LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR II JARINGAN HEWAN Disusun oleh : 1. Erlin Aprilia 13312241004 2. Wahyu Marliyani 13312241005 3. Sopa Saniah 13312241011 4. Lutfi Rahmawati Nurhadi 13312241028 5. Imamah 13312241040 Kelas: IPA A 2013 Kelompok V PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR II
JARINGAN HEWAN
Disusun oleh :
1. Erlin Aprilia 13312241004
2. Wahyu Marliyani 13312241005
3. Sopa Saniah 13312241011
4. Lutfi Rahmawati Nurhadi 13312241028
5. Imamah 13312241040
Kelas: IPA A 2013
Kelompok V
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
JARINGAN HEWAN
A. Tujuan
1. Untuk menemukan ciri-ciri anatomi struktur jaringan hewan.
2. Menunjukkan bagian-bagian sel berdasarkan pengamatan dengan
membandingkannya dengan gambar sel dalam literatur.
B. Latar Belakang
Di alam semesta ini kita dapat mengetahui ada makhluk hidup dan
makhluk tak hidup. Salah satu contoh makhluk hidup yang lazim kita kenal adalah
manusia, tumbuhan dan hewan. Dimana setiap makhluk hidup saling
membutuhkan satu sama lain baik untuk bertahan hidup maupun untuk
menciptakan keseimbangan dalam lingkungan hidup.
Makhluk multiselluler baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun
atas jutaan sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untiuk kelangsungan hidup suatu
organisme. Kelangsungan hidup sel bergantung pada pengeluaran secara terus
menerus zat-zat sisa metabolisme yang dihasilkan oleh sel pada saat melakukan
berbagai reaksi.
Dengan semakin majunya teknologi pada saat sekarang ini, manusia dapat
mengetahui apa yang menyusun tubuh makhluk hidup, khusunya pada tubuh
hewan. Kita dapat mengetahui berbagai jenis jaringan yang menyusun tubuh
hewan tersebut baik secara makroskopis maupun secara mikrokopis.
Setiap individu tersusun atas sekumpulan system organ yang saling
berkaitan satu sama lain. Dari sekumpulan system organ itulah, masing-masing
system organ tersusun atas organ-organ yang menyatu atau mengelompok
memiliki fungsi yang saling berkaitan. Salah satu organ penting yang berperan
dalam ekskresi adalah ginjal.
Tubuh hewan vertebrata, termasuk manusia tersusun atas system organ
pencernaan, system organ kardiovaskuler, system organ respirasi, dan system
organ urogenitalia. System organ pencernaan berkaitan dengan fungsi mencerna
makanan, system organ kardiovaskuler berkaitan dengan transport darah atau
1
sirkulasi darah, system organ respirasi berkaitan dengan pernapasan, dan system
organ urogenitalia berkaitan dengan system ekskresi dan system reproduksi.
Dalam kegiatan ini, akan dibahas mengenai jaringan hewan dan jaringan
pada manusia. Dalam kegiatan jaringan hewan akan disediakan preparat awetan
sceleton kambing, sedangkan pada pengamatan jaringan manusia dengan
membuat preaprat epitel mulut dan preparat darah. Berdasarkan hal tersebut untuk
dapat mengetahui dan memahami tentang jaringan, maka dilakukanlah
pengamatan ini.
C. Dasar Teori
1. Jaringan Hewan
Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan fungsi dan struktur yangs
sama. Suatu jaringan disatukan oleh matriks ekstraseluler lengket yang melapisi
sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat (Neil
A Champbell, 2004: 5).
Ada empat jenis jaringan dasar yang ditemukan dalam tubuh hewan, yaitu
epithelium, jaringan ikat, jaringan otot, jaringan saraf. Sebagian besar organ
utama tersusun dari penggabungan keempat jenis jaringan ini (Ethel Sloane, 2004:
69).
a. Jaringan Epitelium
Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas rapat.
Seringkali epitel berfungsi sebagai barier, pengatur penyerapan zat-zat ataupun
pelindung dari dehidrasi, dingin, serangan mikroba (Schanus, 2005:42). Jaringan
epitel terbagi menjadi dua klasifikasi yaitu epithelium penutup dan epithelium
glandular.
1) Epithelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi bagian
internal dan eksternal permukaan tubuh dan organ serta melapisi rongga
tubuh dan organ berongga.
2) Epithelium glandular berasal dari epithelium yang melapisi atau menutupi
sel-sel yang tumbuh sampai kedalam jaringan penunjang.
Struktur jaringan epitel:
2
1) Pada umumnya salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan
menghadap kecairan atau udara.
2) Epithelium tidak memiliki suplay darah. Nutisinya berasal dari difusi
pembuluh-pembuluh darah dibawah jaringan ikat.
3) Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interseluler.
4) Sel-sel epitel bereprosuksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak
atau hilang
(Ethel Sloane, 2004: 69)
Jenis-jenis jaringan epitel sebagai berikut:
N
o
Jenis
jaringan
Hewan
Letak Fungsi Gambar
1.Epitel pipih
selapis
Pembuluh darah,
pembuluh limfa,
selaput dalam
telinga, kapsula
glomerulus pada
ginjal
Terkait dengan
proses difusi dan
filtrasi atau
penyaringan
2.Epitel pipih
berlapis
Jaringan yang
melapisi rongga
mulut, epidermis,
esofagus, vagina,
rongga hidung
Terkait dengan
proteksi atau
perlindungan
3Epitel kubus
selapis
Permukaan dalam
lensa mata,
permukaan ivari
atau indung telur,
saluran nefron ginjal
Pelindung atau
proteksi,
adsorbs,
penghasil mucus
3
4Epitel kubus
berlapis
Saluran kelenjar
minyak, kelenjar
keringat pada kulit
Lapisan
pelindung,
penghasil mucus
5
Epitel
silindris
selapis
Lambung, jonjot,
usus, kelenjar
pencernaan, saluran
pernapasan bagian
atas
Sekresi, adsorbs,
proteksi
6
Epitel
silindris
berlapis
Saluran ekskresi,
kelenjar ludah dan
kelenjar usus, uretra,
permukaan alat
tubuh yang basah
Proteksi,
penghasil
mucus, gerakan
zat lewati
permukaan,
ekskresi
7
Jaringan
silindris
berlapis
banyak semu
Saluran ekskresi
besar, saluran
reproduksi jantan,
saluran pernapasan
Proteksi atau
perlindungan,
sekresi, gerakan
zat yang
melewati
permukaan
8Epitel
transisional
Sel-selnya tidak
dapat digolongkan
berdasarkan
bentuknya (kandung
kencing, ureter,
pelvis ginjal)
Menahan
regangan dan
tegangan
Fungsi jaringan epitel:
Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksi.
Absorpsi gas atau nutrient, seperti pada paru-paru atau saluran pencernaan.
Tranpor cairan, mucus, nutrient, atau zat partikel lain.
4
Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti horman, enzim, dan
perspirasi yang dihasilkan oleh epithelium glandular.
b. Jaringan Ikat
Jaringan ikat menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan
jaringan-jaringan. Susunan utama jaringan ini terdiri dari substansi tak hidup
interseluler yang dihasilkan oleh sel-sel jaringan ikat tertentu. Serat jaringan ikat
terbuat dari protein yang terdiri dari 3 jenis, yaitu serat kolagen serat elastic, dan
serat retikuler (Neil A Champbell, 2004: 5).
Macam jaringan ikat yang biasa antara lain jaringan ikat renggang (areolar,
jaringan fibrosa rapat, dan jaringan adipose. Sedangkan macam jaringan ikat yang
mengalami spesialisasi meliputi jaringan ikat penunjang, kartilago, tulang, dan
jaringan ikat vaskuler (Ethel Sloane, 2004: 74).
Fungsi jaringan ikat:
Memberi bentuk dan penunjang bagi tubuh
Mengikat berbagai jaringan agar tetap menyatu dan menyediakan materi
pembungkus antar bagian-bagian tubuh
Substansi dasar dari jaringan ikat yang renggang
Substansi dasar merupakan suatu barier terhadap penyebaran penyakit.
Berdasarkan fungsi dan strukurnya jaringan ikat dibedakan menjadi:
1) Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar memiliki cirri-ciri yaitu seratnya tertenun longgar
sebagian tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen elastic. Jaringan
pengikat longgar terbentuk dari masenkim yang tetap ada seterusnya setelah
semua tipe jaringan pengikat itu terbentuk. Jaringan ini merupakan suatu masa
yang ulet keputih-putihan, terdapat dalam ruangan-ruangan diantara organ-organ
dan bersama-sama saluran-saluran darah memasuki bagian dalam dariorgan-organ
tersebut (Radiopoemo, 1983: 100). Contoh dari jaringan ini adalah fibroblast, sel
plasma, makrofag dan berbagai sel darah putih.
2) Jaringan Ikat Padat
Jaringan ini memiliki cirri-ciri yaitu banuyak mengandung serat
berkolagen. Serat-serat tersebut tersusun dalam berkas parallel, suatu pengaturan
5
yang memaksimalkan kekuatan non elastic (Champbell, 2004: 8). Jaringan ini
terdapat pada lapisan dermis kulit, intesinum, dan traktus urinarvis. Pada jaringan
ini berkas-berkas epitel serabut kolagen lebiih tebal dan tersusun kompak, selain
itu ada juga serabut-serabut elastic. (Radiopoemo, 1983: 107).
