LABORATORIUM SATUAN PROSESSEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN
2014/2015
MODUL: Distilasi BatchPEMBIMBING: Iwan Ridwan, ST, MTPraktikum:
9 Desember 3014Penyerahan: 13 Desember 2014(Laporan)
OlehKelompok : 4Nama : 1. Luthfiyah Sinatrya 1314240142. Nabila
Vidiaty Novera1314240153. Nadhira Rifarni131424016Kelas : 2A
TKPB
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIHJURUSAN
TEKNIK KIMIAPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG2014BAB IPENDAHULUAN1.1 Tujuan
Percobaan
1. Dapat memisahkan campuran air dan etanol dengan cara
distilasi2. Membuat kurva konsentrasi distilat dan residu terhadap
waktu3. Menghitung jumlah etanol yang diperoleh dengan persamaan
Rayleigh
BAB IILANDASAN TEORIDistilasi merupakan salah satu cara
pemisahan campuran dalam fasa cair cair menjadi komponen penyusun
berdasarkan perbedaan daya penguapan (volatility). Secara umum
distilasi dilakukan dengan cara menguapkan campuran tsb. Yang
diikuti proses kondensasi, sehingga dihasilkan distilat, sedang
cairan yang relatif sulit menguap disebut residu. Mekanisme dalam
proses distilasi adalah :
a. penguapan komponen yang relatif mudah menguap dalam
campuranb. kondensasi fasa uap dalam kondensorc. penampungan
distilat dalam penampungPrinsip distilasi adalah pemisahan terjadi
bila kondisi operasi berlangsung dalamkeadaan kesetimbangan
(equilibrium) antara fasa uapfasa cair. Bila salah satu komponen
dalam fasa cair bersifat lebih volatil dari pada yang lain, maka
komponen tersebut di dalam fasa uap dan fasa cair akan mempunyai
komposisi yang berbeda. Umumnya operasi distilasi dilakukan pada
tekanan konstan. Beberapa parameter yang berpengaruh dalam
distilasi antara lain sifat campuran, karakteristik kolom ( jenis
kolom, panjang kolom ), parameter operasi (temperatur, tinggi
kolom, rasio-refluks, luas permukaan kontak antara fasa gas dan
cair dan koefisien perpindahan massa).
Pada sistem campuran biner, persamaan neraca massa disusun
dengan asumsi bahwa campuran bersifat ideal, relative volatility
konstan, hold-up dalam fasa cair dan uap serta kehilangan panas
pada dinding kolom dapat diabaikan. Selain itu kesetimbangan fasa
uap dan fasa cair di setiap tahap dicapai secara sempurna.
Pelaksanaan operasi distilasi batch dapat dilakukan dengan
perbandingan refluks konstan atau bervariasi. Gambar-1 berikut
ditunjukan proses distilasi batch sederhana.
Gambar 1. Skema distilasi batch sederhana.
Bila jumlah tahap kesetimbangan adalah tunggal (single stage)
dan pada setiap saat, penambahan jumlah distilat (dD) sama dengan
pengurangan jumlah cairan direboiler (dW) , maka hubungan tersebut
ditulis :- dw = dD (1)- yDdw = yDdD = - d(w.xw)(2)yDdw = wdxw +
xwdw (3)
Integrasi Persamaan (3) diperoleh :
(4)
dengan :xW = komposisi fasa cair di reboileryD = komposisi fasa
uap di distilatWo = jumlah cairan pada saat awal (mol)W = jumlah
cairan pada saat akhir operasi (mol)Persamaan (4) disebut persamaan
Rayleigh dapat diselesaikan dengan salah satu cara, yaitu integrasi
secara grafis, numerik ataupun analitik. Selisih antara (yDxW)
tergantung jumlah tahap, perbandingan refluks (R) dan hubungan
kesetimbangan antara fasa uap-cair.Penyelesaikan persamaan secara
analitik dilakukan dengan menggunakanhubungan antara kesetimbangan
fasa uap-cair yang dinyatakan dengan relative volatility,yang
didefinisikan sebagai berikut :(5)Atau(6)
dengan :y* = komposisi komponen yang relatif lebih volatil di
fasa uap yang berada dalam kesetimbangan dengan x*x* = komposisi
komponen yang lebih mudah menguap di fasa cair = relative
volatility
Dengan menggunakan Persamaan (4) dan (6) kemudian diselesaikan
secaraintegrasi analitis diperoleh persamaan :
(7)
Persamaan (4) atau (7) digunakan untuk menentukan jumlah produk
atau distilatpada berbagai komposisi.Persamaan (4) diselesaikan
dengan integrasi secara grafik dengan cara menghitung luas di bawah
kurva antara 1/(yD-xW) vs. xw, mulai dari xWo sampai xW yang
diamati. Gambar-2 berikut ditunjukkan bahwa komposisi distilat
rata-rata (average) dihitung dengan menggunakan persamaan :(8)
Gambar 2. Kurva penentuan luas di bawah kurva.
