BAB I PENDAHULUAN Skenario 3 Pak Parno, umur 34 tahun, bekerja sebagai buruh bangunan, mempunyai istri dan dua orang anak. Pak Parno tahun lalu memiliki kartu JAMKESMAS, tetapi tahun ini tidak terdaftar lagi. Pak Parno sudah menanyakan ke Puskesmas, tetapi oleh petugas Puskesmas diminta menanyakan pada kelurahan. Istri pak Parno saat ini sedang hamil anak ketiga. Istri pak Parno terdaftar sebagai penerima program JAMPERSAL, tetapi bingung kalau nanti melahirkan dengan operasi di rumah sakit swasta apakah bisa menggunakan fasilitas ini. Sudah 7 hari pak Parno merasakan demam, naik turun dengan disertai diare, badannya terasa lemas, sehingga tidak mampu berangkat kerja. Sebagai seorang buruh harian, maka bila tidak berangkat kerja, pak Parno tidak mendapatkan upah. Pak Parno tidak mempunyai uang untuk membayar pengobatan, karena itu meminjam uang dari tetangganya untuk berobat ke dokter Mia. Dr.Mia bekerja sebagai dokter Puskemas di siang hari dan membuka praktek pribadi di rumah pada sore hari. Pasien praktek pribadinya rata-rata berasal dari golongan sosial ekonomi menengah ke bawah. Seringkali pasien datang berobat dengan kondisi yang sudah parah. 1
Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik tahun 2009
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
Skenario 3
Pak Parno, umur 34 tahun, bekerja sebagai buruh bangunan, mempunyai
istri dan dua orang anak. Pak Parno tahun lalu memiliki kartu JAMKESMAS,
tetapi tahun ini tidak terdaftar lagi. Pak Parno sudah menanyakan ke Puskesmas,
tetapi oleh petugas Puskesmas diminta menanyakan pada kelurahan. Istri pak
Parno saat ini sedang hamil anak ketiga. Istri pak Parno terdaftar sebagai penerima
program JAMPERSAL, tetapi bingung kalau nanti melahirkan dengan operasi di
rumah sakit swasta apakah bisa menggunakan fasilitas ini.
Sudah 7 hari pak Parno merasakan demam, naik turun dengan disertai diare,
badannya terasa lemas, sehingga tidak mampu berangkat kerja. Sebagai seorang
buruh harian, maka bila tidak berangkat kerja, pak Parno tidak mendapatkan upah.
Pak Parno tidak mempunyai uang untuk membayar pengobatan, karena itu
meminjam uang dari tetangganya untuk berobat ke dokter Mia.
Dr.Mia bekerja sebagai dokter Puskemas di siang hari dan membuka praktek
pribadi di rumah pada sore hari. Pasien praktek pribadinya rata-rata berasal dari
golongan sosial ekonomi menengah ke bawah. Seringkali pasien datang berobat
dengan kondisi yang sudah parah. Dr.Mia adalah dokter keluarga yang dikontrak
oleh PT.Askes untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta Askes.
PT.Askes membayar Dr.Mia dan dokter keluarga lainnya yang dikontrak PT.
Askes dengan cara kapitasi agar pelayanan yang diberikan cost-effective. PT.
Asks tidak membayar dokter keluarga dengan cara fee-for-service untuk
mencegah provider moral hazard.
Dr. Mia menerangkan pada pak Parno bahwa untuk tahun-tahun mendatang
semua penduduk Indonesia diharapkan tergabung dalam progran jaminan sosial
kesehatan. Bila berobat ke rumah sakit, pak Parno tidak perlu membayar. Pak
Parno pernah bekerja sebagai buruh tetap disuatu perusahaan kontraktor swasta
besar, dan mendapat asuransi kesehatan swasta sebagai fasilitas dari
perusahaannya. Pak Parno pernah mengalami kecelakaan kerja yang cukup parah,
1
kemudian mendapatkan pelayanan kedokteran okupasi oleh dokter perusahaan di
klinik perusahaan. Kecelakaan kerja waktu itu berakibat gak parah karena pak
Parno tidak memakai alat pelindung diri (APD). Dokter perusahaan lalu merujuk
pak Parno ke rumah sakit swasta.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Seven Jumps
Klarifikasi Istilah
1. Jamkesmas : jaminan perlindungan kesehatan secara komprehensif yang
diberikan secara berjenjang bagi masyarakat yang iurannya dibayar oleh
pemerintah, berlaku untuk masyarakat miskin
2. Jampersal : jaminan pembiayaan persalinan dari pemerintah, pelayanannya
meliputi ANC, persalinan, nifas, KB, BBL
3. Kapitasi : metode pembayaran dokter dengan jumlah tetap berdasarkan
jumlah orang yang ditetapkan asuransi.
