Top Banner

of 37

Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

Jun 01, 2018

Download

Documents

Timothy Olson
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    1/37

    LAPORAN PRAKTIKUM FITOFARMASI

    ISOLASI SENYAWA AKTIF CURCUMIN PADA KUNYIT

    (Curcuma domestika )

    OLEH :

    KELOMPOK II B

    Ni Made Meirina Dwi arini (!"!#$!$!%&)

    Ni K' an We riani (!"!#$!$!$%)

    Made N'*iani a (!"!#$!$!"$)

    N+' an An ,in T'-an (!"!#$!$!.!)

    I /A0 A0 K121 a Wardani (!"!#$!$!.3)

    Ana Fi ria (!"!#$!$!..)

    I Wa+an Ardi4a Wirawan (!"!#$!$!.#)

    Ni N+' an Sri Na,endra Dewi (!"!#$!$!.&)

    5URUSAN FARMASI

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEN/ETAHUAN ALAM

    UNI6ERSITAS UDAYANA

    3!!&

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    2/37

    BAB I

    PENDAHULUAN

    707 Ha8i a dan Per e,aanHa8i a

    Tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

    Filipina. Tumbuh dengan baik di tanah yang baik tata pengairannya, curah hujan

    yang cukup banyak 2. mm sampai !. mm tiap tahun dan di tempat yang

    sedikit kenaungan, tetapi untuk menghasilkan rimpang yang lebih besar dan baik

    menghendaki tempat yang terbuka. Tanah ringan seperti tanah lempung berpasir,

    baik untuk pertumbuhan rimpang "Anonim a, #$%%&.

    Per e,aan

    Terna dengan batang berwarna semu hijau atau keunguan, rimpang terbentuk

    dengan sempurna, bercabang'cabang, berwarna jingga. Setiap tanaman berdaun (

    sampai ) helai, panjang tangkai daun beserta pelepah daun sampai % cm, tanpa

    lidah'lidah, berambut halus jarang'jarang, helaian daun berbentuk lanset lebar, ujung

    daun lancip berekor, keseluruhannya berwarna hijau atau hanya bagian atas dekat

    tulang utama berwarna agak keunguan, panjang 2) cm sampai )* cm, lebar #

    sampai 2* cm. +erbungaan terminal, gagang berambut, bersisik, panjang gagang #

    cm sampai ! cm- tenda bunga, panjang # cm sampai #$ cm, lebar * cm sampai #

    cm- daun kelopak berambut, berbentuk lanset, panjang ! cm sampai ) cm, lebar 2

    cm sampai (,* cm, daun kelopak yang paling bawah berwarna hijau, bentuk bundar

    telur, makin keatas mkain menyempit serta memanjang, warna semu putih atau

    keunguan, kelopak berbentuk tabung, panjang $ mm sampai #( mm, bergigi ( dan

    tipis seperti selaput- tajuk bagian bawah berbentuk tabung, panjang lebih kurang 2

    mm, berwarna krem, bagian dalam tabung berambut- tajuk bagian ujung berbelah'

    belah, warna putih atau merah jambu, panjang # mm sampai #* mm, lebar ## mm

    sampai #! mm- bibir berbentuk bundar telur, panjang # mm sampai 2 mm, lebar

    #* mm sampai #) mm, warna jingga atau kuning keemasan dengan pinggir

    berwarna coklat dan ditengahnya berwarna kemerahan "Anonim a, #$%%&.

    2

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    3/37

    I030 K,a2i9i4a2i

    Kingdom +lantae

    /i0isi " divisio & Spermatophyta

    Anak di0isi " sub-divisio & Angiospermae1elas "class & onocotyledoneae

    3angsa "ordo & 4ingiberales

    Suku " family & 4ingiberaceae

    arga " genus & Curcuma

    5enis " spesies & Curcuma domestica 6al.

    "6an Steenis, 2 *&I0%0 De er ina2i

    #b ..........................."Angiospermae&

    # a ........................." onocotyledonae&

    #%b 7 ( b 7 )2a 7 )(b 7 # !a 7 # *a 7 # a 7 # %a88888.."4ingiberaceae&

    "Thornner9s, #$)#&

    #a 7 2b 7 b 7 %a888888. "Curcuma&

    #a 7 2b 7 (a88888888.." Curcuma domestica 6al.&

    "3eacker, #$ * &

    I0 0 Kand1n an dan Ke 1naan

    Kand1n an

    1andungan utama didalam rimpang kunyit terdiri dari minyak atsiri,

    curcuminoid, resin, oleoresin, desmetoksicurcumin, dan bidesmetoksicurcumin,

    damar, gom, lemak, protein, kalsium, :os:or dan besi. 1andungan kimia minyak

    atsiri kunyit terdiri dari artumeron, ; dan , terdiri dari curcumin I $!>,

    curcumin II > dan curcumin III ,(> "Anonim d, 2 )&.

    (

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    4/37

    Struktur kimia curcumin

    Ke 1naan

    Curcumin merupakan salah satu produk senyawa metabolit sekunder dari

    tanaman 4ingiberaceae, khususnya kunyit. ?ang telah diman:aatkan dalam industri

    :armasi, makanan, par:um, dan lain'lain. Ada banyak data dan literatur yang

    menunjukkan bahwa kunyit berpotensi besar dalam akti:itas :armakologi yaitu anti

    im:lamatori, anti imunode:isiensi, anti 0irus "0irus :lu burung&, anti bakteri, anti

    jamur, anti oksidan, anti karsinogenik dan anti in:eksi dan rematik. Selain sebagai

    bahan baku obat dapat juga dipakai sebagai bumbu dapur dan @at pewarna alami.

    impangnya sangat berman:aat sebagai antikoagulan, menurunkan tekanan darah,

    obat cacing, obat asma, penambah darah, mengobati sakit perut, penyakit hati,

    karminati:, stimulan, gatal'gatal, gigitan serangga, diare, dan rematik "Anonim d,

    2 )&.

    !

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    5/37

    BAB II

    MIKROSKOPIK

    307 Pe erian Si -,i2ia

    3au khas aromatik- rasa agak pahit, agak pedas, lama kelamaan menimbulkan

    rasa tebal "Anonim a, #$%%&.

    303 Mi4r'24'-i

    Bpidermis Satu lapis sel, pipih berbentuk poligonal, dinding sel menggabus.

    ambut penutup 3erbentuk kerucut, lurus atau agak bengkok, panjang 2* msampai )$ m, dinding tebal. Dipodermis terdiri dari beberapa lapis sel terentang

    tangensial, dinding sel menggabus. +eriderm Terdiri dari lapis sampai $ lapis sel

    berbentuk segi panjang, dinding menggabus. 1orteks dan silinder pusat

    +arenkimatik, terdiri dari sel'sel besar, penuh berisi pati. 3utir pati Tunggal, bentuk

    lonjong atau bulat telur dengan satu ujung mempunyai tonjolan atau berbentuk bulat

    sampai hampir segitiga dengan satu sisi membulat- lamela kurang jelas- hilus kurang

    jelasterdapat pada tonjolan di ujung butir- panjang # m sampai m, umumnya

    2 m sampai ! m, lebar # m sampai 2) m, umumnya #! m sampai 2 m.

