LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tahun 2018 ini merupakanmedia formal yang digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja. Maksuddan tujuan penyusunan Laporan Kinerja adalah memberikan informasi mengenaiakuntabilitas kinerja selama periode satu tahun dan saran perbaikan untukpeningkatan kinerja dan akuntabilitas kinerja serta penguatan akuntabilitas kinerja.Pada Perjanjian Kinerja tahun 2018 Perubahan tercantum adanya 7 (tujuh) tujuandan 8 (delapan) sasaran yang harus dipenuhi oleh PD yaitu tujuan (1) Meningkatkanketersediaan, kualitas konsumsi dan keamanan produk pertanian, peternakan,kelautan dan perikanan dengan indikator Tingkat kualitas konsumsi dan keamananpangan yang ditargetkan 89,00% telah terealisasi sebesar 92,91% melalui sasaran(1.1) Terwujudnya pengawasan kualitas konsumsi dan keamanan pangan produkpertanian, peternakan, kelautan dan perikanan, dengan indikator Cakupanpengawasan kualitas konsumsi dan keamanan pangan produk pertanian,peternakan, kelautan dan perikanan yang ditargetkan 9,00% telah terealisasisebesar 33,33%. Tujuan (2) Meningkatkan Manajemen Pengelolaan dan KualitasRuang Terbuka Hijau (RTH) dengan indikator Persentase selisih luasan RTH yangdibangun dan dipelihara yang ditargetkan 2,8% telah terealisasi sebesar 7,75%melalui sasaran (2.1) Mewujudkan RTH yang terbangun dan terpelihara denganindikator luasan RTH yang dibangun dan dipelihara yang ditarget 9,34 Ha telahterealisasi sebesar 17,7 Ha. Tujuan (3) Meningkatkan kualitas pelayanan publik,dengan indikator Nilai Kepuasan Masyarakat unit pelayanan perizinan dan nonperizinan yang ditarget sebesar 76,00% telah terealisasi sebesar 83,69% melaluisasaran (3.1) Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan dibidang pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan dengan indikator SurveyKepuasan Masyarakat (SKM) pada pelayanan perizinan dan non perizinan di bidangpertanian, peternakan, kelautan dan perikanan yang ditarget 72,00% telahterealisasi sebesar 100,00%. Tujuan (4) Meningkatkan produktivitas sektor kelautandan perikanan dengan indikator Tingkat Produktivitas sektor perikanan tangkap danbudidaya yang ditarget 3,42 ton/orang telah terealisasi sebesar 5 ton/orang; melaluisasaran (4.1) Meningkatnya produksi sektor kelautan dan perikanan denganindikator (4.1.a) Jumlah produksi perikanan tangkap yang ditarget sebesar7.138,492 ton telah terealisasi sebesar 8151,5 ton; (4.1.b) Jumlah produksiperikanan budidaya yang ditarget 8.285,219 ton telah terealisasi sebesar 8.285,43ton; Tujuan (5) Meningkatkan produktivitas sektor pertanian dengan indikator Tingkatproduktivitas budidaya pertanian yang ditarget 3,80 ton/ha telah terealisasi sebesar5,49 ton/ha melalui sasaran (5.1) Meningkatnya produksi di sektor pertanian denganindikator kinerja Jumlah produksi sektor pertanian yang ditarget 6.688 ton telahterealisasi sebesar 10123,24 ton. Tujuan (6) Meningkatkan pertumbuhan danproduktivitas pelaku sektor industri kreatif dengan indikator Tingkat pertumbuhanpelaku usaha kreatif ditarget 0,75% telah terealisasi sebesar 1,5% melalui sasaran(6.1) Terbentuknya pelaku usaha kreatif sektor kuliner pertanian dan perikanandengan indikator kinerja Persentase jumlah individu yang mendapatkan pembinaandi rumah kreatif yang menjadi pelaku usaha kreatif ditarget 2,00% telah terealisasisebesar 2,11%. Tujuan (7) Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerahyang baik dengan indikator (7.a) Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan programditarget sebesar 91,53% direalisasi sebesar 100,00%; (7.b) Indeks kepuasan SKPD
i
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran ditarget sebesar64,00% direalisasi sebesar 82,94%; (7.c) Tingkat Kepuasan Pelayanan Kedinasanditarget 77% direalisasi sebesar 84,42%; dengan sasaran (7.1) Melaksanakankegiatan sesuai dengan perencanaan untuk mendukung keberhasilan Programdengan indikator Persentase kesesuaian pelaksanaan Kegiatan terhadap parameterperencanaan pada Operational Plan ditarget sebesar 100,00% telah terealisasi100,00%; (7.2) Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoranperangkat daerah dengan indikator kinerja pengelolaan sarana, prasarana, danadministrasi perkantoran perangkat daerah ditarget sebesar 100,00% telahterealisasi 100,00%. Nilai capaian indikator kinerja Dinas Ketahanan Pangan danPertanian tahun 2018 bernilai positif atau dapat dikatakan “tercapai”. Keberhasilanmencapai target indikator kinerja dilakukan melalui keberhasilan merealisasikantarget output dari 14 program yang terdiri dari 24 kegiatan. Keberhasilan pencapaiantujuan dan sasaran tersebut tidak terlepas juga dari sumber daya manusia yang adaserta anggaran yang tersedia pada tahun 2018, yaitu untuk Belanja Tidak Langsungsebesar Rp. 13.432.567.917,- dengan realisasi penyerapan anggaran yaitu Rp.11.033.569.852,- (82,14%) sedangkan untuk Belanja Langsung sebesar Rp.33.452.752.561,- dengan realisasi penyerapan anggaran yaitu Rp. 31.348.062.792,-(93.71%).
ii
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF……………………………………………………………...... iDAFTAR ISI………….……..…………………………………………………………… iiiDAFTAR TABEL…..…………………………………………………………………… ivDAFTAR GAMBAR ............................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1A. LATAR BELAKANG................................................................ 1B. DASAR HUKUM..................................................................... 2C. GAMBARAN UMUM DINAS................................................... 2D. ISU – ISU STRATEGIS........................................................... 6E. SISTEMATIKA PENYUSUNAN.............................................. 7
BAB II : PERENCANAAN KINERJA........................................................... 8A. PERJANJIAN KINERJA.......................................................... 9B. PENETAPAN IKU ( INDIKATOR KINERJA UTAMA )............ 14
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA.......................................................... 17
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI........................................B. TINGKAT EFISIENSI KINERJA SDM.....................................
1751
C. REALISASI ANGGARAN........................................................ 52
BAB IV : PENUTUP....................................................................................... 62A. TINJAUAN UMUM.................................................................. 62B. SARAN DAN TINDAK LANJUT.............................................. 62
iii
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja DKPP Tahun 2018 .........................…………………. 10Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) DKPP Tahun 2018………………... 14Tabel 3.1 Capaian Kinerja Tujuan, Sasaran dan program Tahun 2018 dan
Perbandingan capaian kinerja tahun sebelumnya …………………….. 18Tabel 3.2 Jumlah SDM (Orang) Per Unit Kerja Tahun 2018……………………… 51Tabel 3.3 Realisasi Pendapatan…………………………………………..…………. 53Tabel 3.4 Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2018………………................ 54Tabel 3.5 Perbandingan Realisasi Anggaran 2018 dan Tahun Sebelumnya…… 54Tabel 3.6 Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun 2018……….. 55Tabel 3.7 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Tahun 2018 ...................... 57
iv
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PD……………………....................................... 3Gambar 1.2 Grafik jumlah pegawai menurut gender …………………………....... 5Gambar 1.3 Grafik jumlah pegawai menurut golongan ………………………….. 5Gambar 1.4 Grafik jumlah pegawai menurut pendidikan …………...................... 6Gambar 3.1 Persentase Capaian Indikator Tujuan…………………....................... 26Gambar 3.2 Persentase Capaian Indikator Sasaran............................................. 26Gambar 3.3 Persentase Capaian Indikator Program…………………………….... 27Gambar 3.4 Grafik Jumlah SDM (Orang) Per Unit Kerja…………........................ 52Gambar 3.5 Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2018………………... 54Gambar 3.6 Grafik Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun 2018 dan Tahun
Sebelumnya....................................................................................... 55Gambar 3.6 Grafik Persentase Realisasi Belanja Tidak Langsung..................... 56
v
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih
berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, serta sejalan
dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka
setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja. Laporan Kinerja
(LKj) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal
terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah
pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara
memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.Berdasarkan hal tersebut diatas maka disusunlah Laporan Kinerja (LKj)
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya Tahun 2018 yang
memuat Perjanjian Kinerja PD, pelaksanaan dan evaluasi atas berbagai upaya
PD dalam rangka mendukung tercapainya sasaran pembangunan daerah yang
telah ditetapkan dalam dokumen resmi perencanaan daerah yang ada yaitu
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya
Tahun 2016-2021 yang dijabarkan kedalam Rencana Strategis (Renstra) masing-
masing Perangkat Daerah Kota Surabaya sesuai tugas dan fungsinya.
Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Tahun 2018 didasarkan atas Rencana Kerja (Renja) Dinas Ketahanan Pangan
dan Pertanian Tahun 2018 yang berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra)
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya Tahun 2016-2021
sehingga akan berkorelasi terhadap sasaran pembangunan daerah.
Adapun tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kota Surabaya Tahun 2018 ini adalah untuk memberikan
informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah
1
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
dan seharusnya dicapai, serta sebagai suatu upaya perbaikan
berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.
Dengan adanya dokumen Laporan Kinerja (LKj) tersebut dapat dimanfaatkan
sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan,
Penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang,
Penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang dan
Penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
B. DASAR HUKUM
- Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
- Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
- Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
- Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
- Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Surabaya;
- Peraturan Walikota Surabaya Nomor 41 Tahun 2018 tentang Perubahan atas
Peraturan WaliKota Surabaya Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya.
C. GAMBARAN UMUM DINAS
1. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 14 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Surabaya
serta Peraturan Walikota Surabaya Nomor 41 Tahun 2018 tentang Perubahan
atas Peraturan WaliKota Surabaya Nomor 56 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
2
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya, maka Struktur
Organisasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya bisa
dilihat pada gambar 1.1 berikut ini :
Gambar 1.1Struktur Organisasi PD
Struktur organisasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya terdiri dari:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, terdiri dari:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan.
3. Bidang Pangan, terdiri dari:
3
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
a. Seksi Ketahanan Pangan;
b. Seksi Keamanan Pangan.
4. Bidang Perikanan dan Kelautan, terdiri dari:
a. Seksi Perikanan Tangkap;
b. Seksi Perikanan Budidaya;
c. Seksi Pengelolaan Kawasan Pesisir.
5. Bidang Pertanian, terdiri dari:
a. Seksi Tanaman Pangan dan Hortikultura;
b. Seksi Pengembangan Pertanian Perkotaan;
c. Seksi Pengelolaan Kebun Raya.
6. Bidang Peternakan dan Penyuluhan, terdiri dari:
a. Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet;
b. Seksi Penyuluhan;
c. Seksi Pengembangan Usaha Peternakan.
7. UPTD;
8. Kelompok Jabatan Fungsional.
2. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota
Surabaya diatur menurut Peraturan Walikota Surabaya Nomor 41 Tahun 2018
tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 56 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta
Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya,
dinyatakan bahwa:
1. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya memiliki tugas
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dan tugas pembantuan.
Urusan pemerintahan yang dimaksud adalah di bidang pangan, urusan
pemerintahan bidang pertanian dan urusan pemerintahan bidang kelautan
dan perikanan.
2. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya dalam
melaksanakan tugas memiliki fungsi :
a. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
4
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
b. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3. Sumber Daya ManusiaKapasitas sumberdaya manusia dalam menunjang sasaran
pembangunan pada DKPP merupakan faktor yang sangat vital untuk
menghasilkan output yang bermanfaat bagi stakeholder. Sumber daya
manusia yang dimiliki oleh DKPP pada per 31 Desember tahun 2018
berjumlah 72 orang dimana 1 orang staff diperbantukan ke KPU, yang terdiri
dari 18 orang Pejabat Struktural, 10 orang Fungsional dan 44 Orang Staff
dengan rincian sebagai berikut :a) Jumlah pegawai berdasarkan gender: Laki-laki sebanyak 40 Orang dan
Perempuan sebanyak 32 Orang.Gambar 1.2 Grafik jumlah pegawai menurut gender
b) Jumlah pegawai menurut golongan: Golongan IV sebanyak 13 orang,
Golongan III sebanyak 40 orang, Golongan II sebanyak 17 orang, dan
Golongan I sebanyak 2 orang.Gambar 1.3 Grafik jumlah pegawai menurut golongan
c) Rincian jumlah pegawai berdasarkan pendidikan dari kegiatan riset adalah
sebegai berikut : S-2 sebanyak 10 orang, S-1 sebanyak 34 orang, D-4
sebanyak 1 orang, D-3 sebanyak 4 orang, D-1 sebanyak 1 Orang, SLTA
sebanyak 19 orang, SMP sebanyak 1 Orang dan SD sebanyak 2 orang.Gambar 1.4 Grafik jumlah pegawai menurut pendidikan
5
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
D. ISU-ISU STRATEGIS
Berdasarkan dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian untuk periode tahun 2016-2021 ada beberapa isu-isu
strategis yang harus tertangani demi menunjang terciptanya pembangunan di
sektor pangan, pertanian, peternakan dan perikanan yang berkualitas dan
mempunyai daya saing global dengan tetap berwawasan lingkungan adalah :
1) Sarana dan Prasarana pelayanan masyarakat yang masih kurang
memadai;
2) Perkembangan IT dan Inovasi Teknologi yang masih kurang di sektor
Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan;
3) Pemahaman masyarakat terhadap keamanan pangan segar masih
relatif kurang.
E. SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Laporan Kinerja ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan
penekanan kepada aspek strategis organisasi serta
permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi
organisasi.
BAB II : PERENCANAAN KINERJA
6
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja
tahun yang bersangkutan.
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja OrganisasiPada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi
untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis
organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja
organisasi.B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang
digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan
kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian
kinerja.
BAB IV : PENUTUP
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja
organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan
dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Berdasarkan Visi dan Misi Walikota terpilih Tahun 2016-2021 untuk
mengatasi permasalahan pembangunan yang ada yang termuat dalam dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun
2016 – 2021, dan menjawab isu-isu strategis yang mengacu kepada tugas dan
fungsi nya, maka Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya melalui
dokumen Rencana Strategis (Renstra) periode tahun 2016-2021 menetapkan Visi
PD sebagai berikut :
7
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
“Terwujudnya Ketahanan Pangan yang Berkualitas Melalui Sektor Pertanian,
Peternakan dan Perikanan yang Berbasis Ekologi dan Berdaya Saing Global ”
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut diatas, maka perlu dirumuskan misi
yang dapat menggerakkan dan mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak
dicapai yaitu:
1. Mendorong Terwujudnya Ketersediaan dan Pola Konsumsi Pangan yang
Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman;2. Mewujudkan RTH Yang Berkualitas;3. Mewujudkan Sektor Pertanian, Peternakan, dan Perikanan yang mempunyai
daya saing dalam menghadapi persaingan global;4. Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas.
Untuk mewujudkan visi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota
Surabaya Tahun 2016-2021 melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan
tersebut diatas, maka dirumuskan tujuan dan sasaran yang akan dicapai pada misi
tersebut. Tujuan dan sasaran merupakan perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka
menengah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya, yang
selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya secara keseluruhan yaitu
Rencana Kinerja (Renja) dan Perjanjian Kinerja (Perkin) yang ditetapkan setahun
sekali.
A. PERJANJIAN KINERJA
Rencana Kinerja Tahun 2018 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota
Surabaya adalah penjabaran dari tujuan, sasaran dan program yang telah
ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kota Surabaya Tahun 2016-2021 yang berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya periode
Tahun 2016-2021. Rencana kinerja tersebut diuraikan dan ditetapkan dalam
suatu dokumen Perjanjian Kinerja, yang merupakan komitmen Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kota Surabaya dalam pelaksanaan kegiatan untuk
mencapai tujuan, sasaran dan program selama Tahun 2018.
Perjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan
dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih
8
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
rendah untuk melaksanakan kinerja yang disertai dengan indikator kinerja dan
target kinerja.
Penyusunan Perjanjian Kinerja merupakan salah satu tahapan dalam
Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) yang termuat dalam
Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. Melalui Perjanjian Kinerja, terwujudlah komitmen dan
kesepakatan antara penerima amanah dan pemberi amanah atas kinerja terukur
tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang
tersedia. Penyusunan Perjanjian Kinerja dimulai dari tingkat eselon 2 (dua)
sampai dengan Staff. Untuk Perjanjian Kinerja eselon 2 (dua), indikator kinerja
yang diukur meliputi indikator tujuan dan sasaran, dan untuk perjanjian kinerja
eselon 3 (tiga) indikator yang diukur adalah indikator sasaran dan program,
kemudian untuk perjanjian kinerja eselon 4 (empat) indikator yang diukur adalah
indikator program dan kegiatan, sedangkan untuk perjanjian kinerja staff indikator
kerja yang diukur adalah indikator kegiatan dan sub kegiatan.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian pada tahun 2018 mendapatkan
mandat Kepala Daerah untuk menjalankan 7 (tujuh) Tujuan, 8 (delapan) Sasaran,
14 Program dan 24 Kegiatan sebagaimana tercantum pada Rencana Strategis
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya periode tahun 2016-
2021 dan Rencana Kinerja tahun 2018 serta tertuang pada dokumen Perjanjian
Kinerja tahun 2018 yang bisa ditunjukkan pada Tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1Perjanjian Kinerja DKPP Tahun 2018
No Tujuan/ Sasaran /Program / Kegiatan Indikator Kinerja Target Penanggung Jawab
1 Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi dan keamanan produk pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan
Tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan
89,30% Bidang Pangan
1.1 Terwujudnya pengawasan kualitas konsumsi dan keamanan produk pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan
Cakupan pengawasan kualitas konsumsi dan keamanan produkpertanian, peternakan, kelautan dan perikanan
9% Bidang Pangan
1.1.1 Program Peningkatan Ketersediaan, Keanekaragaman, dan Keamanan Pangan
=>Tingkat keanekaragaman konsumsi masyarakat (PPH)
95.5 Bidang Pangan
=>Tingkat keamanan bahan pangan segar yang beredar
82% Bidang Pangan
1.1.1.1 Monitoring Bidang Ketahanan Pangan
Jumlah kegiatan monitoring bidang ketahanan pangan
228 kali Seksi ketahanan Pangan
9
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
1.1.1.2 Pembinaan Keamanan Pangan yang beredar
Jumlah peserta konsumen dan pelaku usaha yang mengikuti pembinaan keamanan pangan yang beredar
820 orang Seksi Keamanan Pangan
1.1.1.3 Pembinaan pemanfaatan lahan pekarangan
Jumlah kelompok pemanfaatan lahan pekarangan yang dibina
78 kelompok Seksi pengembanganpertanian perkotaan
1.1.1.4 pengembangan diversifikasi pangan
Jumlah peserta pelatihan pengembangan diversifikasi pangan
1323 orang Seksi Keamanan Pangan
1.1.1.5 Pengawasan dan Pemeriksaan Produk Pangan Segar
Jumlah sampel produk pangan segar yang diawasi dan diperiksa
1920 sampel Seksi Keamanan Pangan
2 Meningkatkan manajemen pengelolaan dan kualitas ruang terbuka hijau (RTH)
Presentase selisih luasan RTH yang dibangun dan dipelihara
2,8% (PD) Bidang Pertanian
2.1 Mewujudkan RTH yang terbangun dan terpelihara
luasan RTH yang dibangun dan dipelihara
9,34 ha Bidang Pertanian
2.1.1 Program Pengelolaan dan Peningkatan Ruang Terbuka Hijau
=>Persentase pertumbuhan luasRTH yang dipelihara dan diawasi
2,70%(PD) Bidang Pertanian
=>Persentase luas RTH yang dibangun dan ditingkatkan fungsinya
21,80% (PD) Bidang Pertanian
2.1.1.1 Pembangunan dan Pemeliharaan prasarana SentraPertanian Perkotaan
Jumlah sentra pertanian perkotaan yang dibangun dan dipelihara
8 lokasi Seksi Pengembanganpertanian perkotaan
2.1.1.2 Pembangunan dan pemeliharan kawasan lindung pesisir pantai surabaya
Jumlah lokasi kawasan lindung pesisir pantai Surabaya yang dibangun dan dipelihara
2 lokasi Seksi Pengelolaan Kebun Raya
NoTujuan/ Sasaran /Program /
KegiatanIndikator Kinerja Target
PenanggungJawab
3 Meningkatkan kualitas pelayanan Publik Nilai kepuasan masyarakat unit pelayanan perizinan dan non perizinan
76% Sekretariat
3.1 Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan di bidang pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan
Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) pada pelayanan perizinan dan non perizinan di bidang pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan
72% Sekretariat
3.1.1 Program Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
Persentase ketepatan waktu pelayanan perizinan dan non perizinan
74% Sekretariat
3.1.1.1 Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pertanian
Jumlah berkas Perizinan dan Non perizinan bidang pertanian yang diproses
251 berkas Sekretariat
4 Meningkatkan produktivitas sektor kelautan dan perikanan
Tingkat Produktivitas sektor perikanan tangkap dan budidaya
3,42ton/orang
Bidang Perikanan dankelautan
10
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
4.1 Meningkatnya produksi sektor kelautan dan perikanan
=>Jumlah produksi perikanan tangkap
7138.492 Bidang Perikanan danKelautan
=>Jumlah produksi perikanan budidaya
8285.219 Bidang Perikanan danKelautan
4.1.1 Program Penyediaan Sarana Prasarana Kelautan dan Perikanan
Persentase pembudidaya yang memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana perikanan dan kelautan
13.00% Bidang Perikanan danKelautan
4.1.1.1 Pengadaan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan (DAK)
Jumlah sarana dan prasarana kelautan dan perikanan yang disediakan
385 Unit Seksi Perikanan Tangkap
4.1.1.2 Pengadaan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana perikanan budidaya
Jumlah sarana dan prasarana perikanan budidaya yang disediakan
419 unit Seksi Perikanan Budidaya
4.1.1.3 Pengadaan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana perikanan tangkap
Jumlah sarana dan prasarana perikanan tangkap yang disediakan
949 unit Seksi Perikanan Tangkap
4.1.2 Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna Budidaya Perikanan dan Kelautan
Persentase pembudidaya perikanan dan kelautan yang mengaplikasikan teknologi tepat guna dalam proses budidaya
35% Bidang Perikanan danKelautan
4.1.2.1 Pelatihan dan pendampingan teknologi tepat guna budidaya perikanan dan kelautan
Jumlah peserta pelatihan pemanfaatan teknologi tepat guna budidaya perikanan dan kelautan yang didampingi
395 orang Seksi Pengelolaan Kawasan Pesisir
No Tujuan/ Sasaran /Program / Kegiatan Indikator Kinerja TargetPenanggung
Jawab5 Meningkatkan produktivitas sektor pertanian Tingkat produktivitas budidaya
pertanian3.80
ton/haBidang Pertanian
5.1 Meningkatnya produksi di sektor pertanian
Jumlah produksi sektor pertanian 6688ton
Bidang Pertanian
5.1.1 Program Penyediaan Sarana Prasarana Budidaya TanamanPangan dan Hortikultura
Persentase pembudidaya tanaman pangan dan hortikultura yang memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana produksi
13% Bidang Pertanian
5.1.1.1 Pengadaan sarana dan prasarana produksi budidaya tanaman pangan dan hortikultura
Jumlah sarana dan prasarana produksi budidaya tanaman pangan dan hortikultura yang diadakan
17993unit
seksi tanaman pangan dan hortikultura
5.1.2 Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna dalam Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
Persentase pembudidaya tanaman pangan dan hortikultura yang mengaplikasikan teknologi tepat guna dalam proses budidaya
35% Bidang Pertanian
5.1.2.1 Pelatihan dan Jumlah peserta pelatihan dan 1359 seksi tanaman
11
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
pendampingan pemanfaatan teknologi tepat gunabudidaya tanaman pangan dan hortikultura
pendampingan pemanfaatan teknologi tepat guna budidaya tanaman pangan dan hortikultural
orang pangan dan hortikultura
5.1.2.2 Pembibitan Jumlah jenis dan sarana pembibitan yang disediakan
77782unit
Seksi pengembanganpertanian perkotaan
5.1.2.3 Peningkatan kompetensi SDM Pertanian
Jumlah SDM Pertanian yang ditingkatkan kompetensinya
200orang
Seksi Penyuluhan
5.1.3 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan ternak
Persentase populasi hewan ternak yang mendapatkan vaksinasi dan pengobatan
84% Bidang Peternakan dan Penyuluhan
5.1.3.1 Pelayanan kesehatan dan Pencegahan Penyakit Hewan
Jumlah pelaksanaan pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit hewan
1311kali
Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet
5.1.4 Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna dalam Budidaya Peternakan
Persentase pembudidaya ternak yang mengaplikasikan teknologi tepat guna dalam proses budidaya
84.00%
Bidang Peternakan dan Penyuluhan
5.1.4.1 Pelatihan dan pendampingan teknologi tepat gunabudidaya peternakan
Jumlah peserta pelatihan teknologi tepat guna budidaya peternakan yang didampingi
320orang
Seksi PengembanganUsaha Peternakan
5.1.4.2 Penyediaan sarana budidaya peternak
Jumlah sarana budidaya peternakan yang disediakan
1035unit
Seksi Kesehatan hewan dan Kesmavet
5.1.5 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian
Persentase pembudidaya yang omzetnya meningkat
62% Bidang Peternakan dan Penyuluhan
5.1.5.1 Promosi Pemasaran Produk Pertanian
Jumlah kegiatan promosi pemasaran produk pertanian yangdilaksanakan
58 kali Seksi Penyuluhan
No Tujuan/ Sasaran /Program / Kegiatan Indikator Kinerja TargetPenanggung
Jawab6 Meningkatkan pertumbuhan dan
produktivitas pelaku sektor industri kreatifTingkat pertumbuhan pelaku usaha kreatif
5% (Kota) Bidang Pangan
0,75%(PD)
6.1 Terbentuknya pelaku usaha kreatif sektor kuliner pertanian dan perikanan
Persentase jumlah individu yang mendapatkan pembinaan di rumah kreatif yang menjadi pelakuusaha kreatif
2% Bidang Pangan
6.1.1 Program pemanfaatan rumah kreatif dan pengembangan usaha kreatif
=>Persentase individu/kelompok yang mengaplikasikan keahlian yang didapat dari proses pembelajaran di rumah kreatif kuliner
6% Bidang Pangan
=>Persentase rumah kreatif yang beroperasi
62.50% Bidang Pangan
6.1.1.1 Pengelolaan rumah kreatif
Jumlah rumah kreatif yang dikelola
2Banguna
n
Seksi ketahanan Pangan
7 Meningkatkan tata kelola administrasi =>Tingkat capaian keberhasilan 91.53% Sekretariat
12
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
perangkat daerah yang baik pelaksanaan program
=>Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran
64% Sekretariat
=>Tingkat Kepuasan Pelayanan Kedinasan
77% Sekretariat
7.1 Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan untuk mendukung keberhasilan Program
Persentase kesesuaian pelaksanaan Kegiatan terhadap parameter perencanaan pada Operational Plan
100% Sekretariat
7.1.1 Program PerencanaanPembangunan Daerah
Persentase ketepatan waktu penyusunan dan pelaporan dokumen perencanaan strategis dan/atau sektoral
100% Sekretariat
7.1.1.1 Penyusunan dokumen perencanaan, anggaran, dan evaluasi perangkat daerah
Jumlah dokumen penyusunan danevaluasi perencanaan strategis
12dokumen
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
7.2 Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran perangkat daerah
Kinerja pengelolaan sarana, prasarana, dan administrasi perkantoran perangkat daerah
100% Sekretariat
7.2.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi perkantoran
74% Sekretariat
7.2.1.1 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Perangkat Daerah
Presentase ketersediaan barang dan jasa perkantoran
100% Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
7.2.2 Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana kedinasan
Persentase sarana dan prasaranaperkantoran dalam kondisi baik
100% Sekretariat
7.2.2.1 Pemeliharaan dan pengadaan sarana perkantoran
Jumlah unit sarana perkantoran yang dipelihara dan diadakan
223 unit Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
B. PENETAPAN IKU ( INDIKATOR KINERJA UTAMA )
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/20/M.PAN/11/2007, tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja
Utama (IKU) bahwa setiap unit kerja wajib melaksanakan penetapan IKU dalam
rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam Laporan
Akuntabilitas Kinerja sebagai parameter terhadap pencapaian kinerja yang telah
ditetapkan dalam RPJMD dan Renstra masing-masing unit kerja. Penetapan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota
Surabaya disusun dengan maksud dan tujuan:
1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam
menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik;
13
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan
sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan
peningkatan akuntabilitas kinerja.
