BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kondisi pembelajaran yang aktif
merupakan impian guru dalam mengajar. Untuk mewujudkan hal tersebut
suatu strategi pembelajaran yang direncanakan oleh seorang guru
dengan mengedepankan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar. Diharapkan dengan kegiatan belajar yang menekankan
keaktifan siswa mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk
menciptakan kondisi pembelajaran aktif tersebut guru menggunakan
metode dan media pembelajaran yang tepat dan afektif. Pada Saat
pembelajaran PKn semester II dengan materi Organisasi guru
mendapati banyak diantara anak didiknya yang tidak memperhatikan
pada saat guru menerangkan. Berdasarkan hasil evaluasi belajar
siswa menunjukkan nilai yang rendah, tingkat penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran PKn kurang dari apa yang diharapkan oleh
guru. Hanya ada 8 siswa dari 31 siswa yang mencapai nilai diatas
70. Motivasi dan minat siswa dalam mata pelajaran PKn juga
cenderung menurun, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar
mengajar, sehingga mengakibatkan nilai evaluasi yang rendah.
Berdasarkan permasalahan yang terdapat diatas, peneliti meminta
bantuan kepada teman sejawat untuk mengatasi masalah tersebut. Dari
diskusi yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat akhirnya
dapat terungkap permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran,
yaitu: a) rendahnya tingkat minat membaca siswa pada mata
paelajaran PKn, (b) Rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran, (c) Guru terlalu banyak didepan kelas berceramah,
sehingga siswa merasa bosan, (d) Tidak adanya media / alat
1
perga pembelajaran yang dapat menarik oerhatian siswa, (e)
Pendekatan yang dilakukan guru terhadap siswa kurang sesuai, (f)
Penjelasan yang terlalu abstrak, (g) Kurangnya perhatian siswa
ketika pembelajaran berlangsung. Untuk mengatasi hal tersebut
diatas peneliti akan melakukan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
pada siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten
Kutai Timur yang menekankan pada peningkatan prestasi belajar pada
mata pelajaran Bengalon Kabupaten Kutai Timur. Apakah dengan
menggunakan metode demontrasi kelompok dapat PKn melalui metode
demontrasi kelompok pada siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru
Kecamatan
meningkatkan hasil belajar siswa kelas v pada mata pelajaran Pkn
yang membahas tentang organisasi ? Beberapa alas anpeniliti
menggunakan menggunakan metode demontrasi kelompok dalam
mengajarkan materi organisasi ( PKn ) diantaranya : 1. 2. 3. 4.
Dengan kelompok siswa dapat berinteraksi dengan temanya, Demontrasi
kelompok dapat membwa siswa melkukan praktik langsung, Demontrasi
kelompok dapat memecahkan suatu kesulitan, Dengan demontrasi
kelompok akan mendapatkan pengalaman baru dalam pembelajaran. Dari
beberapa alasan pengambilan permasalahan dalam penelitian tindakan
kelas tersebut, maka dapat dirumuskan suatu judul penilitian
tindakan kelas Metode demonstrasi kelompok dapat meningkatkan
prestasi dan pemahaman siswa kelas V Dengan pokok bahasan
Organisasi mata pelajaran Pkn SDN 008 Tepian Baru Kecamatan
Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pelajaran 2011/2012 B. Rumusan
Masalah
2
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat merumuskan
fokus penelitian yaitu Apakah penggunaan metode demontrasi kelompok
dapat meningkatkan prestasi dan pemahaman materi orgnisasi pada
siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten
Kutai Timur ? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah
tersebut, maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan : Metode Demonstrasi Kelompok dapat
meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa tentang
Organisasi pada siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan
Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pelajaran 2011/2012 D. Manfaat
Penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan dapat diperoleh dari
hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti Hasil penelitian 2.
Bagi Guru Lain Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
kemampuan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan mata
pelajaran PKn pada siswa kelas V semester II SDN 008 Tepian Baru
Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pelajaran 2011/2012
melalui pendekatan Demonstrasi Kelompok dapat berguna bagi guru SDN
lain. 3. Bagi Siswa Hasil penelitian ini dapat meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar dalam mata pelajaran PKn pada siswa
kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai
Timur Tahun pembelajaran 2011/2012 4. Bagi Lembaga Sekolah Dasar
ini merupakan dasar tinjauan bagi peneliti untuk mengembangkan
penelitian lanjutan. Khususnya mata pelajaran PKn.
3
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil dan
mutu pendidikan di SD tempat penelitian pada khususnya dan mutu
pendidikan nasional pada umumnya demi kemajuan lembaga. 5. Secara
keilmuan diharapkan dapat menambah kasanah perbendaharaan Ilmu
pengetahuan, serta dapat mendorong peneliti lain untuk meneliti hal
Serupa dengan kajian yang lebih luas dan mendalam.
4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian Belajar Mengajar Belajar dan mengajar adalah dua
konsep yang hampir tidak dapat dipisahkan satu dari yang lainnya,
terutama dalam praktiknya disekolah sekolah. Bahkan apabila
keduanya telah digerakkan secara sadar-tujuan, rangkaian interaksi
belajar mengajar akan segera terjadi. Belajar akan efektif jika
dilakukan dalam suasana yang menyenangkan (Peter Kline;1999).
Mengajar dipandang sebagai upaya atau proses yang dilakukan guru
untuk membuat siswa siswanya belajar.
B. a. Pengertian
Pengertian Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang dicapai (
dari yang telah dikerjakan atau dilakukan ( Poerwardaminto,1988 :
143 ). Dan belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan
pengetahuan pengalaman sehingga mampu merubah tingkah laku itu
menjadi tetap, tidak dapat berubah lagi dengan modifikasi yang sama
( Heman Hudoyo,1979 : 305). Prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran
dan ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan
oleh guru kepada siswanya ( Kamus Besar Bahasa Indonesia). b.
Manfaat Motivasi terhadap Prestasi Belajar Motivasi belajar
merupakan unsur yang penting dalam proses pembelajaran. Ada
tidaknya motivasi belajar dalam diri siswa akan menentukan apakah
siswa ikut aktif dalam pembelajaran atau bersikap pasif dan tidak
peduli. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang kuat
5
tentu akan mendapatkan prestasi yang baik, sebaliknya siswa yang
malas akan mendapatkan nilai yang rendah dan kurang memuaskan.
