LAPORAN KULIAH LAPANG DENDROLOGIKEBUN RAYA BOGOR
Oleh: Muhamad Fahmi Mafruchi
Hari, Tanggal: Minggu, 21 Desember 2014Asisten Praktikum:
1. Dwitantian H Brilianti (E34120028)
2. Heru Hermanto (E34100066)
3. Opi Nurhaliyah E (E24110091)
4. Rizki Kurnia Tohir (E34120028)Dosen Pembimbing:Dr. Ir.Agus
Hikmat, MSc.F.Trop
LABORATORIUM EKOLOGI HUTAN
DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangDendrologi adalah salah satu mata kuliah wajib
bagi mahasiswa fakultas kehutanan IPB. Dendrologi, berasal dari
kata dendros = pohon dan logos = ilmu. (Staf Lab Ekohut 2012)
Dendrologi atau dalam bahasa Inggris dendrology adalah ilmu yang
mempelajari tentang pohon atau ilmu yang mempelajari tentang
taksonomi pohon, sifat-sifat, penyebaran, ekologi, dan fungsi dari
pohon itu sendiri.Pohon merupakan tumbuhan berkayu yang memiliki
satu batang utama yang jelas, pada tigkat dewasa tingginya mencapai
minimal 4 meter dan diameter batang (setinggi dada) minimal 7
meter. Hutan Indonesia termasuk kawasan flora malesia yang sangat
kaya akan jenis tumbuhan (biodiversitas tinggi) sehingga mahasiswa
kehutanan perlu mengambil mata kuliah dendrologi agar mempermudah
dalam pengenalan jenis-jenis pohon.
Hutan adalah sebuah ekosistem yang dicirikan oleh penutupan
pohon-pohon yang cukup rapat dan luas, biasanya terdiri atas
tegakan-tegakan yang beraneka ragam sifat, seperti : jenis,
struktur, kelas, umur, dan proses-proses yang berhubungan yang pada
umnumnya mencakup padang rumput, sungai, ikan, dan satwa liar.
Hutan mencakup pula bentuk khusus, seperti hutan industri, hutan
milik non-industri, hutan tanaman, hutan publik, hutan lindung,
hutan kota (Helms 1998). Hutan Indonesia termasuk kedalam kawasan
flora malesia yang kaya akan banyaknya ragam jenis-jenis tumbuhan
dan pohon. Menurut Van steenis (1948) paling sedikit terdapat
25.000 30.000 jenis tumbuhan berbunga, diantaranya ada 3.000 jenis
pohon, dan menurut Lembaga Penelitian Hutan (sekarang Pusat
Penelitian Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam) terdapat 4.000
4.500 jenis pohon.
Kuliah Lapang menjadi sangat penting dalam memberikan
pengetahuan dan pengenalan lebih dekat mengenai jenis pohon yang
telah dipelajari di kelas sebelumnya.Lokasi kuliah lapang
dendrologi adalah Kebun Raya Bogor, di mana Kebun Raya Bogor adalah
kebun raya tertua di Indonesia yang berperan sebagai bank plasma
ek-situ yang menyediakan tempat penyimpanan bagi plasma nutfah yang
dikumpulkan dari cagar, serta berfungsi sebagai penghubung dengan
masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya plasma nutfah. Selain itu,
Kebun Raya Bogor juga sebagai kebun raya tertua di dunia yang mampu
bertahan dalam kurun waktu yang lama, serta tetap menjalankan
fungsinya sebagai kebun botani.1.2 Tujuan Kuliah LapangKuliah
lapang dendrologi di Kebun Raya Bogor ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui sejarah dan perkembangan Kebun Raya Bogor
2. Mengetahui koleksi tumbuhan yang ada di Kebun Raya Bogor
3. Melihat lebih dekat jenis-jenis pohon yang daunnya digunakan
saat praktikum di kelas.
