Top Banner

of 28

Distilasi Batch

Oct 15, 2015

Download

Documents

Laporan Praktikum Operasi Industri Kimia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    1/28

    DISTILASI BATCH

    I. TUJUAN

    1.1 Menentukan jumlah tahap minimum pada Refluks total (Nmin)1.2 Menentukan HETP (Height Equivalent To A Theoritical Plate)1.3 Mengetahui hubungan antara konsentrasi dan volume distilat

    II. PRINSIP

    2.1. BerdasarkanRelative Volatility(kemudahan menguap) yaitu komponen yangmudah menguap (A) terhadap komponen yang sukar menguap (B)

    o

    B

    o

    A

    p

    p

    2.2. Berdasarkan Rasio Reflux yaitu perbandingan antara aliran refluks (L) dandistilat (D) dinamakan (R) jika seluruh uap yang diembunkan(disebut

    kondensor total), maka komposisi uap yang keluar (yv) sama dengan

    komposisi cairannya (xd)

    2.3. Berdasarkan Metode McCabe-Thiele dan Metode Fenske untuk mengetahuinilai Nmin pada refluks total dalam perhitungan nilai HETP (High Equivalent

    To A Theoritical Plate)

    2.4. Berdasarkan hukum Raoult

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    2/28

    Tekanan uap pada larutan ideal pada suhu tertentu sebanding dengan tekanan uap

    murni dikalikan fraksi molnya.

    Keterangan:

    = Tekanan uap

    = Tekanan uap murni

    = Fraksi mol

    2.5. Berdasarkan hukum Dalton Tekanan ideal dalam suatu campuran gas sama dengan tekanan parsial

    masing-masing komponen-komponennya.

    Keterangan:

    = Tekanan total

    = Tekanan parsial ke-1

    = Tekanan parsial ke-2

    = Tekanan parsial ke-3

    = Tekanan parsial ke-n

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    3/28

    IV. ALAT DAN BAHAN

    4.1 Alat yang digunakan Batu didih Gelas kimia Gelas ukur Kolom isian (packing) Kondensor refluks Kondensor distilat Ketel suling Labu erlenmeyer Neraca analitis Pemanas Piknometer Pipet tetes Termometer

    4.2 Bahan yang digunakan

    Air suling Etanol 95%

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    4/28

    V. GAMBAR ALAT

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    5/28

    VI. LANGKAH KERJA

    6.1. Kalibrasi EtanolPiknometer kosong dicuci dengan air suling dan dibilas menggunakan etanol.

    Lalu ditimbang menggunakan neraca analitis lalu piknometer ditambahkan

    dengan air suling dan ditimbang kembali menggunakan neraca analitis, diukur

    juga suhu air suling dengan thermometer. Selama proses penimbangan,

    piknometer tidak boleh disentuh langsung oleh tangan tetapi harus selalu

    dilapisi tisu. Dilakukan prosedur yang sama untuk etanol.

    6.2. PersiapanCampuran etanol-air dibuat dengan konsentrasi etanol kira-kira 10%, yaitu

    dengan mencampur 200 mL etanol 95% dengan air 1800 mL air lalu

    campuran etanol-air diambil untuk diukur densitasnya, setelah diukur

    densitasnya, kembalikan campuran etanol-air ke gelas kimia semula, agar

    volume campuran tidak berubah, dimasukan campuran etanol-air yang telah

    dibuat ke dalam labu distilasi.

    6.3. Operasi Refluks TotalDipastikan saklar kendali refluks pada posisi off lalu dialirkan air pendingin

    ke kondensor lalu pemanas dinyalakan pada posisi maksimum (skala 10)

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    6/28

    dengan kedua pemanas pada posisi hidup, dijaga agar indikator kuning

    menyala. Bila campuran telah mendidih kondisi kolom diamati jangan sampai

    flooding (banjir). Pemanas dikecilkan seprlunya, sehingga operasi berjalan

    aman tetapi tidak jauh dari flooding. Jika suhu atas dan bawah sudah konstan

    dapat dikatakan bahwa operasi refluks total telah berjalansteady state.Setelah

    itu tekan tombol onpada kendali refluks. Distilat ditampung sebanyak 10 mL,

    diukur densitasnya. Terakhir, konsentrasi distilat ditentukan berdasar densitas

    dan residu berdasar suhu didih sesuai kalibrasi yang telah dilakukan.

