LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH(LKIP) PERANGKAT DAERAH TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS KEBAKARAN Jl. Kenari No. 56 Yogyakarta Kode Pos : 55165 Telp. (0274) 587101 EMAIL : [email protected]Faximile (0274) 587101 HOT LINE SMS : 08122780001 HOTLINE EMAIL : [email protected]WEB SITE : www.jogjakota.go.id
34
Embed
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH(LKIP) PERANGKAT …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH(LKIP)
PERANGKAT DAERAH
TAHUN 2018
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
DINAS KEBAKARAN Jl. Kenari No. 56 Yogyakarta Kode Pos : 55165 Telp. (0274) 587101
Target pendapatan pada Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta Tahun 2017 adalah sebesar Rp
34.550.000,-. Adapun rinciannya dapat dilihat dalam Tabel 8 sebagai berikut:
Tabel 8
Target Pendapatan Dinas Kebakaran
Kota Yogyakarta Tahun2017
No Uraian Pendapatan
Th 2018 (Rp)
Pendapatan Th 2017
(Rp)
Pendapatan Th 2016
(Rp)
Pendapatan Th 2015
(Rp)
Pendapatan Th 2014
(Rp)
1.
Pendapatan Retribusi Daerah (Sewa Mobil PK)
32.350.000,00
34.550.000,00
0
0
0
JUMLAH 32.350.000,00 34.550.000,00 0 0 0
Sumber Data : DPA SKPD Dinas Kebakaran 2018
1.9 LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH
1.9.1 Kondisi Geografis Kota Yogyakarta
Kota Yogyakarta merupakan ibukota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan
menyandang beberapa predikat antara lain sebagai kota pendidikan, kota budaya, pusat
perdagagan dan jasa, kota pariwisata dan sebagainya. Oleh karenanya, dengan predikat
yang disandangnya maka banyak penduduk dari luar Kota Yogyakarta bahkan luar Propinsi
DIY yang mencari nafkah dan bermata-pencaharian di Kota Yogyakarta. Dampaknya adalah
banyak penduduk yang bertempat tinggal tetap atau tinggal sementara.
Dengan luas wilayah hanya sebesar 32,5
km² terdiri dari 14 Kecamatan dan 45
Kelurahan, meliputi 614 RW dan 2.322
RT, didukung dengan kondisi mobilitas
penduduk yang tinggi, berdasarkan data
statistik BPS tahun 2016 jumlah
penduduk +/- 417.744 jiwa dengan
kepadatan penduduk +/- 12.000
jiwa/km², maka tentunya menimbulkan
resiko tinggi terhadap kesenjangan
sosial dan bencana khususnya bencana
kebakaran
Fakta bahwa kondisi geografis yang demikian itulah, maka mendasarkan pada Peraturan
Pemerintah RI No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota
dan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No. 71 Tahun 2016 tentang susunan organisasi,
kedudukan, tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta, menyebutkan
bahwa kewenangan Pemerintah Kota dalam urusan pemerintahan daerah salah satu
urusan wajibnya adalah di bidang kebakaran.
11
1.9.2. Isyu Strategis
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat)
di masa datang. Adapun isyu strategis yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas
Kebakaran adalah perkembangan kependudukan (demografis) di Kota Yogyakarta yang semakin
meningkat sehingga tuntutan adanya kebutuhan rumah tinggal/bangunan perkantoran/
perdagangan juga semakin tinggi, sementara keadaan geografis tidak luas.