Adapun penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Ketahanan Pangan
dan Pertanian Kota Surabaya berdasarkan SK Walikota Surabaya Nomor
188.45/211/436.1.2/2018 dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut ini :
Tabel 2.2Indikator Kinerja Utama (IKU) DKPP Tahun 2018
NoTujuan/Sasaran
Strategis IKU Formulasi Target
1 Meningkatkan ketersedian,kualitas konsumsi dan keamanan produk pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan
Tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan
[skor pph + (Tingkat keamanan pangan) / 2] x 100%
89,30%
2 Meningkatkan produktivitas sektor kelautan dan perikanan
Tingkat produktivitassektor kelautan dan perikanan
Total hasil produksi perikanan tangkap dan budidaya / jumlahnelayan tangkap dan pelaku pembudidaya
3,42ton/orang
3 Meningkatkan produktivitas sektor pertanian
Tingkat produktivitasbudidaya pertanian
Total produksi tahun (t)/luas panen tahun (t)
3,80ton/ha
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota
Surabaya merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan untuk menentukan
keberhasilan suatu tujuan dan sasaran strategis yang telah tersusun dalam
RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016–2021 dan Renstra Dinas Ketahanan Pangan
dan Pertanian Kota Surabaya Tahun 2016–2021. Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kota Surabaya pada tahun 2018 ditetapkan sebanyak 3 (tiga) Indikator
Kinerja Utama. Adapun Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut di dukung oleh
beberapa program dan kegiatan yaitu:
Tingkat Kualitas Konsumsi dan Keamanan Pangan
Indikator kinerja utama ini didukung oleh program Peningkatan Ketersediaan,
Keanekaragaman, dan Keamanan Pangan, yang terdiri dari kegiatan:a. Monitoring Bidang Ketahanan Pangan;
14
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
b. Pembinaan Keamanan Pangan yang Beredar;c. Pembinaan Pemanfaatan Lahan Pekarangan;d. Pengawasan dan Pemeriksaan Produk Pangan Segar;e. Pengembangan Diversifikasi Pangan.
2. Tingkat produktivitas sektor kelautan dan perikananIndikator kinerja utama ini didukung oleh 2 program yaitu: Program Penyediaan Sarana Prasarana Kelautan dan Perikanan, yang
terdiri dari kegiatan:a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kelautan dan Perikanan (DAK);b. Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perikanan
Budidaya;c. Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perikanan
Tangkap. Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna Budidaya Perikanan dan
Kelautan, yang terdiri dari kegiatan:a. Pelatihan dan pendampingan teknologi tepat guna budidaya perikanan
dan kelautan.3. Tingkat produktivitas budidaya pertanian
Indikator kinerja utama ini didukung oleh 2 program yaitu: Program Penyediaan Sarana Prasarana Budidaya Tanaman Pangan dan
Hortikultura, yang terdiri dari kegiatan:a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Produksi Budidaya Tanaman
Pangan dan Hortikultura. Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna dalam Budidaya Tanaman
Pangan dan Hortikulturaa. Pelatihan dan pendampingan pemanfaatan teknologi tepat guna
budidaya tanaman pangan dan hortikultura
15
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Salah satu pondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah
pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam
pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi
output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan
terwujudnya organisasi yang akuntabel. Akuntabilitas kinerja Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kota Surabaya merupakan bentuk pertanggung-jawaban
kinerja yang memuat realisasi dan tingkat capaian kinerja sesuai perjanjian yang
disepakati ditahun 2018. Didalam Perjanjian Kinerja tersebut memuat 9 Indikator
Kinerja Tujuan yang terdiri dari 9 Indikator Kinerja Sasaran dan 17 Indikator
Kinerja Program serta 24 Indikator Kegiatan.Hasil dari tingkat capaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kota Surabaya Tahun 2018 dapat ditunjukkan pada tabel 3.1 sebagaimana
berikut :
16
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Tabel 3.1Capaian Kinerja Tujuan, Sasaran dan Program Tahun 2018 dan
Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya
NOTUJUAN / SASARAN /PROGRAM /
KEGIATANINDIKATOR KINERJA FORMULASI
TAHUN 2017 TAHUN 2018
TARGET REALISASI CAPAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN1 Tujuan : Meningkatkan ketersediaan, kualitas
konsumsi dan keamanan produk pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan
Tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan
[skor pph + (jumlah sampel yang dinyatakan aman dan atau layak / Jumlah Sampel) x 100% ] / 2
68,00% 70,27% 103,34% 89,30% 92,91% 104,04%
1.1
Sasaran : Terwujudnya pengawasan kualitas konsumsi dan keamanan produk pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan
Cakupan pengawasan kualitas konsumsi dankeamanan produk pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan
Jumlah lokasi pengawasan produk Pertanian,Peternakan, Kelautan dan Perikanan / jumlah pasar tradisional dan modern x 100%
8,00% 14,37% 179,63% 9,00% 33,33% 370,37%
1.1.1
ProgramPeningkatan Ketersediaan, Keanekaragaman, dan Keamanan Pangan
Tingkat keanekaragaman konsumsi masyarakat (PPH)
Jumlah Energi kelompok pangan : Angka Kecukupan Gizi x 100% x bobot
95,50 95,62 100,13% 95,5 96,76 101,32%
Tingkat keamanan bahan pangan segar yangberedar
(Jumlah bahan pangan segar yang disampling dan aman /Jumlah bahan pangan segar yang disampling) x 100%
81,00% 86,95% 107,35% 82,00% 89,01% 108,55%
1.1.1.1
Monitoring Bidang Ketahanan Pangan
Jumlah dokumen monitoring bidang ketahanan pangan
15 dokumen 15 dokumen 100,00%
Jumlah kegiatan monitoring bidang ketahanan pangan
228 kali 228 kali 100,00%
1.1.1.2
Pembinaan manajemen cadangan pangan dan pencegahan kerawanan pangan
Jumlah peserta pembinaan manajemen cadangan pangan dan pencegahan kerawanan pangan
270 orang 270 orang 100,00%
1.1.1.3
Pembinaan Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Jumlah masyarakat yang dibina untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai pengembangan pangan
200 orang 200 orang 100,00%
Jumlah kelompok pemanfaatan lahan pekarangan yang dibina
78 kelompok 78 kelompok 100,00%
1.1.1.4
Pengembangan Diversifikasi Pangan
Jumlah peserta yang dilatih diversifikasi pangan
651 orang 651 orang 100,00%
Jumlah Peserta pelatihan pengembangan diversifikasi pangan
1323 orang 1323 orang 100,00%
1.1.1.5 Pembinaan Keamanan Pangan yang beredar
Jumlah peserta pembinaan keamanan pangan yang beredar
680 orang 680 orang 100,00%
17
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
NOTUJUAN / SASARAN /PROGRAM /
KEGIATANINDIKATOR KINERJA FORMULASI
TAHUN 2017 TAHUN 2018
TARGET REALISASI CAPAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN
Jumlah Peserta konsumen dan pelaku usahayang mengikuti pembinaan keamanan pangan yang beredar
820 orang 820 orang 100,00%
1.1.1.6
Pengawasan dan Pemeriksaan Produk Pangan Segar
Jumlah sampel pengawasan dan pemeriksaan produk pangan segar
1900 sampel 1900 sampel 100,00%
Jumlah sampel produk pangan segar yang diawasi dan diperiksa
1920 sampel 1920 sampel 100,00%
2 Tujuan : Meningkatkan manajemen pengelolaandan kualitas ruang terbuka hijau (RTH)
Presentase selisih luasan RTH yang dibangun dan dipelihara
[(Akumulasi luasan RTH yang baru dipelihara mulai tahun 2016 hingga tahun (t)) / (Akumulasi luasan RTH yang dipelihara sampai dengan tahun (t0)) ]x 100%
1,87% 2,60% 139,04% 2,80% 7,75% 276,88%
2.1
Sasaran: Mewujudkan RTH yang terbangundan terpelihara
luasan RTH yang dibangun dan dipelihara Luasan RTH yang dibangun mulai tahun dasar (2016) sampai dengan tahun berjalan + Luasan RTH yang dipelihara mulai tahun dasar (2016) sampai dengan tahun berjalan
6,34 ha 7,19 ha 113,41% 9,34 ha 17,7 ha 189,51%
2.1.1
Program Pengelolaan dan PeningkatanRuang Terbuka Hijau
Persentase pertumbuhan luas RTH yang dipelihara dan diawasi
(Akumulasi luasan RTH yang baru dipelihara (ha) mulai tahun 2016 hingga tahun (t)) : (Akumulasi luasan RTH yang dipelihara sampai dengan tahun (t-1)) x 100 %
1,83% 2,51% 137,16% 2,70% 7,50% 277,78%
Persentase luas RTH yang dibangun dan ditingkatkan fungsinya
(Akumulasi luasan RTH yang baru dibangun mulai tahun 2016 hingga tahun (t)) : (Akumulasi luasan RTH yang baru dibangun mulai tahun (t0) hingga tahun (t-1)) x 100%
17,01% 24,52% 144,15% 21,80% 67,66% 310,38%
2.1.1.1
Pembangunan dan Pemeliharaan sentra pertanian perkotaan
Jumlah sentra pertanian perkotaan yang dibangun dan dipelihara
8 lokasi 8 lokasi 100,00%
Pembangunan dan Pemeliharaan prasarana sentra pertanian perkotaan
Jumlah sentra pertanian perkotaan yang dibangun dan dipelihara
9 lokasi 9 lokasi 100,00%
2.1.1.2
Pengelolaan kawasan lindung pesisir pantai surabaya
Jumlah lokasi kawasan lindung pesisir pantai surabaya yang dikelola
1 lokasi 1 lokasi 100,00%
Pembangunan dan Pemeliharaan kawasan lindung pesisir pantai surabaya
Jumlah kawasan lindung pesisir pantai Surabaya yang dibangun dan dipelihara
2 lokasi 2 lokasi 100,00%
3 Tujuan : Meningkatkan kualitas pelayanan Publik
Nilai kepuasan masyarakat unit pelayanan perizinan dan non perizinan
Nilai kepuasan masyarakat berdasarkan hasil survey
76,00% 75,30% 99,08% 76,00% 83,69% 110,11%
18
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
NOTUJUAN / SASARAN /PROGRAM /
KEGIATANINDIKATOR KINERJA FORMULASI
TAHUN 2017 TAHUN 2018
TARGET REALISASI CAPAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN3.1
Sasaran: Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan di bidang pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan
Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) pada pelayanan perizinan dan non perizinan di bidang pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan
(Jumlah masyarakat yang merasa puas : Jumlah responden) x 100 %
70,00% 71,43% 102,04% 72,00% 100,00% 138,89%
3.1.1
Program Pelayanan Perizinan dan NonPerizinan
Persentase ketepatan waktu pelayanan perizinan dan non perizinan
(Pelayanan perizinan dan non perizinan yang tepat waktu /Pelayanan perizinan dan non perizinan keseluruhan) x 100%
72,00% 74,33% 103,24% 74,00% 84,05% 113,58%
3.1.1.1
Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pertanian
Jumlah layanan perizinan dan non perizinan bidang pertanian yang diterbitkan
251 Ijin 280 ijin 111,55%
Jumlah berkas Perizinan dan non perizinan bidang pertanian yang di proses
251 Berkas 251 Berkas 100,00%
4 Tujuan : Meningkatkan produktivitas sektor kelautan dan perikanan
Tingkat Produktivitas sektor perikanan tangkap dan budidaya
Total hasil produksi perikanan tangkap dan budidaya / jumlah nelayan tangkap dan pelaku pembudidaya
3.39ton/orang
4.58 ton/orang 135,10% 3,42ton/orang
5 ton/orang 146,08%
4.1 Sasaran : Meningkatnya produksi sektor kelautan dan perikanan
Jumlah produksi perikanan tangkap Total hasil produksi perikanan tangkap 7067,814 ton 8416,6 ton 119,08% 7138,492 ton 8151,50 ton 114,19%
Jumlah produksi perikanan budidaya Total hasil produksi perikanan budidaya 8186,975 ton 8066,23 ton 98,53% 8285,219 ton 8285,43 ton 100,00%
4.1.1 Program Penyediaan Sarana Prasarana Kelautan dan Perikanan
Persentase pembudidaya yang memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana perikanan dan kelautan
[pembudidaya perikanan dan kelautan binaan yang memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana produksi sampai tahun (t) : Pembudidaya perikanan dan kelautan binaan sampai tahun (t)] x 100%
12,00% 14,21% 118,42% 13,00% 13,38% 102,89%
4.1.1.1 Pembangunan sarana dan prasarana TPI (DAK)
Jumlah sarana dan prasarana TPI yang dibangun
9 unit 8 unit 88.89%
Pengadaan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan (DAK)
Jumlah sarana dan prasarana kelautan dan perikanan yang disediakan
1590 unit 1615 unit 101,57%
4.1.1.2 Pengadaan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana perikanan budidaya
Jumlah sarana dan prasarana perikanan budidayayang diadakan
2 jenis 2 jenis 100,00%
Jumlah sarana dan prasarana perikanan budidaya yang disediakan
419 unit 421 unit 100,48%
4.1.1.3 Pengadaan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana perikanan tangkap
Jumlah sarana dan prasarana perikanan tangkap yang diadakan
4 Jenis 4 Jenis 100,00%
Jumlah sarana dan prasarana perikanan tangkap yang disediakan
939 unit 939 unit 100,00%
19
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
NOTUJUAN / SASARAN /PROGRAM /
KEGIATANINDIKATOR KINERJA FORMULASI
TAHUN 2017 TAHUN 2018
TARGET REALISASI CAPAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN4.1.2 Program Pengaplikasian Teknologi