    6.4. Operasi Normal (Refluks Sebagian)Dicatat waktu jam berapa tombol mulai ke posisi on lalu dibuat rasio refluks,

    distilat pertama ditampung sebanyak 25 mL, ditimbang dengan teliti distilat

    yang diperoleh, pada saat yang sama catat suhu pada cairan dalam labu

    distilasi. Dilakukan hal yang sama sebanyak empat kali dengan wadah yang

    berbeda. Konsentrasi distilat ditentukan berdasar densitas dan residu berdasar

    suhu didih sesuai kalibrasi yang telah dilakukan sebelumnya

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    7/28

    VII. DATA PENGAMATAN7.1. Kurva Kalibrasi Campuran Etanol-Air

    (a). Berdasarkan suhu didih

    (b). Berdasarkan densitas

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    70 80 90 100

    Konsentrasi(%-berat)

    Suhu didih (oC)

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    0.8 0.85 0.9 0.95 1

    Konsentrasi(%-berat)

    Densitas (gcm-3)

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    8/28

    7.2. Umpan AwalJumlah Campuran awal = 2030 gram

    Konsentrasi campuran awal = 10%-berat

    7.3. Konsentrasi saat Refluks TotalSuhu

    (oC)

    Densitas

    (g.cm-3

    )

    Konsentrasi

    (%-w)Keterangan

    Distilat 0,8253 85,418 Dari gambar-1(a)

    Residu 86 14,95 Dari gambar-1(b)

    7.4. Grafik hubungan antara konsentrasi distilat dan volume distilat (D/Wo)Rasio Refluks (R) = 1

    No. Sampel

    Suhu

    Didih

    (oC)

    Berat

    (gram)

    Densitas

    (g.cm-3

    )

    Konsentrasi

    (%-w)

    1Destilat 33,76 0,8212 87,0260

    Residu 87 9

    2Destilat 40,05 0,9212 44,6213

    Residu 90 6

    3Destilat 41,00 0,9394 35,462

    Residu 92 4

    4Destilat 45,41 0,9626 22,1713

    Residu 94 3

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    9/28

    Kurva perubahan konsentrasi dan residu

    7.5. Konsentrasi Rata-Rata distilatNo. Berat (gram)

    Densitas

    (g.cm-3

    )

    Konsentrasi

    (%-w)Keterangan

    1 24,63 0,85696 85,418 Refluks total

    2 25,35 0,94254 87,0260

    Refluks sebagian3 25,43 0,95232 44,6213

    4 25,37 0,94498 35,462

    5 25,41 0,94987 22,1713

    7.6. Height Equivalent to a Theori tical Plate(HETP)Jenis Isian = Raschig Ring inchi dari bahan gelas

    Panjang isian = 85 cm

    Nmin = 3,2

    HETP =1min N

    IsianPanjang

    =

    0

    5

    10

    0.018 0.023 0.028KonsentrasiResid

    u(%-

    berat)

    D/w0

    cm6,3812,3

    85

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    0.018 0.023 0.028KonsentrasiDistilat(%-

    berat)

    D/w0

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    10/28

    VIII. PERHITUNGAN DAN GRAFIK

    8.1. Penentuan Volume Piknometer

    Diketahui: m(pk+air)= 27.17 g

    Pk kosong= 17.17 g

    air 250C= 0.99708 g/cm

    3

    air 300

    C= 0.99565 g/cm

    3

    T air= 270C

    Ditanyakan : V Piknometer

    Jawab :

    Penentuan air 270

    C

    air 250

    C = air 300

    C (1 + T)

    0.99708 = 0.99565 (1 + 5)