    Sel sekresi 3anyak tersebar, bentuk bulat atau lonjong berisi minyak berwarna

    kuning jingga yang sebagian mendamar dan berwarna coklat kekuningan- pada

    penambahan besi "III& klorida E+ warna menjadi lebih tua. 3erkas pembuluh

    1olateral, tersebar tidak beraturan pada korteks dan pada silinder pusat, berkas

    pembuluh di bawah endodermis tersusun dalam lingkaran, kadang'kadang berkas

    pembuluh dikelilingi sel parenkim yang tersusun menjari- pembuluh kayu umumny

    terdiri dari pembuluh tangga dan pembuluh jala, lebar 2 m sampai ) m, tidak

    berlignin. Bndodermis Terdiri dari satu lapis sel terentang tangensial, dinding radial

    menebal, tidak terdapat pati.

    Serbuk arna kuning sampai kuning jingga. Fragmen pengenal adalah butir

    pati- gumpalan tidak beraturan @at berwarna kuning sampai kuning coklat, parenkim

    dengan sel sekresi- :ragmen pembuluh tangga dan pembuluh jala- :ragmen rambut

    penutup warna kuning- tidak terdapat serabut "Anonim a, #$%%&.

    *

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    6/37

    /a 8ar 7 . +enampang melintang rimpang kunyit. # G rambut penutup, 2 G

    epidermis, ( G hipodermis, ! G periderm, * G parenkim korteks, G sel sekresi, % G

    berkas pengangkut, ) G butir pati, $ G endodermis, # G parenkim silinder pusat.

    /a 8ar 3 . Serbuk rimpang kunyit. # G periderm, 2 G butir pati "diperbesar&. ( G

    rambut penutup, ! G parenkim berisi butir pati, * G pembuluh kayu dengan

    penebalan tangga dan jala "diperbesar&, G parenkim dengan sel sekresi.

    "Anonim a, #$%%&

    30% Ma4r'24'-i

    1epingan ingan, rapuh, warna kuning jingga, kuning jingga kemerahan

    sampai kuning jingga kecoklatan - bentuk hampir bulat sampai bulat panjang,

    kadang'kadang bercabang - lebar ,* cm sampai ( cm, panjang 2 cm sampai cm,

    tebal # mm sampai * mm - umumnya melengkung tidak beraturan, kadang'kadang

    terdapat pangkal upih daun dan pangkal akar, batas korteks dan silinder pusat

    kadang'kadang jelas. 3ekas patahan Agak rata, berdebu, warna kuning jingga

    sampai coklat kemerahan "Anonim a, #$%%&.

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    7/37

    Hambar (. Serbuk kunyit secara makroskopik

    %

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    8/37

    BAB III

    ISOLASI SENYAWA AKTIF

    T1;1an 1 1 :

    aksud dan tujuan pembuatan laporan ini secara umum adalah untuk

    mengetahui cara mengisolasi serta memahami metode pengujian yang digunakan

    pada senyawa akti: curcumin yang terkandung dalamCurcuma domestica 6al.

    %07 Penen 1an Kadar Air Si -,i2ia

    Tujuan menentukan kadar air simplisiaCurcuma domestika dengan destilasia@eotrop.

    A,a dan Ba

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    9/37

    Sejumlah toluene dimasukkan kedalam corong pisah, ditambahkan air

    secukupnya, dikocok sampai terbentuk 2 :ase. Fase yang ditampung adalah :ase

    bagian atas karena berat jenis toluene lebih kecil daripada berat jenis air. Dasil

    yang diperoleh diukur dengan gelas ukur. 3ila belum mencapai # ml, makalangkah ini diulangi hingga diperoleh toluene jenuh air sebanyak # ml.

    2. +enentuan 1adar Air

    Sebanyak # gram serbuk curcumin ditimbang, dan dimasukkan kedalam labu

    ukur, ditambahkan # ml toluene jenuh air. Alat yang digunakan dirangkai

    dengan baik dan benar. 3agian dalam labu pendingin dicuci dengan toluene

    jenuh air. 1emudian labu dipanaskan dengan suhu ** selama ( menit.

    Setelah toluene mendidih, disuling dengan kecepatan 2 tetes per detik. Tabung

    penerima dibiarkan sampai dingin. Setelah sisa dan toluene memisah sempurna,

    0olume air dibaca dan dihitung kadar air dalam >

    S4e a Per='8aan :

    #. +embuatan Toluene jenuh air

    Sejumlah toluene dimasukkan kedalam corong pisah, ditambahkan air secukupnya, dikocok sampai terbentuk 2 :ase.

    /itampung :ase bagian atas

    Dasil yang diperoleh diukur dengan gelas ukur.

    3ila belum mencapai # ml, maka langkah ini diulangi hingga diperolehtoluene jenuh air sebanyak # ml.

    2. +enentuan 1adar Air

    Sebanyak # gram serbuk curcumin ditimbang, dimasukkan kedalam labu ukur

    $

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    10/37

    ditambahkan # ml toluene jenuh air.

    Alat yang digunakan dirangkai dengan baik dan benar.

    3agian dalam labu pendingin dicuci dengan toluene jenuh air.

    Eabu dipanaskan dengan suhu ** selama ( menit.

    Setelah toluene mendidih, disuling dengan kecepatan 2 tetes per detik.

    Tabung penerima dibiarkan sampai dingin.

    Setelah air dan toluene memisah sempurna, 0olume air dibaca dandihitung kadar air dalam >

    %03 Pene a-an S121 Pen erin an Si -,i2ia

    Tujuan enetapkan susut pengeringan simplisia

    A,a dan Ba

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    11/37

    keadaan sumbat ditutup. 3otol timbang kosong dimasukkan dalam desikator

    hingga mencapai suhu kamar. Selanjutnya, 2 gram simplisia "serbuk kunyit&

    ditimbang lalu dimasukkan ke dalam botol, goyangkan hingga rata. 3otol

    timbang beserta isinya ditimbang dimasukkan ke dalam o0en # *JC selama (menit dengan posisi sumbat dibuka "sumbat juga dimasukkan ke dalam o0en&.

    1emudian dimasukkan desikator hingga mencapai suhu kamar, lalu ditimbang.

    3otol timbang dimasukkan kembali ke dalam o0en # *JC selama ( menit

    dalam keadaan sumbat dibuka, lalu dimasukkan kembali ke dalam desikator

    hingga mencapai suhu kamar. +ercobaan dapat dihentikan apabila berat telah

    relati: konstan.

    S4e a Per='8aan :

    3otol timbang kosong ditara, diperoleh !(,$*# g.

    3otol timbang kosong dimasukkan ke dalam o0en pada suhu # *C selama( menit sumbat ditutup

    /imasukkan kedalam desikator hingga mencapai suhu kamar

    Serbuk kunyit ditimbang sebanyak 2 gram lalu dimasukkan ke dalam botol timbangdan ditimbang beserta isinya diperoleh !*,$(% gram.

