Pembuatan Media MCA Agar 1. Tujuan: Mahasiswadapat membuat media MCA sebagai media pertumbuhan terhadap kuman-kuman golongan Enterobacteriaceae. 2. Metode : Pelarutan media dan disterilisasi dengan autoclave 3. Prinsip : Ditimbang, dilarutkan, dan disterilisasi 4. Dasar Teori : Media merupakan campuran bahan – bahan tertentu dengan aquadest steril yang dapat menumbuhkan bakteri, virus, jamur, dan parasit (binatang bersel tunggal) pada derajat keasaman dan tingkat inkubasi tertentu. Karena digunakan untuk menumbuhkan bakteri maka dalam pembuatan media haruslah steril dan sesuai dengan kondisi hidup bakteri. Media menurut sifatnya dikenal terdapat beberapa jenis yaitu media transport, media pemupuk, media selektif, media universal, dan media identifikasi. (Ankes, 2010) Mac Conkey Agar adalah medium kultur yang dirancang untuk tumbuhnya bakteri gram negative dan noda mereka untuk fermentasi laktosa. Dalam media ini Enterobacteriaceae dan bakteri 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pembuatan Media MCA Agar
1. Tujuan:
Mahasiswadapat membuat media MCA sebagai media pertumbuhan terhadap kuman-kuman
golongan Enterobacteriaceae.
2. Metode :
Pelarutan media dan disterilisasi dengan autoclave
3. Prinsip :
Ditimbang, dilarutkan, dan disterilisasi
4. Dasar Teori :
Media merupakan campuran bahan – bahan tertentu dengan aquadest steril yang
dapat menumbuhkan bakteri, virus, jamur, dan parasit (binatang bersel tunggal) pada derajat
keasaman dan tingkat inkubasi tertentu. Karena digunakan untuk menumbuhkan bakteri
maka dalam pembuatan media haruslah steril dan sesuai dengan kondisi hidup bakteri.
Media menurut sifatnya dikenal terdapat beberapa jenis yaitu media transport, media
pemupuk, media selektif, media universal, dan media identifikasi. (Ankes, 2010)
Mac Conkey Agar adalah medium kultur yang dirancang untuk tumbuhnya bakteri
gram negative dan noda mereka untuk fermentasi laktosa. Dalam media ini
Enterobacteriaceae dan bakteri gram negative dan membedakan mereka ke dalam fermentor
laktosa dan non-laktosa fermentor. Kehadiran gram empedu dan Kristal ungu akan
Pemeriksaan dan Identifikasi Salmonella spp. pada Makanan
1. Tujuan:
Untuk mengetahui apakah pada sampel makanan tercemar kuman Salmonella spp.atau
tidak
2. Metode :
Bakteri Salmonella spp.ditanam pada media pemupuk untuk menumbuhkan bakteri
kemudian diinokulasikan pada media selektif untuk mengidentifikasinya.
3. Prinsip :
Pemeriksaan dan identifikasi Salmonella spp.digunakan untuk mengetahui apakah dalam
sampel mengandung bakteri Salmonella spp.atau tidak. Bakteri terlebih dahulu ditanam
pada media penyubur SCB untuk menumbuhkan bakteri, kemudian diinokulasikan pada
media selektif MCA untuk memudahkan mengidentifikasi.
4. Dasar Teori :
Salmonella spp.adalah kuman berbentuk batang dan termasuk bakteri gram
negatif. Salmonella spp.tidak berspora, tidak memiliki kapsul, tetapi dapat bergerak aktif
menggunakan flagella peritrikh.
Salmonella spp.tumbuh dengan mudah pada media biasa dengan situasi aerob
dengan suhu optimum 36oC dan non lactose fremented. Salmonella spp.dapat tumbuh
pada pH 4,00 sampai 9,00 dengan pH optimum 6,5 sampai 7,5. Sifat Isolat kuman
Salmonella spp. gerak positif; reaksi fermentasi terhadap manitol dan sorbitol positif;
memberikan hasil negatif pada reaksi indol, laktosa.
4
Karena termasuk bakteri gram negatif batang, Salmonella spp.dapat tumbuh pada
media mac conkey agar dengan ciri –ciri koloni tidak berwarna, jernih keping, sedang,
bulat, smooth.
