Top Banner
PEMICU Riseta adalah mahasiswa semester 3 PSPD FK UNTAN, sedang menyusun proposal tugas akhirnya. Dia berencana meneliti tentang mangga bacang (  Mangifera foetida), namun ia  bingung mengenai desain penelitian, sampel serta uji statistik yang akan digunakan. Riseta akan berkonsultasi dengan pembimbingnya untuk menyusun proposal penelitiannya tersebut. Dosen pembimbing Riseta memintanya untuk mencoba menulis sendiri proposal tersebut. KLARIFIKASI DAN DEFINISI 1. Sampel : bagian atau subset dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga di anggap mewakili populasi. 2. Desain penelitian : rancangan penelitian yang disusun sebagian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. 3. Proposal : rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan / menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. 4. Uji statistik : suatu statistik yang diukur dari sebuah data sampel yang kita gunakan untuk mengakses bukti mengenai hipotesis nol. KATA KUNCI  Menyusun proposal  Desain penelitian  Sampel penelitian  Uji statistik  Mangga Bacang  Konsultasi dengan pembimbing RUMUSAN MASALAH Bagaimana cara menyusun proposal yang baik dan benar ?
23

Laporan DK Pemicu 1 Riset

Oct 17, 2015

Download

Documents

Muhammad Amin

Riset
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    1/23

    PEMICU

    Riseta adalah mahasiswa semester 3 PSPD FK UNTAN, sedang menyusun proposal tugas

    akhirnya. Dia berencana meneliti tentang mangga bacang (Mangifera foetida), namun ia

    bingung mengenai desain penelitian, sampel serta uji statistik yang akan digunakan. Riseta

    akan berkonsultasi dengan pembimbingnya untuk menyusun proposal penelitiannya tersebut.

    Dosen pembimbing Riseta memintanya untuk mencoba menulis sendiri proposal tersebut.

    KLARIFIKASI DAN DEFINISI

    1. Sampel : bagian atau subset dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap mewakili populasi.

    2.

    Desain penelitian : rancangan penelitian yang disusun sebagian rupa sehingga dapatmenuntun peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian.

    3. Proposal : rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja yang dilakukansecara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan / menguji suatu

    hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.

    4. Uji statistik : suatu statistik yang diukur dari sebuah data sampel yang kita gunakanuntuk mengakses bukti mengenai hipotesis nol.

    KATA KUNCI

    Menyusun proposal Desain penelitian Sampel penelitian Uji statistik Mangga Bacang Konsultasi dengan pembimbing

    RUMUSAN MASALAH

    Bagaimana cara menyusun proposal yang baik dan benar ?

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    2/23

    ANALISIS MASALAH

    HIPOTESIS

    Cara menyusun proposal penelitian yang baik dan benar adalah sesuai dengan dasar-dasar

    metodologi penelitian.

    PERTANYAAN DISKUSI

    1. Apa saja persyaratan yang harus diperhatika dalam membuat proposal ?Jawaban :

    Judul penelitian harus tegas dan menarik. Judul atau tema sebaiknyamenunjukkan isi dari penelitian itu sendiri.

    KONSULTASI DENGAN PEMBIMBING

    OBYEK YANG DITELITI

    PROPOSAL

    JUDUL PENDAHULUANTINJAUAN

    PUSTAKAKERANGKA TEORI METODOLOGI

    UJI STATISTIK SAMPELDESAIN

    PENELITIAN

    DAFTAR PUSTAKA DAN

    LAMPIRAN

    PENELITIAN

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    3/23

    Latar belakang harus jelas dan mendukung. Apa yang membuat kita ingin danperlu meneliti hal tersebut? Apa yang kita saksikan (observasi) di sekitar kita?

    Apa yang kita telah baca dan ketahui? Apa yang sedang jadi persoalan? Fakta

    dan fenomena apa yang terjadi atau teramati sehingga kita merasa perluadanya penelitian? Mengapa penelitian yang ingin dan perlu kita lakukan ini

    penting (adakah gap/celah antara apa yang ada saat ini dan yang ingin kita

    teliti)?

    Pernyataan penelitian (research statement atau thesis statement) dan maksudharus disampaikan dengan tegas dan jelas. Maksud (purpose) ini kadang

    bermakna sama atau kabur dengan tujuan (aim) dan seringkali penggunaanya

    tertukar. Untuk proposal penelitian, hal ini tidak masalah, sejauh pernyataan

    penelitian kita jelas. Pernyataan penelitian ini bermakna sama dengan

    pertanyaan penelitian (research question) yang menjadi motivasi filosofis

    mengapa penelitian itu dilakukan.

    Adanya alasan (justifikasi) mengapa penelitian ini penting dilakukan, yangdidukung oleh studi literatur tentang penelitian-penelitian yang telah dilakukan

    sebelumnya dan pernyataan mengenai kontribusi dari penelitian ini (madeandi,

    2012).

    2. Faktor apa yang harus diperhatikan untuk memilih desain penelitian ?Jawaban :

    Pertanyaan penelitian : sesuai dengan definisi desain penelitian sendiri, suatudesain penelitian dipilih untuk menuntun si peneliti agar mampu menemukan

    jawaban pertanyaan penelitiannya.

    Penelitian sebelumnya : desain penelitian yang dipilih untuk melakukan suatupenelitian memiliki tingkatan yang sistematis (ecological studi studi cross-

    sectional studi case-control/kohort studi experimental meta analysis ),

    sehingga perlu memperhatikan penelitian sebelumnya sebagai panduan untuk

    penelitian selanjutnya.