BAB IIKONDISI UMUM KEBUN RAYA BOGOR2.1 Kondisi umum
Kebun Raya Bogor terletak di Kota Bogor, provinsi Jawa Barat
dengan ketinggian 260 mdpl dengan curah hujan 3000-4300 mm/ tahun
(Kencana dan Arifin, 2010). Awalnya luas Kebun Raya Bogor sekitar
47 ha namun kemudian dikembangkan menjadi 87 ha termasuk halaman
Istana Bogor. Disekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat
keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, plantologi, Museum Zoologi
Bogor, dan pustaka (Kencana dan Arifin, 2010). Jumlah koleksi
tanaman di kebun raya ini sekitar 222 suku (famili), 1257 Marga,
dan 3423 jumlah spesies. Sedangkan jumlah spesimen hidup di kebun
raya sekitar 13.684 spesimen. Tujuannya di dirikan kebun raya bogor
ini adalah sebagai sarana koleksi tumbuhan tropika dataran
basah.2.2 Kondisi lingkungan Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor terletak di pusat Kota Bogor. Secara
administrasi, Kebun Raya Bogor termasuk dalam wilayah Kecamatan
Bogor Tengah. Secara geografis, Kebun Raya Bogor terletak di antara
106 47 40106 48 10 bujur timur dan 6 25 406 3620 lintang selatan.
Kebun Raya Bogor terletak di ketinggian 215250 meter di atas
permukaan laut. Kebun Raya Bogor memiliki luas 87 hektar dan
terdiri dari area koleksi tanaman, jalur sirkulasi, lapangan
parkir, museum, kebun pembibitan, rumah kaca, perkantoran, dan
rumah pegawai. Areal koleksi tanaman yang dapat dikunjungi oleh
pengunjung memiliki luas sekitar 53 hektar.
2.3 Kondisi fisik Kebun Raya Bogor2.3.1 Topografi
Kemiringan lahan KRB mengarah ke Sungai Ciliwung yang membelah
kebun raya. Topografi KRB termasuk datar dengan kemiringan 3-15 %
dan 16-31% dekat pinggiran sungai. KRB dilalui oleh Sungai
Ciliwung. Sungai ini berfungsi sebagai drainase alami pada kawasan
KRB.
2.3.2 Iklim
Menurut klasifikasi iklim Koppen, KRB termasuk ke dalam kelompok
iklim A yang memiliki karakter temperatur tinggi. Secara lebih
khusus, iklim KRB masuk ke dalam kelompok Iklim tropika basah (Af).
KRB memiliki suhu rata-rata tiap bulan 26C, suhu terendah 21,8C,
suhu tertinggi 30,4C, kelembaban udara lebih dari 70%, dan curah
hujan bulanan berkisar antara 250-330 mm. Kebun Raya Bogor memiliki
curah hujan tertinggi pada bulan Desember dan Januari.2.4
Sejarah
Kebun Raya Bogor merupakan bagian dari samida (hutan buatan atau
taman buatan) yang telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja
Prabu Siliwangi (1474-1513) dari Kerajaan Sunda. Hutan buatan itu
ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai
tempat memelihara benih-benih kayu yang langka. Hutan ini kemudian
dibiarkan setelah Kerajaan Sunda takluk oleh Kesultanan Banten,
hingga Gubernur Jenderal van der Capellen membangun rumah
peristirahatan di salah satu sudutnya pada pertengahan abad ke-18
(PKT Kebun Raya Bogor-LIPI, 2010). Pada awal tahun 1800-an,
Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami Istana
Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan
halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan
bantuan para ahli botani, Raffles menyulap halaman istana menjadi
taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor
dengan bentuknya sekarang.
Kebun Raya Bogor sepanjang perjalanan sejarahnya mempunyai
berbagai nama dan julukan, seperti:sLands
Plantentuin,Syokubutzuer(zaman Pendudukan Jepang),Botanical Garden
of Buitenzorg,Botanical Garden of Indonesia,Kebun GededanKebun
Jodoh.Kebun Raya Bogordidirikan pada tanggal18 Mei 1817 dengan luas
semula47 Ha dan sekarang menjadi 87 Ha dengan letak 260 mdpl dengan
curah hujan 3000-4300 mm/th.Jumlah koleksi tercatat 222 Famili,
1257 Genus/marga dan 3423 Spesies, dengan spesimen hidup 13684
pohon. Pemrakarsa berdirinya Kebun Raya Bogor adalah C.G.C.
