Top Banner
JURNAL DISKUSI KELOMPOK 2 DEPPRESSIVE SYMPTOMS PADA IBU HAMIL DAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH PREGNANT WOMAN DEPPRESSIVE SYMPTOMS AND THE INCIDENCE OF LOW BIRTH WEIGHT 1. Kata Kunci dan Informasi Umum 1.1. Variabel, parameter, dan indikator a. Variabel Variabel adalah karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu subjek ke subjek lain. Yang dimaksud dengan variabel adalah karakteristik suatu subjek, bukan subjek atau bendanya itu sendiri. Misalnya : tinggi atau berat badan, jenis kelamin, tekanan darah, atau kadar hemoglobin. Variabel harus diletakkan dalam konteks penelitian. Identifikasi dan klasifikasi variabel sangat penting dalam penelitian, karena berkaitan dengan pengumpulan dan analisis data. Dalam pemicu di jurnal 2, diperoleh beberapa variabel di antaranya : Variabel bebas : depressive symptoms Variabel terikat : bayi berat lahir rendah Variabel lain : umur ibu, pendidikan, paritas, riwayat ANC, riwayat BBLR, status ekonomi keluarga, dan penyakit kehamilan. 1
40

Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

Jun 30, 2015

Download

Documents

Muhammad Fauzi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

JURNAL DISKUSI KELOMPOK 2

DEPPRESSIVE SYMPTOMS PADA IBU HAMIL DAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

PREGNANT WOMAN DEPPRESSIVE SYMPTOMS AND THE INCIDENCE OF LOW BIRTH WEIGHT

1. Kata Kunci dan Informasi Umum

1.1. Variabel, parameter, dan indikatora. Variabel

Variabel adalah karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu

subjek ke subjek lain. Yang dimaksud dengan variabel adalah karakteristik

suatu subjek, bukan subjek atau bendanya itu sendiri.

Misalnya : tinggi atau berat badan, jenis kelamin, tekanan darah, atau kadar

hemoglobin.

Variabel harus diletakkan dalam konteks penelitian. Identifikasi dan

klasifikasi variabel sangat penting dalam penelitian, karena berkaitan dengan

pengumpulan dan analisis data.

Dalam pemicu di jurnal 2, diperoleh beberapa variabel di antaranya :

Variabel bebas : depressive symptoms

Variabel terikat : bayi berat lahir rendah

Variabel lain : umur ibu, pendidikan, paritas, riwayat ANC, riwayat

BBLR, status ekonomi keluarga, dan penyakit

kehamilan.

Variabel bebas adalah variabel yang bila ia berubah, akan

mengakibatkan perubahan variabel lain. Variabel bebas disebut juga variabel

independen (VI), prediktor, risiko, atau kausa.

Variabel terikat adalah variabel yang berubah akibat perubahan

variabel bebas. Variabel terikat juga disebut sebagai variabel tergantung,

variabel dependen (VD), efek, hasil, outcome, respons, atau event.

Variabel lain adalah jenis variabel yang berubungan dengan variabel

bebas dan variabel terikat (tergantung), tetapi bukan merupakan variabel

1

Page 2: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

antara. Variabel lain ini juga biasa disebut sebagai variabel perancu

(confounding). Variabel ini juga disebut sebagai variabel moderator atau

variabel yang bisa memperkuat atau memperlemah hubungan antar variabel

bebas dan terikat.

b. Parameter

Parameter adalah nilai-nilai dalam populasi yang berhubungan dengan

statistik.

Dalam jurnal 2, parameter yang digunakan yaitu :

Berat bayi lahir normal < 2.500 gram

Berat bayi lahir rendah < 2.500 gram

Ibu (umur, pendidikan, status ekonomi keluarga, dll.)

c. Indikator

Indikator adalah suatu penunjuk yang dapat membdakan satu dan yang

lainnya.

Adapun indikator yang digunakan untuk mengetahu tingkat depresif

symptoms pada Jurnal 2 adalah EPDS (Edinburgh Postnatal Depression

Scale) adalah sebuah kuesioner yang digunakan secara efektif untuk deteksi

depresi pasca melahirkan. (News-Medical.com)

2

Page 3: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

Skala Variabel

Kategorikal

Nominal Ordinal

Numerik

Interval Rasio

1.2. Skala Data

1.3. Analisis Masalah

a) Analisis Univariabel

Analisis univariabel menggambarkan pola responden terhadap variabel dan

menjelaskan setiap variabel sendiri. Analisis univariabel deskriptif dapat

meringkas jumlah besar data numerik dan mengungkapkan pola dalam data

mentah.

3

Hanya berupa nama atau label dan tidak mengandung informasi peringkat.

Contoh:

Gol. Darah, suku bangsa, agama, jenis kelamin.

Terdapat infomasi peringkat, tetapi jarak anatara 2 peringkatnya tidak dapat dikuantifikasi.

Tidak dapat dimanipulasi secara matematis.

Contoh:

Derajat penyakit (ringan, senang, berat), derajat sosial ekonomi

Tidak mempunyai nilai 0 alamiah.

Contoh :

Suhu (celcius, fahreinheit, reamur tidaklah memiliki nilai 00 yang sama karena nilainya dibentuk oleh manusia).

Mempunyai nilai 0 alamiah.

Contoh:

Berat badan, kadar kolesterol yang mempunyai nilai 0 alami.

Dibagi menjadi 2 skala lagi yaitu :

Skala kontinu (mempunyai desimal)

Skala deskret (tidak mempunyai desimal).

Page 4: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

Analisis univariabel merupakan bentuk analisis kuantitatif data di mana

masing-masing variabel dianalisis secara terpisah.

b) Analisis Bivariabel

Analisis bivariabel adalah analisis secara simultan dari dua variabel. Hal ini

biasanya dilakukan untuk melihat apakah salah satu variabel terkait dengan

variabel lain.