Apabila hold-up tidak diabaikan, Colburn dan Stearn dan Asghar
Husain menurunkan persamaan neraca massa dinyatakan dengan laju
pengurangan jumlah komponen dalam reboiler,-d(WxW) ditambah dgn.
laju perubahan jumlah hold-up dalam reboiler, -d(Hxh) sama dengan
laju akumulasi, xD.dW atau secara matematis ditulis sebagai berikut
:
-d(wx) d(Hxh) = -xwdw (9)
Integrasi Persamaan (9) mulai dari xWo sampai xW diperoleh :
(10)
dengan :H = hold-up pada reboiler (mol)xh = fraksi komposisi
hold-up
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN3.1 Alat dan Bahan yang Digunakana.
Alat yang Digunakan1. Seperangkat alat distilasi dan unit
pengendali2. Indeks bias/refraktometer3. Jam pencatat waktu4.
Termometer5. Gelas ukur 50 ml dan gelas kimia6. Botol semprot dan
tissue7. Pipet tetes dan pipet ukur 5 ml serta bola isap8.
Erlenmeyer 250 ml9. Aquadest dan alkohol/etanol
b. Bahan yang Digunakan1. 1500 ml etanol
3.2 Diagram Alir Percobaan
3.3 Prosedur KerjaA. Pembuatan Kurva Kalibrasi1. Buatlah larutan
antara etanol dengan air dengan perbandingan tertentu dan jumlah
volume total 10 ml (etanol 10 ml dan tidak ada air, etanol 9 dan
air 1 ml) dan sampai etanol 0 ml dan air 10 ml2. Hasil dari no.1 di
atas ukurlah indeks biasnya3. Perbandingan volume tiap larutan
dikonversi ke dalam konsentrasi yang dinyatakan dalam komposisi
fraksi mol etanol
B. Proses Distilasi Fraksionasi1. Masukkan etanol kadar 96 % dan
aquadest masing-masing 1,5 Liter ke dalam labu distilasi (volume
labu sekitar 5 Liter)2. Ambil sampel umpan (feed) secukupnya dan
periksa massa jenisnya3. Alirkan air pendingin melalui bagian atas
kolom fraksinasi4. Set temperatur pemanas sekitar 90C dan
temperatur kolom di bagian atas sekitar distilat 80oC5. Nyalakan
sistem pemanas (oil bath) dan tekan tombol untuk membuka aliran air
pendingin6. Pastikan sistem dalam kondisi Refluks Total (R total)7.
Setelah dicapai temperatur bubble-point, tentukan nilai R (L/D)
mulai dari kecil hingga besar8. Catat volume distilat yang
diperoleh terhadap waktu operasi9. Setiap periode tertentu (10
menit selama 120 menit) ukur massa jenis distilat dan residu yang
diperoleh10. Buatlah kurva konsentrasi destilat dan residu terhadap
waktu dengan menggunakan data di atas11. Hitung jumlah residu
tersisa pada akhir operasi dengan menggunakan Persamaan (4) dan
Persamaan (10) dan komposisi distilat rata-rata
C. Cara Penggunaan Piknometer1. Bersihkan piknometer kemudian
keringkan2. Isi piknometer dengan cairan yang akan diukur massa
jenisnya3. Tutup piknometer hingga ada cairan yang keluar dari
ujung tutup pikno4. Timbang Piknometer yang sudah berisi cairan
yang dicari massa jenisnya5. Cari massa jenisnya dengan rumus = m
V
3.4 Keselamatan Kerja1. Pastikan semua pemasangan2. Perakitan
alat sebelum beroperasi telah dilakukan dengan baik untuk
menghindari adanya komponen alat yang terlepas, terpelanting yang
berpotensi melukai diri.3. Memakai APD (Alat Pelindung Diri)
seperti jaslab, masker, dan sarung tangan.
