Top Banner
BAB 1 LAPORAN KASUS HIDROKEL PADA ANAK 1. IDENTITAS PENDERITA Nama : An. MA Umur : 3,5 tahun Anak ke : 2 Alamat : Nisam Agama : Islam Suku : Aceh No MR : 03-44-23 Tanggal masuk : 23-04-2013 Tanggal pemeriksaan : 24-04-2013 2. IDENTITAS KELUARGA AYAH Nama : Tn. Am Umur : 35 thn Jenis kelamin : laki-laki Suku : Aceh Agama : Islam Alamat : Nisam Pekerjaan : Pedagang IBU Nama : Ny. Mn Umur : 29 thn Jenis kelamin : perempuan Suku : Aceh Agama : Islam 1
24

LAPORAN KASUS HIDROKEL

Jan 21, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN KASUS HIDROKEL

BAB 1

LAPORAN KASUS HIDROKEL PADA ANAK

1. IDENTITAS PENDERITA

Nama : An. MA

Umur : 3,5 tahun

Anak ke : 2

Alamat : Nisam

Agama : Islam

Suku : Aceh

No MR : 03-44-23

Tanggal masuk : 23-04-2013

Tanggal pemeriksaan : 24-04-2013

2. IDENTITAS KELUARGA

AYAH

Nama : Tn. Am

Umur : 35 thn

Jenis kelamin : laki-laki

Suku : Aceh

Agama : Islam

Alamat : Nisam

Pekerjaan : Pedagang

IBU

Nama : Ny. Mn

Umur : 29 thn

Jenis kelamin : perempuan

Suku : Aceh

Agama : Islam

Alamat : Nisam

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

1

Page 2: LAPORAN KASUS HIDROKEL

3. ANAMNESA

Keluhan utama : benjolan di testis sebelah kanan

Keluhan tambahan : batuk

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dari poli dengan keluhan benjolan di testis sebelah kanan sejak 15 hari

yang lalu. Benjolan dirasakan semakin membesar. Os tidak mengeluh nyeri dan menyangkal

benjolan keluar masuk serta semakin membesar ketika batuk atau mengejan.

Os juga merasakan batuk kering sejak 2 hari sebelum masuk ke rumah sakit.

Riwayat Penyakit Dahulu:

Pasien tidak pernah menderita penyakit ini sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga

Didalam keluarga pasien, tidak ada yang mengalami penyakit seperti yang os alami.

4. PEMERIKSAAN FISIK (TANGGAL 24-04-2013)

STATUS PRESENT

Keadaan umum : sedang

Kesadaran : compos mentis

Tekanan darah : -

Nadi : 80x/ menit

Respirasi : 28x/ menit

Suhu : 37, 8 derajat celcius

Berat badan sekarang : 10,8 kg

STATUS GENERALIS

KULIT

Warna : sawo matang

Turgor : cepat kembali

Sianosis : (-)

Ikterus : (-)

Oedema : (-)

Anemis : (-)

KEPALA

Rambut : hitam, ikal, sukar dicabut

Wajah : simetris, oedema (-), deformitas (-)

2

Page 3: LAPORAN KASUS HIDROKEL

Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

Pupil : bulat dan isokor

Telinga : serumen (+/+)

Hidung : sekret (-/-), NCH (-/-)

Bibir : bibir pucat (-), mukosa basah (+)

Lidah : hipersaliva (-)

Tonsil : sulit dinilai

Faring : sulit dinilai

LEHER

Inspeksi : simetris

Palpasi : pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-)

THORAX

Inspeksi

Bentuk dada : simetris

Pernafasan : abdominalthorakal, retraksi intercostal (-), retraksi epigastrium (-)

Jantung

Inspeksi : iktus kordis terlihat (-)

Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V, 1 cm medial línea midclavicula

sinistra

Perkusi : batas-batas jantung

Atas : ICR III

Kiri : linea midclavicularis sinistra

Kanan : linea parasternal dextra

Auskultasi : BJ 1> BJ 2, normal, murmur (-), gallop (-)

ABDOMEN

Inspeksi : simetris, distensi (-), vena kolateral (-)

Palpasi : nyeri tekan (-), rigidity muscular abdomen (-)

Hepar : tidak teraba

Lien : tidak teraba

Ginjal : ballotement negatif

Perkusi : timpani, shifting dullness (-)

Auskultasi : peristaltik (+)

3

Page 4: LAPORAN KASUS HIDROKEL

GENETALIA

Inspeksi : testis asimetris, benjolan di skrotum (dextra)

Palpasi : konsistensi benjolan lunak, mobile. Nyeri tekan (-), ukuran 4x5 cm.