Analisis bivariabel membantu membandingkan dan kontrol dua atau lebih

variabel yang terkait dalam situasi di mana kualitas tergantung pada efek

menggabungkan variabel-variabel ini. Metode ini sangat berguna ketika dua

variabel yang berbeda bekerja sama untuk mempengaruhi akseptabilitas

sebuah proses atau bagian daripadanya.

Analisis bivariabel akan berguna dalam mendukung atau tidak mendukung

argumen dari teori ketergantungan bahwa ada hubungan antara ketergantungan

dan keterbelakangan.

c) Analisis Mutivariabel

Analisis multivariabel adalah suatu bentuk analisa kuantitatif yang

mempelajari tiga atau lebih variabel pada saat yang sama, untuk memahami

hubungan antara mereka.

Hal ini sering dilakukan untuk memperbaiki analisis bivariabel, dengan

mempertimbangkan kemungkinan pengaruh variabel ketiga di hubungan

bivariabel asli.

Analisis multivariabel juga digunakan untuk menguji efek gabungan dari dua

atau lebih variabel pada sebuah variabel dependen.

4

Page 5: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

1.4. Penyajian Data

Setelah dikumpulkan, data harus disusun secara sistematik dan disajikan

dengan baik agar data tersebut dapat dimengerti. Ada empat cara penyajian data, yaitu

penyajian data dalam bentuk tulisan, semitabulasi, tabulasi, dan dalam bentuk grafik.

a. Tulisan (tekstular)

Penyajian data dalam bentuk tulisan atau narasi hanya dipakai untuk data yang

jumlahnya kecil dan hanya membutuhkan suatu simpulan sederhana.

b. Semitabulasi

Kombinasi antara tulisan dan tabulasi sederhana. Penyajian data dengan

semitabulasi juga dapat digunakan untuk data yang jumlahnya kecil dan hanya

memerlukan suatu simpulan sederhana.

c. Tabulasi

Tabulasi merupakan penyajian data dalam bentuk tabel yang terdiri dari

beberapa baris dan beberapa kolom. Tabel dapat digunakan untuk

memaparkan sekaligus beberapa variabel hasil observasi, survei, atau

penelitian sehingga data mudah dibaca dan dimengerti.

d. Diagram/grafik

Diagram atau grafik dapat digunakan dalam beberapa bentuk sesuai dengan

kebutuhan dan jenis data.

Jenis diagram beserta fungsinya :

No

.

Jenis Diagram Variabel Fungsi

1. Bar Diagram

(horizontal/vertical )

Kategoris Perbandingan frekuensi

distribusi

2. Pie chart/ bar

komponen

Kategoris Proposi data

3. Line diagram Numeris Trend data (time series

study)

5

Page 6: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

4. Scatterpoint/ dot

diagram

Numeris Korelasi data

5. Pictogram / diagram

gambar

Kategoris Perbandingan frekuensi

distribusi

6. Curtogram / diagram

peta

Kategoris Perbandingan frekuensi

distribusi

Diagram batang dapat berbentuk horizontal ataupun vertikal dan

digunakan untuk membandingankan frekuensi distribusi di antara beberapa

variabel kualitatif secara absolut ataupun relatif.

Grafik lingkaran merupakan gambar berbentuk lingkaran yang terbagi

menjadi beberapa sektor atau bagian. Tiap bagian dalam grafik tersebut

melukiskan proporsi atau presentase satu kategori dalam suatu variabel yang

bersifat kualitatif.

Diagram garis berbentuk garis menggambarkan suatu keadaan yang

terjadi secara berurutan dalam skala waktu, tahun, dan lain-lain.

Diagram pencar dibentuk dari kumpulan sebaran titik-titik koordinat

dari 2 variabel yang terletak di sumbu X dan sumbu Y dan menggambarkan

hubungan atau korelasi antara dua variabel.

Diagram gambar menyatakan frekuensi disertai bentuk karakter atau

model yang menyerupai bentuk asli variabel yang disajikan. Misalkan gambar

orang untuk menyajikan gambar jumlah penduduk.

Kurtogram merupakan diagram berbentuk peta bumi yang memuat

data tentang keadaan penduduk, angka kesakitan, dan lainnya pada suatu

tempat atau negara.

6

Page 7: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

1.5. Interpretasi Data

Interpreatsi data yang digunakan dalam Jurnal 2 ini antara lain:

a. Uji Chi square

Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi chi-kuadrat atau distribusi x2

dengan k derajat kebebasan adalah distribusi jumlah kuadrat k peubah acak

normal baku yang saling bebas. Distribusi ini seringkali digunakan dalam

statistik inferensial, misalnya dalam pengujian hipotesis, atau dalam

konstruksi selang kepercayaan.

b. Odds ratio (OR)

Rasio odds adalah analisa hasil studi kasus kontrol yang bersifat sederhana.

Dari hasil perbandingan antara kelompok studi dan kelompok control,

didapatkan nilai rasio. Rasio tersebut adalah estimasi risiko relatif atau odds

ratio.

Penentuan Odds Ratio dapat dibedakan ke dalam 2 macam yaitu :

(a) Study kasus control tanpa “matching”

Rasio odds pada studi kasus kontrol dapat diartikan sama dengan risiko

relatif (RR) pada studi kohort.