Pemberian motivasi belajar kepada siswa perlu dilakukan, motivasi
diberikan oleh guru dalam pembelajaran berlangsung. Keterlibatan
orang tua juga mutlak diperlukan, baik berupa perhatian dan
bimbingan kepada anak dirumah. C. a. Pengertian PKn dan Manfaat
Belajar PKn Pengertian Pendididkan Kewarganegaraan adalah mata
pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembengkan dan
melestarikan nilai nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya
bangsa Indonesia ( Wahab, 2000 ) Jadi, menurut peneliti, Pendidikan
kewarganegaraan adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan
manusia dengan manusia lain untuk menjadi warga negara yang sesuai
dengan pancasila. b. Manfaat belajar PKn 1) 2) 3) Membelajarkan dan
melatih siswa berfikir kritis Membawa siswa mengenal, memilih dan
memecahkan Untuk mengembangkan potensi individu warga Negara yang
memadai dan memungkinkan untuk
masalah Indonesia sehingga memiliki wawasan, posisi dan
keterampilan kewarganagaraan berpartisipasi secara cerdas dan
bertanggung jawab dalam berbagai dimensi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara di Indonesia. 4) Melatih siswa dalam
berfikir sesuai dengan metode ilmiah dan ketrampilan sosial lain
yang sejalan dengan pendekatan inkuiri.
6
D. Pengertian Pendekatan Demonstrasi dan Alat Peraga a.
Pengertian Pendekatan Demonstrasi Pendekatan Demonstrasi adalah
pendekatan yang dilakukan guru dengan cara memperagakan atau
mendemonstrasikan alat peraga yang digunakan dan di tunjukkan
kepada siswa bagaimana cara menggunakannya. Pendekatan ini
dimaksudkan untuk menarik perhatian siswa, agar dalam saat
pendemonstrasian siswa tidak salah dalam memperagakannya. Siswa
yang biasanya malas dan bosan mengikuti pelajaran, dengan adanya
alat peraga akan menjadi lebih tertarik. Guru mengharapkan dengan
mengunakan pendekatan demonstrasi ini dapat menarik minat belajar
siswa dalam belajar. Dalam pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan demonstrasi kelompok, guru menggunakan strategi
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan
inovatif. 1. Aktif : bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasanan, sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan
dan mengemukakan gagasan. 2. Kreatif 3. Efektif : guru menciptakan
kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat
kemampuan. : pembelajaran menghasilkan sesuatu yang harus dikuasai
4. Menyenangkan siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. :
suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan
perhatiannya secara penuh pada belajar, sehingga waktu curah
perhatiannya tinggi. 5. Inovatif : pembelajaran yang menghasilkan
perubahan yang positif pada diri siswa, pembelajaran. dengan
inovatif dapat memberikan pembaharuan bagi siswa dalam
7
Yang
harus
diperhatikan
dalam
pembelajaran
dengan
menggunakan
pendekatan demonstrasi adalah : 1. Memahami sifat yang harus
dimiliki anak 2. Mengenal anak secara perseorangan 3. Memanfaatkan
perilaku anak dalam mengorganisir belajar 4. Mengembangkan
kemampuan berfikir kritis, kreatif dan kemampuan memecahkan
masalah. 5. Mengembangakn ruang belajar sebagai lingkungan belajar
yang menarik 6. Memberikan umpan balik 7. Memberikan antara aktif
fisik dan aktif mental Sikap guru dalam pembelajaran : a) c) e) f)
Terbuka mendengarkan pendapat siswa Memberi umpan balik Menumbuhkan
sikap percaya diri Tidak terlalu cepat membantu siswa b) Menghargai
pendapat siswa d) Mendorong siswa tidak takut
g) Tidak menertawakan h) Membiasakan siswa mendengarkan pendapat
dari siswa yang lainnya. i) Mentolelir dan mendorong siswa untuk
memperbaiki.
Langkah langkah dalam pembelajaran demonstrasi adalah: Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran; Guru menyajikan gambaran sekilas
materi yang akan di sampaikan; Siapkan bahan atau alat yang
diperlukan; Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan
menganalisanya; Tiap siswa / kelompok mengemukakan hasil analisa
dan juga pengalaman siswa di demonstrasikan;
8
b.
Guru membuat kesimpulan. Alat Peraga Suatu model pembelajaran
atau alat bantu dalam pembelajaran. Yang mana fungsinya untuk
memudahkan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajarinya.
Alat peraga bisa berupa benda konkrit atau gambar gambar yang
menarik dan sesuai dengan materi yang dipelajari. Keberadaan alat
peraga sangat membantu guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Dalam hal ini guru menggunakan alat peraga berupa bagan struktur
organisasi.
E.
Pengertian Belajar Kelompok Belajar kelompok merupakan suatu
cara belajar dimana beberapa siswa berkumpul membentuk kelompok
belajar untuk bekerja sama dan tukar menukar pendapat dalam bentuk
yang manghasilkan ketetapan yang telah disepakati bersama dalam
rangka menyelesaikan tugas atau mengkaji suatu materi pembelajaran.
Pembentukan belajar kelompok dikembangkan atas dasar pertimbangan
berikut : a. Siswa sebagai individu mempunyai prestasi belajarnya
berbeda beda satu sama lainnya. b. Siswa sebagai makhluk social
memiliki dorongan yang kuat untuk menampilkan kekuasaannya didepan
orang lain, dan memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang
lain. c. Tidak semua masalah dapat dipecahkan sendiri sehingga
dibutuhkan bantuan dan pendapat orang lain. d. Proses dan hasil
belajar yang diperoleh dari diskusi kelompok lebih kaya dan
komperhensif.
F.
Hipotesis Tindakan
9
Hipotesis artinya sebagai pendapat yang masih lemah dan masih
perlu dikaji lagi akan kebenarannya. Penulis membuat hipotesis
sebagai berikut melalui metode demonstrasi kelompok dengan materi
organisasi pada mata pelajaran PKN siswa kelas V semester II SDN
008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun
Pembelajaran 2011/2012 dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi
belajar siswa?. G. Organisasi Organisasi ialah bentuk persekutuan
antara dua orang atau lebih yang bekerja sama secara formal,
terikat dalam rangkaian pencarian dalam mencapai suatu tujuan yang
telah ditentukan. Organisasi juga dapat diartikan suatu kelompok
orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi pada
dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah yang di mana
orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin, dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya, sehingga dapat meraih tujuan dari
organisasi. Atau sebuah organisasi dapat terbentuk karena
dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi
serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok
orang tersebut terhadap masyarakat. Dalam berorganisasi setiap
individu dapat terintrasaksi dengan semua sruktur yang terkait baik
secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi Yang
mereka pilih . Macam macam Organisasi : 1. organisasi di lingkungan
sekolah contoh : Pramuka, OSIS, UKS 2. organisasi di lingkungan
masyaraka contoh: Parpol, Karang Taruna H. Metode Demontrasi Metode
Demontrasi metode pengajaran dengan cara memperagakan
barang,kejadian,aturan untuk melakukan kegiatan, baik secara
langsung
10
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. 1. Manfat metode
demontrasi : a. perhatian siswa dapat lebih di pusatkan. b. proses
belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari. c.
memberikan pengalaman dan kesan yang menarik bagi siswa. 2.