Gambar 1. Pemeriksaan transiluminasi pada hidrokel

5. DIAGNOSA BANDING

Hidrokel

Varikokel

Torsi testis

Spermatokel

Hematokel

HIL

Tumor testis

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Urin darah rutin, roentgen thorax.

7. DIAGNOSA

Hidrokel

8. PLANNING

Rencana operasi tanggal 24-04-2013 dengan dr. Mufrizal, Sp. B

9. LAPORAN OPERASI

Insisi di abdominal panel

Didapatkan kantung kanalis vaginalis berisi cairan (+)

4

Page 5: LAPORAN KASUS HIDROKEL

Dilakukan ligasi tinggi, cairan kurang lebih 5 cc (+)

Rawat perdarahan

Tutup lapis demi lapis

10. PROGNOSA

Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad functionam : dubia ad bonam

Quo ad sanactionam : dubia ad bonam

11. KEADAAN PULANG

Pasien pulang pada tanggal 26 April 2013 dengan keadaan pasien tidak nyeri pada bekas

operasi dan bengkak bekurang.

FOLLOW UP

Tanggal S O A Terapi

24-04-2013 Persiapan operasiKeadaan pasien:Pasien puasa sejak malam hari, Benjolan di kantung skrotum sebelah kanan, batuk.

Sensorium : CMT : 37,7HR : 67x/ menitRR : 38x/ menit

Hidrokel - IVFD Ringer Laktat 12 gtt/ i

Tanggal S O A Terapi

25-04-2013 Nyeri (+), bengkak (+), flatus (+), BAB (+)

Sensorium : CMT : 36HR : 77x/ menitRR : 28x/ menit

Tetanus IVFD RL 20 gtt/iInj cefotaxime 300 mg/ 8jamInj novaldo 125 mg/ 8jamInj ondancetron 1/3 amp/ 8 jamGV H+3Puasa 6 jam post op

Tanggal S O A Terapi

26-04-2013 Batuk, nyeri (-), bengkak (+)

Sensorium : CMT : 36HR : 77x/ menitRR : 28x/ menit

Post op hidrokel H+2

IVFD RL 20 gtt/iInj cefotaxime 300 mg/ 8jamInj novaldo 125 mg/

5

Page 6: LAPORAN KASUS HIDROKEL

8jamInj ondancetron 1/3 amp/ 8 jamAmbroxol 3x cth 1

Tanggal S O A Terapi

26-04-2013 Batuk, nyeri (-), bengkak berkurang, luka kering, GV (+)

Sensorium : CMT : 36HR : 77x/ menitRR : 28x/ menit

Post op hidrokel H+3

IVFD RL 20 gtt/iInj cefotaxime 300 mg/ 8jamInj novaldo 125 mg/ 8jamInj ondancetron 1/3 amp/ 8 jamAmbroxol 3x cth 1

Tanggal S O A Terapi

27-04-2013 Batuk, nyeri (-), bengkak berkurang

Sensorium : CMT : 36HR : 77x/ menitRR : 28x/ menit

Post op hidrokel H+4

IVFD RL 20 gtt/iInj cefotaxime 300 mg/ 8jamInj novaldo 125 mg/ 8jamInj ondancetron 1/3 amp/ 8 jamAmbroxol 3x cth 1

BAB II

DISKUSI

2.1 Anatomi Testis

6

Page 7: LAPORAN KASUS HIDROKEL

Testis adalah organ genitalia pria yang terletak di skrotum. Ukuran testis pada orang

dewasa adalah 4×3×2,5 cm dengan volume 15-25 ml berbentuk ovoid. Kedua buah testis

terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis. Diluar tunika albuginea

terdapat tunika vaginalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis, serta tunika dartos.

