1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Negara Indonesia merupakan Negara agraris, sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani sehingga tanaman sayuran sebagai asupan pokok nutrisi tubuh dapat di perbaiki dengan mengkonsumsi sayuran. Karena sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, protein nabati dan serat. Asupan gizi yang cukup maka segala penyakit yang membahayakan tubuh dapat di hindari. Kebutuhan sayuran yang terus meningkat berbanding lurus dengan nilai ekonomisnya yang semakin tinggi. Namun, kenaikan ini tidak di imbangi dengan pertambahan luas lahan yang di gunakan untuk penanaman sayuran. Hal ini menjadi kendala, Pertama di wilayah perkotaan yang memiliki ketebatasan lahan kosong. Oleh karena itu, di perlukan suatu system penanaman yang dapat menghemat penggunaan lahan, tetapi mampu memproduksi sayuran yang sehat dan berkualitas. Penanaman dalam polybag, pot dan monokultur merupakan salah satu metode untuk mengimbangi keadaan tersebut. Hal ini karena metode tersebut tidak memerlukan lahan yang luas. Selain itu, produksi yang di hasilkan bisa lebih besar dan lebih berkualitas di bandingkan menggunakan lahan yang luas. Strategi 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Negara Indonesia merupakan Negara agraris, sebagian besar penduduknya
bermata pencaharian sebagai petani sehingga tanaman sayuran sebagai asupan
pokok nutrisi tubuh dapat di perbaiki dengan mengkonsumsi sayuran. Karena
sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, protein nabati dan serat. Asupan gizi
yang cukup maka segala penyakit yang membahayakan tubuh dapat di hindari.
Kebutuhan sayuran yang terus meningkat berbanding lurus dengan nilai
ekonomisnya yang semakin tinggi. Namun, kenaikan ini tidak di imbangi dengan
pertambahan luas lahan yang di gunakan untuk penanaman sayuran. Hal ini menjadi
kendala, Pertama di wilayah perkotaan yang memiliki ketebatasan lahan kosong.
Oleh karena itu, di perlukan suatu system penanaman yang dapat menghemat
penggunaan lahan, tetapi mampu memproduksi sayuran yang sehat dan berkualitas.
Penanaman dalam polybag, pot dan monokultur merupakan salah satu metode
untuk mengimbangi keadaan tersebut. Hal ini karena metode tersebut tidak
memerlukan lahan yang luas. Selain itu, produksi yang di hasilkan bisa lebih besar
dan lebih berkualitas di bandingkan menggunakan lahan yang luas. Strategi
pertanian organik adalah memindahkan hara secepatnya dari sisa tananman, kompos
dan pupuk kandang menjadi biomasa tanah. Selanjutnya, hara tersebut akan diserap
oleh tanaman.
Penanaman secara organik yang memanfaatkan kotoran sapi, kambing, atau
ayam serta kompos sebagai pupuk juga mampu meminimalisasikan biaya produksi.
Selain itu penggunaan biopestisida atau pestisida alami yang merupakan tujuan
utama yang di minati masyarakat. Karena masyarakat sudah mulai menyadari
pentingnya kesehatan dan menghindari produk sayuran yang mengandung residu
bahan kimia.
1
1.2 TUJUAN
Praktek kerja usaha ini kami laksanakan bertujuan untuk mengetahui seberapa
dalam luas komoditi sayuran organik sebagai asupan nutrisi tubuh bagi masyarakat
Indonesia dan mengetahui bagaimana cara budidaya sayuran organik dalam pot atau
polybag dalam gcreen house yang benar, mulai dari persiapan median tanam,
mempersiapkan benih, penyemaian, penanaman bibit dalam polybag, pemeliharaan,
panen umumnya. dan sebagai syarat untuk mengikuti akhir semester V di SMKN 1
lalan.
1.3 MANFAAT
1) Manfaat Praktek kerja Usaha adalah sebagai berikut :
2) Kami dapat mengembangkan wawasan dan keterampilan dalam berusaha
khususnya budidaya sayuran organik. Melatih kami untuk belajar
berkomunikasi dengan masyarakat, kami lebih bisa di siplin dan
bertanggung jawab dalam kegiatan setelah pelaksanaan praktek kerja
usaha (PKU).
