Page 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
GERAK LURUS
Dosen Pengampu : Hadi Pramono, M.Pd
Disusun Oleh
Nama : Ahmadun
Nim : 1413163049
Kelas : Biologi C / 2
Kelompok : IV (empat)
Asisten : Sutisna
Vivi Sophie Elfada
PUSAT LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
2014
Page 3
GERAK LURUS
A. Tujuan
1. Memahami hukum-hukum Newton tentang gerak
2. Memahami gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus
berubah beraturan (GLBB)
3. Menentukan percepatan benda yang bergerak lurus berubah
beraturan (GLBB)
B. Dasar teori
Gerak bersifat relatif :
Benda dikatakan bergerak oleh titik acuan yang dianggap
diam. Misalnya sepeda motor bergerak dengan kecepatan 30
m/s ia dikatakan bergerak oleh titik acuan yang diam
misalnya pengamat. Contoh lain penumpang di dalam bis
sedang duduk di kursi sedangkan bus bergerak dengan
kecepatan 50 m/s sedang pengamat di tepi jalan diam, dalam
hal ini dikatakan penumpang diam terhadap bus sedang orang
yang ditepi jalan itu dikatakan bergerak terhadap penumpang
dengan kecepatan - 50 m/s.
Berdasarkan Lintasannya gerak dibagi menjadi ;
1. Gerak lurus, 2. Gerak melingkar, 3. Gerak parabola, 4.
Gerak acak
Berdasarkan kecepatanya gerak dibagi menjadi :
Page 4
Gerak dengan kecepatan tetap setiap saat, Gerak dengan
kecepatan berubah beraturan setiap saat, Gerak dengan
kecepatan berubah tidak beraturan
Berdasarkan posisi benda yang bergerak pada bidang
kartesius gerak dibagi menjadi
1. Gerak arah sumbu x, misalnya Gerak lurus beraturan arah
horisontal (GLB), GLBB arah horisontal
2. Gerak arah sumbu y, misalnya gerak jatuh bebas (GJB),
gerak vertikal ke atas (GVA), gerak vertika ke bawah
3. Gerak perpaduan arah sumbu x dan y, misalnya Gerak
Parabola, Gerak Melingkar.
GERAK LURUS BERATURAN.
Gerak dengan lintasan berupa garis lurus dimana kecepatan
benda selalu tetap setiap saat dan nilai percepatannya nol.
Dalam hal gerak lurus maka besarnya perpindahan sama dengan
Jarak tempuh dan besar kecepatan sama dengan kelajuannya
sehingga diperoleh rumusan :
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN.
Yaitu gerak dengan lintasan berupa garis lurus, dan
kecepatannya selalu berubah secara beraturan setiap
waktunya. Perubahan kecepatan tiap satuan waktu inilah
Page 5
yang dimaksud dengan percepatan. Percepatan dapat bernilai
positif atau pun negatif.
(http://www.physicsclassroom.com/mmedia/kinema/pvpa.cfm) :
posisi awal benda, jarak tiap titik menununjukkan delta S
atau perubahan posisi benda
Perumusannya :
.vt = kecepatan akhir atau kecepatan saat t tertentu
.vo = kecepatan awal
a = percepatan
t = waktu
s = jarak tempuh
Konsepsi Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda
dalam lintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Jadi,
ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu kecepatan
benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat...sehingga
gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Dalam pembahasan ini, kita tidak
menggunakan istilah perlambatan untuk gerak benda
diperlambat. Kita tetap saja menamakannya percepatan, hanya
Page 6
saja nilainya negatif. Jadi perlambatan sama dengan
percepatan negatif.
Contoh sehari-hari GLBB adalah peristiwa jatuh bebas. Benda
jatuh dari ketinggian tertentu di atas permukaan tanah.