4. Kedokteran okupasi : ilmu yang mempelajari pengaruh pekerjaan terhadap
kesehatan pekerja dan sebaliknya → spesialisasi kedokteran
5. Kesehatan kerja : spesialisasi dalam ilmu kesehatan/ kedokteran beserta
prakteknya yang bertujuan agar pekerja/ masyarakat pekerja memperoleh
derajat kesehatan setingi-tingginya, baik fisik, mental, sosial dengan usaha
preventif dan kuratif terhadap penyakit/ gangguan kesehatan yang
diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap
penyakit umum
6. Fee for service : metode pembayaran dokter berdasarkan pelayanan yang
diberikan
7. PT Askes : BUMN untuk menyelenggarkan jaminan pemeliharaan
kesehatan untuk PNS, TNI/ POLRI, veteran, perintis kemerdekaan beserta
anggota keluarga dan badan usaha lainnya
8. Provider moral hazard : motivasi untuk memaksimalkan pendapatan
dengan cara melakukan pemeriksaan yang tidak diperlukan/ berlebihan
9. Cost- effective : pelayanan kesehatan dengan tujuan hasil maksimal dan
biaya minimal
10. Program jaminan sosial kesehatan : meliputi pelayanan rawat jalan tingkat
pertama, pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan, pelayanan rawat inap di
3
rumah sakit, pelayanan persalinan, pelayanan emergency, pelayanan
khusus; contoh : program jamsostek untuk meningkatkan kesehatan
pekerjanya
11. Kecelakaan kerja : kecelakaan terkait pekerjaan
12. Alat perlindungan diri : kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya serta untuk meminimalisasi kecelakaan
kerja
Rumusan Masalah
1. Jelaskan macam-macam metode pembiayaan kesehatan!
2. Mengapa Pak Parno dalam skenario tidak terdaftar lagi sebagai anggota
Jamkesmas padahal tahun lalu terdaftar?
3. Apakah Jampersal dapat digunakan di rumah sakit swasta?
4. Jelaskan tentang macam-macam jaminan kesehatan di Indonesia dan
perbedaan pada tiap jenis jaminan kesehatan tersebut!
5. Jelaskan ruang lingkup kedokteran okupasi!
6. Siapa yang bertanggung jawab untuk penyediaan alat pelindung diri bagi
pekerja?
7. Bagaimana cara menjadi dokter okupasi?
8. Metode pembiayaan bagi dokter (pembayaran)
Brain Storming
1. - Out of pocket payment : pasien membayar langsung
- Pajak : pemerintah menarik pajak → digunakan untuk pembiayaan
kesehatanAsuransi : menarik premi dari individu peserta asuransi, uang
tidak bisa kembali
- Medical saving account : warga menabung uang untuk biaya
kesehatan mereka sendiri, uang bisa kembali
4
8. - Gaji : berdasarkan waktu kerja
- Line item budget : pembayaran berdasarkan periode; terdiri atas gaji,
obat, pengadaan alat kesehatan, pemeliharaan, dan lain-lain
- Fee for service : bayar langsung
- Anggaran global : pembayaran di muka, jumlah tetap, dalam suatu
periode
- Pembiayaan berbasis kasus : pembayaran per kasus/ penyakit
- Kapitasi : pemberian berkala, jumlah tetap, tergantung jumlah orang
yang dipegang dokter → asuransi
3. Pelayanan persalinan tingkat pertama→ puskesmas, Polindes, Poskesdes,
fasilitas kesehatan swasta yang memiliki perjanjian kerja sama dengan tim
pengelola kabupaten/ kota
Pelayanan persalinan tingkat lanjutan → di rumah sakit pemerintah dan
swasta
Indikasi SC di rumah sakit swasta:
- SC elektif, atas indikasi medis
- SC emergensi, atas indikasi medis
- SC dengan komplikasi
Tidak semua rumah sakit swasta bisa memakai Jampersal, hanya yang
bekerja sama.
