LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SDN 10 LOHIA KECAMATAN LOHIA KABUPATEN MUNA Oleh : NAMA : MARTIA NIM : 822 165 962 SEMESTER : 10. 2014.1 POKJAR : RAHA C Disusun sebagai syarat untuk memenuhi Mata Kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) UNIVERSITAS TERBUKA 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SIFAT-SIFAT
BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SDN 10 LOHIA KECAMATAN LOHIA
KABUPATEN MUNA
Oleh :
NAMA : MARTIA NIM : 822 165 962 SEMESTER : 10. 2014.1POKJAR : RAHA C
Disusun sebagai syarat untuk memenuhi Mata Kuliah PKP pada ProgramStudi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT)
UNIVERSITAS TERBUKAUPBJJ-UT KENDARI
2014
1
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Nama Mahasiswa : Martia
NIM : 822165962
Program Studi : SI
Tempat Mengajar : SD Negeri 10 Lohia
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, Hari Senin Tanggal 12 Mei 2014
Siklus 2, Hari Rabu Tanggal 14 Mei 2014
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan :
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada matapelajaran matematika materi sifat-sifat
bangun datar.
2. Meningkatkan hasil belajar matematika melalui alat peraga.
Menyetujui Mahasiswa
Supervisor 1
Drs. H. LAODE RAFIUDIN R, M.Pd MARTIA
NIP. 19550902 198403 1 001 NIM. 822165962
iv
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesunguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP
pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil
karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penullisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,
kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil
karya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu , saya bersedia
menerima sangsi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai
dengan perundang-undangan yeng berlaku.
Yang Membuat Pernyataan
MARTIA
NIM. 822165962
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran allah SWT, karna berkat rahmat, taufik dan inayah, penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah dengan judul “Penggunaan Alat Peraga dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Sifat- sifat Bangu Datar pada Siswa
Kelas V SD Negeri 10 Lohia kecamatan Lohia Kabupaten Muna”Karya ilmiah ini
merupakan tugas yang harus dipenuhi oleh mahasiswa program studi S1 PGSD
Unifersitas Terbuka. Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih banyak
kekurangan, baik dari segi isi maupun tekhnik penyusunannya. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan demi penyusunan karya
ilmiah dimasa yang akan datang. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada Drs. H. LAODE RAFIUDIN R. M. Pd sebagai tutor, Kepala bapak
LA SAMUNA, S.Pd. M. Si sebagai kepala sekolah SD Negeri 10 Lohia yang telah
membimbing dan memberikan izin untuk melakukan penelitian disekolah yang
dipimpinya dan kepada Drs. WAWAN RUSWANTO M, Si sudah memberikan izin.
Serta semua pihak yang telah memberi dukungan baik secara moril maupun materil
sehingga karya ilmiah ini dapat terwujud. Karya ilmiah ini dengan segala keterbatasan
yang dimiliki peneliti baik fisik maupun nonfisik maka dipersembahkan kepada dunia
pendidikan, semoga memberi manfaat untuk membangun sumber daya manusia yang
BAB.I PENDAHULUANA. Latar Belakang……………………………………………….…...…..…………..1B. Rumusan Masalah……………………………………………………..……….…2C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajara…………………………...…...….……3D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran…………………………….…..……3
BAB.II KAJIAN PUSTAKAA. Pengerian Alat Peraga……………………………...………….…………………4B. Proses Belajar Mengajar…………………………...………………….………….5C. Hasil Belajar……………………………………………….……………….…….6D. Matematika……………………………………….……….…………………….10E. Bangun Datar………………………………………….…………….…………..11
BAB.III PELAKSANAANPENELITIANPERBAIKAN PEMBELAJARANA. Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian,Pihak yang Membantu….…….………..13B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran…………………….………................13C. Tekhnik Analisis Data………………………………………….….….…………16
BAB.IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Penelitian Perbaikan Pembelajaran……………….…………...…….18B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran…….…………………...25
BAB.V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUTA. Simpulan………………………………….………………………..…………….28B. Saran Tindak Lanjut……………………………………..………………………28