Kelebihan dari metode demontrasi : a. membantu anak didik memahami
dengan jelas materi yang disajikan. b. memudahkan berbagai jenis
penjelasan. c. membantu siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran.
11
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.
Tujuan Penelitian Penelitian adalah salah satu upaya guru atau
praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. 1. Tujuan
Penelitian Tindakan Kelas adalah : a. b. c. Meningkatkan dan
memperbaiki praktek pembelajaran di kelas (Suyanto, 199) Untuk
meningkatkan relevansi, Untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Peningkatan atau perbaikan praktek pembelajaran di kelas adalah
tujuan antara (Intermediate goals). Sedangkan sasaran akhirnya
adalah meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber sumber daya yang
terintegrasi di dalamnya. 2. Prosedur pelaksaan tindakan dalam
penelitian kelas : a. b. c. d. e. Rencana tindakan, Pelaksanaan
tindakan, Observasi dan Refleksi, Rencana Tindak Lanjut.
Kegiatan berlangsung secara berulangulang dalam bentuk spiral
atau siklus sebagaimana gambar di bawah ini :
12
DIAGRAM SIKLUS PENELITIAN
B.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode menurut Raka
Joni dan kawan kawan (1998), yang menggunakan 5 tahapan dalam
melaksanakan PTK. 1) 2) 3) 4) 5) Penetapan fokus masalah penelitian
Perencanaan tindakan perbaikan Pelaksanaan tindakan ( observasi )
Pengamatan / analisis dan refleksi Perencanaan tindak lanjut.
13
C.
Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN
008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur. Data
analisis dari hasil evaluasi siswa kelas V menunjukkan nilai yang
kurang maksimal. Hal ini dikarenakan siswa kurang aktif dalam
pembelajaran, siswa kurang termotivasi, strategi pembelajaran yang
digunakan kurang sesuai, tidak adanya media pembelajaran. Untuk
itulah peneliti melakukan perubahan startegi dalam pembelajaran
yaitu dengan menggunakan pendekatan demonstrasi kelompok dan
penggunaan alat peraga bagan struktur organisasi. 1) Lokasi
Penelitian Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di SDN 008
Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun
pembelajaran 2011/2012 2) Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan
di kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai
Timur Tahun pembelajaran 2011/2012 mulai tanggal 9 April 2012
sampai dengan 12 April 2012. Jadwal pelaksanaan pembelajaran untuk
setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut:
Siklus I Hari /Tanggal Waktu 3) Mata Pelajaran yang diteliti
Mata Pelajaran Kompetensi Dasar : PKn 11 April 2012 Jam ke 5 6
Siklus I 18 April 2012 Jam ke 1 2
Standar Kompetensi : Memahami Kebebasan Berorganisasi :
Mendiskripsikan Pengertian Organisasi.
14
4) Kelas yang diteliti Kelas yang dilakukan perbaikan
pembelajaran adalah kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon
Kabupaten Kutai Timur Tahun pembelajaran 2011/2012 dengan jumlah
siswa 31 anak. Tabel 4.1 Daftar Subyek Penelitian kelas V SDN 008
Tepian Baru No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 Nama Siswa Ahmad Furgon .S Andika Ihkwan .F Angga Adi S
Arbain Narullah Arif Setiawan Bilkis Lidiaska .A Cucuk Prayoga
Herman Adi .S Ihrom Sirot Imatusa`diah Intan Dwi .A Kabib Amirudin
Kamal Amirullah Khoirul Pajar Komarudin Islami Kurin .M.A.A. Lilis
Ariska Lupi Pertiwi. L M. Fauzi M. yusron Aditiya M.Syaifudin
M.Yusron .P Narmia Isnawati 15 Jenis Kelasmin Laki-laki
Perempuan
24 25 26 27 28 29 30 31
Rika Kristiana Riska Rahayu .R Sita Anisa Sobar Utomo Sulton
Amirudin Tika Faria Totok Adi .S Ubet Nasrullah
5) Karakteristik Siswa Karakteristik siswa kelas V SDN 008
Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun
pembelajaran 2011/2012 bermacam-macam. Diantaranya ada siswa yang
rajin dan memahami penjelasan dari guru, ada siswa yang
memperhatikan jika diterangkan tetapi sulit dalam menangkap
pembelajaran, ada siswa yang malas, dan bahkan ada siswa yang
nakal. D. Materi Penelitian Yang menjadi obyek penelitian adalah:
1. 2. 3. Keterampilan siswa dalam mengenal Organisasi. Keterampilan
siswa dalam mengidentifikasi cirri-ciri organisasi. Ketrampilan
siswa dalam menyebutkan macam-macam organisasi disekolah. E.
Prosedur Penelitian Proses dan hasil evaluasi siswa mata pelajaran
PKn yang merupakan bahan untuk menyusun rencana perbaikan
pembelajaran dan penelitian tindakan kelas. Dalam hal ini peneliti
berkolaborasi dengan teman sejawat untuk menetapkan materi dan
strategi pembelajaran agar kualitas pembelajaran mendapatkan hasil
yang lebih baik. Dibawah ini gambaran tentang rencana perbaikan
pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru.
16
SIKLUS I a. penetapan fokus masalah Permasalahan yang dihadapi
guru dalam siklus I ini adalah siswa Belum paham dan mampu
menyebutkan berbagi macam organisasi serta belum bisa menjelaskan
tentang setruktur organisasi.sehubungan dengan hal tersebut
peneliti melanjutkan di tahap berikutnya. b. Tahap Perencanaan
Tindakan Pada tahap ini yang dilakukan adalah penyusunan rencana
perbaikan pembelajaran yang terdiri dari : 1. Penetapan tujuan
pembelajaran PKn tentang Mendiskripsikan pengertian organisasi
dengan menyebutkan struktur struktur organisasi. 2. 3. 4. c.
Menetapkan strategi pembelajaran dengan demontrasi kelompok.
Menetapkan teknik pembelajaran secara individu. Menyusun instrumen
pengamatan kegiatan belajar siswa dan pedoman penilaian hasil
belajar serta pedoman refleksi. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada
tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran PKn adalah sebagai
berikut: 1. Kegiatan Awal ( 10 menit ) Guru mempersiapkan kelas
kearah yang lebih baik. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa.
