LAPORAN PENDAHULUAN PERSALINAN NORMAL ASUHAN KEBIDANANPADA IBU
BERSALIN DENGAN PERSALINAN NORMAL
LAPORAN PENDAHULUANPERSALINAN NORMALA. DEFINISIPersalinan adalah
suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri), yang dapat
hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan
jalan lain. (Mochtar Rustam, 1998)Persalinan adalah serangkaian
kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan
atau hamper cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu. (Bagian Obstetri Ginekologi FKUPB,
2005)Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18
jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Bari Abdul
Saifudin, 2002).B. ETIOLOGIPenyebab pasti persalinan belum
diketahui benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang
kompleks antara lain dikemukakan factor-faktor hormonal, struktur
rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf dan
nutrisi.Teori-teori yang kompleks terdiri dari :1. Teori penurunan
hormone1-2 minggu sebelum persalinan mulai terjadi penurunan kadar
hormone estrogen dan progesterone. Progesterone bekerja sebagai
penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan
pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesterone turun.2.
Teori plasenta menjadi tuaAkan menyebabkan turunnya kadar estrogen
dan progesterone.3. Teori distensi rahimRahim yang membesar dan
merenggang menyebabkan iskemia otot-otot rahim, sehingga menganggu
sirkulasi utero plasenter.4. Teori iritasi mekanikDi belakang
servix terletak ganglion servikale (fleksus frankenhauser). Bila
ganglion di geser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin akan
timbul kontraksi uterus.5. Induksi partusa. Gagang laminaria:
beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis servikalis dengan
tujuan merangsang fleksus frankenhauser)b. Amniotomi: pemecahan
ketubanc. Oksitosin drip:pemberian oksitosin menurut tetesan per
infuse.C. BENTUK PERSALINAN1. Persalinan spontanBila persalinan
seuruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jlan
lahir.2. Persalinan buatanBila perslinan dengan bantuan tenaga
diluar misalnya ekstraksi dengan farceps atau dilakukan operasi
section caesarea.3. Persalinan anjuranBila kekuatan yang diperlukan
untuk persalinan ditimbulkan dari lur dengan rangsangan, misalnya
pemberian pitocin atau prostaglandin dan pemecahan ketuban.D.
ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN UMUR KEHAMILAN1. Abortus Adalah
terhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup, berat janin
dibawah 1000 gram dan tua kehamilan dibawah 28 minggu.2. Partus
prematurus Adalah persalinan dari hasil konsepsi pada kehhamilan
28-36 minggu, janin dapat hidup tetapi premature, berat janin
antara 1000-2500 gram.3. Partus maturus atau atermAdalah partus
pada kehamilan 37-40 minggu, janin matur, berat badan diatas 2500
gram.4. Partus post maturus ( seratinus )Adalah persalinan yang
terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu persalinan yang ditaksir5.
Partus presipitatusAdalah partus yang berlangsung cepat, mungkin
dikamar mandi, dsb.6. Partus percobaanAdalah suatu penilaian
kemajuan persalinan untuk memperoleh bukti tentang ada atau
tidaknya disproporsi sefalopelvik.E. TANDA-TANDA PERSALINAN1.
Tanda-tanda permulaan persalinana. Lightening atau settling atau
dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama
pada primigravida, pada multipara tidak begitu kentara.b. Perut
kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.c. Perasaan sering atau
susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah
janin.d. Perasaan sakit perut dipinggang oleh adanya
kontraksi-kontraksi lemah dari uterus, kadang-kadang disebut false
labor painse. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya
bertambah (bloodyshow)2. Tanda-tandaa in-partua. Resiko sakit oleh
adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur.b. Keluar
lender bercampur darah (show) yang lebih banyak karena
robekan-robekan kecil pada serviks.c. Kadang-kadang ketuban pecah
dengan sendirinya.d. Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan
pembukaan telah ada.Seperti yang telah dikemukakan. Factor-faktor
yang berperan dalam persalinan adalah:1) Kekuatan mendorong janin
keluar (power)a) His (kontraksi uterus)b) Kontraksi otot-otot
dinding perutc) Kontraksi diafragmad) Ligamentous action terutama
ligamentum rotundum2) Factor janin (passanger)3) Factor jalan lahir
(passage)4) Psikologis ibu5) PenolongF. MEKANISME PERSALINAN1. Kala
persalinanProses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu:a. Kala I
(kala pembukaan)Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur
darah (bloody show), karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan
mendatar (effacement).Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase,
yaitu:1) Fase laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat,
smapai pembukaan 3 cm berlangsung 7-8 jam.2) Fase aktif:
berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase:a) Periode
akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.b) Periode
dilatasi maksimal (steady): selama 2 jampembukaan berlangsung cepat
menjadi 9 cm.c) Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam
waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap.b. Kala II (kala
pengeluaran janin)Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir,
kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala
janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilan tekanan
pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektores menimbulkan
rsa mengedan, kare atekana pada rectum, ibu mersa seperti mau buang
air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin
yang mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan
his mengedan yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh
seluruh badan janin. Kala II pada primi 1 dan pada multi 1 jam.c.