Otot kremaster yang berada disekitar testis memungkinkan testis dapat digerakan mendekati

rongga abdomen untuk mempertahankan temperatur testis agar tetap stabil

Gambar 2. Anatomi testis

Secara histopatologis, testis terdiri atas kurang lebih 250 lobuli dan tiap lobulus terdiri

atas tubuli seminiferi. Di dalam tubulus seminiferus terdapat sel-sel spermatogenia dan sel

Sertoli, sedang diantara tubulus seminiferi terdapat sel-sel Leydig. Sel-sel spermatogenia

pada proses spermatogenesis menjadi sel spermatozoa. Sel-sel Sertoli berfungsi memberi

makanan pada bakal sperma, sedangkan sel-sel Leydig atau disebut sel interstisial testis

berfungsi dalam menghasilkan hormon testosteron. Sel-sel spermatozoa yang diproduksi di

tubuli seminiferi testis disimpan dan mengalami pematangan atau maturasi di epididimis,

setelah mature (dewasa) sel-sel spermatozoa bersama-sama dengan getah dari epididimis dan

vas deferens disalurkan menuju ke ampula vas deferens. Sel-sel itu setelah dicampur dengan

cairan-cairan dari epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, serta cairan prostat menbentuk

cairan semen atau mani.

Vaskularisasi

Testis mendapatkan darah dari beberapa cabang arteri, yaitu :

1. Arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta

7

Page 8: LAPORAN KASUS HIDROKEL

2. Arteri deferensialis cabang dari arteri vesikalis inferior

3. Arteri kremasterika yang merupakan cabang arteri epigastrika.

Pembuluh vena yang meninggalkan testis berkumpul membentuk pleksus

Pampiniformis. Plesksus ini pada beberapa orang mengalami dilatasi dan dikenal sebagai

varikokel.

2.2 Definisi Hidrokel

Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang berlebihan di antara lapisan

parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam

rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh

sistem limfatik di sekitarnya.

Gambar 3. Hidrokel

2.4 Etiologi

Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena belum

sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke

prosesus vaginalis atau belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam

melakukan reabsorbsi cairan hidrokel.  Pada bayi laki-laki hidrokel dapat terjadi mulai dari

dalam rahim. Pada usia kehamilan 28 minggu ,testis turun dari rongga perut bayi ke dalam

skrotum, dimana setiap testis ada kantong yang mengikutinya sehingga terisi cairan yang

mengelilingi testis tersebut.

8

Page 9: LAPORAN KASUS HIDROKEL

Gambar 4. Processus vaginalis yang belum menutup sempurna

Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder.

Penyebab sekunder dapat terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang

menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan di kantong hidrokel.

Kelainan pada testis itu mungkin suatu tumor, infeksi, atau trauma pada testis atau

epididimis. Kemudian hal ini dapat menyebabkan produksi cairan yang berlebihan oleh testis,

maupun obstruksi aliran limfe atau vena di dalam funikulus spermatikus.

2.5 Klasifikasi Hidrokel

1. Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis

a. Hidrokel Testis

       Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba.

pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak  berubah sepanjang hari.

b. Hidrokel Funikulus

Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah cranial dari testis,

sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada diluar kantong hidrokel. Pada

anamnesis kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.

9

Page 10: LAPORAN KASUS HIDROKEL

Gambar 5. Hidrokel non komunikans

c. Hidrokel Komunikan

Terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum

sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis

kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah pada saat anak

menangis. Pada palpasi kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat

dimasukkan kedalam rongga abdomen.

Gambar 6. Hidrokel komunikans

2.6 Patofisiologi

Hidrokel adalah pengumpulan cairan pada sebagian prosesus vaginalis yang masih

terbuka. Kantong hidrokel dapat berhubungan melalui saluran mikroskopis dengan rongga

peritoneum dan berbentuk katup. Dengan demikian cairan dari rongga peritoneum dapat

masuk ke dalam kantong hidrokel dan sukar kembali ke rongga peritoneum. Pada kehidupan

fetal, prosesus vaginalis dapat berbentuk kantong yang mencapai scrotum. 

10

Page 11: LAPORAN KASUS HIDROKEL

Hidrokel disebabkan oleh kelainan kongenital (bawaan sejak lahir) ataupun

ketidaksempurnaan dari prosesus vaginalis tersebut menyebabkan tidak menutupnya

rongga peritoneum dengan prosessus vaginalis. Sehingga terbentuklah rongga antara

tunika vaginalis dengan cavum peritoneal dan menyebabkan terakumulasinya cairan

yang berasal dari sistem limfatik disekitar. Cairan yang seharusnya seimbangan

antara produksi dan  reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya. Tetapi pada

penyakit ini, telah terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan limfa. Dan

terjadilah penimbunan di tunika vaginalis tersebut.Akibat dari tekanan yang terus-

menerus, mengakibatkan Obstruksi aliran limfe atau vena di dalam funikulus

spermatikus. Dan terjadilah atrofi testis dikarenakan akibat dari tekanan pembuluh

darah yang ada di daerah sekitar testis tersebut.