Beberapa permasalahan utama (strategic isyu) yang dihadapi berkaitan dengan isyu strategis
tersebut antara lain
1. Kesadaran masyarakat dalam hal proteksi terhadap bahaya kebakaran masih kurang, hal ini
dibuktikan dengan banyaknya kasus kebakaran yang disebabkan oleh arus listrik (konsleting)
2. Kepadatan arus lalu lintas yang mengganggu mobilisasi mobil pemadam kebakaran bilamana
terjadi bencana kebakaran
3. Lokasi perkampungan/permukiman yang padat dan minimnya akses menuju rumah-rumah
penduduk
12
BAB II Perencanaan Kinerja
2.1 RENCANA STRATEGIK
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perencanaan strategis (Renstra)
merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab
tuntutan lingkungan strategis. Dengan demikian Renstra merupakan proses yang berorientasi pada
hasil yang diinginkan selama kurun waktu tertentu dengan memperhitungkan faktor - faktor
internal berupa kekuatan dan kelemahan serta faktor- faktor ekternal yang berupa peluang dan
tantangan. Guna mencapai tujuan organisasi dokumen renstra memuat visi , misi, tujuan, sasaran,
kebijakan, program serta kegiatan yang realistis dan terukur sebagai pedoman segenap anggota
organisasi dalam menjalankan aktivitasnya sesuai dengan tupoksi yang telah ditetapkan.
Dokumen perencanaan stratejik tingkat PD berupa dokumen Renstra Dinas Kebakaran Kota
Yogyakarta Tahun 2017-2022 merupakan penjabaran dari dokumen perencanaan stratejik tingkat
kota berupa dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Yogyakarta
Tahun 2017-2022.
2.1.1 VISI
Berpedoman pada visi, misi dan sasaran pembangunan Kota Yogyakarta tahun 2017 – 2022
tersebut diatas maka sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk membantu Walikota
Yogyakarta dalam penyelenggaraan pembangunan sarana dan prasarana publik dan
permukiman maka Dinas Kebakaran menetapkan Visi :
“Menjadi Pelaksana Pencegahan, Penanggulangan dan Penyelamatan Kebakaran
yang antisipatif, responsif dan profesional”
2.1.2 MISI
Dalam rangka mewujudkan visi dinas maka ditetapkan misi Dinas Kebakaran sebagai
berikut :
a. Mengembangkan manajemen pencegahan, penanggulangan dan penyelamatan kebakaran;
b. Mengembangkan Sistem Informasi Antisipasi Kebakaran yang aplikatif dan partisipatif dalam
pencegahan, penanggulangan dan penyelamatan kebakaran.
2.1.3 TUJUAN
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang merupakan
hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Mengacu kepada
visi yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu
13
lima tahun Dinas Kebakaran Tahun 2017-2022 yaitu memantapkan pelaksanaan Akuntabilitas
Kinerja Instansi sebagai wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian visi, misi, tujuan dan
kebijakan pembangunan daerah.
2.1.4 SASARAN
Setelah ditetapkan tujuan, selanjutnya ditentukan sasaran yang merupakan penjabaran dari
tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah dalam jangka
waktu tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan.
Sasaran dirumuskan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur. Sasaran
menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana
telah diubah menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 sasaran merupakan
(target) hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu
kegiatan.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Yogyakarta Tahun
2017–2022 dalam upaya menuju tercapainya visi Dinas Kebakaran, maka ditetapkan Sasaran
Rencana Strategis Kebakaran Tahun 2017 - 2022 yaitu Ketahanan dan keselamatan kebakaran
meningkat.
Guna mengukur keberhasilan pencapaian sasaran, maka masing-masing sasaran memiliki
indikator kinerja sasaran sebagai mana termuat dalam matriks berikut.
Tabel 9
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan PD
Tahun 2017-2022
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN
2017 2018 2019 2020 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1
Mewujudkan
ketahanan daerah
dalam pencegahan,
penanggulangan
kebakaran dan
penyelamatan
Ketahanan dan
keselamatan
kebakaran
meningkat
Indeks ketahanan dan
keselamatan
kebakaran 97 97,60 97,90 98,50 98,80 99,40
2.1.5 STRATEGI
Untuk melaksanakan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Dinas Kebakaran diperlukan
strategi sebagai berikut:
a. Peningkatan pencegahan kebakaran
b. Peningkatan penanggulangan kebakaran
14
2.1.6 KEBIJAKAN
a. Meningkatkan edukasi proteksi kebakaran;
b. Meningkatkan pengelolaan hidran kering;
c. Meningkatkan pelayanan rekomendasi kebakaran;
d. Meningkatkan ketrampilan petugas kebakaran;
e. Meningkatkan sarana dan prasarana penanganan kebakaran;
f. Meningkatkan ketepatan waktu penyelamatan kebakaran.