4. - Jampersal : target seluruh masyarakat
→ 4 kali ANC, persalinan (termasuk resiko tinggi), nifas, KB setelah
persalinan, rujukan keguguran
- PKMS : Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo
- SJSN : Sistem Jaminan Kesehatan Nasional
→ menggantikan Jamkes lain
→komprehensif : jaminan kesehatan, hari tua, persalinan, kecelakaan
kerja, dan lain-lain
→dana APBN dan masyarakat setempat
→target : masyarakat yang kekurangan akses pelayanan kesehatan
→ dijalankan 2014
5
Jamkesmas Jamsoskes Jampersal
Sasaran Masyarakat
miskin
Tenaga kerja
perusahaan
yang terdaftar
Jamsoskes
Ibu hamil,
bersalin, nifas
(sampai dengan
42 hari pasca
melahirkan),
bayi baru lahir
(sampai dengan
usia 28 hari)
Fokus
kegiatan
Rawat jalan,
rawat inap,
gawat darurat,
transport
rujukan
Rawat jalan,
rawat inap,
gawat darurat,
transport
rujukan, ganti
rugi kecelakaan
dan kematian,
jaminan hari
tua
ANC,
persalinan, nifas,
KB setelah
persalinan,
rujukan
keguguran
Asal dana APBN Premi APBN
Cara daftar Surat
Keterangan
Miskin dari RT/
RW/ kelurahan
Pekerja aktif di
perusahaan
yang terdaftar
Jamsoskes
Menunjukkan
KTP/ KK
2. Pendaftaran Jamkesmas → setahun sekali
Cara mendaftar : berdasarkan rujukan RT/ RW, kelurahan
Kemungkinan Pak Parno tidak terdaftar karena tidak ada rujukan
RT/RW atau kelurahan
6
6. - Ruang lingkup : pekerja dan lingkungan pekerja
- Comprehensive → preventif (melalui APD/ Alat Perlindungan Diri),
promotif, kuratif, rehabilitatif
- Menilai resiko pekerjaan terhadap pekerjanya
- Dokter okupasi mewajibkan pekerja untuk memakai APD sebagai
upaya preventif
- Yang bertanggung jawab atas penyediaan APD : perusahaan
7. Sertifikasi dokter okupasi/ sekolah spesialis khusus kedokteran
okupasi
5. - Layanan medis yang profesional terhadap penyakit-penyakit
kedaruratan medik akibat kerja
- Pencegahan masalah kesehatan pada pekerja dan lingkungan industri
- Penilaian terhadap bahan-bahan yang berbahaya
- Monitoring kesehatan para pekerja untuk mengidentifikasi resiko
kesehatan sebelum terjadi kelainan klinis/ terjadi kecelakaan.
B. STUDI PUSTAKA
PEMBIAYAAN PELAYANAN KESEHATAN
Uang yang dibayarkan untuk pelayanan kesehatan dapat dibayarkan dalam
empat cara:
1. Out-of Pocket Payment (OOP).
Dengan cara ini pasien membayar langsung kepada dokter atau
pemberi pelayanan kesehatan lainnya untuk pelayanan kesehatan yang
sudah diterima. Aspek positif metode ini, pasien menjadi lebih menghargai
nilai ekonomi dari pelayanan kesehatan yang diterima sehingga
menghindari penggunaan pelayanan kesehatan secara berlebihan. Aspek
negatifnya, pasien dan keluarga akan sangat rentan untuk mengalami
pengeluaran bencana (catastrophic expenditure) karena harus membayar
7
biaya kesehatan yang mahal pada suatu saat ketika sakit, sehingga bisa
menyebabkan pasien dan keluarganya jatuh miskin.