    0.99708 = 0.99565 + 4.97825

    = 97825.4

    99565.099708.0

    = 2.8 x 10-4

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    11/28

    air 270

    C= air 300C (1 + T)

    = 0.99565 (1 + 2.8 x 10-4 .3)

    = 0,996486 g/cm3

    Penentuan V Piknometer

    mair = m(pk+air) - Pk kosong

    = 27.2717.17

    = 10.10 gram

    mV

    Vpiknometer= 10.1356 mL

    8.2. Perhitungan kalibrasi campuran etanol-air pada piknometer (sebelum

    dimasukan labu distilasi)

    m pikno + campuran = 27,17 g

    Pk kosong = 17,27 g

    m campuran = 9,9 g

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    12/28

    Kurva Kalibrasi Campuran etanol-air

    8.3. Penentuan Konsentrasi Etanol Destilat dan Residu Pada Saat Refluks

    Total

    Diketahui : m pikno +larutan = 25,44 g

    Pk kosong = 17,27 g

    Vpikno = 10.1356 mL

    T Residu = 860C

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    0.79 0.89 0.99

    Konsentrasi(%-berat)

    Densitas (g cm-3)

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    70 80 90 100

    Konsentras

    i(%-berat)

    Suhu didih (oC)

    (a) Berdasarkan suhu didih (b) Berdasarkan densitas

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    13/28

    Ditanyakan : Konsentrasi etanol distilat dan residu pada saat refluks total

    Jawab :

    M Larutan= m pikno +larutan- Pk kosong

    = 25,4417,27

    = 8,17 gram

    V

    m tanlaru

    = 0,8253 g/cm3

    Penentuan konsentrasi berdasarkan tabel CHEMCAD dan kurva kalibrasi

    didapatkan densitas campuran diantara konsentrasi 8090 %-berat dan suhu

    didih diantara konsentrasi 1020 %-berat

    Interpolasi83911,081362,0

    83911,08253,0

    8090

    80

    x

    418,85x %-berat

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    14/28

    Didapat konsentrasi distilat dari refluks total sebesar 418,85x %-berat

    Interpolasi99,8797,83

    99,8786102010

    x

    95,14x %-berat

    Didapat konsentrasi residu dari refluks total sebesar 95,14x %-berat

    8.4. Penentuan konsentrasi Distilat dan Residu pada saat Refluks Sebagian

    Untuk Distilat I

    Diketahui : m pikno +larutan = 25,40 g

    Pk kosong = 17,27 g

    Vpikno = 10.1356 mL

    T Residu = 870C

    Ditanyakan : Konsentrasi etanol distilat dan residu pada saat refluks sebagian

    Jawab :

    M Larutan= m pikno +larutan- Pk kosong

    = 25,4417,27

    = 8,13 gram

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    15/28

    V

    m tanlaru

    = 0,8212 g/cm3

    Penentuan konsentrasi berdasarkan tabel CHEMCAD dan kurva kalibrasi

    didapatkan densitas campuran diantara konsentrasi 8090 %-berat dan suhu

    didih pada konsentrasi 9 %-berat

    Interpolasi83911,081362,0

    83911,08212,0

    8090

    80

    x

    0260,87

    x %-berat

    Didapat konsentrasi distilat dari refluks sebagian sebesar 0260,87x %berat

    Didapat konsentrasi residu dari refluks sebagian sebesar 9x %-berat

    Untuk Distilat II

    Diketahui : m pikno +larutan = 26,39 g

    Pk kosong = 17,27 g

    Vpikno = 10.1356 mL

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    16/28

    T Residu = 900C

    Ditanyakan : Konsentrasi etanol distilat dan residu pada saat refluks sebagian

    Jawab :