    Prevalensi penyakit : pengumpulan populasi dan sampel penelitian akanberpengaruh dalam pemilihan desain penelitian, misalnya sampel yang akan di

    teliti ternyata sedikit sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan studi cross-

    sectional.

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    4/23

    Fasilitas dan waktu : penelitian yang akan di lakukan serta waktu penelitiansangat menentukan pemilihan desain penelitian, misalnya dalam satu waktu saja

    maka akan digunakan studi cross-sectional (Sudigdo, 2011).

    3.

    Bagaimana cara memilih sampel yang baik dan benar ?Jawaban :

    Kriteria desain sampling yang baik antara lain :

    Sampel yang diperoleh merupka representasi dari populasi penelitian ; Ukuran sampel memadai dan mampu mewakili karekteristik populasi penelitian; Prosedur pengambilan sampel yang sederhana, praktis dan mudah dimengerti; Desain sampling yang ekonomis dan efisien (Budiman,2008).

    Kriteria sampel/subyek yang benar :

    Subyek yang benar mengikuti penelitian sampai selesai; kelompok ini merupakan

    bagian dari subyek terpilih dikurangi dengan drop out, loss to follow-up, dll

    (Sudigdo,2011).

    Berdasarkan ada atau tidaknya peluang, cara pemilihan sampel terbagi menjadi 2,

    yaitu :

    1. Metode berdasarkan peluang (probability sampling method)Dengan menggunakan metode pengambilan sampel probabilitas, setiap individu

    atau objek pada suatu populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih

    menjadi sampel penelitian. Ada beberapa cara untuk melakukan melakukan

    pengambilan sampel probabilitas, yaitu :

    a. pengambian Sampel Acak Sederhana (simple random sampling)pada simple random sampling kita hitung terlebih dahulu jumlah subyek dalampopulasi (terjangkau) yang akan dipilih subyeknya sebagai sampel penelitian.

    Setiap subyek diberi bernomor, dan dipilih sebagian dari mereka dengan

    bantuan tabel angka random (sudigdo,2011).

    b. Pengambilan Sampel Sistematik (systematic sampling)Sampel dipilih secra sistematik dengan menentukan terlebih dahulu angka

    kelipatan (k). Misalnya, jumlah sampel yang diperlukan adlah 50 orang dari 100

    orang di populasi target penelitian, maka angka kelipatannya adalah :

    =

    = 2

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    5/23

    Sehingga subyek yang bernomor kelipatan 2 adalah yang dipilih sebagi sampel

    (Budiman, 2008).

    c. Pengambilan Sampel Berstrata (stratified sampling)Dalam penelitian tidak jarang ditemukan keadaan tertentu, sehingga setiap

    kelompok (strata) memberikan nilai yang jelas berbeda. Untuk mengatasi hal

    tersebut maka dapat dilakukan stratifikasi dan pemilihan subyek berdasarkan

    atas strata. Pada cara ini sampel dipilih secara acak untuk setiap strata,

    kemudian hasilnya dapat digabungkan menjadi satu sampel yang terbebas dari

    variasi untuk setiap strata (Sudigdo, 2011).

    d. Pengambilan Sampel Kelompok (cluster sampling)Pada cluster sampling, unit pengambilan sampelnya terdiri atas lebih dari satu

    elemen populasi. Contohnya, kita ingin mengetahui karekteristik bayi dengan

    atresia biliter di rumah sakit pendidikan seluruh Indonesia. Bil diinginkan hanya

    sebagian dari kasus yang terdaftar di RSP tersebut, dilakukan cluster sampling

    yaitu dengan melakukan random sampling pada tiap rumah sakit, kemudian

    baru dalam analisis akhir data dari semua rumah sakit dijumlahkan (sudigdo,

    2011).

    e. Pengambilan Sampel Bertingkat (multistage sampling)Teknik pengambilan sampel ini dilakukan secara bertingkat dan biasanya

    menurut pembagian wilayah kerja suatu pemerintahan. Misalnya, kita ingin

    melakukan survei mengenai jamban sanitasi di desa X, mka kita hars membagi

    lebih dahulu unit pengambilan sampelnya menjadi beberapa tingkat menurut

    pembagian wilayah kerja pemerintahan desa (Budiman, 2008).

    2. Tidak berdasarkan peluang (non-probability sampling)a. Convenience Sampling

    Sampel dipilih dengan cara seenaknya tanpa ada pedoman. Misalnya, seorang

    peneliti melakukan wawancara pada setiap orang yang dijumpainya di jalan.

    b. Quota SamplingSampel dipilih dengan menentukan kuota. Misalnya, seorang pewawancara

    ditugasan untuk melakukan wawancara pada laki-laki dan wanita dalam jumlah

    yang sama.

    c. Judgement SamplingSampel dipilih melalui proses seleksi bersyarat. Misalnya, kriteria sampel

    adalah anak balita yang berusia 0-12 bulanyang berkunjung ke posyandu.

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    6/23

    d. Panel SamplingSampel ini adalah sampel semipermanen yang dipilih untuk keperluan suatu

    studi yang berkelanjutan. Panel sampling sangat bermanfaat dan

    menguntungkan karena data yang telah dikumpulkan dapat digunakan berulang

    kali (Budiman, 2008).