Hidrokel dapat ditemukan dimana saja sepanjang funikulus spermatikus, juga dapat

ditemukan di sekitar testis yang terdapat dalam rongga perut pada undensensus testis.

Hidrokel infantilis biasanya akan menghilang dalam tahun pertama, umumnya tidak

memerlukan pengobatan, jika secara klinis tidak disertai hernia inguinalis. Hidrokel testis

dapat meluas ke atas atau berupa beberapa kantong yang saling berhubungan sepanjang

processus vaginalis peritonei. Hidrokel akan tampak lebih besar dan kencang pada sore hari

karena banyak cairan yang masuk dalam kantong sewaktu anak dalam posisi tegak, tapi

kemudian akan mengecil pada esok paginya setelah anak tidur semalaman.

Pada orang dewasa hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder.

Penyebab sekunder terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang

menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorpsi cairan di kantong hidrokel.

Kelainan tersebut mungkin suatu tumor, infeksi atau trauma pada testis atau epididimis.

Dalam keadaan normal cairan yang berada di dalam rongga tunika vaginalis berada dalam

keseimbangan antara produksi dan reabsorpsi dalam sistem limfatik.

2.7 Diagnosa

1.     Anamnesis

Pada anamnesis keluhan utama pasien adalah adanya benjolan di kantong skortum

yang tidak nyeri. Biasanya pasien mengeluh benjolan yang berat dan besar di daerah skortum.

Benjolan atau massa kistik yang lunak dan kecil pada pagi hari dan membesar serta tegang

pada malam hari. Tergantung pada jenis dari hidrokel biasanya benjolan tersebut berubah

ukuran atau volume sesuai waktu tertentu.

11

Page 12: LAPORAN KASUS HIDROKEL

 Pada hidrokel testis dan hidrokel funikulus besarnya kantong hidrokel tidak berubah

sepanjang hari. Pada hidrokel komunikan, kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah

yang bertambah besar pada saat anak menangis. Pada riwayat penyakit dahulu, hidrokel testis

biasa disebabkan oleh penyakit seperti infeksi atau riwayat trauma pada testis.

2.      Pemeriksaan Fisik

Pada inspeksi Skrotum akan tampak lebih besar dari yang lain. Palpasi pada skrotum

yang hidrokel terasa ada fluktuasi, dan relatif kenyal atau lunak tergantung pada tegangan di

dalam hidrokel, permukaan biasanya halus. Palpasi hidrokel seperti balon yang berisi air. Bila

jumlah cairan minimum, testis relatif mudah diraba. Sedangkan bila cairan minimum, testis

relatif mudah diraba. Juga penting dilakukan palpasi korda spermatikus di atas insersi tunika

vaginalis. Pembengkakan kistik karena hernia atau hidrokel serta padat karena tumor.

Normalnya korda spermatikus tidak terdapat penonjolan, yang membedakannya dengan

hernia skrotalis yang kadang-kadang transiluminasinya juga positif. Pada Auskultasi

dilakukan untuk mengetahui adanya bising usus untuk menyingkirkan adanya hernia.

Langkah diagnostik yang paling penting adalah transiluminasi massa hidrokel dengan

cahaya di dalam ruang gelap. Sumber cahaya diletakkan pada sisi pembesaran

skrotum.Struktur vaskuler, tumor, darah, hernia, penebalan tunika vaginalis dan testis

normal tidak dapat ditembusi sinar. Trasmisi cahaya sebagai bayangan merah

menunjukkan rongga yang mengandung cairan serosa, seperti hidrokel.   Hidrokel

berisi cairan jernih, straw-colored dan mentransiluminasi (meneruskan) berkas cahaya.