Pertanyaan yang diajukan antara lain: 1. 2. 3. 4. 2. Pernahkah anak
kelas V ikut pramuka ? Apakah nama regu klian dalam pramuka itu ?
Sipakah yang pernah jd ketua regu dalam pramuka ? Apakah kalian
senang dalam mengikuti kegiatan pramuka ?
Guru menyampaikan tujuan yang hendak dicapai. Kegiatan Inti ( 50
menit ) 1. 2. Guru menyedikan media bagan struktur organisasi. Guru
menjelaskan tentang pengertian organisasi
17
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Guru menjelaskan tentang pentingnya suatu organisasi. Guru
memberikan penjelasan tentang tugas tugas pengurus organisasi.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru. Siswa mencatat hal - hal
yang penting. Siswa diminta untuk mendiskusikan nama nama
organisasi yang ada disekitar kehidupan sehari - hari Setelah
selesai melakukan kegiatan, siswa diminta membaca penjelasan
tentang nama nama organisasi yang telah ditulis didepan kelas.
9. 3. 1.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Siswa
bersama guru membuat kesimpulan tentang Organisasi, pengertian
organisasi, ciri - ciri, nama nama organisasi yang ada disekolah
dan masyarakat.
Kegiatan Akhir ( 10 menit )
2. 4.
Guru menutup pelajaran.
Tahap Observasi Pada tahap ini guru dan teman sejawat mengadakan
pengamatan kegiatan siswa dalam melakukan sharing dengan teman
sebangku, yaitu saat melakukan diskusi memasukkan dalam tabel nama
- nama organisasi disekolah dan masyarakat, memandu diskusi serta
pengamatan proses (instrument terlampir).
5.
Tahap Refleksi Tahap ini sebagai peneliti menilai keberhasilan
kegiatan mengevaluasi tahap tahap tindakan, menentukan tindakan
serta menyusun rekomendasi untuk menentukan perbaikan perencanaan
atau mengulang tahapan yang dianggap belum berhasil.
6.
Tahap Tindak Lanjut Pada tahap ini peneliti merencanakan untuk
melakukan perbaikan kembali, karena pada perbaikan ini belum
terselesaikan, sehingga peneliti menentukan rencana perbaikan untuk
Siklus II.
18
SIKLUS II Pada tahap ini tergantung pada hasil rekomendasi
siklus I, jika pada siklus I dinyatakan berhasil dan
merekomendasikan ke siklus berikutnya, maka siklus II dilaksanakan
sesuai langkah langkah pada siklus I, tetapi ada perbedaan pada
tujuan pembelajaran ( pada kegiatan inti pembelajaran), yaitu : a.
Siswa-siswa yang dianggap nama pengurus Organisasi. b. c. d.
sendiri. e. Setelah kegiatan itu selesai, guru meminta siswa untuk
memasukkan nama-nama organisasi yang ada disekolah dan masyarakat
dalam tabel yang sudah disiapkan oleh guru secara individu. f.
Setelah selesai melaksanakan itu, guru melakukan Tanya jawab dengan
siswa. Siswa yang lain diminta untuk diam dan tidak memberitahu
teman yang ditanya. a. Penetapan focus masalah permasalahan yang
dihadapai guru dalam siklus I adalah siswa belum paham dan belum
mampu menyebutkan berbagai macam organisasi. pada siklus II ini
kelanjutan dari siklus I menerapkan kegiatan belajar yang menilai
tentang aspek sikap, minat, bakat yang dimiliki siswa dalam proses
kegiatan belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas. Guru membagi
kelas menjadi dua kelompok . Guru menyuruh kelompok menlyelesaikan
permasalahan dengan kerja sama team. Siswa yang lain diberi tugas
untuk mengamati tindakan kelompok yang lain, hal ini dimaksudkan
agar kelompok lain tidak ramai guru pada siklus I tidak
memperhatikan, diminta untuk maju kedepan dan menyebutkan nama-
b. Tahap perencanaan tindakan
19
pada tahap ini yang dilakukan adalah menyusun Rencana perbaikan
pembelajaran yang terdiri atas: 1) Penetapan tujuan pembelajaran
pkn mendiskripsikan pengertian organisasi. 2) Menetapkan strategi
pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. 3) Menentukan strategi
pembelajaran dengan demontrasi kelompok. 4) Menyusun instrument
pengamatan kegiatan belajar siswa dan pedoman penilaian hasil
belajar serta pedoman refleksi. c. Tahap pelaksanaan tindakan pada
tahap pelaksanaan perbaikan siklus II pembelajaran pkn adalah
sebagai berikut : 1. Kegiatan Awal ( 10 menit ) Guru mempersiapkan
kelas kearah yang lebih baik. Guru melakukan Tanya jawab dengan
siswa. Pertanyaan yang diajukan antara lain: 1. 2. 3. 4. 2.
Pernahkah anak kelas V ikut pramuka ? Apakah nama regu klian dalam
pramuka itu ? Sipakah yang pernah jd ketua regu dalam pramuka ?
Apakah kalian senang dalam mengikuti kegiatan pramuka ?
Guru menyampaikan tujuan yang hendak dicapai. Kegiatan Inti ( 50
menit ) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Guru menyedikan media bagan struktur
organisasi. Guru menjelaskan tentang pengertian organisasi Guru
menjelaskan tentang pentingnya suatu organisasi. Guru memberikan
penjelasan tentang tugas tugas pengurus organisasi. Siswa
memperhatikan penjelasan dari guru. Siswa mencatat hal - hal yang
penting. Siswa diminta untuk mendiskusikan nama nama organisasi
yang ada disekitar kehidupan sehari - hari
20
8.
Setelah selesai melakukan kegiatan, siswa diminta membaca
penjelasan tentang nama nama organisasi yang telah ditulis didepan
kelas.
Guru memberikan kesempatan kepada siswauntuk bertanya. 3.
Kegiatan Akhir ( 10 menit ) Siswa bersama guru membuat kesimpulan
tentang Organisasi, pengertian organisasi, ciri - ciri, nama nama
organisasi yang ada disekolah dan masyarakat. Guru menutup
pelajaran. d. Observasi Dalam observasi siklus II ini peneliti
mengadakan pengamatan terhadap aspek yangdimiliki siswa meliputi
sakap, minat, dan bakat yang dimiliki siswa dalam kelompok maupun
hasil pekerjaan siswa secara individu. Adapun hasil peningkatan
yang di peroleh antara lain adalah : 1) Dalam kelompok, siswa lebih
aktif melakukan diskusi dengan kegiatan nama-nama organisasi yang
ada di sekitar kehidupan sehari-hari. 2) Dalam mengerjakan soal
secara individu siswa mengalami peningkatan hal ini terbukti dengan
hasil soal yang dikerjakan mendapatkan nilai di atas rata-rata. e.
