia
pada defisiensi besi Dicari penyebab defisiensi besi Menggunakan
preparat besi oral: sulfat feros, glukonat ferosus dan fumarat
ferosus5. Anemia megaloblastik Defisiensi vitamin B12 ditangani
dengan pemberian vitamin B12, bila difisiensi disebabkan oleh
defekabsorbsi atau tidak tersedianya faktor intrinsik dapat
diberikan vitamin B12 dengan injeksi IM Untuk mencegah kekambuhan
anemia terapi vitamin B12 harus diteruskan selama hidup pasien yang
menderita anemia pernisiosa atau malabsorbsi yang tidak dapat
dikoreksi
KONSEP KEPERAWATANA. PENGKAJIAN KEPERAWATAN1. Lakukan pengkajian
fisik2. Dapatkan riwayat kesehatan, termasuk riwayat diet3.
Observasi adanya manifestasi anemiaa. Manifestasi umum Kelemahan
otot Mudah lelah Kulit pucatb. Manifestasi system saraf pusat Sakit
kepala Pusing Kunang-kunang Peka rangsang Proses berpikir lambat
Penurunan lapang pandang Apatis Depresic. Syok (anemia kehilangan
darah) Perfusi perifer buruh Kulit lembab dan dingin Tekanan darah
rendah dan tekanan darah setral Peningkatan frekwensi jatung
Peningkatan frekwensi jatung
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Perfusi jaringan tidak efektif b.d
perubahan ikatan O2 dengan Hb, penurunan konsentrasi Hb dalam
darah2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
inadekuat intake makanan3. Defisitperawatan dirib.d kelemahan4.
Resikoinfeksib.dpertahanan sekunder tidak adekuat (penurunan Hb)5.
Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen6. Gangguan pertukaran gas b.d ventilasi perfusi7.
Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan8. Keletihan b.d anemi9.
Resiko jatuh b.d intoleransi aktivitas
C. RENCANAAN KEPERAWATANDiagnosa Keperawatan/ Masalah
KolaborasiRencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi
Perfusi jaringan gastrointestinal tidak efektif b/d gangguan
afinitas Hb oksigen, penurunan konsentrasi Hb, Hipervolemia,
Hipoventilasi, gangguan transport O2, gangguan aliran arteri dan
vena
DS:1. Nyeri1. perut1. MualDO 1. Distensi abdominal1. Bising usus
turun/ tidak ada
NOC :0. Bowl Elimination0. Circulation status0. Electrolite and
Acid Base Balance0. Fluid Balance0. Hidration0. Tissue perfusion
:abdominal organsSetelah dilakukan asuhan selamaketidakefektifan
perfusi jaringan gastrointestinal teratasi dengan kriteria hasil:1.
Jumlah, warna, konsistensi dan bau feses dalam batas normal1. Tidak
ada nyeri perut1. Bising usus normal1. Tekanan systole dan diastole
dalam rentang normal1. Distensi vena leher tidak ada1. Gangguan
mental, orientasi pengetahuan dan kekuatan otot normal1. Na, K, Cl,
Ca, Mg dan Biknat dalam batas normal1. Tidak ada bunyi nafas NIC
:1. Monitor TTV1. Monitor elektrolit 1. Monitor irama jantung1.
Catat intake dan output secara akurat1. Kaji tanda-tanda gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit (membran mukosa kering,
sianosis, jaundice)1. Kelola pemberian suplemen elektrolit sesuai
order1. Kolaborasi dengan ahli gizi jumlah kalori dan jumlah zat
gizi yang dibutuhkan1. Pasang NGT jika perlu1. Monitor output
gaster
Diagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhBerhubungan
dengan : Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh
karena faktor biologis, psikologis atau ekonomi. DS:1. Nyeri
abdomen1. Muntah1. Kejang perut1. Rasa penuh tiba-tiba setelah
makanDO:1. Diare1. Rontok rambut yang berlebih1. Kurang nafsu
makan1. Bising usus berlebih1. Konjungtiva pucat1. Denyut nadi
lemah
NOC:0. Nutritional status: Adequacy of nutrient0. Nutritional
Status : food and Fluid Intake0. Weight ControlSetelah dilakukan
tindakan keperawatan selama.nutrisi kurang teratasi dengan
indikator:1. Albumin serum1. Pre albumin serum1. Hematokrit1.