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
5
No.TABEL Daftar
Tabel 1 Lembar observai siklus I,siklus II
Tabel 2 Jurnal supervisor 2 PKP
Tablel 3 Hasil pekerjaan siswa yang terbaik dan terburuk siklus1dan siklus II
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Alur Penelitian Tindakan …………………………………………..….14
iv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Daftar
7
Lampiran 1 Surat kesediaan supervisor 2
Lampiran 2 Perencanaan PTK
Lampiran 3 RPP prasiklus,siklus I,siklus II
Lampiran 4 Lembar observasi siklus I, siklus II
Lampiran 5 Jurnal pembimbing supervisor 2 PKP
Lampiran 6 Hasil pekerjaan siswa yang terbaik dan Terburuk
ABSTRAK
Martia, Stambuk 822165962 dengan judul Laporan Penelitian Penggunaan Alat Peraga dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Materi Sifat- sifat Bangun Datar pada Siswa Kelas V SD Negeri 10 Lohia Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna. Judul ini dipilih didasari pada kenyataan rendahnya pemahaman siswa terhadap
iv
pelajaran ini khususnya pada materi Sifat- sifat bangun datar kelas V SD Negeri 10 Lohia.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi sifat- sifat bangun datar dengan menggunakan alat peraga.Penelitian ini dilakukan melalui penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri 10 Lohia semester genap tahun pelajaran 2013/2014 dengan objek penelitian siswa kelas V yang berjumlah 12 siswa, terdiri dari 6 Laki-laki dan 6 Perempuan. Hasil penelitian, yakni setelah dilakukan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan alat peraga, hasil dan aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan hal ini ditunjukan dari data yang dikumpulkan. Pada kegiatan pembelajaran siklus I siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM dengan nilai rata- rata kelas 64,58 Hasil belajar siswa terus meningkat pada siklus II, hanya 1 siswa yang belum mencapai KKM, dengan nilai rata-rata kelas 87,5. Persentase ketuntasan siswa meningkat 41,57%. Pada kegiatan pembelajaran prasiklus menjadi 90% pada perbaikan pembelajaran siklus II. Dari data yang dikumpulkan dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga dapat meningkatkan dan aktivitas siswa pada mata pelajaran matematika tentang sifat- sifat bangun datar di kelas V SD Negeri 10 Lohia. Dengan demikian, Penggunaan Alat Peraga merupakan salah satu tehnik pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi sifat sifat bangun datar.
Kata kunci : Penggunaan Alat Peraga, Meningkatkan hasil belajar, Sifat-sifat bangun Datar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
9
. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat menuntut
upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang mempunyai posisi strategis bagi
keberhasilan pembangunan nasional secara berkelanjutan. Oleh karena itu, upaya
tersebut mutlak harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dan harus dirancang
secara sistematis dan seksama berdasarkan pemikiran yang matang. Wadah yang tepat
bagi upaya peningkatan kualitas sumber pendidikan antara lain melalui peningkatan
kinerja guru dan peningkatan mutu pelajaran yang melibatkan MBS, pakem serta peran
serta masyarakat.
Dalam kaitannya dengan pakem, guru dituntut untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif, yaitu pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan. Situasi pakem tersebut harus diupayakan untuk semua mata pelajaran.
Dengan begitu, diharapkan peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai secara optimal.
Salah satu mata pelajaran yang menuntut suasana pembelajaran Pakem yakni mata
pelajaran matematika. Matematika merupakan disiplin ilmu yang bersifat khas.
Salah satu kekhasannya adalah bersifat abstrak. Sifat inilah yang sering menimbulkan
masalah bagi seseorang dalam mempelajari matematika, padahal matematika
mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Berkaitan dengan hal tersebut,
Hudoyo (1994 : 2) menyatakan bahwa matematika merupakan pengetahuan yang
esensial sebagai dasar untuk bekerja seumur hidup dalam era globalisasi. Sedangkan
Oemar Hamalik (1989), mengemukakan bahwa media pendidikan adalah alat, metode
dan teknik yang digunakan dalam rangka mengefektikan komunikasi dan interaksi
antara guru dan siswa terhadap materi pembelajaran oleh siswa. Tingkat penguasan
siswa terhadap materi pembelajaran biasanya dinyatakan dengan nilai hasil belajar.
