Top Banner
Metoda Program Perancangan “Selasar Sunaryo” 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Metoda program perancangan adalah mata kuliah yang mempelajari suatu cara atau jalan yang berkaitan dengan pembuatan konsep, analisis data, project planning, drawing/rendering dan apapun itu dalam dunia arsitektur. Mata kuliah Metoda program perancangan di ITENAS jurusan Arsitektur selalu mengadakan tugas kelompok untuk menganalisis suatu bangunan. Untuk kelompok kami, kami mengusung bangunan antara lain “Selasar Sunaryo” Kegiatan pembentukan kelompok ini untuk meng-aplikasikan teori–teori yang didapat di perkuliahan Metoda program perancangan. 1.1 Rumusan Masalah Kegiatan yang penulis lakukan ialah menganalisi bangunan Selasar Bangunan. Maka permasalahan utama dapat dikelompokan menjadi seperti berikut : 1.2.1. Informasi Umum Selasar Sunaryo 1.2.2. Analisis Tapak pada bangunan Selasar Sunaryo 1.2.3. Konsep bangunan Selasar Sunaryo 1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.2.1 Umum 1. Merupakan program wajib bagi mahasiswa yang mengikuti mata Metoda Program Perancangan. 2. Merupakan syarat kelulusan dari mata kuliah Metoda Program perancangan. 1.2.2 Khusus 1. Untuk mengetahui data–data umum dari Selasar Sunaryo. 2. Untuk menganalisa tapak dari Selasar Sunaryo . 3. Untuk mengetahui konsep bangunan selasar sunaryo.
12

Lawang Wangi

Dec 25, 2015

Download

Documents

bassam

Mpp
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Lawang Wangi

Metoda Program Perancangan “Selasar Sunaryo” 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Metoda program perancangan adalah mata kuliah yang mempelajari suatu cara atau

jalan yang berkaitan dengan pembuatan konsep, analisis data, project planning,

drawing/rendering dan apapun itu dalam dunia arsitektur. Mata kuliah Metoda program

perancangan di ITENAS jurusan Arsitektur selalu mengadakan tugas kelompok untuk menganalisis

suatu bangunan. Untuk kelompok kami, kami mengusung bangunan antara lain “Selasar Sunaryo”

Kegiatan pembentukan kelompok ini untuk meng-aplikasikan teori–teori yang didapat di

perkuliahan Metoda program perancangan.

1.1 Rumusan Masalah

Kegiatan yang penulis lakukan ialah menganalisi bangunan Selasar Bangunan. Maka

permasalahan utama dapat dikelompokan menjadi seperti berikut :

1.2.1. Informasi Umum Selasar Sunaryo

1.2.2. Analisis Tapak pada bangunan Selasar Sunaryo

1.2.3. Konsep bangunan Selasar Sunaryo

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.2.1 Umum

1. Merupakan program wajib bagi mahasiswa yang mengikuti mata Metoda Program

Perancangan.

2. Merupakan syarat kelulusan dari mata kuliah Metoda Program perancangan.

1.2.2 Khusus

1. Untuk mengetahui data–data umum dari Selasar Sunaryo.

2. Untuk menganalisa tapak dari Selasar Sunaryo .

3. Untuk mengetahui konsep bangunan selasar sunaryo.

Page 2: Lawang Wangi

Metoda Program Perancangan “Selasar Sunaryo” 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Bangunan

Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) adalah sebuah ruang dan organisasi nirlaba yang bertujuan

mendukung pengembangan praktik dan pengkajian seni dan kebudayaan visual di Indonesia.

Selasar Sunaryo Art Space dibangun pada tahun 1993 -1997 dilahan seluas 5000m² yang merupakan

hasil rancangan dari Sunaryo (seniman/pemilik) bersama Baskoro Tedjo (arsitek).

Bentuk bangunan terinspirasi oleh bentuk “kuda lumping”. Kata “selasar” mencerminkan konsep

desain untuk ruang terbuka yang menghubungkan ruang satu sama lain, juga mencerminkan tujuan

ruang untuk menghubungkan karya seni dengan penonton dan membawa budaya yang berbeda

bersama-sama.

Selasar Sunaryo Art Space resmi dibuka pada September 1998.

Selasar Sunaryo Art Space dirancang di daerah yang cukup curam , maka dalam perancangannya

dilakukan pemisahan massa bangunan di Selasar Sunaryo, dengan split level.

B. Filosofi dan Tema

Bentuk bangunan terinspirasi oleh bentuk “kuda lumping”. Kata “selasar” mencerminkan konsep

desain untuk ruang terbuka yang menghubungkan ruang satu sama lain, juga mencerminkan tujuan

ruang untuk menghubungkan karya seni dengan penonton dan membawa budaya yang berbeda

bersama-sama.

Konsep sirkulasi cenderung menggunakan pola linier yang mengusung pola ruang yang menerus.

Citra bangunan menampilkan image ‘modern abstrak’ yang menjadi ekspresi karya-karya seni

kontemporer dari Sunaryo. Tampilan interior tidak menonjol dan cenderung netral untuk lebih

menonjolkan karya-karya seni yang dipamerkan di dalamnya.

Istilah 'Selasar' yang berarti 'beranda', mencerminkan konsep desain, sebuah ruang terbuka

yang menyambut semua yang ingin menikmati pengalaman seni dengan unik. Penciptaan dari Artspace,

sebuah karya yang didedikasikan ke dunia seni dan masyarakat.

