Page 1
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 1/24
1
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu penyebab tersering hepatitis akut adalah hepatitis A virus (HAV), yang pertama
kali diisolasi oleh Purcell tahun 1973. HAV pertama kali divisualisasikan melalui mikroskop elektron
pada sampel feses manusia yang terinfeksi. Manusia adalah satu-satunya reservoir dari virus ini.
Karena tersedianya pemeriksaan serologis sejak tahun 1980an, epidemiologi, manifestasi klinik, dan
gejala-gejala HAV menjadi semakin jelas. Peningkatan higiene dan sanitasi memiliki efek bermakna
dalam berkembangnya HAV, demikian halnya dengan imunisasi pasif dan vaksinasi telah merduksi
angka kesakitan akibat HAV (Gilroy, 2011).
Vaksinasi memiliki kemampuan proteksi terhadap penyakit hampir 100%. Penelitian
sekarang ini telah berfokus terhadap hepatitis C virus (HCV), karena sering menyebabkan infeksi
kronis. HAV hanya menyebabkan hepatitis akut dan tidak berhubungan dengan infeksi kronis. Hal ini
terjadi karena infeksi HAV akan menginduksi kekebalan seumur hidup. Meski insidensi hepatitis A
telah menurun secara dramatis sejak penggunaan vaksinasi, HAV masih merupakan masalah
kesehatan di sejumlah negara termasuk Amerika Serikat. Pada tahun 1888, jumlah kasus yang
dilaporkan di A mencapai 27.000. pada tahun 1995, sekitar 32.000 infeksi dilaporkan. US Centers for
Disease and Control Prevention (CDC) bahkan melaporkan angka infeksi HAV mencapai 150.000.
Pada rentang tahun 1995 hingga 2006, kasus HAV mengalami penurunan sekitar 90 %, dengan
insidensi 1,2 kasus per 100.000. Angka penurunan yang paling memuaskan terjadi pada anak-anak
yang telah mendapat vaksinasi rutin sejak tahun 1999. Karena temuan tersebut, sejak tahun 2006,
CDC merekomendasikan vaksinasi secara rutin HAV pada setiap anak di AS usia 12-23 bulan. Meski
demikian, hepatitis virus akut masih menempati urutan pertama dari berbagai penyakit hati di seluruh
dunia, bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. Di Indonesia berdasarkan data yang
berasal dari Rumah Sakit, hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus hepatitis akut yang
dirawat yaitu berkisar 39,8-68 % (Gilroy, 2011; Longo, Fauci, 2010).
Masa inkubasi penyakit adalah sekitar 28 hari, tapi dapat bervariasi dari 15 hingga 45 hari.
Secara klinis sulit membedakan infksi hepatitis virus A akut dengan infeksi hepatitis virus yang lain.
Diagnosis pasti HAV ditegakkan dengan pemeriksaan IgM anti-HAV. Antibodi HAV (Anti HAV)
dapat terdeteksi pada fase akut penyakit ketika serum aminotransferase meningkat dan feses masih
mengandung kuman HAV. IgM anti-HAV dapat menetap untuk beberapa bulan, namun jarang lebih
dar 6-12 bulan. Setelah melewati masa akut, anti HAV dari kelas IgG akan menetap dalam tubuh
sehingga pasien yang pernah terinfeksi hepatitis A tidak akan mengalami infeksi ulang. Penanganan
HAV bersifat terapi suportif karena penyakit ini bersifat self-limiting. Tidak ada terapi anti viral yang
Page 2
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 2/24
2
spesifik. Angka komplikasi hanya sekitar 1%, yakni terjadi hepatitis fulminan atau hepatitis relaps,
dengan atau tanpa keterlibatan sistem bilier (Heathcote, 2003).
Page 3
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 3/24
3
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. F
Umur : 23 tahun
Jenis kelamin : Pria
Alamat : Maros
Tanggal MRS : 29 April 2014
1. ANAMNESIS
Anamnesis berupa Autoanamnesis pada tanggal 29 April 2014
Keluhan Utama
Mata Kuning
Riwayat Penyakit Sekarang
Mata Kuning dialami sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit Demam (-), Batuk (-), Lendir (-)
Sesak (-). Sebelumnya pasien mengeluh demam 2 minggu yang lalu dirasakan selama 2 hari, turun
dengan obat penurun panas. Ada riwayat nyeri perut kanan atas 2 minggu lalu disertai BAB encer,
frekuensu 3-5 kali/hari. Konsistensi cair, kadang ada ampas, lendir (-), darah (-), warna putih seperti
luwak kopi. Mual (-) muntah (-), nyeri ulu hati (+) dialami bersamaan dengan mata kuning. BAK (+)
lancar, warna teh pekat dialami bersamaan dengan mata kuning, volume kesan cukup. Riwayat
datang ke daerah endemis malaria disangkal, Riwayat mendapat transfusi darah disangkal, riwayat
konsumsi makanan diluar (+).
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya, tidak pernah dirawat di rumah sakit
ataupun menjalani operasi.
Riwayat Hipertensi, Diabetes Melitus, dan Asma disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kronis seperti
hipertensi, diabetes ataupun asma. Keluarga juga tidak ada yang menderita penyakit seperti pasien.