2. Pajak (Taxation).
Pemerintah Inggris menarik pajak umum (general taxatin) dari
warga yang antara lain digunakan untuk membiayai pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan oleh NHS (National Health Services). Pemerintah
Indonesia juga menarik pajak umum. Pemerintah membayar sebagian dari
biaya pelayanan kesehatan pasien yang diberikan pada fasilitas kesehatan
pemerintah, misalnya Puskesmas dan RS pemerintah pusat maupun
daerah. Pasien harus membayar sebagian dari pelayanan kesehatan yang
digunakan, disebut user fee (user charge). Di Indonesia terdapat skema
Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) yang membebaskan semua
biaya pelayanan kesehatan di tingkat primer maupun sekunder yang
disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah.
3. Asuransi (Insurance).
Sistem asuransi menarik premi yang dibayarkan oleh individu-
individu peserta asuransi. Beberapa negara mengoperasikan compulsory
payroll tax yang bersifat wajib bagi pekerja untuk membayar asuransi.
Masalah yang jelas dari sistem wajib adalah membebankan biaya 5
pelayanan kesehatan kepada angkatan kerja sehingga dapat memperburuk
ekonomi umum. Asuransi kesehatan bisa diambil oleh masing-masing
individu atau pekerja (seperti di AS), sehingga menyebabkan sebagian
penduduk tidak terasuransi, atau diselenggalarakan melaui skema nasional
untuk semua penduduk (misalnya, Kanada, Belanda).
Sebagian besar negara menggunakan campuran dari metode-
metode di atas. Sebagai contoh, di Indonesia pemerintah menyediakan
pelayanan kesehatan primer dan di Puskesmas dan sekunder di RS
pemerintah, tetapi membiayai hanya sebagian pelayanan kesehatan itu.
Sebagian warga membeli asuransi kesehatan swasta, baik secara individual
atau melalui perusahaan tempat bekerja, sebagian besar warga tidak
terasuransi. Di Inggris, NHS membiayai semua pelayanan kesehatan,
8
tetapi sebagian warga membeli asuransi swasta. AS didominasi oleh
asuransi swasta, tetapi terdapat sistem yang didanai pemerintah untuk
warga miskin (Medicaid) dan usia lanjut (Medicare), dan juga veteran
Angkatan Bersenjata AS ( Veterans Administration, disingkat VA).
4. Medical Saving Account.
Medical Saving Account (MSA, personal savings account)
mengharuskan warga menabung uang untuk membiayai pelayanan
keshatannya sendiri. Sejauh ini hanya Singapore yang menggunakan
sistem ini. Sistem ini memproteksi generasi berikutnya dari biaya-biaya
akibat generasi kini. (Murti, 2012)
METODE PEMBAYARAN BAGI PEMBERI PELAYANAN
KESEHATAN
1. Line Item Budget
Line item budget membayar sejumlah uang kepada pemberi pelayanan
untuk suatu periode (misalnya, per tahun) agar pemberi pelayanan dapat
memberikan pelayanan kesehatan. Line item budget biasanya terdiri atas
gaji, obat, peralatan, pemeliharaan, dan sebagainya.
2. Gaji
Gaji (salary) merupakan suatu metode untuk membayar dokter berdasarkan
waktu kerja. Metode pembayaran gaji sering digunakan sebagai salah satu
item (pos, kategori) dalam line item budget di fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Anggaran Global
Anggaran global (global budget) membayar pemberi pelayanan sejumlah
uang dalam jumlah yang tetap yang dilakukan di muka untuk menutup
pengeluaran keseluruhan dalam suatu periode.
9
4. Fee-For Service (FFS)
FFS membayar pemberi pelayanan untuk masing-masing pelayanan yang
diberikan, misalnya konsultasi dokter, pemeriksaan sinar X, tindakan bedah,
dan jenis pelayanan lainnya. FFS bisa meliputi tagihan untuk obat dan
produk medis lainnya yang diberikan bersama dengan pelayanan tenaga
kesehatan. FFS dapat digunakan untuk membayar pelayanan rawat jalan
maupun pelayanan rawat inap per diem (per hari), misalnya di India,
Malaysia, Sri Lanka, Rusia.
5. Kapitasi
Metode pembayaran kapitasi (disebut juga pembayaran per kapita)
membayar pemberi pelayanan kesehatan sejumlah uang dalam jumlah yang
tetap secara berkala untuk suatu periode waktu per orang yang diasuransi
untuk membiayai paket pelayanan tertentu.