Reinwardt.Prof. Caspar Georg Carl Reinwardt adalah seseorang
berkebangsaan Jerman yang berpindah ke Belanda dan menjadi ilmuwan
botani dan kimia. Ia lalu diangkat menjadi menteri bidang
pertanian, seni, dan ilmu pengetahuan di Jawa dan sekitarnya.Ia
tertarik menyelidiki berbagai tanaman yang digunakan untuk
pengobatan. Ia memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman ini di
sebuah kebun botani di Kota Bogor, yang saat itu disebut Buitenzorg
(dari bahasa Belanda yang berarti tidak perlu khawatir). Reinwardt
juga menjadi perintis di bidang pembuatan herbarium. Ia kemudian
dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium Bogoriense.
Pada tanggal 15 April 1817 Reinwardt mencetuskan gagasannya
untuk mendirikan Kebun Botani yang disampaikan kepada G.A.G.P.
Baron Van Der Capellen,Komisaris Jendral Hindia Belanda dan beliau
akhirnya menyetujui gagasan Reinwardt. Pada tahun 18 Mei 1817,
Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen
secara resmi mendirikan Kebun Raya Bogor dengan nama sLands
Plantentuinte Buitenzorg.Pada mulanya kebun ini hanya akan
digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan
diperkenalkan ke Hindia-Belanda (kini Indonesia).2.5 Tugas dan
Fungsi
Kebun Raya Bogor merupakan kawasan konservasi eksitu yang
bertujuan sebagai sarana koleksi tumbuhan tropika dataran rendah
basah. Kebun Raya Bogor dikelola oleh Pusat Konservasi Tumbuhan
kebun Raya Bogor LIPI yang berada di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) dengan tugas atau fungsi Kebun Raya, antara lain
sebagai berikut:1.Sebagai tempat konservasi
ex-situtumbuhan,2.Sebagai sarana penelitian, terutama penelitian
tumbuhan,
3. Sebagai sarana penunjang pendidikan, dan
4. Sebagai sarana wisata(wisata alam)2.6 Perkembangan
Terkait dengan pengembangan koleksi tanaman yang sesuai dengan
iklim di Indonesia, Kebun Raya Bogor membangun beberapa cabang
kebun raya lainnya:
1. Kebun Raya Cibodas (Bergtuin te Cibodas, Hortus dan
Laboratorium Cibodas) di Jawa Barat. Luasnya 120 hektar berada pada
ketinggian 1400 mdpl, didirikan olehJohannes Elias Teijsmanntahun
1866, mempunyai koleksi tanaman khas dataran tinggi beriklim basah
daerah tropis dan sub-tropis. Tahun 1891 Kebun ini dilengkapi
dengan Laboratorium untuk Penelitian flora dan fauna.
2. Kebun Raya Purwodadi (Hortus Purwodadi) di Jawa Timur.
Luasnya 85 hektar berada pada ketinggian 250 mdpl, didirikan
olehVan Sloten tahun 1941, mempunyai koleksi tanaman khas dataran
rendah beriklim kering daerah tropis.
3. Kebun Raya "Eka Karya" Bedugul-Bali didirikan tahun 1959
olehProf. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo. Luasnya 159,4 hektar berada
pada ketinggian 1400 mdpl, mempunyai koleksi tanaman khas dataran
tinggi beriklim kering.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASANA. Fabaceae
1. Nama jenis: Kempas (Kompassiana excelsa)Deskripsi: Daun
majemuk ganda 2, bentuk daun oblong, tata daun alternate dengan
anak daun opposite, plagiotropik, memiliki banir menyebar yang
digunakan sebagai tempat lebah bersarang dan beruang madu untuk
memanjat dan mencari madu, jenis strata A, top canopy dan
dilindungi. Dikenal sebagai raja kayu dari Asia Tenggara.
Kegunaan: Habitat lebah madu hutan, bahan bangunan dan
peneduh.2. Nama jenis: Merbau (Intsia bijuga)Deskripsi: Memiliki
banir papan yang kecil, kulit batang yang terlihat seperti bopeng,
kayu untuk konstruksi bangunan,kayu penghasil utama dominan di
hutan Papua, strata B, tinggi 30 m.3. Nama jenis: Angsana
(Pterocarpus indicus)
Deskripsi: Tumbuh di jalanan sebagai penyerap polusi dan pohon
peneduh, bergetah merah, daun majemuk,root grapting(persambungan
akar)pada angsana merupakan jenis perakaran khas tanaman hutan
tropik yang berfungsi mengefisiensi penyerapan air.Kegunaan:
Tanaman peneduh, dapat diperbanyak dengan stek, penghasil kayu
keras untuk bahan bangunan4. Nama jenis: Liana (Bauhinia
wanitii)Deskripsi:Tumbuhnya merambat dengan batang kayu membelit
batang pokok yang tinggi, sebagai peneduh tanaman lain, salah satu
Famili Fabaceae yang liana, asal dari Thailand.