Tepat Guna Budidaya Perikanan dan Kelautan
Persentase pembudidaya perikanan dan kelautan yang mengaplikasikan teknologi tepat guna dalam proses budidaya
[pembudidaya perikanan dan kelautan binaan yang mengaplikasikan TTG dalam proses budidaya sampai tahun (t) / Pembudidaya perikanan dan kelautan binaan sampai tahun (t)] x 100%
25,00% 30,38% 121,52% 35,00% 35,43% 101,24%
4.1.2.1
Pelatihan dan pendampingan teknologi tepat guna budidaya perikanan dan kelautan
Jumlah peserta pelatihan dan pendampinganteknologi tepat guna budidaya perikanan dan kelautan
404 orang 404 orang 100,00% 395 orang 395 orang 100,00%
5 Tujuan : Meningkatkan produktivitas sektor pertanian
Tingkat produktivitas budidaya pertanian total produksi tahun (t)/luas panen tahun (t)
3,76 ton/ha 5,24 ton/ha 139,36% 3,80 ton/ha 5,49 ton/ha 144,47%
5.1
Sasaran : Meningkatnya produksi di sektor pertanian
Jumlah produksi sektor pertanian produktivitas x luas panen 6617,6 ton 10568,57 ton 159.70% 6688 ton 10123,24 ton 151,36%
5.1.1
Program Penyediaan Sarana Prasarana Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
Persentase pembudidaya tanaman pangan dan hortikultura yang memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana produksi
[Pembudidaya tanaman pangan dan hortikultura binaan yang memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana produksi sampai tahun ke (t) : pembudidaya tanaman pangan dan hortikultura binaan sampai dengan tahun (t)] x 100%
12,00% 12,03% 100.25% 13,00% 15,31% 117,80%
5.1.1.1
Pengadaan sarana dan prasarana produksi budidaya tanaman pangan dan hortikultura
Jumlah sarana dan prasarana produksi budidaya tanaman pangan dan hortikultura yang diadakan
5 jenis 5 jenis 100.00%
Jumlah Sarana dan Prasarana Produksi Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura yang disediakan
15789 unit 15789 unit 100,00%
5.1.2
Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna dalam Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
Persentase pembudidaya tanaman pangan dan hortikultura yang mengaplikasikan teknologi tepat guna dalam proses budidaya
[Pembudidaya tanaman pangan dan hortikultura binaan yang mengaplikasikan TTG dalam proses budidaya sampai tahun (t) : pembudidaya tanaman pangan dan hortikultura binaan sampai tahun (t)] x100%
25,00% 25,77% 103,08% 35,00% 36,31% 103,74%
5.1.2.1
Pelatihan dan pendampingan pemanfaatan teknologi tepat guna budidaya tanaman pangan dan hortikultura
Jumlah peserta pelatihan pemanfaatan teknologi tepat guna budidaya tanaman pangan dan hortikultural yang didampingi
300 orang 300 orang 100,00%
Jumlah peserta pelatihan dan pendampinganpemanfaatan teknologi tepat guna budidaya tanaman pangan dan hortikultura
1359 orang 1359 orang 100,00%
5.1.2.2 Pembibitan Jumlah jenis bibit dan sarana pembibitan yang disediakan
14 Jenis 17 Jenis 121,43%
20
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
NOTUJUAN / SASARAN /PROGRAM /
KEGIATANINDIKATOR KINERJA FORMULASI
TAHUN 2017 TAHUN 2018
TARGET REALISASI CAPAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN
Jumlah jenis dan sarana pembibitan yang disediakan
75423 unit 77702 unit 103,02%
5.1.2.3
Peningkatan kompentensi SDM Pertanian
Jumlah SDM pertanian yang dibina
25 orang 25 orang 100,00%
Jumlah Peserta SDM Pertanian yang ditingkatkan kompetensinya
200 orang 200 orang 100,00%
5.1.3
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan ternak
Persentase populasi hewan ternak yang mendapatkan vaksinasi dan pengobatan
[Jumlah populasi hewan ternak yang mendapatkan vaksinasi dan pengobatan pada tahun (t) / Jumlah populasi hewan ternak keseluruhan pada tahun (t)] x 100%
83,00% 85,84% 103,42% 84,00% 87,74% 104,45%
Pelayanan Kesehatan dan Pengobatan hewan
Jumlah pelayanan yang dapat diberikan oleh klinik hewan
1000 kali 1711 kali 171,10%
Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan ternak
Jumlah kegiatan pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan ternak
558 kali 558 kali 100,00%
5.1.3.1
Pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit hewan hewan
Jumlah pelaksanaan pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit hewan
1311 kali 1311 kali 100,00%
5.1.4
Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna dalam Budidaya Peternakan
Persentase pembudidaya ternak yang mengaplikasikan teknologi tepat guna dalam proses budidaya
[Pembudidaya ternak binaan yang mengaplikasikan TTG dalam proses budidaya sampai tahun (t) / pembudidaya ternak binaan sampai dengan tahun (t)] x 100%
25,00% 25,00% 100,00% 35,00% 37,81% 108,04%
5.1.4.1
Pelatihan dan pendampingan teknologi tepat guna budidaya peternakan
Jumlah peserta pelatihan dan pendampinganteknologi tepat guna budidaya peternakan
320 orang 320 orang 100,00% 320 orang 320 orang 100,00%
Pengadaan sarana Pelatihan Peternakan
Jumlah sarana pelatihan peternakan yang diadakan
1 unit 1 unit 100,00%
5.1.4.2
Penyediaan sarana Budidaya peternakan
Jumlah sarana budidaya peternakan yang disediakan
1035 unit 1035 unit 100,00%
5.1.5
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian
Persentase pembudidaya yang omzetnya meningkat
[pembudidaya pertanian binaan yang mengalami peningkatan omset sampai tahun (t) / pembudidaya pertanian binaan sampai dengan tahun (t)] x 100%
61,00% 61,00% 100,00% 62,00% 67,49% 108,86%
5.1.5.1
Promosi Pemasaran Produk Pertanian
Jumlah kegiatan promosi pemasaran hasil pertanian
29 kali 29 kali 100,00%
Jumlah kegiatan promosi pemasaran produk pertanian yang dilaksanakan
58 kali 58 kali 100,00%
21
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
NOTUJUAN / SASARAN /PROGRAM /
KEGIATANINDIKATOR KINERJA FORMULASI
TAHUN 2017 TAHUN 2018
TARGET REALISASI CAPAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN6 Tujuan : Meningkatkan pertumbuhan dan
produktivitas pelaku sektor industri kreatifTingkat pertumbuhan pelaku usaha kreatif [jumlah pelaku usaha kreatif tahun (t) -
Jumlah Pelaku Usaha Kreatif tahun (t0) ] / Jumlah Pelaku Usaha Kreatif tahun (t0) x 100%
0,50% 0,50% 100,00% 0,75% 1,50% 200,00%
6.1.
Sasaran : Terbentuknya pelaku usaha kreatif sektor kuliner pertanian dan perikanan
Persentase jumlah individu yang mendapatkan pembinaan di rumah kreatif yang menjadi pelaku usaha kreatif
[Jumlah individu yang mendapatkan pembinaan di rumah kreatif yang menjadi pelaku usaha kreatif : Jumlah individu yang mendapatkan pembinaan di rumah kreatif] x 100%
1,00% 4,44% 444,00% 2,00% 2,11% 105,26%
6.1.1
Program pemanfaatan rumah kreatif dan pengembangan usaha kreatif
Persentase individu/kelompok yang mengaplikasikan keahlian yang didapat dari proses pembelajaran di rumah kreatif
[(Jumlah individu/kelompok yang mengaplikasikan keahlian yang didapat dari proses pembelajaran di rumah kreatif kuliner (t) dan (t-1)) / (Jumlah individu/kelompok yang mengikuti proses pembelajaran di rumah kreatif (t) dan (t-1))] x 100 %
5,00% 6,67% 133,40% 6,00% 18,30% 304,96%
Persentase rumah kreatif yang beroperasi (Jumlah rumah kreatif yang beroperasi (t) /Jumlah rumah kreatif yang direncanakan) x 100%
43,75% 62,50% 142,86% 62,50% 87,50% 140,00%
Fasilitasi Pengembangan Usaha Hasil Olahan Perikanan di Rumah Kreatif
Jumlah pelaku usaha hasil olahan perikanan di rumah kreatif yang difasilitasi
25 orang 25 orang 100,00%
Fasilitas Pengembangan Usaha hasil olahan peternakan di rumah kreatif
Jumlah pelaku usaha hasil olahan peternakan di rumah kreatif
20 orang 20 orang 100,00%
6.1.1.1 Pengelolaan rumah kreatif jumlah rumah kreatif yang beroperasi
2 bangunan 2 bangunan 100,00%
7 Tujuan : Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik
Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan program
(Jumlah program yang capaiannya lebih dari 76% / jumlah program tahun (t)) x 100%
90,84% 100,00% 110,08% 91,53% 100,00% 109,25%
Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran
Survey 62,00% 72,15% 116,37% 64,00% 82,94% 129,59%
Tingkat Kepuasan Pelayanan Kedinasan Survey 76,00% 74,14% 97,55% 77,00% 84,42% 109,64%
7.1 Sasaran : Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan untuk mendukung keberhasilan Program
Persentase kesesuaian pelaksanaan Kegiatan terhadap parameter perencanaan pada Operational Plan
1. Rumus rata-rata persentase capaian kinerja operational plan pada aspek What (60%) dan When (40%) = (Capaian What pada sub (i) x 0,6 ) + (Capaian When pada sub (i) x 0,4 )
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
22
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
NOTUJUAN / SASARAN /PROGRAM /
KEGIATANINDIKATOR KINERJA FORMULASI
TAHUN 2017 TAHUN 2018
TARGET REALISASI CAPAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN2. Rumus Capaian What pada sub (i) = Realisasi output sub / Target output sub rencana
3. Rumus Capaian When pada sub (i) = (Realisasi / Target) sub pada bulan yang terdapat output rencana
7.1.1
Program Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Persentase ketepatan waktu penyusunan dan pelaporan dokumen perencanaan strategis dan/atau sektoral
(Jumlah dokumen perencanaan yang disusun dan dilaporkan tepat waktu / Jumlah dokumen perencanaan ) x 100%
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Penyusunan dan evaluasi perencanaan strategis
Jumlah dokumen penyusunan dan evaluasi perencanaan strategis
9 dokumen 9 dokumen 100,00%
7.1.1.1 Penyusunan dokumen perencanaan, penganggaran, dan evaluasi perangkat daerah
Jumlah dokumen perencanaan, penganggaran, dan evaluasi perangkat daerah yang disusun
12 dokumen 12 dokumen 100,00%
7.2 Sasaran : Mengelola sarana dan prasaranaserta administrasi perkantoran perangkat daerah
Kinerja pengelolaan sarana, prasarana, dan administrasi perkantoran perangkat daerah
[ (Capaian indikator 'Persentase sarana dan prasarana perkantoran dalam kondisi baik") x 50% + (Capaian indikator "Tingkatkepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi perkantoran") x 50% ]
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
7.2.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi perkantoran
Survey tingkat kepuasan pegawai melalui e performance
72,00% 74,57% 103,57% 74,00% 83,43% 112,74%
7.2.1.1
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Perangkat Daerah
Jumlah jenis barang dan jasa perkantoran yang disediakan
21 Jenis 26 Jenis 123,81%
Presentase ketersediaan barang dan jasa perkantoran
100,00% 100,00% 100,00%
7.2.2 Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana kedinasan
Persentase ketepatan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran
(Jumlah sarana dan prasarana perkantoran layak pakai pada tahun (t) : jumlah sarana dan prasarana perkantorankeseluruhan tahun (t)) x 100%
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran
Jumlah unit sarana dan prasarana perkantoran yang dikelola
102 unit 113 Unit 110,78%
23
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
NOTUJUAN / SASARAN /PROGRAM /
KEGIATANINDIKATOR KINERJA FORMULASI
TAHUN 2017 TAHUN 2018
TARGET REALISASI CAPAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN7.2.2.1 Pemeliharaan dan pengadaan
sarana perkantoranJumlah unit sarana perkantoran yang dipelihara dan diadakan
217 unit 425 unit 195,85%
24
*) Blok warna kuning adalah kegiatan dan indikator yang ada pada tahun 2017
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Gambar 3.1Persentase Capaian Indikator Tujuan
Gambar 3.2Persentase Capaian Sasaran
Gambar 3.3Persentase Capaian Program
25
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Berdasarkan tabel 3.1 diatas, dapat diketahui bahwa capaian kinerja Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian pada tahun 2018 untuk indikator kinerja tujuan,
sasaran, program dan kegiatan sudah tercapai >= 100%. Untuk lebih jelasnya
rincian capaian kinerja kegiatan dari 24 kegiatan yang dijalankan pada tahun 2018
tersebut diuraikan sebagai berikut :
1. Monitoring Bidang Ketahanan Pangan
Pada kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu:a. Monitoring ketersediaan dan distribusi bahan pangan penduduk kota
surabaya;b. Melakukan survey kebutuhan bahan pangan dengan cara pengambilan
data ketersediaan dan distribusi bahan pangan oleh petugas monitoring
kepada distributor/pelaku usaha di 15 pasar tradisional di Kota Surabaya;c. Melakukan koordinasi dengan Dewan Ketahanan Pangan Kota Surabaya
dalam mewujudkan ketahanan pangan yang mencakup bidang penyediaan
pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman pangan,
serta pencegahan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi;d. Melakukan sosialisasi Manajemen Cadangan Pangan dan Pencegahan
Kerawanan Pangan kepada masyarakat keluarga rawan pangan dan kader
posyandu.