Contohnya ;

Pada penelitian kasus kontrol kita mulai dengan mengambil kelompok

kasus (a+c) dan kelompok kontrol (b+d). Oleh karena kasus adalah subjek

yang sudah sakit dan kontrol adalah mereka yang tidak sakit maka tidak

dapat dihitung insiden penyakit baik pada kaksus maupun kontrol. Yang

dapat dinilai adalah berapa sering terdapat pajanan pada kasus

dibandingkan pada kontrol. Hal inilah yang menjadi alat analisis pada

studi kasus kontrol, yang disebut rasio oods.

(b) Studi kasus kontrol dengan “matching”

Pada studi kasus kontrol dengan matching individual, maka harus

dilakukan analisis dengan menjadikan kasus dengan kontrol sebagai

pasangan-pasangan.

Rasio odds walaupun tidak sama dengan risiko relatif, akan tetapi dapat

dipakai sebagai indikator adanya kemungkinan adanya hubungan sebab

akibat antara faktor risiko dan efek.

7

Page 8: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

c. Confidence Interval (CI)

Berbeda dengan uji hipotesis yang menentukan besarnya kemungkinan

memperoleh hasil bila hipotesis 0 benar, pada interval kepercayaan kita

mengestimasi rentang nilai pada populasi dengan dasar 1 nilai pada sampel

yang mewakili populasi tersebut.

Confidence level adalah dihubungkan dengan confidence interval.

Sumber :

Buku Penelitian klinis hal. 142 Bab XI.

Adalah sebuah interval berdasarkan observasi sampel dan terdapat probabilitas

yang ditentukan. Interval mengandung parameter yang sebenarnya tidak

diketahui (pada umumnya menghitung confidence interval dengan

kemungkinan 95% nilai sebenarnya). Rumus untuk interval kepercayaan

adalah :

IK=P±(zxSE )

IK = interval kepercayaan, yakni rentang nilai pada populasi yang dihitung

dengan dasar statistic yang diperoleh pada sampel. IK yang biasanya

digunakan adalah IK 95% atau IK 99%.

P = point estimate, yakni statistic yang diperoleh dari sampel. P ini dapat

berupa proporsi, persentase, rerata, perbedaan proporsi, perbedaan

rerata, dan seterusnya.

z} } } {¿ ¿¿ = deviat baku normal untuk alfa. Nilai alfa ini dipilih sesuai dengan IK

yang diinginkan. Bila kita inginkan IK 95%, maka berarti alfa = 0,05,

sehingga z} } } {¿ ¿¿= 1,96. Bila dipilih IK 99 %, sehingga z} } } {¿ ¿¿= 2,567

SE = standard error, yang besarnya dihitung dengan rumus yang berbeda

untuk setiap jenis statistik.

8

Page 9: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

1.6. Masalah

1.1.1. Dalam tatalaksana data dengan menggunakan variabel bebas-variabel terikat,

parameter Berat Badan Lahir Normal-Berat Badan Lahir Rendah, dan indikator

EPDS (Edinburgh Postnatal Depression Scale), dapat dikatakan sangat

mendukung hasil penelitian yang dilakukan peneliti. Dengan menentukan

variabel-variabel tersebut (variabel bebas-variabel terikat), peneliti dapat

memperoleh data-data yang mayoritas didapatkan dari data sekunder. Kemudian

parameter serta indikator yang dipaparkan dalam penelitian merupakan

pelengkap data sekunder yang berguna untuk penyajian data oleh peneliti.

Dengan begitu, peneliti mendapatkan kemudahan untuk tatalaksana data.

1.1.2. Analisis data yang menggabungkan analisis univariabel, analisis bivariabel,

dan analisis multivariabel secara tersurat memberikan dasar penelitian yang

berguna bagi peneliti.

Analisis univariabel menggambarkan pola responden terhadap variabel

dan menjelaskan setiap variabel sendiri. Analisis univariabel deskriptif dapat

meringkas jumlah besar data numerik dan mengungkapkan pola dalam data

mentah. Analisis univariabel merupakan bentuk analisis kuantitatif data di mana

masing-masing variabel dianalisis secara terpisah.

Analisis bivariabel merupakan analisis secara simultan dari dua variabel.

Analisis bivariabel membantu membandingkan dan kontrol dua atau lebih

variabel yang terkait dalam situasi di mana kualitas tergantung pada efek

menggabungkan variabel-variabel.

Sedangkan analisis multivariabel adalah suatu bentuk analisa kuantitatif

yang mempelajari tiga atau lebih variabel pada saat yang sama, untuk memahami

hubungan antara mereka. Hal ini sering dilakukan untuk memperbaiki analisis

bivariabel, dengan mempertimbangkan kemungkinan pengaruh variabel ketiga di

hubungan bivariabel asli.

Dengan demikian, peneliti dapat membandingkan hasil dari berbagai

macam variasi variabel dari ketiga analisis tersebut dan mempermudah dalam

membuktikan hipotesis penelitian.

9

Page 10: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

1.1.3. Penyajian data dengan menggunakan semitabulasi serta interpretasi data yang

menggunakan uji chi squre, odds ratio (OR), confidence interval (CI), dan

regresi logistik memberikan kemudahan dalam menyajikan data bagi peneliti

sehingga mendukung penelitian.

Peneliti menyajikan data dalam bentuk semitabulasi, yaitu kombinasi

antara tulisan dan tabulasi sederhana. Dalam tabulasi yang ditampilkan, peneliti

juga memberikan data yang deskriptif untuk memberikan data dalam bentuk

tulisan. Selain itu, peneliti memaparkan interpretasi data melalui uji statistik

berupa uji chi square (distribusi jumlah kuadrat k peubah acak normal baku yang

saling bebas), odds ratio (analisa hasil studi kasus kontrol yang bersifat

sederhana), confidence interval (mengestimasi rentang nilai pada populasi

dengan dasar 1 nilai pada sampel yang mewakili populasi tersebut), dan regresi

logistik (). Maka dari itu, penyajian data dan interpretasi data yang diberikan

peneliti memberikan kesinambungan serta kelogisan dalam penelitian.

