Top Banner
1 LAPORAN KASUS ILMU PENYAKIT SARAF RUMAH SAKIT ANGKATAN LAUT DR. MINTOHARDJO I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. D Usia : 65 tahun Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Jl. Anggrek No. 26 Agama : Islam Pendidikan : SLTA Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Status pernikahan : Menikah No. RM : 12.30.26 Masuk RS : 17 Desember 2014 II. ANAMNESIS Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis pada anak kandung pasien pada hari Jum’at 19 Desember 2014 di ruang P. Selayar RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta Pusat. 1. Keluhan Utama Lemah pada anggota gerak sebelah kanan. 2. Keluhan Tambahan Pasien tidak bisa berbicara serta berkomunikasi sejak pagi hari. Mulut pasien mencong kesebelah kiri. 3. Riwayat Penyakit Sekarang Seorang pasien perempuan datang ke UGD RSAL Dr. Mintohardjo setelah dirujuk dari klinik keluarga sehat dengan keluhan separuh tubuh bagian kanan terasa lemah yang dirasakan sejak pagi ketika pasien akan mandi. Hal ini dirasakan secara tiba-tiba ketika anaknya akan berangkat kerja kekantor. Selain itu mulut pasien mencong kesebelah kiri dan pasien tidak bisa berbicara ataupun tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh orang lain. Saat kejadian menurut
14

Laporan Kasus Ilmu Penyakit Saraf

Nov 06, 2015

Download

Documents

Laporan Kasus Penyakit Saraf RSAL TRISAKTI
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 1

    LAPORAN KASUS ILMU PENYAKIT SARAF

    RUMAH SAKIT ANGKATAN LAUT DR. MINTOHARDJO

    I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. D

    Usia : 65 tahun

    Jenis kelamin : Perempuan

    Alamat : Jl. Anggrek No. 26

    Agama : Islam

    Pendidikan : SLTA

    Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

    Status pernikahan : Menikah

    No. RM : 12.30.26

    Masuk RS : 17 Desember 2014

    II. ANAMNESIS Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis pada anak kandung pasien pada hari Jumat

    19 Desember 2014 di ruang P. Selayar RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta Pusat.

    1. Keluhan Utama Lemah pada anggota gerak sebelah kanan.

    2. Keluhan Tambahan Pasien tidak bisa berbicara serta berkomunikasi sejak pagi hari. Mulut pasien mencong kesebelah

    kiri.

    3. Riwayat Penyakit Sekarang Seorang pasien perempuan datang ke UGD RSAL Dr. Mintohardjo setelah dirujuk dari klinik

    keluarga sehat dengan keluhan separuh tubuh bagian kanan terasa lemah yang dirasakan sejak

    pagi ketika pasien akan mandi. Hal ini dirasakan secara tiba-tiba ketika anaknya akan berangkat

    kerja kekantor. Selain itu mulut pasien mencong kesebelah kiri dan pasien tidak bisa berbicara

    ataupun tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh orang lain. Saat kejadian menurut

  • 2

    keluarganya, pasien diam saja seperti kesadarannya menurun. Pasien tidak mengalami nyeri

    kepala ataupun muntah.

    4. Riwayat Penyakit Dahulu Menurut keluarganya, pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa seperti sekarang ini. Hanya

    saja pasien memiliki riwayat hipertensi sudah lama sekitar 3-4 tahun dan diabetes mellitus.

    5. Riwayat Penyakit Keluarga Anggota keluarga pasien tidak pernah ada yang mengalami keluhan yang sama. Keluarga pasien

    menyangkal adanya penyakit keganasan yang dialami oleh keluarga. Ayah pasien telah

    meninggal sudah cukup lama dan menderita hipertensi. Sedangkan ibunya masih ada dalam

    kondisi yang baik. Riwayat DM dan alergi pada keluarga disangkal.

    6. Riwayat Pengobatan Selama ini pasien berobat kedokter klinik yang ada didekat rumah untuk kontrol dan mengobati

    penyakit hipertensi dan kencing manisnya.

