Muka Bengkak Setelah Minum Obat Seorang laki-laki umur 23 tahun periksa ke dokter dengan keluhan muka bengkakdisertai badan terasa lemah. Sejak 5 tahun penderita sering minum obat penambah berat badan yang mengandu ng kortikosteroidyang dibeli di toko obat. Pada pemeri ksaa n fisi k did apt kan tek anan sis tol ik 90 mmHg dan dia sto lik 60 mmHg, muka te rl ihat moon face. Hasil laboratorium glukosa 70 mg/dL, natrium 121 meq/ml, kalium 2,9 meq/mL, kalsium 7,1 meq/mL . Hasil pemerik saan CT scan kepala men un jukkan kel en ja r ! po t al amus dan pi tuit ar ! normal . Do kt er me renanka n pemeriksaan beberapa hormon yang diperlukan untuk menentukan diagnosis penyakit tersebut. Hormon apa saja yang berhubungan dengan penyakit tersebut! KLARIFIKASI ISTILAH ". Moon F aceadalah bentuk wajah yang sembab dan membulat karena ti mbunan lema k, meru pa kan ge al a pe ny ak it ya ng di sebabk an ol eh penumpukan hormone kortisol, salah satu hormone yang dihasilkan kelenjar adrenal. Merupakan efek pemakaian obat steroid yang berkepanjangannya. 2. #ort ikosteroid, me rupaka n hormon ste roid ya ng di hasil ka n ol eh kort eks adrenal. $ermasuk di dalamnya yaitu glukokortikoid%kortisol dan kortikosteron& yang mengaturmetabolis m karbohidrat dan respon st res s, dan mineralkortikoid %aldos teron& yang mengatur keseimbangan airan dan elektrolit. Step 3 ". 'erap a patokan k adar nor mal dari hasi l labora torium! Dan (pa hubu ngan in terpret asi hasil laboratorium dengan keluhan pasien! 2. Hor mon apa saja y ang ber pen gar uh pad a skenario ! 3. (pa penga ruh kortik ostero id d alam kasus tersebu t! ). (pa peny eba b dari ge jala -gej ala yang timbul ! 5. (pa hub un ga n hypothalamusdanpituitaryjika dikaitkan dalam kasus! *. (pa pen garuh pe makai an obat y ang menga ndun g kortik ostero id jangka p anjang terhadap keluhan pasien!
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
#ortikosteroid dan analog sintetiknya pada pemberian oral diabsorbsi dengan
ukup baik. Dapat diberikan seara intra+ena untuk menapai kadar tinggi dengan epat,
seara intramusular untuk mendapatkan efek yang lama. 0lukokortikoid dapat
diabsorbsi melalui kulit, sakus konjungti+a, dan ruang sino+ial. #ortisol terikat pada 2
jenis protein plasma, globulin pengikat kortikosteroid dan albumin. Pada kadar rendah
atau normal, kortikosteroid terikat globulin. 'iotransformasi kortikosteroid terjadi di
dalam dan di luar hati, untuk selanjutnya dieksresi melalui urin.
=fek kortikosteroid kebanyakan bergantung dosis, semakin besar dosis terapi
makin besar efek yang didapat. amun, ad juga keterkaitan kerja kortikosteroid dengan
hormone lain, karena kortikosteroid berperan sebagai > permissive effect ? diperlukan agar terjadi efek hormon lain. 7ekanismenya diduga melalui pengaruh steroid terhadap
pembentukan protein yang mengubah respons jaringan terhadap hormon lain.
#ortikosteroid dapat menimbulkan efek samping. (da 2 penyebab timbulnya
efek samping pada penggunaan kortikosteroid, yaitu penghentian pemberian seara tiba-
tiba atau pemberian terus- menerus terutama dengan dosis besar. Penghentian
kortikosteroid jangka lama seara tiba- tiba dapat menimbulkan insufisiensi adrenal akut
dengan gejala demam, mialgia, artalgia, dan malaise. @nsufisiensi terjadi akibat kurang
berfungsinya kelenjar adrenal yang telah lama tidak memproduksi kortikosteroid
obesitas sentral, ekstremitas kurus, striae, ekimosis, akne, dan hirsutisme&. %Departemen
8armakologi dan $erapeutik 8# A@, 21&
".pa penyebab dari gejala#gejala yang timbul?
$enyakit#penyakit yang berhubungan dengan skenario
".& @nsufiensi (drenokortikal #ronik Penyakit ini biasanya terjadi pada usia pertengahan dan berlangsung seara
perlahan, berbulan-bulan atau bertahun-tahun. 'eberapa keluhan penderitanya
diantaranya adalah lesu, letih lemah, anoreBia mual, penurunan berat badan,
hipoglikemi, hipotensi, hiponatremia dan hiperkalsemia.
Pada pemeriksaan sering ditemui pigmentasi, ini disebabkan peningkatan
melanin dengan pigmen ekstra karena 7SH dan (4$H meningkat yang disebabkan
jumlah kortisol rendah.
$atologi. Penyakit ini terjadi karena kegagalan kerja kortikosteroid, yaitu
menyebabkan defisiensi glukokortikoid dan mineralokortikoid. #egagalan kerja
aldosteron membuat darah kehilangan banyak a dan retensi #.
%iagnosis. 'ergantung pada tingkat kegagalan respons adrenokortikal terhadap
(4$H. #adar kortisol plasma menurun dan ritem diurnal menghilang. Dapat terjadi
insufiensi adrenal padahal kadar steroid basal normal, ini karena kegagalam respons
terhadap stress. Pada pemeriksaan radiografi dapat ditemukan klasifikasi adrenal
&erapi. $erapi utama adalah pemberian kortisol. 7ula-mula diberikan kortison
dosis tinggi. Pada terapi jangka panjang, dosis yang tepat adalah kira-kira 25 mg pagihari dan "2,5 mg sore hari per-oral untuk menapai produksi dan ritme yang normal.
hipokalemia %kalium 2,< me/m&, dan hiperkalsemia %kalsium 1," me/m&.
Penderita telah mengonsumsi obat penggemuk badan yang mengandung
kortikosteroid dalam kurun 6aktu 5 tahun. Pengonsumsian obat jangka panjang ini
mengindikasikan bah6a penderita memiliki badan yang kurus sehingga ingin gemuk, namun
tidak mengetahui ;at-;at yang terkandung dalam obat tersebut sehingga penderita tidak
mengetahui bah6a obat tersebut dapat memberikan efek samping berupa moon face. Selain
itu, kortikosteroid seara tidak langsung juga berpengaruh pada keseimbangan air dan
elektrolit tubuh sehingga +iskositas darah meningkat. #eadaan tersebut dapat menimbulkan
hipotensi ditunjukkan dengan tekanan darah penderita bernilai </* mmHg.
'adan lemah dan hipotensi merupakan iri-iri yang dimiliki oleh penderita
@nsufisiensi (drenal. @nsufisiensi (drenal terbagi menjadi 2, yaitu @nsufisiensi (drenal akutyang disebabkan oleh pemakaian kortikosteroid dosis besar jangka panjang yang dihentikan