Page 4
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 4/24
4
Riwayat pengobatan
Sewaktu pasien demam dua minggu lalu, pasien sempat meminum paracetamol, dan suhu badan
menurun.
Riwayat Sosial Ekonomi dan Pribadi
riwayat pasien kerja dari malam sampai shubuh dalam satu bulan terakhir. Riwayat merokok dua
bungkus dalam satu hari. Riwayat mengkonsumsi alkohol disangkal.
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis, GCS E4 V5 M6
Keadaan sakit : Sakit sedang
b. Tanda Vital :
Pernafasan : 20 x/menit, pola pernafasan thorakoabdominal
Tekanan darah : 110/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit, reguler, kuat angkat.
Suhu : 36,7 0C per aksila
c. Status Gizi:
Berat Badan : 66 kg
Tinggi Badan : 169 cm
IMT : 23,15
d.
Kepala dan Leher
-
Umum
Bentuk kepala normal, tidak ada nyeri tekan atau benjolan pada kepala.
- Mata
Kelopak : edema (-)
Konjunktiva : anemis (-/-)
Sclera : ikterik (+/+)
Pupil : bulat, isokor 2,5 mm, refleks cahaya (+/+)
Page 5
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 5/24
5
- Mulut
Bibir : pucat (-), sianosis (-)
Gigi dan ginggiva : caries dentin (+), edema (-), perdarahan (-)
- Leher
Umum : simetris
Kelenjar limfe : tidak terdapat pembesaran
Trachea : di tengah, tidak ada deviasi
V. jugularis : JVP tak meningkat dengan posisi berbaring 300
Bruit Arteri Carotis : (-)
e. Thorax
-
Paru
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan simetris, tidak ada retraksi ICS
Palpasi : ICS tidak melebar, fremitus raba simetris (D=S)
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : Vesikuler (+/+), tidak ada ronkhi atau wheezing
- Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak di ICS 4 garis midklavikula kiri
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 4 garis midklavikula kiri
Perkusi : Batas kanan : ICS III garis parasternal kanan
Batas kiri : ICS V garis midklavikula kiri
Auskultasi : S1 S2 tunggal reguler, murmur (-)
f. Abdomen
Inspeksi : flat, benjolan (-), vena kolateral (-), asites (-)
Auskultasi : peristaltik (+) dalam batas normal
Perkusi : timpani pada keempat kuadran abdomen
Palpasi : hepar teraba 2 jari BAC, konsistensi kenyal, NT (+), tepi tumpul
permukaan rata.
g. Ekstremitas
Superior : oedem (-/-), akral hangat, eritema palmaris (-)
Inferior : oedem (-/-), akral hangat
Page 6
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 6/24
6
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah
Jenis
Pemeriksaan
29/04/2011
Leukosit 9.700
Hb 14,2
Hct 42,9
Trombosit 298000
HbsAg ( - )
Bilirubin total 7,0
Bilirubin direk 5,0
Bilirubin
indirek
2,0
SGOT 43
SGPT 107
Kolesterol 153
Trigliserida 263
HDL 36
LDL 134
Ureum 22,0
Kreatinin 0,5
Anti HCV Non Reaktif
4. DIAGNOSIS
Hepatitis virus akut A
5. DIAGNOSIS BANDING
Hepatitis virus akut B
Obstruksi akut traktus biliaris
Page 7
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 7/24
7
6. PENATALAKSANAAN
IVFD Asering 20 tpm
Hp Pro 3x1
Omeprazole 20 mg/12 jam/Iv
Sistenol tab (k/p)
7. RENCANA
USG Abdomen
IgM anti HAV
8. Prognosis
Bonam
Page 8
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 8/24
8
BAB III
PEMBAHASAN
Pasien dengan nama Tn.F usia 23 tahun dengan keluhan demam, mual, muntah, sklera
ikterik, dan warna urine pekat. Pasien didiagnosis menderita hepatitis A akut. Berikut
perbandingan antara teori dan fakta yang terjadi pada perjalanan pasien tersebut
1. Anamnesis
Fakta Teori
DemamMual, muntah, kembung
Kehilangan nafsu makan
(anoreksia)
Cefalgia
Fatik (badan lemas)
Sklera ikterik
Warna urine pekat seperti teh
Fase prodromal :- Flulike symptoms
- Demam ( umumnya low grade, < 39,50
C)
- Mual, muntah, kembung
- Fatik, malaise, anoreksia
-
Mialgia, athralgia, cefalgia
-
Fotofobia, faringitis, batuk, coryza
Fase ikterik :
- Sklera ikterik
- Urine gelap
-
Feses pucat
- Abdominal pain
- Pruritus
- Penurunan berat bdan ringan
-
Nyeri RUQ
Fase post- ikterik
-
Gejala klinis tidak ada- Hepatomegali ; nilai biokimia hepar
masih abnormal
Page 9
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 9/24
9
Persentase keluhan hepatitis akut
Kuning
Urine berwarna gelap
Lelah/lemas
Hilang nafsu makan
Nyeri & rasa tidak enak diperut
Tinja berwarna pucat
Mual dan muntah
Demam kadang-kadang menggigil
Sakit kepala
Nyeri pada sendi (arthralgia) Pegal-pegal pada otot (myalgia)
40-80 %
68-94 %
52-91 %
42-90 %
37-68 %
32-73 %
28-73 %
26-73 %
15-52 %
16-25 %
0-20 %
Gejala hepatitis virus akut terjadi setelah virus meleawati masa inkubasi, yakni selama 15-45
hari (rata-rata 4 minggu). Pada kasus ini didapatkan hasil anamnesa yang sesuai dengan manifestasi
klinis dari hepatitis virus akut. Pada fase prodromal, muncul keluhan gastrointestinal dan muncul
gejala flu like syndrome yang dialami sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan ini
antara lain berupa demam (demam berupa low grade fever 380 - 390 C – lebih sering terjadi pada
hepatitis A), mual, muntah, kembung, anoreksia, cefalgia, malaise dan fatik. Keluhan mual, muntah
dan anoreksia sering kali disebabkan oleh perubahan sistem penghidu dan perasa (Fauci et al, 2008,
Martin, 2006).