    3otol timbang dimasukkan kedalam o0en selama ( menit pada suhu # *C dalam

    keadaan sumbat terbuka

    asukkan kedalam desikator hingga dingin ditimbang diperoleh !*,% gram

    3otol timbang dimasukkan kedalam o0en selama ( menit pada suhu # *C dalam keadaansumbat terbuka

    ##

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    12/37

    asukkan kedalam desikator hingga dingin ditimbang diperoleh !*, $( gram

    3otol timbang dimasukkan kedalam o0en selama ( menit pada suhu # *C dalam keadaansumbat terbuka

    asukkan kedalam desikator hingga dingin ditimbang diperoleh !*, $2 gram "beratrelati: konstan sehingga percobaan dapat dihentikan&

    %0% E42 ra42i

    Tujuan penyarian simplisia untuk memperoleh ekstrak

    A,a dan Ba Air suling 1ertas aluminium :oil 1ertas perkamen

    Pr'2ed1r -er='8aan :

    70 Pr'2ed1r a2era2i

    Sebanyak * gram serbuk simplisia Curcuma domestica 6al. /imasukkan ke

    dalam gelas beaker, kemudian ditambahkan etanol % > sebanyak %,* kali

    bobot serbuk simplisia. /iaduk hingga homogen, kemudian ditutup dengan

    aluminium :oil. /ibiarkan termaserasi selama ! hari dalam gelas beaker

    tertutup dengan pengadukan setiap hari. Setelah ! hari, maserat disaring dari

    #2

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    13/37

    /iaduk hingga homogen, ditutup dengan aluminium:oil

    /imasukkan ke dalam gelas beaker, /itambahkan!2,!( ml etanol % >

    aserasi selama ! hari, dengan pengadukan setiap hari

    aserat disaring dari ampas, kemudian diendapkan (hari

    aserat dimasukkan ke dalam cawan porselen yangtelah ditimbang

    yang

    * g serbuk simplisia

    /iuapkan di atas penangas air

    /iperoleh kental

    ampasnya. aserat tersebut diendapkan lagi selama ( hari. aserat

    dimasukkan ke dalam cawan porselen yang telah ditimbang, kemudian

    diuapkan di atas penangas air hingga diperoleh ekstrak kental.

    S4e a Per='8aan :

    30 Pr'2ed1r 2'4,e a2i

    Serbuk kunyit ditimbang sebanyak K * gram, dibungkus dengan kertas

    saring berbentuk tabung.#* ml etanol % >"cairan penyari&diisikan pada

    labu.kemudian alat sokletasi dipasang dengan baik Cairan penyari

    dipanaskan diatas suhu %oC hingga mendidih Lap cairan penyari naik

    keatas melalui pipa samping kemudian diembunkan kembali oleh

    pendingin tegak lalu cairan "embun& turun ke tabung yang berisi

    simplisia Aliran air penyari dibiarkan hingga tiga kali sirkulasi. Bkstrak

    #(

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    14/37

    cair yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam cawan porselen.

    Bkstrak diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental yaitu sebanyak

    #,)( gram

    S4e a e 'de 2'4,e a2i

    Serbuk kunyit ditimbang sebanyak K * gram, dibungkus dengan kertas saring berbentuk tabung

    #* ml etanol % > "cairan penyari& diisikan pada labu

    Alat sokletasi dipasang dengan baik

    Cairan penyari dipanaskan diatas suhu %oC hingga mendidih

    Lap cairan penyari naik keatas melalui pipa samping kemudian diembunkan kembalioleh pendingin tegak lalu cairan "embun& turun ke tabung yang berisi simplisia

    Aliran air penyari dibiarkan hingga tiga kali sirkulasi

    Bkstrak cair yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam cawan porselen

    Bkstrak diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental yaitu sebanyak #,)( gram

    %0% Kr' a ' ra9iTujuan

    a. emisahkan campuran senyawa berdasarkan a:initas terhadap :ase

    gerak dan :ase diam. b. elalui 1ET untuk mengidenti:ikasi senyawa curcumin berdasarkan

    perbandingan nilai :

    A,a dan Ba

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    15/37

    1olom Helas beker Helas ukur Corong 3otol 0ial +ipet tetes Tisu 1ertas perkamen

    3ahan Silika Hel 3en@en

    Btanol $ > 1loro:orm Air suling Helas wool Bkstrak curcumin Aluminium :oil

    Pr'2ed1r Ker;a :

    +rosedur +ercobaan pembuatan kolom kromatogra:i

    +ertama'tama dibuat eluen dengan campuran 1loro:orm 3en@ena

    Btanol $ > dengan perbandingan !* !* # sebanyak yang diperlukan pada

    gelas beaker. Selanjutnya, kolom dipasang "tegakkan kolom& pada tiang

    penyangga. Setelah kolom dipasang, eluen dimasukkan secukupnya untuk

    memasukkan glass wool ke dalam kolom sampai dasar kolom. Hlass wool

    dipotong sesuai ukuran diameter kolom. 1emudian silica gel kering ditimbang,

    yang diukur dari jumlah silica yang diperlukan pada kolom setinggi 2 cm.

    3uat bubur silica gel, silica gel kering dicampur dengan sisa eluen pada beaker

    glass. 3ubur silica gel dimasukkan ke dalam kolom dengan pipet tetes melalui

    dinding kolom secara hati'hati agar tidak terdapat gelembung udara. 1olom

    didiamkan sampai kerapatan silica gel yang kompak, perhatikan jangan sampai

    kolom kering dengan cara menambahkan eluen. Setelah kerapatan silica gel

    kompak, kolom siap digunakan.

    S4e a Per='8aan -e 81a an 4',' 4r' a ' ra9i :

    #*

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    16/37

    3uat eluen campuran kloro:orm ben@ena etanol $ > dengan perbandingan !* !* # sebanyak yang diperlukan

    +asang kolom dengan posisi tegak lalu dimasukkan eluen secukupnyauntuk memasukkan glasswool ke dalam kolom sampai dasar kolom

    Timbang silika gel yang diukur dari jumlah silika gel padakolom sepanjang 2 cm sebanyak (2,!)( g.

    3uat bubur silika gel dengan mencampur sisa eluen dengan silika gel

    asukkan ke dalam kolom dengan menggunakan pipet tetes melaluidinding kolom

    1olom siap digunakan

    Pr'2ed1r Per='8aan Pen i2ian =1-,i4an 4e da,a 4',' :

    Bkstrak kental curcumin dilarutkan dalam etanol % > hingga larut. Earutan

    ekstrak dimasukkan ke dalam kolom dengan pipet tetes melalui dinding kolom

    dengan cara memutar. Setelah semua 0olum larutan terserap, dinding kolom dibilas

    dengan mengalirkan pelarut perlahan dengan memutar

    S4e a -er='8aan -en i2ian =1-,i4an 4e da,a 4',' :

    #

    Bkstrak kental dilarutkan dalam etanol % >

    Earutan ekstrak dimasukkan ke dalam kolommelalui dinding kolom

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    17/37

    Pr'2ed1r Pen e 8an an 4r' a ' ra dan -ena -1n an e,1aBluen dialirkan dengan kecepatan penetesan #( tetes per menit. Fraksi

    ditampung sebanyak * ml pada botol 0ial, sampai diperoleh # :raksi dalam botol

    0ial. asing'masing :raksi diuapkan, hingga diperoleh ekstrak kental. Bkstrak kental

    dimasukkan kembali ke dalam botol.

    Ana,i2i2 Fra42i den an Kr' a ' r'9i La-i2 Ti-i2 (KLT)

    Fraksi yang telah diuapkan selanjutnya ditotolkan pada ujung salah satu plat,

    kira'kira # cm dari ujung plat dengan menggunakan pipet kapiler. Fraksi yang

    digunakan adalah :raksi 0ial #,(,*, % dan $. /iusahakan totolan dibuat sekecil

    mungkin. 1emudian plat dimasukkan ke dalam chamber yang telah dijenuhkan

    "3en@ena 1loro:orm Alkohol $ > dengan perbandingan !* !* # &. +lat

    dibiarkan terelusi oleh :ase gerak hingga mencapai batas akhir tanda pada 1ET

    "+erhatikan totolan tidak boleh sampai terendam dalam :ase gerak&. Selanjutnya plat

    dikeluarkan dan dikeringkan dengan hair dryer. +enampakan noda diamati dibawah

    sinar L6 ( nm. +ositi: kurkumin ditunjukkan dengan hasil :luoresensi berwarna

    kuning.