Kala III (kala pengeluaran uri)Setelah bayi lahir, kontraksi rahim
istirahat sebentar. Uterus terba keras dengan fundus uteri setinggi
pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2x sebelumnya.
Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan pengeluaran uri.
Dalam waktu 5-10 menit seluruuh plasenta terlepas. Terdorong ke
dalam vagina dan akan lahir spontan dengan sedikit dorongan dari
atas simfisis atau fundus uteri, seluruh proses biasanya
berlangsung 15-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluara plasenta
biasanya disertai dengan darah kira-kira 100-200 cc.d. Kala IV
(kala pengawasan)Adalah pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan
uri lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya
perdarahan post partum.Lamanya persalinan pada primi dan multi
adalah :1) Kala I: Primi (13 jam) dan multi (7 jam)2) Kala II:
Primi (1 jam) dan multi ( jam)3) Kala II: Primi ( jam) dan multi (
jam)2. Mekanisme persalinanPada mingu-minggu terakhir kehamilan,
segmen bawah rahim meluas untuk menerima kepala jani, terutama pada
primi dan juga pada multi pada saat-saat partus mulai. Untunglah
bahwa hampir 96% janin adalah letak kepala.Pada letak belakang
kepala (LBK) dijumpai pula:a. Ubun-ubun kecil kiri depan= 58%b.
Ubun-ubun kecil kanan depan= 23%c. Ubun-ubun kecil kanan belakang=
11%d. Ubun-ubun kecil kiri belakang= 8%Referensi:Mochtar rustam,
1998. Synopsis obstetric. Jakarta : EGCBagian obstetric,
Ginekologi, 2005. Obstetri Fisiologis, Jakarta : EGC Prawirohardjo
Sarwono, 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina PustakaASUHAN
KEBIDANAN IBU BERSALINPada Ny. W G II PI A0 hamil 39 minggu dengan
Persalinan NormalDi Ruang VK Bersalin RSUD ULIN
BanjarmasinPENGKAJIANTanggal pengkajian: 8 Agustus 2012Nama
Mahasiswa : Silvia AstutyJam: 20.50 WITANIM : 712403S10567No RMK :
1-00-50-94A. SUBYEKTIF1. Identitas a. Identitas PasienNama : Ny.
WUmur : 37 tahunAgama: IslamSuku/ Bangsa:
Banjar/IndonesiaPendidikan : Perguruan TinggiPekerjaan : GuruAlamat
: Kelayan Ab. Identitas Penanggung Jawab/ SuamiNama : Tn. AUmur :
38 tahunAgama: IslamSuku/ Bangsa: Banjar/IndonesiaPendidikan :
SMAPekerjaan : SwastaAlamat : Kelayan A2. Alasan Datang Kerumah
sakitIbu mengatakan ingin melahirkan.3. Keluhan Utama Ibu
mengatakan hamil anak ke dua, hamil cukup bulan (9 bulan ),
mengeluh merasakan mules-mules dari pagi tadi jam 10.00 WITA, serta
keluar lender bercampur darah sejak tanggal 6 agustus 20124.
