Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN “GEJALA DAN TANDA SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN (HPT)” Disusun Oleh : NAMA : Muhamad Rizky Aliansyah NIM : 4442122621 KElAS : II C JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
35

Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

Jan 18, 2016

Download

Documents

Ulfan Arifin

o
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

“GEJALA DAN TANDA SERANGAN

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN (HPT)”

Disusun Oleh :

NAMA : Muhamad Rizky Aliansyah

NIM : 4442122621

KElAS : II C

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

BANTEN

2013

Page 2: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan manusia dan makhluk tidak berhijau daun sangat bergantung

pada tumbuhan. Oleh karena hanya tumbuhan yang berhijau daun saja yang

mampu mengubah energi matahari menjadi energi kimia yang mampu mengubah

energi matahari menjadi energi kimia yang merupakan bahan makanan.

Sementara dialam, kehidupan tumbuhan selalu dihadapkan dengan berbagai

gangguan, baik yang bersifat biotik maupun abiotik, termasuk hama dan penyakit

tumbuhan. Dalam menghadapi penyakit tumbuhan, manusia perlu membantunya

agar terhndar dari gangguan tersebut. Sebelum melakukan upaya pengendalian,

manusia perlu memahami karakteristrik penyakit tumbuhan dan hama.

Seperti kita ketahui bahwa tanaman adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan

yang memiliki manfaat sangat besar terutama bagi kepentingan manusia. Sebagian

besar produk/hasil tanaman tersebut dimanfaatkan oleh manusia untuk

kepentingan hidup dan kehidupannya. Namun sebaliknya, produk/hasil tanaman

tersebut juga diminati makhluk hidup lain yaitu hama. Fenomena inilah yang

menyebabkan manusia harus senantiasa berusaha agar produk/hasil tanaman yang

dibudidayakan tersebut terhindar dari gangguan organisme pengganggu tanaman.

Dalam agro-ekosistem, tanaman yang kita usahakan dinamakan produsen,

sedangkan herbivora yang makan tanaman dinamakan konsumen pertama,

sedangkan karnivora yang makan konsumen pertama adalah konsumen kedua.

Herbivora yang berada pada tanaman tidak semuanya menimbulkan kerusakan.

Ada herbivora yang keberadaannya dikehendaki ada juga yang tidak. Herbivora

yang keberadaannya tidak dikehendaki karena dapat menimbulkan kerusakan

pada tanaman yang dibudidayakan disebut hama. Jadi selama keberadaannya

ditanaman tidak menimbulkan kerusakan secara ekonomis, maka herbivora

tersebut belum berstatus hama.

Hama adalah semua herbivora yang dapat merugikan tanaman yang

dibudidayakan manusia secara ekonomis. Akibat serangan hama produktivitas

tanaman menjadi menurun, baik kualitas maupun kuantitasnya, bahkan tidak

jarang terjadi kegagalan panen. Oleh karena itu kehadirannya perlu dikendalikan,

Page 3: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

apabila populasinya di lahan telah melebihi batas Ambang Ekonomik. Dalam

kegiatan pengendalian hama, pengenalan terhadap jenis-jenis hama (nama umum,

siklus hidup, dan karakteristik) serta gejala kerusakan tanaman menjadi sangat

penting agar tidak melakukan kesalahan dalam mengambil langkah/tindakan

pengendalian.

Penyakit tumbuhan dapat ditinjau dari dua sudut yaitu sudut biologi dan

sudut ekonomi, demikian juga penyakit tanamannya. Kerusakan yang ditimbulkan

oleh penyakit tumbuhan dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar terhadap

masyarakat. Kerusakan ini selain disebabkan oleh karena hilangnya hasil ternyata

juga dapat melalui cara lain yaitu menimbulkan gangguan terhadap konsumen

dengan adanya racun yang dihasilkan oleh jamur dalam hasil pertanian tersebut.

Tumbuhan menjadi sakit apabila tumbuhan tersebut diserang oleh pathogen

(parasit) atau dipengaruhi oleh agensia abiotik (fisiopath). Oleh karena itu, untuk

terjadinya penyakit tumbuhan, sedikitnya harus terjadi kontak dan terjadi interaksi

antara dua komponen (tumbuhan dan patogen). Interaksi ketiga komponen

tersebut telah umum digambarkan sebagai suatu segitiga, umumnya disebut

segitiga penyakit (disease triangle).