Page 3: Lawang Wangi

Metoda Program Perancangan “Selasar Sunaryo” 3

C. FUNGSI RUANG DALAM BANGUNAN

Ruang A (Gallery A)|luas ±177m²

Digunakan untuk pameran karya-karya Sunaryo dengan urutan

berdasarkan tahun pembuatan. Selain itu juga digunakan untuk

pameran dalam skala besar bagi karya seniman Indonesia

dan luar-negri untuk promosi karya mereka.

Stone Garden | luas ±190m²

Ruang terbuka yang digunakan untuk memamerkan kesenian yang

terbuat dari batu, hasil karya Sunaryo.

Ruang Sayap (Wing Gallery) |luas ±48m² dan Ruang B (Gallery B) |luas ±210m²

Digunakan sebagai ruang pamer yang menampilkan karya seni

dari para seniman muda Indonesia maupun manca-negara. Karya-

karya tersebut dipamerkan secara permanen (tidak diganti dalam

waktu lama ) di ruang ini sehingga dapat dinikmati pengunjung

kapanpun waktunya.

Kopi Selasar |luas ±157m²

Kafe outdor yang digunakan untuk menikmati kopi dan makanan

kecil (disediakan) sambil menikmati keindahan pemandangan

bukit Dago.

Cinderamata Selasar (Selasar Shop)

Toko bagi pengunjung untuk membeli oleh-oleh/souvenir berupa

produk kesenian serta buku dan jurnal yang berisikan tentang seni

dan budaya.

Page 4: Lawang Wangi

Metoda Program Perancangan “Selasar Sunaryo” 4

Amphitheater |luas ±198m²

Ruang terbuka yang membentuk ¾ lingkaran dan dapat

menampung maksimum 300 orang. Digunakan untuk

pertunjukan, pembacaan puisi, dan seni-budaya lain.

Bamboo House |luas ±76m²

Bangunan yang terbuat dari bambu, digunakan untuk seniman yang

sedang mengikuti suatu program atau untuk menyambut

tamu spesial

Bale Handap

Ruang serbaguna yang digunakan untuk diskusi, pertunjukan,

acara-acara tertentu, dan workshop.

Letaknya agak terpisah dari bangunan utama lainnya.

Bale Tonggoh (Upper Hall) |luas ±190m²

Bangunan semi-permanen yang digunakan untuk project room

dan ruang pamer temporer(sementara) sehingga pengunjung

hanya dapat menikmati pameran karya seni saat dilakukan

kegiatan pameran.

Pustaka Selasar

Ruang ini baru dibuka untuk umum pada tahun 2008 dan

memiliki berbagai data tentang kesenian dalam bentuk

dokumentasi kesenian Indonesia, fotografi, katalog pameran,

katalog tentang Selasar Sunaryo, buku dan jurnal, film, poster,

dan juga paper

Page 5: Lawang Wangi

Metoda Program Perancangan “Selasar Sunaryo” 5

D. DATA LOKASI

Page 6: Lawang Wangi

Metoda Program Perancangan “Selasar Sunaryo” 6

BAB III

ANALISIS TAPAK

A. VIEW KE DALAM TAPAK

Area taman dalam tapak

Entrance Selasar Sunaryo

Pintu servis

Exit Selasar Sunaryo

Jalur servis

Page 7: Lawang Wangi

Metoda Program Perancangan “Selasar Sunaryo” 7

B. VIEW KE LUAR TAPAK

Lisung Dago Boutique

Resto

Public Resto

Area Terbuka

Page 8: Lawang Wangi

Metoda Program Perancangan “Selasar Sunaryo” 8

C. STUDI RUANG

1. Ruang Publik

Kopi Selasar

Amphitheater

Ruang A (Gallery A)

Stone Garden

Ruang Sayap

Cinderamata Selasar

Bale tonggoh (upper hall)

Pustaka Selasar

2. Ruang Privat

Bamboo House

Bale Handap

Ruang Pengelola

Gudang Stock

Office

3. Ruang Service

Dapur

Gudang

Locker

Toilet

Page 9: Lawang Wangi

Metoda Program Perancangan “Selasar Sunaryo” 9

D. GAMBAR DENAH

A. DENAH LANTAI 1

B. DENAH LANTAI 2

Page 10: Lawang Wangi

Metoda Program Perancangan “Selasar Sunaryo” 10

C. POTONGAN

D. TAMPAK

Page 11: Lawang Wangi

Metoda Program Perancangan “Selasar Sunaryo” 11

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pola rancang Selasar Sunaryo mengikuti kontur site Dago yang berbukit-bukit, dapat

dilihat pada peletakkan massa bangunan yang disesuaikan dengan naik turunnya tanah,

sehingga terdapat keselarasan antara site dan bangunan.

Kenyamanan dari setiap massa bangunan relatif baik, walaupun desain yang berbeda–beda

tetapi pengunjung dapat merasakan kenyamanan dan nuansa yang berbeda–beda.

Page 12: Lawang Wangi

Metoda Program Perancangan “Selasar Sunaryo” 12

DAFTAR PUSTAKA

Jones, J.C. (1974), Design Methods, Wiley Interscience

www.wikipedia.com