3) Sebagai bahan informasi tambahan untuk sekolah SMK N 1 LALAN
khususnya Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
2
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TANAMAN BAYAM (Amaranthus sp.)
2.1.1 Sejarah Singkat Tanaman Bayam
Bayam (Amarathus sp.) merupakan tanaman annual (semusim) yang
berasl dari amerika tropis. Dalam perkembangan di amerika latin, bayam di
promosikan sebagai tanaman pangan sumber protein, terutama bagi negara-
negara berkembang. Bayam sebagai sayuran hanya umum di kenal di asia
timur dan asia tenggara sehingga di sebut dalam bahasa inggris sebagai
Chinese Amaranth (Supriatin dan Herliana, 2013).
2.1.2 Botani
Tanaman ini memiliki batang utama yang tegak dengan beberapa
cabang lateral membentuk semak. Tinggi tanaman mencapai 150 cm.
batangnya berair dan kurang berkayu serta berwarna hjau dan ada pula yang
berwarna kemerahan. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas,berwarna
hijau, merah, atau hijau keputihan. Tulang daun jelas, berkisar warna hijau
sampai kemerahan. Bunganya dalam tukal (glomerulus) yang rapat, bagian
bawah duduk di ketiak, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga di
ujung tangkai dan ketiak percabangan. Bunga berbentuk bulir. Bijinya
berwarna hitam, kecil, dan keras (Supriati, dan Herliana, 2013).
2.1.3 Macam -macam Bayam
Menurut Suprihatin dan Herliana (2013), ditingkat konsumen di kenal
dua macam bayam, yaitu:
1) Bayam petik
Cirinya : berdaun lebar, tumbuh tegak besar (hingga 2m), daun
mudanya di masak (pecel,gado-gado, urap atau di goreng setelah di balur
tepung) , biasanya berasal dari jenis A.hybridus (bayam kakap).
3
2) Bayam cabut
Cirinya : ukuranya lebih kecil, di tanam untuk waktu singkat (paling
lama 25 hari), lebih cocok di buat sup encer (sayur bayem dan sayur bobor
), berasal dari jenis A.tricolor yang mempunyai batang kemerah-merahan
atau hijau keputihan. Jenis bayam lainnya, yaitu A.spinosus (bayam duri)
dan A.blitum (bayam kotok ).
2.1.4 Syarat tumbuh
Tanaman bayam dapat tumbuh kapan saja baik pada musim hujan atau
kemarau. Tanaman ini membutuhkan air cukup banyak sehingga paling tepat
di tanam pada awal musim hujan ,yaitu sekitar bulan oktober-november.
Namun ,bayam juga dapat di tanam pada awal musim kemarau , sekitar bulan
maret sampai april , tetepi perlu di lakukan penyiraman secara rutin .
Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan tumbuh baik pada ketinggian
5-2000m dpl. Meskipun mampu di daerah panas dingin, bayam akan lebih
subur jika di tanam di dataran rendah pada lahan terbuka yang udaranya yaitu
agak panas kelembapan udara yang cocok yaitu 40-60%. Bayam sebaiknya di
tanam pada tanah yang gembur yang cukup subur . tekstur tanah yang berat
akan menyulitkan produksi dan panennya. Tanah netral ber-Ph antara 6-7
paling di sukai bayam untuk pertumbuhan optimalnya (Supriatin, dan
Herliana, 2013).
2.1.5 Penanaman
Bayam dapat di tanam di pot yang berasal dari tanah liat, pot kayu, atau
polybag bayam memiliki akar tunggang sehingga sebaik nya pot yag di
gunakan berukuran cukup luas. Bayam dapat di budidayakan dari benih atau
dari potongan batang sampai ke akar. Untuk jenis bayam cabut, penanaman
harus menggunakan biji. Sementara itu, bayam petik bisa menggunakan stek
sepanjang 7-10 cm dari batang akar.
4
2.1.6 Tahap Penanaman dan Perawatan Bayam
Menurut Suprihatin dan Herliana (2013), tahap penanaman dan
perawatan bayam yaitu:
Sebar benih bayam pada wadah plastik yang berisi media campuran tanah
dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 untuk bayam petik,stek
batang bisa langsung ditanam pada media tanah, pasir dan pupuk kandang
dengan perbandingan 1:1.