Selain itu bakteri Salmonella spp.juga dapat tumbuh pada media selektif SS agar
(Salmonella Shigella Agar) dengan ciri – ciri koloni tidak berwarna, kecil – kecil, keping,
smooth dan bulat. pada agar Wilson Blair koloni kuman berwarna hitam berkilat logam
akibat pembentukan H2S.
Susunan antigen bakteri golongan Salmonella terdiri dari O antigen (terdapat pada tubuh
bakteri) dan H antigen yang terdapat pada flagella bakteri. H antigen sendiri terdiri dari
antigen fase 1 dan fase 2. Tiap tiap spesies mempunyai susunan antigen yang berbeda.
Salmonella adalah bakteri yang menyebabkan salah satu penyakit enterik yang
paling umum penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella disebut salmonelosis.
Penyakit ini Ditularkan melalui makanan dan dan minuman yang terkontaminasi atau
karena kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi (Foodborne
disease).Dosis infektif bakteri Salmonella spp.terhadap manusia yaitu105 – 108
Salmonella. Infeksinya menimbulkan peradangan pada saluran pencernaan sampai
rusaknya dinding usus yang mengakibatkan diare sehingga sari makanan yang masuk
dalam tubuh tidak dapat terserap dengan baik dan menyebabkan penderita lemah dan
kurus. Racun Salmonella menyebabkan kerusakan otak dan organ reproduksi wanita
sehingga dapat mengalami keguguran.
5. Alat dan Bahan :
Alat :
Inkubator
Ose
Pipet ukur
Bola hisap
Lampu spiritus
Bahan :
5
Media SCB (Selenite Cystin Broth)
Media Mac Conkey Agar
Sampel : Sampel makanan telur dan sumping
6. Cara Kerja :
A. Penanaman Pada media penyubur
1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Diambil satu ose sampel feses kemudian diinokulasikan pada media pemupuk
SCB lalu dihomogenkan
3. Diinkubasikan pada suhu 37oC selama 24 jam
B. Penanaman pada media selektif
1. Diambil sejumlah bahan sebanyak satu sampai dua ose dari media SCB yang
sudah diinkubasikan
2. Diinokulasikan secara zig zag pada media Mac Conkey Agar
3. Diinkubasikan pada suhu 37oC selama 24 jam
4. Diamati pertumbuhan koloni pada media
7. Hasil Pengamatan :
Koloni yang terbentuk pada media Mac Conkey Agar :
- Sampel telur ditemukan koloni kecil, smooth, rose
- Sampel sumping ditemukan koloni merah, rose, berjejer
8. Pembahasan :
Pada praktikum kali ini menggunakan sampel telur dan sumping. Sampel
diinokulasikan pada media pemupuk SCB untuk menumbuhkan dan menyuburkan
bakteri sehingga mudah ditumbuhkan pada media selektif. Setelah diinkubasikan dengan
media SCB pada suhu 37oC selama 24 jam diambil sebanyak satu sampai dua ose untuk
diinokulasikan pada media selektif Mac Conkey Agar.
6
Sampel diinokulasikan secara zig zag bertujuan untuk memperoleh penyebaran
koloni yang merata dari yang paling padat sampai koloni jarang – jarang untuk
memperoleh single koloni yang lebih mudah diamati. Pada media Mac Conkey Agar
yang apabila membentuk koloni dengan ciri-ciri : berwarna rose, kecil-sedang, smooth,
jernih, keeping.
Pada praktikum kali ini, menggunakan media Mac Conkey Agar. Pada sampel telur
ditemukan koloni kecil, smooth, rose. Pada sampel sumping ditemukan koloni merah,
rose, berjejer
Dengan melihat ciri – ciri koloni yang tumbuh pada kedua sampel, sampel telur
tumbuh koloni yang putih sehingga kemungkinan bukan merupakan bakteri salmonella
sp. Sedangkan pada sampel sumping kemungkinan terdapat bakteri Salmonella spp
karena mirip dengan ketentuan pada media MCA. Dan sampel sumping itu tidak
memenihi persyaratan yang telah ditentukan karena telah tercemar oleh bakteri
Salmonella spp.