Hemoglobin1. Total iron binding capacity1. Jumlah limfosit1. Kaji
adanya alergi makanan1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien1.
Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah
konstipasi1. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan
harian.1. Monitor adanya penurunan BB dan gula darah1. Monitor
lingkungan selama makan1. Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
selama jam makan1. Monitor turgor kulit1. Monitor kekeringan,
rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht1. Monitor mual dan
muntah1. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
konjungtiva1. Monitor intake nuntrisi1. Informasikan pada klien dan
keluarga tentang manfaat nutrisi1. Kolaborasi dengan dokter tentang
kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan
yang adekuat dapat dipertahankan.1. Atur posisi semi fowler atau
fowler tinggi selama makan1. Kelola pemberan anti emetik:.....1.
Anjurkan banyak minum1. Pertahankan terapi IV line1. Catat adanya
edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oval
Diagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi
Defisit perawatan diriBerhubungan dengan : penurunan atau
kurangnya motivasi, hambatan lingkungan, kerusakan muskuloskeletal,
kerusakan neuromuskular, nyeri, kerusakan persepsi/ kognitif,
kecemasan, kelemahan dan kelelahan.
DO :ketidakmampuan untuk mandi, ketidakmampuan untuk berpakaian,
ketidakmampuan untuk makan, ketidakmampuan untuk toileting
NOC :1. Self care : Activity of Daily Living (ADLs)Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama . Defisit perawatan diri
teratas dengan kriteria hasil:1. Klien terbebas dari bau badan1.
Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan ADLs1.
Dapat melakukan ADLS dengan bantuan
NIC :Self Care assistane : ADLs1. Monitor kemempuan klien untuk
perawatan diri yang mandiri.1. Monitor kebutuhan klien untuk
alat-alat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias,
toileting dan makan.1. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara
utuh untuk melakukan self-care.1. Dorong klien untuk melakukan
aktivitas sehari-hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki.1.
Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika
klien tidak mampu melakukannya.1. Ajarkan klien/ keluarga untuk
mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien
tidak mampu untuk melakukannya.1. Berikan aktivitas rutin sehari-
hari sesuai kemampuan.1. Pertimbangkan usia klien jika mendorong
pelaksanaan aktivitas sehari-hari.
Diagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi
Risiko infeksi
Faktor-faktor risiko : 1. Prosedur Infasif1. Kerusakan jaringan
dan peningkatan paparan lingkungan 1. Malnutrisi 1. Peningkatan
paparan lingkungan patogen 1. Imonusupresi 1. Tidak adekuat
pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon
inflamasi)1. Penyakit kronik1. Imunosupresi1. Malnutrisi1. Pertahan
primer tidak adekuat (kerusakan kulit, trauma jaringan, gangguan
peristaltik)NOC : 1. Immune Status1. Knowledge : Infection
control1. Risk controlSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama
pasien tidak mengalami infeksi dengan kriteria hasil:1. Klien bebas
dari tanda dan gejala infeksi1. Menunjukkan kemampuan untuk
mencegah timbulnya infeksi1. Jumlah leukosit dalam batas normal1.
Menunjukkan perilaku hidup sehat1. Status imun, gastrointestinal,
genitourinaria dalam batas normal
NIC :1. Pertahankan teknik aseptif1. Batasi pengunjung bila
perlu1. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan1. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung1.
Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan petunjuk umum1.
Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing
1. Tingkatkan intake nutrisi1. Berikan terapi
antibiotik:.................................1. Monitor tanda dan
gejala infeksi sistemik dan lokal1. Pertahankan teknik isolasi
k/p1. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas,
drainase1. Monitor adanya luka1. Dorong masukan cairan1. Dorong
istirahat1. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi1.