Jaga kelembapan benih atau stek dengan melakukan penyiraman dan
perlindungan Terhadap sinar matahari.
Lakukan penjarangan atau pemindahan setelah benih mulai berkecambah,
sedangkan bibit stek tidak perlu di pindahkan.
Tanam bibit pada tempat permanen, yaitu setelah bibit memiliki 2-4 daun.
Lakukan penyiaran 1-2 hari terutama jika bayam di tanam pada musim
kemarau. Namun, jika penanaman di lakukan pada tanah kering
penyiraman dapat di lakukan lebih sering sisagar tanaman tidak layu dan
kekeringan.
Berikan pupuk organik untuk menjaga kekurangan unsur hara tanah media
tanam. Dosis pupuk sekitar 0,4 - 0.8 kg/tanam. Pupuk di berikan pada
awal penanaman dan setelah bayam berumur 30 hari.
Lakukan penyiraman untuk menghilangkan tanaman pengganggu yang
dapat menyerab unsure hara tanah sehingga makanan untuk tanaman yang
akan terbagi, pendangiran juga perlu dilakukan untuk menggemburkan
tanah dalam pot dan memperbaiki struktur tanah.
Lindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit dengan pemberian
biopestisida secara rutin sesuai dengan dosis dalam kemasan selain itu,
apa bila terdapat daun yang terkena penyakit atau busuk, segera di buang
atau dicabut.
5
2.1.7 Pemanenan
Lakukan pemanenan 25-35 hari setelah tanam. Cara panen untuk bayam
cabut di lakukan dengan mencabut suluruh bagian tanaman. Sementara itu,
bayam petik di panen dengan memetik daun atau memotong batang nya. Pada
bayam petik, pemanenan bisa di lakukan kira-kira 25-30 hari setelah tanam,
kemudian panen berikutnya 35 hari sekali. Sebaiknya panen di lakukan pada
pagi atau sore hari. Hindari waktu panen pada saat terik matahari.
2.2 TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea aquitica forsk)
2.2.1 Botani
Kangkung ( Ipomoea Aquitika forsk. Atau ipomoea reptans poir1 ),
Merupakan tanaman sayuran yang umum lebih dari satu tahun.
Pertumbuhannya menjalar atau membelit pada tanaman di sekitarnya.
Kangkung merupakan jenis tanaman sayuran daun,termasuk kedalam family
Convolvulaeace. Daun kangkung panjang berwarna hijau keputih-putihan;
merupakan sumber pro vitamin A (supriatin dan herliana 2013).
2.2.2 Syarat tumbuh
Tanaman kangkung mudah tumbuh, terutama di kawasan berair. Syarat
tumbuh sayuran ini memang tidak rewel daerah perairan tawar seperti sungai
kecil,danau,aliran air,kolam, ataupun sawah dapat di jadikan lahan kangkung.
Kangkung mempunyai toleransi terhadap daerah perairan sehingga sebaiknya
tidak menanam kangkung di perairan yang sudah tercemar. Kangkung yang di
tanam di tempat tersebut akan menyerap zat-zat beracun yang terdapat di
dalamnya.
2.2.3 Penanaman
Ada dua jenis penanaman kangkung yang bisa di lakukan, Yaitu
penanaman dalam keadaan kering ( kangkung darat ) dan penanaman dalam
keadaan basah ( kangkung air ). Kedua jenis penanaman ini memerlukan
bahan organik berupa kompos dan air dalam jumlah besar agar kangkung
6
dapat tumbuh dengan subur. Waktu tanam kangkung yang baik adalah musim
hujan untuk kangkung darat dan musim kemarau untuk kangkung air.
Sementara itu, waktu tanam kangkung yang dibudidayakan menggunakan biji
adalah pada musim kemarau.
Pada penanaman kering, kangkumg ditanam pada jarak 5 inci dalam
(12,7 cm) dan di tunjang dengan kayu sanggah. Pada penanaman basah,
biasanya menggunakan potongan kangkung dari batang sampai akar
sepanjang 12 inci (30,48 cm) di tanam dalam lumpur,tanah dan biarkan basah.
Penanaman kangkung dalam pot dapat menggunakan pot plastik atau polybag
dengan menggunakan jenis penanaman kering.
