LBM 5 INFEKSI INTRACRANIAL STEP 1 STEP 2 1. Mengapa penderita mengeluh kejang seluruh tubuh yg berlansung kurang lbh 5 menit? 2. Mengapa penderita nyeri kepala dan muntah? 3. Apa hubungannya RPD infeksi telinga kronis dengan keluhan sekarang? 4. Mengapa didapatkan deman dgn suhu 39 derajat celcius? 5. Apa hubungan tensi 140/90 dgn keluhan penderita? 6. Mengapa rangsangan meningeal +? 7. Apa saja pemeriksaan meningeal? 8. Apa hubungan tanda2 meningeal + dgn pemeriksaan nervus craniales dan motorik dlm batas normal? 9. Apa yg harus dilakukan pertama kali saat menemui pasien kejang? 10. DD? STEP 3 1. Mekanisme kejang? - Ada demammeningkatkn metabolisme basal dan pengktan kebutuhan oksigenperubahan keseimbng membran neurondifusi ion2mlpaskn muatan listrik. - Fisiologiseksitasi dn inhibitori Eksitasi : neurotransmitter Acth Inhibitori: GABA Ada kelebihan eksitisinya,impuls listrik akan berlebihankejang Atau kekurangn inhibitorinya - Karena kerusakan sel gliamenampung ion2ion menumpukaliran listrik banyak Otak terdiri dari sekian biliun sel neuron yang satu dengan lainnya saling berhubungan. Hubungan antar neuron tersebut
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LBM 5
INFEKSI INTRACRANIAL
STEP 1
STEP 2
1. Mengapa penderita mengeluh kejang seluruh tubuh yg berlansung kurang lbh 5 menit?2. Mengapa penderita nyeri kepala dan muntah?3. Apa hubungannya RPD infeksi telinga kronis dengan keluhan sekarang?4. Mengapa didapatkan deman dgn suhu 39 derajat celcius?5. Apa hubungan tensi 140/90 dgn keluhan penderita?6. Mengapa rangsangan meningeal +?7. Apa saja pemeriksaan meningeal?8. Apa hubungan tanda2 meningeal + dgn pemeriksaan nervus craniales dan motorik dlm batas
normal?9. Apa yg harus dilakukan pertama kali saat menemui pasien kejang?10. DD?
STEP 3
1. Mekanisme kejang?- Ada demammeningkatkn metabolisme basal dan pengktan kebutuhan
oksigenperubahan keseimbng membran neurondifusi ion2mlpaskn muatan listrik.- Fisiologiseksitasi dn inhibitoriEksitasi : neurotransmitter ActhInhibitori: GABAAda kelebihan eksitisinya,impuls listrik akan berlebihankejangAtau kekurangn inhibitorinya- Karena kerusakan sel gliamenampung ion2ion menumpukaliran listrik banyak
Otak terdiri dari sekian biliun sel neuron yang satu dengan lainnya saling
berhubungan. Hubungan antar neuron tersebut terjalin melalui impuls listrik
dengan bahan perantara kimiawi yang dikenal sebagai neurotransmiter.
Dalam keadaan normal, lalu-lintas impuls antar neuron berlangsung dengan
baik dan lancar. Apabila mekanisme yang mengatur lalu-lintas antar neuron
menjadi kacau dikarenakan breaking system pada otak terganggu maka
neuron-neuron akan bereaksi secara abnormal. Neurotransmiter yang
berperan dalam mekanisme pengaturan ini adalah:
- Glutamat, yang merupakan brain’s excitatory neurotransmitter
- GABA (Gamma Aminobutyric Acid), yang bersifat sebagai brain’s inhibitory
neurotransmitter.
Kejang dapat terjadi apabila
- Keadaan dimana fungsi neuron penghambat (inhibitorik) kerjanya kurang
optimal sehingga terjadi pelepasan impuls epileptik secara berlebihan,
disebabkan konsentrasi GABA yang kurang. Hambatan oleh GABA ini dalam
bentuk inhibisi potensial post sinaptik.