    M Larutan= m pikno +larutan- Pk kosong

    = 26,3917,27

    = 9,12 gram

    V

    m tanlaru

    = 0,9212 g/cm

    3

    Penentuan konsentrasi berdasarkan tabel CHEMCAD dan kurva kalibrasi

    didapatkan densitas campuran diantara konsentrasi 4060 %-berat dan suhu

    didih pada konsentrasi 6 %-berat

    Interpolasi93148,088699,0

    93148,09212,0

    4060

    40

    x

    6213,44x %-berat

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    17/28

    Didapat konsentrasi distilat dari refluks sebagian sebesar 6213,44x %-

    berat

    Didapat konsentrasi residu dari refluks sebagian sebesar 6x %-berat

    Untuk Distilat III

    Diketahui : m pikno +larutan = 26,39 g

    Pk kosong = 17,27 g

    Vpikno = 10.1356 mL

    T Residu = 920C

    Ditanyakan : Konsentrasi etanol distilat dan residu pada saat refluks sebagian

    Jawab :

    M Larutan= m pikno +larutan- Pk kosong

    = 26,5717,27

    = 9,3 gram

    V

    m tanlaru

    = 0,9394 g/cm3

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    18/28

    Penentuan konsentrasi berdasarkan tabel CHEMCAD dan kurva kalibrasi

    didapatkan densitas campuran diantara konsentrasi 2040 %-berat dan suhu

    didih pada konsentrasi 4 %-berat

    Interpolasi96639,093148,0

    96639,09394,0

    2040

    20

    x

    462,35x %-berat

    Didapat konsentrasi distilat dari refluks sebagian sebesar 462,35x %-berat

    Didapat konsentrasi residu dari refluks sebagian sebesar 4x %-berat

    Untuk Distilat IV

    Diketahui : m pikno +larutan = 26,80 g

    Pk kosong = 17,27 g

    Vpikno = 10.1356 mL

    T Residu = 940C

    Ditanyakan : Konsentrasi etanol distilat dan residu pada saat refluks sebagian

    Jawab :

    M Larutan= m pikno +larutan- Pk kosong

    = 26,8017,27

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    19/28

    = 9,53 gram

    V

    m tanlaru

    = 0,9626 g/cm3

    Penentuan konsentrasi berdasarkan tabel CHEMCAD dan kurva kalibrasi

    didapatkan densitas campuran diantara konsentrasi 2040 %-berat dan suhu

    didih pada konsentrasi 2 %-berat

    Interpolasi96639,093148,0

    96639,09626,0

    2040

    20

    x

    1713,22

    x %-berat

    Didapat konsentrasi distilat dari refluks sebagian sebesar 1713,22x %-berat

    Didapat konsentrasi residu dari refluks sebagian sebesar 2x %-berat

    8.5. Perhitungan Konsentrasi Rata-rata Distilat (Xd)

    54321

    5544332211

    DDDDDD

    xDxDxDxDxDxDXd

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    20/28

    41,4500,4105,4076,3381,46

    4,451713,22()00,41462,35()6213,4405,40()026,8776,33()4,8581,46(

    dX

    beratXd

    %0249,54

    Dari hasil percobaan diperoleh Distilat sebanyak 207,02 gram dengan konsentrasi

    54,0249 %-berat dari umpan awal sebanyak 2030 gram dengan konsentrasi 10%-

    berat.

    8.6. Perhitungan jumlah tahap minimum (Nmin) pada Refluks Total

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    21/28

    Dari grafik kesetimbangan uap cair campuran etanol , didapat jumlah tahap

    minimum termasuk ketel suling (Nmin) sebesar 3,2.

    8.7 Penentuan nilai HETP (High Equi valent To A Theori tical Plate)

    HETP =

    Dengan :

    z = tinggi isian (85 cm)