Riwayat Kesehatana. Riwayat kesehatan dahulu Ibu mengatakan
sebelumnya tidak pernah menderita penyakit menular, menurun,
menahun seperti jantung, asma, TBC, ginjal, DM, malaria,
HIV/AIDS.b. Riwayat kesehatan sekarangIbu mengatakan sekarang tidak
menderita penyakit menular, menurun, menahun seperti jantung, asma,
TBC, hipertensi, ginjal, DM, malaria, HIV/AIDS, cacat fisik
psikologis.c. Riwayat kesehatan keluargaIbu mengatakan dalam
keluarga baik dari pihak ibu maupun suami, tidak ada menderita
penyakit menular, menurun, menahun seperti jantung, asma,
hipertensi, TBC, ginjal, DM, malaria, HIV/AIDS, cacat fisik
psikologis, kembar.5. Riwayat Obstetria. Riwayat
menstruasiMenarche: 13 tahunSiklus: 28 hariLama: 7 hariBanyaknya
darah: 2-3x ganti pembalutBau: amisWarna: merah pekatKonsistensi:
cairDismenorhoe: tidak adaFlour Albus: tidak adaHPHT: 06-11-2011TP:
13-08-2012b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang laluAnak
ke-Th. LahirUmur KehamilanJenis PersalinanPenolongTempatPenyulit
NifasJK/PB/BBKead. Skrg
122005Ini 40 mingguSpt BKBidan BPSTidak adaPerempuan / 52cm/
3200gramHidup
c. Riwayat kehamilan sekarang1) Hamil yang kedua dengan usia
kehamilan 39 minggu.2) HPL : 13-08-20123) Periksa sebelumnya di
BPSTM I: 1 kali keluhan mual muntah terapi B6, B12TM II: 2 kali
Keluhan pusing terapi calk, etabion, caviplex.TM III: 1 kali tidak
ada keluhan terapi calk, verfital4) Status TT TT I: 24 mingguTT II:
28 minggu5) Gerakan janin pertama terasa UK 20 minggu, gerakan
sekarang kuat.6) Tidak ada kebiasaan Ibu/keluarga yang berpengaruh
negative terhadap kehamilannya seperti merokok, narkoba, alcohol,
minum jamu, dll.7) Rencana persalinan di Bidan8) Penyuluhan yang
pernah didapat yaitu pemenuhan nutrisi dan cara mengkonsumsi tablet
tambah darah, tanda-tanda persalinan.6. Riwayat KBIbu mengatakan
pernah menggunakan Pil KB selama 6 tahun dan berhenti sejak 1 tahun
yang lalu karena ingin hamil.7. Riwayat PerkawinanNikah 1 kali,
umur 27 tahun, dengan suami umur 28 tahun, lama pernikahan 10
tahun.8. Pola Kebutuhan Sehari-hari (sebelum hamil/sekarang)a. Pola
Nutrisi1) Sebelum hamil: Ibu makan nasi, ikan, tempe dan sayur 1
porsi 3 kali sehari. Dan minum 7 8 gelas sehari2) Sekarang: Ibu
makan nasi, ikan, tahu tempe dan sayur 1 porsi 2 kali sehari.
Dengan lebih banyak sayur dan ditambah susu. Minum 7 8 gelas
sehari.b. Pola Eliminasi1) Sebelum hamil: Ibu BAK : 3 4 kali
sehari, dengan warna urin kuning jernih, bau pesing dan tidak ada
masalah. BAB : 1 kali sehari dengan feses yang lembek dan warna
kecoklatan.2) Sekarang: Ibu BAK 4-6 kali sehari dengan warna urin
kuning jernih, bau pesing dan tidak ada masalah. BAB : kali sehari
denan feses yang lembek dan warna agak kehitaman.c. Pola
Aktivitas1) Sebelum Hamil: Ibu melakukan aktivitas guru2) Sekarang
: Ibu melakukan aktivitas seperti biasa tetapi banyak dibantu oleh
orang laind. Pola Istirahat1) Sebelum hamil: Ibu tidur siang jarang
paling 1 jam sehari. Dan tidur malam 5 6 jam sehari.2) Sekarang :
Ibu tidur siang 1 2 jam sehari. Dan tidur malam 6 7 jam sehari.e.