Semakin lama benda bergerak semakin cepat. Kini,
perhatikanlah gambar di bawah yang menyatakan hubungan
antara kecepatan (v) dan waktu (t) sebuah benda yang
bergerak lurus berubah beraturan dipercepat.
vo = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan
t = selang waktu (s)
Perhatikan bahwa selama selang waktu t , kecepatan benda
berubah dari vo menjadi vt sehingga kecepatan rata-rata
benda dapat dituliskan:
Page 7
Kita tahu bahwa kecepatan rata-rata :
dan dapat disederhanakan menjadi :
S = jarak yang ditempuh
seperti halnya dalam GLB (gerak lurus beraturan) besarnya
jaraktempuh juga dapat dihitung dengan mencari luasnya
daerah dibawah grafik v - t
Bila dua persamaan GLBB di atas kita gabungkan, maka kita
akan dapatkan persamaan GLBB yang ketiga.
C. Alat dan bahan
A. Alat
1. Precesion metal rail
2. Trolley
3. Katrol
4. Ticker timer
6. Benang
7. Penggaris
8. Bebean
9. Kabel penghubung
10. Power supply
Page 8
B. Bahan
1. Pita kertas
D. Prosedur kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Disusun rangkaian alat percobaan
3. Mengatur kedudukan trolley kertas pita sehingga gesekan
kertas pita pada ticker timer sekecil mungkin
4. Getaran ticker timer diatur agar penggetar dapat
menumbuk kertas karbon yang terletak dibawahnya dengan
baik
5. Power supply dihidupkan, trolley dilepas sehingga pada
pita kertas terjadi jejak titik-titik
6. Diukur secara berurutan jarak antara titik-titik.
7. Hassil selisih pengukuran berturut-turut dihitung pada
pelaksanaan 4b
8. Dibuat data dari hasil pelaksanaan 5 dan 6.
E. Hasil pengamatan
tegang
an
Beba
n
s
Jarak(m)
t
waktu
(s)
v
kecepatan(
m/s)
∆v a
100
gr
1,3 x
10-2
0,2 6,5 x 10-2 4,9 x
10-2
24,5 x
10-2
2 x 10-2 0,2 10 x 10-2
2,85 x
10-2
0,2 11,4 x 10-2
Page 9
9 volt 150
gr
1,2 x
10-2
0,2 1,4 x 10-2 9,6 x
10-2
48 x 10-
2
1,9 x
10-2
0,2 9,5 x 10-2
2,2 x
10-2
0,2 11 x 10-2
200
gr
1,5 x
10-2
0,2 7,5 x 10-2 9,5 x
10-2
48 x 10-
2
3,4 x
10-2
0,2 17 x 10-2
250
gr
2,7 x
10-2
0,2 13,5 x 10-2 29,5 x
10-2
147,5 x
10-2
6,5 x
10-2
0,2 32,5 x 10-2
8,6 x
10-2
0,2 43 x 10-2
perhitungan mencari kecepatan (v)
1. 100gr
a) V = m/s b) V = m/s c)
V = m/s
= 1,3x10−2
0,2 = 2x10−2
0,2
= 2x10−2
0,2
= 6,5 x 10-2 = 10 x 10-2 = 11,4
x 10-2
Page 10
2. 150gr
a) V = m/s b) V = m/s c)
V = m/s
= 1,2x10−2
0,2 = 1,9x10−2
0,2
= 2,2x10−2
0,2
= 1,4 x 10-2 = 9,5 x 10-2 = 11 x
10-2
3. 200gr
a) V = m/s b) V = m/s
= 1,5x10−2
0,2 = 3,4x10−2
0,2
= 7,5 x 10-2 = 17 x 10-2
4. 250gr
a) V = m/s b) V = m/s c)
V = m/s
= 2,7x10−2
0,2 = 6,5x10−2
0,2
= 8,6x10−2
0,2
=13,5 x 10-2 = 32,5 x 10-2 = 43 x
10-2
Page 11
Perhitungan mencari ∆V dan a
1. 100gr
∆V = V1 – V2 a = ∆Vt
= 11,4 x 10-2 - 6,5 x 10-2 = 49 x 10-2 = 4,9x10−2
0,2 =
24,5 x 10-2
2. 150gr
∆V = V1 – V2 a = ∆Vt
= 11 x 10-2 - 7,5 x 10-2 = 9,6 x 10-2 = 9,6x10−2
0,2 =
48 x 10-2
3. 200gr
∆V = V1 – V2 a = ∆Vt
= 17 x 10-2 - 7,5 x 10-2 = 9,5 x 10-2 = 9,5x10−2
0,2 =
47,5 x 10-2
4. 250gr
∆V = V1 – V2 a = ∆Vt
= 43 x 10-2 -13,5 x 10-2 = 29,5 x 10-2 = 9,5x10−2
0,2 =
147,5 x 10-2
Page 12
F. Pembahasan
Praktikum kali ini yaitu tentang gerak lurus, ada
gerak lurus beraturan, yaitu gerak dengan lintasan berupa
garis lurus dimana kecepatan benda selalu tetap setiap saat
dan nilai percepatannya nol. Ada juga gerak lurus berubah
beraturan, yaitu gerak benda dalam lintasan garis lurus
dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa
dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat, sehingga gerakan benda dari waktu ke
waktu mengalami percepatan/perlambatan.
