LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II
Kimia A dan Kimia B 2013
I. JUDUL PERCOBAAN: AluminiumII. HARI/TANGGAL PERCOBAAN: Selasa/
7 april 2015 (13.00 WIB)III. SELESAI PERCOBAAN:Selasa/ 7 april 2015
(13.00 WIB)IV. TUJUAN PERCOBAAN:Pada percobaan ini bertujuan :
A. Mengetahui sifat-sifat aluminium dan senyawanyaV. TINJAUAN
PUSTAKA:
Alumunium diturunkan dari kata alun yang menunjuk pada senyawa
garam rangkapKAI(SO4)2.12H2O.kata ini berasal dari bahasa lain
alumen yang artinya garam pahit. OlehHumphry Davy, logam dari garam
rangkap ini diusulkan dengan nama aluminum dankemudian berubah
menjadi alumunium. Nama nama inipun segera segera
termodifikasimenjadi alumunium yang menjadi popular di seluruh
dunia kecuali Amerika Utara dimanaAmerican Chemical Society
(Himpunan Masyarakat Kimia Amerika) pada tahun 1925memutuskan tetap
menggunakan istilah aluminum dalam publikasinya.
Logam aluminum melarut dalam asam mineral, kecuali asam nitrat
pekat, dan dalam larutan hidroksida akan menghasilkan gas hydrogen.
Aluminum membentuk senyawa dengan alkali sebagian besar non logam
dan menunjukkan sifat non logam dan menunjukkan sifatkimia yang
beragam, tetapi tidak seperti boron,tidak ditemukan hidrida kluster
aluminum.
Aluminium merupakan logam berwarna putih keperakan dengan
kerapatan yang rendah. Mempunyai massa jenis 2,7 gr cm 3.
Sifat-sifat yang dimilki aluminium antara lain :
1. Ringan, tahan korosi dan tidak beracun maka banyak digunakan
untuk alat rumah tangga seperti panci, wajan dan lain-lain.
2. Reflektif, dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai
pembungkus makanan, obat, dan rokok.
3. Daya hantar listrik dua kali lebih besar dari Cu maka Al
digunakan sebagai kabel tiang listrik.
4. Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuat
sepertiDuralium(campuran Al, Cu, mg) untuk pembuatan badan
peswat.
5. Al sebagai zat reduktor untuk oksida MnO2dan Cr2O3.
Untuk menaikkan terhadap korosi, logam Al dianodasi, artimya
produk logam Alsengaja dilapisi dengan Al2O3secara elektrolisis. Al
yang dianodasi ini mempunyai ketebalanlapisan ~0,01 mm dan lapisan
oksida setebal ini mampu menyerap warna/zat warna sehinggapermukaan
logam dapat diwarnai. Padaproses anodasi inilogam Al
dipasangsebagai anode,karbon/grafit sebagai katode dan
dipakaielektrolit larutan asam sulfat.
Persamaan reaksinya yaitu:
Pada anode terjadi oksidasi Al:
2Al (s) + 6H2O(l) (Al2O3(s) + 6H3O+ + 6e
(reaksi ini tidak berlanjut manakala anode Al telahterlapis rata
oleh Al2O3)
Pada Katoda (reduksi):
6H2O+ + 6e ( 6H2O(l) + H2(g) Sifat Kimiawi
AluminiumSerbuk aluminium terbakar dalam api menghasilkan debu
awan aluminium oksidamenurut persamaan reaksi:
4Al(s) + 3O2(g) ( 2Al2O3(s)
Logam aluminium bersifat amfoterik, bereaksi dengan asam kuat
membebaskan gas hydrogen,sedangkan dengan basa kuat membentuk
aluminat menurut persamaan reaksi:2Al (s) + 6H3O+(l) (2Al3+(s) +
6H2O + 3H2(g)
2Al (s) + 2OH- + 6H2O(l) (2[Al(OH)4]-(s) + 3H2(g)
Dalam air, ion aluminium terdapat sebagai ion heksa akua
aluminium (III),[Al(H2O)6]3+, tetapi mengalami reaksi hidrolisis
secara bertahap hingga menjadi iontetraakuadihidroksoaluminium(III)
menurut persamaan reaksi:[Al(H2O)6]3+ (aq) + H2O(l)
[Al(H2O)5(OH)2]+ (aq) + H3O+(aq)
[Al(H2O)5(OH)2]+ (aq) + H2O(l) ( [Al(H2O)4(OH)2]+ (aq) +
H3O+(aq)
Jadi, larutan garam aluminium bersifat asam dengan tetapan
ionisasi asam hampir sama denganasam asetat. Campuran dalam
antipespiran (antipeluh) yang biasa disebut aluminium hidratterdiri
atas garam-garam klorinida darikedua ion kompleks hidrokso
tersebut. In aluminiumdalam kedua senyawa inilah yang berperan
mengkerutkan pori-pori permukaan kulit.