BAB IVHASIL PENGAMATAN
Kondisi Operasi Volume Umpan : 5 Liter Volume etanol dalam
umpan: 1,5 Liter Temperatur (Di setting) Pemanas: 98oC Reboiler:
72oC Kolom Bagian Atas: 65oC Waktu Operasi: 120 menit Refluks Ratio
(L/D): 6/3A. Pembuatan Kurva KalibrasiKonsentrasi Etanol (%)Massa
Jenis (gr/ml)
01,100
201,0444
401,0128
600,9700
800,9244
1000,873
Persamaan: y = -0,2197x + 1,0973Persamaan digunakan untuk
menghitung konsentrasi etanol dalam destilat dan residu, dengan y =
Densitas Etanol dan x = Konsentrasi Etanol (%). Nilai xD dan xW
didapat dengan mensubstitusikan nilai indeks bias distilat dan
residu terhadap persamaan di atas.
B. Tabel Data Pengamatan Densitas Etanol untuk Kurva
KalibrasiMassa Piknometer kosong = 21,87 grVolume Piknometer= 25
mlKonsentrasi Etanol (%)Massa Piknometer + Massa Etanol (gr)Massa
Etanol (gram)Densitas Etanol (gr/ml)
0---
2047,9826,111,0444
4047,1925,321,0128
6046,1224,250,9700
8044,7322,860,9144
10046,87251
C. Tabel Data Pengamatan DistilatMassa Piknometer kosong = 23,45
grVolume Piknometer= 25 mlWaktu (menit)Massa Piknometer + Massa
Distilat (gr)Massa Distilat (gram)Volume Distilat (ml)Densitas
Distilat (gr/ml)Konsentrasi Distilat ( yD / % )
049,7--1,0521,5
1047,9224,4766,50,978853,86
2044,3620,91270,7744146,77
3046,9723,52480,940871,136
404723,55400,94270,59
5046,8323,38380,935273,68
6038,9315,48200,774146,95
7046,8723,42460,936872,95
8044,4120,96270,7763145,909
9047,0223,5741,50,942870,227
10046,8723,42450,936872,95
11046,8523,4480,93673,318
12046,723,2546,50,929876,136
D. Tabel Data Pengamatan ResiduMassa Piknometer kosong = 21,87
grVolume Piknometer= 25 mlWaktu (menit)Massa Piknometer + Massa
Residu (gram)Massa Residu (gram)Volume Residu (ml)Densitas Residu
(gr/ml)Konsentrasi Residu (xW / % )
047,2320,36300,8144128,59
1047,2525,38301,015237,318
2047,2525,38301,015237,318
3047,2625,39301,015637,136
4047,2625,39301,015637,136
5047,2525,38301,015237,318
6047,2625,39301,015637,136
7047,2825,41301,016436,77
8047,4425,57301,022833,86
9047,5925,72301,028831,136
10047,6225,75301,0330,59
11047,6825,81301,032429,5
12047,6525,83301,033229,136
E. Tabel Data xw vs 1/(yD-xw)Waktu (menit)Konsentrasi Distilat (
yD / % )Konsentrasi Residu (xW / % )1/(yD-xw)
0---
1053,8637,3180,06045
20146,7737,3180,00913
3071,13637,1360,02940
4070,59037,1360,02990
5073,68037,3180,02750
60146,9537,1360,00910
7072,95036,7700,02760
80145,9133,8600,00892
9070,22731,1360,02558
10072,9530,5900,02360
11073,31829,5000,02280
12076,13629,1360,02127
F. Menghitung Luas dibawah KurvaWaktu (menit)Konsentrasi
Distilat ( yD / % )Konsentrasi Residu (xW / % )1/(yD-xw)
9070,2270,311360,02558
10072,950,305900,02360
11073,3180,295000,02280
12076,1360,291360,02127
Menghitung luas bangun 1 Luas Bangun Persegi Panjang = (0,02127
- 0) x (0,295 - 0,29136) = 0,02127 x 0,00364 = 7,74228 x 10-5 Luas
Bangun Segitiga= 0,5 x (0,0228 0,02127) x (0,295 - 0,29136)= 0,5 x