26
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Indikator kinerja kegiatannya yaitu:
Jumlah kegiatan monitoring bidang ketahanan pangan dengan target 228 kali,
telah terealisasi sebanyak 228 kali sehingga persentase capaiannya sebesar
100,00%.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini yaitu:1) Perencanaan dan koordinasi yang baik dengan distributor/pelaku usaha;
2) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai;
3) Tersedianya anggaran yang mencukupi.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu:
Informasi data yang masih terbatas.
Dari faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak lanjut
sebagai berikut:
Petugas melakukan pendataan melalui monitoring langsung dilapangan.
2. Pembinaan Keamanan Pangan yang Beredar
Untuk kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu dengan melakukan
penyuluhan/sosialisasi memberikan informasi edukasi keamanan pangan
kepada masyarakat sebagai konsumen dan pelaku usaha sebagai produsen.
Indikator kinerja kegiatannya yaitu:
Jumlah Peserta konsumen dan pelaku usaha yang mengikuti pembinaan
keamanan pangan yang beredar dengan target 820 orang, telah terealisasi
sebesar 820 orang, sehingga persentase capaiannya sebesar 100,00%.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini yaitu:
1) Tersedianya anggaran yang mencukupi;
2) Perencanaan dan koordinasi yang baik dengan masyarakat dan pelaku
usaha (pedagang pasar);
3) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai;
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu:
Tidak semua pasar memiliki tempat ruang pertemuan untuk pelaksanaan
pembinaan.
27
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Dari faktor penghambat tersebut diperlukan adanya rencana tindak lanjut
sebagai berikut:
Pembinaan kepada pelaku usaha dilaksanakan lebih intensif terutama lokasi
pasar yang tidak memiliki ruang pertemuan.
3. Pembinaan Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Pada kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu:
a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta memotivasi masyarakat
dalam pemanfaatan lahan kosong/pekarangan;
b. Pemanfaatan lahan pekarangan rumah tangga atau lahan tidur/kritis
dengan pemberian tanaman buah dalam pot (tabulampot) untuk kelompok
masyarakat (musrembang);
c. Melakukan pendampingan pemanfaatan lahan pekarangan.
Indikator kinerja kegiatannya yaitu:
Jumlah kelompok pemanfaatan lahan pekarangan yang dibina dengan target
78 kelompok, telah terealisasi sebesar 78 kelompok, sehingga persentase
capaiannya sebesar 100,00%.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini yaitu:1) Komitmen Pemerintah Kota Surabaya dalam merealisasi musrembang
sehingga menjamin ketersediaan anggaran sesuai dengan usulan
terverifikasi;2) Partisipasi aktif masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan, fasum
dan lahan lainnya yang dikelola secara berkelompok untuk budidaya
tanaman hortikultura.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu:
1) Keterbatasan pengetahuan (pengalaman masyarakat dalam merawat
tabulampot belum terjeneratif sehingga perkembangan bantuan yang di
berikan belum optimal);
2) Belum tersusunnya rencana pendampingan yang berkelanjutan bagi warga
yang pernah menerima tabulampot pada tahun-tahun sebelumnya.
28
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Dari faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak lanjut
sebagai berikut:
Melakukan monitoring dan pendampingan terhadap masyarakat yang telah
menerima bantuan musrenbang secara berkelanjutan agar mendapatkan
hasil yang optimal.
4. Pengawasan dan Pemeriksaan Produk Pangan Segar
Untuk kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu:
a. Pengawasan dan pemeriksaan pada produk pangan segar (sayur, buah,
daging, susu dan ikan) dengan cara pengambilan sampel pada pasar
tradisional dan modern di Surabaya;
b. Pengujian sampel di laboratorium pemerintah dengan parameter uji seperti
uji mikrobiologi (E.coli dan Salmonella) untuk produk pangan asal hewan,
uji logam berat dan formalin pada ikan, uji residu pestisida (golongan
organo klorin, organo posfat dan karbonat) dan uji mikrobiologi (E.coli,
Salmonella dan ALT) untuk buah dan sayur.
Indikator kinerja kegiatannya yaitu:
Jumlah sampel produk pangan segar yang diawasi dan diperiksa dengan target
1920 sampel, telah terealisasi sebesar 1936 sampel, sehingga persentase
capaiannya sebesar 100,83%.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini yaitu:
1) Tersedianya Balai Laboratorium yang berkompeten dalam pengawasan
produk pangan segar;
2) Tersedianya anggaran yang mencukupi;
3) Adanya sarana dan prasarana yang memadai.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu:
Keterbatasan kuota uji pestisida pada sayur dan buah di laboratorium.
Dari faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak lanjut
sebagai berikut:
Koordinasi dengan Laboratorium yang terdapat uji pestisida pada sampel
sayuran dan buah.
29
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
5. Pengembangan Diversifikasi Pangan
Kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu: a. Memberikan kegiatan fasilitas lomba cipta menu tingkat kota dan propinsi
ke kelompok/masyarakat; b. Memberikan pelatihan olahan pangan bahan lokal non terigu (singkong,
sukun, ubi dll) serta pelatihan olahan pangan untuk musrembang;c. Memberikan sosialisasi gemar makan ikan dan makan bersama dengan
masyarakat khususnya anak usia sekolah (SD dan SMP).
Indikator kinerja kegiatannya yaitu :
Jumlah Peserta Pelatihan Pengembangan Diversifikasi Pangan dengan target
1323 orang, telah terealisasi sebesar 1323 orang, sehingga persentase
capaiannya sebesar 100,00%.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini yaitu :
1) Tersedianya anggaran yang mencukupi;
2) Tersedianya SDM terlatih dalam memberikan pelatihan diversifikasi
pangan;
3) Adanya sarana dan prasarana yang memadai;
4) Tersedianya keragaman bahan pangan lokal yang ada sebagai bahan
olahan pangan.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu:
Ketergantungan masyarakat pada konsumsi karbohidrat yang bersumber
dari padi-padian.
Dari faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak lanjut
sebagai berikut:
1) Secara berkelanjutan terus menerus melaksanakan Komunikasi Informasi
dan Edukasi tentang keragaman konsumsi pangan, melalui promosi dan
pelatihan olahan pangan;
2) Pelatihan diversifikasi pangan lebih variatif dan inovatif dengan
memepertimbangkan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman).
6. Pembangunan dan Pemeliharaan Prasarana Sentra Pertanian Perkotaan
Pada kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu:
30
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
a. Melakukan pemeliharaan di sembilan lokasi hutan kota yaitu Sumur Welut
(1), Sumur Welut (2), Pakal (1), Pakal (2), Balasklumprik, Sambikerep (1),
Sambikerep (2), Jeruk dan Lempung berupa penyulaman tanaman,
pembersihan lokasi, penyiangan rumput, pernyiraman, pembibitan dan
perantingan pohon.b. Melakukan pembangunan di sentra pertanian perkotaan yaitu
pembangunan kebun percobaan dan Play ground di jeruk dan melakukan
pembangunan green house di DKPP.
Indikator kinerja kegiatannya yaitu:
Jumlah sentra pertanian perkotaan yang dibangun dan dipelihara dengan
target 9 lokasi, telah terealisasi sebesar 9 lokasi, sehingga persentase
capaiannya sebesar 100,00 %.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini adalah:
1) Sebagai fasilitas penunjang area ruang terbuka hijau (RTH) sehingga harus
dikerjakan tepat waktu;
2) Tersedianya anggaran yang mencukupi;
3) Adanya peran serta masyarakat dalam menjaga keberadaan Hutan Kota.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu:
Keterbatasan SDM dalam pemeliharaan hutan kota jika dibanding dengan
luasan lokasi yang dikelola sehingga hasil belum optimal.
Dari faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak lanjut
sebagai berikut:
Diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai serta SDM yang
memiliki keterampilan dalam memelihara hutan kota agar hasilnya optimal.
7. Pembangunan dan Pemeliharaan Kawasan Lindung Pesisir Pantai
Surabaya
Pada kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu a. Melakukan pemeliharaan di dua lokasi yaitu Mangrove Information Centre
(MIC) Wonorejo dan Hutan Kota Gunung Anyar berupa pembibitan dan
31
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
penyulaman tanaman mangrove, pembersihan sekitar lokasi, penyiangan
rumput, pernyiraman, dan perantingan pohon.b. Melakukan pembangunan menara pantau, gazebo dan pendopo Hutan
Kota Gunung Anyar, sedangkan Jembatan bambu dan dermaga di MIC
Wonorejo.
Indikator kinerja kegiatannya yaitu:
Jumlah kawasan lindung pesisir pantai Surabaya yang dibangun dan dipelihara
dengan target 2 lokasi, telah terealisasi sebanyak 2 lokasi, sehingga
persentase capaiannya sebesar 100,00%.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini adalah:
1) Tersedianya anggaran yang mencukupi;
2) Optimalisasi RTH sebagai penunjang kegiatan pengelolaan kawasan
lindung pesisir pantai surabaya sebagai sarana edukasi dan wisata
masyarakat.
3) Dukungan lembaga yang berkompeten dalam pengembangan kawasan
lindung pesisir pantai surabaya (LIPI dan YKRI)
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu :
Keterbatasan SDM dalam pemeliharaan kawasan lindung pesisir pantai
surabaya jika dibanding dengan luasan lokasi yang dikelola sehingga hasil
belum optimal.
Dari faktor penghambat tersebut diperlukan adanya rencana tindak lanjut
sebagai berikut:
Perlunya dukungan tenaga ahli dan akademisi untuk kajian teknis
mengenai lingkungan sekitar konservasi sehingga mendapatkan metode
pelaksanaan pekerjaan yang efektif dan efisien.
8. Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pertanian
Kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu dengan meningkatkan kualitas
pelayanan perizinan dan non perizinan di bidang pertanian yang
diselenggarakan Pemerintah Daerah dan legalitas usaha kepada masyarakat
Kota Surabaya yang terpusat di UPTSA Siola Kota Surabaya.
32
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Indikator kinerja kegiatannya yaitu:
Jumlah berkas perizinan dan non perizinan bidang pertanian yang diproses
dengan target 251 berkas, telah terealisasi sebesar 251 berkas, sehingga
persentase capaiannya sebesar 100,00 %.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini yaitu :
1) Antusias masyarakat untuk mengurus perijinan dan melegalitas usahanya;
2) Terpenuhinya sarana dan prasarana pelayanan perizinan dan non
perizinan bidang pertanian.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu :
Adanya regulasi baru yang butuh penyesuaian dalam hal pelayanan
perizinan dan non perizinan bidang pertanian.
Dari faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak lanjut
sebagai berikut:
Update regulasi yang berlaku perihal pelayanan perizinan dan non
perizinan bidang pertanian.
9. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kelautan dan Perikanan ( DAK)
Pada kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu:a. Pengadaan sarana perikanan tangkap tahun 2018 berupa perahu, mesin
perahu dan peralatan tangkap (bubu, cool box dan waring); b. Pengadaan sarana perikanan yang dibiayai oleh sisa DAK 2017 berupa
pancalan, paket perikanan tangkap (jaring), senter kepala dan rompi
pelampung.Pengadaan sarana perikanan tangkap tersebut digunakan untuk menunjang
aktifitas penangkapan ikan bagi nelayan.
Indikator kinerja kegiatannya yaitu:
Jumlah Sarana dan Prasarana Kelautan dan Perikanan yang disediakan
dengan target 1590 unit, terealisasi sebesar 1615 unit, sehingga persentase
capaian sebesar 101,57%.
Adapun faktor pendorong tercapainya kegiatan ini yaitu:
1) Memenuhi kebutuhan para nelayan dalam meningkatkan hasil tangkapan;
2) Tersedianya anggaran yang mencukupi.
33
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu :
1) Kurangnya SDM terkait penyuluhan terhadap budidaya perikanan beserta
teknologi perikanan budidaya;
2) Aktivitas nelayan masih tergantung musim;
3) Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan SDM dalam penggunaan alat
tangkap legal;
Dari beberapa faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak
lanjut sebagai berikut:
1) Adanya sosialisasi penggunaan alat tangkap legal dan bervariasi;
2) Diperlukan adanya pengawasan penggunaan alat tangkap ilegal.
10. Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perikanan
Budidaya
Pada kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu: a. Pemberian paket bibit musrembang (udang vanamei, ikan bandeng, ikan
nila, ikan lele, pakan dan probiotik) dan waring untuk KJA.b. Melakukan service mesin pompa dan genset di Pasar Ikan Hias
Gunungsari dan Sentra Ikan Bulak (SIB).
Indikator kinerja kegiatannya yaitu:
Jumlah sarana dan prasarana perikanan budidaya yang disediakan dengan
target 419 unit, telah terealisasi sebesar 421 unit, sehingga persentase
capaiannya sebesar 100,48%.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini yaitu:1) Tingginya kebutuhan akan produk perikanan dimasyarakat;2) Tersedianya anggaran yang mencukupi;3) Memenuhi kebutuhan para pembudidaya ikan;4) Tingginya minat masyarakat/kelompok untuk berbudidaya ikan.
dan mendapatkan paket bibit perikanan.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu :
1) Lahan untuk berbudidaya ikan terbatas;
2) Ketersediaan air untuk budidaya masih kurang;
3) Keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan SDM dalam berbudidaya
ikan, sehingga perkembangan bantuan yang diberikan belum optimal.
34
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Dari beberapa faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak
lanjut sebagai berikut:
1) Monitoring dan pendampingan terhadap masyarakat yang telah menerima
bantuan musrenbang secara berkelanjutan agar mendapatkan hasil yang
optimal;
2) Melakukan sosialisasi budidaya perikanan sistem probiotik untuk
pengoptimalan penggunaan air.
11. Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap
Pada kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu: a. Pemeliharaan cerobong asap (fanbelt dan bearing), service mesin pompa
dan service sepeda motor roda 3 (tiga) di SIB;b. Pemberian sarana prasarana perikanan tangkap untuk nelayan (rompi
pelampung, pompa air/ jet pump dan bubu);c. Pemberian paket perikanan tangkap musrembang (senter charger, jaring
perahu dan mesin perahu).Indikator kinerja kegiatannya yaitu :
Jumlah sarana dan prasarana perikanan tangkap yang disediakan dengan
target 939 unit, telah terealisasi sebesar 939 unit, sehingga persentase
capaiannya sebesar 100,00%.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini yaitu:1) Meningkatnya kebutuhan akan produk perikanan dipasaran;2) Memenuhi kebutuhan dan permintaan para nelayan (musrenbang); 3) Komitmen pemerintah kota dalam melearisasi musrembang sehingga
menjamin ketersediaan anggaran sesuai dengan usulan terverifikasi.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu:
1) Aktivitas nelayan masih tergantung musim;
2) Keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan SDM dalam penggunaan alat
tangkap legal dan bervariasi, sehingga hasil tangkapan belum optimal.
Dari beberapa faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak
lanjut sebagai berikut:
35
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
1) Melakukan monitoring terhadap masyarakat yang telah menerima
bantuan musrenbang secara berkelanjutan agar mendapatkan hasil
tangkapan yang optimal;
2) Memberikan sosialisasi penggunaan alat tangkap legal/aman dan variatif,
serta melakukan pengawasan penggunaan alat tangkap ilegal.
12. Pelatihan dan Pendampingan Teknologi Tepat Guna Budidaya Perikanan
dan Kelautan
Pada kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitua. Pelatihan budidaya perikanan (Musrenbang);b. Pelatihan teknologi tepat guna budidaya perikanan dalam pembuatan
probiotik.c. Pendampingan monitoring penerapan aplikasi teknologi tepat guna
budidaya perikanan dan kelautan
Indikator kinerja kegiatannya yaitu:
Jumlah peserta pelatihan dan pendampingan teknologi tepat guna budidaya
perikanan dan kelautan dengan target 395 orang, telah terealisasi sebesar
395 orang, sehingga persentase capaian sebesar 100,00%.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini yaitu :1) Adanya sarana dan prasarana yang memadai;2) Tersedianya anggaran yang mencukupi;3) Tersedianya SDM yang terampil dan menguasai dalam teknologi
budidaya perikanan.4) Antusias masyarakat dalam mempelajari teknologi budidaya perikanan.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu :
Keterbatasan tingkat pengetahuan dan ketrampilan SDM dalam
menyerap materi dan pengaplikasiannya, sehingga hasil kurang optimal.
Dari faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak lanjut
sebagai berikut:
Menawarkan teknologi budidaya perikanan yang lebih variatif.
13. Pengelolaan Rumah Kreatif
Pada kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu :
36
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
a. Pelatihan dan pendampingan usaha kreatif olahan pangan, teknis
pengemasan produk dan ilmu pemasaran/marketing kepada
masyarakat/kelompok terdampak (eks. Lokalisasi Dolly) yang berada di Jl.
Putat Jaya Gang Lebar B No.27 dan di Jl. Putat Jaya Gang 2a no.19,
Surabaya;b. Pengelolaan berupa pemeliharaan di rumah kreatif Dolly Saiki (DS) Point
yang terletak di Jl. Putat Jaya Gang Lebar B No.27 dan rumah kreatif
Olahan Pangan yang terletak di Jl. Putat Jaya Gang 2a no.19, Surabaya.
Indikator kinerja kegiatannya yaitu :
Jumlah rumah kreatif yang dikelola dengan target dua (2) bangunan telah
terealisasi sebanyak dua (2) bangunan, sehingga persentase capaiannya
adalah sebesar 100,00%.
Faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini adalah: 1) Tersedianya SDM yang terampil dalam mendampingi pelaksanaan
pelatihan olahan pangan;2) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai;3) Ketersediaan anggaran yang mencukupi;4) Adanya kerja sama yang baik dengan masyarakat /kelompok terdampak
(eks. Lokalisasi Dolly).
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu:
Keterbatasan tingkat pengetahuan dan ketrampilan SDM dalam
menyerap materi dan pengaplikasiannya, sehingga diperlukan pelatihan
dan pedampingan untuk masyarakat disekitar rumah kreatif yang lebih
intensif.
Dari faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak lanjut
sebagai berikut:
1) Menawarkan pelatihan usaha kreatif olahan pangan yang lebih variatif;
2) Perlunya pendampingan yang lebih intensif kepada masyarakat
/kelompok terdampak (eks. Lokalisasi Dolly) agar hasilnya lebih optimal.
14. Pengadaan Sarana dan Prasarana Produksi Budidaya Tanaman Pangan
dan Hortikultura
37
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Pada kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu :a. Memfasilitasi kebutuhan para kelompok tani melalui kegiatan pengadaan
sarana dan prasarana produksi budidaya tanaman pangan dan
hortikultura yang terdiri dari : pengadaan media tanam, pengadaan obat
dan pupuk tanaman, pengadaan bibit dan benih tanaman, pengadaaan
peralatan pertanian dan sarana penunjang pertanian;b. Pemeliharaan sarana dan prasarana produksi budidaya tanaman pangan
dan hortikultura yang terdiri dari: pemeliharaan alat mesin pertanian,
pemeliharaan gubug jamur, pemeliharaan sepeda motor roda tiga dan
pemeliharaan green house;c. Monitoring pemanfaatan fasilitas sarana dan prasarana produksi budidaya
tanaman pangan dan hortikultura;Dari kegiatan diatas diharapan dapat meningkatkan hasil produksi dan
produktivitas komoditas pertanian.
Indikator kinerja kegiatan nya yaitu:
Jumlah sarana dan prasarana produksi budidaya tanaman pangan dan
hortikultura yang disediakan dengan target sebesar 15789 unit, telah
terealisasi sebesar 15789 unit, sehingga persentase capaiannya adalah
sebesar 100,00 %.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini yaitu :
Adanya fasilitas sarana dan prasarana berupa benih, pupuk, pestisida,
insektisida dan alsintan kepada kelompok tani untuk peningkatan
produksi dan produktivitas.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu:
Keterbatasan anggaran sehingga mengakibatkan sarana dan prasarana
yang diberikan kurang maksimal (bibit dan benih) dengan karakteristik
lokasi lahan.
Dari faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak lanjut
sebagai berikut:
1) Perlunya pendampingan yang lebih intensif dari penyuluh lapang;
2) Diperlukan adanya demplot-demplot untuk meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan para kelompok tani;
38
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
3) Lebih memaksimalkan fasilitas alsintan untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas.
15. Pelatihan dan Pendampingan Pemanfatan Teknologi Tepat Guna
Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
Pada kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu:a. Pelatihan hidroponik (musrembang), untuk masyarakat yang telah
mengusulkan dan telah di verifikasi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian yang akan mendapatkan materi dan bahan praktek berupa
paket staterkit dan bibit sayuran;b. Pelatihan pemanfaatan teknologi tepat guna budidaya tanaman pangan
dan hortikultura kepada anggota kelompok tani yang melakukan budidaya
tanaman pangan yang benar serta pengendalian OPT dan penanganan
panen/pasca panen;c. Pendampingan pemanfaatan teknologi tepat guna budidaya tanaman
pangan dan hortikultura kepada para anggota kelompok tani setelah
mendapatkan pelatihan.
Indikator kinerja kegiatannya yaitu :
Jumlah peserta pelatihan dan pendampingan pemanfaatan teknologi tepat
guna budidaya tanaman pangan dan hortikultura target 1359 orang, telah
terealisasi sebesar 1359 orang, sehingga persentase capaiannya adalah
sebesar 100,00 %.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini yaitu:
1) Tingginya minat peserta untuk mengikuti pelatihan hidroponik dan
mendapatkan paket staterkit serta bibit sayuran;2) Tersedianya SDM (penyuluh lapang dan petugas dinas) yang terampil
dalam melakukan pendampingan dan monitoring secara intensif.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu:
1) Beragamnnya pengetahuan dan kemampuan peserta pelatihan dalam
menyerap materi, sehingga berdampak pada penerapan atau
pengaplikasain materi kurang maksimal;
39
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
2) Keterbatasan bahan praktek/ alat peraga dikarenakan ketersediaan
anggaran belum mencukupi.
Dari beberapa faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana
tindak lanjut sebagai berikut:
1) Perlunya pengembangan kreativitas dan variasi pada metode
pelaksanaan pelatihan misal dengan studi lapang;
2) Perlunya pendampingan serta peran aktif perangkat desa/kelurahan mulai
RT/RW, Kelurahan dan Kecamatan untuk keberlanjutan perkembangan
pasca pelatihan;
3) Perlunya wawasan kewirausahaan bagi peserta untuk keberlanjutan
pengelolaan bantuan bahan/alat praktek.
16. Pembibitan
Pada kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu:a. Pemeliharaan sarana pembibitan meliputi pemeliharaan green house,
kandang dan kolam di miniagrowisata;b. Penyediaan bahan pembibitan berupa bahan laboratorium, pakan ternak,
benih dan bibit tanaman di Miniagrowisata, STA Karah, dan Kebun
Jambangan;c. Pendistribusian bibit tanaman dan ikan kepada masyarakat;d. Penyediaan sarana penunjang pembibitan meliputi penyediaan alat
laboratorium, pertukangan dan obat – obatan hewan ternak yang
digunakan sebagai hewan contoh.
Indikator kinerja kegiatannya yaitu:
Jumlah jenis dan sarana pembibitan yang disediakan dengan target 75.423
unit, telah terealisasi sebesar 77.702 unit, sehingga persentase capaian
sebesar 103,02 %.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini yaitu:
a. Ketersediaan SDM yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang
memadai;
b. Partisipasi aktif masyarakat, baik perseorangan (keluarga) maupun
akademisi, untuk peduli terhadap lingkungan dan budaya menanam
terhadap anak-anak dan siswa;
40
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
c. Ketersediaan jaringan media sosial dan media komunikasi elektronik yang
efektif dalam penyebaran informasi mengenai sarana edukasi
Miniagrowisata.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu:
1) Belum adanya fokus tugas masing-masing SDM dalam pengelolaan
green house dan fasilitas lainnya dalam lingkup sarana edukasi;
2) Kurangnya kualitas sumber air dalam memenuhi syarat baku mutu air
untuk kegiatan pembenihan ikan;
3) Belum adanya penerangan dan pagar di Kebun Jambangan sehingga
rawan disalah gunakan pada waktu malam hari atau ketika tidak ada
penjagaan;
4) Belum adanya kejelasan serah terima pengelolaan bangunan di STA
Karah dari kelompok untuk dikembalikan ke dinas.