Gambar 7. Pemeriksaan transiliminasi pada hidrokel

Hidrokel biasanya menutupi seluruh bagian dari testis.Jika hidrokel muncul antar 18 –

35 tahun harus dilakukan aspirasi. Massa kistik yang terpisah dan berada di pool atas testis

dicurigai spermatokel. Pada aspirasi akan didapatkan cairan kuning dari massa skortum.

12

Page 13: LAPORAN KASUS HIDROKEL

Berbeda dengan spermatokel, akan didapatkan cairan berwarna putih, opalescent dan

mengandung spermatozoa.

3. Pemeriksaan Penunjang

Ultrasonografi dapat mengirimkan gelombang suara melewati skrotum dan membantu

melihat adanya hernia, kumpulan cairan (hidrokel atau spermatokel), vena abnormal

(varikokel), dan kemungkinan adanya tumor.

2.7 Diagnosa Banding

Secara umum adanya pembengkakan skrotum memberikan gejala yang hampir sama dengan

hidrokel, sehingga sering salah terdiagnosis. Oleh karena itu diagnosis banding hidrokel

adalah :

1. Varikokel

Adalah varises dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran darah

balik vena spermatika interna.

a. Gambaran klinis

1. Pasien biasanya mengeluh belum mempunyai anak setelah beberapa tahun

menikah

2. Terdapat benjolan di atas testis yang tidak nyeri.

3. Terasa berat pada testis

b. Pemeriksaan Fisik : (Pasien berdiri dan diminta untuk manuver valsava).

Inspeksi dan Palpasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing di dalam kantung,

yang letaknya di sebelah kranial dari testis, permukaan testis licin, konsistensi

elastis.

2. Torsi Testis

            Adalah keadaan dimana funikulus spermatikus terpuntir sehingga terjadi gangguan

vaskularisasi dari testis yang dapat berakibat terjadinya gangguan aliran darah daripada testis.

a. Gambaran Klinis

1. Timbul mendadak, nyeri hebat dan pembengkakan skrotum.

2. Sakit perut hebat, kadang mual dan muntah.

3. Nyeri dapat menjalar ke daerah inguinal.

b. Pemeriksaan Fisik :

1. Inspeksi

13

Page 14: LAPORAN KASUS HIDROKEL

         Testis bengkak, terjadi retraksi testis ke arah kranial, karena funikulus spermatikus

terpuntir dan memendek, testis pada sisi yang terkena lebih tinggi dan lebih horizontal

jika dibandingkan testis sisi yang sehat.

2. Palpasi teraba lilitan / penebalan funikulus spermatikus.

3. Spermatokel

          Adalah benjolan kistik yang berasal dari epididimis dan berisi sperma.

Anamnesa : Benjolan kecil, tidak nyeri Pemeriksaan fisik : teraba masa kistik Mobile Lokasi

di cranial dari testis Transiluminasi (+) Aspirasi : cairan encer, keruh keputihan.

4. Hematokel

Adalah penumpukan darah di dalam tunika vaginalis, biasanya didahului oleh trauma.

Gambaran klinik : benjolan pada testis

Pemeriksaan Fisik : Masa kistik, transiluminasi (-)

5. Hernia Inguinalis Lateral

a. Gambaran klinis : Benjolan di daerah inguinal/skrotal yang hilang timbul. Timbul

saat mengedan, batuk, atau menangis, dan hilang bila pasien tidur.

b. Pemeriksaan fisik Terdapat benjolan di lipat paha/ skrotum pada bayi saat menangis

dan bila pasien diminta untuk mengedan. Benjolan menghilang atau dapat

dimasukkan kembali ke rongga abdomen. Transiluminasi (-)

6. Tumor Testis

Keganasan pada pria terbanyak usia antara 15-35 tahun.

a. Anamnesa : Keluhan adanya pembesaran testis yang tidak nyeri. Terasa berat

pada kantong skrotum.

b. Pemeriksaan Fisik: Benjolan pada testis yang padat, keras, tidak nyeri pada

palpasi. Transiluminasi (-)

2.8 Terapi

14

Page 15: LAPORAN KASUS HIDROKEL

Hidrokel biasanya tidak berbahaya dan pengobatan biasanya baru dilakukan jika

penderita sudah merasa terganggu atau merasa tidak nyaman atau jika hidrokelnya

sedemikian besar sehingga mengancam aliran darah ke testis.

        Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun

dengan harapan setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh sendiri;

tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah besar perlu dipikirkan untuk

dilakukan koreksi.