1.2. Analisis Masalah

Statistik deskriptif data terbagi menjadi tiga macam, yaitu transformasi data,

statistik deskriptif, dan statistik inferensial. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan statistik deskriptif. Data pada statistik deskriptif dapat berupa data

univariat, bivariat, atau multivariate, seperti data kualitatif atau kuantitatif.

Analisis univariabel adalah bentuk analisis kuantitatif data yang menganalisis

masing-masing variabel secara terpisah. Analisis univariat (analisis univariabel)

bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik dari masing-masing variabel yang

diteliti.

Setelah diketahui karakteristik masing-masing variabel, apabila ada analisis

hubungan antara dua variabel maka analisis dilanjutkan pada tingkat bivariat (melalui

analisis bivariabel). Hal ini biasanya dilakukan untuk melihat apakah salah satu

variabel terkait dengan variabel lain.

Analisis multivariabel (analisis multivariat) digunakan untuk menguji efek

gabungan dari dua atau lebih variabel pada sebuah variabel dependen. Analisis ini

sering dilakukan untuk memperbaiki analisis bivariabel. Perbaikan analisis bivariabel

dilakukan dengan mempertimbangkan kemungkinan pengaruh variabel ketiga di

hubungan bivariabel asli.

10

Page 11: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

1.3. Hipotesis

Penelitian dengan depressive symptoms pada ibu hamil dan bayi berat lahir

rendah menggunakan metode observasional.

Skala: skala nominal, skala ordinal, dan skala rasio

Variabel : variabel bebas dan variabel terikat

Parameter : BBLR dan Ibu ( umur, pendidikan, paritas, status ekonomi )

Indikator: EPDS (Edinburgh Postnatal Depression Scale)

Analisis ini menggunakan uji statistik chi square , odds ratio,dan regresi logistic

2. Hasil, Pembahasan, Kesimpulan dan Saran

2.1. Bentuk-Bentuk Penyajian Data

Cara penyajian data penelitian dilakukan melalui berbagai bentuk. Pada

umumnya dikelompokkan menjadi 4, yakni penyajian dalam bentuk tulisan (textular),

semitabulasi, tabulasi dan dalam bentuk grafik.

1.1.1. Tulisan (textular)

Penyajian data dalam bentuk tulisan atau narasi hanya dipakai untuk

data yang jumlahnya kecil dan hanya membutuhkan suatu simpulan sederhana.

1.1.2. Semitabulasi

Kombinasi antara tulisan dan tabulasi sederhana. Penyajian data

dengan semitabulasi juga dapat digunakan untuk data yang jumlahnya kecil

dan hanya memerlukan suatu simpulan sederhana.

1.1.3. Tabulasi

Tabulasi merupakan penyajian data dalam bentuk tabel yang terdiri

dari beberapa baris dan beberapa kolom. Tabel dapat digunakan untuk

memaparkan sekaligus beberapa variabel hasil observasi, survei, atau

penelitian sehingga data mudah dibaca dan dimengerti.

1.1.4. Grafik

Penyajian dalam bentuk grafik adalah suatu penyajian data secara

visual. Penyajian data secara visual dilakukan melalui bentuk grafik, gambar,

atau diagram.

11

Page 12: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

Cara penyajian data yang digunakan di dalam jurnal 2 menggunakan

bentuk semitabulasi yaitu kombinasi antara tulisan (textular) dan tabulasi.

1.2. Pembahasan dan Argumen yang Memperkuat Hasil Penelitian

Pembahasan pada jurnal 2 ini terdapat banyak hal yang memperkuat hasil

penelitian seperti contoh :

1.1.1. Penelitian pada jurnal 2 ini diperkuat dengan fakta. Hampir seluruh

pembahasan pada jurnal tersebut berisikan tentang fakta yang

diperoleh dari hasil penelitian.

1.1.2. Penelitian pada jurnal 2 ini diperkuat dengan adanya kutipan-kutipan.

Di beberapa bagian di dalam pembahasan jurnal 2, terdapat beberapa

kutipan dari berbagai sumber yang digunakan dalam penelitian

tersebut.

1.1.3. Penelitian pada jurnal 2 ini diperkuat dengan adanya perhitungan.

Perhitungan di dalam jurnal ini didapat dari hasil penelitian yang

berkaitan langsung dengan fakta yang didapat dari penelitian tersebut.

1.1.4. Penelitian pada jurnal 2 ini juga diperkuat dengan adanya argumen-

argumen baik dari peneliti sekarang maupun peneliti terdahulu.

1.3. Pengambilan Kesimpulan dan Saran

Pengambilan kesimpulan yang dilakukan oleh peneliti sudah cukup mewakili

dari isi-isi yang dibahas. Seperti contoh pada paragraf 1 bagian kesimpulan, peneliti

menuliskan :

“ Proporsi depressive symptoms pada ibu hamil lebih banyak terjadi pada ibu-ibu

yang melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu-ibu yang melahirkan bayi dengan

berat ≥ 2.500 gram. Ada hubungan antara depressive symptoms ibu hamil dengan

kejadian BBLR.”

Hal ini menguatkan bahwa kesimpulan tersebut sudah cukup mewakili isi-isi yang

dibahas di dalam jurnal.

12

Page 13: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

Pengambilan saran yang dilakukan peneliti juga sudah cukup baik. Karena peneliti

memberikan saran terhadap peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lebih

lanjut dengan menggunakan rancangan studi kohort prospektif agar penelitian

selanjutnya dapat berjalan lebih baik dari penelitian sebelumnya. Selain itu, peneliti

juga memberikan saran kepada petugas kesehatan agar lebih memberikan perhatian

khusus terhadap kesehatan mental ibu hamil, memberikan konseling, dan memantau

kesehatan ibu hamil.

