BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan di segala bidang salah satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan berbagai inovasi yang dilakukan di bidang kesehatan, perubahan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka terjadi peningkatan usia harapan hidup warga Indonesia dan ini memberikan dampak tersendiri dalam upaya peningkatan derajat/status kesehatan penduduk. Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah merupakan hakekat pembangunan kesehatan yang termuat di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan tujuan agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan di segala
bidang salah satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan berbagai inovasi
yang dilakukan di bidang kesehatan, perubahan bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka terjadi peningkatan usia harapan hidup warga Indonesia dan ini
memberikan dampak tersendiri dalam upaya peningkatan derajat/status kesehatan
penduduk.
Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai
peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah merupakan hakekat
pembangunan kesehatan yang termuat di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
dengan tujuan agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Agar tujuan
tersebut dapat tercapai secara optimal, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh
anggota masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan telah
diberlakukannya UU No. 23 tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa
setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan.
Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia di berbagai bidang kehidupan
mengakibatkan pergeseran pola kehidupan masyarakat diantaranya bidang
kesehatan. Dengan berkembangnya Paradigma “Sehat-Sakit”, saat ini telah terjadi
pergeseran, antara lain: perubahan upaya kuratif menjadi upaya preventif dan
promotif, dan segi kegiatan yang pasif menunggu masyarakat berobat ke unit-unit
pelayanan kesehatan menjadi kegiatan penemuan kasus yang bersifat aktif. Hal ini
akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut
berperan serta secara aktif dalam upaya peningkatan status kesehatannya.
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan obyek pelayanan
kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu dilibatkan secara
lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan mengikuti seluruh
kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari pengenalan masalah kesehatan
sampai penanggulangan masalah dengan melibatkan individu, keluarga dan
kelompok dalam masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu, keluarga
dan kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan menerapkan
konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu upaya
menyiapkan tenaga perawat profesional dan mempunyai potensi keperawatan secara
mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai, maka mahasiswa Program
Studi S1 Sekolah Tinggi lmu Kesehatan melaksanakan Praktik Klinik Keperawatan
Komunitas di RT 39 RW 14Lingkungan Cakarwesi Kelurahan Tosaren Kediri
dengan menggunakan 3 pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Pendekatan keluarga dilakukan dengan cara setiap mahasiswa mampunyai
satu keluarga binaan dengan resiko tinggi sebagai kasus keluarga yang tersebar di
RT 39 RW 14 Lingkungan Cakarwesi Kelurahan Tosaren Kediri. Pendekatan secara
kelompok dilakukan dengan cara pembentukan kelompok kerja kesehatan,
pembentukan kelompok kerja lanjut usia, memberdayakan kader kesehatan dan
PKK. Dengan pendekatan dari masing-masing komponen diharapkan dapat
memberikan hasil yang lebih nyata kepada masyarakat. Sedangkan pendekatan
masyarakat sendiri dilakukan melalui kerjasama yang baik dengan instansi terkait,
Pokjakes dan seluruh komponen desa untuk mengikutsertakan warga dalam upaya
pencegahan dan peningkatan kesehatan. Masyarakat yang dimotori oleh Pokjakes
diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang terjadi di wilayahnya, membuat
keputusan tindakan kesehatan bagi anggota keluarga/masyarakatnya, mampu
memberikan perawatan, menciptakan lingkungan yang sehat serta memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
Selain itu, selama proses belajar klinik di komunitas, mahasiswa
mengidentifikasi populasi dengan resiko tinggi dan sumber yang tersedia untuk
bekerjasama dengan komunitas dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi
perubahan komunitas dengan penerapan proses keperawatan komunitas dan
pengorganisasian komunitas. Harapan yang ada, masyarakat akan mandiri dalam
upaya meningkatkan status kesehatannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pengalaman praktik klinik keperawatan komunitas,
mahasiswa mampu menerapkan Asuhan keperawatan komunitas pada setiap area
pelayanan keperawatan di komunitas dengan pendekatan proses keperawatan
komunitas dan pengorganisasian komunitas.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan praktik klinik keperawatan komunitas, mahasiswa
mampu :
a. Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji komunitas
b. Menentukan diagnosa kesehatan dan keperawatan komunitas untuk
komunitas yang spesifik berdasarkan analisa epidemiologi
c. Menerapkan pendidikan kesehatan yang spesifik dan strategi organisasi
komunitas dalam mengadakan perubahan serta peningkatan kesehatan
komunitas
d. Melaksanakan perawatan kesehatan komunitas berdasarkan faktor resiko
personal, sosial dan lingkungan
e. Mengkoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas untuk
meningkatkan kesehatan komunitas
f. Menerapkan proses penelitian dan pengetahuan penelitian untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan
g. Mendemonstrasikan karakteristik peran profesional, berfikir kritis, belajar
mandiri dengan ketrampilan komunikasi yang efektif dan kepemimpinan di
dalam komunitas.
C. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
a) Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata kepada
masyarakat.
b) Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan keperawatan
komunitas
c) Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat
d) Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
2. Untuk Masyarakat
1) Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2) Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari
masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan
yang di alami masyarakat.
3) Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan mempunyai
upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
3. Untuk Pendidikan
1) Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi S1 Ilmu Keperwatan
program profesi Ners Surya Mitra Husada Kediri khususnya di bidang
keperawatan komunitas.
2) Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model praktik
keperawatan komunitas selanjutnya.
4. Untuk Profesi
1) Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi secara
mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
2) Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas sehingga
profesi mampu mengembangkannya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional adalah untuk mencapai hidup
sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Dengan demikian pembangunan di bidang kesehatan mempunyai
arti penting dalam kehidupan nasional khususnya dalam memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang erat kaitannya dengan
pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia sebagai salah satu modal
dasar pembangunan nasional.
Berdasarkan tujuan pembangunan nasional yang ingin dicapai oleh
pemerintah Indonesia, maka direncanakanlah suatu strategi pendekatan untuk
menggalang potensi yang ada pada masyarakat sehingga masyarakat dalam
berperan aktif dalam upaya meningkatkan derajat kesehatannya secara mandiri
melalui perawatan kesehatan komunitas.
A. Perawatan Kesehatan Komunitas
Perawatan kesehatan menurut Ruth B. Freeman (1961) adalah sebagai
suatu lapangan khusus di bidang kesehatan, keterampilan hubungan antar
manusia dan keterampilan berorganisasi diterapkan dalam hubungan yang
serasi kepada ketrampilan anggota profesi kesehatan lain dan kepada tenaga
sosial demi untuk memelihara kesehatan masyarakat. Oleh karenanya
perawatan kesehatan masyarakat ditujukan kepada individu-individu,
keluarga, kelompok-kelompok yang mempengaruhi kesehatan terhadap
keseluruhan penduduk, peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
penyuluhan kesehatan, koordinasi dan pelayanan keperawatan berkelanjutan
dipergunakan dalam pendekatan yang menyeluruh terhadap keluarga,
kelompok dan masyarakat.
Keperawatan komunitas perlu dikembangkan di tatanan pelayanan
kesehatan dasar yang melibatkan komunitas secara aktif, sesuai keyakinan
keperawatan komunitas. Sedangkan asumsi dasar keperawatan komunitas
menurut American Nurses Assicoation (ANA, 1980) didasarkan pada asumsi:
1. Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks
2. Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan komponen
pelayanan kesehatan
3. Keperawatan merupakan sub sistem pelayanan kesehatan, dimana hasil
pendidikan dan penelitian melandasi praktek.
4. Fokus utama adalah keperawatan primer sehingga keperawatan komunitas
perlu dikembangkan di tatanan kesehatan utama.
Adapun unsur-unsur perawatan kesehatan mengacu kepada asumsi-
asumsi dasar mengenai perawatan kesehatan masyarakat, yaitu:
1. Bagian integral dari pelayanan kesehatan khususnya keperawatan
2. Merupakan bidang khusus keperawatan
3. Gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
sosial (interaksi sosial dan peran serta masyarakat)
4. Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit.
5. Ruang lingkup kegiatan adalah upaya promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif dan resosialitatif dengan penekanan pada upaya preventif dan
promotif.
6. Melibatkan partisipasi masyarakat
7. Bekerja secara team (bekerjasama)
8. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan perilaku
9. Menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah
10. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Keyakinan keperawatan komunitas yang mendasari praktik
keperawatan komunitas adalah:
1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat
diterima semua orang
2. Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan dalam
hal ini komunitas
3. Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan
perlu terjalin kerjasama yang baik
4. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas baik bersifat
mendukung maupun mengahambat
5. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan
6. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut,
maka dapat dkembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan
praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas,
keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian
terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual)
terhadap kesehatan komunitas, dan memberikan prioritas pada strategi
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi
keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri
dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan
sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur
dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan
kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi
terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat
pada umumnya.
3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat
diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya
kesehatan
4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung
secara berkesinambungan
6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai
konsumen pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu
hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam
kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status
kesehatan masyarakat
7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan
secara berkesinambungan dan terus menerus
8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas
kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan
berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.