9. Kesimpulan :
Dari ciri-ciri koloni yang tumbuh pada media MCA hanya sampel sumping yang positif
mengandung bakteri salmonella spp. Sedangkan pada sampel telur tidak terdapat adanya
bakteri
tersebut
Daftar Pustaka :
Soemarno. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. 2000. Akademi Analis Kesehatan
Yogyakarta. Yogyakarta
Id.wikipedia.org/wiki/salmonella
7
Pembuatan Media SCB,SSA,TSA
I. Tujuan Mengetahui cara pembuatan media SCB,SSA,TSA Media SSA digunakan sebagai media pertumbuhan kuman salmolella dan shigella Media TSA digunakan untuk pertumbuhan yang sifatnya umum (aerob/anaerob)
II. Metode Metode yang digunakan pada pratikum ini adalah metode pelarutan dan sterilisasi
dengan autolave
III. PrinsipDitimbang, dilarutkan, dan disterilisasi
IV. Dasar Teori
Media selektif (selective medium) /media penghambat adalah media yang
ditambah zat kimia tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba
lain sehingga dapat mengisolasi mikroba tertentu, misalnya media yang mengandung
kristal violet pada kadar tertentu, dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa
mempengaruhi bakteri gram negatif. Media ini selain mengandung nutrisi juga ditambah
suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan
merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan.
Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta
lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme,
dan pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai
sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen serta unsur – unsur sekelumit
(trace element). Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahkan faktor pertumbuhan
berupa asam amino, vitamin atau nukleotida (Waluyo, 2004).
Media terbagi menjadi 2 golongan besar (Waluyo, 2004):
1. Media Hidup
8
Media hidup pada umumnya dipakai dalam Laboratorium Virologi untuk pembiakan
berbagai virus, sedangkan dalam Laboratorium Bakteriologi hanya beberapa kuman
tertentu saja, dan terutama pada hewan percobaan. Contoh media hidup adalah: hewan
percobaan (termasuk manusia), telur berembrio, biakan jaringan, dan sel – sel biakan
bakteri tertentu untuk penelitian bakteriofage (bakteri yang terinfeksi oleh virus).
2. Media Mati
Media mati terbagi menjadi beberapa macam, yakni:
a. Media padat
Media padat diperoleh dengan cara menambahkan agar – agar. Agar berasal dari
ganggang/alga yang berfungsi sebagai bahan pemadat. Alga digunakan karena bahan ini
tidak diuraikan oleh mikroorganisme, dan dapat membeku pada suhu di atas 45°C. Media
padat terbagi menjadimedia agar miring, dan agar deep.
b. Media Setengah Padat
Media setengah padat dibuat dengan bahan sama dengan media padat, akan tetapi yang
berbeda adalah komposisi agarnya. Media ini digunakan untuk melihat gerak kuman
secara mikroskopik.
c. Media Cair
Media cair sering digunakan untuk mempelajari sifat faali dan genetika mikroorganisme.
Harganya cukup mahal karena senyawa organik dan anorganik yang ditambahkan harus
murni. Contoh media cair: ciran Hanks, Locke, Thyrode, Eagle.
Selenite cystine Broth digunakan sebagai pengayaan cair untuk isolasi Salmonella dari
makanan, produk susu dan bahan sanitasi lainnya.
Salmonella Shigella (SS) agar merupakan media agar diferensial yang digunakan untuk
mengisolasi Enterobacteriaceae patogen, khususnya Salmonella spp. dan Shigella spp.
dari makanan, alat-alat kesehatan lain, dan bahan percobaan klinik. Aksi penghambatan
pada bakteri koliform dan gram-positif dilakukan oleh campuran garam bile dan brilliant
green pada medium. Sodium sitrat menghambat bakteri gram-positif. Neutral red
merupakan pH indikator bagi bakteri yang memfermentasi laktosa akan menghasilkan
9
koloni berwarna merah jambu. Beberapa Salmonella and Proteus spp. menghasilkan
bulatan hitam (presipitat ferri sulfat) di tengah koloni sebagai hasil produksi gas H2S.
Morfologi khas kolonial pada Salmonella Shigella Agar adalah : E.coli pertumbuhan,
merah muda atau merah, Enterobacter / Klebsiella Sedikit, pertumbuhan, pink
Proteus tak berwarna, biasanya dengan pusat hitam, Salmonella tak berwarna, biasanya
dengan pusat hitam, Shigella berwarna, Pseudomonas beraturan, sedikit pertumbuhan,
Salmonella typhi: tak berwarna koloni, pusat hitam.