5. Nama jenis: Sindur (Sindora siamensis)Deskripsi:Batangnya
tidak berbanirkarena akar menancap di dalam tanah dengan kuat,
batangnya ada garis-garis seperti gelang, buah legum, merekah bulat
gepeng berduri,kayu sindur bercorak menarik banyak digunakan untuk
perabotan berkualitas tinggi, panel dan keperluan interior lainnya,
kayu sindur berwarna seragam digunakan untuk konstruksiringan di
dalam ruangan.
6. Nama jenis: Ki Hujan/Trembesi (Samanea saman)Deskripsi: Tidak
berbanir, simpodial, daun majemuk, berasal dari tumbuhan tropis
Amerika, sebagai tanaman peneduh, root grapting,banyak cabang dan
tumbuhan ini adalah tumbuhan invasif, karena sebagai invasi spesies
asli, dan penyerap karbon tinggi.
7. Nama jenis: Kedawung (Parkia timoriana)Deskripsi: Daun
majemuk ganda satu, pohon tinggi besar, berbanir papantidak terlalu
besardan bji dimanfaatkan sebagai obat pencernaanyang disangrai
seperti kopitetapi berbaupetai, kayunya untuk konstruksi bangunan,
Strata A, tumbuh di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur, kondisi
populasi sekarang sedikit.
8. Nama jenis: Saga pohon (Adenantherapavonina)Deskripsi: Daun
Majemuk ganda satu, simpodial, biji dalam berwarna merah dan
kering, Saga terdapat 2 macam, yaitu saga pohon dan saga merambat
(Aphrus precathorius),daun saga untuk obat sariawan dan panas
dalam.
9. Nama jenis: Gayam (Inocarpus fagiferus)Deskriptif:Berdaun
tunggal, tepi daun berduri, batang simpodial bentuk batang
berlekuk-lekuk, untuk peneduh dan buah dapat dimakan dengan dibuat
keripik, kebanyakan orang tidak menyukai pohon ini dikarenakan
kurang menarik dan menyeramkan, habitat di pantai berpasir sampai
dengan pegunungan.
B. Pandanaceae
10. Nama jenis: Pandan (Pandanus conoides)Deskripsi: Daun
lanset, batang berduri,tumbuh ditepi pantai dan pegunungan, untuk
tanaman hias dan tumbuh banyak di Papua, buah dimanfaatkan untuk
obat, daun dimanfaatkan untuk tikar.
C. Lecythidaceae
11. Nama jenis: Keben (Baringtonia asiatica)Deskripsi:
simpodial, buah beracun untuk meracuni ikan di alam,tumbuh di hutan
pantai, daun mengumpul di ujung ranting, berdaun duduk, buah mirip
lampion, memiliki sabut atau serabut.
D. Myrtaceae
12. Nama jenis: Ampupu (Eucalyptus alba)Deskripsi: Kulit batang
mengelupas, daun beraroma harum jika diremas, daun dapat disuling,
kayu berwarna putih, batangnya berpilin karena terkena
penyakit.
13. Nama jenis: Salam (Syzygium polyanthum)Deskripsi: Daun yang
sudah tua berwarna merah, daun mengandung kelenjar minyak untuk
memasak atau untuk obat, daun berbau harum.
E. Gnetaceae14. Nama jenis: Melinjo (Gnetum gnemon)Deskripsi:
Buah berbiji terbuka, pohon pralihan dari Gymnospermae ke
Angiospermae, buah dapat dimanfaatkan untuk ceriping dan daun dapat
dimasak.
F. Sonneratiaceae
15. Nama jenis: Pedada (Sonneratia caseolaris)Deskripsi: Tangkai
daun merah muda, daun tebal, opposite decusate (berhadapan
bersilang),tumbuh di hutan mangrove, mempunyai akar pasak mampu
beradaptasi dengan air tawar.
16. Nama jenis: Buah banga (Duabanga moluccana)Deskripsi:
Tangkai daun berbentuk persegi,daun opposite, marginal
vein,interpetiolaris stipule,kayu untuk bangunan, tumbuh alami di
NTT dan NTB.