Setiap sisi sebanding dengan total jumlah sifat-sifat tiap komponen yang

memungkinkan terjadinya penyakit. Sebagai contoh, jika tumbuhan bersifat tahan,

umumnya pada tingkat yang tidak menguntungkan atau dengan jarak tanam yang

lebar maka segitiga penyakit – dan jumlah penyakit – akan kecil atau tidak ada,

sedangkan jika tumbuhan rentan, pada tingkat pertumbuhan yang rentan atau

dengan jarak tanam rapat, maka sisi inangnya akan panjang dan jumlah potensial

penyakit akan bertambah besar. Dengan cara yang sama, patogen lebih virulen,

dalam jumlah berlimpah dan dalam keadaan aktif, maka sisi patogen akan

bertambah panjang dan jumlah potensial penyakitnya lebih besar. Juga keadaan

lebih menguntungkan yang membantu patogen, sebagai contoh suhu, kelembaban

dan angin yang dapat menurunkan tingkat ketahanan inang, maka sisi lingkungan

akan menjadi lebih panjang dan jumlah potensial penyakit lebih besar.

Page 4: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

1.2 Tujuan

1. Mengenal dan mempelajari gejala serangan hama pada tumbuhan

2. Mengenal tipe-tipe gejala, tanda penyakit dan patogen umum tumbuhan

3. Serta bertujuan untuk mengembangkan keterampilan mahasiswa dalam

pengenalan terhadap tanaman yang diserang penyakit dan hama

Page 5: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyakit Tumbuhan dan Konsep Timbulnya Penyakit

Penyakit adalah perubahan fungsi sel dan jaringan inang sebagai akibat

gangguan yang terus menerus oleh agensi pathogen atau faktor lingkungan dan

berkembangnya gejala.atau Ketidak mampuan tumbuhan untuk memberi hasil

yang cukup kuantitas maupun kualitasnya.

Penyebab penyakit tumbuhan ada 2 yaitu:

a. Bersifat biotik Sering disebut penyakit fisiologis atau non infektif

disebabkan oleh :

Keadaan tanah(Kelembaban,struktur reaksi tanah,kahat

oksigen,kahat unsure hara,teksositas pestisida)

Keadaan cuaca(suhu tinggi, rendah,kekurangan atau kelebihan

cahaya,angin hujan)

Kerusakan(kultur teknik yang salah)

b. Bersifat abiotik disebabkan oleh penyakit infektif disebabkabn oleh

pathogen:

Jamur(cendawan)

Bakteri

Virus

Mikoplasma

Viroid

Nematode

Protozoa

Tanaman tingkat

tinggi

Page 6: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

Timbulnya suatu penyakit juga tergantung pada sifat genetic yang dimiliki

oleh inang itu sendiri, terdapat inang yang rentan (suscept), tahan (resisten),

toleran (tolerant), kebal (immune) yaitu tanaman yang tidak dapat diinfeksi oleh

pathogen. Adanya macam-macam sifat ini digunakan untuk melakukan upaya

pencegahan penyakit dengan memanipulasi gen sehingga dapat dihasilkan

tanaman yang resisten bahkan immune Umur, bentuk dan kerapatan pohon juga

berpengaruh terhadap kemungkinan tanaman tersebut diserang penyakit. Misalnya

beberapa marga fungi seperti Fusarium, Phytophthora, Phythium, Sclerotium dan

Rhizoctonia banyak menyerang tanaman sengon, mangium, eukaliptus, dammar,

sonokeling dan gmelina pada tingkat semai. Faktor lain dari inang yang

berpengaruh terhadap kemungkinan terserangnya sutu penyakit adalah kesehatan

tanaman inang. Tanaman yang sehat merupakan tanaman yang mempunyai

pertumbuhan baik .(wahyukdephut.files.wordpress.com/.../konsep-timbulnya-

penyakit)

2.2 Gejala Penyakit Tumbuhan

Gejala penyakit tumbuhan timbul sebagai akibat masuknya pathogen

kedalam jaringan tumbuhan dan menyebabkan terjadinya infeksi sehingga

terjadinya perubahan pada sel atau jaringan tumbuhan.

Berdasarkan perubahan yang terjadi pada sel tumbuhan,gejala penyakit tumbuhan

dibagi menjadi 3 tipe yaitu:

Tipe nekrotis:gejala disebut nekrosis yang meliputi gejala yang terjadi

sebagai akibat dari rusaknya atau matinya sel-sel tumbuhan.

Tipe hipoplastis:gejala disebut hipoplasia yang meliputi gejala yang

terjadi sebagai akibat terhambatnya atau terhentinya perkembangan sel.

Tipe hiperpalstis:gejala disebut hyperplasia yang meliputigejala akibat

terjadinya perkembangan sel luar biasa. (Tim daslintan,penuntun

praktikum dasar-dasar pelindungan tanaman, Fakultas pertanian Unpar

(Palangka raya:2012)

a. Nekrosis

Keadaan dimana sel tanaman atau organ tanaman mati sebagai akibat adanya

aktivitas patogen.Terdapat berbagai bentuk gejala nekrotik yang disebabkan oleh

berbagai patogen yang berbeda pada bagian tanaman yang, diserangnya:

Page 7: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

1) Bercak. Sel-sel yang rnati hanya terjadi pada luasan terbatas dan biasanya

bewarna kecoklat-coklatan. Sebelum terjadi di kematian sel warnanya

agak kekuning-kuningan. Bagian jaringan yang mati seringkali sobek dan

terpisah dari jaringan yang ada sekitarnya yang. masih sehat. Gejala

tersebut disebut shot-hole atau tembus peluru. Bentuk, lesio dari bercak

ini dapat bundar, segi empat bersudut, atau tidak teratur. Sisi bercak

berwarna jingga, coklat, dan sebagainya seringkali pada bercak tersebut

terlihat adanya tubuh buah.