Refleksi Dalam melakukan Refleksi siklus II ini guru menemukan
kelebihan dalam tindakan perbaikan, adapun kelebihan tindakan
perbaikan adalah sebagai berikut : 1. 2. Respon siswa terhadap
pelajaran meningkat. Keaktifan siswa dalam berdiskusi secara
kelompok dan pengerjaan tugas Secara individual mengalami
peningkatan hal ini terbukti pada hasil nilai tes yang meningkat
,siswa yang mencapai nilai lebih dari atau sama dengan 70 sebanyak
28 siswa dengan prosentase 90,3% siswa,sedangkan siswa yang
mendapat di bawah 70 adalah 3 siswa dengan prosentase 9,7%.
21
Dan Kegiatan belajar mengajar (KBM) Siklus II berhasil
meningkatkan nilai siswa.
22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. 1.
Hasil Pengolahan Data Pelaksanaan Penelitian Untuk meningkatkan
prestasi siswa kelas V khususnya dalam pembelajaran PKn, peneliti
mencoba mengubah strategi pembelajaran melalui pendekatan
demonstrasi dalam kelompok dan penggunaan alat peraga peta buta.
Dengan menggunakan pendekatan demonstrasi ada beberapa cara untuk
meningkatkan prestasi siswa, diantaranya: (1) guru dapat mengenal
dan membatu siswa yang kurang aktif, (2) guru dapat menyelidiki
penyebab siswa yang kurang aktif, (3) guru dapat menyesuaikan
pembelajaran dengan kebutuhan individu. Penelitian ini dilakukan
oleh peneliti sendiri dari awal sampai akhir penelitian, dengan
bantuan teman sejawat. Dengan menggunakan model menurut Raka Joni
dan kawan kawan (1998), yang terdapat 5 tahapan dalam pelaksanaan
PTK. Kelima tahapan itu adalah: a) b) c) d) e) Penetapan fokus
masalah Perencanaan tindakan perbaikan Pelaksaan tindakan dan
observasi Refleksi Perencaan Tindak lanjut.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu : 1) Siklus I
a). Penetapan fokus masalah Permasalahan yang dihadapi guru dalam
siklus I ini adalah siswa belum mampu menyebutkan macam-macam
organisasi. b). Perencanaan tindakan perbaikan
23
Kegiatan dalam merencanakan tindakan ini meliputi penyusunan
Rencana perbaikan pembelajaran tentang organisasi yang meliputi:
Penentuan standar kompetensi Penentuan Kompetensi dasar Perumusan
indicator Perumusan tujuan perbaikan Materi pembelajaran Penggunaan
alat peraga Rumusan soal soal latihan.
c). Pelaksaan tindakan dan observasi Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan berupa pembelajaran dalam kelas dengan
prosedur sebagai berikut: a. Pre-test ( tes awal ) dengan melakukan
Tanya jawab dengan siswa tentang hal yang berhubungan dengan bentuk
dan nama-nama organisasi yang ada di lingkungan sekitar siswa. b.
Penjelasan materi terdiri dari: Memahami pengertian organisasi
Menemukan berbagai macam organisasi Memberikan penegasan jawaban
yang benar tentang penemuan organisasi yang telah dilakukan siswa.
Menyelesaikan soal yang berhubungan dengan oranisasi. Memeriksa
hasil pekerjaan siswa.
Observasi ( pengamatan ) Kegiatan observasi pada siklus I adalah
pengamatan terhadap keaktivan siswa dalam mendeskripsikan
organisasi dan pengetahuan siswa terhadap berbagai nama-nama
organisasi.
24
Pengamatan yang dilakukan oleh guru mendapati berbagai macam
temuan-temuan. Temuan pada tahap ini adalah: 1. Dalam mengerjakan
soal latihan diperoleh: No. Nama Siswa 1 Sulton Amirudin 2 Arif
setiawan 3 Andika Ihwan F 4 Angga Adi S 5 Ihrom Sirot 6 Kamal
Amirullah 7 M. Yusron Aditiya 8 Rika Kristiana 9 Sobar Utomo 10
Lilis Ariska 11 Imroatus .M 12 Intan Dwi A. 13 Tutuk Adi S 14 Ubet
Nasrullah 15 Komarudin Islami 16 Khoirul Anam 17 M. Syaifudin 18
Ahmad furgon S 19 Arbai Narullah 20 Cucuk Prayoga 21 Herman Adi S
22 Kabib Amirudin 23 Khoirul Pajar 24 Lupi Tianik L 25 Riska Rahayu
R 26 Kurin M.A.A. 27 Sita Anisa 28 Tika Faria 29 M. Fauzi 30 M.
Yusron .P 31 Bilkis Lidiaska .A Jumlah Nilai Rata rata kelas 25
Nilai Siklus I 30 70 50 60 40 60 70 50 60 60 70 60 90 30 40 60 70
60 50 60 70 60 90 60 40 40 100 60 50 70 60 1.860 60,0
2.
1 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan jawaban benar semua,
dan mendapat nilai 100; 2 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan
kesalahan soal dan mendapat nilai 90; 6 siswa dapat menyelesaikan 5
soal dengan kesalahan 1 soal dan mendapat nilai 70; 12 siswa dapat
menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2 soal dan mendapat nilai 60;
4 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2 soal dan
mendapat nilai 50; 4 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan
kesalahan 3 soal dan mendapat nilai 40; 3 siswa dapat menyelesaikan
5 soal dengan kesalahan 2 soal dan mendapat nilai 30.
Menemukan jawaban yang benar Setelah memeriksa hasil pekerjaan
siswa, lembar soal dikembalikan lagi dan diberitahukan jawaban yang
benar oleh guru.
3.