G. Myristicaceae
17. Nama jenis: Pala (Myristica fragrans)
Deskripsi: Getah berwarna merah. Daun beraroma. Daging buahnya
dapat dimanfaatkan sebagai manisan sedangkan bijinya sebagai
rempah-rempah.
18. Nama jenis: Mendarahan (Knema laurina)
Deskripsi: Daun tunggal berbentuk bulat telur, bagian bawah daun
dan pertulangan daun berbulu, pertulangan daun berwarna kemerahan,
ranting hitam, batang kasar, dan berfungsi sebagai tumbuhan
obat.
H. Dilleniaceae
19. Nama jenis: Sempur (Dillenia pteropoda)Deskripsi: Memiliki
banyak cabang, daunnya mengelompok di ujung, banyak terdapat bekas
daun penumpu, tepi daun bergerigi, tulang sekunder langsung ke tepi
daun, dan batang serta rantingnya berbuku.
I. Ebenaceae
20. Nama jenis: Bisbul (Diospyros philippensis)Deskripsi:
Simpodial, berbatang hitam namun berbeda dengan kayu hitam, daun
tunggal, alternate, bentuk tajuk membulat.Kegunaan : Kayu
konstruksi, peneduh, dapat dikonsumsi buahnya.J. Arecaceae
21. Nama jenis :Kelapa (Cocos nucifera)Deskripsi: Batangnya
silindris, multifungsi, batang, daun, buah dapat dimanfaatkan.
22. Nama jenis: Kelapa sawit (Elaeis guinensis)Deskripsi:Spesies
pohon yang multi manfaat dari akar sampai daun dapat dimanfaatkan.
Buah untuk minyak, asal dari afrika berpotensi menjadi invasif
alliances.Kegunaan : Bahan baku minyak, batangnya untuk kayu fiber
dan bahan bakar alternatif23. Nama jenis: Sagu (Metroxylon
sagu)Deskripsi: Monocarpic (sekali berbunga seumur hidup), bunga
terminalia, jarak berbunga 1-10 tahun, batangnya dijadikan sebagai
sagu, biasanya di rawa Indonesia bagian timur.
24. Nama jenis: Lontar (Borassus flabellifer)Deskripsi:Berdaun
menyirip, buah diambil airnya untuk diminum, pada jaman dahulu daun
dimanfaatkan sebagai kertas.
25. Nama jenis: Pinang (Areca pinanga)Deskripsi: Batangnya
silindris, untuk panjat pinang.
K. Lecythidaceae26. Nama jenis: Keben (Baringtonia
asiatica)Deskripsi: Pohon Simpodial, buah beracun untuk meracuni
ikan di alam,tumbuh di hutan pantai, daun mengumpul di ujung
ranting, berdaun duduk, buah mirip lampion, memiliki sabut atau
serabut.
L. Lauraceae
27. Nama jenis: Ulin / Ki Besi (Eusideroxylon
zwageri)Deskripsi:Monopodial, kayu besi, ujung daun merah, banyak
cabang dengan batang utama tetap terlihat, ditemukan di Kalimantan
dan Sumatra.
28. Nama jenis: Kayu manis (Cinnamomum burmanni)Deskripsi:
Pertulangan daun membusur, tunggal, alternate, kulit batang
dimanfaatkan dalam bumbu masakan.
M. Podocarpaceae
29. Nama jenis :Ki Putri (Podocarpus neriifolius)Deskripsi: Daun
lanset tumbuh alami di hutan pegunungan,kayu untuk konstruksi
bangunan, buah tertutup epimatum dan gymnospermae, ada filoklen
yaitu ranting yang berkembang menjadi daun.
N. Araucariaceae
30. Nama jenis: Araucaria (Araucaria
cunninghamii)Deskripsi:Kulit batang mengelups ke samping,
monopodial batang menghasilkan getah, sisik ujungtajam, biji
bersatu dengan sisik berbentuk kerucut.
31. Nama jenis: Damar Pilau (Agathis borneensis)Deskripsi:Kulit
mengelupas batangnya bulat, mudah terbakar, jika disadap kulit
batangnya menghasilkan produk kopal. Berasal dari Maluku
O. Pinaceae
32. Nama jenis: Pinus/ Tusam (Pinus caribaea)Deskripsi: Kulit
batang mengelupas kotak, dalam satu vesikel terdapat tiga helai
daun, daunnya tebal dan hijau. Getahnya menghasilkan produk
terpentin dan gondorukem.