    #%

    /inding kolom dibilas dengan

    Bluen dialirkan dengan kecepatan penetesan#( tetes per menit

    Fraksi ditampung sebanyak * ml pada botol 0ial, sampai diperoleh # :raksi

    Fraksi diuapkan hingga diperoleh ekstrakkental. Bkstrak dimasukkan dalam 0ial

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    18/37

    S4e a Ana,i2i2 9ra42i 41r41 in den an KLT

    Fraksi yang diuapkan ditotolkan pada ujung salah satu plat yang telah diuapkan" kira'kira # cm dari tepi bawah plat& menggunakan pipet kapiler. Fraksi yang

    digunakan adalah #,(,*,%,$

    Totolan dibuat sekecil mungkin dan dikeringkan

    +lat dimasukkan ke dalam chamber yang sudah berisi larutan pengembang" 1loro:orm ben@ena alkohol $ > & dengan perbandingan !* !* # kira'kira #

    cm dan sudah dijenuhkan

    +lat dibiarkan kontak dengan :ase gerak " perhatikan totolan tidak boleh terendam pada :ase gerak&

    Chamber ditutup dan dibiarkan mengelusi sampai kira'kira # cm dibawah tepi atas plat, lalu plat diangkat dari chamber dan dikeringkan

    +enampakan noda dilakukan dengan melihat dibawah sinar L6 ( dan akan terlihat:luoresensi kuning yang menunjukkan ekstrak positi: kurkumin

    %0 03 K',' /%

    Alat

    1olom H( Corong Buchner Timbangan

    ortir Helas ukur Helas beker +ipet tetes 3otol 0ial

    3ahan Bkstrak kental kunyit Silika gel 1ertas perkamen 1ertas saring

    #)

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    19/37

    Bther Btanol % > Aluminium :oil Tisu

    Pr'2ed1r -er='8aan Kr' a ' ra9i K',' /%

    Corong 3uchner disiapkan dan dilapisi dengan kertas saring pada bagian

    dasar corong. 3agian bawah corong dihubungkan ke erlenmeyer 0akum dengan

    penutup karet. 3agian atas corong ditutup dengan aluminium :oil dan akan dibuka

    bila dilanjutkan dengan praktikum selanjutnya. 1emudian adsorben berupa silika gel

    dimasukkan ke dalam kolom H( setinggi 2,* cm. Selanjutnya, ekstrak kurkumin dan

    silica gel dicampur dalam mortir dengan perbandingan # #, lalu digerus hinggadiperoleh campuran padatan yang homogen. 1ertas saring dipotong sesuai dengan

    ukuran diameter corong dan diletakkan pada permukaan silika gel yang ada dalam

    corong H(. Campuran padatan ekstrak kurkumin dan silica gel ditempatkan di

    bagian atas kertas saring pada kolom dan diratakan permukaannya dengan mengetuk

    dinding kolom menggunakan jari. 1emudian pada permukaan atas kolom H(

    dilapisi lagi dengan kertas saring yang dipotong sesuai ukuran kolom H(.

    Selanjutnya dilakukan pengelusian menggunakan campuran eter dan etanol % >dalam perbandingan tertentu sesuai dengan tabel

    Mo. Bkstrak 6olume Campuran

    "mE&

    6olume Bter

    "mE&

    6olume Btanol

    % ># #* #*2 #* #! #( #* #( 2! #* #2 (* #* ## !

    #* # *% #* $) #* ) %$ #* % )# #* $## #* * ##2 #* ! ###( #* ( #2#! #* 2 #(#* #* # #!

    # #* #*

    #$

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    20/37

    Lntuk menampung eluat digunakan tabung reaksi yang disangga dengan gabus

    dilapisi aluminium :oil dan ditampung ke dalam labu hisap. Bluen ditambahkan

    secara perlahan ke dalam kolom 0akum H( sambil alat 0akum dihidupkan. 3iarkan

    terelusi hingga eluennya habis terhisap sampai kolom kering. 1eluarkan tabungreaksi yang berisi eluat dari labu hisap. Bluat kemudian ditampung dalam botol 0ial

    dan dibungkus dengan aluminium :oil dan dilabeli. Llangi percobaan di atas dengan

    menggunakan campuran eluat sesuai perbandingan pada tabel. Setelah semua :raksi

    terpisahkan, pelarutnya diuapkan dengan menggunakan penangas air sampai

    diperoleh :raksi yang siap digunakan untuk analisis 1ET.

    S4e a Per='8aan Kr' a ' ra9i K',' /% :Corong disiapkan dan dilapisi dengan kertas saring pada bagian dasar corong

    3agian bawah corong dihubungkan ke erlenmeyer 0akum dengan penutup karet

    3agian atas corong ditutup dengan aluminium :oil

    Adsorben berupa silika gel dimasukkan ke dalam kolom H( setinggi 2,* cm

    Bkstrak kurkumin dan silica gel dicampur dalam mortir dengan perbandingan # #,lalu digerus hingga diperoleh campuran padatan yang homogen

    Eetakkan kertas saring pada permukaan silika gel yang ada dalam corong H(.

    Campuran padatan ekstrak kurkumin dan silica gel ditempatkan di bagian ataskertas saring pada kolom dan diratakan permukaannya dengan mengetuk dinding

    kolom menggunakan jari

    +ermukaan atas kolom H( dilapisi lagi dengan kertas saringEakukan pengelusian menggunakan campuran eter dan etanol % > dalam

    perbandingan tertentu sesuai dengan tabel

    Lntuk menampung eluat digunakan tabung reaksi yang disangga dengan gabus

    dilapisi aluminium :oil dan ditampung ke dalam labu hisap

    2

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    21/37

    3iarkan terelusi hingga eluennya habis terhisap sampai kolom kering

    1eluarkan tabung reaksi yang berisi eluat dari labu hisap. Bluat kemudianditampung dalam botol 0ial dan dibungkus dengan aluminium :oil dan dilabeli

    Llangi percobaan di atas dengan menggunakan campuran eluat sesuai perbandingan pada tabel

    Setelah semua :raksi terpisahkan, pelarutnya diuapkan dengan menggunakan penangas air sampai diperoleh :raksi yang siap digunakan untuk analisis 1ET.

    BAB I6HASIL DAN PEMBAHASAN

    07 Ha2i,

    /ari percobaan yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut

    a. 1adar air Curcuma domestica G %,*>

    b. Susut pengeringanCurcuma domestica G ,2!* g

    c. 3obot ekstrak kentalCurcuma domestica dari maserasi G 2,2$)g> rendemen yang diperoleh G # ,!!>

    d. 3obot ekstrak kentalCurcuma domestica dari sokletasi G #,)( g

    e. 1ET :raksi hasil dari kromatogra:i kolom basah Faktor retensi " :&

    #. Fraksi I - -

    2. Fraksi II , - , )- ,%$

    (. Fraksi III ,*)- , )- ,%)!. Fraksi I6 ,*)- , )- ,%)

    *. Fraksi 6 ,*$- , )- ,%) arna spot dilihat dengan sinar L6 ( nm

    #. Fraksi I kuning2. Fraksi II kuning(. Fraksi III kuning!. Fraksi I6 kuning*. Fraksi 6 kuning

    :. 1ET :raksi hasil dari kromatogra:i kolom H( Faktor retensi " :&

    2#

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    22/37

    #. Fraksi I ,!*- ,*#- ,*%- , (- ,%2- ,%$

    2. Fraksi II ,!#- ,!%- ,*!- , #- , )- ,%)

    (. Fraksi III ,(!- ,!!