2) Streak dan shipe. bagian yang nekrotik memanjang masing-masing

sepanjang tulang daun dan di antara tulang daun

3) Kanker. Terjadi kematian sel kulit batang terutama pada tanaman

berkayu. Permukaan bercaknya agak tertekan kebawah atau bagian

kulitnya pecah sehingga terlibat bagian kayunya. Pada bagian yang pecah

tersebut dapat terlihat adanya tubuh buah cendawan.

4) Blight. Menyerupai bentuk yang terbakar. Gejala ini terjadi jika sel-sel

organ tanaman mati secara cepat (daun, bunga, ranting dan sebagainya).

Bagian tanaman tersebut menjadi coklat atau hitam.

5) Damping - off (lodoh). Keadaan di mana batang tanaman diserang

permukaan tanah. Bagian tanaman yang terserang disekitar permukaan

tanah tertekan sehingea tidak mampu untuk menahan beban yang berat

dari bagian atas tanaman.

6) Terbakar, scald atau scorch. Bagian tanaman yang sukulen mati atau

berwarna coklat akibat temperatur tinggi.

7) Busuk. Bagian yang terserang mati, terurai dan berwarna coklat. Hal ini

disebabkan oleh serangan cendawan dan bakteri yang menguraikan ikatan

antara dinding sel oleh berbagai enzym. Tergantung dari bagian tanaman

yang, terserang maka terdapat berbagai gejala busuk seperti busuk akar,

busuk batang, busuk- pucuk, busuk buah. Tergantung pada tipe

pembusukan maka terdapat busuk basah, busuk lunak, busuk kering.

8) L a y u. Efek dari gejala layu ini daunnya kehilangan ketegarannya dan

layu. Gejala ini diakibatkan oleh kerusakan bagian perakaran,

penyumbatan saluran air atau oleh senyawa yang beracun yang

Page 8: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

dikeluarkan oleh patogen yang terbawa oleh aliran air kebagian atas

tanaman.

9) Die-back. Terjadi kematian ranting atau cabang dari bagian ujung atasnya

dan meluas kebagian sebelah bawahnya.

10) Gugur daun, bunga, buah sebelum waktunya. Hal ini disebabkan oleh

gangguan fisiologi atau sebagai akibat tidak langsung oleh gangguan

patogen.

11) Perubahan organ tanaman (transportasi) dari organ tanaman jadi bentuk

lain. Bagian tanaman diganti oleh struktur cendawan, seperti bunga yang

baru terbuka mengandung kumpulan. spora (smut) atau perbungaan yang

seharusnya dibentuk dirubah menjadi bentuk daun (filodi).

b. Hipoplasia

Terjadinya kekerdilan ini sebagai akibat adanya penghambatan daIam

pertumbuhan. Seluruh tanaman atau hanya terbatas pada bagian tertentu saja dapat

menunjukkan gejala kerdil.

1) Etiolasi merupakan tanaman kurang mendapatkan cahaya,sehingga

menjadi pucat,tumbuh memanjang dan mempunyai daun-daun yang

sempit.

2) Kerdil(atrofi)merupakan ukuran tanaman menjadi lebih kecil dari pada

biasanya yang disebabkan terjadinya hambatan pertumbuhantanaman

3) Klorosis merupakan penghambatan pembentukan klorofil,sehingga bagian

yang seharusnya berwarna hijau menjadi berwarna kuning atau

pucat.berdasarkan polanya klorosis di bedakan menjadi 3

yaitu:mozaik,vein banding,vein clearing

4) Perubahan simetri merupakan hambatan pertumbuhan pada bagian tertentu

yang tidak disertai hambatan pada bagian di depannya sehingga

menyebabkan terjafinya penyimpangan bentuk.

5) Roset merupakan gejala yang berdesak-desakan membentuk suatu

karangan.penyebabnya adalah hambatan pertumbuahan ruas-

ruas(iternodia)batang tetapi pembentukan daun-daun tidak terhambat.

a. Hiperplastis

Page 9: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

Gejala hiperplastis, disebabkan karena pertumbuhan sel yang lebh dari

biasa (overdevelopment), meliputi: sapu setan, proplepis, nyali, intumesensia,

erinosisenggulung atau mengeriting, fasiasi, pembentukan alat yang luara biasa,

kudis, rontoknya alat-alat, perubahan warna.