P. Rubiaceae
33. Nama jenis: Kopi (Coffea canephora)
Deskripsi: Daun tunggal, opposite decusate, interpetiolaris
stipule.Banyak ditemukan di Sumatera (Bengkulu).Tepi daunnya
bergelombang, daun sekunder memanjang hingga ke tepi daun.
Q. Moraceae
34. Nama jenis: Karet kerbau (Ficus elastica)Deskripsi: Bergetah
putih,kunat cincin, alternate,daun penumpu lepas dan membentuk
cincin di ranting sebelum ada getah karet, getah karet kerbau
digunakan untuk Ban, habitusnya pohon strangler.
35. Nama jenis: Beringin (Ficus albipila)Deskripsi: Berbanir
besar, kayu berwarna khas. Kayu untuk konstruksi. Pohon jodoh
bersama pohon meranti.
36. Nama jenis: Krasak (Ficus superba)
Deskripsi: Daun alternate serta panjang sekitar 5 cm, kayu
berwarna abu-abu agak gelap, keras, dan beralur. Sebagai tanaman
hias dan peneduh.
37. Nama jenis: Nangka (Artocarpus heterophyllus)Deskripsi:
Bergetah putih,memiliki kunat cincin,daun muda tidak seperti daun
yang tua, buah dapat dimakan, kayu untuk konstruksi bangunan.
R. Sapindaceae
38. Nama jenis: Matoa (Pometia pinnata)
Deskripsi:Buahnya seperti kelengkeng, daging uah bening,ujung
dan berwarna merah, berdaun majemuk dan tidak terdapat anak daun di
ujung ranting. Kayunya untuk konstruksi bangunan.
39. Nama jenis: Rambutan (Nephelium
lappaceum)Deskripsi:Monopodial, alternate, majemuk, pohonnya tidak
tingggi. Buahnya dapat dikonsumsi.
40. Nama jenis: Leci (Litchi chinensis)Deskripsi: Majemuk ganda
1, paripinate, simpodial. Buah dapat dikonsumsi. Leci merupakan
tanaman tertua yang ada di Kebun Raya Bogor. Tanaman ini ditanam
pada tahun 1823.
S. Apocynaceae
41. Nama jenis : Bintaro (Cerbera manghas)Deskripsi: Alternate,
mengumpul di ujung (terminalia) simpodial, mahkota seperti corong,
bergetah putih. Sebagai tanaman peneduh, buahnya dimanfaatkan
menjadi bahan kerajinan tangan jika sudah kering.
42. Nama jenis: Jelutung (Diera costulata)Deskripsi: Bergetah
putih, daunnya verticillate, monopodial, silindris, silindris,
besar, tinggi, tidak berbanir, buah seperti tanduk. Getah untuk
permen karet.
43. Nama jenis :Pulai (Alstonia
scholaris)Deskripsi:verticillate, berbanir bunga kering. Sebagai
tanaman peneduh, diambil getahnya. Habitat di hutan.
T. Sapotaceae
44. Nama jenis: Nyatoh (Palaquium rostratum)Deskripsi: Bergetah
putih, memiliki banir segitiga, batangnya besar bersilindir. Getah
perca untuk golf.
45. Nama jenis:Sawo Kecik (Manilkara kauki)Deskripsi: Terminalia
brancing, simpodial kulit batang berwarna hitam. Kayu untuk patung
di Bali, sebagai tanaman peneduh, buah dapat dikonsumsi.
46. Nama jenis: Tanjung (Mimusops elengi)
Deskripsi: Bergetah putih, daging buah tipis. Buah dapat
dikonsumsi.
47. Nama jenis:Sawo duren (Chrysophyllum cainito)
Deskripsi: Bergetah putih, daun bagian bawah berwarna emas,
hampir sama dengan duren. Buah dapat dikonsumsi.U. Clusiaceae48.
Nama jenis: Nyamplung (Callophyllum inophyllum)Deskripsi: Daun
tebal dan kaku, ujung daun membulat, ranting berbentuk kotak. Bahan
biodiesel.
49. Nama jenis: Manggis-manggisan (Garcania
sizyglifolia)Deskripsi: Tanaman ini hampir menyerupai tanaman
manggis. Hal ini terlihat jelas pada bentuk daunnya.V.