Kaji suhu badan pada pasien neutropenia setiap 4 jam
Diagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi
Intoleransi aktivitas Berhubungan dengan :0. Tirah Baring atau
imobilisasi0. Kelemahan menyeluruh0. Ketidakseimbangan antara
suplei oksigen dengan kebutuhanGaya hidup yang dipertahankan.DS:
Melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan. Adanya
dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas.DO :
Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas
Perubahan ECG : aritmia, iskemia
NOC : 1. Self Care : ADLs1. Toleransi aktivitas1. Konservasi
eneergiSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama . Pasien
bertoleransi terhadap aktivitas dengan Kriteria Hasil :1.
Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan
tekanan darah, nadi dan RR1. Mampu melakukan aktivitas sehari hari
(ADLs) secara mandiri1. Keseimbangan aktivitas dan istirahat
NIC :1. Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan
aktivitas1. Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan1. Monitor
nutrisi dan sumber energi yang adekuat1. Monitor pasien akan adanya
kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan1. Monitor respon
kardivaskuler terhadap aktivitas (takikardi, disritmia, sesak
nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)1. Monitor pola
tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien1. Kolaborasikan dengan
Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran terapi yang
tepat.1. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
dilakukan1. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai
dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial1. Bantu untuk
mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk
aktivitas yang diinginkan1. Bantu untuk mendpatkan alat bantuan
aktivitas seperti kursi roda, krek1. Bantu untuk mengidentifikasi
aktivitas yang disukai1. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan
diwaktu luang1. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas1. Sediakan penguatan positif bagi
yang aktif beraktivitas1. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi
diri dan penguatan1. Monitor respon fisik, emosi, sosial dan
spiritual
Diagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi
Gangguan Pertukaran gas Berhubungan dengan : ketidakseimbangan
perfusi ventilasi perubahan membran kapiler-alveolarDS: sakit
kepala ketika bangun Dyspnoe Gangguan penglihatanDO: Penurunan CO2
Takikardi Hiperkapnia Keletihan Iritabilitas Hypoxia kebingungan
sianosis warna kulit abnormal (pucat, kehitaman) Hipoksemia
hiperkarbia AGD abnormal pH arteri abnormalfrekuensi dan kedalaman
nafas abnormal
NOC:1. Respiratory Status : Gas exchange1. Keseimbangan asam
Basa, Elektrolit1. Respiratory Status : ventilation1. Vital Sign
StatusSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama . Gangguan
pertukaran pasien teratasi dengan kriteria hasi:1.
Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang
adekuat1. Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda
tanda distress pernafasan1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu
mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed
lips)1. Tanda tanda vital dalam rentang normal1. AGD dalam batas
normal1. Status neurologis dalam batas normalNIC :1. Posisikan
pasien untuk memaksimalkan ventilasi1. Pasang mayo bila perlu1.
Lakukan fisioterapi dada jika perlu1. Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction1. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan1. Berikan bronkodilator;1. Barikan pelembab udara1. Atur
intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.1. Monitor
respirasi dan status O21. Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan,
penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan
intercostal1. Monitor suara nafas, seperti dengkur1. Monitor pola
nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne
stokes, biot1. Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak
adanya ventilasi dan suara tambahan1. Monitor TTV, AGD, elektrolit
dan ststus mental1. Observasi sianosis khususnya membran mukosa1.
Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan tindakan dan
tujuan penggunaan alat tambahan (O2, Suction, Inhalasi)1.
Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama dan denyut jantung
Diagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi
Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan : 1. Hiperventilasi
1. Penurunan energi/kelelahan 1. Perusakan/pelemahan
muskulo-skeletal 1. Kelelahan otot pernafasan 1. Hipoventilasi
sindrom 1. Nyeri 1. Kecemasan 1. Disfungsi Neuromuskuler 1.
Obesitas1. Injuri tulang belakang
DS:1. Dyspnea1. Nafas pendek DO: 1. Penurunan tekanan
inspirasi/ekspirasi 1. Penurunan pertukaran udara per menit 1.
Menggunakan otot pernafasan tambahan 1. Orthopnea 1. Pernafasan
pursed-lip 1. Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama 1. Penurunan
kapasitas vital1. Respirasi: < 11 24 x /mnt
NOC:1. Respiratory status : Ventilation1. Respiratory status :
Airway patency1. Vital sign Status
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ..pasien
menunjukkan keefektifan pola nafas, dibuktikan dengan kriteria
hasil:1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang
bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
mampu bernafas dg mudah, tidakada pursed lips)1. Menunjukkan jalan
nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas
abnormal)1. Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah,
nadi, pernafasan)NIC:1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi1. Pasang mayo bila perlu1. Lakukan fisioterapi dada jika
perlu1. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction1. Auskultasi
suara nafas, catat adanya suara tambahan1. Berikan
bronkodilator:-...1. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl
Lembab1. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.1.