Pada fase ikterik, pasien mengeluhkan mata dan badan menjadi kuning yang disebabkan
peningkatan bilirubin dalam darah dan pada akhirnya menyebabkan terjadinya warna kuning pada
sklera. Pasien juga mengeluhkan buang air kecil berwarna sperti teh, hal ini juga karena disebabkan
peningkatan bilirubin. Pasien masuk Rumah Sakit pada fase ikterik. Pada fase ikterik keluhan
sistemik umumnya berkurang. Pasien justru merasa jauh lebih baik. Demam, mual, dan muntah tidak
lagi dirasakan oleh pasien (Fauci et al, 2008, Martin, 2006).
Pada fase ikterik bilirubin akan terus meningkat, menetap, kemudian menurun secara
perlahan-lahan. Proses ini berlangsung sekitar 10-14 hari. Pada usia lebih tua dapat terjadi gejala
kolestasis dengan kuning yang nyata dan bisa berlangsung lebih lama.
Pada fase post ikterik perbaikan klinis timbul secara nyata. Namun hepatomegali masih ada
dan nilai biokimia hepar masih abnormal. Keadaan ini bertahan selama 2-12 minggu, umumnya akan
Page 10
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 10/24
10
lebih lama pada infeksi hepatitis B dan C. Perbaikan klinis dan laboratoris diharapkan terjadi pada 1-
2 bulan pasca infeksi hepatitis A dan E. Serta 3-4 bulan pasca onset ikterik pada infeksi hepatitis B
dan C tanpa komplikasi (Gilroy, 2011).
Dari kumpulan gejala yang dialami pasien di atas, telah sesuai degan gejala dan tanda yang
muncul pada kasus hepatitis akut. Selain itu, pasien juga pernah mengkonsumsi makanan
sembarangan yang tidak terjamin kebersihannya. Karena transmisi HAV adalah melalui jalur fekal
oral, maka riwayat kontak dengan penderita HAV merupakan sebuah faktor risiko. Darah dan serum
juga bersifat infektif dan penyakit dapat ditransmisikan secara parenteral. Belum dapat dipastikan
apakah urine atau droplet nasofaringe.
Secara teoritis, faktor risiko paparan terhadap HAV antara lain (Gilroy, 2011):
a. Transmisi enterik (fekal-oral) predominan di antara anggota keluarga. Kejadian luar biasa
dihubungkan dengan sumber umum yang digunakan bersama, makanan yang
terkontaminasi dan air.
b. Pusat perawatan sehhari untuk bayi dan balita.
c. Institusi untuk developmentally disadvantage.
d. Berpergian ke negara berkembang.
e. Perilaku seks oral-anal.
f. Pemakaian bersama pada IVDU (intravenal drug user )
Page 11
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 11/24
11
2. Pemeriksaan Fisik
Fakta Teori
Tanda Vital
N: 88 x/menit
TD : 110/90 mmHg
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,70C, aksiler
Kepala dan Leher
Konjungtiva : Anemis (-/-)
Skleraikterik (+)
Thorax
Paru
I : simetris, retraksi ICS (-)
Pa: fremitus raba simetris,
nyeri (-/-)
Per: sonor
A: vesikuler, rhonki (-/-),
wheeze (-/-)
Jantung
I: IC tidak terlihat
Pal: IC tidak teraba
Per: batas kanan: ICS III
PSL dextra
Batas kiri : ICS V
MCL sinistra
Aus: S1S2 tunggal reguler,
Abdomen
I: Datar, Vena kolateral (-
), Asites (-)
Pa: hepar teraba 2 jari
BAC, konsistensi kenyal,
Fase prodromal :
-
Faring hiperemia
- Low grade fever (380 – 39
0 C)
Fase ikterik :
- Skelra ikterik
- Kuning pada permukaan tangan dan
kaki
- Hepatomegali
-
Splenomegali
Page 12
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 12/24
12
NT (+), tepi tumpul
permukaan rata
Pe: dominan timpani
Aus: Bu (+) dalam batas
normal
Extremitas
akral hangat, tidak terdapat
edema
Pada fase prodromal pada pemeriksaan fisik tidak dapat ditemukan tanda yang spesifik.