    !. Fraksi I6 ,!!*. Fraksi 6 ,!)

    . Fraksi 6I ,*#

    arna spot dilihat dengan sinar L6 ( nm #. Fraksi I kuning kebiruan, kuning, kuning kebiruan, orange,

    hijau, orange2. Fraksi II kuning kebiruan, kuning, kuning kebiruan, orange,

    biru, orange(. Fraksi III kuning kebiruan, kuning!. Fraksi I6 biru*. Fraksi 6 kuning kebiruan

    . Fraksi 6I biru muda

    03 Per*,%#

    #*,%

    =

    gr ml

    ml

    0303 Pe 81a an Pe,ar1 1n 14 Ma2era2i

    /iketahui bobot serbuk curcumin G * g- bj alkohol G ,) gNml

    /itanya 0olume pelarut yang diperlukan G ! ,! ml

    5awab

    3obot pelarut yang diperlukan G * g O %,* G (%,* g

    22

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    23/37

    6olume pelarut etanol % > yang diperlukan G

    G !2,!( ml

    030% Penen 1an B'8' E42 ra4 Ken a, Ma2era2i dan > Rende en

    /iketahui

    bobot total G *#,!%) gram - bobot cawan G * ,$* gram

    /itanya bobot ekstrak kental G 8

    > endemen G ...

    5awab

    3obot ekstrak kental G bobot total 7 bobot cawanG *#,!%) gram ' * ,$* gram

    G ,*22 g

    > endemen G O # >

    G # ,!! >

    030% Pe 81a an E42 ra4 Den an Me 'de S'4,e a2i

    3erat ekstrak G "3erat cawan porselin P ekstrak kental & ' 3erat

    cawan porselin kosong

    G *2,%) g '* ,$* g

    G #,)( g

    > rendemen G berat ekstrak kental O# >

    berat serbuk curcumin

    G >#*

    )(,# x

    g g

    G ( , >

    030 Pe 81a an E,1en -ada Kr' a ' ra9i K','

    /iketahui perbandingan campuran pelarut kloro:orm ben@ene etanol $ >

    G !* !* # - 0olume campurn pelarut G 22 ml.

    /itanya 0olume masing 7 masing pelarut G8.ml

    5awab

    2(

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    24/37

    6olume kloro:orm G ml ml $$22#

    !*=

    6olume ben@ena G ml ml $$22#

    !*=

    6olume etanol $ > G ml ml 2222#

    #=

    030$ Pe 81a an E,1en -ada KLT

    /iketahui perbandingan campurn pelarut kloro:orm ben@ene etanol $ >

    G !* !* # - 0olume campurn pelarut G * ml.

    /itanya 0olume masing 7 masing pelarut G8.ml

    5awab 6olume kloro:orm G ml ml *,22*

    #

    !*=

    6olume ben@ena G ml ml *,22*#

    !*=

    6olume etanol $ > G ml ml **#

    #=

    030" Per

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    25/37

    =0 Fra42i 6II

    #. : spot # G *),$

    2,*=

    2. : spot 2G ),$

    #,=

    (. : spot (G %),$

    ,%=

    d0 Fra42i I?

    #. : spot # G *$,$

    (,* =

    2. : spot 2G ),$

    #,=

    (. : spot (G %),$

    ,%=

    030. Per

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    26/37

    2. : spot 2G !%,#

    %,!=

    (. : spot (G *!,#

    !,*=

    !. : spot ! G #,#

    #,=

    *. : spot *G ),#

    ),=

    . : spot G %),#

    ),%=

    iii0 Fra42i III

    #. : spot # G ($,#

    $,(=

    2. : spot 2G !!,#

    !,!=

    i*0 Fra42i I6

    #. : spot # G !!,#

    !,!=

    *0 Fra42i 6

    #. : spot # G !),#

    ),!=

    *i0 Fra42i 6I

    #. : spot # G *#,#

    #,*=

    0% Pe 8a

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    27/37

    sejumlah toluena dan air ke dalam corong pisah sambil dilakukan pengocokan

    sampai terbentuk dua :ase. Fase yang ditampung adalah :ase bagian atas karena

    berat jenis toluena lebih kecil daripada berat jenis air. enurut Farmakope Indonesia

    Bdisi I6 "#$$*&, bahwa berat jenis toluena adalah ,) gramNml sedangkan berat jenis air adalah #, gramNml. 1emudian toluena jenuh air yang diperoleh diukur

    dengan gelas ukur. Apabila belum mencapai 0olume yang dibutuhkan # ml, maka

    langkah ini diulang sampai diperoleh toluena jenuh air sebanyak # ml. Serbuk

    simplisia Curcuma domestica sebanyak # gram ditimbang dan dimasukkan ke dalam

    labu, kemudian ditambahkan # ml toluena jenuh air. Sementara itu alat destilasi

    a@eotrop dirangkai. 3agian dalam labu pendingin dicuci dengan toluena jenuh air.

    3agian labu pendingin dicuci dengan toluena dengan tujuan agar toluena tidak mengandung senyawa lain. Eabu dipanaskan dpada suhu **o C selama ( menit.

    /iketahui titik didih air adalah # oC sedangkan titik didih toluena adalah # $o'###oC. Sehingga pada saat suhu mencapai **o C air akan menguap lebih cepat

    dibandingkan dengan toluena. Toluena mendidih, disuling dengan kecepatan kurang

    lebih 2 tetes per detik. 1emudian tabung penerima dibiarkan sampai dingin. Setelah

    air dan toluena memisah sempurna dibaca 0olume air dan dihitung kadar air dalam

    persen.

    3erdasarkan hasil praktikum diperoleh kadar air adalah lebih dari %,* ml.

    3atas pengukuran maksimum 0olume air pada alat destilasi a@eotrop adalah %,* ml

    sehingga tidak dilanjutkan kembali karena telah dapat dipastikan bahwa kadar air

    Curcuma domestica lebih dari %,* ml. /ari hasil perhitungan diperoleh 0olume air

    dalam # gram serbuk simplisiaCurcuma domestica adalah %,*>. 1arena batas

    maksimum 0olume air yang diukur dengan menggunakan a@eotrop adalah %,* ml,

    dimungkinkan bahwa kadar air pada simplisiaCurcuma domestica sebanyak # gram

    adalah lebih dari %,* >. +ada literature disebutkan bahwa batas kadar air simplisia

    Curcuma domestica sebesar # >. Mamun dari hasil percobaan yang telah dilakukan

    belum dapat dipastikan apakah kadar air dalam simplisia lebih besar dari kadar air

    yang ditetapkan pada literatur "Anonim b, #$$(&.

    0%03 Pene a-an S121 Pen erin an Si -,i2 a

    +ada praktikum isolasi :la0onoid curcumin dariCurcuma domestica ,

    dilakukan uji susut pengeringan simplisia. +rosedur ini digunakan untuk menetapkan

    2%

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    28/37

    jumlah semua jenis bahan yang mudah menguap dan hilang pada kondisi tertentu

    " Anonim c, #$$* &.

    +rosedur ini diawali dengan penaraan botol timbang dangkal bersumbat kaca

    dan dimasukkan ke o0en pada suhu # *C selama ( menit dalam keadaan tertutup.3otol timbang dan sejumlah bahan yang telah dimasukkan ke dalam o0en selama (

    menit dengan sumbat terbuka, perlu dimasukkan ke dalam desikator dengan tujuan

    agar suhunya mencapai suhu kamar sebelum ditimbang " Anonim c, #$$* &.