    III. PEMERIKSAAN FISIK A. Status Generalis (tanggal 19 Desember 2014)

    Keadaan umum : Tampak sakit sedang

    Kesadaran : Compos mentis, GCS E4M5 V-afasia global

    Tanda vital

    Tekanan darah : 140/80 mmHg

    Nadi : 88x/menit, regular, isi cukup

    Pernapasan : 18 x/ menit

    Suhu : 36,3 0C

    Kesan status gizi : Cukup

    Kepala : Normocephali

    Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar

    Thoraks :

    Paru - Paru

    Inspeksi : Gerak dinding dada pada pernapasan simetris kanan dan kiri

    Palpasi : Gerak dinding dada saat pernapasan simetris kanan dan kiri

    Perkusi : Sonor di kedua hemithoraks

  • 3

    Auskultasi : Suara nafas vesikular, rhonki -/- , wheezing -/-

    Jantung

    Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

    Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS 5 linea midklavikularis kiri

    Perkusi : dalam batas normal

    Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler normal, Murmur (+), Gallop (-)

    Abdomen

    Inspeksi : Datar

    Palpasi : Dinding perut : supel, turgor baik

    Hepar, lien, ginjal : tidak teraba membesar, nyeri tekan (-)

    Perkusi : Timpani

    Auskultasi : Bising usus (+) normal

    Ekstremitas

    Atas : Oedem : -/-

    Akral hangat : +/+

    Bawah : Oedem : -/-

    Akral hangat : +/+

    B. Status Psikikus

    Cara berpikir : tidak bisa dinilai

    Perasaan hati : tidak bisa dinilai

    Tingkah laku : dalam batas normal

    Ingatan : tidak bisa dinilai

    Kecerdasan : tidak bisa dinilai

    IV. STATUS NEUROLOGIS A. Tanda Rangsang Meningeal

    Kaku Kuduk : -

    Brudzinki I : -

    Brudzinski II : -

    Laseque : -

    Kernig : -

  • 4

    B. Kepala

    Bentuk : Normocephali

    Nyeri tekan : -

    Pulsasi : Tidak terlihat

    Simetri : Simetris

    C. Leher

    Sikap : Baik

    Pergerakan : Bebas

    D. Kemampuan Berbahasa

    Afasia Motorik : +

    Afasia Sensorik : +

    Disartria : tidak bisa dinilai

    E. Nervi Kranialis

    Nervus Kranialis Kanan Kiri

    N. I Olfaktorius

    Subjektif

    Dengan Beban

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    N. II Optikus

    Tajam penglihatan

    Lapang penglihatan

    Melihat warna

    Fundus Okuli

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

  • 5

    N. III Okulomotorius

    Sela mata

    Pergerakan bulbus

    Strabismus

    Nistagmus

    Eksoftalmus

    Pupil

    Besar

    Bentuk

    Reflex cahaya

    Reflex cahaya

    konsensual

    Reflex konvergensi

    Melihat kembar

    -

    Baik, tanpa hambatan

    -

    -

    -

    3mm

    Bulat, isokor

    +

    +

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    -

    Baik, tanpa hambatan

    -

    -

    -

    3mm

    Bulat, isokor

    +

    +

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    N. IV Trokhlearis

    Pergerakan mata

    (kebawah-kedalam)

    Sikap bulbus

    Melihat kembar

    Sulit dinilai

    Baik

    Tidak dilakukan

    Sulit dinilai

    Baik

    Tidak dilakukan

    N. V Trigeminus

    Membuka Mulut

    Mengunyah

    Mengigit

    Refleks kornea

    Sensibilitas muka

    +

    +

    +

    +

    Tidak dilakukan

    +

    +

    +

    +

    Tidak dilakukan

    N. VI Abdusen

    Pergerakan mata (ke

    lateral)

    Sikap bulbus

    Melihat kembar

    Sulit dinilai

    Baik

    Tidak dilakukan

    Sulit dinilai

    Baik

    Tidak dilakukan

  • 6

    N. VII Fasialis

    Mengerutkan dahi

    Menutup mata

    Memperlihatkan gigi

    Bersiul

    Perasaan lidah (2/3

    depan)

    Hiperakusis

    Sulit dinilai

    baik

    sulit dilakukan

    sulit dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Sulit dinilai

    baik

    sulit dilakukan

    sulit dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    N. VIII Vestibulokoklearis