B. Tujuan Perawatan Kesehatan Komunitas
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi
kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.
2. Tujuan Khusus
Untukmeningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga,
kelompok khusus dan msyarakat dalam hal:
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
2) Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah
3) Merumuskanberbagai alternatif pemecahan masalah
kesehatan/keperawatan
4) Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi
5) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah
kesehatan/keperawatan
6) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan/keperawatan
7) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri
(self care).
8) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan, dan
9) Lebih spesifik lagi adalah untuk menunjang fungsi Puskesmas dalam
menurunkann angka kematian bayi, ibu dan balita serta diterimanya
norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera
10) Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap
masalah kesehatan.
C. Sasaran
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang
mempunyai masalah kesehatan/perawatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu
tersebut mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena
ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan
dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental
maupun sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu
dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau
beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan,
maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-
keluarga yang ada disekitarnya.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi
yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya
adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan petumbuhannya, seperti:
1). Ibu hamil
2). Bayi baru lahir
3). Balita
4). Anal usia sekolah
5). Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1). Penderita penyakit menular, seperti: TBC, Lepra, AIDS, penyekit
kelamin lainnya.
2). Penderita dengan penyakit tak menular, seperti: penyakit Diabetes
Mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain
sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1). Wanita tuna susila
2). Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3). Kelompok-kelompok pekerja tertentu
4). Dan lain-lain
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1). Panti wredha
2). Panti asuhan
3). Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4). Penitipan balita
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan
bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas
yang telah ditetapkan dengan jelas.Masyarakat merupakan kelompok
individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama untuk
mencapai tujuan. Dalam berinteraksi sesama anggota masyarakat akan
muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan,
perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.
D. Ruang Lingkup Perawatan Kesehatan Komunitas
Ruang lingkup praktik keperawatan masyarakat meliputi : upaya-
Dalam acara ini, diberikan pembekalan kepada mahasiswa seputar
lingkungan, kebiasaan, adat istiadat serta masalah kesehatan warda RW 14
Cakarwesi Kelurahan Tosaren, profil wilayah Kelurahan Tosaren, profil
wilayah Peskesmas Pesantren 2 Kediri, profil wilayah RW 14 Cakarwesi
dan profil kesehatan secara umum. Pada saat itulah mahasiswa resmi
diterima oleh warga RW 14 Cakarwesi Kelurahan Tosaren untuk
selanjutnya mendarmabaktikan diri untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat RW 14 sampai batas waktu yang ditentukan.
2. Pertemuan Warga dan Sosialisasi Pengkajian Data Kesehatan Komunitas
Setelah acara pembukaan dan serah terima tanggal 16 Februari 2015
dilakukan pengenalan dengan warga RT 39 RW 14 Cakarwesi Kelurahan
Tosaren tanggal 17 Februari dari pintu ke pintu rumah warga dan
menjelaskan tujuan kehadiran mahasiswa Stikes Surya Mitra Husada
Kediri berkunjung ke rumah – rumah warga.
Atas kesepakatan antara warga dan mahasiswa dilakukan pengkajian data
mulai Rabu tanggal 18 Februari 2015 sampai 24 Februari 2015 melalui
ketua RT. Pada saat lain, mahasiswa telah menyiapkan format pengkajian
data kesehatan dan asuhan keperawatan komunitas serta keluarga.
3. Pengkajian Data Kesehatan Komunitas
Pengkajian data kesehatan komunitas dilakukan pada tanggal 18 Februari
sampai 24 Februari 2015 sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dan
warga. Pelaksana adalah mahasiswa yang telah dibagi diwilayah RT 39
RW 14bekerjasama dengan ketua RT, kader posyandu dan PKK.
Mekanisme pengumpulan data merupakan hak otonom kelompok RT
dengan tanpa meninggalkan prinsip pengkajian keperawatan komunitas.
Data komunitas yang dikumpulkan berdasarkan pada tujuan menggali
semua permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat untuk selanjutnya
dilakukan pemecahan masalah dengan menggunakan format pengkajian
komunitas yang telah dikonsultasikan pada pembimbing profesi.
a. Data Demografi
Kelurahan Tosaren termasuk dalam Kecamatan Pesantren memiliki
Jumlah penduduk sebanyak 8.761 jiwa. Kelurahan Tosaren terletak di
dalam wilayah Kecamatan Pesantren Pemkot Kediri Propinsi Jawa Timur
yang berbatasan dengan :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kel. Pakunden, Tinalan
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kel. Singonegaran
Sebelah Timur berbatasan dengan Kel. Banaran
Sebelah Barat berbatasan dengan Kel. Kaliombo
Iklim Kelurahan Tosaren, sebagaimana Kelurahan-Kelurahan lain
di wilayah Indonesia mempunyai iklim Kemarau dan Penghujan, hal
tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pada lahan
pertanian dan perkebunan yang ada di Kelurahan Tosaren Kecamatan
Pesantren.