    3otol timbang yang telah ditara memiliki berat !(,$*# g, setelah dimasukkan

    sampel curcumin sebanyak 2 g diperoleh berat !*,$(% g. /ilakukan proses

    pengeringan simplisia sebanyak tiga kali hal ini karena pada penimbangan yang

    ketiga berat penimbangan yang diperoleh relati: konstan, pada proses pertamadiperoleh berat !*,% g, proses kedua diperoleh berat !*, $( g dan proses ketiga

    diperoleh berat !*, $2 g. /ari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa simplisia

    mengalami penyusutan sebanyak ,2!* g.

    0%0% E42 ra42i Sen+awa A4 i9 -ada Curcuma domestica

    0%0%07 Ma2era2i

    aserasi merupakan salah satu cara ekstraksi yang paling sederhana. +roses

    ini dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama

    waktu tertentu. +ada praktikum ini, proses maserasi dilakukan dengan merendam

    serbuk curcumin, dengan etanol % > 0N0 sebagai cairan penyarinya. +emilihan

    etanol % > 0N0 sebagai cairan penyari karena karena curcumin larut dalam etanol

    % >. Selain itu etanol % > memiliki beberapa keunggulan diantaranya cukup stabil

    secara :isika dan kimia, bereaksi netral, tidak mudah menguap dan tidak mudah

    terbakardan tidak mempengaruhi @at akti: dari curcumin.

    +roses perendaman dilakukan selalam ! hari dengan pengadukan setiap

    harinya. Tujuan dari dilakukannya pengadukan adalah untuk mengoptimalkan proses

    ekstraksi. Selama proses perendaman, cairan penyari akan menembus dinding sel

    dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung @at akti: curcumin. 4at akti: akan

    larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan @at akti: di dalam sel

    dengan di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak keluar. +roses ini berulang

    sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel.

    2)

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    29/37

    Setelah ! hari, maserat kasar disaring dengan kertas saring. +enyaringan ini

    bertujuan untuk memisahkan serbuk curcumin dengan cairan penyari yang telah

    melarutkan @at akti:. 1emudian maserat diendapkan kembali selama ( hari. Dasil

    maserasi kemudian diuapkan hingga diperoleh esktrak kental.Dasil pengamatan menunjukkan bahwa rendemen ekstrak hasil maserasi curcumin

    sebesar # ,!!>. +ersen rendemen yang dihasilkan ini relati: rendah. 1emungkinan

    hal ini disebabkan karena larutan ekstrak telah mencapai titik jenuh mengingat

    proses maserasi cukup lama. Adapun proses maserasi dilakukan selama !

    hari.Semakin lama waktu ektraksi semakin tinggi rendemen yang dihasilkan samapi

    batas jam karena kesempatan bersentuhan antara bahan dan pelarut semakin besar

    dan lewat dari jam rendemen ekstrak menurun kemungkinan hal ini terjadi karenalarutan sudah mencapai titik jenuh "Suryandari, #$)#&. /emikian halnya dengan

    kehalusan bahan, semakin halus bahan yang digunakan semakin tinggi rendemen

    yang dihasilkan. Dal ini disebabkan karena permukaan bahan semakin luas sehingga

    memperbesar terjadinya kontak antara partikel serbuk curcumin dengan pelarut.

    0%0%03 S'4,e a2i

    etode sokletasi dalam proses ekstraksi ini memiliki beberapa keuntungan

    seperti, siklus pelarut berlangsung secara kontinyu sehingga pelarut yang digunakan

    lebih sedikit dan menghasilkan ekstrak curcumin yang optimum karena pelarutnya

    mengalir dan mengalami kejenuhan sehingga hasil penyariannya lebih

    optimum"Stahl, #$)*&. Dal ini yang menyebabkan hasil ekstrak dari sokletasi lebih

    banyak dibandingkan dengan maserasi. etode ini dapat digunakan pada jumlah

    sampel dan waktu yang singkat. 4at yang akan diekstrak merupakan suatu @at tahan

    panas sehingga metode ini dipandang sebagai metode yang tepat.

    +ercobaan ini diawali dengan penyiapan serbukCurcuma domestica

    sebanyak * gram. Sebelum dimasukkan ke dalam perangkat sokhlet, serbuk

    dibungkus dengan kertas saring. /alam pembungkusan diusahakan agar tidak terjadi

    kebocoran, sehingga tidak ada serbuk yang keluar dan mengganggu proses isolasi.

    +elarut yang digunakan pada ekstraksi ini adalah etanol % > dimana pelarut

    ini mempunyai dua kutub yang berbeda saling berdekatan CD( dan D. /engan

    pelarut ini diharapkan semua senyawa terekstrak "Handjar, 2 %&.

    Selama proses ekstraksi tersebut terjadi ( kali sirkulasi, dimana pada setiap

    sirkulasi pelarut yang menguap akan turun kembali menyari sampel dan hal ini

    2$

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    30/37

    berlangsung secara kontinyu. +ada akhir proses sokhletasi diperoleh ekstrak cair.

    Bkstrak cair yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam cawan porselen.

    Selanjutnya ekstrak diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental. Setelah ditimbang

    berat yang diperoleh adalah #,)( gram. Sehingga diperoleh persen rendemen ( , >.

    0%0 I2',a2i Sen+awa A4 i9

    Isolasi senyawa akti: curcumin dilakukan dengan 2 metode yaitu

    kromatogra:i kolom biasa cara basah dan kromatogra:i cair 0akum.

    0%0 07 Kr' a ' ra9i K',' Ba2a dengan perbandingan !* !*

    # . 3en@ene adalah pelarut yang tingkat kepolarannya terendah dalam campuran ini

    sedangkan etanol bersi:at paling polar. Tujuan mengkombinasikan pelarut adalah

    untuk mengisolasi senyawa'senyawa akti: yang terdapat dalam ekstrak kental

    kunyit, baik yang bersi:at polar maupun non polar.

    Adsorben yang digunakan adalah silica gel yang bersi:at polar, karena kolom

    dibuat dengan cara basah maka silica gel dilarutkan terlebih dahulu dengan eluennya

    hingga menjadi bubur adsorben. Selanjutnya, kolom diisi dengan eluen secukupnya

    untuk memudahkan dalam memasukkan glass wool ke dasar kolom. Hlass wool

    ber:ungsi untuk menopang absorben. 3ubur silica gel dimasukkan ke dalam kolom

    secara hati'hati melalui dinding kolom sehingga adsorben jatuh perlahan. Dal ini

    dilakukan untuk menghindari terjadinya gelembung udara, karena adanya

    gelembung udara dapat merusak kolom yang akan mempengaruhi hasil pemisahan.

    Semakin panjang kolom, maka e:isiensi pemisahan akan semakin besar. Ini berarti,

    kemampuan untuk memisahkan komponen 7 komponen dalam suatu campuran akan

    lebih baik. +ermukaan silika gel terdiri atas gugus Si' 'Si dan silanol "Si' D&.

    Hugus silanol bersi:at sedikit asam dan polar karena mampu membentuk ikatan

    hidrogen dengan solut'solut yang agak polar sampai sangat polar "Handjar dkk,

    2 %&. 1olom didiamkan selama % hari untuk mendapatkan kolom yang kompak dan

    dapat menghasilkan pemisahan yang baik. /ilakukan penambahan eluen yang cukup

    agar kolom tidak kering.