Personal Hygiene1) Sebelum Hamil: Ibu mandi 2 kali sehari dan
mengganti pakaian dalam setiap selesai mandi.2) Sekarang : Ibu
mandi 2 3 kali sehari dan mengganti pakaian dalam jika merasa basah
atau tidak nyaman.f. Pola seksual1) Sebelum hamil: 2x/ minggu2)
Sekarang: 1x/ minggu9. Psikososial Spirituala. Tanggapan dan
Dukungan keluarga terhadap kehamilannya sangat baik.b. Pengambilan
keputusan dalam keluarga dilakukan secara bersama-sama.c. Ibu
mengatakan selalu sholat 5 waktu.d. Lingkungan yang berpengaruh1)
Ibu mengatakan dalam kehamilan ini mengadakan selamatan.2) Ibu
mengatakan tinggal dengan suami.3) Ibu mengatakan tidak memiliki
hewan peliharaan.4) Ibu mengatakan memasak sayur/daging dengan
benarB. OBJEKTIF1. Pemeriksaan Umuma. keadaan umum: Baikb.
kesadaran: Compos mentis c. Cara berjalan: Normald. tanda-tanda
Vital: TD: 110/70mmHgNadi: 80x/mntRR: 20x/mntSuhu: 36 Ce. TB:
155cmf. BB sebelum/skrg: 48 kg / 55 kgg. LILA: 23,5 cm2.
Pemeriksaan Khusus/ Status Obstetria. Inspeksi1) Kepala:Persebaran
rambut merata, tidak ada ketombe, rambut rontok, kepala tidak ada
lesi, tidak ada odema2) Muka:Tampak simetris, tidak ada oedema,
tidak ada cloasma gravidarum, tidak pucat.3) Mata :sclera tidak
ikterus, konjungtiva tidak anemis.4) Hidung:Tampak simetris, tidak
ada sekret, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung.5)
Mulut:Tampak simetris, tidak pucat, bibir lembab, lidah bersih, ada
caries pada gigi, gusi tidak berdarah.6) Telinga : simetris, tidak
ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran.7) Leher: tampak
simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid dan vena
jugularis8) Dada:Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada,
payudara simetris, puting susu menonjol, tampak hiperpigmentasi
aerola mammae.9) Perut:Tampak membesar ke depan, tidak tampak
striae, tampak linea nigra, tidak ada bekas luka operasi.10)
Ekstremitas atas:Tampak terpasang infus, tidak oedema, tidak
cianosis.11) Ekstremitas bawah : Tidak terpasang infus, tidak ada
oedema, tidak cianosis12) Genitalia: Tidak ada varises, tampak
lendir bercampur darah,13) Anus: Tidak ada hemoroidb. Palpasi1)
Leher: tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid2) Mammae: tidak
teraba benjolan, ASI belum Keluar3) Abdomen:a) Leopold I: Tinggi
Fundus Uteri 3 jari dibawah Prx (31cm)(teraba bulat, lunak dan
tidak melenting (bokong)).b) Leopold II: Punggung kanan(bagian
kanan ibu teraba bagian memenjang dan keras (punggung) dan bagian
kiri ibu teraba bagian terkecil janin (ekstrimitas).)c) Leopold
III: presentasi kepala(teraba bagian bawah perut ibu teraba bulat,
keras dan sulit digerakkan).d) Leopold IV: 3/5(kepala sudah masuk
PAP (divergen).TFU: 3 jari di bawah xypodeus (31 cm)TBJ: 3100
gramHis: 2 x 10 menit / 25-30c. AuskultasiDJJ : 140 x/menitPuntum
maximum: terdengar jelas dan teratur pada perut ibu di bawah pusat
bagian kanand. PerkusiCek Ginjal : normal, kiri kanan negative
(-/-)Reflek patella: normal, kiri kana positif (+/+)3. Pemeriksaan
Penunjanga. Hb : 12,3 gr%Reduksi : -Albumin: -b. Pemeriksaan dalam
VT ( pukul 22.40 WITA ) : Portio lunak tipis, pembukaan 4 cm,
ketuban (+), Kepala H I C. ASSESMENTG II PI A0 , hamil 39 minggu,
in partu kala I fase aktif, Janin Tunggal Hidup Intra Uteri,
punggung kanan, presentasi kepalaD. PLANNINGa. Beritahu ibu hasil
pemeriksaan, agar ibu mengetahui kondisi dirinya dan bayinyab.
Berikan asuhan sayang ibuc. Memantau kemajuan persalinan dengan
partografd. Lakukan 58 langkah APNTINDAKANRASIONALISASIEVALUASI
1. memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarganya2.
memberikan asuhan sayang ibu pada pasien, yaitu:a. memberikan
makanan dan minman untuk menambah tenaga ibu.b. memberikan dukungan
moril & motivasi pada ibu dalam menghadapi persalinan 3.