2.2.4 Tahap Penanaman dan Penyemaian Kangkung
Menurut Supriatin dan Herlina (2013) tahap penanaman dan
penyemaian kangkung adalah sebagai berikut:
Semai benih kangkung pada wadah datar berisi media tanah dan kompos
perbandingan 1:1
Pindahkan benih yang sudah berkecambah ke dalam pot plastik atau
polybag. Gunakan media tanam seperti pada penyemaian. Lakukan
penyiraman secara rutin setiap hari terlebih kangkung sangat menyukai
daerah basah.
Berikan pupuk organik setelah 10 hari tanam dengan dosis 40 g/pot
Lindungi tanaman dengan cara memberikan bio pestisida secara rutin.
2.2.5 Pemanenan
Lakukan pemanenan dengan cara mencabut nya untuk jenis kangkung
cabut an memotong nya jika berupa kangkung petik. Pemotongan di lakukan
pada bagian pangkal tanaman sekitar 2cm di atas permukaan tanah. Kangkung
yang berasal dari benih sekitar 30 hari setelah tanam hari. Apabila pucuk
tanaman di petik, cabang dari tepi daun akan tumbuh lagi dan dapat di panen
setiap 7-10 hari .
7
Selain menggunakan biji,kangkung juga dapat di tanam dari kerataan
akar ( potongan akar sampai akar ). Kerataan kangkung di tanam pada pot
atau polybag permanen berisi media kompos dan tanah dengan perbandingan
1:1. Setelah 5-7 hari, daun mulai tumbuh pada batang kangkung. Setelah 25-
30 hari.
2.3 TANAMAN SAWI (Brassica juncea)
2.3.1 Botani
Sawi (Brasicca Juncea) termasuk ke dalam family Cruciferae
merupakan tanaman semusim yang berdaun lonjong, tidak berkrop. Batang
tanaman sawi pendek lebih kecil dari tanaman petsai tanaman ini mempunyai
akar tunggang dengan banyak akar samping dangkal. Bunga nya mirip petsai,
tetapi rangkaian tandan lebih pendek. Ukuran kuntum bunganya lebih kecil
dengan warna kuning pucat spesipik. Gigi nya berukuran kecil dan berukuran
hitam kecoklatan. Biji terdapat dalam kedua sisi dinding sekat polong yang
gemuk. (supriatin dan herlina 2013)
2.3.2 Syarat Tumbuh
Sawi dapat di tanam di dataran tinggi mau pu dataran rendah ( 5-
1200 ). Ketinggian tempat yang memberikan pertumbuhan optimal pada
tanaman sawi 100-500 dpl. Namun umumnya di usahakan orang untuk di
dataran rendah, yaitu di pekarangan. Diladang, disawah, jarang di usahakan di
daerah pegunungan. Sawi termasuk tanaman sayuran yang tahan terhadap
hujan sehingga ditanam sepanjang tahun, asalkan pada saat musim kemarau
disediakan air yang cukup untuk penyiraman. Keadaan tanah yang di
kehendaki adalah tanah gembur, banyak mengandung humus,dan dranase
baik. Drajat keasaman (pH) tanah yang di butuh kan sekitar 6-70.
8
2.3.3 Penanaman
Sawi dapat di perbanyak dengan biji. Biji yang akan di gunakan sebagai
bibit harus di pilih yang berdaya tumbuh baik . biji sawi sudah banyak di jual
di toko-toko pertanian.
2.3.4 Tahap Penyemaian dan Penanaman Sawi
Menurut Supriatin dan Herlina (2013) tahapan penyemaian dan
penanaman sawi adalah sebagai berikut:
Semai benih sawi pada wadah datar berisi media semai tanah dan pupuk
kandang dengan perbandingan 1:1
Jaga kelembapaan wadah yang berisi media semai dengan melakukan
penyiraman pada sore hari sehingga air siraman tidak menguap dan media
tetap lembab.
Pindahkan bibit semai kedalam pot permanen, yaitu setelah daun mulai
bermunculan, kira-kira berjumlah empat helai. Media tanam digunakan
sama dengan media penyemaian.
Lakukan penyiraman sacara intensip pada pagi dan sore hari. Penyiraman
dilakukan dengan menggunakan gembor berlubang halus agar tanaman
yang baru di pindah tidak rusak.