    HETP =12,3

    85

    HETP =2,2

    85

    HETP = 38,6 cm

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    22/28

    IX. PEMBAHASAN

    Distilasi merupakan metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan

    kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) komponen penyusunnya ,

    didefinisikan juga teknik pemisahan bahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik

    didih. Pada percobaan kali ini dilakukan Distilasi Batch dengan refluks yang

    merupakan distilasi yang mengembalikan sebagian atau seluruh kondensat kedalam

    ketel suling melalui kolom isian . Distilasi batch dengan refluks memungkinkan

    didapat hasil yang lebih murni karena dengan cara seperti ini terjadi kontak antara

    fase uap dan fase cair secara berulang-ulang sehingga komponen yang kaya akan

    komponen ringan akan terbawa ke atas dan komponen yang kaya akan komponen

    berat akan mengembun kembali ke bawah lalu akan menguap apabila sudah

    mencapai titik didihnya . Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis

    perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu

    larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal

    distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton kemudian berdasarkan

    perbedaan titik didih dan volatilitas komponen campurannya. Adapun tujuan dari

    percobaan Distilasi Batch ini yaitu untuk menentukan jumlah tahap minimum ,

    menentukan tinggi ekuivalen pelat teoritik (HETP) dan mengetahui hubungan antara

    konsentrasi dan volume distilat atau D/W0.

    Fajar Firstya Adam

    140503110020

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    23/28

    Dari hasil percobaan didapatkan konsentrasi distilat dari operasi Refluks total

    sebesar 85,418 %-berat setelah proses distilasi dengan masukan umpan awal berupa

    campuran etanol 95% dan air dan konsentrasi campuran sebesar 10%-berat. Setelah

    dibandingkan hasilnya dengan konsentrasi distilat dari operasi Refluks sebagian ,

    hasil percobaan menunjukkan apabila konsentrasi distilat dari operasi Refluks

    sebagian pada fraksi pertama lebih besar dari konsentrasi distilat dari operasi Refluks

    total ini dikarenakan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya suhu

    pemanasan , tekanan , kesalahan pembacaan kalibrasi , peralatan distilasi . Anomali

    dalam perbandingan konsentrasi distilat dari Refluks total yang lebih kecil dari

    konsentrasi distilat dari operasi Refluks sebagian juga dikarenakan pada saat

    pengambilan refluks total , sistem belum dalam keadaansteady stateatau sudah lewat

    keadaan tersebut . Keadaan steady state merupakan keadaan dimana suatu sistem

    tepat akan berjalan konstan. Pemanasan pada proses Distilasi Batch berpengaruh

    besar , semakin besar pemanasan semakin mungkin terjadinya flooding pada alat

    distilasi.Floodingsecara visual nampak cairan tertahan diatas kolom , floodingdapat

    mengakibatkan tidak sempurnanya pemisahan campuran dan transfer massa yang

    tidak maksimal kemudian konsentrasi yang didapat akan rendah . Ketika terjadi

    flooding, cairan tidak dapat mengalir ke bawah lagi, tetapi akan terakumulasi dan

    dapat ikut terbawa ke atas oleh uap, sehingga pemanasan harus diperkecil atau proses

    distilasi harus dihentikan . Maka dari itu digunakan pemanasan seperlunya dan

    hindari peristiwa terjadinyaflooding. Apabila pemanasan terlalu kecil proses Distilasi

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    24/28

    akan memakan waktu lama tetapi memungkinkan didapat konsentrasi yang lebih

    tinggi karena proses pemisahan dan pendinginan berlangsung sempurna.

    Hubungan antara konsentrasi distilat dan konsentrasi residu dengan D/Wo yaitu

    semakin banyak volume distilat yang ditampung maka konsentrasi distilat dan

    konsentrasi residu akan semakin menurun. Hal ini dikarenakan komposisi etanol yang

    terdapat dalam campuran etanol air semakin berkurang, dan menyebabkan penurunan

    konsentrasi distilat maupun konsentrasi residu. Uap yang naik ke atas dari ketel

    suling kaya akan komponen yang mudah menguap yaitu etanol, sedangkan cairan

    yang tertinggal kaya akan komponen yang lebih sukar menguap yaitu air. Apabila hal

    ini berlangsung terus, maka komposisi di dalam cairan akan berubah; komponen

    etanol akan semakin sedikit dan komponen air akan semakin banyak. Grafik yang

    diperoleh hubungan antara konsentrasi distilat dan konsentrasi residu yaitu mendatar

    pada saat Refluks Total dan menurun pada saat operasi Refluks sebagian , ini

    dikarenakan pemanasan yang tidak stabil sehingga sulit didapat konsentrasi distilat

    pada saat Refluks Total dalam sistem yangsteady-state.