    4. Apa saja bentuk-bentuk uji statistik ?Jawaban :

    Uji statistik disebut juga uji hipotesis. Uji hipotesis bergantung pada desain penelitian

    dan jenis data yang diperoleh pada sampel. Jenis uji ini harus sudah ditetapkan

    sebelum penelitian dilakukan, lengkap dengan tingkat kesalahan yang ditetapkan. Ada

    beberapa jenis uji statistik, yaitu:

    Uji t : dipergunakan untuk menganalisis data dengan variabel bebas nominaldengan variabel tergantung berskala numerik. Ada dua jenis uji t :

    Pada uji t kelompok independen cara pemilihan subyek padakelompok yang satu tidak tergantung kepada karakteristik subyek

    kelompok lain.

    Pada uji t kelompok berpasangan subyek yang sama diperiksa pra-dan pasca-intervensi, atau pemilihan subyek kelompok yang satu

    dilakukan matchingdengan subyek kelompok lainnya.

    Uji Chi Square (X2) merupakan uji hipotesis yang paling sering digunakandalam penelitian klinis. Uji X2 digunakan untuk menguji keselarasan atau

    memeriksa ketergantungan dan homogenitas kedua prosedur tersebut.

    Uji Mc Nemar adalah uji X2 untuk dua kelompok berpasangan. Uji McNemar digunakan digunakan untuk memperbandingkan proporsi kejadiandengan subyek yang sama atau serasi.

    Uji Fisher adalah uji hipotesis untuk proporsi dua kelompok dengan jumlahsubyek yang sedikit.

    Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyakdipakai terutama setelah adanya benyak program statistik yang beredar.

    Konsep dasar dari uji ini adalah dengan membandingkan distribusi data

    dengan distribusi normal baku.

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    7/23

    Regresi linear digunakan untuk prediksi yaitu meramal nilai variabelnumerik dengan nilai variabel numerik lain. Varibel yang ingin diprediksi

    adalah variabel tergantung, sedangkan variabel yang ingin diukur adalah

    variabel bebas. Regresi multiple digunakan untuk menganalisis set data dengan satu

    variabel tergantung berskala numerik dengan lebih dari satu variabel bebas

    yang semuanya berskala numerik.

    Regresi logistik digunakan apabila variabel bebas berskala numerik, ordinal,dan nominal, sedangkan variabel bergantung berskala nominal dikotom

    (Sudigdo, 2011).

    5. Ada berapa metode dalam pengumpulan data ?Jawaban :

    Terdapat beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian epidemiologi sesuai

    dengan kebutuhan informasi serta ketersediaan tenaga dan dana. Berikut ini adalah

    beberapa metode dalam mengumpulkan data yang sering digunakan:

    WawancaraWawancara biasanya dilakukan dirumah responden, rumah sakit, atau tempat

    lain sesuai keberadaan responden penelitian.

    o Kelebihan Metode ini relatif lebih lengkap, akurat, dan informasi yang

    didapat lebih konsisten.

    Kesalahan responden dalam menginterprestasi pertanyaandapat dihindari karena responden dapat bertanya kepada

    pewawancara jika tidak mengerti terhadap pertanyaan yang

    diajukan.

    Semua jawaban dari pertanyaan dapat diperoleh secaralangsung.

    o Kekurangan Metode ini relatif lebih mahal dan membutuhkan waktu yang

    lebih lama.

    Tingkah laku pewawancara seperti suara, senyum, lirikan matadapat mempengaruhi jawaban responden.

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    8/23

    Pewawancara sendiri dapat membuat beberapa kesalahan,misalnya mempunyai ikap curiga, pasif, tidak jujur ataupun

    kuran bertanggung jawab.

    KuisionerPada metode ini peneliti mengirimkan kuisioner kepada responden yang telah

    dipilih sebagai sampel dengan harapan responden akan mengembalikan

    kuisioner tersebut kepada peneliti.

    o Kelebihan Cara ini relatif mudah dan murah daripada wawancara. Kesalahan yang ditimbulkan oleh pihak wawancara dapat

    dihindari.

    Semua tempat atau daerah dapat tercakup dalam waktu singkat. Rahasia pribadi responden dapat terjamin. Pengisian kuisioner dapat dilakukan dengan santai dirumah.

    o Kekurangan Responden yang pendidikannya rendah mungkin tidak

    memahami pertanyaan-pertanyaan yang sulit sehingga tidak

    menjawab pertanyaan tersebut atau memberikan jawaban yang

    tidak sesuai dengan keinginan peneliti.

    Tidak semua responden akan mengembalikan kuisioner kepadapeneliti sehingga peneliti harus mengirimkan kuisioner jauh

    lebih banyak daripada jumlah sampel yang diperlukan untuk

    memghindari kekurangan sampel penelitian.

    Registrasi dan PencatatanMetode ini dilakukan dengan mengumpulkan data secara rutin mengenai

    setiap kegiatan atau kejadian melalui sistem manajemen yang baik.

    Hasil Penelitian / EksperimenMetode ini mengumpulkan data secara langsung saat penelitian, misalnya

    mengukur berat badan, pemeriksaan darah atau menguji sampel air minum di

    laboratorium.

    Kajian Dokumen atau Publikasi

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    9/23

    Data dikumpulkan dengan mengkaji dokumen atau hasil penelitian yang di

    publikasikan. Contohnya, mengkaji dokumen milik badan resmi seperti

    Depkes RI, atau mengkaji publikasi penelitian WHO, dll (Budiman, 2008).