Fungsi jaringan ini adalah menghubungkan berbagai organ tubuh seperti
otot dengan tulang dan tulang dengan tulang (ligament). Jaringa ini terdapat pada
serabut urat selaput pembungkus otot (vasia), ligament, dan tendon.
3) Jaringan Adipose
Jaringan adipose adalah bentuk jaringan ikat longgar yang menyimpan
lemak dalam sel-sel adipose yang tersebar diseluruh matriksnya. Jaringan adipose
melapisi dan menginsulasi tubuh serta menyimpan molekul-molekul bahan bakar.
Jaringan ini berfungsi menimbun lemak netral yang berupa titik-titik lemak cavi,
sehingga jaringan ini membentuk bantalan yang lunak dan elastic (Radiopoemo,
1983: 107)
4) Jaringan Rawan
Jaringa tulang rawan ini mempunyai matriks yang keras tetapi elastic yang
disebut kondrin, yang dihasilkan oleh kelompok-kelompok kecil sel-sel kartilago
yang berbentuk bulat, yang terdapat didalamnya. Jaringan ini terdapat pada batang
tenggorok, lempengan dalam punggung, hidung, telinga (Champbell, 2004:8).
5) Tulang Sejati
Tulang sejati adalah suatu jaringan ikat bermineral. Sel-sel pembentuk
tulang disebut osteola, mendefosil suatu matriks kolagen tetapi sel-sel tersebut
juga menghasilkan ion kalsium, magnesium, dan fosfat. Jaringan tulang terdiri
atas sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan dalam matriks. Matriks tersusun
atas zat perekat kolagen dan endapan dalam mineral terutama garam dapur atau
kalsium.
6) Darah
Sel-sel darah dibuat disumsunm tulang merah yang terletak didekat ujung
tulang-tulang sejati yang panjang. Darah merupakan salah satu criteria jaringa ikat
karena memiliki matriks ekstraseluler yang luas. Matriks ini berupa cairan yang
disebut plasma. Plasma tersuspensi menjadi dua macam sel darah (eritrosit dan
6
leuksot) dan keping darah. Sel darah merah membawa O2, sel darah putih
berfungsi dalam pertahanan melawan virus, bakteri, dan penyerang lainnya,
sedangkan keeping darah membantu dalam penggumpalan darah.
c. Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang
mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf. Jaringan otot tersususn
dalam susunan parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar
mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah
jaringan yang paling banyak terdapat pada bagian besar hewan dan kontraksi otot
merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energy dalam suatu
hewan yang aktif (Neil A Champbell, 2004: 9).
Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan otot diklasifikasikan menjadi
3 golongan yaitu:
Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung
Tempat Dinding jeroan Melekat pada rangka Dinding jantung
Bentuk
serabut
memanjang,
berbentuk koma,
ujung lancip
Memanjang,
silindris, ujung
tumpul
Memanjang, silindris,
bercabang dan
menyatu
Jumlah
nucleussatu Banyak Satu
Letak
nucleustengah Tepi Tengah
Garis
melintangTidak ada Ada Ada
Kecepatan
kontraksiPaling lambat Paling cepat Sedang
Kemampua
n
berkontraks
i
lama Sebentar sedang
Tipe kontrol Tidak menurut Menurut kehendak Tidak menurut
7
kehendak kehendak
Gambar
d. Jaringan Saraf
Jaringan saraf sebagai jaringan komunikasi. Jaringan saraf mengalami
spesialisasi untuk menerima stimulus dan menghantarkan impuls keseluruh bagian
tubuh. jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. sel saraf terdiri atas
badan sel yang memiliki banyak cabang. Cabang inilah yang menghubungkan sel
saraf satu dengan sel saraf yang lain. Jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel yaitu
neuron dan neurogia. Neuron adalah unit structural dan fungsional pada jaringan
saraf. Secara anatomis, jaringan saraf terdiri dari system saraf pusat (otak dan
medulla spenalis) dan system saraf perifer (serabut saaf dan kelompok sel saraf
yang disebut ganglia) (Ethel Sloane, 2004: 81).
D. Alat dan Bahan
1. Jaringan Epitel Mulut
Mikroskop
Kaca obyek dan penutup
Tutup kaca
Tusuk gigi
Pipet
Metilen biru
2. Jarinngan pada Darah
Mikroskop
Kaca obyek dan penutup
Tutup kaca
Jarum
Pipet
Metilen biru
Alkohol
8
3. Jaringan Awetan
Mikroskop
Preparat awetan penampang melintang sceleton kambing/ human bone