Subyek
penelitian
menunjukkan
keseriusannya
dalam
mengikuti pembelajaran sampai akhir. d). Refleksi Kegiatan
refleksi dalam siklus ini merupakan evaluasi terhadap perencanaan,
pelaksanaan dan pengamatan yang dilakukan oleh guru. Pada kegiatan
ini ditemukan materi pembelajaran perlu penjelasan lebih konkrit
dan diperlukan alat peraga yang lebih menarik, agar siswa menjadi
lebih tertarik lagi terhadap materi pelajaran. Dari hasil observasi
diatas ditemukan masih ada 22 siswa (71%) dari seluruh siswa
sebanyak 31 siswa belum bisa menemukan nama organisasi yang ada
disekolah dan
26
masyarakat. 22 siswa ( 71%) yang belum bisa tersebut mendapatkan
nilai dibawah 70. Dan 29% (Sekitar 9 siswa) yang mendapat nilai
lebih atau sama dengan 70. e). Perencaan Tindak lanjut Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
masih ditemukan 71%, yaitu 22 siswa yang belum aktif dalam kegiatan
belajar mengajar. Masih banyak siswa yang tidak berani bertanya
maupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Untuk itulah
guru perlu melakukan percobaan yang lain dan diperlukan untuk lebih
mengoptimalkan pendekatan yang digunakan agar siswanya lebih aktif
lagi. Untuk perencanaan selanjutnya guru akan melakukan perbaikan
lagi yaitu pada Siklus II. 2) 1. Siklus II Penetapan fokus masalah
Pada siklus I diperoleh temuan bahwa dari 31 siswa hanya 9 siswa
yang mendapatkan nilai lebih atau sama dengan 70, dan 22 siswa
mendapat nilai dibawah 70, hal ini berarti ada beberapa siswa yang
belum menguasai materi seluruhnya. Guru harus berusaha semaksimal
mungkin untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk itu guru
diperlukan melakukan perbaikan lagi, yaitu pada siklus II ini. 2.
perbaikan Kegiatan dalam perencanaan ini berupa pembuatan Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP terlampir) terdiri atas: a. kompetensi
b. c. Kompetensi dasar Hasil belajar Standar Perencanaan
tindakan
27
d. e. f. g. pembelajaran h. langkah kegiatan pembelajaran i.
sarana belajar j. k. penilaian. 3. dan observasi Pelaksanaan
Tindakan
Tujuan perbaikan Indikator Materi ajar Metode Langkah Sumber
Evaluasi Instrument dan
Pelaksanaan
tindakan
Pelaksanaan tindakan berupa pembelajaran dengan prosedur sebagai
berikut: a. b. yaitu: Membentuk kelas menjadi dua kelompok.
Melakukan penemuan tentang berbai nama organisasiyang ada secara
berkelompok Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Beberapa siswa mepresentasikan hasil jawabannya didepan
teman-temannya. Siswa yang lain menyimak dan mencocokkan dengan
jawabannya. Guru memantapkan hasil presentasi siswa, agar siswa
mendapatkan jawaban yang tepat. 28 Pre-test ( tes awal ) tentang
pengetahuan terhadap organisasi. Penjelasan materi dengan
pendekatan demonstrasi ,
Siswa menyelesaikan soal soal latihan materi organisasi.
Pembuatan kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan secara
bersama-sama dan terbimbing. Observasi ( pengamatan ) Pengamatan
terhadap keaktivan siswa berdiskusi dalam kelompok dan prestasi
hasil pekerjaan siswa secara individu. Ada beberapa hal yang dapat
ditemukan oleh peneliti. Seluruh siswa sudah aktif dalam kegiatan
diskusi, kegiatan menemukan bebagai macam organisasi. Setiap
kelompok dan individu yang ditanya sudah dapat menjawab pertanyaan
dengan tepat dan sesuai. Dalam mengerjakan soal latihan secara
individu diperoleh data sebagai berikut: No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 Nama Siswa Sulton Amirudin Arif Setawan Andika
Ihwan F Angga Adi S Ihrom Sirot Kamal Amirullah M. yusron A Rika
Kristiana Sobar Utomo Lilis Ariska Imroatus M Intan Dwi a Tutuk Adi
s Ubet nasrullah Komarudin Islami Khoirul Anam M.Syaifudin 29 Nilai
Siklus II 70 100 80 70 60 70 90 100 80 80 100 80 100 90 70 80
100
18 Ahmad Furgon S 19 Arbain Narullah 20 Cucuk Prayoga 21 Herman
Adi s 22 Kabib Amiridin 23 Khoirul Pajar 24 Lupi Tianik L 25 Riska
Rahayu R 26 Kurin M. A.A 27 Sita Anisa 28 Tika Faria 29 M. Fauzi 30
M.Yusron P 31 Bilkis Lidiaska A Jumlah Nilai Rata rata kelas
80 60 80 70 70 100 70 100 60 80 70 90 70 100 2550 82,25
Dalam mengerjakan soal latihan (individu) diperoleh prosentase
hasil belajar siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon
Kabupaten Kutai Timur Tahun pembelajaran 2011/2012 sebagai berikut
: No 1 2 3 4 5 Nilai 100 90 80 70 60 Jumlah Frekuensi 8 3 8 9 3
31
Dari prosentase diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa siswa
yang mendapat nilai lebih atau sama dengan 70 adalah 28 siswa
dengan prosentase (90,3%), sedangkan siswa yang mendapat nilai
dibawah 70 adalah 3 siswa dengan prosentase ( 9,7%). 4.
Refleksi
30
Kegiatan refleksi pada siklus II ini merupakan evaluasi terhadap
perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan pada pembelajaran PKn.
Dalam kegiatan refleksi ini ditemukan: 1. Dalam kegiatan kelompok,
sudah seluruh siswa maksimal dalam mengerjakan tugas sehingga
didapatkan ketuntasan dalam pembelajaran. Karena sudah mendapatkan
prosentase ketuntasan sebesar 90,3%, jadi pembelajarn tentang
materi organisasi bisa dikatakan siswa sudah dapat menguasai materi
pembelajaran. 2. Dalam mengerjakan soal latihan siswa yang
mendapatkan nilai lebih atau sama dengan 70 adalah 29 siswa dengan
prosentase (90,7%). Hasil ini sudah sesuai dengan tujuan dan
harapan dari guru. Ketuntasan belajar sudah dicapai oleh guru.