    6. Bagaimana sistematika dalam penulisan proposal penelitian ?Jawaban :

    Sistematika dalam proposal pada uumnya adalah sebagai berikut:

    1. Judul PenelitianJudul penelitian merupakan pencerminan dari tujuan penelitian serta judul

    penelitian juga mencerminkan masalah penelitian.

    2. Latar Belakang PenelitianDalam latar belakang penelitian diuraikan fakta-fakta, pengalaman si peneliti,

    hasil-hasil penelitian dari orang lain, atau teori-teori yang melatarbelakangi

    masalah yang ingin diteliti. Di dalam latar belaknag harus diuraikan:

    a) Mengapa masalah tersebut dipilihb) Apa justifikasinyac) Mengapa penelitian itu diadakan di wilayah tertentu

    3. Rumusan MasalahRurmusan masalah dapat diuraikan dalam bentuk pernyataan (problem statement)

    ataupun pertanyaan (research question).

    4. Tujuan PenelitianTujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana atau informasi apa yang

    akan dicari melalui penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan dala bentuk

    pernyataan yang konkret dapat diamati (observable) dan dapat diukur

    (measurable). Biasanya tujuan penelitian dibagi 2, yaitu:

    a) Tujuan Umumb) Tujuan Khusus

    Tujuan khusus pada hakikatnya adalah penjabaran dari tujuan umum. Jika tujuan

    umum tidak dapat atau tidak perlu dispesifikasikan lagi maka tidak perlu adanya

    tujuan khusus, cukup dibuat tujuan Penelitian saja.

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    10/23

    5. Manfaat PenelitianYang dimaksud dengan manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti,

    baik bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu

    pengetahuan. Oleh sebab iu dalam manfaat pnelitian harus diuarikan secara

    terinci manfaat atau apa gunanya hasil penelitian nanti. Dengan kata lain, data

    (informasi) yang akan diperoleh dari penelitian tersebut akan dmanfaatkan untk

    apa dalam rangka pengembangan program kesehatan. Dari segi ilmu, data

    (informasi) yang diperoleh dari penelitian tersebut mempunyai kontribusi apa

    bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

    6. Tinjauan PustakaUntuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam usulan penelitian,

    diperlukan tinjauan pustaka yang kuat. Tinjauan pustaka ini sangat penting dalam

    mendasari penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan pustaka biasanya mencakup

    2 hal yaitu:

    a) Tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.b) Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain yng berkaitan dengan masalah yang akan

    diteliti.

    7. Kerangka Konsep dan Hipotesis7.1Kerangka Konsep-Konsep

    Kerang konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu

    terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Biasanya kerangka

    konsep dibuat dalam bentuk flow chart

    7.2HipotesisHipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian. Hipotesis

    berfungsi untuk menentukan arah pembuktian, artinya hipotesis ini merupakan

    pernyataan yang harus dibuktikan.

    7.3Definisi Operasional VariabelUntuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variable-variabel yang

    diamati/diteliti perlu sekali variable-variabel tersebut diberi batasan atau definisi

    operasional. Defines operasional juga bermanfat untuk mengarahkan kepada

    pengukuran atau pengamatan terhadap variable-variabel yang bersangkutan serta

    pengembangan instrmen (alat ukur).

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    11/23

    8. Metode PenelitianMetode penelitian mencakup:

    a) Desain PenlitianMenjelaskan ermasuk dalam jenis pendekatan atau metode yang mana, peneitian

    yang diusulkan tersebut.

    b) Populasi dan sampelDalam bagian ini diuraika populasi penelitian dan sampel. Dalam populasi

    dijelaskan secara secara spesifik tentang siapa atau golongan mana yang sasaran

    penelitian tersebut.

    c) Cara pengumpalan dataDijelaskan cara atau metode yang digunakan untuk pengumpulan data.

    d) Instrumen penelitianYang dimaksud dengan instrument penelitian adalah alat-alat yang akan

    digunakan untuk pengumpulan data.

    e) Rencana pengelolaan dataDalam bagian ini harus diuraikan rencana yang akan dilakukan untuk mengolah

    dan analisis data. Dijelaskan proses pengolahan datanya dari editing, coding, dan

    sebagainya sampai dengan data entry (apabila pengolahan dilakukan dengan

    computer).

    9. Jadwal KegiatanDalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun

    proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu

    berjalannya atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut. Biasanya jadwal kegiatan

    ini disusun dalam suatu gants chart.

    10.OrganisasiDalam bagian ini diuraikan susuan atau organisasi penelitian tersebut. Lazimnya

    organisasi penelitian itu terdiri dari: Peneliti Utama (Principal Investigator),

    Peneliti (Anggota Peneliti), Surveyor (Petugas Pengumpulan Data), dan

    Sekretaris. Kadang-kdang ditambah dengan penasihat dan konsultan.

    11.Rencana Biaya (Anggaran)

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    12/23

    Diuraikan besarnya biaya per kegiatan, serta jumlah keseluruhan biaya penelitian

    tersebut. Rencana penelitian ini diperlukan apabila peneliti bermaksud untuk

    meminta sponsor pada phak lain.

    12. Daftar PustakaAdalah semua literature atau bacaan yang digunakan untuk mendukung dalam

    menyusun proposal tersebut. Literature umumnya terdiri dari buku-buku teks,

    majalah, atau jurnal ilmiah (Notoatmodjo, 2007)

    7. Apa sajakah langkah-langkah dalam melakukan uji statistik ?Jawaban :

    Langkah-langkah dalam melakukan uji statistik yaitu :

    1. Menentukan HipotesaUntuk melakukan pengujian tentu saja harus ada objek yang diteliti. Dalam

    proposal penelitian ini, yang diuji adalah hipotesa atau hipotesis.