Dari beberapa faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak
lanjut sebagai berikut:
1) Penataan SDM yang memperhatikan beban tugas dan tanggung
jawabnya.
2) Perlunya pendampingan dan atau monitoring terhadap hama dan
organisme pengganggu tanaman lainnya. Jika diperlukan, dapat melibat
orang yang ahli di bidangnya;
3) Rencana sumber daya air agar memenuhi standart baku mutu
pembenihan ikan;
4) Koordinasi dengan DKRTH mengenai pemasangan lampu penerangan
dikebun Jambangan serta pemasangan pagar pengamanan;
5) Koordinasi dengan dinas terkait maupun instansi lainnya mengenai
rencana pengelolaan bangunan di STA karah.
17. Peningkatan Kompetensi SDM Pertanian
Kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu:
41
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
a. Kunjungan kelokasi yang mempunyai inovasi teknologi yang mendukung
program ketahanan pangan dan pertanian yang dapat diaplikasikan
kewilayah kerja masing – masing penyuluh lapang;b. Melakukan pendampingan dan penilaian kemampuan kelompok binaan
oleh Tim Penilai Tingkat Kota;c. Menyelenggarakan gelar produk teknologi tepat guna (TTG) hasil ajang
kompetisi TTG Bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Pangan dari
Kelompok Masyarakat / Akademisi / Perguruan Tinggi.
Indikator kinerja kegiatannya yaitu :
Jumlah peserta SDM pertanian yang ditingkatkan kompetensinya dengan
target 200 orang, telah terealisasi sebesar 200 orang, sehingga persentase
capaian adalah sebesar 100,00 %.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan tersebut diatas yaitu :1) Adanya sarana dan prasarana yang memadai;2) Tersedianya anggaran yang mencukupi;3) Adanya responsibilitas penyuluh lapang dalam peningkatan kopetensi
cukup baik.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu:
Keterbatasan SDM dalam memberikan pelatihan dan pendampingan
inovasi teknologi ke kelompok binaan.
Dari faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak lanjut
sebagai berikut:
Diperlukan peningkatan kuantitas bimbingan teknologi (bimtek) bagi
penyuluh lapang dalam rangka pendampingan dilapangan
18. Pelayanan Kesehatan dan Pengobatan Hewan
Kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu: a. Melaksanakan pelayanan kesehatan dan pengobatan hewan baik secara
aktif dan pasif di klinik hewan;b. Pengendalian kesehatan hewan dan ternak dengan tindakan pencegahan
vaksinasi pada unggas dan desinfeksi/penyemprotan desinfektan
terhadap kandang unggas dan lingkungannya dengan melibatkan kader
-kader masyarakat, staf kelurahan dan kecamatan dalam bentuk
42
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
vaksinasi Avian Influenza/Flu Burung dan pengobatan cacing pada hewan
ternak;c. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan hewan pada tempat - tempat
penjualan hewan qurban sehingga dapat dideteksi secara dini penyakit
penyakit yang membahayakan kesehatan manusia;d. Sosialisasi untuk meningkatkan ketrampilan para takmir masjid / musholla
dalam penyelenggaraan pemotongan hewan qurban;
Indikator kinerja kegiatannya yaitu :
Jumlah pelaksanaan pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit hewan
dengan target 1311 kali, telah terealisasi sebesar 1311 kali, sehingga
persentase capaiannya adalah sebesar 100,00%.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini yaitu :
1) Sarana dan prasarana sudah memadai;2) Perencanaan kegiatan sesuai jadwal pelaksanaan;3) Tersedianya SDM (dokter hewan) yang terampil dalam pelayanan
kesehatan dan pengobatan hewan.4) Tersedianya SDM pendampingan dari masyarakat (kader lingkungan dan
mahasiswa) dalam vaksinasi avian influenza/Flu burung, pengawasan
dan pemeriksaan hewan ternak qurban.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu:
1) Adanya kecenderungan penurunan populasi ternak terkait ketebatasan
lahan dalam berbudidaya.
2) Lokasi klinik yg cuma satu dan berada di satu wilayah sehingga kurang
menjangkau seluruh wilayah di surabaya.
Dari beberapa faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak
lanjut sebagai berikut:
1) Diperlukan adanya peningkatan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
kepada masyarakat.
2) Memberikan sosialisasi-sosialisasi pencegahan dan penanggulangan
penyakit hewan menular utamanya penyakit Zoonosis.
19. Pelatihan dan Pendampingan Teknologi Tepat Guna Budidaya
Peternakan
43
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Pada kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu dengan memberikan
sosialisasi/pelatihan budidaya ternak bagi peternak sapi, kambing, domba dan
unggas bagi masyarakat Surabaya. Pelatihannya berupa pembuatan pakan
alternatif dan pembuatan mesin tetas telur, dengan harapan dapat
meningkatkan pengetahuan dan pendapatan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Indikator kinerja kegiatannya yaitu :
Jumlah peserta pelatihan dan pendampingan teknologi tepat guna budidaya
peternakan target 320 orang, telah terealisasi sebesar 320 orang, sehingga
persentase capaiannya adalah sebesar 100,00%.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini yaitu :1) Sarana dan prasarana sudah memadai;2) Tersedianya anggaran yang mencukupi;3) Tersedianya SDM (Narasumber) yang berkualitas dan terampil dalam
melakukan pelatihan dan pendampingan kegiatan Teknologi Tepat Guna
Budidaya Peternakan;4) Tercukupinya tenaga pendamping dilapangan.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu:
Rendahnya tingkat pengetahuan dan pemahaman untuk menyerap atau
mengadopsi pengetahuan baru yang diluar kebiasaannya.
Dari faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak lanjut
sebagai berikut:
1) Diperlukan adanya pendampingan TTG lanjutan dengan program yang
relevan dan berkesinambungan.
2) Pemilihan peternak dilakukan secara selektif berdasarkan tingkat motivasi
dan kemampuan serta dukungan lingkungan.
20. Penyediaan Sarana Budidaya Peternakan
Pada kegiatan ini wujud pelaksanaannya dengan pengelolaan budidaya
ternak sapi dan penggemukan sapi, yaitu dengan manajemen pengembangan
budidaya ternak yang terorganisasi pelaksanaannya, melakukan monitoring
44
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
kesehatan ternak dan kondisi kandang yang terawat yang berada di BTKD
Sumur Welut, Lakarsantri sebagai Sentra Pertanian Terpadu
Indikator kinerja kegiatannya yaitu:
Jumlah sarana budidaya peternakan yang disediakan dengan target 1035
Unit, telah terealisasi sebesar 1035 Unit, sehingga persentase capaiannya
adalah sebesar 100,00%.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan tersebut diatas yaitu :1) Adanya partisipasi masyarakat yang berperan aktif dalam mendukung
pelaksanaan dilokasi;2) Tersedianya anggaran yang mencukupi.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu:
1) Kurangnya SDM yang khusus menangani pemeliharaan ternak;
2) Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai;
3) Terbatasnya lahan untuk pengembangan budidaya termasuk penyediaan
pakan.
Dari beberapa faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak
lanjut sebagai berikut:
1) Diperlukan adanya penambahan SDM untuk menangani pemeliharaan
ternak;
2) Diperlukan adanya intensifikasi lahan budidaya;
3) Mendisain suatu sentra peternakan dan aplikasi yang sesuai dengan
kebutuhan percontohan peternakan.
21. Promosi Pemasaran Produk Pertanian
Pada kegiatan ini wujud pelaksanaannya dalam bentuk penyelenggaraan
even pertanian dalam bentuk penyelenggaraan berbagai event gelar produk
dari kelompok binaan dan event lomba dari berbagai komunitas lingkup
Pertanian dan Peternakan antara lain :
a. Event gelar produk dari kelompok binaan yaitu Pasar Tani, Minggu
Pertanian, Surabaya Great Expo, Indonesia Agro expo, Surabaya Flora
Fauna, Hari Telur dan Ayam;
45
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
b. Event lomba yaitu Lomba Perkutut, Lomba Burung Puter Pelung, Lomba
Ayam serama, Lomba Ayam Pelung, Lomba Ayam Ketawa, dan
Lomba/Kontes Kucing.
Indikator kinerja kegiatannya yaitu :
Jumlah kegiatan promosi pemasaran produk pertanian yang dilaksanakan,
dengan target 58 kali, telah terealisasi sebesar 58 kali, sehingga persentase
capaiannya adalah sebesar 100,00 %.
Adapun faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini yaitu:1) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dalam melakukan
promosi produk pertanian;2) Tersedianya anggaran yang mencukupi; 3) Kerja sama dan koordinasi yang baik dengan stakeholder, pelaku usaha
tani dan komunitas pecinta binatang dan tanaman.Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu: Pelaksanaan minggu pertanian sering tidak sesuai dengan jadwal
perencanaan.
Dari faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak lanjut
sebagai berikut: Diperlukan adanya koordinasi yang lebih matang dengan stakeholder
(bagian umum), pelaku usaha tani dan komunitas pecinta binatang dan
tanaman agar pelaksanaan kegiatan khususnya minggu pertanian sesuai
jadwal perencanaan.
22. Penyusunan Dokumen Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi
Perangkat Daerah
Pada kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu:a. Penyusunan dan/atau review proses bisnis Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kota Surabaya dengan output dokumen SOP.b. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya yang meliputi dokumen
Rancangan Renja PD, Rancangan Akhir Renja PD, Renja PD,
Rancangan Perubahan Renja PD, Rancangan Akhir Perubahan Renja
PD, Renja PD Perubahan, Rancangan Awal Renja PD dan RKA beserta
perubahannya.c. Penyusunan Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kota Surabaya.
46
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Indikator kinerja kegiatan nya yaitu :
Jumlah dokumen perencanaan, penganggaran, dan evaluasi perangkat
daerah yang disusun dengan target 12 dokumen, telah terealisasi sebesar 12
dokumen, sehingga persentase capaiannya adalah sebesar 100,00 %.
Faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini adalah: 1) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai;2) Ketersediaan anggaran yang mencukupi;3) Adanya perencanaan dan koordinasi yang baik sehingga dokumen dapat
terselesaikan sesuai jadwal pelaksanaan.4) Ketersediaan data yang cukup sebagai bahan penyusunan Laporan
Kinerja (LKj) Tahun Anggaran 2018.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu: Kurangnya pendampingan terkait penyusunan laporan atau dokumen
sehingga masih timbul salah mengartikan dalam proses penyusunan
dokumen.
Dari faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak lanjut
sebagai berikut: Koordinasi lebih lanjut dengan Bagian Organisasi, Bappeko dan Bagian
Administrasi Pembangunan terkait Rencana realisasi kegiatan di bulan
berikutnya.
23. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Perangkat Daerah
Pada kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu dalam bentuk Memenuhi
kebutuhan Barang dan Jasa Perkantoran Perangkat Daerah Kantor Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya meliputi:a. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan;b. Penyediaan bahan dan peralatan listrik gedung kantor c. Penyediaan bahan dan peralatan rumah tangga d. Penyediaan barang cetakan e. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrikf. Penyediaan jasa operasional perkantoran g. Penyediaan makanan dan minuman h. Penyediaan perlengkapan kantor
Indikator kinerja kegiatannya yaitu :
Persentase ketersediaan barang dan jasa perkantoran dengan target 100%,
telah terealisasi sebesar 101,99%, sehingga persentase capaiannya adalah
sebesar 101,99%.
47
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini adalah: 1) Ketersediaan anggaran yang mencukupi;2) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.3) Perencanaan terkait kebutuhan barang dan jasa pada kegiatan
penyediaan barang dan jasa perkantoran DKPP Kota Surabaya telah
sesuai.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu: Adanya selisih antara pagu anggaran dengan harga pasar sehingga
penyedia barang dan jasa kesulitan dalam pemenuhan barang dan jasa
yang sesuai dengan harga yang berlaku.
Dari faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak lanjut
sebagai berikut: Selalu update terkait kebutuhan dan harga barang dan jasa perkantoran
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya.
24. Pemeliharaan dan Pengadaan Sarana PerkantoranPada kegiatan ini wujud pelaksanaannya yaitu dalam bentuk memenuhi
kebutuhan pemeliharaan dan pengadaan sarana perkantoran Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya meliputi:a. Pemeliharaan gedung kantor b. Pemeliharaan kendaraan dinas/ operasionalc. Pemeliharaan peralatan kantor
Indikator kinerja kegiatannya yaitu:
Jumlah unit sarana perkantoran yang dipelihara dan diadakan dengan target
217 unit, telah terealisasi sebesar 425 unit, sehingga persentase capaiannya
adalah sebesar 195,85%.
Faktor yang mendorong tercapainya kegiatan ini adalah:1) Adanya administrasi dan penanggungjawab pemakaian kendaraan
operasional;2) Adanya SDM yang terampil dalam pemeliharaan aset dinas;3) Ketersediaan anggaran yang mencukupi.
Faktor penghambat dalam proses pelaksanaan kegiatan yaitu: Pemenuhan update data terkait sarana dan prasarana perkantoran belum
terlaksana dengan baikDari faktor penghambat tersebut, diperlukan adanya rencana tindak lanjut
sebagai berikut:
48
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Selalu update dan koordinasi dengan pengelola barang terkait data
kondisi sarana dan prasarana perkantoran Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kota Surabaya.