Monitor respirasi dan status O217. Bersihkan mulut, hidung dan
secret trakea17. Pertahankan jalan nafas yang paten17. Observasi
adanya tanda tanda hipoventilasi17. Monitor adanya kecemasan pasien
terhadap oksigenasi17. Monitor vital sign17. Informasikan pada
pasien dan keluarga tentang tehnik relaksasi untuk memperbaiki pola
nafas.17. Ajarkan bagaimana batuk efektif17. Monitor pola nafas
Diagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi
Kelelahan berhubungan dengan psikologis: kecemasan, gaya hidup
yang membosankan, depresi, stress Lingkungan: kelembaban, cahaya,
kebisingan, suhu Situasi: Kejadian hidup yang negatif, Psikologis:
Anemia, status penyakit, malnutrisi, kondisi fisik yang buruk,
gangguan tidur.DS: Gangguan konsentrasi Tidak tertarik pada
lingkungan Meningkatnya komplain fisik Kelelahan Secara verbal
menyatakan kurang energiDO: Penurunan kemampuan Ketidakmampuan
mempertahankan rutinitas Ketidakmampuan mendapatkan energi sesudah
tidur Kurang energi Ketidakmampuan untuk mempertahankan aktivitas
fisik
NOC:1. Activity Tollerance1. Energy Conservation1. Nutritional
Status: EnergySetelah dilakukan tindakan keperawatan selama .
kelelahan pasien teratasi dengan kriteria hasil:1. Kemampuan
aktivitas adekuat1. Mempertahankan nutrisi adekuat1. Keseimbangan
aktivitas dan istirahat1. Menggunakan tehnik energi konservasi1.
Mempertahankan interaksi sosial1. Mengidentifikasi faktor-faktor
fisik dan psikologis yang menyebabkan kelelahan1. Mempertahankan
kemampuan untuk konsentrasi
NIC :Energy Management Monitor respon kardiorespirasi terhadap
aktivitas (takikardi, disritmia, dispneu, diaphoresis, pucat,
tekanan hemodinamik dan jumlah respirasi) Monitor dan catat pola
dan jumlah tidur pasien Monitor lokasi ketidaknyamanan atau nyeri
selama bergerak dan aktivitas Monitor intake nutrisi Monitor
pemberian dan efek samping obat depresi Instruksikan pada pasien
untuk mencatat tanda-tanda dan gejala kelelahan Ajarkan tehnik dan
manajemen aktivitas untuk mencegah kelelahan Jelaskan pada pasien
hubungan kelelahan dengan proses penyakit Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara meningkatkan intake makanan tinggi energi Dorong
pasien dan keluarga mengekspresikan perasaannya Catat aktivitas
yang dapat meningkatkan kelelahan Anjurkan pasien melakukan yang
meningkatkan relaksasi (membaca, mendengarkan musik) Tingkatkan
pembatasan bedrest dan aktivitas Batasi stimulasi lingkungan untuk
memfasilitasi relaksasi
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002.Buku Ajar keperawtan medikal bedah,
edisi 8 vol 3. Jakarta: EGCCarpenito, L.J. 2000.Diagnosa
Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi
6.Jakarta:EGCJohnson, M.,et all.2000.Nursing Outcomes
Classification (NOC)Second Edition.New Jersey:Upper Saddle
RiverMarlyn E. Doenges, 2002.Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta,
EGCMc Closkey, C.J.,et all. 1996.Nursing Interventions
Classification (NIC)Second Edition.New Jersey:Upper Saddle
RiverPatrick Davay, 2002, At A Glance Medicine, Jakarta,
EMSSantosa, Budi. 2007.Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA
2005-2006. Jakarta: Prima MedikaSmeltzer & Bare.
2002.Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: EGCWilkinson, Judith M.