- Keadaan dimana fungsi neuron eksitatorik berlebihan sehingga terjadi
pelepasan impuls yang berlebihan. Disini fungsi neuron penghambat normal
tapi sistem pencetus impuls (eksitatorik) yang terlalu kuat. Keadaan ini
ditimbulkan oleh meningkatnya konsentrasi glutamat di otak.
Berbagai macam kelainan atau penyakit di otak (lesi serebral, trauma otak,
stroke, kelainan herediter dan lain-lain) sebagai fokus epileptogenesis dapat
terganggu fungsi neuronnya (eksitasi berlebihan dan inhibisi yang kurang)
dan akan menimbulkan kejang bila ada rangsangan pencetus seperti
hipertermia, hipoksia, hipoglikemia, hiponatremia, stimulus sensorik dan lain-
lain.
Klasifikasi kejang
1. PARSIAL
a. Parsial sederhana
· Dapat bersifat motorik (gerakan abnormal unilateral), sensorik
(merasakan, membaui,mengdengar sesuatu yang abnormal), autonomic
(takikardi, bradikardi, takipneu, kemerahan, rasa tidak enak di epigastrium),
psikik (disfalgia, gangguan daya ingat)
· Biasanya berlangsung kurang dari 1 menit
b. Parsial kompleks
Dimulai dengan kejang parsial sedehana; berkembang menjadi perubahan
3. Apa hubungannya RPD infeksi telinga kronis dengan keluhan sekarang?- Infeksi telinga kronis : ada dua sawar bila runtuh
Sawar 1 : cavum timpani mnyrupai mukosa sal nafasSawar 2 : dinding cavum timpani dan sel mastoidRuntuhnya 2 sawar ini mnybbkan penyebaran ke selaput otak atau ke jaringan otak.
Penyebaran bakteri/virus dapat pula secara perkontinuitatum dari
peradangan organ atau jaringan yang ada di dekat selaput otak, misalnya
Abses otak, Otitis Media, Mastoiditis, Trombosis sinus kavernosus dan
Sinusitis.
Invasi kuman-kuman ke dalam ruang subaraknoid menyebabkan reaksi
radang pada pia dan araknoid, CSS (Cairan Serebrospinal) dan sistem
ventrikulus.
Mula-mula pembuluh darah meningeal yang kecil dan sedang mengalami
hiperemi; dalam waktu yang sangat singkat terjadi penyebaran sel-sel
leukosit polimorfonuklear ke dalam ruang subarakhnoid, kemudian terbentuk
eksudat. Dalam beberapa hari terjadi pembentukan limfosit dan histiosit dan
dalam minggu kedua selsel plasma. Eksudat yang terbentuk terdiri dari dua
lapisan, bagian luar mengandung leukosit polimorfonuklear dan fibrin
sedangkan di lapisaan dalam terdapat makrofag
Sumber :
Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 2002, Buku Kuliah 2 Ilmu
Kesehatan Anak, jakarta; Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI.
Jones & Jacobsen. 2007. Childhood Febrile Seizure: Overview and
Implications. International Journal Medical Science, 4 (2) : 110-12. Diakses 19
November 2009.
5. Apa hubungan tensi 140/90 dgn keluhan penderita?- Karena adanya demammnggngu difusi tdk seimnbngimpuls listrik
meningkatmengganggu hipofisis.- Pusat panas di hipotalamusterrangsangkonpensasi jantung untuk menvasodilatasi-
6. Apa saja pemeriksaan meningeal?- Kaku kuduk :pasien berbaring,gerakan rotasi kepala bila saat fleksi nyeri berarti kaku kuduk
positif.arti klinis bahwa ada meningitis +,karsinoma meningeal- Tanda kerninge : terelentang tangan di angkat dan fleksi sendi panggul ekternsi tungkai
bawah bila + ekstensi lutut tdk sampai 135 derajat d sertai spasme otok dan di ikuti rasa nyeri
- Tanda brudzinski : 1. Pasien berbaring terlentang,tangan kiri di bawah kepal, tangan kanan di atas dada
pasien di lakukan fleksi kepala secara cepat ke arah dada,positif bila terjadi fleksi involunter pada leher
2. Pasien berbaring terlentang,fleksi pasif paha pd sendi panggul,+ bila terjadi fleksi involunter pada sendi panggul dan lutut kontra lateral.
