LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH ACARA V PENGENALAN PROFIL TANAH Oleh: Nama : Alfian Nopara Saifudin NIM : A1D015033 Rombongan : 2 Asisten : Anisa Puspitasari Ratna Purwanti KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR ILMU TANAH
ACARA V
PENGENALAN PROFIL TANAH
Oleh:
Nama : Alfian Nopara Saifudin
NIM : A1D015033
Rombongan : 2
Asisten : Anisa Puspitasari
Ratna Purwanti
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak bisa di pungkiri bahwa tanah merupakan salah satu hal yang penting
bagi kelangsungan hidup semua makhluk dibumi ini. Jika tidak ada tanah maka
kita tidak akan mengenal daratan, jika tidak ada tanah kita tidak akan mengenal
tanaman dan jika tidak ada tanah maka kita tidak akan mengenal pertanian.
Tanah adalah lapisan yang menyelimuti bumi antara litosfer (batuan yang
membentuk kerak bumi) dan atmosfer. Tanah adalah media tumbuhnya tanaman
serta pendukung kelangsungan hidup hewan dan manusia.
Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan tanaman dan organisme,
membentuk tubuh unik yang menyelaputi lapisan batuan. Proses pembentukan
tanah dikenal sebagai pedogenesis. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai
tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon. Setiap
horizon dapat menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia dan
biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Namun, tanah disetiap tempat itu memiliki perbedaan, perbedaan ini bukan
karena pengaruh internal melainkan proses alam lainnya (eksternal). Bekerjanya
pengaruh tersebut menimbulkan perbedaan kenampakan pada setiap tanah.
Adapun hal-hal yang harus di amati dan dicatat yaitu warna, tektur, ketebalan
horizon dan kedalaman solum, sifat perakaran dan sifat- sifat lain yang dianggap
penting.
Oleh karena itu, praktikum ini perlu dilaksanakan untuk mengamati dan
mengetahui karakteristik tanah secara lengkap, baik itu secara fisik, kimia maupun
biologi serta faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum Pengenalan Profil Tanah adalah untuk
mengetahui profil tanah dengan cara pengeboran dan menggali lubang
secara vertikal.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tanah didefiniskan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari
bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam,
sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus). Menurut Ahli Ilmu Alam
Murni (berdasarkan pendekatan Pedologi) Tanah didefinisikan sebagai bahan
padat (baik berupa mineral maupun organik) yang terletak dipermukaan bumi,
yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor: bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu(Foth, 1988).
Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman
dan menyuplai kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang
dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan
unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl dan secara
biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam
penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi
tanaman(Staff, 1998)
Tanah andosol adalah tanah yang berbahan induk abu volkan, merupakan
tanah yang relatif muda dibandingkan latosol, yang sifat- sifatnya sangat
ditentukan oleh mineral liat yang dikandungnya yaitu alofan yang bersifat amorf.
Tanah ini mempunyai horizon A1 tebal bewarna hitam yang kaya bahan organik,
tetapi tidak mempunyai horizon A2, dengan horizon B berwarna kuning pucat,
coklat kekuningan atau coklat keabu- abuan volkan terlapuk sampai ke horizon C.
Umumnya mempunyai kejenuhan basa relatif rendah tetapi mempunyai AL dapat
ditukar relatif tinggi. Terbawa oleh sifat mineral liat dominan yang dimilikinya
maka andosol mempunyai sifat tiksotrofik, mempunyai kemampuan mengikat air
besar, porositas tinggi, bobot isi rendah, gembur, tidak plastis dan tidak lengket
serta kemampuan fiksasi fosfat yang tinggi (Hanafiah, 2009).
Tanah latosol adalah tanah yang bersolum dalam, mengalami pencucian dan
pelapukan lanjut, berbatas horizon baur, kandungan mineral primer dan unsur hara
rendah, konsistensi gembur dengan stabilitas agregat kuat dan terjadi penumpukan
relatif seskwioksida didalam tanah sebagai akibat pencucian silikat. Warna tanah
merah, coklat kemerahan, coklat, coklat, coklat kekuningan atau kuning
tergantung bahan induk, warna batuan,iklim dan letak ketinggian (Hanafiah,
2009).
Menurut Hanafiah (2009), Di Indonesia ditemukan terutama di daerah
volkanik,Baik berasal dari tufa maupun batuan beku.Horizon tanah merupakan
lapisan-lapisan tanah yang terbentuk karena hasil dari proses pembentukan tanah
(pedogenesis). Batas horizon tanah dengan horizon lainnya bdalam profil yanah
dapat diamati dengan mudah, namun dapat pula sukar. Di lapang, ketajaman
peralihan horizon di bedakan menjadi empat tingkat yaitu nyata (lebar peralihan
<>12.5 cm). bentuk horizon topografi tanah juga dibedakan dalam empat tingkat
yaitu rata, berombak, tidak teratur dan putus.Penamaan horizon tanah dan cirinya
yaitu pada horizon O, merupakan horizon organic yang terbentuk di atas lapisan
tanah mineral, ditemukan pada tanah yang belum terganggu. Untuk O1, bentuk
asli sisa tumbuhan masih terlihat jelas, O2 bentuk asli sisa tumbuhan tidak tampak
lagi. Horizon A, horizon di permukaan tanah yang terdiri dari campuran bahan
mineral dan organic, merupakan horizon eluviasi yang telah mengalami
pencucian. Dapat di kelompokkan, A1 bahan mineral bercampur humus dengan
warna gelap; A2 tempat terjadinya pencucian maksimum terhadap liat, Fe, Al dan
bahan organic; AB horizon peralihan ke B lebih menyerupai A. Horizon B,
horizon penimbunan (illuviasi) dari berbagai bahan liat, Fe dan bahan organik.