1) Puru (galls). Salah bentuk (malformation) dengan bentuk yang agak bulat

seperti Crown gall, alcar gada, bintil akar dan sebagainya.

2) Keriting (curl). Bentuk ini terjadi karena ada pertumbuhan yang lebih

cepat pada salah satu bagian dari organ tanaman (antara lain daun).

3) Sapu (witches broom). Sejumlah percabangan timbul dari bagian tertentu

sehingga merupakan berkas yang menyerupai sapu.

4) Akar berambut (hairy root). Sejumlah akar halus yang dibentuk secara

abnormal.

5) Intumescence. Pembengkakan yang menyerupai kudis yang terdiri dari

parankhima.

2.3 Penggolongan penyakit Tumbuhan dan patogennya

Kemungkinan tidaknya tanaman menderita penyakit juga dipengaruhi

ketahanan tumbuhan (senjata yang dimiliki) tersebut untuk mencegah timbulnya

penyakit. Dikenal 2 (dua) mekanisme pertahanan yang dimiliki tumbuhan pada

saat pra-infeksi maupun pasca infeksi yaitu pertahanan Fisik-mekanik dan

pertahanan Biokimia.

a. Pra Infeksi

Pada tahap ini, mekanisme pertahanan fisik-mekanik (pertahanan

structural) berupa duri, bulu, lapisan lilin yang terdapat pada daun,batang ataupun

organ lainnya. Sedangkan pertahanan biokimia berupa senyawa yang dihasilkan,

yaitu : senyawa hasil metabolism sekunder (flavanoid, alkaloid, glycocid),

senyawa yang dikeluarkan sebagai eksudat, senyawa yang menghambat, tidak

menghasilkan senyawa yang diinginkan pathogen.

b. Pasca Infeksi

Pada tahap ini, mekanisme pertahanan fisik-mekanik yang dimiliki inang

dapat berupa pertahanan sitoplasmid (pada waktu pathogen masuk dalam sel

pathogen dikurung dalam sel), pertahanan seluler (sel inang membuta selubung

Page 10: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

sehingga pathogen tidak dapat menyentuh sel lain), pertahanan jaringan

(pembentukan lapisan gabus, lapisan absisi), pertahanan organ (menjatuhkan

organ yang terkena penyakit). Sedangkan mekanisme pertahanan biokimia tahap

ini berupa membentuk senyawa beracun, membentuk senyawa yang dapat

membuat tidak aktif enzim pathogen, membentuk senyawa yang dapat mendetoksi

pathogen, membentuk senyawa yang dapat merubah lintasan, membentuk

senyawa yang dapat merubah biosntetik dalam proses metabolism, menghasilkan

enzim yang dapat merubah senyawa yang tadinya tidak beracun menjadi beracun.

(Supena, H. 1980. Pengaruh residu tanaman terhadap perkembangan penyakit

cendawan akar putih (Rigidiporus lignosus Klotzch) pada tanaman karet. Tesis.

Institut Pertanian Bogor.)

Patogen adalah organisme hidup yang mayoritas bersifat mikro dan

mampu untuk dapat menimbulkan penyakit pada tanaman atau tumbuhan.

Mikroorganisme tersebut antara lain fungi, bakteri, virus, nematoda mikoplasma,

spiroplasma dan riketsia.

1) Fungi merupakan organisme tingkat rendah yang belum mempunyai akar,

batang, dan daun tetapi mampu menimbulkan kerusakan jaringan bahkan

mematikan tanaman inang. Tubuhnya ada yang terdiri dari satu sel dan ada

pula yang terdiri dari banyak sel, yang terdiri banyak sel umumnya

berbentuk benang (hifa), hifa yang bercabang-cabang membentuk

bangunan seperti anyaman yang disebut miselium. Fungi mempunyai tiga

ciri, yaitu: 1) tidak mempunyai jaringan pembuluh, 2) salah satu alat

berbiaknya adalah spora, 3) tidak mempunyai klorofil. kelas-kelas dalam

jamur dan yang paling banyak menjadi penyebab penyakit tanaman, yaitu:

1) Ascomycetes, 2) Basidiomycetes, 3) Deuteromycetes, 4) Phycomycetes.

Contoh penyakit yang ditimbulkan oleh pathogen ini adalah penyakit karat

daun (jamur Hemileia vastatrix B.et Br), penyakit bercak daun cercospora

(jamur Cercospora coffeicola B.et Cke.) , penyakit jamur upas (jamur

Corticium salmonicolor B.et Br.)