2006.Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7. EGC : Jakarta
FORMAT PENGKAJIAN KMBNama Mahasiswa: ABD. AZIS. M, S.KepNim :
B.1. 14.0134Ruangan : Perawatan Interna RSUD Kab. Majene
REKAMAN ASUHAN KEPERAWATANPENGKAJIAN AWAL KEPERAWATAN
UMUMDIRUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH
A. IDENTITASNama : Tn. JUmur : 82 TahunPendidikan : SDPekerjaan
: WiraswastaSuku : MandarAgama : IslamStatus perkawinan :
KawinAlamat : ManggeSumber Informasi : Istri dan AnaknyaRuang Rawat
: InternaNo. Rekam Medik : 12 10 46Tgl/Jama Masuk :
30-03-2015/11.35Tgl/Jam Pengambilan Data :31-03-2015/06.00Diagnosa
Masuk : Anemia beratCara masuk : ()Berjalan ( ) Kursi Roda ( )
BrankarKiriman dari Poliklinik :Pindahan Dari : IRDPerawat/Tim Yang
Bertanggung Jawab : Tim A
B. RIWAYAT KESEHATAN
Keluahan Utama
Keluhan saat ini: Nyeri Uluhati: Sebelum dibawa ke RS pasien
mengatakan nyeri uluhati. Pasien mengatakan sudah BAB lebih dari
tiga kali, pasien mengatakan Pasien dibawa ke RS karena mengalami
nyeri perut disertai mual, muntah, nafsu makan kurang,batuk
berlendir.
( ) Tidak pernah opname ( ) Pernah Opname dengan sakit : Di RS
:Pernah Mendapat Pengobatan : ( ) Tidak ( ) Ya : BB Sebelum Sakit :
42 Kg Pernah Operasi : ( ) Tidak ( ) Pasca Operasi Hari Ke :
...................................
C. KEADAAN UMUMKesadaran : ( ) CM ( ) Somnolen ( ) Apatis ( )
Soporos Koma ( ) KomaPasien Mengerti Tentang Penyakitnya : ( )
Tidak ( ) Ya Pasca Operasi : ..
A. KEBUTUHAN DASAR
RASA NYAMAN NYERI
Suhu : 36,50 C ( ) Gelisah ( ) Nyeri ( ) Skala Nyari : skala
ringan 1 (ringan) (skala 0-5) Gambaran nyeri : Lokasi Nyeri :
abdomenFrekuwensi : hilang timbul Durasi : Rsepon Emosional :
Penyempintan Fokus : .. Cara Pengatasi Nyari : Lain-lain :
Masalah Keperawatan : () Nyeri () Hipertermia Hipotermia: Tidak
ada keluhan
NUTRISIKEBERSIHAN PERORANGAN
TB : 150 Cm BB :40 Kg Kebiasaan makan : 3X/hari (Teratur)
Keluahan saat ini :( ) Tidak Nafsu makan ( ) Mual ( ) Muntah( )
Sukar/Sakit Menelan ( ) Sakit gigi ( ) Stomatitis( ) Nyeri ulu
hati/salah cernah, yang berhubungan dengan Di sembuhkan dengan :..
Pembesaran tiroid : .. . Hernia/Massa : .. .. Holitosisi :. Kondisi
gigi/gusi : Penampilan lidah : .. Bising Usus ..X/menit( ) Makan
per NGT/parienteral/Infus(dimulai tgl : 30-03-2015 Jenis cairan :
Nacl 0,9 %Dipasang di : Tangan kiri (vena radialis) Porsi makan
yang di habiskan : dari porsi yang disajikan Makanan yang di sukai
: bubur Diet : bubur Lain-lain. . Kebiasaan mandi : Belum pernah
mandi 3 hari Cuci rambut : Belum pernah 3 hari Kebiasaan gosok gigi
: Kebersihan badan : ( ) Bersih ( ) Kotor Keadaan rambut : ( )
Bersih ( ) Kotor Keadaan kulit kepala : ( ) Bersih ( ) Kotor
Keadaan kuku : ( ) Pendek ( ) panjang ( )Bersih( )Kotor Keadaan
vulva/perineal : ( ) Bersih ( ) Kotor Keluhan saat ini: ( ) eritema
( ) gatal-gatal( ) luka Integritas kulit : ( ) Jaringan parut ( )
Kemerahan ( ) Laserasi ( ) userasi ( ) Ekimosis ( ) lepuh ( )
Drainase Luka Bakar : (Derajat/Persen). Tandai lokasi dengan
menggambar bentuk depan dan belakang tubuh Keadaan luka : ( )
Bersih ( ) Kotor Lain-lain :.