    Detik arloji

    Suara berbisik

    Tes Swabach

    Tes Rinne

    Tes Weber

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    N. IX Glosofaringeus

    Perasaan lidah (1/3

    belakang)

    Sensibilitas laring

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    N. X Vagus

    Arkus faring

    Berbicara

    Menelan

    Nadi

    Refleks okulokardiak

    Tidak dilakukan

    Afasia motorik

    Normal

    Dalam batas normal

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Afasia motorik

    Normal

    Dalam batas normal

    Tidak dilakukaan

    N. XI Aksesorius

    Mengangkat bahu

    Memalingkan kepala

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

  • 7

    N. XII Hipoglosus

    Pergerakan lidah

    Tremor lidah

    Artikulasi

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    F. BADAN DAN ANGGOTA GERAK

    Kanan Kiri

    1. Badan

    Respirasi

    Gerak kolumna

    vertebralis

    sensibilitas

    Thoracoabdominal

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Thoracoabdominal

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    2. Anggota gerak atas

    Motorik

    Pergerakan

    Kekuatan

    Trofi

    Tonus

    terbatas

    Kesan: hemiparesis

    Eutrofi

    Normotonus

    Cukup bebas

    Sulit dinilai

    Eutrofi

    Normotonus

    3. Refleks Fisiologis

    Biseps

    Triseps

    Radius

    Ulna

    ++

    ++

    Tidak dinilai

    Tidak dinilai

    +

    +

    Tidak dinilai

    Tidak dinilai

    4. Refleks patologis

    Hoffman-Tromner

    -

    -

    5. Sensibilitas

    Taktil

    Nyeri

    Suhu

    Diskriminasi 2 titik

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

  • 8

    6. Anggota gerak bawah

    Motorik

    Pergerakan

    Kekuatan

    Trofi

    Tonus

    terbatas

    Kesan: hemiparesis

    Eutrofi

    Normotonus

    Cukup bebas

    Sulit dinilai

    Eutrofi

    Normotonus

    7. Refleks fisiologis

    Patella

    Achilles

    ++

    +

    +

    +

    8. Refleks patologis

    Babinski

    Chaddock

    Schaefer

    Oppenheim

    Gordon

    Mendel

    Bechterew

    Rossolimo

    +

    +

    -

    -

    -

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    -

    -

    -

    -

    -

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    9. Klonus

    Paha

    Kaki

    -

    +

    -

    -

    10. Sensibilitas

    Taktil

    Nyeri

    Suhu

    Diskriminasi 2 titik

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

  • 9

    11. Koordinasi, gait,

    keseimbangan

    Cara berjalan

    Tes Romberg

    Disdiadokokinesia

    Ataksia

    Rebound phenomenon

    Dismetri

    Finger to Finger

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    12. Gerak abnormal

    Tremor

    Athetose

    Mioklonik

    Chorea

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    13. Alat vegetative

    Miksi

    Defekasi

    Refleks anal

    Refleks kremaster

    Pakai DC

    Baik

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Pakai DC

    Baik

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Laseque

    Patrick

    Kontra Patrick

    -

    -

    -

    -

    -

    -

  • 10

    V. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Laboratorium

    Tanggal 17/12/2014

    Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal

    HEMATOLOGI

    Darah Rutin

    Leukosit 7400/uL 5000-10000/ul

    Eritrosit 5,50 juta/mm3 4,5-5,5 Juta/mm3

    Hemoglobin 14,2 g/dl 15,2-17,5 g/dl

    Hematokrit 42% 44-72%

    Trombosit 325000/uL 150000-450000/uL

    KIMIA KLINIK

    Glukosa Test 143 mg/dl

    b. MRI

  • 11

    Kesan:

    Infark akut cerebri sinistra di

    corona radiata

    Lakunae / degenerasi iskemik

    frontoparietal bilateral.