    2. Menentukan Alat UjiMenentukan alat uji sangat penting dalam pengujian statistik, kita harus dapat

    menentukan uji apa yang cocok untuk hipotesa yang ada apakah itu uji t, uji chi

    square dan lain-lain.

    3. Menentukan tingkat kepercayaan / taraf nyata4. Menentukan aturan keputusan.

    8. Apa saja peran dosen pembimbing dalam penyusunan proposal penelitian ?Jawaban :

    Peran Pembimbing Akademik dalam Penyusunan Proposal Penelitian :

    Mendorong dan memberikan motivasi kepada Mahasiswa untuk segera menyusunproposal tugas akhir

    Memberikan konsultasi untuk membahas rencana penyusunan tugas akhir

    Menyediakan waktu yang cukup kepada mahasiswa bimbingan yang memerlukan Menyetujui dan menandatangani formulir permohonan penyusunan tugas akhir,

    Lembaran Isian Hasil Studi (LIHS) terakhir dan Topik/Judul sementara untuk

    tugas akhir

    Memberikan saran rekomendasi dosen pembimbing tugas akhir yang cocok,kemudian mahasiswa bisa berkonsultasi dengan dosen yang bersangkutan

    Peran Dosen Pembimbing dalam Penyusunan Proposal Penelitian :

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    13/23

    Memberikan petunjuk dan bimbingan mengenai materi, metode dan teknikpenulisan ilmiah

    Mendampingi mahasiswa dalam seminar proposal penelitian skripsi

    Mengarahkan mahasiswa dalam menyempurnakan usulan penelitian berdasarkanmasukan dari hasil seminar usulan proposal skripsi

    Membantu dan menyempurnakan penulisan berdasarkan masukan tim penelaah/penguji siding Skripsi

    Peran Dosen Pembimbing I dalam Penyusunan Proposal Penelitian :

    Memberikan arahan yang berkaitan dengan usulan rancangan penelitian, materiyang akan diteliti dan tata cara sistematika penyampaian laporan penelitian

    Memberikan telaah atas instrument pengumpulan data dan prosedur pengolahandata yang valid untuk digunakan

    Memberikan telaah atas keseluruhan isi laporan penelitian Memberikan persetujuan untuk seminar proposal dan siding skripsi

    Peran Dosen Pembimbing II dalam Penyusunan Proposal Penelitian :

    Membantu Dosen Pembimbing I dalam menilai usulan rancangan penelitiandalam bentuk proposal penelitian sebelum diseminarkan

    Memberikan pertimbangan dari saran mengenai instrument dan prosedurpengolahan data yang akan dipergunakan

    Membantu mahasiswa dalam hal penyusunan sistematika pelaporan, termasukdiantaranya penggunaan tata bahasa dan tata penulisan yang baku dan benar

    (Buku Pedoman Akademik, 2012).

    9. Apa fungsi dari desain penelitian ?Jawaban : Desain penelitian berguna sebagai pedoman untuk mencapai tujuan

    penelitian. Dalam garis besar, desain penelitian mempunyai dua kegunaan yang amat

    penting dalam keseluruhan prosespenelitian, yakni :

    Merupakan sarana bagi peneliti untuk memperoleh jawaban terhadap jawabanpenelitian.

    Merupakan alat bagi peneliti untuk dapat mengendalikan atau mengontrolpelbagai variabel yang berpengaruh atau berperan dalam suatu penelitian.

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    14/23

    Desain penelitian membantu peneliti untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan

    penelitian dengan sahih, obyektif, akurat, serta hemat. Selain itu, desain penelitian

    dirancang dengan baik sangat membantu peneliti untuk mengandalkan observasi dan

    intervensi, serta melakukan inferensi atau generalisasi hasil penelitian ke populasi

    yang lebih luas (Sudigdo, 2011).

    10.Apa output yang dihasilkan oleh Riseta ketika ia menulis sendiri proposalnya ?Jawaban :

    Output yang dihasilkan adalah bagaimana Riseta dapat menulis proposalnya dengan

    benar. Riseta mampu untuk memahami proposalnya.

    11.Sebutkan dan jelaskan klasifikasi desain penelitian ?Jawaban :

    Menurut ada tidaknya analisis masalah serta penarikan hipotesis, desain penelitian

    dibagi menjadi 2, yaitu:

    1. Penelitian deskriptif2. Penelitian analitik

    1. Penelitian Deskriptif Pengertian penelitian deskriptif menurut Sukmadinata, N. S, (2011), adalah suatu

    metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena

    yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau.

    Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah pencarian fakta denganinterpretasi yang tepat

    Sesuai dengan nama jenis penelitiannya, penelitian deskriptif ditandai adanya

    upaya untuk mengetahui kondisi sesuatu, baik itu berupa situasi atau

    keadaan, mutu atau kualitas kinerja seseorang, atau kaitan antara dua

    kondisi yang berupa hubungan atau perbandingan.

    Ada beberapa variasi dalam penelitian deskriptifyaitu studi perkembangan,

    studi kasus, studi kemasyarakaatan, studi perbandingan, studi hubungan, studi waktu

    dan gerak, studi lanjut, studi kecendrungan, analisis kegiatan dan analisis atau

    dokumen dll.

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    15/23

    1. Studi Perkembangan, bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja, tetapi bisa

    juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya.

