1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tanah terdiri dari partikel pecahan batuan yang telah diubah oleh proses kimia dan lingkungan yang meliputi pelapukan dan erosi. Tanah berbeda dari batuan induknya karna interaksi antara, hidrosfer,atmosfer,litosfer dan biosfer ini adalah campuran dari konstituen mineral dan organic yang dalam keadaan padat,gas, dan cair. Jadi, tanah merupakan system tiga fase yaitu padat, cair dan gas yang selalu mengalami dinamisasi dalam kondisi seimbang. Dipandang dari segi pedology, tanah adalah suatu benda alam yang dinamis dan tidak secara khusus dihubungkan dengan pertumbuhan tanaman. Fungsi utama tanah adalah sebagai media tumbuh makhluk hidup. Proses pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit) menjadi bahan induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa tumbuhan yang dilapuk oleh mikroorganisme dengan bahan mineral dipermukaan tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian atas ke bagian bawah dan berbagai proses lain, sehingga apabila kita menggali lubang pada tanah maka akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda sifat fisik, kimia, dan biologinya, lapisan- lapisan inilah yang disebut dengan horizon tanah yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tanah terdiri dari partikel pecahan batuan yang telah diubah oleh proses kimia
dan lingkungan yang meliputi pelapukan dan erosi. Tanah berbeda dari batuan
induknya karna interaksi antara, hidrosfer,atmosfer,litosfer dan biosfer ini adalah
campuran dari konstituen mineral dan organic yang dalam keadaan padat,gas, dan
cair. Jadi, tanah merupakan system tiga fase yaitu padat, cair dan gas yang selalu
mengalami dinamisasi dalam kondisi seimbang. Dipandang dari segi pedology,
tanah adalah suatu benda alam yang dinamis dan tidak secara khusus dihubungkan
dengan pertumbuhan tanaman.
Fungsi utama tanah adalah sebagai media tumbuh makhluk hidup. Proses
pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit) menjadi
bahan induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa
tumbuhan yang dilapuk oleh mikroorganisme dengan bahan mineral dipermukaan
tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian
atas ke bagian bawah dan berbagai proses lain, sehingga apabila kita menggali
lubang pada tanah maka akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda sifat
fisik, kimia, dan biologinya, lapisan-lapisan inilah yang disebut dengan horizon
tanah yang terbentuk dari mineral anorganik akar. Susunan horizon tanah tersebut
biasa disebut profil tanah.
Dengan kata lain, profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh
tanah yang menunjukkan susunan horizon tanah, dimulai dari permukaan tanah
sampai lapisan bahan induk dibawahnya. Lapisan-lapisan tersebut terbentuk selain
dipengaruhi oleh perbedaan bahan induk sebagai bahan pembentuknya, juga
terbentuk karena pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan pengamatan profil tanah
dalam langkah awal penelitian dan pengamatan terhadap tanah. Dari pengambilan
sampel tanah yang dilakukan pada berbagai lapisan tanah tersebut kita dapat
mengetahui karakteristik tanah, tekstur, warna, dan pH tanah.
2
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari pengamatan profil tanah ini adalah untuk mengetahui tekstur
tanah, konsistensi tanah dan pH tanah pada tiap lapisan horizon tanah. Sedangkan
kegunaan dari praktikum ini adalah untuk menjadi bahan acuan dalam
pelaksanaan analisa sampel tanah di laboratorium dan sebagai bahan informasi
dalam penggunaan suatu lahan.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Profil Tanah
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah dibuat dengan
cara menggali lubang dengan ukuran tertentu dan kedalaman tertentu pula sesuai
dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tekanan pori diukur relative
terhadap tekanan atmosfer dinamakan muka air tanah. Tanah yang diasumsikan
jenuh walaupun sebenarnya tidak demikian karena adanya rongga-rongga udara.
Horizon tanah merupakan suatu lapisan tanah yang hampir sejajar dengan
permukaan bumi yang merupakan hasil evolusi dan terdapat perbedaan sifat-sifat
diantara horizon-horizon yang berbatasan (Henry D Foth, 1984).
Ada enam horizon dan lapisan utama dalam tanah yang masing-masing diberi
symbol dengan satu huruf capital yaitu (dari atas ke bawah) O, A, E, B, C dan
horizon yang berbentuk batuan atau horizon R (Harjowigeno, 2003). Horizon
yang diberi simbol huruf besar dan kombinasi huruf tersebut merupakan simbol
untuk horizon peralihan, sedangkan lapisan tanah yang terbentuk bukan karena
proses pembentukan tanah (misalnya kerena proses pengendapan) diberi simbol
angka romawi (I,II,III, dst)
Horizon O didominasi oleh bahan organic pecahan-pecahan mineral
volumenya kecil dan beratnya biasa kurang dari separuhnya (Henry D Foth,
1984).
Asam organic dan CO2 yang diproduksi oleh tumbuhan yang membusuk
meresap ke bawah horizon E atau zona pencucian (Elevasi). Pencucian mineral
lempung dan terlarut ini dapat membuat horizon tanah berwarna pucat seperti
pasir (Henry D Foth, 1985).
Horizon B atau zona akumulasi kadang agak melempung dan berwarna merah
atau coklat karena akibat kandungan hematite dan lionitnya (Pairunan, 1985).
Horizon C merupakan suatu lapisan yang sukar dipengaruhi oleh proses-
proses pembentukan tanah dan tidak memiliki sifat-sifat horizon lainnya (Henry D
Foth, 1985).
4
2.2. Faktor Pembentukan Tanah
Faktor pembentukan tanah dibedakan atas dua golongan yaitu faktor
pembentuk tanah secara pasif dan faktor pembentuk tanah secara aktif. Faktor
pembentuk tanah secara pasif adalah bagian-bagian yang menjadi sumber massa
dan keadaan yang mempengaruhi massa yang meliputi bahan induk,topografi dan
waktuatau umur. Sedangkan faktor pembentuk tanah secara aktif adalah faktor
yang menghasilkan energi yang bekerja pada massa tanah yaitu iklim dan
makhluk hidup (Hanafiah,2009).
Secara umum dikenal terdapat 5 faktor pembentuk tanah, yaitu iklim,
organisme, bahan induk, topografi dan waktu.
Iklim
Iklim juga mempunyai peranan yang penting dalam pembentukan tanah, secara
tidak langsung iklim juga menjadi penyebab atau menentukan vegetasi alami.
Sehingga tidaklah mengherankan juka terdapat beberapa penyebaran iklim,
vegetasi dan tanah yang paralel di permukaan bumi. Setiap kenaikan 10°C akan
menaikkan laju reaksi kimia dua sampai tiga kali.
Meningkatnya pelapukan dan kandungan liat terjadi dengan meningkatnya
rata-rata temperatur tanah.Rupanya hanya tanah-tanah yang sangat muda
mempunyai pengaruh iklim yang konstan selama genesa tanah (Foth. H. D, 1988).