    (

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    31/37

    Selanjutnya dilakukan pemisahan dengan menggunakan kolom yang telah

    siap digunakan. Bkstrak kental dilarutkan dahulu dengan etanol % > untuk

    mempermudah memasukkan ekstrak kental ke dalam kolom. Cuplikan dimasukkan

    melalui pinggiran kolom memutar secara perlahan agar tidak merusak kolom.Setelah cuplikan mencapai permukaan kolom, dilakukan pengembangan

    kromatogram dengan mengalirkan eluen melalui dinding kolom. Teknik pengelusian

    yang digunakan yaitu cara isokratik dimana campuran pelarut yang digunakan untuk

    keseluruhan pengerjaan kromatogra:i sama. Cuplikan akan terpartisi diantara :ase

    diam dan :ase geraknya karena perbedaan migrasi antara komponen'komponen

    akibat perbedaan distribusi pada dua :ase yang tidak saling bercampur. asing'

    masing komponen dalam campuran mengalami adsorpsi dan desorpsi pada :asediam dan karenanya mengalami perlambatan dengan tingkat berbeda'beda sesuai

    dengan daya ikat masing'masing terhadapNkolom.

    +enampungan eluat dikerjakan secara manual karena :raksi yang diperoleh

    merupakan larutan berwarna. Fraksi ditampung dalam sepuluh botol 0ial dengan

    0olume masing'masing 0ial sebanyak * ml, dengan kecepatan penetesan eluat #(

    tetes per menit.

    0%0 03 Kr' a ' ra9i Cair 6a41

    +erbandingan hasil tidak dapat dilakukan dengan kolom H( karena

    menggunakan pelarut yang berbeda. Isolasi senyawa akti: dengan kromatogra:i

    kolom cair 0akum, menggunakan pelarut eter'etanol % >. Bter bersi:at non polar

    sedangkan etanol bersi:at polar. +ercobaan dimulai dengan mengelusi ekstrak kental

    dengan menggunakan pelarut yang paling nonpolar sampai dengan pelarut yang

    polar. Dal ini dilakukan karena jika dipakai pelarut polar terlebih dahulu, senyawa

    nonpolar bisa ikut terekstrak sehingga ketika ekstraksi selanjutnya yang

    menggunakan pelarut nonpolar hanya diperoleh senyawa nonpolar sisa. Lntuk

    :raksi pertama digunakan pelarut eter'etanol % > dengan perbandingan #* yang

    diharapkan mampu untuk mengelusi senyawa 7 senyawa nonpolar. +ada :raksi

    kedua digunakan pelarut eter'etanol % > dengan perbandingan #! # dan pada :raksi

    ketiga digunakan pelarut eter'etanol % > dengan perbandingan #( 2. /emikian

    seterusnya sehingga pada :raksi terakhir digunakan pelarut eter'etanol % > dengan

    perbandingan #* untuk melarutkan senyawa yang polar. /engan cara seperti ini

    diharapakan semua senyawa baik yang polar maupun yang non polar dapat terelusi.

    (#

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    32/37

    1olom H( diisi dengan silica gel yang sebelumnya telah dilapisi kertas

    saring pada dasar kolom H(. +elapisan dengan kertas saring bertujuan agar silika

    gel yang ditambahkan tidak bocor ke dalam isap. +elapisan kertas saring di bagian

    permukaan adsorben sebelum penambahan cuplikan bertujuan agar lapisan adsorbendan lapisan cuplikan tidak bercampur. +elapisan kertas saring di bagian permukaan

    cuplikan kembali dilakukan untuk menghindari kerusakan setempat pada kolom

    akibat penuangan pelarut yang berulang "Stahl, #$)*&. +ompa 0akum dihubungkan

    ke bagian labu hisap untuk menghisap kolom hingga kering. +engelusian dilakukan

    dengan menuangkan campuran pelarut yang non polar ":raksi I& ke permukaan

    kolom, kemudian dilanjutkan dengan campuran pelarut yang kepolarannya semakin

    meningkat yaitu dari :raksi II sampai :raksi QI. Senyawa'senyawa yang bersi:at non polar akan lebih mudah larut pada campuran pelarut yang non polar, sedangkan

    senyawa'senyawa yang bersi:at polar akan lebih mudah larut pada campuran pelarut

    yang polar "3eaker, #$ *&. +ada percobaan diperoleh # :raksi dengan tingkat

    kepolaran yang berbeda. Fraksi':raksi tersebut kemudian akan dianalisis lebih lanjut

    dengan penggunaan 1ET. +ada kromatogra:i lapis tipis, :raksi 7 :raksi hasil dari

    metode kolom basah dan H( tidak dapat dibandingkan meskipun nantinya saat

    proses elusi 1ET menggunakan pelarut yang sama.

    1euntungan penggunaan metode 0akum cair dibanding kromatogra:i kolom

    basah lebih praktis dan e:isien serta memiliki kelebihan elusi yang cepat dan bebas

    dari gas 7 gas luar "udara luar& karena bantuan pompa 0akum. 3erbeda dengan

    kolom H(, metode kolom basah cenderung kompleks, dan membutuhkan waktu

    yang lama untuk melakukan proses elusi " Stahl, #$)*&.

    0%0$ Iden i9i4a2i Sen+awa C1r=1 in

    0%0$07 Kr' a ' ra9i La-i2 Ti-i2

    asing'masing :raksi yang diperoleh dari kromatogra:i kolom biasa cara

    basah diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental yang akan digunakan untuk 1ET.

    +ada teknik kromatogra:i lapis tipis :ase diamnya berupa lapisan tipis adsorben yang

    dilekatkan pada permukaan penyangga datar. Fase gerak yang digunakan adalah

    campuran pelarut 3en@ena 1loro:orm Alkohol $ > dengan perbandingan !* !*

    # . Selanjutnya, dilakukan penjenuhan chamber yang bertujuan agar tekanan dalam

    chamber sama sehingga jalannya sampel tersebut lurus, untuk memperkecil

    penguapan pelarut dan menghasilkan bercak yang lebih bundar dan lebih baik

    (2

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    33/37

    "3eaker, #$ *&. /ari # :raksi yang diperoleh, yang ditotolkan pada plat 1ET adalah

    :raksi nomor #, (, *, %, $. Bkstrak ditotolkan pada ujung salah satu plat "kira'kira #

    cm dari ujung plat& dengan menggunakan pipet mikro. Totolan dibuat sekecil

    mungkin agar spot yang dihasilkan tidak besarNluas, tidak berekor atau tailing,karena hal ini akan menghasilkan pemisahan yang kurang sempurna "3eaker, #$)*&.

    /an hasil totolan pada plat 1ET dikeringkan dengan diangin'anginkan sebelum

    dikembangkan dengan eluen juga untuk menghindari diameter totolan yang besar.

    +lat 1ET tidak boleh disentuh langsung dengan jari'jari tangan karena keringat

    dapat menyebabkan kekacauan pada kromatogram "menggangu analisis&. Selajutnya,

    plat 1ET diletakkan pada chamber kromatogra:i yang telah dijenuhan. 1emudian

    sol0en akan melewati spot sampel dan membawa komponen'komponen sampelmelalui :ase diam. Haris terakhir yang dicapai oleh pelarut terdepan saat proses

    pengembangan dihentikan disebut tepi depan pelarut. +roses pergerakan :ase gerak

    yang menghasilkan pemisahan pemisahan disebut pengembangan. +ada praktikum

    ini digunakan metode pengembangan ascending de0elopment. +lat 1ET ditata secara

    0ertical sedemikian rupa sehingga ujung bagian bawahnya terendam dalam sol0en

    pada dasar chamber dan jangan sampai merendam titik spot sampel. Sol0en naik

    pada kertas plat karena adanya aksi kapiler.