0,00153 x 0,00364= 2,275 x 10-6
Menghitung luas bangun 2 Luas Bangun Persegi Panjang = (0,0228 -
0) x (0,3059 - 0,295) = 0,0228 x 0,0109 = 2,4852 x 10-4 Luas Bangun
Segitiga= 0,5 x (0,3059 0,295) x (0,0236 0,0228)= 0,5 x 0,0109 x
0,0008= 4,36 x 10-6 Menghitung luas bangun 3 Luas Bangun Persegi
Panjang = (0,02558 - 0) x (0,31136 - 0,3059) = 0,02558 x 0,00546 =
1,396668 x 10-4 Luas Bangun Segitiga= 0,5 x (0,02558 0,0236) x
(0,31136 -0,3059)= 0,5 x 0,00198 x 0,00546= 5,4054 x 10-6
Menghitung Luas Total dibawah KurvaLuas Total = 77,4228 x 10-6 +
2,275 x 10-6 + 248,52 x 10-6 + 4,36 x 10-6 + 139,6668 x 10-6 +
5,4054 x 10-6Luas Total= 4,7765 x 10-4 = 0,00047765
Menghitung jumlah cairan pada saat awal (Wo)Diketahui :BM etanol
= 46 gr/molVolume etanol umpan = 1500 ml etanol = 0,789 gr/mlMassa
etanol umpan = Volume etanol umpan x etanol = 1500 ml x 0,789 gr/ml
= 1183,5 grMol etanol umpan (Wo) = Massa etanol umpan / BM etanol =
1183,5 gr / 46 gr/mol = 25,73 mol
Menghitung jumlah cairan pada saat akhir operasi (W)ln ()= ln
()= Luas Total dibawah Kurvaln ()= 0,00047765()= e0,00047765()=
1,000477764()= 1,000477764W= W= 25,7177 mol
Menghitung jumlah etanol yang diperoleh- = - (W - Wo)= D - Do-
(W - Wo)= D - 0- (W - Wo)= DD= - (W - Wo)D= - (25,7177 mol 25,73
mol)D= 0,0123 mol
BAB VPEMBAHASAN DAN KESIMPULAN5.1. PembahasanDistilasi adalah
proses pemisahan suatu campuran cair-cair yang homogen dimana
campuran tersebut terdiri dari dua komponen atau lebih yang
mempunyai titik didih yang berbeda antara cairan yang satu dengan
cairan yang lainnya atau berdasarkan pada berbedaan volatilitas
(kemudahan menguap). Pada proses destilasi melibatkan perpindahan
fasa, yang didasarkan pada perbedaan tekanan uap dan titik didih
komponen serta sifat kemudahan meguap (volatile) komponen dalam
campuran tersebut. Proses yang dilakukan secara umum dilakukan
dengan cara menguapkannya, yang dilanjutkan dengan kondensasi uap
yang terbentuk sehingga menghasilkan cairan destilat (kondensat).
Dalam praktikum ini, dilakukan pemisahan campuran biner antara
Etanol dengan Air. Proses ini, menggunakan Distilasi fraksionasi
atmoferik.Dalam praktikum dilakukan pengukuran massa jenis etanol
sebagai pengganti pengukuran indeks bias dengan konsentrasi yang
berbeda-beda. Penggantian metode ini dikarenakan alat pengukur
indeks bias yang terdapat di dalam laboratorium tidak berfungsi
dengan baik sehingga sebagai penggantinya diukur massa jenis dengan
konsentrasi yang berbeda dari larutan induk etanol murni 96%. Hal
ini dilakukan untuk membuat kurva kalibrasi yang digunakan sebagai
kurva baku sehingga nantinya massa jenis dari distilat dan residu
yang didapat dapat diplotkan untuk mendapatkan konsentrasi etanol
hasil dari destilasi. Dari percobaan yang telah dilakukan, didapat
bahwa adanya ketidakstabilan dari hasil perolehan distilat.