Dikelompokkan dalam, B1 peralihan dari A ke B lebih menyerupai B, B2 horizon
penimbunan maksimum liat, Fe dan bahan organic, BC horizon peralihan ke
horizon C lebih menyerupai horizon B. Horizon C, bahan induk yang sedikit
terlapuk. Horizon D atau R, batuan keras yang belum terlapuk. Namun semua
tanah tidak selalu memiliki susunan horizon sesuai dengan susunan horizon yang
telah dijelaskan. Para ahli mengungkapkan bahwa warna tanah merupakan:
(1) sebagai indikator dari bahan induk untuk tanah yang beru
berkembang,
(2) indikator kondisi iklim untuk tanah yang sudah berkembang
lanjut, dan
(3) indikator kesuburan tanah atau kapasitas produktivitas lahan.
Secara umum dikatakan bahwa: makin gelap tanah berarti makin tinggi
produktivitasnya, selain ada berbagai pengecualian, namun secara berurutan
sebagai berikut: putih, kuning, kelabu, merah, coklat-kekelabuan, coklat-
kemerahan, coklat, dan hitam. Kondisi ini merupakan integrasi dari pengaruh:
(1) kandungan bahan organik yang berwarna gelap, makin tinggi
kandungan bahan organik suatu tanah maka tanah tersebut akan
berwarna makin gelap,
(2) intensitas pelindihan (pencucian dari horison bagian atas ke
horison bagian bawah dalam tanah) dari ion-ion hara pada tanah
tersebut, makin intensif proses pelindihan menyebabkan warna
tanah menjadi lebih terang, seperti pada horison eluviasi, dan
(3) kandungan kuarsa yang tinggi menyebabkan tanah berwarna
lebih terang.
Menurut Wirjodihardjo dalam Sutedjo dan Kartasapoetra (2002) bahwa
intensitas warna tanah dipengaruhi tiga faktor berikut:
(1) jenis mineral dan jumlahnya,
(2) kandungan bahan organik tanah, dan
(3) kadar air tanah dan tingkat hidratasi.
Pencatatan warna tanah dapat menggunakan buku Munsell Soil Color Chart,
sebagai contoh Tanah berwarna 7,5 YR 5/4 (coklat), yang berarti bahwa warna
tanah mempunyai nilai hue = 7,5 YR, value = 5, chroma = 4, yang secara
keseluruhan disebut berwarna coklat. Selanjutnya, jika ditemukan tanah dengan
beberapa warna, maka semua warna harus disebutkan dengan menyebutkan juga
warna tanah yang dominannya.Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan
tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi
pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah (Badan Pertanahan
Nasional).Dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran
diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm.
Dan liat dengan ukuran<>54
Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga
bebatuan induk tanah (regolit),yang biasanya terdiri dari horison-horison O-A-E-
B-C-R. Empat lapisan teratas yang masih dipengaruhi cuaca disebut solum tanah,
meskipun tanah terdiri dari beberapa horison, namun bagi tetanaman yang sangat
penting adalah horizon O-A (lapisan atas) yang biasanya mempunyai ketebalan
dibawah 30cm, bahkan bagi tanaman berakar dangkal seperti padi, palawija dan
sesayuran yang berperan adalah kedalaman dibawah 20cm (Arifin, 2010).
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat
dengan cara membuat lubang dengan ukuran panjang, dan lebar serta kedalam
tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan
tubuh alam yang terbentuk dan berkembang akibat terkena gaya-gaya alam
( natural forces ) Terhadap proses pembentukan mineral, serta pembentukan dan
pelapukan bahan-bahan koloid (Hakim,1982).
Pengenalan profil tanah secara lengkap meliputi sifat fisik, kimia dan biologi
tanah.Pengenalan ini penting dalam hal mempelajari pembentukan dan klasifikasi
tanah dengan pertumbuhan tanaman serta kemungkinan pengolahan tanah yang
lebih tepat. Adapun faktor-faktor pembentuk tanah, maka potensi untuk
membentuk berbagai jenis tanah yang berbeda amat besar (Foth,1998).
Dalam rangka penelitian tanah, kadang-kadang diperlukan deskripsi
(penguatan) profil tanah.Dari pengamatan sifat-sifat tanah di lapangan serta di
sokong oleh analisis contoh tanah di laboratorium yang di ambil dari tiap horizon,
di dalam profil, maka dapat ditentukan jenis tanahnya.Tiap jenis tanah dan tipe
tanah memiliki ciri yang khas dipandang dari tiap horizon di dalam profil atau
dari sifat-sifat fisik dan kimianya. Profil tanah ialah penampang tegak/vertikal
tanah di mulai dari permukaan tanah sampai lapisan induk bawah tanah. Solum
tanah adalah penampang tanah di mulai dari horizon A hingga horizon B.
Terdapat horizon-horizon pada tanah-tanah yang memiliki perkembangan genetis
menyugestikan bahwa beberapa proses tertentu, umumnya terdapat dalam
perkembangan pembentukan profil tanah ( Gobahong,1994 ).
Pembentukan lapisan atau perkembangan horizon dapat membangun tubuh
alam yang di sebut tanah.Tiap tanah di cirikan oleh susunan horizon
tertentu.Secara umum dapat di sebutkan bahwa setiap profil tanah terdiri atas dua
atau lebih horizon utama.Tiap horizon dapat dibedakan berdasarkan warna,
tekstur, struktur dan sifat morfologis lainnya (Pairunan, 1985).
III. METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan adalah tanah di lapang, larutan H2O2 3%, larutan
HCL 10%, larutan αα-dipridil dalam 1N NH4Oac netral, aquades. Alat yang
digunakan adalah bor tanah, abney level (clinometers) untuk mengukur