    2. Studi Kasus, metode untuk menghimpun dan menganalisis data berkenaan

    dengan sesuatu kasus.

    3. Studi Kemasyarakatan, kajian intensif yang dilakukan terhadap suatu

    kelomok masyarakat yang tinggal bersama di suatu daerah yang memiliki ikatan

    dan karakteristik tertentu.

    4. Studi Perbandingan, bentuk penelitian deskriptif yang membandingkan dua

    atau lebih dari dua situasional.

    5. Studi Hubungan, disebut juga studi korelasional yang meneliti hubungan antara

    dua hal, dua variabel atau lebih.

    6. Studi Waktu dan Gerak, ditujukan untuk meneliti atau menguji jumlah waktu

    dan banyaknya gerak yang diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan.

    7. Studi Kecenderungan, studi ini diarahkan untuk melihat kecenderungan

    perkembangan.

    8. Studi Tindak Lanjut, merupakan pengumpulan data terhadap para lulusan atau

    orang-orang yang telah menyelesaikan suatu program pendidikan, latihan atau

    pembinaan.

    9. Analisis Kegiatan, diarahkan untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan

    dalam pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan adalam bidang industri, bisnis,

    pemerintahan, lembaga sosial dll baik dalam kegiatan produksi atau layanan jasa.

    10. Anaisis Isi atau Dokumen, ditujukan untuk menghimpun dan menganalisis

    dokumen-dokumen resmi, yang valid dan keabsahannya (Sukmadinata, 2011).

    2. Penelitian analitikPada penelitian analitik, para peneliti berupaya mencari hubungan antar

    variabel. Pada penelitian jenis ini dilakukan analisis terhadap data yang telah

    terkumpul, oleh karena itu pada penelitian analitik perlu dibuat hipotesis dan data

    dalam hasil harus ada uji hipotesis (uji statistika) dan berbagai jenis analisis lain.

    Pada penelitian analitik ini terbagi menjadi 2 yaitu analitik observasional dan

    analitik eksperimental.

    A. Analitik observasional

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    16/23

    Penelitian observasional adalah penelitian dimana peneliti hanya

    melakukan observasi, tanpa memberikan intervensi pada variabel yang akan

    diteliti. Penelitian analitik observasional dibagi menjadi tiga, yaitu:

    a. Studi cross sectionalDalam penelitian cross sectional peneliti melakukan observasi atau

    pengukuran variabel pada satu saat tertentu. Pengukuran pada satu saat

    diartikan sebgai pengambilan data dilakukan pada tiap subjek hanya satu

    kali saja dan pengukuran variabel subjek dilakukan pada saat pemeriksaan

    tersebut.

    Sehingga pada studi cross sectional ini peneliti tidak perlu mengadakan

    tindak lanjut atau follow up terhadap pengukuran yang dilakukan. Studi

    cross sectional adalah desain yang paling sering digunakan dalam penelitian

    klinis maupun lapangan. Desain ini dapat digunakan untuk penelitian

    deskriptif namun juga untuk penelitian analitik.

    b. Studi case controlPada studi ini menggunakan pengukuran terhadap variabel tergantung

    (efek) sedangkan vaariabel bebasnya dicari secara retrospektif (merunut

    kebelakang). Oleh karena itu studi case control disebut studi longitudinal,

    artinya subjek tidak hanya diobservasi pada satu saat namun diikuti selama

    beberapa periode tertentu hingga dirasa datanya sudah cukup .

    c. Studi cohortPada penelitian cohort yang diidentifikasi terlebih dahulu adalah faktor

    resikonya, kemudian subjek diikuti secara prospektif (merunut kedepan)

    selama periode tertentu unutk mencari tahu terjadi atau tidaknya efek.pada

    penelitian cohort murni, yang diamati adalah subjek yang belum mengalami

    pajanan faktor resiko serta belum mengalami efek.

    Sebagian dari subjek tersebut secara alamiah akan mengalmi pajanan terhadap

    faktor resiko tertentu, sebagian lainnya tidak. Subjek yang terpajan faktor resiko

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    17/23

    menjadi kelompok yang diteliti, sedangkan subjek yang tidak terpajan faktor resiko

    menjadi kelompok kontrol.

    B. Analitik eksperimentalStudi eksperimental sering disebut juga studi intervensional, adalah salah ssatu

    rancangan penelitian yang dipergunakan untuk mencari hubungan sebab akibat.

    Dibanding dengan studi observasional, eksperimental mempunyai kapasitas

    asosiasi sebab akibat lebih tegas dan lebih nyata. Seingga kesimpulan yang didapat

    lebih definitif daripada yang diperoleh studi observasional. Studi eksperimenta

    dibagi menjadi:

    a. True eksperimental (eksperimental sebenarnya)Desain eksperimental yang sebenarnya melaksanakan kelompok

    control maupun cara mengukur perubahan yang muncul dalam kedua

    kelompok. Dalam arti ini, kita berusaha mengontrol semua variabel yang

    mencampuri, atau paling tidak memerhatikan pengaruhnya, sementara

    berusaha menentukan jika perlakuanlah yang benar-benar menyebabkan

    perubahan. Eksperimen yang sebenarnya sering dianggap sebagai satu-satunya

    metode penelitian yang dapat secara tepat mengukur hubungan sebab dan

    akibat. Berikut ini adalah beberapa jenis desain true-experimental.