Pasien dengan infeksi HAV cenderung merasakan gejala-gejala mirip flu dan gastrointestinal yang
telah dibahas pada bagian anamnesis. Pada fase ikterik temuan yang paling nyata adalah timbulnya
ikterik yang paling jelas diamati pada slera mata. Ikterik juga dapat diamati di kulit, selaput lendir
dan langit-langit mulut. Pembesaran hati dan limpa dapat teraba (pada 67% kasus hepatitis akut)
dan juga bisa tidak teraba (33% kasus). Hepar mungkin membesar dan nyeri pada palpasi. Sumber
lain meyebutkan splenomegali dapat terjadi pada 10 -20 % pasien dengan hepatitis akut (Sherman,
2004).
Ikterik dan tubuh yang menguning terjadi sebagai akibat hambatan aliran empedu karena
kerusakan sel parenkim hati, terdapat peningkatan bilirubin direk dan indirek dalam serum. Ada tiga
kelompok kerusakan yaitu di daerah portal, dalam lobules dan dalam sel hati sendiri. Daerah lobules
yang mengalami nekrosis terutama yang terletak di bagian sentral. Kadang-kadang hambatan aliran
empedu ini mengakibatkan tinja pucat seperti dempul (feses acholis). Hambatan aliran empedu
(cholestasis) yang lama dapat menetap setelah gejala klinis sembuh. Pada fase penyembuhan
dimulai dengan menghilangkan sisa gejala klinis, ikterus mulai menghilang, penderita merasa
segar kembali walau mungkin masih terasa cepat capai (Sherman, 2004; Longo, Fauci, 2010).
Page 13
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 13/24
13
3. Pemeriksaan laboratorium
Jenis
Pemeriksaan
29/04/2011
Leukosit 9.700
Hb 14,2
Hct 42,9
Trombosit 298000
HbsAg ( - )
Bilirubin total 7,0
Bilirubin direk 5,0
Bilirubin
indirek
2,0
SGOT 43
SGPT 107
Kolesterol 153
Trigliserida 263
HDL 36
LDL 134
Ureum 22,0
Kreatinin 0,5
Anti HCV Non Reaktif
Serum SGOT dan SGPT menunjukkan peningkatan yang bervariasi selama fase
prodromal infeksi hepatitis akut. Meski demikian peningkatan level enzim ini tidak terlalu berkorelasi
dengan kerusakan sel hati. Peningkatan nilai enzim ini bervariasi, dari 40 hingga 4000 IU. Level
puncak terjadi pada saat pasien secara klinis ikterik dan menurun secara progresif selama fase
penyembuhan hepatitis akut. Jaundice (ikterik) biasanya terlihat jika serum bilirubin lebih dari 43
µmol (2,5 mg/ dl). Saat timbul ikterik, serum bilirubin umumnya mengalami peningkatan di rentang
85-340 µmol (5-20 mg/ dl). Serum bilirubin mungkin akan terus meningkat meski serum
Page 14
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 14/24
14
aminotransferase telah menurun. Pada pasien ini, penurunan bilirubin serum (dari 7,0 mg/dl ke 4,1
mg/dl) juga diikuti oleh penurunan level aminotransferase (penurunan SGPT dari 1146 menjadi 357
IU) (Sherman, 2004; Gilroy, 2011).
Neutropenia dan limphopenia dapat terjadi namun hanya bersifat sementara dan sering
diikuti oleh timbulnya limfositosis, terutama pada fase akut. Penilaian terhadap prothrombin time
(PT) penting dilakukan pada penderita hepatitis viral akut. Nilai PT yang memanjang dapat
menunjukkan defek sintesis hepar yang berat, nekrosis hepatoseluler yang luas, dan berhubungan
dengan prognosis yang buruk. Perpanjangan nilai PT dapat terjadi meski hanya terjadi sedikit
peningkatan pada bilirubin atau serum aminotransferase. Serum alkaline fosfatase dapat normal atau
sedikit meningkat. Penurunan nilai albumin hanya terjadi pada kasus yang berat dengan komplikasi.
Mual, muntah, masukan karbohidrat yang kurang jika terjadi secara terus menerus dapat
menyebabkan hipoglikemia, yang sering timbul pada pasien dengan hepatitis yang berat. Pada pasien
ini tidak dialkukan pemeriksaan PT dan albumin (Sherman, 2004; Gilroy, 2011).
Diagnosis pasti HAV ditegakkan dengan pemeriksaan IgM anti-HAV. Serum IgG dan IgM
dapat meningkat pada sepertiga pasien dengan hepatitis viral akut, dan peningkatan IgM merupakan
karakteristik dari HAV. Antibodi HAV (Anti HAV) dapat terdeteksi pada fase akut penyakit ketika
serum aminotransferase meningkat dan feses masih mengandung kuman HAV. IgM anti-HAV dapat
menetap untuk beberapa bulan, namun jarang lebih dar 6-12 bulan. Setelah melewati masa akut, anti
HAV dari kelas IgG akan menetap dalam tubuh sehingga pasien yang pernah terinfeksi hepatitis A
tidak akan mengalami infeksi ulang (Sherman, 2004; Gilroy, 2011).