B. TINGKAT EFISIENSI KINERJA SDMSumber daya manusia merupakan bagian terpenting dalam pelaksanaan
fungsi dan tugas suatu perangkat daerah. Pengelolaan aspek manajemen
sumber daya manusia pada DKPP bertujuan untuk meningkatkan kontribusi
pegawai terhadap organisasi dalam rangka mencapai produktivitas. Oleh sebab
itu, SDM harus dikelola dengan baik agar dapat berdaya guna dalam mencapai
tujuan organisasi. Berikut pembagian jumlah pegawai disetiap bidang/Per Unit
Kerja pada DKPP dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2 Jumlah SDM (Orang) Per Unit Kerja Tahun 2018
NoUNIT KERJA DALAM PERANGKAT
DAERAH PEGAWAI(ORANG)
JUMLAH(ORANG)
1 BIDANG PANGAN 1
9SEKSI KEAMANAN PANGAN 4
SEKSI KETAHANAN PANGAN 4
2 BIDANG PERIKANAN DAN KELUATAN 1
13SEKSI PERIKANAN TANGKAP 5
SEKSI PERIKANAN BUDIDAYA 4
SEKSI PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR 3
3 BIDANG PERTANIAN 1
15
SEKSI PENGELOLAAN KEBUN RAYA 6
SEKSI PENGEMBANGAN PERTANIAN
PERKOTAAN4
SEKSI TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA 4
4 BIDANG PETERNAKAN DAN PENYULUHAN 1
21
SEKSI KESEHATAN HEWAN DAN KESMAVET 4
SEKSI PENGEMBANGAN USAHA
PETERNAKAN3
SEKSI PENYULUHAN 13
5 SEKRETARIAT 1 13
49
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
NoUNIT KERJA DALAM PERANGKAT
DAERAH PEGAWAI(ORANG)
JUMLAH(ORANG)
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN 7
SUB BAGIAN KEUANGAN 5
JUMLAH 71
Gambar 3.4Grafik Jumlah SDM (Orang) Per Unit Kerja
C. REALISASI ANGGARAN
Dalam melaksanakan program yang telah diamanatkan, pembiayaan
kegiatan tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) PD yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Surabaya Tahun
2018.
Berdasarkan laporan keuangan, baik dari sisi pendapatan maupun belanja,
memberikan informasi sebagai berikut:
C.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota
Surabaya berasal dari Retribusi Stand Pasar Ikan Hias. Dari target yang
ditetapkan sebesar Rp 439.933.880,- telah terealisasi sebesar Rp. 439,957,260,-
sehingga capaiannya adalah 100,01%.
Tabel 3.3Realisasi Pendapatan
50
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
NO URAIAN TARGET (Rp) REALISASI (Rp) %
1 Retribusi Pemakaian Usaha Mikro dan Kecil Pertanian
439,933,880 439,957,260 100.01%
TOTAL 439,933,880 439,957,260 100.01%
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian dalam rangka pencapaian target pendapatan yaitu dengan melakukan
koordinasi yang proaktif terkait dengan pembayaran sewa stand di Pasar Ikan
Hias Gunung Sari.
C.2 BelanjaPada belanja daerah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian ditetapkan
target sebesar Rp 46.885.320.478,- yang terdiri dari Belanja Tak Langsung (BTL)
sebesar Rp13.432.567.917,- dan Belanja Langsung (BL) sebesar Rp
33.452.752.561,-. Realisasi masing-masing untuk Belanja Langsung dan Tak
Langsung dapat dilihat pada tabel 3.4, sedangkan untuk perbandingan dengan
tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini :
Tabel 3.4Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2018
NO
URAIANTAHUN 2018
ANGGARAN REALISASI CAPAIANSISA
ANGGARAN%
1Belanja Tidak Langsung
13.432.567.917 11.033.569.852 82,14% 2.398.998.065 17.86%
2Belanja Langsung
33.452.752.561 31.348.062.792 93.71% 2.104.689.769 6,29%
JUMLAH 46.885.320.478 42.381.632.644 90.39% 4.503.687.834 9,61%
Gambar 3.5Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2018
51
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Tabel 3.5Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun 2018 dan Tahun sebelumnya
URAIANKOMPONEN
2017 2018
ANGGARAN REALISASI % ANGGARAN REALISASI %
Belanja Tidak Langsung 13.935.796.967 12.043.430.811 86,42% 13.432.567.917 11.033.569.852 82,14%
Belanja Langsung 31.529.358.540 27.085.230.952 85,90% 33.452.752.561 31.348.062.792 93,71%
Jumlah 45.465.155.507 39.128.661.763 86,06% 46.885.320.478 42.381.632.644 90,39%
Gambar 3.6Grafik Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun 2018 dan Tahun sebelumnya
Melengkapi pembahasan Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung,
untuk rincian kegiatannya dapat dilihat pada tabel anggaran dan realisasi Dinas
52
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya Tahun Anggaran 2018 dibawah
ini:
Tabel 3.6Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun 2018
NO KEGIATANANGGARAN
(Rp)REALISASI
(Rp)CAPAIAN
SISAANGGARAN (Rp)
CAPAIAN
1Gaji Pokok PNS / Uang Representasi
4.178.986.910 3.546.512.700 84.87% 632.474.210 15.13%
2 Tunjangan Keluarga 479.749.776 368.758.220 76.86% 110.991.556 23.14%
3 Tunjangan Jabatan 261.815.750 181.330.000 69.26% 80.485.750 30.74%
4Tunjangan Fungsional
198.891.000 136.256.400 68.51% 62.634.600 31.49%
5Tunjangan Fungsional Umum
151.823.000 109.730.000 72.27% 42.093.000 27.73%
6 Tunjangan Beras 239.616.054 186.481.500 77.83% 53.134.554 22.17%
7Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus
30.284.882 22.028.097 72.74% 8.256.785 27.26%
8 Pembulatan Gaji 618.046 52.368 8.47% 565.678 91.53%
9 BPJS Kesehatan 148.690.135 100.810.010 67.80% 47.880.125 32.20%
10Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
22.453.515 7.304.440 32.53% 15.149.075 67.47%
11Jaminan Kematian (JKM)
29.198.849 28.271.752 96.82% 927.097 3.18%
12
Tambahan Penghasilan berdasarkan Beban Kerja
4.458.960.000 3.698.394.357 82.94% 760.565.643 17.06%
13
Tambahan Penghasilan Berdasarkan Pertimbangan Obyektif Lainnya
3.231.480.000 2.647.640.008 81.93% 583.839.992 18.07%
JUMLAH 13.432.567.917 11.033.569.852 82.14% 2.398.998.065 17.86%
Gambar 3.7Grafik Persentase Realisasi Belanja Tidak Langsung
53
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
54
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Tabel 3.7Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Tahun 2018
PROGRAM KEGIATAN
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%)
1 PROGRAM PENINGKATAN KETERSEDIAAN,KEANEKARAGAMAN DAN KEAMANAN PANGAN
3.587.583.889 3.464.136.051 96,56% Monitoring Bidang Ketahanan Pangan
441.425.068 437.492.404 99,11%
Pembinaan Keamanan Pangan yang Beredar
203.102.288 181.665.736 89,45%
Pembinaan Pemanfaatan Lahan Pekarangan
1.970.241.863 1.955.396.541 99,25%
Pengawasan dan Pemeriksaan Produk Pangan Segar
608.655.780 535.768.422 88,02%
Pengembangan Diversifikasi Pangan
364.158.890 353.812.948 97,16%
2 PROGRAM
PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)
6.400.764.966 5.705.147.646 89,13% Pembangunan dan Pemeliharaan Prasarana Sentra Pertanian Perkotaan
2.123.350.267 1.888.560.641 88,94%
Pembangunan dan Pemeliharaan Kawasan Lindung Pesisir Pantai Surabaya
4.277.414.699 3.816.587.005 89,23%
55
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
PROGRAM KEGIATAN
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%)
3 PROGRAM PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN
226.862.104 209.811.990 92,48% Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pertanian
226.862.104 209.811.990 92,48%
4 PROGRAM PENYEDIAAN SARANA PRASARANA KELAUTAN DAN PERIKANAN
3.807.852.201 3.638.005.143 95,54% Pengadaan Sarana dan Prasarana Kelautan dan Perikanan (DAK)
1.157.012.645 1.143.005.996 98,79%
Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya
1.170.544.351 1.092.903.707 93,37%
Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap
1.480.295.205 1.402.095.440 94,72%
56
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
5 PROGRAM PENGAPLIKASIANTEKNOLOGI TEPAT GUNA BUDIDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN
555.082.065 453.939.408 81,78% Pelatihan dan Pendampingan Teknologi Tepat Guna Budidaya Perikanan dan Kelautan
555.082.065 453.939.408 81,78%
PROGRAM KEGIATAN
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi(Rp)
Capaian (%) Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%)
6 PROGRAM PEMANFATAN RUMAH KREATIF DAN PENGEMBANGANUSAHA KREATIF
727.345.192 712.789.551 98,00% Pengelolaan Rumah Kreatif
727.345.192 712.789.551 98,00%
7 PROGRAM PENYEDIAAN SARANA PRASARANA BUDIDAYA TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
1.130.649.398 1.030.176.204 91,11% Pengadaan Sarana dan Prasarana Produksi Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
1.130.649.398 1.030.176.204 91,11%
57
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
8 PROGRAM PENGAPLIKASIANTEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM BUDIDAYATANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
2.897.639.699 2.626.512.656 90,64% Pelatihan dan Pendampingan Pemanfatan Teknologi Tepat Guna Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
1.003.183.362 971.126.129 96,80%
Pembibitan 1.296.887.560 1.121.048.899 86,44%
Peningkatan Kompetensi SDM Pertanian
597.568.777 534.337.628 89,42%
PROGRAM KEGIATAN
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%)
9 PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGANPENYAKIT HEWAN TERNAK
813.596.630 745.397.494 91,62% Pelayanan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Hewan
813.596.630 745.397.494 91,62%
10 PROGRAM PENGAPLIKASIAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM BUDIDAYA
779.379.937 700.862.895 89,93% Pelatihan dan Pendampingan Teknologi Tepat Guna Budidaya Peternakan
323.328.272 302.600.223 93,59%
58
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
PETERNAKAN Penyediaan SaranaBudidaya Peternakan
456.051.665 398.262.672 87,33%
11 PROGRAM PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN
631.310.964 550.416.341 87,19% Promosi Pemasaran Produk Pertanian
631.310.964 550.416.341 87,19%
12 PROGRAM PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH
166.414.823 152.845.237 91,85% Penyusunan Dokumen Perencanaan, Penganggaran, danEvaluasi PerangkatDaerah
166.414.823 152.845.237 91,85%
PROGRAM KEGIATAN
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%)
13 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
10.287.300.149 10.019.396.251 97,40% Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Perangkat Daerah
10.287.300.149 10.019.396.251 97,40%
59
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
14 PROGRAM PEMBANGUNANDAN PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA KEDINASAN
1.440.970.544 1.338.625.925 92,90% Pemeliharaan dan Pengadaan Sarana Perkantoran
1.440.970.544 1.338.625.925 92,90%
Total 33.452.752.561 31.348.062.792 93,71% Total 33.452.752.561 31.348.062.792 93,71%
60
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
BAB IV
PENUTUP
A. TINJAUAN UMUM
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tahun
2018 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang capaian kinerja
yang dicapai pada tahun tersebut. Laporan ini merupakan wujud transparansi
dan akuntabilitas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya
dalam melaksanakan kewajiban pembangunannya. Sangat disadari bahwa
laporan ini masih jauh dari sempurna, namun diharapkan masyarakat dan
berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang
hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya
khususnya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
B. SARAN DAN TINDAK LANJUT
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dan upaya-upaya mengatasi
permasalahan yang dilaksanakan, untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
pada tahun - tahun berikutnya diharapkan :
1. Agar visi dan misi serta program - program yang telah ditetapkan dapat
dicapai secara optimal, maka PD akan lebih meningkatkan ketelitian
dalam perencanaan sehingga kegiatan yang dilaksanakan merupakan
kesatuan yang terintegrasi, bersinergi dan berkesinambungan.
2. Agar kinerja personil pengelola kegiatan dapat ditingkatkan maka
disarankan bimbingan teknis baik dibidang keuangan maupun administrasi
kegiatan dari Pemerintah Kota Surabaya secara rutin.
3. Agar Indikator kinerja dapat ditetapkan secara tepat maka dukungan data
yang akurat akan sangat menunjang. Untuk itu diperlukan personil yang
cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Kebutuhan personil yang sesuai
dengan tugas dan fungsinya tersebut.
4. Agar pelaksanaan kegiatan dapat sesuai dengan rencana dan target yang
diharapkan maka pengawasan dari Pemerintah Kota Surabaya Perlu di
61
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
tingkatkan, selain itu diperlukan koordinasi yang lebih baik dengan instansi
terkait.
Demikian ringkasan Laporan Kinerja (LKj) Dinas Ketahanan Pangan
dan Pertanian Kota Surabaya Tahun 2018, selanjutnya saran dan masukan yang
membangun sangat kami harapkan dari semua pihak untuk perbaikan di masa
mendatang.
Surabaya, 2019
KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
KOTA SURABAYA,
Ir. Joestamadji,M.SiPembina Utama Muda
NIP. 196901021994031008
62