Alat dan bahan yang disiapkan pada praktikum ini
adalah yang pertama alat yang digunakan Precesion metal
rail, Trolley sebagai penggerak arah laju, Katrol sebagai
penggerak benang yang diikat antara beban dan trolley,
berikutnya adalah alat bernama ticker timer yang sebagai
alat utama untuk membuat titik-titik pada pita kertas,
Benang untuk mengikat beban supaya trolley bergerak kearah
beban, selain itu alat yang digunkakan adalah penggaris
untuk mengukur jarak, Bebean sebagai alat penggerak
trolley, Kabel penghubung untuk menghubungkan kuat arus
listrik ke alat ticker timer, dan Power supply sebagai alat
utama untuk memfungsikan alat ticker timer, Pita kertasdan
kertas karbon adalah bahan yang digunakan pada praktikum
gerak lurus, gunanya untuk memberi jejak berupa titik-titik
kecil yang ditimbulkan dari getaran alat ticker timer.
Perhitungan pertama dengan tegangan 9 volt dan beban
100 gram, jarak (m) 1,3 x 10-2, , waktu (s) 0,2 dan kecepatan
Page 13
(m/s) 6,5 x 10-2 maka ∆v adalah 4,9 x 10-2 dan (a) adalah 24,5
x 10-2. dengan tegangan masih 9 volt dan beban 100 gram
jarak (m) 2 x 10-2, waktu (s) 0,2 dan kecepatan (m/s) 10 x
10-2 maka ∆v adalah 4,9 x 10-2 dan (a) adalah 24,5 x 10-2.
masih dengan tegangan 9 volt dan beban 100 gram jarak (m)
2,85 x 10-2, waktu (s) 0,2 dan kecepatan (m/s) 11,4x10-2 maka
∆v adalah 4,9 x 10-2 dan (a) adalah 24,5x10-2.
Perhitungan ke dua dengan tegangan 9 volt dan beban
150 gram, jarak (m) 1,2 x 10-2 , waktu (s) 0,2 dan kecepatan
(m/s) 1,4 x 10-2 maka ∆v adalah 9,6 x 10-2 dan (a) adalah 4,8
x 10-2. Dengan tegangan masih 9 volt dan beban 150 gram
jarak (m) 19 x 10-2, waktu (s) 0,2 dan kecepatan (m/s) 10 x
10-2 maka ∆v adalah 9,5 x 10-2 dan (a) adalah 24,5 x 10-2.
masih dengan tegangan 9 volt dan beban 150 gram jarak (m)
2,2 x 10-2, waktu (s) 0,2 dan kecepatan (m/s) 11 x 10-2 maka
∆v adalah 4,9 x 10-2 dan (a) adalah 24,5 x 10-2.
Perhitungan ke tiga dengan tegangan 9 volt dan beban
200 gram, jarak (m) 1,5 x 10-2 , waktu (s) 0,2 dan kecepatan
(m/s) 7,5 x 10-2 maka ∆v adalah 9,5 x 10-2 dan (a) adalah 47,5
x 10-2. Dengan tegangan masih 9 volt dan beban 200 gram
jarak (m) 3,4 x 10-2, waktu (s) 0,2 dan kecepatan (m/s) 17 x
10-2 maka ∆v adalah 9,5 x 10-2 dan (a) adalah 47,5 x 10-2.