2.2 RENCANA KINERJA
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran
dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis dan akan dilaksanakan
oleh instansi pemerintah melalui berbagai program dan kegiatan tahunan. Dokumen Rencana
Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan,
Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan
kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Dalam perjalanan waktu pelaksanaan Rencana Kinerja, terbit Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan Menteri dalam negeri Nomor 62
Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di
Kabupaten/ Kota yang harus segera diimplementasikan.
Tabel 10 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2018
NO. SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA SASARAN TARGET
(1) (2) (3) (4)
1
Ketahanan dan keselamatan kebakaran
meningkat Indeks ketahanan dan keselamatan kebakaran
97,60
Selanjutnya sebagai wujud pernyataan komitmen atau tekad dan janji untuk mencapai
kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya, maka rencana kinerja tahunan ditetapkan
sebagai penetapan PD dengan rumusan program kegiatan yang akan dilaksanakan. Penetapan
Kinerja merupakan amanat Inpres Nomor 5 Tahun 2004 dan Surat Edaran Menteri Negara PAN
Nomor : SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja.
15
Tujuan khusus Penetapan Kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi
dan kinerja aparatur sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi dan menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
Adapun penetapan kinerja Dinas Kebakaran adalah sebagai berikut :
Tabel 11 Penetapan Kinerja Tahunan Tahun 2018
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR SASARAN TARGET PROGRAM /KEGIATAN ANGGARAN
(Rp)
(1) (2) (3) (4)
1
Ketahanan dan
keselamatan
kebakaran
meningkat
1. Persentase rekomendasi proteksi kebakaran yang diproses tepat waktu
2. Persentase edukasi proteksi kebakaran
96%
96%
Program Pencegahan Kebakaran
1. Kegiatan Pencegahan Bahaya Kebakaran
2. Kegiatan Penyuluhan dan Edukasi Bahaya Kebakaran
1.310.086.000
871.900.701
438.184.000
1. Persentase tercapainya respon time pemadam kebakaran maksimum 11 menit
100% Program Penanggulangan Kebakaran
1. Kegiatan Penanganan Kebakaran
2. Kegiatan Pengelolaan Sarana Prasarana Kebakaran
823.013.000
583.268.000
239.745.000
Sumber : Bidang-bidang pada Dinas Kebakaran
16
BAB III Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk memberikan jawaban dan penjelasan dari
perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan
atau kegagalan dalam melaksanakan visi dan misi organisasi kepada pihak-pihak yang
berwenang menerima pelaporan akuntabilitas.
Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk penilaian keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang dimaksud, yang ditetapkan dalam
Visi dan Misi Dinas Kebakaran. Pengukuran yang dimaksud itu merupakan suatu hasil dari suatu
penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok pengukuran yang telah tercantum
dalam Renstra Perangkat Daerah.
Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran
dan penilaian dalam proses penyusunan/ kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh
terhadap pencapaian sasaran tujuan.
3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Yogyakarta, dan
Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 71 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan,
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta, merupakan organisasi
perangkat daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan sub urusan kebakaran. Adapun tujuan dibentuknya Dinas Kebakaran
sebagai perangkat daerah dalam rangka mendukung dan mewujudkan Misi ke 6 sebagaimana
tertuang dalam RPJMD Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022 adalah mewujudkan ketahanan
daerah dalam pencegahan, penanggulangan kebakaran dan penyelamatan.