Wilayah RW 14 keluran Tosaren menjadi 4 RT salah satunya RT
39 dengan jumlah keseluruhan warga yaitu 213 orang dengan jumlah KK
69 KK yang berhasil terdata adalah laki-laki 98 jiwa dan perempuan 115
jiwa yang meliputi KK penduduk asli dan KK penduduk datang atau
musiman. Berdasarkan metode pengkajian ‘ Winshield Survey’ data
demografi masyarakat akan di sajikan sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kel. Pakunden, Tinalan
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kel. Singonegaran
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kel. Banaran
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kel. Kaliombo
Luas wilayah Tosaren menurut penggunaannya adalah :
Luas Pemukiman 64327 haLuas Persawahan 66345 haLuas Perkebunan 300 haLuas Kuburan 2.250 haLuas Pekarangan 43 haLuas Taman 0 haLuas Perkantoran 300 haLuas Prasarana Umum lainnya 0 haLuas Wilayah 131.317 ha
Dalam hal ini, asuhan keperawatan komunitas kelompok RT 39
mahasiswa STIKes Surya Mitra Husada Kediri di lakukan pada RT 39 RW 14.
Adapun jumlah penduduk yang dilakukan pendataan sejumlah 213 jiwa.
Hasil pengelolaan data yang berasal dari pengkajian, wawancara, dan
observasi akan disajikan sebagai berikut :
a. Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan dari gambar 3.1 diatas menunjukkan bahwa jumlah
penduduk yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 115 orang
(54%) dan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 98 orang (46 %).
b. Distribusi penduduk berdasarkan Usia
46%
54%
Jumlah Jiwa
laki - lakiperempuan
12% 13%
10%
26%
30%
9%Usia
0-5 tahun
6-12 tahun
13-18 tahun
19-35 tahun
36-54 tahun
> 55 tahun
(Sumber : Kartu Keluarga dan Pengkajian Mahasiswa SMH Kediri tanggal 18 - 24Febuari 2015)
Gambar 3.1 Diagram jenis kelamin penduduk di RT 39 RW 14 lingkungan cakarwsi kelurahan tosaren Kecamatan pesantren
(Sumber : Kartu Keluarga dan Pengkajian Mahasiswa SMH Kediri Tanggal 18 - 24 Febuari 2015)
Gambar 3.2 Diagram usia penduduk RT 39 RW 14 kelurahan TosarenDusun Cakarwesi kecamatan Pesantren.
Berdasarkan dari gambar 3.2 diatas menunjukkan bahwa usia
19 – 35 tahun yaitu 64 orang ( 26% ). Hal ini menunjukkan bahwa
penduduk diwilayah RT 39 RW 14 Lingkungan Cakarwesi Kelurahan
Tosaren yang banyak adalah usia produktif sehingga memudahkan
untuk mencari sumber daya yang potensial.
c. Distribusi berdasarkan agama
98%
2%
Agama
IslamKristen
Berdasarkan dari gambar 3.3 diatas menunjukkan bahwa
penduduk yang beragama Islam sebanyak 180 orang (99%), dan yang
beragama kristen sebanyak 3 orang (1%).
(Sumber : Kartu Keluarga dan Pengkajian Mahasiswa SMH Kediri Tanggal 18 - 24 februari 2015)
Gambar 3.3 Diagram agama penduduk di RT 39 RW 14kelurahan Tosarenlingkungan Cakarwesi kecamatan Pesantren.
d. Distribusi penduduk berdasarkan Pendidikan Terakhir.
17%
2%
33%21%
26%
2%
Pendidikan Terakhir
Belum Sekolah
Tidak sekolah/Tidak tamat SD
TK
SD
SMP
SMA
Pergurungan Tinggi
Berdasarkan dari gambar 3.4 diatas distribusi penduduk yang
paling banyak mempunyai pendidikan SD yaitu sebanyak 61 orang
( 31% ). Sedangkan penduduk yang diperguruan tinggi sebanyak 3
orang ( 3% ).
e. Distribusi penduduk berdasarkan Pekerjaan.
17%
23%
17%1%
23%
17%
1%2%
pekerjaan
tidak / belum bekerjapelajar / mahasiswaIRTpensiunanwiraswastaSwastaTNI / POLRIPNS