2) Bakteri merupakan tumbuhan bersel satu dan berdinding sel, tetapi bersifat

prokariotik (tidak mempunyai membran inti). Bakteri mempunyai

Page 11: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

kemampuan mereproduksi individu sel dalam jumlah sangat banyak

dengan waktu singkat sehingga menjadi penyebab penyakit yang

mempunyai sifat merusak pada inang. Penyebaran bakteri tidak melalui

spora, sehingga secara adaptif tidak dapat disebarkan melalui angin. Akan

tetapi, bakteri patogenik mampu berpindah dengan perantara air, percikan

air hujan, binatang, dan manusia. Contoh bakteri : Pseudomonas

aeruginosa , Pseudomonas syringae . Contooh penyakit yang disebabkan

oleh patogen bakteri, misalnya kanker pada jeruk

3) Fitonematoda atau nematoda yang memarasit tanaman mempunyai ukuran

yang sangat kecil, memanjang dan berbentuk silinder. Nematoda non-

parasit memakan jamur, bakteri, nematoda lain atau serangga kecil yang

hidup di tanah. Sedangkan, nematoda parasit tanaman mempunyai struktur

khusus yang disebut spear (lembing) atau stylet (jarum). Berdasarkan

perilaku, nematoda parasitik pohon dibagi menjadi dua, yaitu: Nematoda

ektoparasit, nematoda yang pada saat memarasit tanaman tubuhnya tetap

berada di luar akar dan hanya sebagian kecil dari tubuh nematoda yang

masuk ke dalam jaringan tumbuhan inang ; Nematoda endoparasit, yaitu:

nematoda yang saat memarasit tanaman, tubuhnya masuk, merusak dan

melakukan reproduksi di dalam akar tanaman. Contoh nematode yaitu :

Meloidogyne spp. Paratylenchus spp

4) Virus merupakan organisme aseluler, dimana asam nuklead virus hanya

terdiri DNA atau RNA saja. Virus merupakan penyebab penyakit yang

paling merusak, tidak hanya terjadi pada tanaman, tetapi juga pada

manusia dan ternak. Virus dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman

terhambat, mengurangi hasil produksi, bahkan mampu menimbulkan

kematian tanaman inang (penyakit CVPD pada jeruk). Contoh virus adalah

TMV (Tobacco Mozaic )

5) Mikoplasma dan MLO (mycoplasma like organism).Mikoplasma adalah

mikroorganisme prokariotik seperti bakteri yang organel-organelnya tidak

bermembran.Bentuk genetiknya berupa rantai DNA yang berbentuk

cincin dan terdapat bebas dalam sitoplasma.mikoplasmatidak mempunyai

dinding sel dan hanya diikat oleh unit membrane berupa triple-

Page 12: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

layered,mempunyai sitoplasma.mikoplasma dapat berbentuk ovoid sampai

filamen(benang)dan kadang-kadang bebentuk berbentuk menyerupai hifa

bercabang-cabang dan biasanya dijumpai didalam jaringan di luar se-sel

inang.MLO(Mikoplasma like organisme) biasanya terdapat dalam cairan

floem.Berbeda dengan mikoplasma ,MLO dapat tumbuh pada sitoplasma

sel-sel parenkhim floem MLO sering dijumpai membentuk koloni yang

terdiri dari sel-sel tunggal yang berbentuk sperikel sampai ovoid.

Page 13: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Kegaiatan Praktikum Ke II ini (Mengenala Gejaladan tanda

serangan Hama penyakit Tanaman) dilakukan dengan pengambilan

sampel tanaman dan bagian tanaman bergejala dari lapangan dan

pengamatan dilaksanakan di Laboratorium Biotek Fakultas Pertanian

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari

Rabu 23 Mei 2013 jam 11.00-12.00 WIB

3.2 Bahan dan Alat

Ada pun bahan yang digunakan adalah bagian tanaman yang

bergejala yaitu: Daun yang teridentifikasi terserang hama dan penyakit

(Jambu Air, Mangga, Jeruk Nipis, Kacang Tanah, Cabai, Kacang Tana,

Jagung). Sedangkan alat yang digunakan adalah Kertas HVS, Pensil,

Pensil Warna, Penghapus dan Serutan.

3.3 Cara Kerja

Yang pertama kita amati adalah gejala penyakit dan mengambil

tanaman yang terkena penyakit maupun penyakit tanaman, kemudian kita

mengambil bagian yang terserang gejala tersebut, lalu meletakan bahan

tersebut di meja dan diamati. Setelah itu di gambar secara keseluruhan

morfologi bagian tumbuhan yang terserang tersebut pada media kertas

HVS dan diberi keterangan secara menyeluruh seperti gejala dan tanda

dari serangan hama atau penyakit yang menyerang bagian tanaman yang

diamati.

Page 14: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No. Tanaman Gejala Hama / Penyakit Bag. yang

di Serang

1. Jambu Air Daun jambu menjadi bergerigi

alias bekas di makan ulat

tersebut.