Page 15
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 15/24
15
BAB IV
PEMBAHASAN
Hepatitis berarti radang atau pembengkakan hati. Hepatitis bisa disebabkan oleh virus,
alkohol, narkoba, obat (termasuk obat yang diresepkan), atau racun. Penyebab lainnya adalah infeksi
oportunistik (IO). Tetapi kebanyakan hepatitis disebabkan oleh infeksi virus. Ada 5 macam virus
hepatitis, tipe A, B, C, D, dan E. 5 tipe dari virus ini menjadi perhatian karena penyebab kesakitan
dan kematian serta berpotensi menjadi penyakit penyebaran yang luas.
Hepatitis A dan E kebanyakan disebabkan karena tertelan air atau makanan yang
terkontaminasi. Hepatitis B, C, dan D timbul dari kontak parenteral dengan cairan tubuh yang
terinfeksi. Kebanyakan transmisi untuk virus ini termasuk penerima produk darah yang
terkontaminasi, prosedur medis yang invasif yang menggunakan peralatan yang terkontaminasi, dan
untuk hepatitis B dari proses kelahiran antara ibu ke anak, dari keluarga ke anak ataupun dari
hubungan seksual.
Hepatitis kemungkinan terjadi sebagai infeksi sekunder selama perjalanan infeksi dengan
virus-virus lainnya , seperti :
Cytomegalovirus
Virus Epstein-Barr
Virus Herpes simplex
Virus Varicella-zoster
Klien biasanya sembuh secara total dari hepatitis, tetapi kemungkinan mempunyai penyakit liver
residu. Umumnya penderita hepatitis akut pada orang dewasa akan sembuh secara sempurna ( >
90%). Hanya sebagian kecil yang menetap (permanent) dan menjadi kronik (5 –
10%). Meskipun
angka kematian hepatitis relatif lama, pada hepatitis virus akut bisa berakhir dengan kematian. Waktu
terekspos sampai kena penyakit kira-kira 2 sampai 6 minggu. Penderita akan mengalami gejala gejala
seperti demam, lemah, letih, dan lesu, pada beberapa kasus, seringkali terjadi muntah muntah yang
terus menerus sehingga menyebabkan seluruh badan terasa lemas.
Di negara berkembang, dan di daerah dengan standar higiene yang buruk, kejadian infeksi
virus ini adalah tinggi dan penyakit biasanya kontak pada anak usia dini. Setelah kenaikan
pendapatan dan akses untuk membersihkan air meningkat, insiden HAV menurun. Hepatitis Amenyebabkan infeksi dengan tanda-tanda dan gejala klinis pada lebih dari 90% anak yang terinfeksi
Page 16
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 16/24
16
dan karena infeksi menimbulkan kekebalan seumur hidup, penyakit ini tidak ada makna khusus untuk
mereka yang terinfeksi pada awal kehidupan. Di Eropa, Amerika Serikat dan negara-negara industri
lainnya, di sisi lain, infeksi ditularkan terutama oleh orang dewasa muda yang rentan, kebanyakan
dari mereka terinfeksi dengan virus selama perjalanan ke negara-negara dengan kejadian penyakit
yang tinggi, atau melalui kontak dengan orang menular.
Infeksi HAV merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri yang tidak mengakibatkan infeksi
kronis atau penyakit hati kronis. Namun, 10% -15% dari pasien mungkin mengalami gejala
kekambuhan selama 6 bulan setelah penyakit akut. Gagal hati akut dari hepatitis A jarang terjadi
(secara keseluruhan tingkat fatalitas kasus: 0,5%). Risiko untuk infeksi simtomatik secara langsung
berkaitan dengan usia, dengan> 80% orang dewasa mengalami gejala kompatibel dengan hepatitis
virus akut dan mayoritas anak-anak memiliki infeksi yang asimtomatik atau tidak bergejala. Antibodi
dihasilkan sebagai respons terhadap infeksi HAV. Berlangsung selama hidup dan memberikan
perlindungan terhadap reinfeksi. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi, vaksin hepatitis A dan
telah terbukti efektif dalam mengendalikan wabah di seluruh dunia.
Anatomi
Hati terletak di bawah diafragma kanan, dilindungi bagian bawah tulang iga kanan. Hati
normal kenyal dengan permukaannya yang licin. Hati merupakan kelenjar tubuh yang paling besar
dengan berat 1000-1500 gram. Hati terdiri dari dua lobus utama, kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi
menjadi segmen anterior dan posterior, lobus kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral oleh
ligamentum Falsiformis.
Setiap lobus dibagi menjadi lobuli. Setiap lobulus merupakan badan heksagonal yang terdiri
atas lempeng-lempeng sel hati berbentuk kubus mengelilingi vena sentralis. Diantara lempengan
terdapat kapiler yang disebut sinusoid yang dibatasi sel kupffer. Sel kupffer berfungsi sebagai
pertahanan hati. Sistem biliaris dimulai dari kanalikulus biliaris, yang merupakan saluran kecil
dilapisi oleh mikrovili kompleks di sekililing sel hati. Kanalikulus biliaris membentuk duktus biliaris
intralobular, yang mengalirkan empedu ke duktus biliaris di dalam traktus porta.
Fungsi dasar hati dibagi menjadi :
Fungsi vaskular untuk menyimpan dan menyaring darah. Ada dua macam aliran darah pada hati,
yaitu darah portal dari usus dan darah arterial, yang keduanya akan bertemu dalam sinusoid.
Darah yang masuk sinusoid akan difilter oleh sel Kupffer.