        Pengobatannya bisa berupa aspirasi (pengisapan cairan) dengan bantuan sebuah jarum

atau pembedahan. Tetapi jika dilakukan aspirasi, kemungkinan besar hidrokel akan berulang

dan bisa terjadi infeksi. Setelah dilakukan aspirasi, bisa disuntikkan zat sklerotik tetrasiklin,

natrium tetra desil sulfat atau urea untuk menyumbat/menutup lubang di kantung skrotum

sehingga cairan tidak akan tertimbun kembali. Hidrokel yang berhubungan dengan hernia

inguinalis harus diatasi dengan pembedahan sesegera mungkin. Hidrokel pada bayi biasanya

ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun dengan harapan setelah prosesus vaginalis

menutup, hidrokel akan sembuh sendiri, tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah

besar perlu dipikirkan untuk dilakukan koreksi.

Beberapa indikasi untuk melakukan operasi pada hidrokel adalah :

1. Hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah

2. Indikasi kosmetik

3. Hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu pasien dalam

melakukan aktivitasnya sehari-hari.

        Tindakan pembedahan berupa hidrokelektomi. Pengangkatan hidrokel bisa dilakukan

anestesi umum ataupun regional (spinal).

Hidrokelektomi

       Pada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal karena seringkali hidrokel ini

disertai dengan hernia inguinalis sehingga pada saat operasi hidrokel, sekaligus

melakukanherniografi. Pada hidrokel testis dewasa dilakukan pendekatan scrotal dengan

melakukan eksisi dan marsupialisasi kantong hidrokel sesuai cara Winkelman atau plikasi

kantonghidrokel sesuai cara Lord. Pada hidrokel funikulus dilakukan ekstirpasi hidrokel

secara in toto. Pada hidrokel tidak ada terapi khusus yang diperlukan karena cairan lambat

laun akan diserap, biasanya menghilang sebelum umur 1 tahun.

 Teknik Operasi

15

Page 16: LAPORAN KASUS HIDROKEL

Secara singkat tehnik dari hidrokelektomi dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Dengan pembiusan regional atau umum.

b. Posisi pasien terlentang (supinasi).

c. Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik.

d. Lapangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.

e. Insisi kulit pada raphe pada bagian skrotum yang paling menonjol lapis demi lapis

sampai tampak tunika vaginalis.

f. Dilakukan preparasi tumpul untuk meluksir hidrokel, bila hidrokelnya besar sekali

dilakukan aspirasi isi kantong terlebih dahulu.

g. Insisi bagian yang paling menonjol dari hidrokel, kemudian dilakukan:

• Teknik Jaboulay: tunika vaginalis parietalis dimarsupialisasi dan bila diperlukan

diplikasi dengan benang chromic cat gut.

• Teknik Lord: tunika vaginalis parietalis dieksisi dan tepinya diplikasi dengan

benang chromic cat gut.

• Luka operasi ditutup lapis demi lapis dengan benang chromic cat gut. Komplikasi

pasca bedah ialah perdarahan dan infeksi luka operasi.

2.9 Komplikasi

1. Kompresi pada peredaran darah testis

2. Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan hidrokel

permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga

menimbulkan atrofi testis.

3. Perdarahan yang disebabkan karena trauma dan aspirasi.

4. Sekunder Infeksi.

16

Page 17: LAPORAN KASUS HIDROKEL

DAFTAR PUSTAKA

1. Purnomo, Basuki B., Dasar-Dasar Urologi, edisi kedua, Fakultas Kedokteran Universitas

Brawijaya, Malang, 2003 : 140-145, 186

2.  Rhoads et all., Surgical Principal and Practise, Lippincott Turtle, 1971

3. Didi, Hidrokel, www.generalhealth.com., 2008

4. Mantu, F.N., Hidrokel, Bedah Anak, Jakarta, EGC, 1993 : 33-35

5. Smith, Donald R., General Urology, 7th edition, Maruten Asian Edition, 1969.

6. Sjamsuhidajat R. dan Jong W.D., Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 4, Jakarta, EGC, 1997

7.  Anonim, Masa Skrotum, www.medicastore.com., dikunjungi tanggal 22 April 2011

8.  Rifki, M., Hidrokelektomi, www.bedahumum.wordpress.com., dikunjungi tanggal 22

April 2011

17