Masalah keperawatan :( ) Ketidak seimbangan nutrisi lebih dari
kebutuhanMasalah Keperawatan( ) Gangguan integritas kulit
CAIRANAKTIVITAS & LATIHAN
Kebisaan minum : 6-8 Gelas /hari . Jenis : air putih Turgor
kulit : ( ) Kering ( ) Tidak elastic Punggung kuku :
Warna.Pengisian kapiler : . Mata cekung : ( ) Tidak ( ) Ya : Ka/Ki
Konjungtiva : pucat Sklera : Edema : ( ) Tidak ( ) Ya : Ka/Ki
Distensi vena jugularis : . Asites : ( ) Tidak ( ) YaSpider Neavi :
( ) Tidak ( ) Ya Minum per NGT : ( ) Tidak ( ) Ya :.CC/hari.
Terpasang dekopresi (NGT):( ) Tidak ( ) Ya : CC/hariDimulai tgl :
30/03/2015 Jenis Cairan: nacl Dipasang di : ditangan kiri Terpasang
infuse : ( ) Tidak ( ) Ya 20 tts/menit Lain-lain : terpasang darah
(PRC) 2 bag Aktivitas waktu luang : dikebunAktivitas/Hoby :
Kesulitan bergerak : ( ) Tidak ( ) Ya Kekuatan otot : . Tonus otot
: Postur : .Tremor Rentang gerak : . Keluahan saat ini : gerakan
terbatas : ( ) Tidak ()Ya ( )Nyeri Otot ( ) Kaku otot ( ) Lemah
Otot( ) Nyeri sendi ( ) bengkak sendi ( )Inkooardinasi( )
Parise/paralise : dibagian : ...( ) Kelelahan ( ) Amputasi ( )
DeformitasKelainan bentuk ekstremitas . Penggunaan alat bantu :
gips / Traksi / Kruk (tongkat)(tanggal : Di : .. Pelaksanaan
aktivitas : ( ) Mandiri ( ) Parsial ( ) Total Jenis aktifitas yang
perlu dibantu : Berjalan ke kamar mandi Lain-lain : mandi
Masalah Keperawatan Penurunan volume cairanMasalah Keperawatan
Hambatan mobilisasi fisik
ELIMINASIOKSIGENIASI
Kebisaan BAB : 1-2X/hari BAK : 5-6X/hari Menggunakan laxsan : (
) tidak ( ) ya. Jenis Menggunakan diuretic : ( ) tidak ( ) ya.Jenis
: . Keluahan BAK Saai ini :( ) Retensi urin ( ) inkontinensia urin
( ) disuria( ) Keseringa ( ) Urgensi ( ) Nocturia Peristalti usus :
( ) kembung ( ) tidak ada peristaltic ( ) Hiperperistaltik Abdomen
: Nyri Tekan : . Lunak/keras Massa : Ukuran/lingkar Abdomen :.
Terpasang kateter urine : ( ) Tidak ( ) ya(dimuai tgl :.. di .
Pengguna alcohol : Jumlah/frekwensi :. Lain-lain : Nadi : 80/menit
Pernafasan : 18X/menit TD : 160/90 mmHg Bunyi Nafas : Respirasi : (
)TAK ( )Dispnea ( )Ronchi ( )stridor( )Wheezing ( ) Batuk (
)hemoptisis ( )Sputum ( ) Pernafasan Cuping hidung ( ) Penggunaan
otot-otor sensoris Kedalaman : Fremitus : .. Sputum : ( )kental (
)encer( )merah( )putih ( ) hijau ( )kuning Sirkulasi oksigenasi : (
)TAK ( )Pusing ( )Sianosis ( ) akral dinggin ( ) clubbing finger
Dada : () TAK ( ) retraksi dada ( ) nyari dada( )berdebar-debar(
)defisiensi trackhea ( )bunyi jantung Normal (frekwensi :)(
)Mur-mur ( ) gallop Oksegien ( Tanggal : .di Keadaan :.) WSD
(tanggal :..Canula/Sungkup :Ltr/m Riwayat penyakit : ( )bronchitis
( )Asma ( )Tuberkulosis ( )Empisema ( )pneumonia kambuhan: ( )
pemanjanan terhadap udara berbahaya :( ) Perokok Pak/hari : Lamanya
: ( ) hipertensi ( ) demam rematik ( ) flebitis ( )kesemutan ( )
kebas Lain-lain..