Distilat yang dihasilkan mengalami kenaikan dan turunan yang
terjadi beberapa kali sehingga membuat massa jenis yang dihasilkan
pada distilat masih kurang mendekati massa jenis etanol murni yaitu
sebesar 1 gr/mL (hasil percobaan) sedangkan etanol hasil destilasi
memiliki nilai massa jenis sebesar 0,789 gr/ml. Hal ini mungkin
terjadi karena kurang stabilnya suhu dalam reaktor dan kurang
telitinya dalam mengukur volume yang didapat. W yang kami dapat
adalah sebesar 25,7177 mol. Sedangkan Wo yang telah dihitung adalah
sebesar 25,73 mol. Sehingga di dapatkan bahwa hasil distilat secara
total yang kami dapatkan adalah sebesar 0,0123 mol. Sedangkan yang
berada dalam umpan adalah sebanyak 25,728 mol, sehingga dapat
diketahui bahwa etanol yang belum terdistilasi masih berada dalam
residu. 5.2. KesimpulanDari praktikum kali ini dapat disimpulkan
bahwa : Praktikan dapat memisahkan campuran air dengan etanol
dengan cara destilasi. Kolom destilasi yang digunakan berjenis
distilasi fraksionasi atmoferik. Dengan kondisi operasi temperatur
pemanas sekitar 90C dan temperatur kolom di bagian atas sekitar
distilat 80oC. Etanol yang digunakan berkonsentrasi 96%. Kurva yang
didapat untuk mengetahui jumlah mol yaitu :
Dari hasil percobaan didapatkan hasil destilat sebesar 0,0123
mol dan jumlah cairan pada saat akhir operasi adalah sebesar
25,7177 mol.
LAMPIRAN Perhitungan1. Perhitungan Kurva Standar Etanol Etanol
20% dari etanol 96%V1 . N1 = V2 . N250 ml . 20%= V2 . 96%V2=
10,4167 ml
Etanol 40% dari etanol 96%V1 . N1 = V2 . N250 ml . 40%= V2 .
96%V2= 20,83 ml
Etanol 60% dari etanol 96%V1 . N1 = V2 . N250 ml . 60%= V2 .
96%V2= 31,25 ml
Etanol 80% dari etanol 96%V1 . N1 = V2 . N250 ml . 80%= V2 .
96%V2= 41,67 ml
2. Perhitungan Massa Jenis Kurva Standar Etanol 0%Berat pikno
kosong= 23,45 grBerat pikno isi= 50,95 grVolume pikno= 25 ml
20%Berat pikno kosong= 21,87 grBerat pikno isi= 47,98 grVolume
pikno= 25 ml
40%Berat pikno kosong= 21,87 grBerat pikno isi= 47,19 grVolume
pikno= 25 ml
60%Berat pikno kosong= 21,87 grBerat pikno isi= 46,12 grVolume
pikno= 25 ml
80%Berat pikno kosong= 21,87 grBerat pikno isi= 44,98 grVolume
pikno= 25 ml
100%Berat pikno kosong= 21,87 grBerat pikno isi= 43,695 grVolume
pikno= 25 ml
3. Perhitungan Konsentrasi Etanol dalam DistilatPersamaaan : y =
-0,0022x + 1,0973 Waktu = 0 menity = -0,0022x + 1,09731,05 =
-0,0022x + 1,0973x= 21,5%
Waktu = 10 menity = -0,0022x + 1,09730,9788= -0,0022x + 1,0973x=
53,86%
Waktu = 20 menity = -0,0022x + 1,09730,7744= -0,0022x + 1,0973x=
146,77%
Waktu = 30 menity = -0,0022x + 1,09730,9408= -0,0022x + 1,0973x=
71,136%
Waktu = 40 menity = -0,0022x + 1,09730,942= -0,0022x + 1,0973x=
70,59%
Waktu = 50 menity = -0,0022x + 1,09730,9352= -0,0022x + 1,0973x=
73,68% Waktu = 60 menity = -0,0022x + 1,09730,774= -0,0022x +
1,0973x= 146,95%
Waktu = 70 menity = -0,0022x + 1,09730,9368= -0,0022x + 1,0973x=
72,95%
Waktu = 80 menity = -0,0022x + 1,09730,7763= -0,0022x + 1,0973x=
145,909%
Waktu = 90 menity = -0,0022x + 1,09730,9428= -0,0022x + 1,0973x=
70,227%
Waktu = 100 menity = -0,0022x + 1,09730,9368= -0,0022x +