Penambahan ion hidroksida pada ion aluminum menghasilkan endapan
gelatinaluminium hidroksida pada awalnya, kemudian larut lagi dalam
hidroksida berlebihanmembentuk ion aluminat.
Alumunium memiliki sifak fisika sebagai berikut
:NOSifatNilai
1Jari-jari atom
2Volume atom10 cm/gr.atm
3Density (660oC)2,368 gr/cm3
4Density ( 20oC)2,6989 gr/cm3
5Potensial elektroda (25oC)-1,67 volt
6Kapasitas panas (25oC)5,38 cal/moloC
7Panas pembakaran399 cal/gr mol
8Tensile strength700 Mpa
9Kekerasan brinnel12-16 skala mehs
10Hantaran panas (25oC)0,49 cal/detoC
11Valensi3
12Kekentalan (700oC)0,0127 poise
13Panas peleburan94,6 cal/gr
14Panas uap200 cal/gr
15Massa atom26,98
16Titik lebur660oC
17Titik didih2452oC
18Tegangan permukaan900 dyne/cm
19Tegangan tarik4,76 kg/mm
Oksida, Hidroksida, dan Garam Al
Unsur Al sangat reaktif, mempunyai satu macam tingkat oksidasi
yaitu +3, sehinggahanya ada satu macam senyawa oksidanya yaitu
Al2O3danhidroksidanya Al(OH)3yangberwarna putih dan bersifat sukar
larut dalam air.Oleh karena itu jika ke dalamlarutan garam
Alditambah basa maka akan diperoleh endapan putih gelatin.
Ion Al3+relative sangat kecil, namun muatan ion tinggi (+3) dan
densitas muatannyajuga,dalamlarutan airion
inimampumengakomodasienam molekulnetral
H2O(yangbersifatpolardengankutubnegatifatomOmengarahpadaionlogam),hasilnyayaituionkompleks
[Al(H2O)6]3+yang membentuk octahedron
Gugus OH yang terikat pada endapan alumunium hidroksida bukan
bearsal daripenambahanbasamelainkandarimolekulH2O dalam[Al(H2O)6]3+
yang terionisasi menghasilkan asam (H3O+). Tentu saja ionisasi
menjadi semakin kuat, artinyakeseimbang bergeser kekananjikake
dalamnyadi tambahkanbasayang menetralkanataubereaksi dengan ion
asam H3O+hasil. Dengan demikian jumlah molekul H2O dalam ion
kompleks yang terionisasi semakin bertambah dan akhirnya terbentuk
endapan putih Al(OH)3 atau sebagaisenyawa
triakuatrihidroksoalumunium(III).Larutan Sulfida atau karbonat juga
mampu mengendakan alumunium hidroksida,karena larutan tersebut
memberikan knsentrasi OH-yang cukup tinggi sebagai hidrolisis.
OksidaAl dapat diperoleh dari pemanasan hidroksidanya. Pemanasan di
atas 850 C menghasilkanoksida yang larut dalam asam maupun basa,
tetapi oksida yang diperoleh dari pemanasan dibawah600 C larut
dalam asam maupun basa, atau bersifat amfoterik. Hidroksida
alumuniumjuga bersifat amfoterik
Penggunaan Aluminium
Aluminium ditemukan terutama sebagai bijih bauksit dan memiliki
ketahanan terhadap oksidasi, kuat, serta ringan.
Aluminium digunakan di banyak industri untuk membuat jutaan
produk dan sangat penting bagi perekonomian dunia.
Komponen struktur yang terbuat dari aluminium sangat penting
bagi industri kedirgantaraan dan industri lain dimana diperlukan
logam dengan bobot ringan, serta memiliki daya tahan dan
kekuatan.
Penggunaan aluminium melebihi logam lainnya kecuali besi.