Ulat Kupu-kupu

Gajah ( Attacus

atlas )

Daun

2 Mangga Daun pada manga terdapat

kerusakan di pinggir daun

karena termakan ulat

Ulat Bulu (

Cricula

trifenestrata )

Daun

3 Jeruk Nipis Daun termakan ulat,di

penggiran daun terdapat sisa

kotoran ulat dan bekas makan

ulat

Ulat Grayak (

Spodoptera litura

F. )

Daun

4 Kacang

Tanah

Pada daun kacang habis hampir

tersisa tulang daun,sisa daun di

makan oleh belalang

Ulat Grayak (

Spodoptera litura

F. )

Daun

5 Cabai Pada buah cabaik terdapat

seperti busuk atau menguning

ke orange –orangenan di dekat

ujung cabaik

Antraknosa (

Colletotrichum

capsici )

Buah

6 Kacang

Tanah

bercak berwarna hijau kuning

atau klorotik kemudian menjadi

coklat kemerahan

Bercak Daun (

Bipolaris maydis

Syn. )

Daun

7 Jagung bercak kecil, berbentuk oval

kemudian bercak semakin

memanjang berbentuk ellips

dan berkembang

Hawar Daun (

Helmithosporium

turcicum )

Daun

8 Jambu Air Bercak-bercak berwarna kuning Karat daun ( Daun

Page 15: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

muda pada sisi bawah daunnya,

kemudian berubah menjadi

kuning tua. 

Helmileia

vastatrix )

4.2 Pembahasan

Berdasarkan pada hasil tersebut diatas maka dapat dijelaskan mengenai

gejala, tanda dan pengendalian terhadap penyakit dan hama yang menyerang

tanaman. Adapun penjelasannya sebagai berikut.

1. Jambu Air ( Ulat Kupu-Kupu Gajah )

Ciri-Ciri Hama

Ciri: panjang 12 cm, warna hijau muda kebiru-biruan, bertubuh gemuk

& lunak, tertutup lapisan lilin keputih-putihan. Telur-telurnya ditaruh

di tepi daun, 2-3 butir bersama-sama, warna merah muda. Kepompong

berada di antara beberapa daun atau di sebelah bawah daun. Ulat-ulat

tersebut sangat rakus memakan daun.

Pengendalian Hama

Degn cara mengumpulkan telur, ulat, & kepompong utk dimusnahkan.

2. Mangga ( Ulat Bulu )

Pengendalian Hama

1. Pemantauan dan identifikasi jenis hama, stadia hama, bagian dan

jenis

tanaman yang diserang, tingkat/intensit as serangan, serta kondisi

lingkungan

untuk disampaikan kepada petugas terkait.

2. Lakukan pengendalian secara mekanis dengan cara mengumpulkan

dan

Page 16: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

memusnahkan ulat, antara lain dengan cara dibakar atau

dibenamkan dalam

tanah.

3. Pelihara dan lestarikan musuh alami seperti predator semut

rangrang dan

burung dengan cara melarang penangkapan burung dan melarang

pengambilan telur semut di pohon, atau melestarikan dan

memperbanyak

koloni semut dengan cara memasang sarang buatan dari daun

kering dan

bambu.

4. Gunakan insektisida hayati berupa jamur, virus, bakteri, nematode,

antara

lain dengan cara (a). Mengumpulkan ulat yang mati terkena virus

(menggelantung) dan mengaduknya dengan air, lalu

menyemprotkan kembali

ke ulat, (b). Mengumpulkan kepompong atau ulat yang terkena

jamur

(berwarna putih – jamur Beauveria dan hijau – jamur

Metarhizium), lalu

perbanyak di media jagung dan semprotkan ke ulat, (c).

menggunakan insektisida hayati yang sudah diproduksi.

3. Jeruk Nipis ( Ulat Grayak )

Gejala/Tanda Hama

Larva yang masih kecil merusak daun dan menyerang secara serentak

berkelompok. dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis bagian atas,

transparan dan tinggal tulang-tulang daun saja. Biasanya larva berada

di permukaan bawah daun, umumnya terjadi pada musim kemarau.

Pengendalian Hama

Page 17: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

Pengendalian secara fisik dapat dilakukan dengan memasang alat

perangkap ngengat sex feromonoid sebanyak 40 buah/Ha semenjak

tanaman jagung berumur 2 minggu.

Penggunaan agensia hayati dapat dilakukan dengan memanfaatkan

musuh alami seperti : Cendawan Cordisep, Aspergillus

flavus, Beauveria bassina, Nomuarea rileyi, dan Metarhizium

anisopliae. Dari golongan bakteri yaitu Bacillus thuringensis.

Pemanfaatan patogen virus untuk ulat ini juga dapat dilakukan

dengan menggunakan Sl-NPV (Spodoptera litura - Nuclear

Polyhedrosis Virus). Parasit lain yang dapat dimanfaatkan adalah

Parasitoid Apanteles sp., Telenomus spodopterae, Microplistis

similis, dan Peribeae sp.