1,0973x= 72,95%
Waktu = 110 menity = -0,0022x + 1,09730,936= -0,0022x + 1,0973x=
73,318%
Waktu = 120 menity = -0,0022x + 1,09730,9298= -0,0022x +
1,0973x= 76,136%4. Perhitungan Konsentrasi Etanol dalam
ResiduPersamaaan : y = -0,0022x + 1,0973 Waktu = 0 menity =
-0,0022x + 1,09730,8144= -0,0022x + 1,0973x= 128,59%
Waktu = 10 menity = -0,0022x + 1,09731,0152= -0,0022x + 1,0973x=
37,318%
Waktu = 20 menity = -0,0022x + 1,09731,0152= -0,0022x + 1,0973x=
37,318%
Waktu = 30 menity = -0,0022x + 1,09731,0156= -0,0022x + 1,0973x=
37,136%
Waktu = 40 menity = -0,0022x + 1,09731,0156= -0,0022x + 1,0973x=
37,136%
Waktu = 50 menity = -0,0022x + 1,09731,0152= -0,0022x + 1,0973x=
37,318%
Waktu = 60 menity = -0,0022x + 1,09731,0156= -0,0022x + 1,0973x=
37,136%
Waktu = 70 menity = -0,0022x + 1,09731,0164= -0,0022x + 1,0973x=
36,77%
Waktu = 80 menity = -0,0022x + 1,09731,0228= -0,0022x + 1,0973x=
33,86% Waktu = 90 menity = -0,0022x + 1,09731,0288= -0,0022x +
1,0973x= 31,136%
Waktu = 100 menity = -0,0022x + 1,09731,03= -0,0022x + 1,0973x=
30,59%
Waktu = 110 menity = -0,0022x + 1,09731,0324= -0,0022x +
1,0973x= 29,5%
Waktu = 120 menity = -0,0022x + 1,09731,0332= -0,0022x +
1,0973x= 29,136%
Dokumentasi
Hasil distilasi berupa etanolAlat distilasi batch
MSDS Etanol
a. Sifat Fisik dan KimiaBentuk fisik : cairBau : khas
alkoholWarna : tak berwarnaTitik didih: > 760C (168,80F)Titik
baku : -113,840C (-172,90F)Massa jenis : 0,789 0,806Densitas : 1,59
1,62Tingkat penguapan : 1,7Lof Kw : Solubilitas / kelarutan : larut
dalam air dingin
b. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Mata : bilas segera
dengan air banyak minimal 15 menit cari pertolongan medis jika
terjadi iritasi Kulit : bilas segera dengan air yang banyak,
pisahkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi, cuci pakaian
sebelum digunakan kembali, bersihkan sepatu sebelum digunakan
kembali, jika iritasi berlanjut segera cari pertolongan medis
Pernapasan : pindahkan ke tempat yang berudara segar cari
pertolongan medis Pencernaan : jangan memasukkan sesuatu kedalam
mulut korban yang pingsan, jika bahan ini tertelan dalam jumlah
banyak segera cari pertolongan medis.
c. Penanganan dan Penyimpanan Penangganan : Jaga agar wadah
selalu tertutup gunakan ventilasi yang memadai, hindarkan dari
panas dan nyala api mematikan Penyimpanan : Simpat di tempat
terpisah jaga agar wadah tetap dingin dalam area yang berventilasi,
wadah harus tertutup dan bersegel sampai bahan siap digunakan,
hindarkan dari sumber penyalaan.
DAFTAR PUSTAKAKing, Separation Processes, Tata Mc. Graw Hill
Publishing New York Company, New Delhi, 1999
Henly & Seader, Equilibrium-Satge Separation Operation In
Chemical Engineering, John Wiley and Sons, New York, 1981
Prabhudesai,Chemical Engineering for Professional Engineer
Examinations, Mc Graw Hill Book Company, 1983
Hopey and Hicks, Handbook of Chemical Engineering
Calculations,Mc. Graw Hill Company, New York, 1980
Ghozali, Mukhtar. 2012. Jobsheet Praktikum: Distilasi Batch
Operasi Pada Tekanan Atmosfer. Jurusan Teknik Kimia Politeknik
Negeri Bandung.