Namun demikian, kenyataan menunjukkan bahwa perolehan nilai pelajaran
matematika peserta didik kelas V SDN 10 Lohia menunjukan rendahnya tingkat
penguasaan terhadap materi pembelajaran tersebut terbukti hanya 7 orang dari 12 siswa
yang mencapai tingkat penguasaan siswa terhadap materi. Hal ini dapat dibuktikan
dengan pengamatan penulis di Sekolah Dasar Negeri 10 Lohia yang menunjukkan
bahwa nilai mata pelajaran matematika, khususnya berkaitan dengan materi sifat-sifat
iv
bangun datar dari hasil ulangan formatif, siswa kelas V pada tahun pelajaran 2013/2014
masih rendah.
Fenomena rendahnya nilai formatif Tahun Pelajaran 2013/2014 tersebut diduga
karena siswa kurang memahami materi pelajaran yang disajikan oleh guru. Oleh
karena itu, dituntut lebih kreatif dan inovatif memilih dan menerapkan suatu metode
pembelajaran yang efektif.
Salah satu cara atau pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
tersebut adalah dengan menggunakan alat peraga sederhana. Penggunaan alat peraga
dalam pembelajaran matematika diduga akan mendorong siswa untuk aktif dalam
mengikuti pembelajaran materi-materi yang diajarkan oleh guru, dan dapat
menumbuhkan kreativitas-kreativitas yang ada pada diri siswa. Dengan demikian,
penggunaan alat peraga diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami
pembelajaran matematika, khususnya materi sifat-sifat bangun datar.
Mengingat permasalahan di atas mendorong penulis untuk mengambil fokus
penelitian dengan judul “Penggunaan Alat Peraga Dalam meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Pada Materi Sifat-sifat Bangun Datar Pada Siswa Kelas V SD Negeri 10
Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan alat peraga siswa dapat
meningkatkan hasil belajar matematika pada materi sifat-sifat bangun datar di kelas V
SD Negeri 10 Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa
dalam memahami sifat-sifat bangun datar di kelas V SDN 10 Lohia dengan
menggunakan alat peraga.
11
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian ini berguna bagi :
1. Bagi siswa
a. Dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pelajaran matematika
sehingga hasil belajarnya meningkat.
b. Dapat meningkatkan taraf penguasaan terhadap materi
2. Bagi guru
a. Dapat mengembangkan potensi guru dalam pelajaran matematika dengan
menggunakan alat peraga.
b. Dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam mengembangkan tekhnik
pembelajaran serta guru termotivasi untuk meningkatkan kinerjannya.
3. Bagi sekolah
a. Dapat meningkatkan hasil belajar matematika serta meningkatkan citra
sekolah di masyarakat.
b. Dapat menambah wahana pembelajaran menjadi lebih variatif sehingga
mampu memajukan proses pendidikan di masa mendatang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga merupakan bagian dari media. Oleh karena itu, istilah media
perlu dipahami lebih dahulu sebelum dibahas mengenai pengertian alat peraga
iv
lebih lanjut. Media pengajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi
perantara terjadinya proses belajar, dapat berwujud perangkat lunak, maupun
perangkat keras. Berdasarkan fungsinya media pengajaran dapat berbentuk alat
peraga dan sarana.
Alat peraga matematika adalah seperangkat benda konkret yang dirancang,
dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu
menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam
matematika (Iswadji, 2003:1). Dengan alat peraga, hal-hal yang abstrak dapat
disajikan dalam bentuk model-model berupa benda konkret yang dapat dilihat,
dipegang, diputarbalikkan sehingga dapat lebih mudah dipahami. Fungsi
utamanya adalah untuk menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu
menangkap arti konsep tersebut. Sebagai contoh, benda-benda konkret di sekitar
siswa yang berkaitan dengan bangun datar adalah permukaan meja, permukaan
papan tulis, permukaan buku serta benda-benda yang bisa dibuat manjadi alat
peraga pembelajaran seperti kertas karton, tripleks, dan kayu.