Aluminium murni dengan mudah membentuk paduan dengan banyak unsur
seperti tembaga, seng, magnesium, mangan, dan silikon.
Hampir semua cermin modern dibuat menggunakan lapisan reflektif
tipis aluminium pada permukaan belakangnya. Cermin teleskop juga
dilapisi dengan lapisan tipis aluminium.
Aplikasi lain unsur ini adalah sebagai konduktor transmisi
listrik dan kemasan (kaleng, foil, dll).
Perkembangan terbaru dalam teknologi aluminium adalah produksi
busa aluminium dengan menambahkan senyawa khusus ke aluminium cair
sehingga melepaskan gas hidrogen.
Aluminium cair harus dikentalkan terlebih dahulu dengan
menambahkan oksida aluminium atau serat silikon karbida.
Hasilnya adalah busa padat aluminium yang digunakan dalam
terowongan lalu lintas dan pesawat ruang angkasa.
Efek Kesehatan AluminiumAluminium adalah salah satu logam yang
paling banyak digunakan dan juga merupakan salah satu senyawa yang
berlimpah di kerak bumi.
Karena fakta ini, aluminium umumnya dikenal sebagai senyawa yang
tidak memiliki efek merugikan.
Tapi tetap saja, paparan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan
masalah kesehatan.
Asupan aluminium dalam bentuk senyawanya seperti aluminium
klorin bisa memicu bahaya kesehatan.
Paparam aluminium dapat terjadi melalui makanan, melalui
pernapasan, dan kontak dengan kulit.
Eksposur jangka panjang dan konsentrasi tinggi aluminium dapat
mengakibatkan efek kesehatan yang serius, seperti:
Kerusakan pada sistem saraf pusat Demensia Kehilangan memori
Kelesuan Gemetar parah
Aluminium menjadi faktor resiko di lingkungan kerja tertentu,
seperti pertambangan, di mana dapat ditemukan terlarut dalam
air.
Orang-orang yang bekerja di pabrik yang melibatkan aluminium
bisa mengalami masalah paru-paru ketika menghirup debu
aluminium.
Aluminium juga menyebabkan masalah bagi pasien ginjal ketika
memasuki tubuh selama proses cuci darah.
VI. CARA KERJA:
A. Cara Kerja Percobaan 1
B. Cara KerjaPercobaan 2
C. Cara KerjaPercobaan 3D. Cara KerjaPercobaan 4
E. VII. HASIL PENGAMATAN:A. Tabel Pengamatan Percobaan 1
No.PengamatanPraktikumReaksiTeoriKesimpulan
SebelumSesudah
1a. NaOH = Larutan tak berwarna b. Lempeng Al = berwarna
abu-abuc. HgCl2 = larutan tak berwarna
a. NaOH + lempeng Al= timbul gelembung gas larutan tak
berwarnab. + air = lempeng berwarna abu-abuc. Dibersihkan dengan
kapas yang dibasahi HgCl2 = lempeng berwarna abu-abu mengkilat
a. 2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O ( 2Na[Al(OH)4](aq) + 3H2(g)
logam Al bersifat reaktifPercobaan ini menyimpulkan bahwa logam
Al bersifat reaktif saat direaksikan dengan Hg akan membentuk
amalgam
2a. NaOH = Larutan tak berwarnab. Na2CO3 = Larutan tak
berwarnac. HCl = larutan tak berwarnad. Lempeng Al = berwarna
abu-abua. NaOH + Al = larutan tak berwarna timbul gelembung (++)b.
Na2CO3 Dipanaskan larutan tak berwarna timbul gelembung (+)c. HCl +
Al = larutan tak berwarna tidak timbul gelembung
a. Tabung 1
2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O ( 2Na[Al(OH)4](aq) + 3H2(g)
Tabung 2
4Al(s) + 2NaCO3(aq) + 3O2(g) ( 2NaAlCO3(aq) + H2(g)Tabung 3
3Al(s) + 6HCl(aq) ( AlCl3(aq) +3H2(g)
Kereaktifan aluminium dalam basa > asampanas >garam
sehingga dapat dikatakan pula aluminium lebih cenderung larut dalam
larutan basa dari pada dalam larutan asamPercobaan ini menyimpulkan
bahwa logam Al dapat bereaksi dengan asam, basa dan garam dengan
urutan NaOH > Na2CO3 > HCl
3
Al2(SO4)3 = Larutan tak berwarna
Lakmus merah= merah
Lakmus biru= biru
Al2(SO4)3 + lakmus biru menjadi merah. Merah tetap merah
Al2(SO4)3 bersifat asamAl2(SO4)3 bersifat asam dengan ditandai
warna kertas lakmus merah menjadi biru, merah tetap merah.