Sterculiaceae
50. Nama jenis: Coklat (Theobroma cacao)Deskripsi: Buah muncul
pada batang utama dan cabangnya, buahnya berwarna merah dan hijau.
Dikonsumsi menjadi makanan, minuman dan obat.
51. Nama jenis: Bayur (Pterospermum javanicum)Deskripsi: Daun
tunggal dan berbentuk ovatus asimetris. Pertulangan daun emas
kecoklatan, permukaan bawah daun berwarna emas berbulu, begitu juga
pada rantingnya.Batang berukuran besar dan tinggi, memiliki ciri
khas yaitu permukaan bawah daunnya seperti memiliki pelapis semu
yang dapat dikelupas.52. Nama jenis: Dungun (Heritiera
littoralis)
Deskripsi: Daun tunggal, bentuk daun oblongus, daun muda lebih
besar dari daun tua, tepi daun bergelombang, belakang daun
berwaarna keperakan.53. Nama jenis: Kola (Cola
accuminata)Deskripsi: Berbatang besar dan tinggi. Biji nya dapat
difermentasikan untuk menjadi bahan pembuatan minuman cola.
54. Nama jenis: Kepuh (Sterculia foetida)
Deskripsi: Batang monopodial, buah folikel dan tajuk membulat.
Komposisi daun menjari ganjil.W. Anacardiaceae
55. Nama jenis: Rengas (Gluta wallichii)Deskripsi: Bergetah
hitam, monopodial. Kayunya untuk konstruksi bangunan. Getahnya
beracun.
X. Burseraceae
56. Nama jenis: Kenari (Canarium zeylanicum)Deskripsi: Daun
yangimparipinate, yakni di ujung ranting terdapat anak daun dan
bersifat resinus (harum). Kayunya untuk konstruksi bangunan,
bijinya untuk kerajinan.
Y. Dipterocarpaceae
57. Nama jenis: Resak (Vatica pauciflora)Deskripsi: Tunggal,
alternate, daunnya tebl, kaku, berbintik hijau tersusun di
petulangan sekundernya.
58. Nama jenis: Meranti merah (Shorea pinanga)Deskripsi: Tangkai
berbulu, permukaaan daun berbintikk putih, daun tebal, kaku,
berdaun penumpu, tunggal, alternate
59. Nama jenis: Meranti tembaga (Shorea leprosula)Deskripsi:
Banir besar, kulit batangnya halus, dan berwarna putih. Kayu untuk
konstruksi bangunan dan furniture. Terdapat sarang lebah.
60. Nama jenis: Meranti (Shorea guiso)Deskripsi: Banir besar.
Kayu untuk konstruksi bangunan dan furniture.
61. Nama jenis: Kamper (Dryobalanops aromatica)Deskripsi:
Perbedaannya dengan kamper tanduk adalah daun kamper ini lebih
kecil dari pada kamper tanduk, berbanir kecil, getah putih bening.
Kayu untuk konstruksi bangunan, kamper, obat reumatik, obat luka
luar.
62. Nama jenis: Keruing (Dipterocarpus turbinatus)
Deskripsi: Tanaman yang memiliki buah bersayap. Sayap terdiri
dari tiga hingga lima helai sayap. Tanaman ini banyak tumbuh di
hutan dataran rendah.Kayunya dapat digunakan sebagai kayu lapis
(Ply wood).Z. Euphorbiaceae
63. Nama jenis: Karet (Hevea brasiliensis)Deskripsi: Daun majemu
menjari, daunnya terminallia. Penghasil getah dan karet utama.
64. Nama jenis: Puring (Cordilin spp.)Deskripsi: Bunga harum,
tunggal, onopodial, batangnya tidak terlalu tinggi. Sebagai tanaman
hias.
AA. Bombaceae
65. Nama jenis: Durian (Durio zibethinus)Deskripsi: Permukaan
daun bagian bawah erwarna perak, cauliflori, alternate, batangnya
tinggi, buah berduri. Buah dapat dikonsumsi.