Mengobservasi kemajuan persalinan dengan menggunakan partografHak
hak pasien untuk memperoleh informasi untuk kondisi dan keadaan apa
yang dia alami (Sarwono, 2008)Makanan dan asupan cairan yang cukup
selama persalinan akan memberikan lebih banyak energy dan mencegah
dehidrasi. Dehidrasi mempelambat kontraksidan membuat kontraksi
menjadi tidak teratur sehingga kurang efektif.Banyak hasil
menunjukan apabila ibu diperhatikan & diberikan dukungan selama
proses persalinan, ibu akan merasa aman, nyaman, & persalinan
dapat berlangsung lebih baik (Enkin, et all, 2000)Mengobservasi
dengan menggunakan partograf bertujuan untuk: mencatat hasil
observasi& kemajuan persalinan, mendeteksi apakah proses
persalinan berjalan normal, data pelengkap (APN, 2007)Informasi
telah disampaikan, ibu dan keluarga telah memahami apa yang
disampaikan yaitu:1. Keadaan umum: baik2. Tanda-tanda
vital:TD:110/70 mmHg
N:80x/menit
R:20x/menit
T:36,5C
Ibu sudah minum air teh hangat dan air putihIbu nampak
tenangPasien sedang dalam observasi, meliputi:a. Denyut jantung
janin setiap jamb. Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap
jamc. Nadi setiap jamd. Pembukaan servix setiap 4 jame. Penurunan
bagian terbawah janin 4 jamf. TD dan Suhu setiap 4 jam.
CATATAN PERKEMBANGANHari/tanggal: Rabu, 8 agustus 2012Jam:
22.40S: ibu mengatakan merasakan mules yang lebih seringO:TTV:TD:
110/70 mmHgNadi: 88 x/menitSuhu: 36,5 cRR: 23 x/menitHis: 4x10
lamanya 38-40DJJ: 140 x/menitVT: Portio lunak tipis, pembukaan 8
cm, ketuban (+), kepala H1A: GIIPIA0 Hamil 39 minggu Kala I Fase
Aktif Janin Tunggal Hidup Intra UteriP:1. Bantu ibu mengatur posisi
yang nyaman2. Anjurkan ibu agar istirahat3. Observasi tanda-tanda
inpartu4. Siapkan alat-alat dan obat-obatan yang diperlukan dalam
proses persalinanNoTindakanRasionalisasiEvaluasi
1.23.4.membantu ibu untuk mengatur posisi yang
nyamanmenganjurkan ibu untuk istirahatmengobservasi tanda-tanda
inpartu, meliputi:a. rasa sakit karena adanya his yang datang lebih
kuat, sering, dan teraturb. keluar lendir bercampur darahc. kadang
ketuban pecah sendirid. pada pemeriksaan dalam servix mendatar&
ada pembukaanMenyiapkan peralatan persalinan, yakni :- Partus set-
Hetting set- Karet tali pusat- Betadine- Oxytosin- Lidocain- Spuit
3cc dan 5ccIbu dianjurkan untuk tidur miring kiri untuk mencegah
tertekannya vena cava inferior & pembulug darah lain sehingga
janin tidak mengalami hipoksia (APN, 2008)Istirahat bertujuan untuk
menjaga keseimbanagn mental, emosional, kesehatan, & menurunkan
aktivitas kerja sistem organ tubuh sehingga dapat segar kembali
(KDPK untuk kebidanan, 2008)Tanda tanda inpartu diawasi untuk
meningkatkan kesiagaan penolong bahwa ibu sedang mendekati waktu
bersalin. Dengan mengingat tanda tanda inpartu ini seorang penolong
dapat memberikan konseling& bimbingan antisispasi yang tepat
(Varney, 2008)Pastikan bahwa semua peralatan dan bahan-bahan
tersedia dan berfungsi dengan baik, semua peralatan dalam partus
set harus steril.(APN, 2008)Ibu mengambil posisi tidur miring
kiriIbu bersedia untuk istirahat meski perutnya terasa semakin mIbu
berada dalam observasiPeralatan persalinan sudah disiapkan
CATATAN PERKEMBANGANHari/Tanggal: Rabu, 8 agustus 2012Jam :
23.20 WITAS: ibu mengatakan mulasnya bertambah seringO: Keadaan
umum: BaikKesadaran: ComposmentisTTV:TD: 120/70 mmHgNadi: 90
x/menitSuhu: 36,7 cRR: 23 x/menitHis: 5 x 10 menit lamanya
40-45DJJ: 138 x/menitVT: pembukaan 10 cm, ketuban (-), kepala H3
(1/5)A: GIIPIA0 Hamil 39 minggu, Inpartu Kala II Janin Tunggal
Hidup Intra Uterin P:1. Lakukan 58 langkah APN2. Ajarkan ibu cara
mengedan yang baikTINDAKANRASIONALISASIEVALUASI
1. memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarganya2.
mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala II3. pastikan
perlengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan .4. pakai celemek5.
melepas dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan
dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan dengan
handuk yang bersih dan kering6. pakai sarung tangan DTT pada tangan
yang akan digunakan untuk periksa dalam7. masukkan oksitosin
kedalam tabung suntik8. periksa DJJ setelah kontrkasi9. membimbing
dan mengajarkan ibu cara mengedan yang baik : a. membantu ibu
mencari posisi yang nyaman b. menganjurkan ibu untuk meneran
mengikuti dorongan ilmiah c. waktu meneran pandangan keperut tangan
dipaha kemudian tarik nafas terus ejankan seperti orang BAB (kearah
pantat)10. Ketika kepala berada didiameter 5-6 cm didepan vulva,
lindungi perineum dengan tangan kanan dilapisi kain dan satu tangan
menahan defleksi kepala. Anjurkan ibu meneran hingga lahirlah
berturut-turut kepala, dahi, hidung, mulut, dagu- Cek lilitan tali
pusat dan tunggu kepala melakukan putaran paksi luar- Memegang
kepala bayi secara biparental untuk melahirkan bahu, menarik lembut
kearah bawah dan luar untuk melahirkan bahu- Setelah bahu lahir,
melakukan sangga susur melahirkan badan dan tungkai 11. Melakukan
penilaian segera BBL yaitu : apakah bayi segera menangis, bergerak
aktif dan warna kulit kemerahan 12. Melakukan palpasi abdomen -
Menyuntikkan oxitosin secara IM 1/3 paha luar - Menjepit tali pusat
dengan klem minimal 2-3 cm dari pusat bayi - Memotong tali pusat-
Mengganti handuk bayi yang basah dengan yang kering- Segera
menyusukan bayi kepada ibu13. Pindahkan klem penjepit pada tali
pusat sekitar 5-10 cm dari vulva- Diletakkan satu tangan diatas
perut ibu, ditepi ujung sympisis untuk mendeteksi, tangan lain
menegangkan tali pusat- Setelah uterus berkontraksi tegangkan tali
pusat kearah bawah sambil tangan lain dorso cranial secara
hati-hati- Lihat tanda-tanda plasenta lepas seperti semburan darah,
tali pusat memanjang, uterus membundar. Tunggu timbul kontraksi
lakukan peregangan tali pusat14. Setelah plasenta lahir berada
didepan vulva, melahirkan plasenta dengan kedua tangan mencekap
plasenta kemudian putar plasenta searah jarum jam hingga selaput
ketuban terpilin (simpun)15. Melakukan masasse uterus dengan cara
mengelus peruthak-hak pasien untuk memperoleh informasi untuk
kondisi dan keadaan apa yang di alami. Untuk memastikan bahwa ibu
sudah saatnya melahirkanPastikan bahwa semua peralatan bahan dan
obat-obatan berfungsi dengan baik, semua peralatan dalam partus set
harus sterilUntuk menghindari terkontaminasi dengan darah dan untuk
perlindungan diriUntuk mencegah terjadinya perlukaan pada pasien,
cuci tangan untuk membersihkan dan menghilangkan kumanUntuk
menghindari langsung kontak darah dan perlindungan diri,
menggunakan sarung tangan DTT untuk mencegah terjadinya infeksi
yang diakibatkan oleh kumanMempermudah pekerjaan kitaUntuk menilai
dan mengambil tindakan yang sesuai, jika DJJ tidak normal, periksa
DJJ dilakukan pada saat relaksasi supaya hasilnya dalam batas
normal (120-160 x/m)Untuk memperlancar persalinanIbu dapat
melahirkan bayinya pada posisi apapun kecuali pada posisi
terlentangPembukaan lengkap beritahukan pada ibu hanya dorongan
ilmiah yang mengisyaratkan ia untuk meneran dan istirahat diantara
hisUntuk mempermudah dan mempercepat kelahiran bayiPada saat
melakukan manajemen aktif kala II tujuan tangan kanan diletakkan