    Sinusitis ringan maxilla dextra

    VI. ASSESMENT Assesment 1 :

    - Diagnosa klinis : hemiparesis dekstra, afasia global

    - Diagnosa etiologis : microangiopathy hypertension

    - Diagnosa topis : corona radiata cerebri sinistra

    - Diagnosa patologis : stroke non hemoragic

    Assesment 2 : Hipertensi grade I

    Assesment 3 : Diabetes Mellitus Tipe II

    Berdasarkan gejala klinis yang didapatkan dari pasien maka kita dapat memperkirakan

    diagnosa patologi dengan menggunakan berbagai sistem scoring stroke seperti algoritma

    Gajah mada ataupun Siriraj Score. Berdasarkan system scoring tersebut dapat disimpulkan

    pasien lebih kearah stroke non hemoragik.

  • 12

    Stroke berdasarkan Siriraj Score

    Parameter Nilai Pasien Skor

    2,5 x kesadaran

    Sadar

    Delirium, stupor

    Semikoma dan koma

    0

    1

    2

    0

    +0

    2 x muntah

    Tidak

    Ya

    0

    1

    0

    +0

    2 x sakit kepala

    Tidak

    Ya

    0

    1

    0

    0

    0,1 x tekanan darah diastole DBP 80 x 0,1 8

    -3 x ateroma

    Tidak ada

    Riwayat DM

    Angina

    Claudicatio

    0

    1

    1

    1

    1

    - 3

    Konstanta - 12 - 12 - 12

    HASIL SIRIRAJ SCORE -7

    > 1 Perdarahan serebral

    < -1 Infark serebral

    - 1 sampai 1 diagnosa tidak pasti / butuh CT-Scan

    Pada pasien didapatkan skor -7 sehingga kemungkinan pasien mengalami stroke non-

    hemoragik

  • 13

    Algoritma stroke menurut Gadjah Mada

    Berdasarkan algoritma Gajah Mada, saat awal masuk pasien menunjukkan kesadaran compos

    mentis, nyeri kepala tidak ada dan reflex Babinski (-) sehingga dari kriteria Gajah Mada dapat

    disimpulkan bahwa pasien mengalami stroke non hemoragic.

    Penderita stroke akut

    Penurunan kesadaran Nyeri kepala Refleks babinski

    Ketiganya atau 2 dari ketiganya ada (+)

    Stroke perdarahan intraserebral

    Tidak

    Penurunan kesadaran (+) Nyeri kepala (-) Refleks babinski (-)

    Tidak

    Penurunan kesadaran (-) Nyeri kepala (-) Refleks babinski (-)

    Stroke perdarahan intraserebral

    Stroke iskemik akut atau stroke infark

    Ya

    Ya

    Ya

  • 14

    VII. RINGKASAN Seorang pasien perempuan datang ke UGD RSAL Dr. Mintohardjo setelah dirujuk dari

    klinik keluarga sehat dengan keluhan separuh tubuh bagian kanan terasa lemah yang dirasakan

    sejak pagi ketika pasien akan mandi. Selain itu mulut pasien mencong kesebelah kiri dan pasien

    tidak bisa berbicara ataupun tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh orang lain. Pada

    pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/80 mmHg. Pasien tidak dapat berbicara (afasia

    motoric) ataupun memahami pembicaraan orang lain (afasia sensoris). Pemeriksaan neurologis

    diperoleh kekuatan motorik dengan kesan hemiparesis dextra dan lateralisasi ke kiri. Reflex

    fisiologis meningkat pada sisi kanan anggota gerak, reflex patologis babinski dan chadock positif

    pada sisi kanan ekstremitas bawah.

    VIII. PENATALAKSANAAN A. Non-medikamentosa

    - Tirah baring

    - Pantau tanda vital

    - Badan di gerakkan kesamping (sering dimiringkan kekanan-kiri)

    - Latihan gerak pasif

    - Belajar bicara

    - Konsul ke spesialis rehabilitasi medic untuk dilakukan fisioterapi

    B. Medikamentosa - Infus RL 14 tpm

    - Injeksi citicolin 2 x 500 mg

    - Asam folat tablet 2 x 1

    - Simvastatin tablet 1 x 10 mg

    - Neurodex tablet 1 x 1

    - Piracetam tablet 2 x 2400 mg

    - Aspilet tablet 1 x 80 mg

    IX. PROGNOSIS Ad vitam : Dubia ad malam

    Ad functionam : Dubia ad malam

    Ad sanationam : Dubia ad malam