    1. Desain Kelompok Kontrol Prates-Postes (The Pretest-Posttest Control Group

    Design)

    Desain ini merupakan yang paling efektif dalam istilah penunjukan hubungan

    sebab akibat, tetapi yang juga paling sulit dilakukan. Desain ini (Pretest-Posttest

    equivalent group design) melengkapi kelompok control maupun pengukuran

    perubahan, tetapi juga menambahkan suatu prates untuk menilai perbedaan antara

    kedua kelompok sebelum studi dilakukan.

    2. The Posttesst-Only Control Group Design

    Randomisasi dan perbandingan kedua kelompok control dan kelompok

    eksperimental digunakan dalam jenis desain ini. Setiap kelompok, yang dipilih danditempatkan secara random diberi perlakuan atau beberapa jenis control. Postes

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    18/23

    kemudian diberikan kepada setiap subjek untuk menentukan jika ada perbedaan

    antara kedua kelompok

    3. Desain Solomon Empat Kelompok (The Solomon Four-Group Design)

    Desain ini memiliki control lebih ketat, sehingga lebih luas dan lebih cermat

    dari desain enam. Sebab memiliki satu kelompok control tambahan. Kelompok

    ketiga meskipun menerima perlakuan X, tetap berfungsi sebagai kelompok control.

    Keunggulan desain ini adalah adanya masukan dari keuntungan desain lain

    sebelumnya. Perhatiakan diagram desain tersebut. Dua baris pertama sama dengan

    desain lima mengontrol factor-faktor ekstra, seperti history dan maturation tigabaris pertama sma dengan desain enam mengontrol feel interaksi pre tes dan

    perlakuan X. Baris keempat sengaja ditambahkan untuk memperoleh desain tujuh

    dengan maksud memberikan control terhadap efek yang mungkin terjadi antara Y1

    da Y2

    b. Quasi eksperimental (eksperimental kuasi)Quasi experiment didefinisikan sebagai eskperimen yang memiliki perlakuan,

    pengukuran dampak, unit eksperimen namun tidak menggunakan penugasan

    acak untuk menciptakan perbandingan dalam rangka menyimpulkan

    perubahan yang disebabkan perlakuan(Cook & Campbell, 1979)

    Terdapat beberapa jenis desain di dalam implementasi quasi experiment, yakni

    (Ary , 2010):

    1. Nonrandomized Control Group, PretestPosttest Design

    Disebut juga sebagai non eqivalent control group design dan dianggap sebagai

    desain yang paling banyak digunakan di dalam teknik quasi experiment

    (Salkind, 2006:235). Desain ini mirip dengan pre-test-posttest di dalam true

    experiment namun tidak memiliki penugasan acak didalamnya.

    2. Counterbalanced DesignDesain jenis ini umumnya menggunakan lebih dari satu intact class (kelas

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    19/23

    yang sudah terbentuk sebelumnya) lalu dirotasi perlakuannya pada interval

    waktu tertentu.

    3. One-Group Time-Series Design

    Desain jenis ini hanya dilakukan pada satu kelompok dengan perlakuan yang

    diulang-ulang. Skema di tabel 3 menunjukkan contoh perlakuan pada desain

    jenis ini dengan melakukan observasi yang sama secara berulang-ulang

    (dilambangkan dengan Y) dan kemudian diselingi dengan perlakuan

    (dilambangkan dengan X) pada waktu tertentu, kemudian dilakukan observasi

    lagi secara berulang-ulang.

    4. Control Group Time-Series DesignDesain jenis ini merupakan pengembangan dari desain jenis sebelumnya

    dengan menggabungkan desain jenis ketiga dengan desain jenis pertama.

    Penggabungan tersebut diharapkan dapat mengatasi kelemahan di desain jenis

    yang ketiga sehingga faktor sejarah dapat dideteksi dan dihilangkan sebagai

    ancaman validitas internal (Azam, 2006).

    12.Apa instrumen yang digunakan dalam pembuatan proposal penelitian ?Jawaban :

    WawancaraWawancara dipergunakan jika sumber dan atau responden penelitianadalah

    manusia. Disini diajukan pertanyaan-pertanyaan untuk kemudian dijawab oleh

    responden. Tergantung dari alat bantu yang dipergunakan keika mengajukanpertanyaan maka wawancara dibedakan atas dua macam, yakni

    Wawancara bebasDi sini wawancara dilakukan tanpa bantuan alat apapun, kecuali hanya

    berupa percakapan antara si pewawancara dengan responden. Jawaban yang

    disampaikan oleh responden direkam dalam ingatan dan ataupun catatan

    seperlunya.

    Wawancara terpimpin

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    20/23

    Di sini wawancara dilakukan dengan pertolongan daaftar pertanyaan

    yang telah dipersiapkan sebelumnya. Jawaban dapat disampaikan secara bebas

    (pertanyaan terbuka) dan atau pun dalam bentuk memilih salah satu dari yang

    telah ditentukan (pertanyaan tertutup).

    Khusus tentang daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan, dapat pula

    dipergunakan bukam pada wawancara, melainkan dikirimkan melalui pos

    kepada responden. Penelitian melalui pos ini (mailing survey) dipergunakan

    jika ingin mencakup responden yang besar, tatapi dana, sarana dan tenaga

    yang tersedia amat terbatas.