Tabel 12
Tujuan Perangkat Daerah
Pernyataan Misi Tujuan PD Indikator Tujuan PD Formula Indikator Tujuan PD
Target Tujuan PD
Awal Akhir
Misi 6 : Membangun sarana dan prasarana publik dan permukiman
Mewujudkan ketahanan daerah dalam pencegahan, penanggulangan kebakaran dan penyelamatan
Indeks ketahanan dan keselamatan kebakaran
30% ketepatan waktu rekomendasi proteksi kebakaran+ 30% edukasi ptoteksi kebakaran+ 40 % response time
97,00 99,40
Sumber: Dokumen RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022
17
Bahwa dalam rangka mewujudkan ketahanan daerah dalam pencegahan, penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan, maka sasaran perangkat yang telah ditetapkan adalah sebagai
berikut
Tabel 13
Sararan Perangkat Daerah
Sasaran PD Indikator Sasaran PD
Formula Indikator Sasaran PD
Target sasaran PD
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Ketahanan dan keselamatan kebakaran meningkat
Indeks ketahanan & keselamatan kebakaran
30% ketepatan waktu rekomendasi proteksi kebakaran+ 30% edukasi ptoteksi kebakaran+ 40 % response time
97,00 97,60 97,90 98,50 98,80 99,40
Sumber: Dokumen RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022
Adapun program-program yang dijalankan Dinas Kebakaran untuk mencapai target sasaran
perangkat daerah sebagaimana tersebut diatas adalah sebagai berikut
Tabel 14
Program-Program Dinas Kebakaran
Program PD Indikator Program PD
Formula Indikator Program PD
Target Program PD
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Program pencegahan kebakaran
Persentase rekomendasi proteksi kebakaran yang diproses tepat waktu
(Jumlah rekomendasi proteksi kebakaran yang diproses tepat waktu dibagi jumlah permohonan rekomendasi proteksi kebakaran) x 100%
95% 96% 97% 98% 99% 100%
Persentase edukasi proteksi kebakaran
50%(Jumlah penyuluhan proteksi kebakaran di titik rawan bencana kebakaran dibagi jumlah titik rawan bencana kebakaran) + 50%(Jumlah edukasi proteksi kebakaran bagi anak didik yang dilayani dibagi jumlah permohonan edukasi proteksi kebakaran bagi anak didik) x 100%
95% 96% 96% 97% 97% 98%
Program penanggulangan kebakaran
Persentase Tercapainya respon time pemadam kebakaran maksimum 15 menit
(Jumlah kejadian yang ditangani dalam waktu tanggap dibagi jumlah kejadian keseluruhan) x 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sumber: Dokumen RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022
Memasuki tahun kedua RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022, capaian kinerja program Dinas
Kebakaran tahun 2018 sebagai berikut :
18
1. Program Pencegahan Kebakaran
Program pencegahan kebakaran merupakan program upaya yang dilakukan Dinas
Kebakaran dalam rangka mencegah terjadinya bahaya kebakaran. Adapun kegiatan yang
dilakukan antara lain :
a. Pemberian rekomendasi proteksi bagi masyarakat yang akan mendirikan bangun
bangunan di wilayah Kota Yogyakarta. Adapun target penyelesaian adalah 3 (hari)
dengan dokumen persyaratan lengkap seperti gambar atau design bangunan guna
diidentifikasi titik rawan kebakaran sesuai tipe atau klas bangunan. Sedangkan
pengawasan dilakukan pada saat uji kelayakan sebelum bangunan difungsikan atau
digunakan.
Tabel 15
Data Pengajuan Permohonan Rekomendasi Proteksi Kebakaran Tahun 2018
Sumber : Bidang Pencegahan, Dinas Kebakaran
b. Pembangunan konstruksi hidran air kampung
Berdasarkan dokumen Detail Engineering Design (DED) pembangunan konstruksi hidran
aktif di wilayah perkampungan Kota Yogyakarta, terdapat 18 titik yang direncanakan.
Mengingat adanya keterbatasan anggaran baru terealisasi di 3 (tiga) kampung selama
kurun waktu tahun anggaran 2015 s.d 2017 yaitu
1) Kampung Pathuk, Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan
2) Kampung Kauman, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Kraton.
3) Kampung Prawirodirjan, Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan
Untuk pembangunan di kampung prawirodirjan belum mencakup seluruh wilayah
mengingat penganggarannya terbatas selama 2 (dua) tahun anggaran yaitu tahun
anggaran 2015 s.d 2016, namun demikian pembangunan hidran ini sudah dapat
difungsikan.