Pengendalian secara kimiawi bisa dilakukan penyemprotan

insektisida berbahan aktif profenofos, klorpirifos, sipermetrin,

betasiflutrin atau lamdasihalortrin. Dosis/konsentrasi sesuai dengan

petunjuk pada kemasan.

4. Kacang Tanah ( Ulat Grayak )

Gejala/Tanda Hama

Larva yang masih kecil merusak daun dan menyerang secara

serentak berkelompok. dengan meninggalkan sisa-sisa

epidermis bagian atas, transparan dan tinggal tulang-tulang

daun saja. Biasanya larva berada di permukaan bawah daun,

umumnya terjadi pada musim kemarau.

Pengendalian Hama

Pengendalian secara fisik dapat dilakukan dengan memasang

alat perangkap ngengat sex feromonoid sebanyak 40 buah/Ha

semenjak tanaman jagung berumur 2 minggu.

Penggunaan agensia hayati dapat dilakukan dengan

memanfaatkan musuh alami seperti : Cendawan Cordisep,

Page 18: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

Aspergillus flavus, Beauveria bassina, Nomuarea rileyi, dan

Metarhizium anisopliae. Dari golongan bakteri yaitu Bacillus

thuringensis. Pemanfaatan patogen virus untuk ulat ini juga

dapat dilakukan dengan menggunakan Sl-NPV (Spodoptera

litura - Nuclear Polyhedrosis Virus). Parasit lain yang dapat

dimanfaatkan adalah Parasitoid Apanteles sp., Telenomus

spodopterae, Microplistis similis, dan Peribeae sp.

Pengendalian secara kimiawi bisa dilakukan penyemprotan

insektisida berbahan aktif profenofos, klorpirifos, sipermetrin,

betasiflutrin atau lamdasihalortrin. Dosis/konsentrasi sesuai

dengan petunjuk pada kemasan.

5. Cabai ( Antraknosa )

Gejala/Tanda Penyakit

Cendawan penyebab penyakit antraknosa atau patek ini berkembang

dengan sangat pesat bila kelembaban udara cukup tinggi yaitu bila

lebih dari 80 rH dengan suhu 32 derajat selsius biasanya gejala

serangan penyakit antraknosa atau patek pada buah ditandai buah

busuk berwarna kuning-coklat seperti terkena sengatan matahari

diikuti oleh busuk basah yang terkadang ada jelaganya berwarna

hitam. Sedangkan pada biji dapat menimbulkan kegagalan

berkecambah atau bila telah menjadi kecambah dapat menimbulkan

rebah kecambah. Pada tanaman dewasa dapat menimbulkan mati

pucuk, infeksi lanjut ke bagian lebih bawah yaitu daun dan batang

yang menimbulkan busuk kering warna cokelat kehitam-hitaman.

Pengendalian Penyakit

1. Memusnahkan bagian tanaman yang terinfeksi, namun perlu

diperhatikan saat melakukan pemusnahan, tangan yang telah

menyentuh (sebaiknya diusahakan tidak menyentuh) luka pada

tanaman tidak menyentuh tanaman/buah yang sehat, dan

Page 19: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

sebaiknya dilakukan menjelang pulang sehingga kita tidak

terlalu banyak bersinggungan dengan tanaman/buah yang masih

sehat.

2. Penggiliran (rotasi) tanaman dengan tanaman lain yang bukan

famili solanaceae(terong, tomat dll) atau tanaman inang lainnya

misal pepaya karena berdasarkan penelitian IPB patogen

antraknosa pada pepaya dapat menyerang cabai pada

pertanaman.

3. Penggunaan fungisida fenarimol, triazole, klorotalonil, dll.

khususnya pada periode pematangan buah dan terutama saat

curah hujan cukup tinggi.. Fungisida diberikan secara bergilir

untuk satu penyemprotan dengan penyemprotan berikutnya, baik

yang menggunakan fungisida sistemik atau kontak atau bisa juga

gabungan keduanya.

6. Kacang Tanah ( Bercak Daun )

Tanda dan Gejala

Penyebab penyakit bercak daun Cercospora yang menyerang kacang

tanah, yaitu cendawan Cercospora personatum dan C. Archidicola.

Bercak yang dihasilkan berbentuk bulat dan dapat menutupi seluruh

permukaan daun sehingga mengganggu Fotosintesis pada daun.

Pengendalian Penyakit

Pengendalian efektif (hayati)

Hingga saat ini, pengendalian paling efektif hanyalah dengan

fungisida Topsin-M 70 WP sebanyak dua kali (7 dan 9 minggu setelah

tanam) dengan dosis 0,5 kg/ha/aplikasi. Selain itu, Antracol 70 WP,

Dithane M – 45, Nemispor 70 WP, dan Baycor 300 EC pun dapat

digunakan. Dosis digunakan sesuai petunjuk penggunaan pada

kemasan. Cara tersebut dapat dikombinasikan dengan menahan

varietas tahan, tidak menanam secara berurutan (rotasi tanaman), dan

membakar sisa tanaman sakit.