Sehingga tidak perlu melakukan perbaikan lagi. 5. Perencanaan
tindak lanjut Pada tahap siklus II, guru sudah mendapati ketuntasan
belajar siswa, sehingga untuk perencanaan tindak lanjut guru dapat
melanjutkan ke materi berikutnya. 6. Interprestasi Data Dari hasil
pengamatan didapat peningkatan hasil belajar dengan menggunakan
pendekatan demonstrasi kelompok, hal ini dapat terlihat dari tabel
berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Siswa Sulton Amirudin Arif
Setiawan Andika Ihwan F Angga Adi s Ihrom Sirot Kamal Amirudin
M.Yusron Aditiya Rika Kristiana Sobar Utomo 31 Nilai Siklus I
Siklus II 30 70 70 100 50 80 60 70 40 60 60 70 70 90 50 100 60
80
10 Lilis Ariska 11 Imroatus M 12 Intan Dwi A 13 Tutuk Adi S 14
Ubet Nasrullah 15 Komaridin Islami 16 Khoirul Anam 17 M .syaifudin
18 Ahmad FurgonS 19 Arbain Narullah 20 Cucuk Prayoga 21 Herman Adi
S 22 Kabib Amirudin 23 Khoirul Pajar 24 Lupi Tianik L 25 Riska
Rahayu R 26 Kurin M.A.A 27 Sita anisa 28 Tika Faria 29 M. Fauzi 30
M.Yusron P 31 Bilkis Lidiaska A Jumlah Nilai Rata rata kelas
60 70 60 90 30 40 60 70 60 50 60 70 60 90 60 40 40 100 60 50 70
60 1.860 60,0
80 100 80 100 90 70 80 100 80 60 80 70 70 100 70 100 60 80 70 90
70 100 2550 82,25
Dari data tabel diatas didapat nilai rata-rata kelas yang
meningkat, siklus I = 60,0 ; dan pada siklus II = 82,25. Dan
diperoleh peningkatan prosentase ketuntasan belajar siswa, pada
siklus I = 29% dan pada siklus II = 90,3 %. B. 1. Deskripsi Temuan
dan Refleksi Pada Siklus I Deskripsi Temuan pada tahap ini adalah:
Dalam mengerjakan soal latihan diperoleh: No. Nama Siswa Nilai
Siklus I
32
1 Ahmad furgon S 2 Andika Ihwan F 3 Angga Adi S 4 Arbai Narullah
5 Arif setiawan 6 Bilkis Lidiaska .A 7 Cucuk Prayoga 8 Herman Adi S
9 Ihrom Sirot 10 Imroatus .M 11 Intan Dwi A. 12 Kabib Amirudin 13
Kamal Amirullah 14 Khoirul Anam 15 Khoirul Pajar 16 Komarudin
Islami 17 Kurin M.A.A. 18 Lilis Ariska 19 Lupi Tianik L 20 M. Fauzi
21 M. Syaifudin 22 M. Yusron .P 23 M. Yusron Aditiya 24 Rika
Kristiana 25 Riska Rahayu R 26 Sita Anisa 27 Sobar Utomo 28 Sulton
Amirudin 29 Tika Faria 30 Tutuk Adi S 31 Ubet Nasrullah Jumlah
Nilai Rata rata kelas -
30 70 50 60 40 60 70 50 60 60 70 60 90 30 40 60 70 60 50 60 70
60 90 60 40 40 100 60 50 70 60 1.860 60,0
1 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan jawaban benar semua,
dan mendapat nilai 100;
33
-
2 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan soal dan
mendapat nilai 90; 6 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan
kesalahan 1 soal dan mendapat nilai 70; 12 siswa dapat
menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2 soal dan mendapat nilai 60;
4 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2 soal dan
mendapat nilai 50; 4 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan
kesalahan 3 soal dan mendapat nilai 40; 3 siswa dapat menyelesaikan
5 soal dengan kesalahan 2 soal dan mendapat nilai 30.
Menemukan jawaban yang benar Setelah memeriksa hasil pekerjaan
siswa, lembar soal dikembalikan lagi dan diberitahukan jawaban yang
benar oleh guru. Subyek penelitian menunjukkan keseriusannya dalam
mengikuti pembelajaran sampai akhir. Evaluasi Kegiatan dalam siklus
ini merupakan evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan dan
pengamatan yang dilakukan oleh guru. Materi pembelajaran perlu
penjelasan lebih konkrit dan diperlukan alat peraga yang lebih
menarik, agar siswa menjadi lebih tertarik lagi terhadap materi
pelajaran. Dari hasil observasi diatas ditemukan masih ada 22 siswa
(71 %) dari seluruh siswa sebanyak 31 siswa belum bisa menemukan
macammacam organisasi yang ada dimasyarakat dan sekolah. 22 siswa (
71%) yang belum bisa tersebut mendapatkan nilai dibawah 70. Dan 29%
(Sekitar 9 siswa) yang mendapat nilai lebih atau sama dengan 70.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran masih ditemukan 71%, yaitu 22 siswa yang belum aktif
dalam 34
kegiatan belajar mengajar. Masih banyak siswa yang tidak berani
bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Untuk
itulah guru perlu melakukan percobaan yang lain dan diperlukan
untuk lebih mengoptimalkan pendekatan yang digunakan agar siswanya
lebih aktif lagi. Untuk perencanaan selanjutnya guru akan melakukan
perbaikan lagi yaitu pada Siklus II. 2. Pada Siklus II Ada beberapa
hal yang dapat ditemukan oleh peneliti, sebagai berikut: Seluruh
siswa sudah aktif dalam kegiatan diskusi melalui kegiatan menemukan
organisasi yang ada dilingkungan . Setiap kelompok dan individu
yang ditanya sudah dapat menjawab pertanyaan dengan tepat dan
sesuai. Dalam mengerjakan soal latihan secara individu diperoleh
data sebagai berikut : No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 Nama Siswa Ahmad furgon S Andika Ihwan F Angga
Adi S Arbai Narullah Arif setiawan Bilkis Lidiaska .A Cucuk Prayoga
Herman Adi S Ihrom Sirot Imroatus .M Intan Dwi A. Kabib Amirudin
Kamal Amirullah Khoirul Anam Khoirul Pajar Komarudin Islami Kurin
M.A.A. Lilis Ariska Lupi Tianik L M. Fauzi M. Syaifudin M. Yusron
.P 35 Nilai Siklus II 70 100 80 70 60 70 90 100 80 80 100 80 100 90
70 80 100 80 60 80 70 70
23 M. Yusron Aditiya 24 Rika Kristiana 25 Riska Rahayu R 26 Sita
Anisa 27 Sobar Utomo 28 Sulton Amirudin 29 Tika Faria 30 Tutuk Adi
S 31 Ubet Nasrullah Jumlah Nilai Rata rata kelas
100 70 100 60 80 70 90 70 100 2550 82,25
Dalam mengerjakan soal latihan ( individu) Dari tabel diatas
diperoleh prosentase hasil belajar siswa kelas V SDN 008 Tepian
Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pembelajaran
2011/2012 sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 Nilai 100 90 80 70 60
Jumlah Frekuensi 8 3 8 9 3 31
Dari tabel diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang
mendapat nilai lebih atau sama dengan 70 adalah 28 siswa dengan
prosentase (90,3%), sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah 70
adalah 3 siswa dengan prosentase ( 9,7%). Evaluasi Kegiatan pada
siklus II ini merupakan evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan
dan pengamatan pada pembelajaran PKn. Dalam kegiatan refleksi ini
ditemukan: a. Dalam kegiatan kelompok, sudah seluruh siswa maksimal
dalam mengerjakan tugas sehingga didapatkan ketuntasan dalam
pembelajaran. Karena sudah mendapatkan prosentase ketuntasan
36
sebesar 90,3%, jadi pembelajarn tentang materi organisasi bisa
dikatakan siswa sudah dapat menguasai materi pembelajaran. b. Dalam
mengerjakan soal latihan siswa yang mendapatkan nilai diatas 70
adalah 28 siswa dengan prosentase (90,3%). Hasil ini sudah sesuai
dengan tujuan dan harapan dari guru. Ketuntasan belajar sudah
dicapai oleh guru. Sehingga tidak perlu melakukan perbaikan lagi
Pada tahap siklus II, guru sudah mendapati ketuntasan belajar siswa
telah berhasil meningkatkan prestasi siswa dari 29% nilai lebih
besar atau sama dengan 70 pada siklus I dan meningkat menjadi 90,3%
pada siklus II. sehingga untuk perencanaan tindak lanjut guru dapat
melanjutkan ke materi berikutnya. C. Pembahasan Penelitian ini
upaya membantu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN 008
Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur tentang
Organisasi melalui pendekatan demonstrasi kelompok dengan
menggunakan bagan struktur organisasi. Untuk merealisasi usaha
tersebut, peneliti melakukan 2 siklus, yang terdiri dari 5
komponen, yaitu: pemfokusan masalah, perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan dan pengamatan, refkleksi dan perencanaan
tindak lanjut. Setiap pelaksanaan tindakan peneliti melakukan
berbagai langkah langkah sesuai dengan rencana perbaikan
pembelajaran (instrument terlampir ). Pada siklus I, guru melakukan
pre-test ( tes awal ) sebagai tolak ukur kemampuan siswa secara
individu untuk mengetahui kesiapan belajar siswa terhadap materi
yang akan dipelajari, serta melakukan perbaikan pembelajaran dengan
pendekatan demonstrasi kelompok, yaitu siswa melakukan diskusi
dalam kelompok. Dalam kegiatan kelompok ini seluruh siswa sudah
dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan tepat.
Sedangkan dalam kegiatan belajar mengajar serta hasil belajar yang
diperoleh siswa, ditemukan data 71% siswa belum dapat menjawab soal
latihan tentang organisasi. Serta baru ditemukannya 29% siswa yang
baru dapat menjawab soal latihan.
37
Pada siklus II, guru berupaya mengaktifkan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, dengan membimbing siswa melakukan diskusi dalam
kelompok. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat terlibat
secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Agar siswa dapat
mendeskripsikan pengertian Organisasi. Selain itu siswa juga
dituntut untuk dapat mengamati hasil tempelannya dan menyampaikan
hasil pengamatan dan diskusi dengan teman sekelompoknya. Dengan
menggunakan pendekatan demonstrasi kelompok nama dan alat peraga
yang menarik ditemukan data yaitu 28 siswa mendapat lebih atau sama
dengan 70, dengan prosentase (90,3%). Sedangkan dari data
pengamatan dalam kelompok ada 25 siswa yang sudah aktif dalam
diskusi dengan temannya. TABEL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA No 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Nama Siswa
Ahmad furgon S Andika Ihwan F Angga Adi S Arbai Narullah Arif
setiawan Bilkis Lidiaska .A Cucuk Prayoga Herman Adi S Ihrom Sirot
Imroatus .M Intan Dwi A. Kabib Amirudin Kamal Amirullah Khoirul
Anam Khoirul Pajar Komarudin Islami Kurin M.A.A. Lilis Ariska Lupi
Tianik L M. Fauzi M. Syaifudin M. Yusron .P M. Yusron Aditiya aktif
KEGIATAN SIKLUS Siklus I Siklus II sedang pasif aktif sedang 38
pasif
24 Rika Kristiana 25 Riska Rahayu R 26 Sita Anisa 27 Sobar Utomo
28 Sulton Amirudin 29 Tika Faria 30 Tutuk Adi S 31 Ubet Nasrullah
JUMLAH
11 14 7
24
7
Apakah dengan hal ini pembelajaran yang dilakukan oleh guru
berhasil? Ternyata hasil evaluasi siswa menunjukkan nilai yang
cukup signifikan. Yaitu 28 anak dapat menjawab soal dengan nilai
lebih atau sama dengan 70. dengan prosentase 90,3%. Pembelajarn
yang diulang ulang dan menggunakan alat peraga yang menarik serta
dengan pendekatan demonstrasi kelompok l dapat meningkatkan hasil
prestasi siswa. Hal ini sesuai dengan harapan guru sekaligus
peneliti.
39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Strategi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan demonstrasi
kelompok di pembelajaran PKn tentang Organisasi pada siswa kelas V
SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur dapat
meningkatkan hasil prestasi belajar siswa. Dari data tabel
diperoleh nilai rata rata pada siklus I = 60,00 dan pada siklus II
= 82,25. prosentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I = 29 %
dan pada sikuls II = 90.3% 2. Dengan menggunakan strategi
pendekatan Demonstrasi kelompok pembelajaran akan menjadi lebih
menarik dan menyenangkan, karena dalam pendekatan demonstrasi
kelompok siswa dapat melakukan pengamatan dan penggunaan alat
peraga yang dapat menunjang dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai
Timur. 3. Pendekatan Demonstrasi dengan belajar kelompok dengan
pemberian motivasi, bimbingan, pujian dan dengan penggunaan alat
peraga yang menarik sudah terbukti dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.
B.
Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran
sebagai berikut: 1. Dalam pembelajaran PKn sebaiknya guru sering
sering melakukan kreativitas yang sesuai dengan materi agar
pembelajaran lebih menarik dan dapat memikat perhatian siswa.
40
2.
Dalam pembelajaran PKn,sebaiknya guru lebih menekankan
pembelajaran dalam kelompok, karena dengan belajar kelompok akan
lebih mengaktifkan siswa dalam melakukan diskusi dan dengan belajar
kelompok siswa tidak malu bertanya kepada temannya sendiri
(sharing).
3. 4.
Dalam pembelajaran sebaiknya guru banyak memberikan motivasi
agar pembelajaran tidak terasa tegang dan membosankan. Setelah
pembelajaran perlu dilakukan evaluasi dan refleksi agar guru dapat
merencanakan tindak lanjut, apakah perlu perbaikan atau sudah
tuntas.
5.
Ciptakan suasana belajar yang kondusif dan lingkungan yang
bersih, agar siswa merasa nyaman.
41