Kendala utama pembangunan hidran aktif sebagai upaya pencegahan disamping
keterbatasan anggaran adalah sulitnya lahan, sumber air dan ketersediaan daya listrik.
Upaya yang dilakukan dalam rangka pencegahan kebakaran tetap dilakukan adalah
dengan pembangunan jaringan hidran kering yang pada tahun anggaran 2018
dilaksanakan di 6 titik yaitu
1) Kampung Basen, Kelurahan Purbayan, Kecamatan Kotagede
2) Kampung Ledok Tukangan, Kelurahan Tegalpanggung, Kecamatan Danurejan
Indikator Uraian Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nop Des Jumlah
kebakaran bagi anak didik7 12 18 16 6 11 - 2 8 9 8 10 107
20
Apabila dibandingkan dengan rencana target kinerja 2017 sebesar 95%, maka
terdapat kenaikan target kinerja sebesar 1 %.
Berdasarkan data yang dihimpun menunjukkan bahwa dari pengajuan rekomendasi
proteksi bahaya kebakaran sebanyak 389 permohonan dapat terselesaikan tepat
waktu sebanyak 389 atau tercapai 100%. Dengan demikian, dari rencana target
minimal sebesar 96% yang harus diselesaikan dapat terpenuhi, bahkan terlampaui.
Tabel 18
Capain indikator Program
Persentase Rekomendasi Proteksi Kebakaran Yang Diproses Tepat Waktu
Tahun 2017 dan 2018
Formula Indikator Program
Capaian Target Kinerja
2017 2018
Target Realisasi Target Realisasi
(Jumlah rekomendasi proteksi kebakaran yang diproses tepat waktu dibagi jumlah permohonan rekomendasi proteksi kebakaran) x 100%
95% (347/ 347)x100% = 100%
96% (389/389)x100% = 100%
Sumber : Bidang Pencegahan, Dinas Kebakaran
Selama kurun waktu 2 (dua) tahun, terdapat kenaikan jumlah permohon
rekomendasi proteksi kebakaran sebesar 1,06% atau sebanyak 367 permohonan di
tahun 2017 menjadi 389 permohonan di tahun 2018. Artinya bahwa kesadaran
masyarakat terhadap upaya proteksi bahaya kebakaran sudah tinggi.
Berdasarkan tabel 18 diatas menunjukkan bahwa banyaknya permohonan
rekomendasi proteksi kebakaran, secara keseluruhan telah dilakukan proses secara
tepat waktu. Adapun pencapaian target ini merupakan pencapaian target program
yang masuk kategori amat baik.
2) Indikator program : Persentase Edukasi Proteksi Kebakaran
Target indikator program yang direncanakan pada tahun 2018 sebesar 96%, artinya
target minimal yang harus dicapai dalam melakukan penyuluhan, dan edukasi
proteksi kebakaran bagi anak didik.
21
Tabel 19
Capaian indikator Program
Persentase Edukasi Proteksi Kebakaran
Tahun 2017 dan 2018
Formula Indikator Program
Capaian Target Kinerja
2017 2018
Target Realisasi Target Realisasi
50%(Jumlah penyuluhan proteksi kebakaran di titik rawan bencana kebakaran dibagi jumlah titik rawan bencana kebakaran) + 50%(Jumlah edukasi proteksi kebakaran bagi anak didik yang dilayani dibagi jumlah permohonan edukasi proteksi kebakaran bagi anak didik) x 100%
95%
(50% x (50/ 50)) + (50% x (66/67)) x 100% = 99,25 %
96%
(50%x(55/55)) + (50%x(105/107)) x 100% = 99,53
Sumber : Bidang Pencegahan, Dinas Kebakaran
Capaian kinerja program berdasarkan indikator persentase edukasi proteksi
kebakaran tahun 2018 mencapai 99,53%, atau naik sebesar 0,28% dari capaian
kinerja tahun 2017. Kenaikan capaian kinerja dari tahun sebelumnya dipengaruhi
oleh jumlah kelompok sasaran masyarakat yang meningkat.