4
a. NaOH = Larutan tak berwrna
b. HCl = larutan tak berwarna
c. Larutan no 3 = larutan tak berwarna a. Larutan no. 3 + NaOH
30 tetes = keruh kemudian endapan larut
b. (+) HCl 20 tetes = larutan keruh
a. Al2(SO4)3(aq) + 6NaOH(aq) ( 2Al(OH)2(s) + 2Na2SO4(aq)
b. Al(OH)3(aq) + NaOH(aq) ( Na[Al(OH)4](aq)c. Na[Al(OH)4](aq) +
HCl(aq) ( Al(OH)3(s) + 3H2O(l) + NaCl (aq)d. Al(OH)3(s) + 3HCl(aq)
( AlCl3(aq) + 3H2O(l) Al bersifat amfoter dapat bereaksi dengan
asam dan basa
Al bersifat amfoter dapat bereaksi dengan asam dan basa
5a. (NH4)2S = Larutan tak berwarna
b. Larutan no 3 = larutan tak berwarna
a. Larutan no 3 + (NH4)2S = Terbentuk endapan putih
b. Disaring
Fitrat = larutan tak berwarna
Residu = endapan berwarna putih
a. Al2(SO4)3(aq) + 3(NH4)2S(aq) ( 2Al(OH)3(s) + 3H2S(aq) +
3(NH4)2SO4(aq)Al dapat membentuk senyawa kompleks, yakni
Na[Al(OH)4] saat direaksikan dengan NaOH.Hal ini menunjukkan
Senyawa alumunium dalam senyawa bersifat amfoter.
Alumunium dalam senyawa bersifat amfoter karena dapat membentuk
senyawa kompleks
VIII. PEMBAHASAN: A. Analisis DataPada percobaan pertama yang
bertujuan mengetahui sifat-sifat logam aluminium mula-mula
disiapkan NaOH 1M larutan tak bewarna ,dimasukkan dalam tabung
reaksi ditambahkan sepotong kecil aluminium bewarna abu-abu ,timbul
gelembung gas H2 larutan tetap tidak bewarna.lalu lempengan Al
dicuci dengan air lempeng Al tetap bewarna abu-abu ,tujuan dicuci
dengan air ini untuk membersihan atau menghilangkan NaOH yang masih
menempel pada lempeng Al agar tidak mempengaruhi reaksi.kemudian
kapas yang telah dibasahi dengan HgCl2 digosokkan ke lempeng Al
kemudian kapas yang awalnya bewarna putih kemudian kapas bewarna
abu-abu, ini menunjukkan logam Al bersifat reaktif saat direaksikan
dengan Hg akan membentuk amalgam,hal ini ditunjukkan dengan ketika
digosokkan dengan kapas yang dibasahi dengan HgCl2 kapas bewarna
abu-abu.reaksi yang sesuai :
2Al(s) + 2NaOH(aq) + H2O(l) ( 2Na[Al(OH)4](aq) +3H2(g)Pada
reaksi terlihat bahwa aluminium dapat membentuk senyawa kompleks
yaitu natrium tetra hidrokso aluminat yang jernih tak
berwarna.Kemampuan aluminium membentuk senyawa kompleks ini
disebabkan oleh muatan kation yang tinggi sehingga mampu
mengakomodasi donasi pasangan electron dari ligan.Hal ini
diasosiasikan dengan relative besarnya energy solvasi yang berarti
molekul air terikat) cukup kuat pada kation hingga tidak mungkin
dapat diabaikan sebagai senyawa kompleks. Ion-ion aluminium
membentuk garam-garam yang tak berwarna dengan anion-anion yang tak
berwarna.Kemudian digosok dengan kapas yang dibasahi HgCl2. Setelah
lempeng alumunium digosok dengan kapas yang di basahi HgCl2, kapas
menjadi berwarna keabu-abuan karena Al membentuk amalgam dengan Hg
sehingga oksida yang menempel pada aluminium menjadi tergerus.