1.4. Daftar Rujukan Pustaka

1.1.1. Penulisan daftar pustaka sistem Harvard

Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan

urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari

penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara

menambahkan a,b,c dan seterusnya tepat dibelakang tahun publikasi (baik

penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam tulisan). Alamat internet

menggunakan huruf italic. Seperti contoh :

Palmer, F. R. (1986). Mood and Modality, Cambridge, Cambridge

University Press.

Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :

“ Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi

oleh beberapa spesies Rhizobium yang berbeda”.

1.1.2. Penulisan daftar pustaka sistem Vancouver

Sistem Vancouver menggunakan cara penomoran (pemberian angka) yang

berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka(sitasi). Dalam daftar pustaka,

pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor

sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan, sehingga

memudahkan pembaca untuk menemukannya dibandingkan dengan cara

pengurutan secara alfabetis menggunakan nama penulis seperti dalam sistem

Harvard. Sistem ini beserta variasinya banyak digunakan di bidang kedokteran

dan kesehatan.

13

Page 14: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

Contoh :

(1) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the forbidden medicine. London:

Yale University Press:1993

Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :

Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa penggunaan obat flu

konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal (1,4,5) bahkan dalam

beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak (3,6).

Cara penulisan daftar pustaka di dalam jurnal 2 menggunakan sistem

Vancouver. Karena penulisan daftar pustaka tersebut berdasarkan urutan

kemunculan sitasi di dalam naskah tulisan dan dengan menggunakan nomor.

2. Jenis Penelitian

3.1.1 Berdasarkan pada waktu

a. Prospektif yaitu dengan mengikuti subyek untuk meneliti peristiwa yang belum

terjadi.

b. Cross-sectional yaitu tiap subyek hanya diobservasi satu kali saja dan

pengukuran variabel subyek dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut.

c. Retrospektif yaitu, mengevaluasi peristiwa yang sudah berlangsung.

3.1.2 Berdasarkan Perlakuan

a. Observation, melakukan pengamatan ataupun pengukuran terhadap berbagai

variabel subyek penelitian menurut keadaan alamiah, tanpa melakukan manipulasi

atau intervensi.

b. Eksperimental, peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel

subyek penelitian dan kemudian mempelajari efek perlakuan tersebut.

14

Page 15: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

3.1.3 Berdasarkan pengolahan data

a. Deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk melakukan deskripsi

mengenai fenomena yang ditemukan, baik yang berupa factor risiko mauoun efek

atau hasil. Data hasil penelitian disajikan apa adanya, peneliti tidak menganalisis

mengapa fenomena itu dapat terjadi, karena itu pada studi deskriptif tidak

diperlukan hipotesis. Konsekuensinya, dalam penelitian deskriptif tidak ada uji

hipotesis (uji statistic) seperti uji x2 atau uji-t maupun penghitungan risiko

relative, rasio odds dan sejenisnya.

b. Analitik, peneliti berupaya mencari hubungan antara variabel. Pada penelitian

jenis ini dilakukan analisis terhadap data yang telah terkumpul, oleh karena itu

pada penelitian analitik perlu dibuat hipotesis, dan dalam hasil harus ada uji

hipotesis (uji statistika) dan / atau berbagai jenis analisis lain.

Sumber: Sastroasmoro, sudigdo. 2010. Dasar-dasar Metodologi Penelitian

Klinis Edisi ke-3. Jakarta. Sagung Seto

Berdasarkan jurnal kesehatan 2 (Depresive Sympthoms pada Ibu Hamil dan

Bayi Berat Lahir ), penulis menggunakan jenis penelitian observation.

2.1. Populasi

Populasi atau disebut juga uviverse adalah sekelompok individu atau objek yang

memiliki karakteristik sama.

Sumber : Chandra, Budiman. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Palembang:

EGC

3.2.1 Jenis-jenis Populasi

Populasi terbagi atas 2, yaitu:

a. Populasi target (target population), yakni populasi untuk penerapan hasil

penelitian, populasi ini dalam penelitian klinis dibatasi oleh karakteristik klinis

dan demografis.

15

Page 16: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

b. Populasi terjangkau (accessible population), adalah bagian dari populasi target

yang dapat dijangkau oleh peneliti.

Sumber : Sumber: Sastroasmoro, sudigdo. 2010. Dasar-dasar Metodologi

Penelitian Klinis Edisi ke-3. Jakarta. Sagung Seto

Populasi dalam penelitian Depresive Sympthoms pada Ibu Hamil dan Bayi

Berat Lahir adalah semua ibu bersalin, dan merupakan populasi terjangkau.

2.2. Sampel

Sampel adalah sebagian kecil populasi yang digunakan dalam uji untuk

memperoleh informasi statistik mengenai keseluruhan populasi

Sumber : Chandra, Budiman. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan.

Palembang: EGC

3.3.1 Teknik pengambilan Sampel

a. Probability sampling

Probability sampling adalah bahwa tiap subyek dalam populasi (terjangkau)

mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih atau untuk tidak terpilih sebagai

sampel penelitian. Terdapat banyak sekali jenis probability sampling, antara lain

yang banyak digunakan dalam penelitian klinis dan kesehatan adalah:

1) Simple random sampling

Pada simple random sampling, kita menghitung terlebih dahulu jumlah subyek

dalam populasi (terjangkau) yang akan dipilih sampelnya. Kemudian tiap

subyek diberi nomor, dan dipilih sebagian dari mereka dengan bantuan table

random.