Suatu hal yang perlu mendapat perhatian adalah teknik penggunaan alat
peraga dalam pembelajaran matematika secara tepat. Untuk itu perlu
dipertimbangkan kapan digunakan dan jenis alat peraga mana yang sesuai untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Agar dapat memilih dan menggunakan alat peraga
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, maka perlu diketahui
fungsi alat peraga. Secara umum fungsi alat peraga adalah:
1. Sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep matematika;
2. Sebagai media dalam memantapkan pemahaman konsep;
3. Sebagai media untuk menunjukan hubungan antara konsep matematika.
Disamping itu penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika,
khususnya berkaitan dengan materi bangun datar dapat menciptakan suasana proses
belajar mengajar berlangsung lebih menarik, sehingga dapat mendorong partisipasi dan
merangsang minat siswa untuk mengikuti pelajaran dengan antusias. Kondisi ini sangat
membantu dan memudahkan siswa dalam memahami materi yang diberikan dengan
baik (Purnama, 2009 : 2).
13
B. Proses Belajar Mengajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingakah laku pada diri seseorang
agar lebih mengetahui hal-hal yang tidak diketahui dan dapat berkembang seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Bruner ( Hudoyo, 1988:56), belajar matematika adalah belajar tentang
konsep- konsep dan struktur- struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang
dipelajari serta mencari hubungan – hubungan antara konsep- konsep dan struktur-
struktur matematika.
Pada umumnya anak SD berumur sekitar 6/7 – 12 tahun. Menurut Piaget (dalam
Hudoyo, 1988: 45), anak seumur ini berada pada periode operasi kongkret. Priode ini
disebut operasi kongkret sebab berpikir logikanya didasarkan pada manipulasi fisik
objek- objek kongkret.
Dalam belajar menurut Piaget struktur kognitif yang dimiliki seseorang terjadi
karena proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses mendapatkan informasi
dan pengalaman baru yang langsung menyatu dengan struktur mental yang sudah
dimiliki seseorang. Adapun akomodasi adalah proses menstruktur kembali mental
sebagai akibat adanya informasi dan pengalaman baru (Hudoyo, 1988: 47). Jadi belajar
tidak hanya menerima informasi dan pengalaman yang dimiliki anak didik untuk
mengakomodasikan informasi dan pengalaman baru. Oleh karena itu yang perlu
diperhatikan pada tahap operasional kongkret adalah pembelajaran yang didasarkan
pada benda- benda kongkret agar mempermudah anak didik dalam memahami konsep-
konsep matematika. Misalnya untuk memahami suatu konsep matematika, anak
memerlukan bantuan memanipulasi benda- benda kongkret yang relevan sebagai
pengalaman langsung.
Mengajar pada hakekatnya merupakan proses mengatur, mengorganisasi
lingkungan yang ada di sekitar siswa, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong
siswa melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses
memberikan bimbingan/ bantuan kepada siswa dalam melakukan proses belajar
(Sudjana, 1998: 29).
iv
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan suatu proses
dalam memberikan atau mentransfer ilmu kepada seseorang agar sikap dan tingkah
lakunya menjadi lebih baik.
C. Hasil Belajar
Menurut Catharina Tri Ani (2002:4) hasil belajar merupakan perubahan prilaku
yang diperoleh pembelajaran setelah menjalani proses belajar. Hasil belajar juga
merupakan kemapuan yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar (H
Nashar,2004:77). Hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi
berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari lingkungan baerupa
rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh terhadap besarnya usaha
yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar (Keller dalam H
Nashar,2004:77) Seseorang dapat di katakan telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya
telah terjadi perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi. Jadi hasil
belajar merupakan pencapaian tujuan, dan hasil belajar sebagai produk dari proses
belajar, maka di dapatkan hasil belajar.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut Dalyono (1997:55-60)
berhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh dua faktor,yaitu:
a. Faktor intern (yang bersal dari dalam diri orang yang belajar)
1. Kesehatan, kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya
terhadap kemampuan belajar, seseorang yang tidak selalu sehat, sakit
kepala, demam, pilek batuk dan sebagainya dapat mengakibatkan
tidak bergairah untuk belajar. Demikian juga halnya jika kesehatan
rohani (jiwa) kurang baik.