Perhitungan ke empat dengan tegangan 9 volt dan beban
250 gram, jarak (m) 12,7 x 10-2 , waktu (s) 0,2 dan
kecepatan (m/s) 13,5 x 10-2 maka ∆v adalah 29,5 x 10-2 dan (a)
adalah 147,5 x 10-2. Dengan tegangan masih 9 volt dan beban
250 gram jarak (m) 6,5 x 10-2, waktu (s) 0,2 dan kecepatan
Page 14
(m/s) 32,5 x 10-2 maka ∆v adalah 29,5 x 10-2 dan (a) adalah
147,5 x 10-2. Masih dengan tegangan 9 volt dan beban 250
gram jarak (m) 8,6 x 10-2, waktu (s) 0,2 dan kecepatan (m/s)
43 x 10-2 maka ∆v adalah 29,5 x 10-2 dan (a) adalah 147,5 x
10-2.
G. Kesimpulan
1. Pengertian GLB (Gerak Lurus Beraturan) adalah gerak suatu
benda dengan kecepatan tetap, baik besar maupun arahnya,
maka percepatannya nol (a=0)
2. Pengertian GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) adalah gerak
lurus dengan perubahan kecepatan yang teratur,sehingga besar
dan arah percepatannya konstan.
3. Perbedaan GLB dan GLBB adalah :
a. GLB : kecepatannya dan arahnya tetap.
b. GLBB : kecepatan dan arahnya konstan (berubah-ubah).
4. Pada gerak lurus beraturan,benda menempuh jarak yang sama
dalam selang waktu yang sama. Dalam gerak lurus beraturan
(GLB) kelajuan dan kecepatan dianggap sama. Lintasan lurus
menyebabkan jarak dan perpindahan yang di tempuh besarnya
sama.
DAFTAR PUSTAKA
Zaelani,ahmad.2006. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung: Yrama Widya.
Supramono, Eddy.2005. Fisika dasar II. Malang: UM Press.
Page 15
Anonim, 2009. http://srimunarsih.wordpress.com/2009/12/27/glb-glb/ (Diakses pada13 mei 2014 pukul 00.58WIB).
Pramono, hadi dkk. 2014. Panduan praktikum smester 2. Cirebon.IKAPI
Page 16
LAMPIRAN GERAK LURUS
Alat dan bahan Katrol Trolley
Power supply trolley dan bebanpengamatan
Page 17
Cara kerja gerak lurus mengikat benang pada beban
Page 18
PEER ASSESSMENT
GERAK LURUS
No Aspek Nama KelompokAlkah
fi
Bangu
n
Desi Rahm
i
Dwi Yulia
na
Meyca
1 Kerjasama 7 2 3 1 7 5 42 Kedisiplina
n
6 3 2 6 1 4 5
3 Keterampila
n
7 5 4 2 3 7 1
4 Keaktifan 6 4 5 6 1 3 2Jumlah Nilai 26 14 14 15 12 19 12
Cirebon, 13 mei 2014
Ttd. (Ahmadun)
Catatan:
1. A-E pada kolom diganti dengan nama teman satu kelompok
(nama PENILAI peer assessment TIDAK disertakan).
2. Nilailah secara objektif.
3. Penilaian menggunakan RANKING (peringkat). Ranking yang
terbaik mendapat poin tertinggi. Misal: Dari 5 mahasiswa
yang di nilai, maka nilai terbaik adalah 5 dan nilai
terendah adalah 1.
Page 19
4. TIDAK boleh ada ranking yang sama pada satu aspek. Misal:
Aspek Disiplin mahasiswa A dan mahasiswa B sama-sama
mendapat nilai 5 adalah TIDAK dibenarkan.
5. Cantumkan Peer Assessment pada laporan: Setelah daftar
pustaka, sebelum lampiran.