    Mudah dipahami bahwa daftar pertanyaan yang akan dipergunakan

    pada penelitian melalui pos ini harus disusun sedemikian rupa sehingga mudah

    dijawab. Dianjurkan pertanyaan yang dicantumkan jangan terlalu banyak,

    karena akmn membuat responden enggan menjawab. Ada baiknya pengiriman

    daftar pertanyaan disertai dengan penjelasan singkat tentang maksud dan

    tujuan penelitian. Kalau dapat disertai dengan surat berpengaruh, misalnya dari

    seseorang yang disegani atau dari instansi yang bersangkutan.

    PemeriksaanPengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan dalam bidang

    kedokteran banyak jenisnya. Beberapa yang terpenting adaalah pemeriksaan fisik,

    pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan kedokteran khusus (misalnya EEG, ECG,

    Ultranografi, scanning, dsb), pemeriksaan tempat (sering dilakukan padapenelitian

    kesehatan lingkungan) dan atau pun pemeriksaan catatan medik.

    PengamatanPengumpulan dapat pula dilakukan dengan cara pengamatan. Syarat pokok

    yang harus dipenuhi pada teknik pengamatan ini adalah jelasnya criteria yang akan

    diamati serta konsistensipengamat dalam menilaikriteria yang telah ditentukan.

    Apabila criteria tidak jelas serta tidak terdapat konsistensi dalam melakukan

    pengamatan, akan mudah timbul bias sehingga data yang terkumpul tidak banyak

    artinya. Teknik pengamatan banyak dipergunakan pada penelitian sosial yang

    umumnya memerlukan jangka waktu yang cukup lama.

    Peran SertaPengumpulan data dengan cara peran sertadilakukan dalam bentuk

    melibatkan diri dalam kegiataan objek yang akan diteliti. Jelasnya kriteria serta

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    21/23

    terdapatnya sikap yang konsisten dalam menilai criteria merupakan syarat pokok

    dalam mengumpulkan data dengan peran serta ini. Sama halnya dengan

    pengamatan, teknik peran serta banyak dipergunakan pada penelitian sosial serta

    waktu yang diperlukan juga cukup lama (Azrul, 2003).

    instrumen penelitian dapat juga berupa kuesioner (daftar pertanyaan), formulir

    observasi, atau formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan

    sebagainya. Apabila datan yang diumpulkan menyangkut pemeriksaan fisik, maka

    instrumen penelitian ini dapat berupa: stetoskop, tensimeter, timbangan, pengukur

    tinggi badan atau alat antropometrik lainnya untuk mengukur status gizi dan

    sebaginya.

    Agar instrument valid dan reliable maka sebelum digunakan maka sebelum

    dicoba perlu diuji coba (pretest) trlebih dahulu. Yang dimaksud valid di sni adalah

    nahwa instrumen sebagai alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang di ukur,

    sedangkan reliable artinye instrumen sebagai alat ukur dapat memperoleh hasil ukur

    yang tetap asas atau konsisten (Notoatmodjo, 2007).

    13.Bagaimana cara mengajukan proposal ?Jawaban :

    Untuk mengajukan proposal diperlukan beberapa tahapan atau cara, yaitu:

    o Peneliti mengajukan usulan penelitian kepada Jurusan/Program Studi.o Jurusan dengan koordinasi TP3 jurusan melakukan pembinaan untuk

    penyempurnaan proposal yang diajukan.

    o Usulan penelitian yang telah disempurnakan diajukan melalui Ketua Jurusanuntuk

    o dilanjutkan kepada Pusat Penelitiano Pusat Penelitian melanjutkan usulan tersebut kepada 3 orang TP3 yang sesuai

    dengan bidang penelitian untuk memeriksa kelayakan usulan tersebut.

    o Pusat Penelitian merekomendasikan usulan tersebut untuk dapat dilaksanakan,setelah ketiga TP3 memberikan rekomendasi kelayakan pelaksanaan berkaitan

    dengan proposal yang diajukan.

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    22/23

    o Penelitian dilaksanakn menimal 3 (tiga) bulan terhitung tanggal dan bulanpersetuajuan P3M (Bahdin, 2008).

    DAFTAR PUSTAKA

    Ary, Donald et al. 2010. Introduction to Research in Education 8th edition, Wardswoth

    Cengage Learning.

    Azam, Prof. Nurfani SU, Apt, DR. Sumarno & DR Adi Rahmat. 2006.Metodologi Penelitian

    Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Penelitian Kuasi Eksperimen dalam PPKP.

    Direktorat Ketenagaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

    Nasional.

    Azwar, Azrul. 2003. MetodologiPenelitian Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta :

    Joedo Prihartono.

    Bahdin , Hur Tanjung, H. dan Ardial, H. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

    (Proposal,Skripsi, dan Tesis) dan Mempersiapkan Diri Penulis Artikel Ilmiah. Jakarta:

    Kencana.

    Candra, Budiman. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku

    Kedokteran EGC. hal: 34-41.

    http://madeandi.com/2012/06/26/cara-membuat-proposal-penelitian-untuk-beasiswa-luar-

    negeri/ dan dari Centre of Excellence in Learning and Teaching, the University of

    Melbourne, http://tlu.fbe.unimelb.edu.au/pdfs/ helpsheets/ research_skills/

    research_proposal.pdf

    Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta, 2007.

    Pedoman Akademik Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura. 2012. Pontianak.

  • 5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset

    23/23

    Salkind, Neil. 2006.Exploring Research sixth edition. Pearson International

    Sastroasmoro, Sudigdo. 2011.Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis edisi ke-4. Jakarta :

    CV. Sagung Seto. hal: 90 dan 94-98.

    Sukmadinata, N. S, (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke 7. Bandung :

    Remaja Rosdakarya.