Bahwa dengan capaian kinerja indikator program sebesar 99,53 % masuk dalam
kategori amat baik, artinya dari 55 (limapuluh lima) kegiatan penyuluhan proteksi
kebakaran di wilayah yang direncanakan secara keseluruhan dapat terselenggara
100%. Sedangkan dari 107 permohonan edukasi proteksi kebakaran yang diajukan
oleh sekolah, terselenggara 105 kegiatan, 2 permohonan tidak dapat dilaksanakan
dikarenakan faktor cuaca.
2. Program Penanggulangan Kebakaran
Program penanggulangan kebakaran merupakan upaya pemadaman terhadap kejadian kebakaran.
Namun demikian, dalam perkembangannya tidak hanya menangani pemadaman atau penanggulangan
kebakaran saja tetapi juga penanggulangan lainnya yaitu bahaya sengatan lebah, evakuasi terhadap
binatang, kendaraan yang terjebak akses jalan dll. yang dibutuhkan masyarakat.
Adapun data kejadian bencana kebakaran yang dapat ditanggulangi selama kurun waktu
tahun 2018 sebagai berikut :
Tabel 20
Target dan Realisasi Kinerja Program Penanggulangan Kebakaran
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 100 99,34
3.1 Bimtek dan Diklat Peningkatan Kapasitas Aparatur 100 99,34
4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
98,80 90,49
4.1 Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengendalian dan Laporan
Capaian Kinerja SKPD.
98,80 90,49
5 Program Pencegahan Kebakaran 92,59 95,53
5.1 Pencegahan Bahaya Kebakaran 94,39 97,38
5.2 Penyuluhan dan Edukasi Bahaya Kebakaran 88,99 88,73
6 Program Penanggulangan Kebakaran 99,17 81,58
6.1 Penanganan Kebakaran 99,04 76,99
6.2 Pengelolaan Sarpras Kebakaran 99,83 98,35
JUMLAH TOTAL 91,73 85,01
Sumber Data : Laporan Realisasi Anggaran 2018
29
Tabel 28
Pengukuran Efektifitas dan Efisiensi Capaian Kinerja Anggaran Belanja Program
No Program / Kegiatan Hasil
Pengukuran
Capaian/ Tahun 2015
Efektive Efisien Alasan Efektive/ Efisien Terhadap
Program Kegiatan dengan Realisasi <90%
1. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
93,98 V V
1.1. Penyediaan Rapat rapat
Koordinasi/ Konsultasi
95,32 V V
1.2. Penyediaan Jasa Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
89,43 V V Beberapa kondisi kendaraan bermotor masih baik sehingga tdk memerlukan perawatan berat
1.3. Penyediaan Jasa Pengelola dan
Pelayanan Perkantoran
100 V V
2 Program Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Aparatur
83,30 V V
2.1. Pemeliharaan rutin/ berkala
Gedung/Bangunan Kantor
98,76 V V
2.2. Pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan dinas/operasional
80,77 V V Efisiensi BBM terkait menurunnya kejadian kebakaran
3 Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
100 V V
3.1 Bimtek dan Diklat Peningkatan
Kapasitas Aparatur
100 V V
4 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
90,80 V V
4.1 Penyusunan Dokumen
Perencanaan, Pengendalian dan
Laporan Capaian Kinerja SKPD.
90,80 V V
5 Program Pencegahan Kebakaran
92,59 V V
5.1 Pencegahan Bahaya Kebakaran 94,39 V V
5.2 Penyuluhan dan Edukasi Bahaya
Kebakaran
88,99 V V Kendala lokasi untuk praktek penanggulangan kebakaran
6 Program Penanggulangan
Kebakaran
99,17 V V
6.1 Penanganan Kebakaran 99,04 V V
6.2 Pengelolaan Sarpras Kebakaran 99,83 V V
TOTAL 91,73
V V
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa Program/ Kegiatan di Dinas Kebakaran Kota
Yogyakarta pada tahun 2018 relative menunjukkan Efektive dan efisiensi.