diperinium adalah untuk menahan agar tidak terjadi rupture yang
spontan pada perineum, dan tangan kiri menahan defleksi kepala
terlalu cepatMencek lilitan tali pusat sangat penting dilakukan
karena pada bayi yang terdapat lilitan tali pusat sulit untuk
dilahirkan, sebab dapat mempengaruhi penurunan janin dan
kemungkinan terjadi asfiksia karena lilitan tali pusat yang erat
pada leher bayi dapat mempengaruhi pernafasan bayi.Melahirkan bahu
bayi secara berhati-hati secara biparental untuk dapat memudahkan
penolong untuk melahirkan bahu bayiMelahirkan badan dan tungkai
dengan cara sanggah susur bertujuan untuk mengendalikan kelahiran
siku, tangan, badan dan tungkai bayi saat melewati perineum agar
tidak terjadi rupture yang berlebihanBertujuan untuk mengetahui
apakah terjadi kelainan dan dapat mengetahui tindakan segera yang
harus dilakukan untuk menyelamatkan bayiPalpasi abdominal segera
setelah bayi lahir Untuk memastikan janin tunggal, tidak ada bayi
lain dalam uterus ( APN, 2008).Oksitosin merangsang fundus uteri
untuk berkontraksi denagn kuat dan efektif sehingga dapat memantu
pelepasan plasenta dan mengurangi kehilangan darah (APN, 2008)-
Menjepit dan memotongkan tali pusat agar memutuskan hubungan bayi
dengan plasenta kemudian mengganti handuk bayi yang basah dengan
yang kering dan baru agar dapat menjaga kehangatan tubuh bayi-
Melakukan IND agar dapat memberikan sentuhan kulit dari ibu kebayi
yang dapat menambah ikatan batin antara ibu kebayi yang dapat
mengurangi rasa kesakitan ibu serta dapat mencegah hipotermi pada
bayiMemegang tali pusat lebih dekat ke vulva akan mencegah avulsi
(APN, 2008)Peregangan tali pusat secara perlahan untuk mebantu
lahirnya plasenta, dan satu tangan mendorong uterus ke arah dorso
kranial untuk mencegah terjadinya inversio uteriTanda plasenta
lepas :- Abdomen membundar- Tali pusat memanjang- Keluar semburan
darahMelahirkan plasenta dengan cara memutar searah bertujuan agar
plasenta beserta selaput ketuban lahir lengkap, sebab selaput
ketuban mudah rapuh, yang dapat menyebabkan perdarahan, karena sisa
plasenta atau selaput ketuban yang tertinggal diuterusMassase
uterus untuk memastikan uterus tetap berkontraksi sehingga tidak
terjadi perdarahanIbu dalam keadaan sehat, pembukaan sudah lengkap
maka waktunya ibu untuk melahirkanDor-an, tek-nus, per-jol, vul-ka
sudah adaSemua perlengkapan sudah lengkap- Menggelar kain diperut
ibu- Menyiapkan oksitosin dan alat suntik steril sekali pakai dalam
partus set.Celemek sudah terpasangJam tangan sudah terlepas, sudah
cuci tangan dan mengeringkan dengan handuk bersihPemeriksaan : 10
cm ( lengkap ), ketuban (+)Oksitosin sudah dimasukkan dalam partus
setDJJ baik 138 x/mIbu mengerti dan nurut apa yang disuruh
bidan.Ibu mengambil posisi miring kiri selama belum ada dorongan
meneran Ibu mengedan dengan baik dengan posisi litotomi dan
beristirahat diantara his Ibu mengedan sesuai yang diajarkanIbu
mengedan dengan baik hingga lahirlah kepalaTidak ada lilitan tali
pusatBahu depan, bahu belakang lahir dan tidak ada distosia
bahuBadan lahir dengan terkendali Segera menangis pukul 23.35 WITA
dengan apgar score 8,9,10 .Jenis kelamin perempuan, BB 3000 gr, PB
51 cm, anus (+)Palpasi telah dilakukan, Janin tunggal dan Tidak ada
janin ke-2Oxytosin sudah diberikan 1 menit sesudah bayi lahir Tali
pusat telah dijepit, dipotong dan di ikatBayi telah diberikan
selimut yang baru dan keringBayi segera di dekatkan pada ibu dan
bayi dapat menyusuTali pusat ditegangkan sambil tangan yang satunya