Masalah keperawatan : tidak ada keluhanMasalah keperawatan :
tidak ada keluhan
TIDUR DAN ISTIRAHATPENCEGAHAN TERHADAP BAHAYA
Kebiasaan tidur : ( ) Malam ( ) Siang Lama Tidur : Malam 6-8 Jam
Siang : jam Kebiasaan tidur : Kebiasaan tidur : ( ) tidak ( ) Ya,
dipengaruhi oleh faktot : ..Cara mengatasi :. Lain-lain Refleksi :
( ) tidak ( ) kelumpuhan Penglihatan : ( ) tidak ( ) masalah .....
Pendengaran: ( ) tidak ( ) masalah ... Penciuman : ( ) tidak ( )
masalah ...... Perabaan : ( ) tidak ( ) masalah .......
Lain-lain
Masalah Keparawatan gangguan pola tidurMasalah Keparawatan
Resiko Injury Resiko trauma Gangguan presepsi sensork
NEOROSENSORISKEAMANAN
Rasa Ingin Pingsan/Pusing : ( ) Tidak ( ) Ya Stroke (gejala
sisa) : .. Kejang : ( ) Tidak ( ) Ya Tipe : Aura : .. Frekuensi :
.Satatus postika : Cara Mengontrol :Status Mental :
terorientasi/Disorientasi : waktuTempat : . Orang :Kesadaran : ( )
mengantuk ( ) letargi ( ) stupor( ) koma ( ) kooperatif ( )
menyerang ( ) delusi ( ) halusinasi afek (gambarkan) : Memori :
saat ini .. yang lalu : . Kaca mata: .. kontak lensa : . Alat bantu
dengar : ( ) tidak ( ) ya di. Ukuran/reaksi pupil : ka/ki
:.............. Facial drop : ( ) tidak ( ) kaku kuduk ( ) tidak (
) ya Genggaman tangan/lepas : ka/ki : .postur :... Koordinasi :
reflex patella ka/ki : . Reflex tendon dalam bisep/trisep: Kernig
sign : ( )Tidak ( ) Ya -Babinsky :( )tidak ( ) ya Chaddock : ( )
tidak ( ) ya -Brudinsky : ( ) tidak ( ) yaAlergi/sensitivitas
:Perubahan system imun sebelumnya: ...penyebab:Riwayat penyakit
hubungan seksual (tanggal/tipe) :Perilaku resiko tinggi : periksa
:Transfuse darah/jumlah : 1400 cc kapan:Gambaran reaksi :..Riwayat
cidera kecelakaan :..Fraktur/dislokasi : ..Arthritis/sendi tak
stabil : .Masalah punggung : ..Perubahan pada tahi lalat :
Pembesaran nodus : ..Kekuatan umum :..Cara berjalan : Rom : Hasil
kultur, pemeriksaan system imun :
Masalah Keperawatan : Masalah Keperawatan :
SEKSUALITAS
Aktif melakukan hubungan seksual : ( ) tidak ( ) ya Penggunaan
kondom Masalah-masalah/kesulitan seksual- Perubahan terakhir dalam
frekuensi /minat.Wanita Usia menarke : . Thn, lamanya siklus :
..hari Durasi : Periode menstruasi terakhir : menopause: ya Rabas
vagina :. Perdarahan antar periode :Pria Rabes Penis : .gannguan
Prostat :. Sirkumsisi : ( ) tida ( ) ya _ Vasektomi : ( ) Tidak ( )
Ya Melakukan pemeriksaan sendiri:.. Payudara/testis :
Prostoskopi/pemeriksaan Prostat terakhir : Tanda (
Obyektif)Pemeriksaan ; .payudara/Penis/Testis : Kulit
genetalia/Lest :
Masala Keperawatan : tidak ada keluhan
KESEIMBANGAN & PENINGKATAN HUBUNGAN RESIKO SERTA INTERAKSI
SOSIAL
Lama perkawinan : tahun, hidup dengan :.. Malasa-masalah
kesahatan/stress : ... Cara mengatasi stress :... Orang Pendukung
Lain : .. Peran Dalam Struktur Keluarga :. Masalah-masalah Yang
berhubungan Dengan Penyakit/Kondisi : Prikologis : ( ) Tak ( )
gelisah ( ) Takut ( )Sedih( )Rendah diri ( )Hiperaktif ( )acu tak
acuh( )marah ( )Mudah Tersinggung( ) merasa Kurang sempurna ( )
Eurofik ( ) tidak Sabar Keputusan asaan : Ketidak berdayaan :...