    1romatogra:i lapis tipis dilakukan untuk identi:ikasi adanya senyawa

    curcumin pada masing'masing :raksi yang didapat dari kromatogra:i dengan metode

    kolom basah dan kolom cair 0akum. /ari kromatogra:i kolom basah didapatkan #

    :raksi sedangkan dari kromatogra:i cair 0akum didapatkan # :raksi.

    Adapun pendeteksian noda hasil dari 1ET ini dilakukan secara :isika yaitu

    dengan cara meradiasi plat 1ET dengan sinar L6 dengan panjang gelombang (

    nm. /igunakannya metode ini karena senyawa curcumin merupakan senyawa yang

    dapat ber:luoresensi pada plat 1ET. Dasil yang di dapat yaitu semua spot

    ber:luoresensi kuning yang menunjukkan positi: adanya senyawa curcumin.

    /ari * :raksi yang digunakan untuk 1ET terdapat # :raksi yang tidak

    menghasilkan noda yaitu :raksi nomor #, karena curcumin bersi:at cukup polar

    maka akan tertahan kuat ke dalam adsorben silika gel ini, akibatnya curcumin tidak

    berada dalam :raksi awal. Dal ini dapat dilihat dari warna :raksi # yang paling muda

    dibandingkan :raksi yang lain. +ada :raksi ( diperoleh ( spot dengan nilai :

    masing'masing yaitu , , , ), ,%$. +ada :raksi * diperoleh ( spot dengan nilai :

    ((

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    34/37

    masing'masing ,*), , ), ,%). +ada :raksi % diperoleh ( spot dengan nilai :

    masing'masing ,*), , ), ,%). +ada :raksi $ juga diperoleh ( spot dengan nilai :

    masing'masing ,*$, , ), ,%). /engan membandingkan harga : yang dihasilkan

    dari masing'masing :raksi, dapat dilihat bahwa komponen yang terkandung padamasing'masing :raksi adalah sama. Darga : senyawa curcumin standar diperoleh

    dari literatur sebesar ,!' ,!* "Stahl&. Darga : dari masing'masing spot yang

    diperoleh dari percobaan tidak sesuai dengan harga : curcumin standar, hal ini

    disebabkan karena :ase gerak yang digunakan berbeda, kondisi percobaan yang

    berbeda, misalnya isolasi dengan pelarut yang berbeda sebelum dielusi. Darga :

    spot yang diperoleh dari percobaan melebihi harga : senyawa standar curcumin.

    Dal ini menunjukan adanya senyawa curcumol " ,*2' ,*(- ,*%' , - , 2' , -,%#' ,%!&, dl turmerone " ,) 7 ,)*&, dan ar'curcumone " ,)% 7 ,$ &, "Anonim

    b,#$$(&.

    +engerjaan kromatogra:i lapis tipis dari :raksi kolom H(, sama dengan 1ET

    dari :raksi kolom basah. Adapun harga : dari masing'masing spot yaitu pada :raksi

    # yang dihasilkan ,!* - *# - ,*%- , ( - ,%2- ,%$. Fraksi 2 diperoleh ,!#- ,!%-

    ,*!- , #- , )- ,%). Fraksi ( diperoleh ,($- ,!!. Fraksi ! diperoleh ,!!. Fraksi

    * diperoleh ,!). Fraksi diperoleh ,*#. /ilihat dari harga : senyawa standar

    curcumin, spot # pada :raksi #, spot # pada :raksi 2, spot 2 :raksi (, dan spot # :raksi

    ! masuk dalam rentang harga : senyawa standar curcumin. /ilihat dari hasil 1ET

    :raksi yang dihasilkan pada metode kolom basah dan 0akum cair, diperoleh hasil

    pemisahan yang lebih pada kromatogra:i 0akum cair. Fraksi yang diperoleh dari

    metode 0akum cair mengandung senyawa curucumin yang dapat dilihat dari harga

    : spotnya, sedangkan pada :raksi yang diperoleh dengan metode pemisahan kolom

    basah tidak ada satupun spot yang menunjukkan harga : yang termasuk senyawa

    standar curcumin. Dal ini disebabkan karena kromatogra:i 0akum cair menggunakan

    eluen dengan tingkat kepolaran yang berbeda "perbandingan pelarut ber0ariasi&,

    sehingga senyawa yang terekstrak lebih banyak. /isamping itu, prinsip kerja

    kromatogra:i cair 0akum berbeda dengan kolom basah, dimana pada kromatogra:i

    H( tardapat 0akum yang akan menyebabkan hasil pemisahan menjadi lebih baik

    "Stahl, #$)*&.

    (!

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    35/37

    BAB 6KESIMPULAN

    #. Susut pengeringan serbukCurcuma domestica yaitu sebesar ,2!* gram.

    2. 1adar air Curcuma domestica sebesar %,*>.

    (. Bkstraksi dengan metode sokhletasi menghasilkan ekstrak kental yang lebih

    banyak daripada dengan metode maserasi karena proses sokhletasi

    berlangsung secara kontinyu.

    !. +emisahan dengan menggunakan kromatagra:i kolom H( menghasilkan

    pemisahan yang lebih baik daripada kromatogra:i kolom biasa.

    *. Darga : pada kromatogra:i kolom biasa dengan cara basah tidak masuk

    pada rentang harga : senyawa standar curcumin " : ,! 7 ,!*&, tetapi

    masuk pada rentang harga : senyawa curcumol, turmerone, ar'curcumone.

    . Darga : dari :raksi kromatogra:i H( berada pada rentang harga : senyawa

    standar curcumin, sehingga dapat dikatakan :raksi hasil pemisahan H(

    mengandung senyawa curcumin.

    (*

  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    36/37

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim a. #$%%. Materia Medika Indonesia Jilid I . 5akarta /epartemen 1esehatanI.

    Anonim b. #$$(. tandard of !sean Herbal Medicine "olume # . 5akarta AseanCountries

    Anonim c. #$$*. $armakope Indonesia . Bdisi I6. 5akarta /epartemen 1esehatanI.

    Anonim d. 2 ). Curcumin.A0ailable at http NNwww.:ao.orgNagNagnNjec:a'additi0esNspecsN onograph#NAdditi0e'#! .pd:

    pened at Thursday, 2th Mo0ember 2 )

    3eacker, C.A. and .C. 3akhui@en 0an den 3rink. #$ *. $lora of Java "olume II . Medherland Moordho:: Hroningen M.6.+.

    /alimartha, Setiawan. 2 . !tlas %umbuhan dan &bat Indonesia . Indonesia Trubus Agrowidya.

    Handjar, I.H. dan A. ohman. 2 %. Kimia $armasi !nalisis . +ustaka +elajar.?ogyakarta.

    Sthal, Brgon. #$)*. !nalisis &bat ecara Kromatografi dan Mikroskopi . IT3.3andung.

    Suryandari, S. #$)#. 'engambilan &leoresin Jahe dengan cara olvent (xtraction)33ID+. 3ogor.

    6an Steenis, C.H.H.E. 2 *. $lora . Cetakan ke'# . 5akarta +T +radnya +aramitha.

    (

    http://www.fao.org/ag/agn/jecfa-additives/specs/Monograph1/Additive-140.pdfhttp://www.fao.org/ag/agn/jecfa-additives/specs/Monograph1/Additive-140.pdfhttp://www.fao.org/ag/agn/jecfa-additives/specs/Monograph1/Additive-140.pdfhttp://www.fao.org/ag/agn/jecfa-additives/specs/Monograph1/Additive-140.pdf
  • 8/9/2019 Lap.praktikum Fitofarmasi Curcumin 2B

    37/37