    Dari hasil percobaan didapat konsentrasi distilat pada operasi Refluks total dan

    operasi Refluks sebagian kemudian dirata ratakan lalu diperoleh konsentrasi rata-rata

    distilat sebesar 54,0249 %-berat , hasilnya sangat jauh dari konsentrasi yang

    diharapkan sekitar 90%-berat , ini dikarenakan pemanasan yang tidak stabil ,

    pembacaan kalibrasi yang salah pengambilan refluks yang tidak tepat dan faktor

    keterbatasan alat.

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    25/28

    Proses operasi refluks pada distilasi batch dilakukan agar pemisahan campuran

    etanol-air dapat terjadi dengan baik . Operasi Refluks total pada proses distilasi ini

    dilakukan untuk mengetahui kinerja kolom distilasi yang digunakan . Kolom distilasi

    yang digunakan pada percobaan ini yaitu kolom isian(packing) dan jenis isiannya

    yaituRaschig Ring inchi dari bahan gelas . Setelah didapat konsentrasi distilat dari

    operasi refluks total dapat diperoleh jumlah tahapan minimum pada refluks total

    (Nmin) menggunakan metode Mc-Cabe-Thiele. Lalu dihitung tinggi pelat teoritis

    (HETP) utuk mengetahui efesiensi dari kolom distilasi yang digunakan. Faktor yang

    mempengaruhi Tinggi Pelat Teoritis diantaranya panjang dari kolom isian (packing)

    yang sekaligus mempengaruhi proses pemisahan komponen campuran. Alasannya

    karena semakin panjang kolom packing maka pemisahan komponen dapat terjadi

    lebih efisien dengan konsentrasi tinggi namun diperlukan waktu proses yang cukup

    lama.

    Dari hasil percobaan didapat harga HETP sebesar 38,6 cm , apabila pada saat

    kondisi refluks total didapat konsentrasi distilat dan residu berturut-turut 92%-berat

    dan 4%-berat maka tinggi isian yang diperlukan setelah Nmin diperoleh melalui

    metode McCabe-Thiele sebesar 6,19 adalah 200 cm

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    26/28

    X. KESIMPULAN

    10.1. Dari percobaan yang sudah dilakukan didapat jumlah tahap minimum (Nmin)dari operasi refluks total menggunakan metode McCabe-Thiele sebesar 3,2

    10.2. Dari percobaan yang sudah dilakukan didapat tinggi ekuivalen pelat teoritik(HETP) sebesar 38,6 cm.

    10.3. Berdasarkan hasil percobaan pada refluks sebagian didapat hubungan antarakonsentrasi distilat dan volume distilat atau (D/Wo) dimana semakin banyak

    volume distilat yang ditampung berbanding terbalik dengan konsentrasi yang

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    27/28

    dihasilkan distilat maupun residu . Hal ini dikarenakan komposisi etanol yang

    terdapat dalam campuran etanol air semakin berkurang, sehingga

    menyebabkan penurunan konsentrasi distilat maupun konsentrasi residu. Uap

    yang keluar dari labu kaya akan komponen dengan volatilitas tinggi yaitu

    etanol, sedangkan cairan yang tertinggal kaya akan komponen yang

    volatilitasnya rendah yaitu air.

    LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI INDUSTRI KIMIA

    DISTILASI BATCH

  • 5/26/2018 Distilasi Batch

    28/28

    Di susun oleh:

    KELOMPOK 4

    DINY AYU FEBIOLA 140503110006

    YUSUF MAULANA 140503110011

    MOHAMMAD WILDAN 140503110017

    FAJAR FIRSTYA ADAM 140503110020

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM

    DIPLOMA III KIMIA INDUSTRI

    BANDUNG

    2013