Tanda :necksign :kepala di fleksikan sampai dagu mnyntuh dagu,+bila terjadi grkan fleksi reflex torik pada ke2 tungkai
Chicksign : penekanan pada os.zygomaticus,+ bila trjd grkan fleksi refleks torik ke2 tungkai
Simpisissign :penekanan pada supra pubis,+ bila ada grkn fleksireflek torik pd ke 2 tungkai di pinggul dan lutut.
Legsign :tungkai bawah di fleksikan maximal di sendi panggul,+ bila terjd grkn fleksi tungkai kontra lateral.
Di jawab telah skill!!!!!
2.6.1. Pemeriksaan Kaku Kuduk
Pasien berbaring terlentang dan dilakukan pergerakan pasif berupa fleksi dan
rotasi kepala. Tanda kaku kuduk positif (+) bila didapatkan kekakuan dan
tahanan
pada pergerakan fleksi kepala disertai rasa nyeri dan spasme otot. Dagu
tidak dapat
disentuhkan ke dada dan juga didapatkan tahanan pada hiperekstensi dan
rotasi
kepala.
2.6.2. Pemeriksaan Tanda Kernig
Pasien berbaring terlentang, tangan diangkat dan dilakukan fleksi pada sendi
panggul kemudian ekstensi tungkai bawah pada sendi lutut sejauh mengkin
tanpa rasa
nyeri. Tanda Kernig positif (+) bila ekstensi sendi lutut tidak mencapai sudut
135°
(kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna) disertai spasme otot paha
biasanya diikuti
rasa nyeri.
2.6.3. Pemeriksaan Tanda Brudzinski I ( Brudzinski Leher)
Pasien berbaring terlentang dan pemeriksa meletakkan tangan kirinya
dibawah kepala dan tangan kanan diatas dada pasien kemudian dilakukan
fleksi
kepala dengan cepat kearah dada sejauh mungkin. Tanda Brudzinski I positif
(+) bila
pada pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada leher.
2.6.4. Pemeriksaan Tanda Brudzinski II ( Brudzinski Kontra Lateral
Tungkai)
Pasien berbaring terlentang dan dilakukan fleksi pasif paha pada sendi
panggul (seperti pada pemeriksaan Kernig). Tanda Brudzinski II positif (+)
bila pada
pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada sendi panggul dan lutut
kontralateral.
Brudzinski I ( Chick sign )
Penekanan pada kedua os zygomaticum, di katak positif bila terjadi gerakan
fleksi reflektorik dikedua siku
Brudzinski II ( Neck sign )
Kepala difleksikan sampai dagu menyentuh sternum. Dikatakan positif bila
terjadi gerakan fleksi secara reflektorik pada kedua tungkai.
Brudzinskin III ( Symphysis Sign )
Penekanan pada supra simphysis. Dikatakan positif bila terjadi gerakan fleksi
reflektorik pada kedua tungkai di sendi panggul dan lutut.
Brudzinski IV ( Leg Sign )
Tungkai bawah difleksikan maksimal di sendi panggul. Diktakan positif bila
terjadi gerakan fleksi tungkai kontralateral.
Jika terjadi terjadi hipoksi dan ATP terganggu, Na intrasel dan K ekstrasel
meningkat dan potensial memebran turun, kepekaan saraf meningkat.
Sumber :
Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 2002, Buku Kuliah 2 Ilmu
Kesehatan Anak, jakarta; Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI.
7. Mengapa rangsangan meningeal +?8. Apa hubungan tanda2 meningeal + dgn pemeriksaan nervus craniales dan motorik dlm batas
normal?Harus tau lesi nya dulu
Proses radang selain pada arteri juga terjadi pada vena-vena di korteks dan
dapat menyebabkan trombosis, infark otak, edema otak dan degenerasi
neuronneuron.