V. Alat dan BahanAlat yang digunakan :
Neraca Erlenmeyer Gelas ukur Petri dish Beaker glass Aluminium foil Benang pulung Autoclave Batang pengaduk Pemanas Kapas berlemak
Bahan yang digunakan : Bubuk SCB Bubuk SSA Bubuk TSA Aquadest
VI. Cara Kerja1. Pembuatan Selanite cystine broth (SCB)
Bubuk SCB ditimbang sebanyak 4,75 gram dengan menggunakan neraca analitik, kemuadian dilarutkan dalam 250 ml aquadest
Dipanaskan sampai larut dengan sempurna, pH akhir 7,0 – 7,2 Jika tidak segera digunakan, dibungkus dengan aluminium foil dan
disempan dalam lemari es
2. Pembuatan Salmonella Shigella agar (SSA)
10
Bubuk SSA ditimbang sebanyak 15,75 gram dengan menggunakan neraca analitik, kemuadian dilarutkan dalam 250 ml aquadest
Dipanaskan sampai larut dengan sempurna Disterilisasi dengan autoclave Disiapkan petridish steril Media yang telah steril dituang ke dalam petri dish dalam keadaan panas Dibiarkan sampai beku, disimpan dalam lemari es
3. Pembuatan Trypticaser Soy agar ( TSA)
Bubuk TSA ditimbang sebanyak 10 gram dengan menggunakan neraca analitik, kemuadian dilarutkan dalam 250 ml aquadest
Dipanaskan sampai larut dengan sempurna, pH 7,3 Disterilisasi dengan autoclave Disiapkan petridish steril Media yang telah steril dituang ke dalam petri dish dalam keadaan panas Dibiarkan sampai beku, disimpan dalam lemari es
VII. Data Hasil Pengamatan
TS agar berwarna kuning
SS agar berwarna merah
SCB berwarna putih kekuningan
VIII. Pembahasan
Media merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (nutrient) yang
dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Persyaratan yang harus dipenuhi agar mikroba
dapat tumbuh dengan baik pada suatu media antara lain :
Harus mengandung semua nurtisi yang mudah digunakan oleh mikroba
Harus mempunyai tekanan osmose, tekanan permukaan, dan pH yang
sesuai
Tidak mengandung zat-zat penghambat
Harus steril
Media juga terdapat zat hara yang digunakan oleh mikroogranisme untuk pertumbuhan,
sintesis sel, keperluan energy dalam metabolism, dan untuk pergerakan.
Pada pratikum ini, dilakukan pembuatan media SCB, SSA, dan TSA dimana
tujuan dari pembuatan media-media ini adalah digunakan untuk pemeriksaan
11
salmonella. Selanite cystine broth (SCB) yang telah dipanaskan berwarna putih
kekuningan. Selanite cystine broth (SCB) merupakan media penyubur, dimana media ini
digunakan untuk memperbanyak bakteri menjadi lebih banyak. Selanite cystine broth
(SCB) adalah media yang bersifat khusus untuk mengisolasi salmonella dari makanan.
Salmonella Shigella agar (SSA) yang setelah dilakukan sterilisasi dengan autoclave
media ini berwarna merah. Salmonella Shigella agar (SSA) merupakan media yang
selektif karena digunakan untuk mengisolasi Enterobakteriaeceae pathogen, khususnya
salmonella sp. dan shigella sp. dari makanan, alat-alat kesehatan dan bahan percobaan
klinik. Media ini dapat menghambat bakteri gram positif karena didalamnya terdapat
sodium sitrat. Trypticaser Soy agar (TSA) yang telah dilakukan sterilisasi berwarna
kuning. Trypticaser Soy agar (TSA) merupakan media umum yang dapat ditumbuhi
hampir semua jenis bakteri. Media ini berisi enzimatik mencerna kasein dan kedelai
makanan yang menyediakan asam amini dan zat nitrogen lainnya sehingga media ini
bergizi untuk berbagai miroorganisme. Media ini juga mengandung natrium klorida
dimana fungsinya untuk mempertahankan keseimbangan osmotic dan fosfat dopotassium
dimana bertindak sebagai buffer untuk mempertahankan pH.
IX. Kesimpulan
SCB merupakan media penyubur yang bersifat khusus isolasi salmonella, SSagar
merupakan media selektif pertumbuhan salmonella dan shigella sedangkan TS agar
merupakan media umum untuk pertumbuhan yang bersifat umum baik aerb maupun
anaerob
X. Daftar Pustaka
Anonim. 2009. Media Selektif. http://ankes09.blogspot.com/2010/01/media-selektif.html (4 Juni 2011)