6. Pembayaran Berbasis Kasus
Sistem pembayaran berbasis kasus (case-based reimbursement) membayar
pemberi pelayanan sejumlah uang yang telah ditentukan terlebih dulu yang
mencakup semua pelayanan per kasus atau episode penyakit. Diagnosis-
reated group (DRG) atau case-based group (CBG) yang diterapkan di
Indonesiaa merupakan contoh sistem pembayaran berbasis kasus (Murti,
2012).
MACAM-MACAM JAMINAN KESEHATAN
I. JAMKESMAS
Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) adalah sebuah
program jaminan kesehatan untuk warga Indonesia yang memberikan
perlindungan sosial dibidang kesehatan untuk menjamin masyarakat miskin
dan tidak mampu yang iurannya dibayar oleh pemerintah agar kebutuhan
dasar kesehatannya yang layak dapat terpenuhi.Program ini dijalankan
oleh Departemen Kesehatan sejak 2008. Program Jaminan Kesehatan
Pendalaman kedokteran okupasi Pengetahuan umum tentang
kesehatan kerja
Layanan kedokteran okupasi pada
tingkat sekunder
Layanan kedokteran okupasi di
tingkat primer
25
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan:
1. Metode pembiayaan pelayanan kesehatan beranekaragam, dapat berasal dari
sektor pemerintah maupun swasta. Metode pembiayaan kesehatan yang tepat
dapat membantu meningkatkan status kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
2. Pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan kesehatan yang menerapkan
prinsip cost-effective analysis, yaitu pemberian layanan kesehatan yang
maksimal tetapi dengan biaya yang minimal.
3. Konsep kedokteran okupasi menekankan pemberian pelayanan kesehatan yang
komprehensif kepada individu dalam hubungannya dengan pekerjaan dan
lingkungan kerjanya.
B. Saran
1. Untuk pelayanan Jamkesmas yang menyeluruh, sebaiknya instansi terkait
melakukan survey dan pendataan masyarakat yang membutuhkan sehingga
seluruh masyarakat sasaran Jamkesmas mendapatkan pelayanan yang sesuai.
Selain itu, untuk pendaftaran, sebaiknya birokrasi atau proses pendaftaran
dipermudah.
2. Sistem pembayaran secara kapitasi melalui asuransi kesehatan melindungi
pasien dari keadaan provider moral hazard. Promosi kesehatan mengenai
asuransi perlu ditingkatkan agar seluruh masyarakat terhindar dari provider
moral hazard.
3. Setiap perusahaan melakukan pengecekan terhadap seluruh karyawan agar
memakai alat perlindungan diri (APD) sehingga dapat meminimalisasi
kecelakaan akibat kerja dan menumbuhan kesadaran karyawan agar tidak lalai
dalam penggunaan APD.
26
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Jamsostek. http://id.wikipedia.org/wiki/Jamsostek diakses pada 23 September 2012
Dinkes Jatim. 2011. Jampersal. http://dinkes.jatimprov.go.id/contentdetail/ 12/2/132/jaminan_persalinan_jampersal.html diakses pada 23 september 2012
Farmacia. 2011. Meretas Spesialis Kedokteran Okupasi di Indonesia. http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews= 1953 (diakses 22 September 2012)
Mansyur, Muchtaruddin. 2011. Peran Dokter Spesialis Okupasi Dalam Layanan Kesehatan Kerja.
Menkes. 2011. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Murti B (2012). Slide kuliah blok kedokteran komunitas: Metode pembayaran, karakteristik, dan dorongan bagi pemberi pelayanan kesehatan. Universitas Sebelas Maret
NOMOR 1097/MENKES/PER/VI/2011. http://www.ppjk.depkes.go.id/index.php ?option=com_joomdoc&task=doc_download&gid=215&Itemid=69 diakses pada 23 September 2012
Putro I. 2012. Tatalaksan Pelayanan Kesehatan peserta Jamkesmas.
http://www.inoputro.com/2012/02/tatalaksana-pelayanan-kesehatan-peserta-jamkesmas/ diakses pada 23 September 2012