Lakukan penyulaman bila ada tanaman yang mati atau petumbuhannya
terganggu. Lakukan hal ini dengan segera minimal seminggu setelah
tanaman di pindah ke pot permanen agar di peroleh pertumbuhan yang
serempak.
Lakukan pemupukan, kira-kira 10 hari setelah dipindag tanamkan oleh
karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya maka pupuk yang di
berikam sebaik nya mengandung nitrogen tinggi. Pupuk yang
mengandung nitrogen tinggi yaitu pupuk kotoran ayam dengan dosis
200g/pot atau pupuk kompos organik hasil fermentasi.
9
2.3.5 Pemanenan
Lakukan pemanenan setelah tanaman berumur 2 bulan. Pemanenan dapat
di lakukan melalui dua cara, yaitu mencabut seluruh tanaman dengan memotong
bagian batang nya tepat di atas batang nya permukaan tanah dan ada juga yang
memetik daunnya satu persatu. Pemanenan dengan cara memetik daun satu persatu
biasanya di lakukan untuk pemelihara sawi agar bisa tahan lama.
10
3. MATERI DAN METODE
3.1 Materi Prakrin
Materi Praktek Kerja Industri ini yaitu budidaya tanaman Bayam, kangkung
dan Sawi serta pupuk Kompos (Organik).
3.2 Alat dan Bahan Prakrin
Alat-alat yang di gunakan adalah sebagai berikut :
Cangkul : berfungsi untuk membalikan tanah atau menggemburkan
tanah.
Arit/cengkrong : berfungsi untuk membersihkan rumput.
Angkong : berfungsi untuk mengangkut polybag.
Bahan-bahan yang di gunakan sebagai berikut :
Festisida nabati : adalah untuk mengendalikan hama dan penyakit pada
tanaman yang di buat dari obat-obatan secara alami.
Mol/mikro organisme : untuk memberikan Unsur hara pada tanaman, dan untuk
menyuburkan tanah agar tanah menjadi gembur
Polybag : untuk tempat atau wadah media tanah.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang
bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan saat Praktek kerja usaha (
PKU ). Metode ini merupakan upaya mendeskripsikan, mencatat, menganalisa dan
menginterprestasikan kondisi-kondisi yang terjadi. Pengamatan ini tidak menguji
hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa melainkan hanya mendeskripsikan
informasi apa adanya sesuai dengan variable-variable yang diamati (Mardalis,
2008).
11
3.4 Sumber Data Data adalah informasi atau keterangan mengenai sesuatu hal yang berkaitan
dengan tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan dalam praktek kerja usaha (PKU)
ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
a. Data PrimerMenurut Suryabrata (1988), data primer adalah data yang langsung
dikumpulkan oleh peneliti (atau petugas-petugasnya) dari sumber pertamanya.
Data yang diambil meliputi keadaan penduduk, Luas lahan, keadaan goegrafis,
tanaman sawi, kangkung dan bayam, pupuk kompos nabati, bokashi dan mol.
Data ini diperoleh secara langsung dengan melakukan pengamatan dan
pencatatan dari hasil observasi dan wawancara.
ObservasiMenurut Arikunto (2002), observasi dapat di sebut juga pengamatan, yang
meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan
menggunakan alat indera yaitu melalui penglihatan, penciuman, pendengaran,
peraba dan pengecap. Dalam Praktek Kerja Usaha ini, observasi dilakukan
terhadap berbagai hal yang berhubungan dengan budidaya tanaman sayuran
secara organik.
WawancaraWawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti
untuk mendapatkan keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan
muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan. Wawancara ini dapat
digunakan untuk melengkapi data yang di peroleh melalui observasi (Mardalis,
2008). Wawancara pada Praktek Kerja Usaha ( PKU ) ini meliputi survei harga
komoditi sumber pangan dan Holtikultura, kunjungan ke WKPP, kunjungan ke
ketua gapoktan.
b. Data SekunderData sakunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti (Marzuki, 1986). Sedangkan menurut Azwar
(1997), data sekunder dapat berupa data dokumen atau data laporan yang telah
tersedia. Data sekunder dalam penelitian ini di dapatkan dari laporan pemerintah
setempat, jurnal, majalah-majalah, laporan Praktek Kerja Usaha ( PKU ), situs
internet serta kepustakaan yang menunjang penelitian Praktek Kerja Usaha.