32
BAB IV Penutup
LKIP merupakan laporan yang menggambarkan pelaksanaan manajemen pembangunan
berbasis kinerja pada suatu organisasi serta menggambarkan upaya-upaya perbaikan pelayanan
publik. Setiap organisasi pemerintah melakukan pengukuran dan pelaporan atas kinerja institusi
dengan menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Bagi organisasi pemerintah daerah, LKIP
menjadi bagian dari upaya pertanggungjawaban dan mendorong akuntabilitas publik. Sementara
bagi publik sendiri, LKIP akan menjadi ukuran akan penilaian dan juga keterlibatan publik untuk
menilai kualitas kinerja pelayanan dan mendorong tata kelola pemerintahan yang baik.
LKIP bagi Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta mempunyai makna strategis, sebagai bagian
dari perwujudan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pencegahan dan penanggulangan
kebakaran. Pengukuran-pengukuran kinerja telah dilakukan, dan dikuatkan dengan data
pendukung yang menguraikan bukan hanya pencapaian tahun pelaporan (2017), namun juga
melihat trend pencapaiannya dari tahun ke tahun. Secara umum, nampak bahwa kinerja Dinas
Kebakaran Kota Yogyakarta pada tahun 2017 adalah baik.
Perencanaan dan Pelaksanaan anggaran yang efektif dan efisien tercermin dari hasil Pengukuran
Kinerja Kegiatan Belanja Langsung yang pada tahun 2017 anggaran terserap 85,01%.
Keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, dilaksanakan dengan
berbagai kegiatan, diantaranya dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
melalui berbagai pelatihan kebakaran.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kebakaran juga terdapat
permasalahan ataupun hambatan yang dihadapai. Permasalahan tersebut diantaranya adalah :
1. Terbatasnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran seiring dengan perkembangan daerah maupun tuntutan peningkatan kualitas jasa keselamatan;
2. Kurangnya SDM yang berbasis kompetensi teknis dibidang kebakaran; 3. Belum adanya Sistem Informasi Kebakaran sehingga kebijakan keselamatan belum didukung
dengan data dan informasi yang akurat; 4. Penyusunan perencanaan penanggulangan kebakaran belum dapat memenuhi dengan
kebutuhan masyarakat; 5. Masih lemahnya peran masyarakat dalam pengetahuan pencegahan dan penanggulangan
kebakaran; 6. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki daerah yang tidak sebanding dengan tuntutan
masyarakat untuk secepatnya meningkatkan kualitas pelayanan penanggulangan dan penanganan kebakaran. Dari evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran dan IKU yang sudah diuraikan terlihat
bahwa kerja keras telah dilakukan oleh Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta untuk memastikan
pencapaian kinerjaorganisasi. Upaya ini telah mencakup perumusan dan penetapan kinerja
tahunan dan juga menengah sebagai bagian dari kebijakan strategis maupun tahunan daerah,
khususnya dalam Renstra, yang mencakup juga penentuan program/ kegiatan. Selain itu juga
mencakup bukan hanya sekedar pelaksanaan program/ kegiatan yang rutin dilakukan, namun juga
32
pengembangan inovasi dalam berbagai bentuk sebagai bagian dari upaya penyelesaian masalah-
masalah dalam pelayanan publik.
Namun demikian, beberapa tantangan perlu menjadi fokus bagi perbaikan kinerja Dinas
Kebakaran Kota Yogyakarta ke depan karena walaupun beberapa IKU telah mencapai target yang
baik, persoalan-persoalan di masyarakat belum sepenuhnya bisa dijawab dengan baik pula.
Tantangan-tantangan ini terutama nampak dalam kondisi terkait dengan persoalan kurangnya
kepedulian dan pemahaman dari masyarakat untuk mentaati peraturan-peraturan yang ada baik
sektor pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Sebagai bagian dari perbaikan kinerja pemerintah daerah yang menjadi tujuan dari penyusunan
LKIP, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan oleh instansi di lingkungan Dinas
Kebakaran Kota Yogyakarta untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di
tahun yang akan datang. Dengan demikian LKIP benar-benar menjadi bagian dari sistem
monitoring dan evaluasi untuk pijakan peningkatan kinerja pemerintahan dan perbaikan layanan