2) Systematic sampling

Pada sampling sistematik ditentukan bahwa dari seluruh subyek yang dapat

dipilih, setiap subyek nomor ke sekian dipilih sebagai sampel.

3) Stratified random sampling

16

Page 17: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

Kadang-kadang dapat ditemukan adanya pembatasan tertentu, sehingga tiap

kelompok disebut strata akan memberikan nilai yang jelas berbeda. Bila

sampling dilakukan terhadap semua subyek sebagai satu kesatuan, maka akan

diperoleh menjadi bias. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan stratifikasi

atau pemilihan berdasarkan strata, kemudian hasilnya dapat digabungkan

menjadi satu sampel yang terbebas dari variasi untuk setiap strata. Variabel yang

sering digunakan untuk stratifikasi adalah jenis kelamin, umur, ras, kondisi

social-ekonomi, status gizi, dan lain-lain.

4) Cluster sampling

Cluster sampling adalah proses penarikan sampel secara acak pada kelompok

individu dalam populasi yang terjadi secara ilmiah, misalnya berdasarkan

wilayah (kodya, kecamatan, kelurahan, dst). Cara ini sangat efisien bila populasi

tersebar luas sehingga tidak mungkin untuk membuat daftar seluruh populasi

tersebut. Pada kondisi seperti ini pemilihan dengan simple random sampling

sangat sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan.

b. Non probability sampling

Non probability sampling merupakan cara pemilihan sampel yang lebih praktis dan

lebih mudah dilakukan daripada probability sampling, karenanya dalam penelitian

klinis lebih ssering digunakan daripada probability sampling namun perlu diingat,

bahwa karena semmua prosedur statistika berdasarkan asumsi bahwa sampel

diambil secara probability sampling, maka kesahihan sampel non probability

terletak pada beberapa benar sampel yang dipilih menyerupai probability sampling.

Consecutive sampling, convenient sampling dan jugmental sampling merupakan 3

jenis non-probability sampling yang sering digunakan.

1) Consecutive sampling

Pada consecutive sampling, semua subyek yang dating dan memenuhi kriteria

pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan

terpenuhi. Sebagian besar penelitian klinis (termasuk uji klisis) menggunakan

teknik ini untuk pemilihan subyeknya.

17

Page 18: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

2) Convenient sampling

Pada cara ini, sampel diambil tanpa sistematika tertentu, hingga jarang dapat

dianggap dapat mewakili populasi terjangkau, apalagi populasi target.

3) Judgmental sampling atau purposive samping

Pada cara ini, peneliti memilih responden berdasarkan kepada pertimbangan

subyektifnya, bahwa responden tersebut dapat memberikan informasi yang

memadai untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Sumber : Sastroasmoro, sudigdo. 2010. Dasar-dasar Metodologi Penelitian

Klinis Edisi ke-3. Jakarta. Sagung Seto

3.3.2 Kriteria Sampel

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian pada populasi

target dan pada populasi terjangkau. Peneliti harus berhati-hati agat kriteria

tersebut relevan dengan masalah penelitian. Sering terdapat kendala untuk

memperoleh kriteria yang sesuai dengan masalah yang diteliti, biasanya masalah

logistic. Dalam hal ini maka pertimbangan ilmiah mungkin harus dikorbankan

oleh karena alas an praktis.

b.Kriteria eksklusi

Sebagai subyek yang memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan dari studi

karena berbagai sebab, antara lain:

Sumber : Sumber : Sastroasmoro, sudigdo. 2010. Dasar-dasar Metodologi

Penelitian Klinis Edisi ke-3. Jakarta. Sagung Seto

Sampel penelitian Depresive Sympthoms pada Ibu Hamil dan Bayi Berat

Lahir adalah ibu bersalin, yang memenuhi kriteria inklusi. dengan tekhnik

pengambilan sampel non probability sampling dengan Metode Consecutive

sampling.

18

Page 19: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

2.3. Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Wawancara

Pengumpulan data mewawancari subjek atau responden menggunakan kuesioner.

Wawancara biasanya dilakukan di rumah responden, di rumah sakit atau tempat

lain sesuai keberadaan responden penelitian.

a. Kelebihan:

1) Metode ini relatif lebih lengkap, akurat dan imformasi yang di dapatkan lebih

konsisten.

2) Kesalahan responden dalam mengintepretasi pertnyaan dalam kuesioner dapat

dihindari karena responden dapat bertanya kepada pewawancara jika tidsk

mengerti maksud pertanyaan yang di ajukan.

3) Semua jawaban dari pertanyaan dalam kuesioner dapat diperoleh secara

langsung.

b. Kekurangan:

1) Metode ini relatife lebih mahal dan membutuhkan waktu lebih lama daripada

hanya mengambil data sekunder.

2) Tingkah laku pewawancara suara, senyum, lirikan mata dapat memengaruhi

jawaban rresponden.

3) Pewawancara sendiri dapat melakukan beberapa kesalahan misalnya

mempunyai sikap curiga, pasif, tidak jujur dan kurang bertanggung jawab.

Kelemahan tersebut dapat diatasi dengan memberikan pelatihan dan buku petunjuk

pelaksanaan di lapangan terlebih dahulu kepada petugas pewawancara.

3.4.2 Kuesioner

Pada metode ini, peneliti mengirimkan kuesioner peneliti kepada responden yang

telah dipilih sebagai sampel dengan harapan responden akan mengembalikan

kuesioner tersebut ke peneliti.

19

Page 20: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

a. Kelebihan:

1) Cara ini relatife murah dan mudah di bandingkan wawancara.

2) Kesalahan yang di timbulkan oleh pihak pewawancara dapat di hindari.