Fungsi metabolik. Hati memegang peran penting pada metabolisme karbohidrat, protein, lemak,
vitamin.
Page 17
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 17/24
17
Fungsi ekskretorik. Banyak bahan diekskresi hati di dalam empedu, seperti bilirubin, kolesterol,
asam empedu, dan lain-lain.
Fungsi sintesis. Hati merupakan sumber albumin plasma; banyak globulin plasma, dan banyak
protein yang berperan dalam hemostasis.
Epidemiologi dan Faktor Resiko
Hepatitis virus akut merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati di seluruh dunia.
Penyakit tersebut ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya.
Banyak episode hepatitis dengan klinis anikterik, tidak nyata atau subklinis. Secara global virus
hepatitis merupakan penyebab utama viremia yang persisten. Di Indonesia berdasarkan data yang
berasal dari rumah sakit, hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus-kasus hepatitis
akut yang dirawat yaitu berkisar dari 39,8 – 68,3 %. Peningkatan prevalensi anti HAV yang
berhubungan dengan umur mulai terjadi dan lebih nyata di daerah dengan kondisi kesehatan
dibawah standar. Lebih dari 75% anak dari berbagai benua Asia, Afrika, India, menunjukkan sudah
memiliki antibody anti-HAV pada usia 5 tahun. Sebagian besar infeksi HAV didapat pada awal
kehidupan, kebanyakan asimptomatik atau sekurangnya anikterik.
Virus Hepatitis A (HAV)
Masa inkubasi 15 – 50 hari (rata-rata 30 hari)
Distribusi di seluruh dunia; endemisitas tinggi di negara bekembang
HAV dieksresi di tinja oleh orang yang terinfeksi selama 1-2 minggu sebelum dan 1 minggu
setelah awitan penyakit.
Page 18
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 18/24
18
Viremia muncul singkat (tidak lebih dari 3 minggu), kadang-kadang sampai 90 hari pada
infeksi yang membandel atau infeksi yang kambuh.
Transmisi enterik (fekal-oral) predominan di antara anggota keluarga. Kejadian luar biasa
dihubungkan dengan sumber umum yang digunakan bersama, makanan terkontaminasi danair.
Faktor resiko lain meliputi :
o pusat perawatan sehari untuk bayi dan anak batita
o institusi untuk developmentally disanvantage
o
berpergian ke negara berkembang
o perilaku seks oral – anal
o pemakaian bersama pada IVDU (intra vena drug user)
Tidak terbukti adanya penularan maternal – neonatal
Prevalensi berkolerasi dengan standar sanitasi dan rumah tinggal ukuran besar
Transmisi melalui transfusi darah sangat jarang
Page 19
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 19/24
19
Patophysiology
Setelah liver membuka sejumlah agen seperti virus, liver menjadi membesar dan terjadi
peradangan sehingga dalam kuadran kanan atas terasa sakit dan tidak nyaman . Sebagai kemajuan
Page 20
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 20/24
20
dan kelanjutan proses penyakit , pembelahan sel-sel hati yang normal berubah menjadi peradangan
yang meluas, nekrosis dan regenerasi dari sel-sel hepar. Meningkatnya penekanan dalam lintasan
sirkulasi disebabkan karena virus masuk dan bercampur dengan aliran darah kedalam pembelahan
jaringan-jaringan hepar ( sel-sel hepar ) . Oedema dari saluran-saluran empedu hati yang terdapat
pada jaringan intrahepatik menyebabkan kekuningan.
Data spesifik pada patogenesis hepatitis A , hepatitis C , hepatitis D , dan hepatitis E sangat
terbatas . Tanda-tanda investigasi mengingatkan pada manifestasi klinik dari peradangan akut HBV
yang ditentukan oleh respon imunologi dari klien . Komplex kekebalan – Kerusakan jaringan secara
tidak langsung memungkinkan untuk manifestasi extrahepatik dari hepatitis akut B . Hepatitis B
diyakini masuk kedalam sirkulasi kekebalan tubuh tersimpan dalam dinding pembuluh darah dan
aktif dalam sistem pengisian. Respon-respon klinik terdiri dari nyeri bercampur sakit yang terjadi
dimana-mana.
Fase atau tahap penyembuhan dari hepatitis adalah ditandai dengan aktifitas fagositosis dan
aktifitas enzym , perbaikan sel-sel hepar . Jika tidak sungguh-sungguh komplikasi berkembang ,
sebagian besar penyembuhan fungsi hati klien secara normal setelah hepatitis virus kalah .
Regenerasi lengkap biasanya terjadi dalam dua sampai tiga bulan .
Tanda dan Gejala
Gejala awal infeksi hepatitis A mirip dengan gejala influenza, tetapi beberapa penderita, terutama
anak-anak, tidak menunjukkan gejala sama sekali. Gejala biasanya muncul 2 sampai 6 minggu,
(periode inkubasi), setelah infeksi awal.
Gejala biasanya berlangsung kurang dari 2 bulan, meskipun beberapa orang dapat sakit selama 6
bulan. Namun secara umum, manifestasi semua jenis hepatitis sama. Manifestasi klinik dapat
dibedakan berdasarkan stadium. Stadium-stadiumnya antara lain :
Stadium praicterik berlangsung selama 4 – 7 hari. Pasien mengeluh sakit kepala, lemah,
anoreksia, muntah, demam, nyeri pada otot dan nyeri diperut kanan atas urin menjadi lebih
coklat.