Lain-lain :... Sosiologis : ( ) tidak ( ) menarik diri( )
komunikasi lancer ( ) komunikasi tidak lancer( ) afasia ( ) isolasi
diri ( ) amuk Perubahan bicara : penggunaan alat bantu komunikasi
Adanya laringektomi : . Komunikasi verbal/nonverbal dengan
keluarga/orang terdekat lain : Spiritual : ( ) tak ( ) dibantu
dalam beribadah ( ) spiritual distress Kegiatan keagamaan :. Gaya
hidup : Perubahan terakhir :. Lain-lain :.....................
Masalah keperawatan : tidak ada keluhan
D. PENYULUHAN DAN PEMBELAJARAN
1. Bahasa dominan (khusus) : Buta huruf : Ketidakmampuan belajar
khusus : Keterbatasan kognitif2. Informasi yang telah disampaikan :
pengaturan jam besuk hak dan kewajiban klien tim / petugas yang
merawat lain-lain :3. Masalah yang telah dijelaskan : perawatan
diri dirumah sakit obat-obatan yang diberikan lain-lain :Obat yang
diresepkan (lingkari dosis yang terakhir) :ObatDosisWaktuDiminum
secara teraturtujuan
ceftriaxon inj/12 jam18.00-0600TeraturAnti biotik
Ranitidin inj/12 jam18.00-06.00TeraturAnti histamin
Furosemide 2grPremedikasiAnti diuretik
PCT3 x 107.00-13.00-19.00TeraturAntipiretik
Ambroxol3 x 107.00-13.00-19.00TeraturObat depresan
Amlodipin0-0-119.00Teraturobat
Riwayat pengobatan, obat tanpa resep / obat-obatan bebas :
pernah mengkonsumsi obat rematik yang dibeli sendiriObat-obatan
jalanan / jamu :Pemeriksaan fisik lengkap terakhir :4. Factor
resiko keluarga (tandai hubungan) : diabetes mellitus tuberculosis
penyakit jantung stroke TD tinggi epilepsy penyakit ginjal kanker
penyakit jiwa lain-lain
D. DATA GENOGRAM
XXXXG I
???
X82G II
?? G III
Keterangan: :Laki-Laki : Garis Perkawinan:Perempuan : Pasien ?:
Tidak diketahui umurnya : Meninggal : Garis Keturunan : Tinggal
Serumah
E. DATA PEMERIKSAAN PENUNJANG (diagnostic & laboratorium)
WBC : 8.59 10 RBC : 3,47 10 HB : 5,7 PLT : 180 10 GDS : 151 Mg/dl
Golongan darah : B (Rh +) Nilai normal WBC : 5-10 10 RBC : 4-5.50
10 HB : 12-17,4 g/dl PLT : 150-400 10 GDS : 75-140 Mg/dl
F. PATHWAYS
Terhentinya pembuatan sel darah oleh sum-sum tulangPenghancuran
eritrosit yang berlebihanKurang bahan baku pembuat sel
darahPerdarahan masif
ANEMIA
Kadar HB Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
Anoreksia
Komparten sel penghantar oksigen/ zat nutrisi ke sel