3) Semua tempat atau daerah dapat tercakup dalam waktu singkat.

4) Rahasia pribadi responden terjamin.

5) Pengisian kuesioner dapat dilakukan dengan santai diruamah.

b. Kekurangan:

1) Responden yang pendidikanya rendah mungkin tidak memahami pertanyaan-

pertanyaaan yang sulit sehingga tidak menjawab pertanyaan tersebut atau

memberi jawaban yang tidak sesuai dengan keinginan peneliti.

2) Tidak semua responden mengembalikan kuiseoner kepada peneliti sehingga

peneliti harus mengembalikan kuesioner jauh lebih banyak dari pada jumlah

sampel yang diperlukan untuk menghindari kekurangan sampel penelitian.

3.4.3 Registrasi dan Pencatatan

Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data secara rutin mengenai setiap

kegiatan atau kejadian melalui system menejemen data yang baik. Data yang dapat

dikumpulkan melalui metode ini antara lain angka kelahiran, kematian, dan

kesakitan, yang dapat diperoleh dari data rekam medis rumah sakit.

3.4.4 Hasil Penelitian/Eksperimen

Metode ini mengumpulkan data secara langsung saat penelitian, misalnya mengukur

berat badan, pemeriksaan darah, atau menguji sampel air minum di laboratorium.

3.4.5 Kajian Dokumen atau Publikasi

Data dikumpulkan dengan mengkaji dokumen atau hasil penelitian yang

dipublikasikan. Contohnya, mengkaji dokumen milik badan resmi seperti Depkes RI,

atau mengkaji publikasi penelitian WHO, dan lain-lain.

20

Page 21: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

Sumber : Chandra, Budiman. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan.

Palembang: EGC

Instrumen penelitian yang di gunakan pada penelitian Depresive Sympthoms pada

Ibu Hamil dan Bayi Berat Lahir adalah Hasil Penelitian/Eksperimen.

2.4. Analisis Data

a. Transformasi Data

Data penelitian terkadang perlu diubah menjadi data yang sesuai untuk keperluan analisis data

(misalnya, dari ukuran inci ke meter dan lainnya).

b. Statistik Deskriptif

Data pada statistik deskriptif dapat berupa data univariat, bivariat, atau multivariat, seperti

data kuantitatif dan kualitatif.

c. Statistik Inferensial

Mempersiapkan keperluan untuk menganalisis uji hipotesis atau assosiasi antara variabel

independen dengan dependen.

Sumber : Chandra, Budiman. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Palembang:

EGC

Analisis data yang digunakan pada penelitian Depresive Sympthoms pada Ibu Hamil

dan Bayi Berat Lahir adalah deskriptif yang berupa univariat, bivariat dan multivariate

2.5. Uji Statistik

3.6.1 Uji Chi Square

Uji Chi square adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara

frekuensi observasi/yg benar-benar terjadi/aktual dengan frekuensi harapan/ekspektasi

frekuensi observasi ’ nilainya didapat dari hasil percobaan (o)

frekuensi harapan ’ nilainya dapat dihitung secara teoritis (e)

21

Page 22: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

Uji Chi Square digunakan untuk kepatutan suatu distribusi pengamatan dengan

distribusi teoritis, criteria klasifikasi analisis data yang saling bebas, serta estimasi

selang kepercayaan untuk simpangan baku populasi berdistribusi normal dari

simpangan baku sampel.

Sumber: http://id..wikipedia.org/wiki/Distribusi_chi kuadrat

M.A. Sanderw. Characteristic fuction of central chi square distribution.

diakses pada Maret 2009.

3.6.2 Odds Ratio

Odds ratio adalah rasio kemungkinan peristiwa yang terjadi dalam satu kelompok

kemunhkinan itu terjadi dalam kelompok lain. Istilah ini juga digunakan untuk merujuk

kepada perkiraan sampel berbasis rasio.

Sumber: http://en.m.wikipedia.org/wiki/Odds_ratio?

3.6.3 Regresi Logistik

Adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika variable dependen

merupakan variable dikotomi. Variabel dikotomi biasanya terdiri atas dua nilai,

yang mewakili kemunculan atau tidak adanya suatu kejadian yang biasanya diberi

angka 0 atau 1.

Regresi logistic akan membentuk variable predictor yang merupakan kombinasi

linier dari variable independen. Nilai vajuga menghasilkan rasio peluang terkait

dengan nilai setiap predictor ini kemudian ditransformasikan menjadi probabilitas

dengan fungsi logit.

http://id..wikipedia.org/wiki/regresi logistik

Uji statistik yang digunakan pada penelitian Depresive Sympthoms pada Ibu Hamil

dan Bayi Berat Lahir adalah uji chi square pada bivariabel sedangkan pada

multivariabel adalah regresi logestik.

22

Page 23: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

2.6. Daftar Rujukan Pustaka

3.7.1 Penulisan daftar pustaka sistem Harvard

Pada sistem ini daftar rujukan disusun secara alfabetik berdasarkan nama penulis, dengan

meletakkan nama keluarga di depan. Bila nama penulis lebih dari satu orang, dibelakang

tahun dibubuhkan tanda titik koma sebelum penulis sebelumnya.

Contoh :

Jepson, J.; Lowenstain, L.: The effect of testosterone, adrenal steroids, and prolactin on

erythropoiesis.Acta Haemat.48:292-299(1967a)

Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :

“ Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa

spesies Rhizobium yang berbeda”.