Stadium icterik berlangsung selama 3 – 6 minggu. Icterus mula – mula terlihat pada sklera,
kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan – keluhan berkurang, tetapi klien masih lemah,
anoreksia dan muntah. Tinja mungkin berwarna kelabu atau kuning muda. Hati membesar dan
nyeri tekan.
Stadium pascaikterik (rekonvalesensi). Ikterus mereda, warna urin dan tinja menjadi normal
lagi. Penyebuhan pada anak –
anak menjadi lebih cepat pada orang dewasa, yaitu pada akhir
Page 21
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 21/24
21
bulan ke 2, karena penyebab yang biasanya berbeda
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan hepatitis secara umum :
1. Laboratorium
a. Pemeriksaan pigmen
Jika bilirubin diatas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml, prognosis buruk, mungkin
berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler)
b. Pemeriksaan protein
Albumin serum biasanya menurun, hal ini disebabkan karena sebagian besar protein serum
disintesis oleh hati dan karena itu kadarnya menurun pada berbagai gangguan hati.
c. Waktu protombin
Mungkin memanjang (disfungsi hati), akibat kerusakan sel hati atau berkurang. Meningkat
absorbsi vitamin K yang penting untuk sintesis protombin.
d. Pemeriksaan serum transferase dan transaminase
Awalnya meningkat. Dapat meningkat 1-2 minggu sebelum ikterik kemudian tampak menurun.
SGOT/SGPT merupakan enzim – enzim intra seluler yang terutama berada dijantung, hati dan
jaringan skelet, terlepas dari jaringan yang rusak, meningkat pada kerusakan sel hati.
2. Radiologi
foto rontgen abdomen
pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal yang berlabel radioaktif
kolestogram dan kalangiogram
arteriografi pembuluh darah seliaka
3. Pemeriksaan tambahan
Biopsi hati
Meskipun HAV diekskresi dalam tinja menjelang akhir masa inkubasi, diagnosis spesifik dibuat
oleh deteksi HAV IgM antibodi spesifik dalam darah. Antibodi IgM hanya ada dalam darah
menyusul infeksi hepatitis akut A. Hal ini terdeteksi dari satu sampai dua minggu setelah infeksi
awal dan berlangsung sampai 14 minggu. Kehadiran antibodi IgG dalam darah berarti bahwa
tahap akut penyakit ini sudah pernah ada dan orang tersebut sudah kebal terhadap infeksi lebih
lanjut. IgG antibodi terhadap HAV juga ditemukan dalam darah berikut vaksinasi dan tes untuk
Page 22
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 22/24
22
kekebalan terhadap virus didasarkan pada deteksi antibodi ini.
Selama tahap akut infeksi, alanin transferase enzim hati (ALT) ada didalam darah pada tingkat
yang jauh lebih tinggi daripada normal. Enzim berasal dari sel-sel hati yang telah rusak oleh
virus. Virus hepatitis A ada didalam darah, (viral load), dan kotoran orang yang terinfeksi sampai
dua minggu sebelum penyakit klinis berkembang.
Penatalaksanaan
Tidak ada penanganan khusus untuk hepatitis A, pasien hanya dianjurkan untuk tirah baring.
Penatalaksanaan untuk hepatitis A :
1. Dehidrasi berat diindikasikan untuk rawat inap
2. Tidak ada terapi medicamentosa karena pasien bisa sembuh sendiri
3. Pemeriksaan bilirubin pada minggu kedua dan ketiga untuk pemantauan
4. Pembatasan aktivitas fisik agar tidak membebani hati hingga fungsi hati kembali normal.
5. Dihindari makanan yang mengandung alkohol atau hepatotoksik. Pemberian makanan intravena
mungkin perlu selama fase akut bila pasien terus menerus muntah.
Pencegahan
Pencegahan hepatitis virus secara umum :
Memelihara sanitasi yang baik dan kebersihan diri. Cuci tangan kamu sebelum makan dan setelah
dari toilet
Minum air yang sudah masak oleh sistem pencucian air
Jika transportasi tidak berkembang atau kota non industri, minum hanya dengan air botol.
Hindarkan makanan yang telah dicuci dengan air, seperti sayuran mentah, buah dan sup
Pergunakan sanitasi yang baik untuk mencegah panyebaran kuman antar anggota keluarga. Jangan
menggunakan bagian tempat tidur dari linen, handuk, alat makan dan gelas minuman sesama
keluarga
Jangan berbagi jarum suntikan
Pencegahan terhadap infeksi hepatitis A secara enterik :
Pencegahan dengan imunoprofilaksis
1. Imunoprofilaksis sebelum paparan
a. Vaksin HAV yang dilemahkan
Efektifitas tinggi (angka proteksi 94 –
100 %)
Page 23
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 23/24
23
Sangat imunogenik (hampir 100% pada subjek sehat)
Antibodi protektif terbentuk dalam 15 hari pada 85 – 90% subjek
Aman, toleransi baik
Efektifitas proteksi selama 20 –
50 tahun Efek samping utama adalah nyeri di tempat penyuntikan
b.