2. Intelegensi dan bakat
15
Kedua aspek kejiwaan ini besar sekali pengaruhnya terhadap kemapuan belajar.
Seseorang yang mempunyai intelegesi yang baik (IQ-nya tinggi). Umumnya mudah
belajar dan hasilnyapun cenderung baik. Bakat juga besar pengaruhnya dalam
menentukan keberhasilan belajar. Jika seseorang mempunyai intelegensi yang tinggi
dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajar akan lebih mudah
dibandingkan orang yang hanya mempunyai integensi tinggi saja atau bakat saja.
3. Minat dan motivasi
Minat dapat timbul karena adanya daya tarik dari luar dan juga datang dari
sanubari,timbulnya minat belajar disebabkan beberapa hal, antara lain karena keinginan
yang kuat untuk menaikan martabat atau ingin memperoleh pekerjaan yang baik
hasratnya ingin hidup senang atau bahagia, begitu pula seseorang yang belajar dengan
motivasi yang kuat, akan melaksanakan kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh,
penuh gairah dan semangat.
4. Cara belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya, belajar
tanpa memperhatikan tekhnik dan faktor fisiologis, psikologis, dan ilmu kesehatan akan
memperoleh hasil yang kurang.
b. Faktor eksternal (yang berasal dari orang yang belajar)
1. Keluarga, faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak
dalam belajar, misalnya tinggi rendahnya pendidikan, besar kecilnya perhatian serta
fakto-faktor lainnya seperti besar kecilnya penghasilan orang tua.
2. Sekolah, keadaan sekolah tempat belajar cukup berpengaruh tingkat keberhasilan
anak. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan
anak, keadaan fasilitas atau perlengkapan disekolah dan sebaginya, semua ini akan
mempengaruhi kegiatan belajar.
iv
4. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan diskripsi tentang perubahan prilaku yang di
inginkan atau deskripsi produk yang menunjukan bahwa belajar telah terjadi.
Gagne dan briggs dalam Nashar mengklasifikasikan hasil belajar menjadi 5, yaitu:
a. Keterampilan intelektual (intellectual skills)
Keterampilan intelek merupakan kemampuan yang membuat individu kompeten.
Kemampuan ini bertentangan dari kemahiran bahasa sederhana seperti menyusun
kalimat sampai pada kemahiran teknis maju, seperti teknologi rekayasa dan kegiatan
ilmiah. Keterampilan itu misalnya menemukan kekuatan jembatan atau
memprediksi inflasi mata uang.
b. Strategi kognitif (cognitive strateggis)
Strategis kognitif merupakan kemampuan yang mengatur prilaku belajar,
mengingat dan berpikir seseorang. Misalnya kemampuan mengendalikan prilaku ketika
membaca yang dimaksudkan untuk belajar dan metode internal yang digunakan untuk
memperoleh inti masalah. Kemampuan yang berada dalam strategi kognitifini
digunakan oleh pembelajar dalam memecahkan masalah secara kreatif.
c. Informasi verbal (verbac information)
Informasi verbal merupakan kemampuan yang diperoleh pembelajar dalam
bentuk informasi atau pengetahuan verbal. Pembelajaran umumnya telah memiliki
memori yang amumnya telah digunakan dalam bentuk informasi, seperti nama bulan,
hari, minggu, bilangan, huruf, kota, Negara, dan sebagainya. Informasi verbal yang
dipelajari disituasi pembelajaran diharapkan dapat diingat kembali setelah pembelajar
menyelesaikan kegiatan pembelajar.