Page 20: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

7. Jagung ( Hawar Daun )

Gejala/Tanda Penyakit

Pada awal terinfeksi maka gejala berupa bercak kecil, berbentuk oval

kemudian bercak semakin memanjang berbentuk ellips dan

berkembang menjadi nekrotik yang disebut hawar, warnanya hijau

keabu-abuan atau coklat. Panjang hawar 2,5_15 Cm, bercak muncul

dimulai pada daun yang terbawah kemudian berkembang menuju daun

atas. Infeksi berat dapat mengakibatkan tanaman cepat mati atau

mengering, dan cendawan ini tidak menginfeksi tongkol atau klobot.

Cendawan ini dapat bertahan hidup dalam bentuk miselium dorman

pada daun atau pada sisa sisa tanaman di lapang.

Pengendalian Penyakit

- Menanam varietas tahan Bisma, Pioner-2, pioner-14, Semar-2 dan

semar-5 

- Pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai keakarnya (Eradikasi

tanaman)

yang terinfeksi bercak daun

- Penggunaan fungisida dengan bahan aktif mankozeb dan

dithiocarbamate

8. Kacang Tanah ( Bercak Daun )

Pengendalian Penyakit

Pengendalian efektif (hayati)

Hingga saat ini, pengendalian paling efektif hanyalah dengan fungisida

Topsin-M 70 WP sebanyak dua kali (7 dan 9 minggu setelah tanam)

dengan dosis 0,5 kg/ha/aplikasi. Selain itu, Antracol 70 WP, Dithane

M – 45, Nemispor 70 WP, dan Baycor 300 EC pun dapat digunakan.

Dosis digunakan sesuai petunjuk penggunaan pada kemasan.

V. SIMPULAN DAN SARAN

Page 21: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat di

simpulkan bahwa hama dan penyakit tanaman dapat dilihat pada gejala

dan tanda yang terjadi pada tanaman yang diserang menimbulkan

perubahan akibat serangan.Semua hama dan penyakit yang menyerang

tanaman bias di identifikasi dari tanda yang di timbulkan pada tanaman

yang terjakit, dari tanda –tanda tersebut dapat memudahkan

menganalisa dan mengendalikan hama maupun penyakit tersebut agar

tanaman tetap sehat dan terjaga kondisinya dengan baik.

5.2 Saran

Di butuhkannya kritik yang membangun untuk kesempurnaan

laporan praktikum ini. Diharapkan laporan ini memberikan tanggapan

atas hasil membaca laporan ini agar tercapainya kesempurnaan dan

bisa menjadi bahan ajar yang berkualitas di lingkungan mahasiswa.

IV. SIMPULAN DAN SARAN

Page 22: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat di simpulkan

bahwa hama dan penyakit tanaman dapat dilihat pada gejala dan tanda

yang terjadi pada tanaman yang diserang menimbulkan perubahan akibat

serangan.Semua hama dan penyakit yang menyerang tanaman bias di

identifikasi dari tanda yang di timbulkan pada tanaman yang terjakit,dari

tanda –tanda tersebut dapat memudahkan menganalisa dan

mengendalikan hama maupun penyakit tersebut agar tanaman tetap sehat

dan terjaga kondisinya dengan baik.

1.2 Saran

Di butuhkannya kritik yang membangun untuk kesempurnaan laporan

praktikum ini.Diharapkan para pembaca laporan memberikan tanggapan

atas hasil membaca laporan ini agar tercapainya kesempurnaan dan bisa

menjadi bahan ajar yang berkualitas di lingkungan mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Artikel Internet :

Page 23: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

http://hmpt-unhas.blogspot.com/2010/12/pengertian-terjadinya-dan-status.html

http://organisme-pengganggu.blogspot.com/2012/04/organisme-pengganggu-

tanaman-opt_6854.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Morfologi

http://www.naturalnusantara.co.id/?mod=artikel&act=view&id=98

Universitas Udayana.(2013) “E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika”Vol2,No,2 april

2013 http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAT/issue/view/794 (diakses tanggal 21 mei

2013)

Basukriadi, adi. 2010.Pengendalian Hayati. http://staff.blog.ui.ac.id/devita/.

Sumber Buku :

Jumar. 1997. Entimologi Pertanian. Rineka Cipta. Jakarta.

Pracaya. 2002. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.

Susnihati, nenet. 2005. Buku ajar Ilmu Hama Tumbuhan. Universitas Padjajaran.

Bandung.

Arifin, M. dan D. Koswanudin. 2010. Alternatif teknologi pengendalian ulat

grayak pada tanaman dengan berbagai jenis insektisida biorasional,

pp.419-434.Bogor, 24 Juni 2010

Page 24: Laporan Daslintan Gejala Dan Tanda Dari Serangan Hama Penyakit Tanaman

LAMPIRAN