3.7.2 Penulisan daftar pustaka sistem Vancouver

Sistem Vancouver menggunakan cara penomoran (pemberian angka) yang

berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka(sitasi). Dalam daftar pustaka,

pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai

kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan, sehingga memudahkan pembaca

untuk menemukannya dibandingkan dengan cara pengurutan secara alfabetis

menggunakan nama penulis seperti dalam sistem Harvard. Sistem ini beserta

variasinya banyak digunakan di bidang kedokteran dan kesehatan.

Contoh :

Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the forbidden medicine. London: Yale

University Press:1993

Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :

Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa penggunaan obat flu

konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal (1,4,5) bahkan dalam

beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak (3,6).

Keuntungan sistem Vancouver :

23

Page 24: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

1. Nama penulis dan tahun tulisan tidak disertakan dalam teks, kecuali yang

dianggap sangat penting.

2. Penggunaan titik di belakang inisial nama penulis, titik koma di belakang titik

setelah pengarang terakhir, titik dua setelah semua nama pengarang, titik

setelah singkatan nama hurnal ditiadakan.

3. Pembaca lebih mudah menelusur sumber rujukan dari kutipan dalam naskah.

Kekurangan sistem Vancouver :

Penulis naskah harus mencocokan kembali nomor dan urutannya apabila ia

menyisipkan rujukan baru dalam proses penulisan makalahnya.

Cara penulisan daftar pustaka di dalam jurnal 2 menggunakan sistem Vancouver.

Karena penulisan daftar pustaka tersebut berdasarkan urutan kemunculan sitasi di

dalam naskah tulisan dan dengan menggunakan nomor.

Sumber : Chandra, Budiman, dkk.2008.Metodologi Penelitian

Kesehatan.Jakarta:EGC

3. Pertanyaan Pleno :

3.1. Pertanyaan Esti Nur Ekasari Kelompok DK 6 :

a) Statistika deskriptif berhubungan dengan jurnal karena di dalam jurnal terdapat

tiga analisis yang merupakan bagian dari statistika deskriptif. Analisis univariat,

bivariat, dan multivariate sama pengertiannya seperti analisis univariabel,

bivariabel, dan multivariabel pada hasil penelitian dan pembahasan pada jurnal

yang bersangkutan. Jadi, peneliti pertama-tama melakukan analisis univariat, yaitu

menggambarkan pola responden terhadap variabel dan menjelaskan setiap

variabel sendiri. Sebab analisis univariabel merupakan bentuk analisis kuantitatif

data di mana masing-masing variabel dianalisis secara terpisah. Kemudian, setelah

melakukan analisis univariat, peneliti menggunakan analisis bivariat karena

analisis bivariat merupakan analisis secara simultan dari dua variabel. Hal ini

biasanya dilakukan untuk melihat apakah salah satu variabel terkait dengan

variabel lain. Analisis bivariabel membantu membandingkan dan kontrol dua atau

lebih variabel yang terkait dalam situasi di mana kualitas tergantung pada efek

24

Page 25: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

menggabungkan variabel-variabel ini. Setelah analisis bivariat, peneliti

melanjutkan dengan analisis multivariat. Analisis multivariabel adalah suatu

bentuk analisa kuantitatif yang mempelajari tiga atau lebih variabel pada saat yang

sama, untuk memahami hubungan antara mereka. Hal ini sering dilakukan untuk

memperbaiki analisis bivariabel, dengan mempertimbangkan kemungkinan

pengaruh variabel ketiga di hubungan bivariabel asli.

b) Unmatched case control study

Pada jurnal, yang dimaksud dengan Unmatched case control study terlihat pada

kasus bahwa sampel yang diambil oleh si peneliti berasal dari 2 rumah sakit yang

berbeda. Oleh karena itu disebut unmatched.

c) Metode consecutive sampling

Pada consecutive sampling, semua subyek yang dating dan memenuhi kriteria

pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan

terpenuhi. Sebagian besar penelitian klinis (termasuk uji klisis) menggunakan

teknik ini untuk pemilihan subyeknya.

d) Condential interval

Pada confidential interval, kita mengestimasi rentang nilai pada populasi dengan

dasar 1 nilai pada sampel yang mewakili populasi tersebut.

1.1. Pertanyaan Ryan Arifin Kelompok DK 6 :

Kelebihan dan kekurangan jurnal

Kelebihan jurnal ini, dalam penelitiannya menggunakan 3 analisis yang

masing-masing mendukung hasil penelitian.

Kekurangan jurnal ini, bagi orang awam yang kurang mengetahui istilah-

istilah dan juga simbol-simbol yang diberikan peneliti dalam penyajian tabel. Penyaji

tidak memberikan keterangan secara langsung dan hanya dapat dipahami apabila

mereka membaca jurnal secara keseluruhan.

25

Page 26: Laporan DK Pemicu 1- klpk 2

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2008. Odds Ratio Analyses. (online) Referensi dari Research Line

Organization http://en.m.wikipedia.org/wiki/Odds_ratio. diakses 23 Februari

2011, 14.01)

Anonimous. 2009 .Refrtat Jiwa Depresi Pasca Melahirkan. (online. www.news-

medical.net/news/2007Indonesian.aspx diakses tanggal 24 Februari 2011, 12.02)

Anonimous. 2009. Regresi Logistik. (online) Referensi dari Research Line Organization

http://id..wikipedia.org/wiki/regresi logistik) diakses tanggal 23 Februari 2011,

13.44)

Chandra, Budiman. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Palembang: EGC

Masew. 2010. Distribusi Chi Kuadrat. (online. http://id..wikipedia.org/wiki/Distribusi_chi

kuadrat. Diakses tanggal 23 Februari 2011, 10.11)

Sanderw, M.A. 2009. Characteristic fuction of central chi square distribution. Research

Guide . Jakarta :UI

Sastroasmoro, sudigdo. 2010. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-3.

Jakarta. Sagung Seto

26