AB. Casuarinaceae
66. Nama jenis: Cemara aru (Casuarina sumatrana)Deskripsi: Daun
majemuk ganda dua, daun berbentuk sisik dengan permukaan yang
halus. Daun berhelai yang bergelombang, dalam 1 tangkai terdapat
banyak helaian daun.AC. Thymeliaceae
67. Nama jenis: Gaharu (Aquilaria
malaccencis)Deskripsi:Penghasil minyak untuk parfum dan minyak
pedupaan jika terinfeksi jamur. Tepi daun bergelombang.Pohon
berukuran kecil, daun berbentuk oblongus.
AD. Fagaceae
68. Nama jenis: Pasang (Quercus sundaica)
Deskripsi: Daun tunggal, tata daun alternate, bentuk daun
oblongus, tangkai daun hijau. Buah memiliki kupula. Sebagai tanaman
hias dan peneduh.AE. Nymphaceae
69. Nama jenis: Teratai (Victoria amazonica)Deskripsi: Daun
besar, batang berduri, diameter 1 m, pinggir daun dan bawah daun
berduri, buah di tengah tulang daun merah. Sebagai tanaman hias,
berasal dari Brazil.AF. Annonaceae
70. Nama jenis: Burahol (Stelechocarpus burahol)Deskripsi:
Plagiotropik, kulit tidak mudah patah, monopodial, bah jenis
cauliflora. Buah dapat dikonsumsi untuk pengharum tubuh.
BAB IVPENUTUP
4.1 Simpulan
Kebun Raya Bogor memiliki beragam koleksi tanaman yang memiliki
nilai manfaat bagi manusia dan kelangsungan ekosistem. Penjelasan
tentang jenis-jenis tumbuhan di Kebun Raya Bogor dapat memberikan
pengetahuan yang baru kepada mahasiswa. Kuliah lapang di Kebun Raya
Bogor dapat dijadikan sarana pendidikan yang dapat membantu
mahasiswa mengetahui contoh jenis-jenis pohon secara langsung,
khususnya yang berada di daerah dataran rendah iklim basah. Kuliah
lapang ini dapat membantu mengenali jenis pohon dari segi batang,
akar, habitus dan habitatnya. Dalam mempelajari dendrologi, tidak
cukup hanya mengandalkan pengetahuan dari mempelajari dan
mengidentifikasi melalui gambar dalam buku.Kebun Raya Bogor dapat
dijadikan tempat observasi dalam pembelajaran mengidentifikasi
spesies pohon sekaligus melihat dengan dekat species pohon yang ada
di Kebun Raya Bogor.Kebun Raya Bogor hanya sebagian kecil saja dari
Indonesia. Dilihat secara keseluruhan wilayah Indonesia, maka
banyak keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia. Sehingga
matakuliah Dendrologi ini sangat penting sebagai ilmu dasar
kehutanan untuk mengenal pohon, sehingga dapat menunjang ilmu
kehutanan lainnya dalam mengelolaan hutan.
DAFTAR PUSTAKABarden, Angela. 2000. Heart of the Matter:
Agarwood Use and Tradeand CITES Implemntation for Aquilaria
malaccensis. Cambridge: TRAFFIC International.Floyd, AG. 2008.
Rainforest Trees of Mainland South-eastern Australia. Jakarta (ID):
Inkata Press.Helms JA. 1998. The Dictionary of
Forestry.Editor.Wallingford: The Society of American Foresters and
CABI Publishing, Bethesda.Heyne, K.1987. Tumbuhan Berguna
Indonesia. Jakarta (ID) : Yayasan Sarana Jaya.Kencana, Ira Puspa
dan Nurhayati Hadi Susilo Arifin. 2010. Studi Potensi Lanskap
Sejarah untuk pengembangan wisata sejarah di Kota Bogor. Jurnal
Lanskap Indonesia Vol 2 No.1.LIPI, 2014. Kebun Raya Bogor. Tersedia
pada: http://krbogor.lipi.go.id/ [terhubung berkala] diakses pada
26 Desember 2014.Martawijaya,A. I.Kartasujana, Y.I Mandang, S.A.
Prawira, dan K.Kadir. 1989. Atlas Kayu Indonesia. Bogor (ID):
Balitbang Kehutanan.Staf Laboratorium Ekologi Hutan. 2012. Diktat:
Dendrologi. Bogor (ID): Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan
IPBLAMPIRANDokumentasi Kegiatan Buah Banga
Bisbul
Kelapa
Ki Putri
Sempur
Kayu Manis
Bintaro
Kopi Leci
Salam Agathis
Araukaria
21