12
4. KEADAAN UMUM DAERAH
4.1 Keadaan Geografis Praktek Kerja Usaha
Balai penyuluhan pertanian,perikanan, dan kehutanan Karang Agung Ilir
dengan luas wilayah 147,63 km2 terletak antara 2’412’18 lintang selatan dan 104’22
– 104’43. Bujur timur berada di desa purwa agung kecamatan lalan kapupaten musi
banyuasin provinsi Sumatra selatan dengan batas sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan musi banyuasin 11/taman nasional
sembilang kabupaten msi banyuasin.
Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan pulau rimau kabupaten musi
banyuasin.
Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan banyuasin 11/kabupaten musi
banyuasin.
Sebelah barat berbatasan dengan ibu kota provinsi Sumatra selaan 150km.
Untuk tujuan ke BP3K karang agung ilir tranportasi yang di gunakan adalah:
speed boad, melalui jalur sungai lilin. Jarak antara BP3K karang agung ilir ke ibu
kota kecamatan 20 km dan jarak ke ibu kota kabupaten 270 km, dan dengan kota
provinsi Sumatra selatan 150 km.
4.1.1 Topografi tanah dan keadaan tanah
Keadaan topografi tanah wilayah BP3K karang agung ilir terdiri dari
dataran rendah dengan ketinggian 4m diatas permukaan laut. Keadaan tanah
di wilayah BP3K Karang Agung Ilir sebagian besar merupakan satuan jenis
organosol dan tanah gley humus terutama di daerah dataran rendah yang
tidak jauh dari pengaruh aliran sungai dengan kisaran pH tanah 4-5.
Keadaan gambut di lahan sawah tidak di temukan, lapisan tanah atas
bisa langsung di olah karena kedalam lapisan parit atau senyawa sulpidik
(Fe25) kurang lebih 60cm. Dari permukaan tanah sehingga lahan pasang
surut yang ada di wilayah BP3K karang agung ilir masuk dalam kategori
pasang surut potensial.
13
Iklim di wilayah BP3K karang agung ilir merupakan daerah tropis
dengan suhu 22’c sampai 23’c dengan bulan basah/ curah hujan November-
Februari sedangkan bulan kering Juli- September. Draenase cukup baik
dengan adanya program tata air makro (TAM), para pelaku utama selalu
menjaga kelancaran air dalam rangka pencucian air tanah minimal 2x dalam
satu tahun. dengan melakukan pembersihan saluran tersier dank water.
4.1.2 Luas Lahan Menurut Penggunaan
a) Lahan Pekarangan
Kepemilikan lahan pekarangan dengan luas 0,25ha dijadikan tempat
tinggal/domisili. Komoditi yang di kembangkan adalah berbagai komoditi
seperti, kelapa, buah-buahan, dan ternak serta budidaya ikan
b) Lahan Usaha
Kepemilikan lahan usaha masing-masing pelaku utama 2 (dua) di bagi
menjadi 2 kegiatan yaitu lahan usaha 1:1 ha dan lahan usaha 11:1 ha,
penggunaannya dijadikan sawah untuk kegiatan pertanian padi, dan palawija
serta komoditi lainnya. Padi di tanam di musim hujan (Oktober-Maret) satu
kali dalam setahun dan palawija ditanam setelah panen padi (April-Mei)
untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada table di bawah ini.