Dosis dan jadwal vaksin HAV
> 19 tahun, 2 dosis HAVRIX (1440 Unit Elisa) dengan interval 6-12 bulan
anak > 2 tahun, 3 dosis HAVRIX (360 Unit Elisa), 0, 1, dan 6-12 bulan atau 2 dosis (720
Unit Elisa), 0, 6-12 bulan
c.
Indikasi vaksinasi Pengunjung di daerah resiko tinggi
Homoseksual dan biseksual
IVUD
Anak dan dewasa muda pada daerah yang pernah mengalami kejadian luar biasa luas
Anak pada daerah dimana angka kejadian HAV lebih tinggi dari angka nasional
Pasien yang rentan dengan penyakit hati kronik
Pekerja laboratorium yang menangani HAV
Pramusaji
Pekerja pada bagian pembuangan air
2. Imunoprofilaksis pasca paparan
Keberhasilan vaksin HAV pada pasca paparan belum jelas
Keberhasilan imunoglobulin sudah nyata akan tetapi tidak sempurna
Dosis dan jadwal pemberian imunoglobulin :
o
Dosis 0,02 ml/kg, suntikan pada daerah deltoid sesegera mungkin setelah paparan
o Toleransi baik, nyeri pada daerah suntikan
o Indikasi : kontak erat dan kontak dalam rumah tangga dengan infeksi HAV akut
Tiga vaksin yang diproduksi dari kultur sel HAV disebarkan di fibroblast manusia. Setelah
pemurnian dari sel, persiapan HAV formalin-aktif dan teradsorpsi ke adjuvan aluminium hidroksida.
Satu vaksin diformulasikan tanpa bahan pengawet; dua lainnya disiapkan dengan 2-phenoxyethanol
sebagai pengawet. Vaksin keempat adalah dibuat dari HAV dimurnikan dari kultur sel yang
terinfeksi diploid manusia dan tidak aktif dengan formalin. Persiapan ini teradsorpsi ke biodegradable, 150 nm vesikula fosfolipid dibubuhi hemaglutinin dan neuramidase influenza.
Page 24
8/10/2019 Lapsus Hepatitis Virus Akut
http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-hepatitis-virus-akut 24/24
Virosomes ini diperkirakan untuk langsung menargetkan influenza prima antibodi-presenting sel
serta makrofag, sehingga merangsang vaksin diinduksi cepat sel B dan T-sel proliferasi di sebagian
besar vaksin. Sebuah kombinasi vaksin yang mengandung hepatitis aktif A dan vaksin hepatitis B
rekombinan telah mendapatkan izin sejak tahun 1996 untuk digunakan pada anak berusia satu tahun
atau lebih di beberapa negara. Kombinasi vaksin diberikan sebagai rangkaian tiga dosis,
menggunakan jadwal0, 1, 6 bulan.
Semua vaksin Hepatitis A sangat imunogenik. Hampir 100% dari orang dewasa akan
mengembangkan tingkat antibodi protektif dalam waktu satu bulan setelah dosis tunggal vaksin.
Hasil yang sama diperoleh pada anak-anak dan remaja di negara-negara berkembang dan sedang
dikembangkan. Efektivitas perlindungan dari vaksin terhadap penyakit klinis ditentukan dalam dua
percobaan besar. Diantara hampir 40.000 anak di Thailand yang berusia 1-16 tahun efektivitas
perlindungannya adalah 94% (95% interval: 82% -99%) setelah dua dosis vaksin yang diberikan satu
bulan terpisah. Diantara sekitar 1000 anak usia 2-16 tahun, tinggal di sebuah komunitas yang sangat
endemik penyakit di Amerika Serikat, kemanjuran satu dosis vaksin adalah 100% (95% interval:
87% -100%).
Meskipun satu dosis vaksin menyediakan setidaknya perlindungan jangka pendek, produsen
saat ini merekomendasikan dua dosis untuk memastikan perlindungan jangka panjang. Dalam studi
mengevaluasi durasi perlindungan dari dua atau lebih dosis vaksin hepatitis A, 99% -100% dari
individu yang divaksinasi memiliki tingkat antibodi menunjukkan perlindungan 5-8 tahun setelah
vaksinasi. Model kinetik dari antibodi menunjukkan bahwa durasi perlindungan kemungkinan harus
minimal 20 tahun, dan mungkin seumur hidup. Studi pasca-pemasaran pengawasan diperlukan untuk
memonitor vaksin diinduksi perlindungan jangka panjang, dan untuk menentukan kebutuhan dosis
booster vaksin. Hal ini terutama berlaku di daerah endemisitas penyakit yang rendah.
Jutaan orang kini telah divaksinasi terhadap HAV. Vaksin saat ini dapat ditoleransi dengan
baik dan tidak ada efek samping serius terkait dengan penggunaan mereka. Kontraindikasi untuk
vaksinasi hepatitis A termasuk alergi diketahui salah satu komponen vaksin. Vaksin hepatitis A dapat
diberikan dengan semua vaksin lain yang termasuk dalam Program Perluasan Imunisasi dan dengan
vaksin biasanya diberikan untuk perjalanan. Administrasi serentak globulin serum imun tidak muncul
untuk mempengaruhi secara signifikan pembentukan antibodi pelindung.