d. Keterampilan motorik (Motor skills)
Keterampilan motorik merupakan kemampuan yang berkaitan dengan
kelenturan syaraf dan otot, pembelajar naik sepeda, menyetir mobil, menulis halus
merupakan beberapa contoh yang menunjukan keterampialan motorik. Dalam
17
kenyataannya, pendidikan disekolah lebih banyak menekankan pada fungsi intelektual
dan seringkali mengabaikan keterampilan motorik, kecuali untuk sekolah teknik.
e. Sikap (Attitudes)
Sikap merupakan kecenderungan pembelajaran untuk memilih sesuatu, setiap
pembelajar memiliki siakap terhadap berbagai benda, orang dan situasi.efek sikap ini
dapat diamati dari reaksi pembelajar (positif atau negatif) terhadap benda,orang atau
pun situasi yang sedang dihadapi.
5. Evaluasi hasil belajar
Secara rinci fungsi evaluasi dalam pengajaran dapat dikelompokkan menjadi
Empat yaitu:
a. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa
setelah melakukan kegiatan selama jangka waktu tertentu.
b. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan progaram pengajaran
c. Untuk keperluan bimbingan konseling
d. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah
bersangkutan.
Salah satu tahap kegiatan evaluasi, baik yang berfungsi formatif maupun sumatif
adalah tahap pengumpulan informasi melalui pengukuran. Menurut Darsono (2000,110-
111) pengumpulan informasi hasil belajar dapat-ditempuh melalui dua yaitu:
a. Teknik Tes
Teknik tes biasanya dilakukan disekolah-sekolah dalam rangka mengakhiri tahun
ajaran atau semester. Pada akhir tahun, sekolah mengadakan tes akhir tahun. Menurut
pola jawabannya tes dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: tes objektif,tes jawaban
singkat, dan tes uraian.
b. Teknis Non Tes
Pengumpulan informasi atau pengukuran dalam evaluasi hasil belajar dapat juga
dilakukan melalui observasi,wawancara dan angket. Teknis non tes lebih banyak
digunakan untuk mengungkap kemampuan psikomotorik dan hasil belajar efektif.
iv
2. Kerangka Berpikir
Belajar dengan menggunakan media memiliki peranan yang sangat menentukan
dan mendorong siswa untuk belajar dengan penuh perhatian dan konsenterasi dalam
menerima pelajaran, sehingga tercapai tujuan yang diharapkan oleh siswa yaitu hasil
belajarnya yang ditunjukkan dengan prestasi belajar akan meningkat. Maka dalam hal
ini dapat disimpulkan dengan adanya penggunan media dalam melaksanakan
pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa maka hasil belajar yang
dicapai akan semakin meningkat.
D. Matematika
Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan penelaahan bentuk-
bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan berhubungan diantara hal-hal itu. Untuk
memahami struktur-struktur dan hubungan-hubunganya diperlukan pemahaman tentang
konsep-konsep yang terdapat dalam matematika itu. Hal ini sejalan dengan Bruner
(Aisyah, 2007: 5) yang mengatakan bahwa “Belajar matematika adalah belajar tentang
konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam bahasa yang dipelajari serta
mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur tersebut”. Matematika
adalah ilmu logika tentang bentuk susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling
berhubungan satu sama lainnya. Matematika dapat dibagi ke dalam tiga bidang ,yaitu
Aljabar,analisis dan geometri. James & James (dalam Russefendi. 1993:27) menyatakan
bahwa matematika bukanlah pengetahuan menyendiri, tetapi matematika membantu
masalah sosial,ekonomi dan alam.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan salah satu
cabang ilmu pasti yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan memacu seseorang
untuk berpikir secara logis, realistis, dan sistematis.
E. Bangun Datar
Bangun datar adalah bangun dua dimensi yang beraturan dan merupakan
bagian dari geometri (Prayogi, 2009). Menurut Prasetyono, dkk (2009 :30) bahwa
19
bangun datar memiliki ciri-ciri : (a) bangun dua dimensi; (b) memiliki ukuran; (c)
memiliki luas. Adapun beberapa model bangun datar adalah sebagai berikut :