7. Rabu 27-08-2014 Persiapan pembuatan pupuk kompos untuk persiapan polybag
8. Kamis 28-08-2014 Pencampuran tanah dengan kompos untuk pembekongan
9. Jum’at 29-08-2014 Kujungan ke WKPP di P9B10. Sabtu 30-08-2014 Administrasi ( penyusunan laporan )
11. Senin 01-09-2014 Pemberian materi tentang pembuatan bokashi
12. Selasa 02-09-2014
Peraktek tentang pembuatan pupuk bokashi dan cara-caranya sebagai berikut : Menyiapkan tempat kemudian yang dialasi terpal, menyiapkan bahan baku seprati : jerami, pupuk kandang, daun chicilia, dikombuzer, dan Bio fertilizer
13. Rabu 03-09-2014 Pembuatan bedengan tanaman14. Kamis 04-09-2014 Melakukan kunjungan keusaha tani, dan
16
No Hari/Tanggal Kegiatan Hambatan
tambak ikan di P9
15. Jum’at 05-09-2014 Melakukan survai harga komoditas pangan sayuran dan di pasar p2
17. Senin 08-09-2014 Pembersihan Grand House dan penanaman sayuran organik
18. Selasa 09-09-2014Pelatihan pembuatan dan pembuatan mol dengan ibu merry dan yuli dari sekayu
19. Rabu 10-09-2014 Kunjungan ke gapoktan di p1b20. Kamis 11-09-2014 Kunjungan ke gapoktan di p8a
21. Jum’at 12-09-2014 Pengisian polybag untuk penanaman sayuran organik
22. Sabtu 13-09-2014 Pembuatan pembekongan untuk cabai dan terong
23. Senin 15-09-2014 Melanjutkan penanaman cabai dan terong pada bekongan
24. Selasa 16-09-2014 Melakukan penanaman sayurnsawi dan grand house
25. Rabu 17-09-2014 Pemberian pupuk padat pada cabai dan pembersihan pupuk kandang
26. Kamis 18-09-2014 Penanaman buah melon
27. Jum’at 19-09-2014 Menyiapkan tempat untuk penanaman buah melon
28. Sabtu 20-09-2014 Administrasi
29. Senin 22-09-2014 Pemberian pupuk kompos pada bedengen
30. Selasa 23-09-2014Melanjutkan pemberian pupuk kandang di bedengan yang akan di yanam cabe dan terong
31. Rabu 24-09-2014 Pengisiaan poiybag untuk penanaman sayuran
32. Kamis 25-09-2014 Pemberian pupuk bokshi pada bedengan
33. Jum’at 26-09-2014Pencampuran pupuk bokashi pada tanah yang akan di gunakan untuk penanaman cabe dan terong
34. Sabtu 27-09-2014 Administrasi
17
No Hari/Tanggal Kegiatan Hambatan
35. Senin 29-09-2014 Pemasangan mulsa pada bedengan
36. Selasa 30-09-2014
Pembuatan pestisida nabati, bahan-bahannya: kencur, kunyit, gula, jahe, sere, brotowali, bakau, bawang merah, bawang putih, temulawak dan lengkuas.kemudian dihaluskan dengan cara di giling menggunakan penggilingan/blender lalu di beri EM4 sebanyak 100 cc / 20 sendok makan kemudian di aduk di simpan dalam drigen tunggu hingga 3 hari untuk di buka kemudian di goncang-goncangkan lagi.
37. Rabu 01-10-2014Menyiram tanaman dua kali sehari pagi dan sore, memindahkan tanaman sawi ke polybag.
38. Kami 02-10-2014 Penanaman sawi dan cabe di bedengan
39. Jum’at 03-10-2014 Penyiraman tanaman di grand house dan di bedengan
40. Sabtu 04-10-2014 Administrasi
41. Senin 06-10-2014 Memindahkan tanaman sawi di polybag ke green house
42. Selasa 07-10-2014 Melanjutkan penanaman sawi43. Rabu 08-06-204 Melanjutkan penanaman sawi
44. Kamis 09-10-2014 Melanjutkan kembali penanaman sawi dan penyiraman tanaman
45. Jum’at 10-10-2014 Melakukan penyusunan tinjauan pusaka
46. Senin 13-10-2014
Penanaman tanaman sawi ke polybag lainnya untuk mempercepat pertumbuhan karena terlalu banyak persemaian di polybag yang sudah ditaburi sawi.
47. Selasa 14-10-2014 Pertemuan di BPP48. Rabu 15-10-2014 Membuat atau menyusun laporan49. Kamis 16-10-2014 Melanjutkan pembuatan laporan50. Jum’at 17-10-2014 Survei harga komoditi pangan sayuran51. Sabtu 18-10-2014 Administrasi52. Senin 20- 10-2014 Penanaman bayam di bedengan
18
No Hari/Tanggal Kegiatan Hambatan
53. Selasa 21-10-2014 Penyiraman tanaman dan ikut pengajian54. Rabu 22-10-2014 Menanam sawi dan penanaman terong
55. Kamis 23-10-2014 Mengikuti kegiatan pelatihan teknis budidaya ternak sapi