Trombosis serta organisasi eksudat perineural yang fibrino-purulen
menyebabkan kelainan kraniales.
Tidak adanya kelainan nervus craniales menandakan belum terjadinya
thrombosis eksudat yang purulen.
Sumber : Ilmu Kesehatan Anak . Jakarta :Bagian IKA FKUI : 847-8.Waruiru &
Appleton. 2004. Febrile Seizure: an Update. Arch Dis Child. Diakses
19 November 2009. Available from : URL
9. Apa yg harus dilakukan pertama kali saat menemui pasien kejang?- Alogaritma penatalaksaan kejang- Amankan di tempat yang aman menghindari trauma- Anti kejang:
diazepam maximal 5mg,cara penggunaan subpositoria.efek samping :depresi pernapasan.masih kejang di ulang lagi..Iv : bolus intravena
Kejang sering timbul menyertai demam, terutama pada usia 6 bulan sampai 4 tahun dengan suhubadan diatas 38 C atau lebih, tergantung toleransi masingmasing anak terhadap demam.
Ciri –
ciri kejang, diantaranya :1.
Kedua tangan dan kaki kaku disertai gerakan –
gerakan kejut.2.
Bola mata terbalik ke atas.3.
Gigi terkatup.4.
Kadang –
kadang disertai muntah dan henti nafas sejenak.5.
Pada kasus berat, disertai tak sadarkan diri.6.
Intensitas waktu kejang bervariasi , dari beberapa detik sampai puluhan menit.Penanganan pertama kejang demam dirumah :1.
Pada saat anak demam, ukur dengan termometer, bila suhu tubuh anak diatas 37,5 C ,segera beri obat penurun panas yang
mengandung parasetamol.2.
Kompres dengan lap hangat ( jangan air dingin atau alkohol ).3.
Pindahkan benda –
benda keras atau tajam yang berada dekat anak untuk mencegahcedera bila anak sedang kejang.4.
Bila kejang disertai muntah, miringkan tubuh anak untuk menghindari tertelannya cairanmuntahnya sendiri yang bisa mengganggu pernafasan.5.
Bila kejang terjadi, dapat diberikan obat diazepam rectal yang dimasukkan ke dubur.6.
Jangan memberi minuman ataupun makanan segera setelah berhenti kejang, tunggubeberapa saat setelah anak benar
– benar sadar untuk menghindari anak tersedak.7.
Segera bawa anak ke dokter atau klinik untuk mendapat pertolongan lebih lanjut. Janganterpaku hanya pada lamanya kejang dan usahakan untuk mencari dokter atau klinik yangterdekat dengan rumah untuk menghindari resiko yang lebih berbahaya
akibat terlambatmendapat pertolongan pertamahttp://www.scribd.com
10. DD?
KEJANG
1. DEFINISI :lepasnya muatan paroksimal hipermuatan Na dan K2. ETIOLOGI
- Idiopatik- Ada tumor di otak- Infeksi- Kelainan herediter- Keseimbangan asam basa- Kelebihan elektrolit
3. KLASIFIKASI (lengkapi!!!)- Kejang fokal :- Kejang generalisata :2/3nya akan terjadi oenurunan kesadaran- Infeksi : intracranial : bisa mnybbkan meningitis;ekstrakanial :kejang demam sederhana dan
kejang demam kompleks- Non infeksi : epilepsy,gangguan metabolic dan elektrolit.
- Grand mal :Kehilangan kesadaran di serati fase tonik slm 30-60 detik disertai nyeri kepala,lemah bahkan bisa ter tidue
- Apsensi attack : penderita tiba2 melotot dgn pandangan kosong atau mata berkedip kedip,kejadian Cuma beberapa detik bisa terjadi beberapa kali sehari bahkan sering.
4. PATOGENESIS
5. PATOFISIOLOGI6. MANIFESTASI
MENINGITIS
1. DEFINISI :Suatu infeksi dari meninges,disebakn oleh bakteri,virus,rickettsia atau protozoa yg dpt trjd secara akut maupun kronis.