dorso kranialPlasenta lahir lengkap beserta selaputnya pada pukul
23.45 witaKontraksi uterus baik, fundus teraba keras
CATATAN PERKEMBANGANHari/Tanggal: Rabu, 8 Agustus 2012Jam:
23.50S: Ibu telah melahirkan 15 menit yang lalu dan masih merasakan
mules.O:Keadaan Umum: BaikKesadaran:composmentisTTV:TD: 110/80
mmHgNadi: 84 x/menitRR: 24 x/menitSuhu:36,5 cTFU: 2 jari dibawah
pusatKontraksi : Baik dan teraba kerasBlass: kosongA: PIIA0 kala
IVP:1. Awasi keadaan umum ibu2. Awasi kontraksi uterus3. Awasi
perdarahan4. Awasi luka perinium5. Menganjurkan ibu melakukan
massaseTINDAKANRASIONALISASIPLANNING
a. Melakukan penjahitan pada luka bekas ruptureb. Membersihkan
ibu dan tempat persalinan serta peralatan bekas pakai
(dikontaminasi) dan memberikan rasa nyamanc. Menganjurkan ibu cara
masase yaitu dengan telapak tangan pada perut ibu dengan gerakan
melingkar hingga uterus berkontraksi(fundus menjadi keras)d.
Melakukan pemantauan selama 2 jam post partum yaitu tiap 15 menit
dalam 1 jam tiap 30 menit dalam 1 jam kedua pasca persalinanAgar
dapat mempersatukan jaringan yang luka sehingga proses penyembuhan
luka cepat dan menhindari terjadinya infeksi Untuk menjaga
kebersihan dan kenyamanan ibu adalah- Membersihkan ibu pada bagian
yang terkena kotor- Membantu ibu mengenakan popok dan gurita serta
baju ibu- Membersihkan tempat bersalin dengan larutan klorin 50 o/o
dan air bersih- Memberikan rasa nyaman pada ibu untuk mobilisasi
bertahap- Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Ekslusif 6 bulan
tanpa makanan tamabahanMasase uterus untuk memastikan uterus tetap
berkontraksi sehingga tidak terjadi perdarahanPemantauan 2 jam
pasca persalinan sangat penting sebab sebagian besar kesakitan dan
kematian disebabkan oleh perdarahan dan eklamsia serta infeksi
sehingga perlu dipantau ketatHeacting sudah dilakukan pada mukosa
vagina dengan jahitan jelujurIbu sudah bersih dan rapiPeralatan
sudah di dekontaminasiIbu mengerti cara masase uterus dan fundus
teraba keras Hasil pemantauan dimasukkan dalam tabel pemantauan
kala IV
Tabel pemantauan kala IV
Jam KeWaktu Tekanan darahNadi Suhu Tinggi Fundus UteriKontraksi
uterusKandung kemihDarah yang keluar
123.55110/808836,52 jari dibawah pusatBaik Kosong Normal
00.10110/80882 jari dibawah pusatBaikKosongNormal
00.25110/80882 jari dibawah pusatBaikKosongNormal
00.40110/80882 jari dibawah pusatBaikKosongNormal
201.10100/808436,52 jari dibawah pusatBaikKosongNormal
01.40100/80842 jari dibawah pusatBaikKosongNormal
e. Memberikan penyuluhan sekitar tentang hal-hal yang bisa
dilakukan ibu terhadap dirinya dan bayinya - Perawatan luka bekas
melahirkan. Agar ibu selalu menjaga personal hygine, cebok dengan
air bersih dan mengalir, mengganti celana dalam sesering mungkin -
Selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan bervariasi setiap
hari, agar dapat menjaga kualitas ASIf. Merendam alat bekas pakai
dalam larutan klorin 0,5 o/o selama 10 menit lalu dengan air sabun
bilas dengan air bersih dan mengalir, setelah itu sterilkan alat
partus dalam aotuclap selama 20 menitMelengkapi partografMemberikan
pendidikan kesehatan pada ibu agar dapat menjadi pedoman ibu ketika
ibu sudah keluar dari rumah sakitMencegah terjadinya
infeksiMengumpulkan informasi tentang kemajuan persalinan dengan
mendeteksi adanya masalah dalam persalinanIbu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan bidan dan bersedia melakukannyaSemua alat
telah disterilkanPartograf telah dilengkapi