Reaksi yang terjadi adalah :
2Al(s) + 3HgCl2(aq) ( 2AlCl3(aq) + 3Hg(aq)Pada percobaan kedua
mengetahui urutan kereaktifan logam Aluminium terhadap suatu asam,
garam dan basa.mula-mula disiapkan 3 tabung reaksi pada tabung
reaksi yang pertama dimasukkan NaOH 0,1 M larutan tak bewarna pada
tabung reaksi yang kedua diisikan dengan Na2CO3 0,1 M larutan tak
bewarna yang telah dipanaskan kan terlebih dahulu kedalam penangas
air larutan tetap tak bewarna dengan tujuan apabila dalam keadaan
dingin, maka tidak akan terlihat gelembung muncul dalam larutan.
Hal ini disebabkan karena aluminium tidak dapat langsung membentuk
ikatan dengan ion karbonat.pada tabung reaksi yang ketiga
dimasukkan HCl 0,1 M larutan tak bewarna kemudian pada ketiga
tabung dimasukkan aluminium lempengan bewarna abu-abu yang sudah
dibagi kecil. Al yang dimasukkan ketabung satu yang berisikan NaOH
timbul gelembung gas H2 (++) larutan tak bewarna ,Al yang
dimasukkan kedalam tabung reaksi kedua yang berisikan Na2CO3 timbul
gelembung gas CO2 (+) larutan tak bewarna ,pada tabung ketiga yang
berisikan HCl ditambahkan dengan Al tidak timbul gelembung gas
larutan tak bewarna. Dari percobaan ini dapat dilihat bahwa
kelarutan / kereaktifan aluminium dalam NaOH > Na2CO3panas
>HCl sehingga dapat dikatakan pula aluminium lebih cenderung
larut dalam larutan basa dari pada dalam larutan asam hal ini
sesuai dengan persamaan:Tabung 1 : 2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O(l) (
2NaAl(OH)4(aq) + 3H2(g)Tabung 2: 4Al(s) + 2Na2CO3(aq) + 3O2(g)
(2NaAlO3(aq) + CO2(g)Tabung 3 : 3Al(s) + 6HCl(aq)(AlCl3(aq) + 3
H2(g)
Pada percobaan ketiga yang bertujuan mengetahui sifat dari
aluminium mula-mula larutan Al2(SO4)3 0,1 larutan tak bewarna
dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian diuji dengan kertas
lakmus,lakmus biru menjadi merah dan lakmus merah tetap merah. Hal
ini menunjukkan Al2(SO4)3 bersifat asam dengan ditandai warna
lakmus merah tetap merah dan lakmus biru menjadi merah .
Pada percobaan Keempat yang bertujuan mengetahui sifat dari
aluminium mula mula larutan dari percobaan nomor 3 larutan tak
bewarna diambil dimasukkan tabung reaksi ditambahkan larutan NaOH
0,1 M larutan tak bewarna tetes demi tetes kemudian larutan keruh
atau terbentuk endapan Al(OH)3 persamaan reaksi yang sesuai
Al2(SO4)3(aq) + 6 NaOH(aq) ( 2 Al(OH)3(s) + 3 Na2SO4(aq) setelah
ditambahkan NaOH sebanyak 30 tetes endapan larut kembali hal ini
sesuai dengan persamaan berikut :
Al(OH)3(s) + NaOH(aq) ( Na[Al(OH)4](aq) kemudian ditambahkan HCl
0,1 M larutan tak bewarna mulanya terbentuk endapan setelah
ditambahkan HCl 0,1 M berlebih larutan tak bewarna sebanyak 20
tetes endapan larut kembali .Hal ini sesuai dengan persamaan
berikut :Na[Al(OH)4](aq) + HCl(aq)( Al(OH)3(s) + NaCl(aq) + H2O
(l)Al(OH)3(s) + HCl(aq) ( AlCl3(aq) + 3H2O(l)Hal ini menunjukkan Al
bersifat amfoter dapat bereaksi dengan asam dan basa.Pada percobaan
Kelima yang bertujuan mengetahui sifat dari aluminium mula mula
larutan dari percobaan nomor 3 larutan tak bewarna dimasukkan
kedalam tabung reaksi ditambahkan dengan 70 tetes (NH4)2S larutan
tak bewarna terbentuk endapan ( hablur) bewarna putih endapan yang
terbentuk karena (NH4)2S bersifat mengurangi kelarutan kemudian
disaring menggunakan kertas saring terbentuk filtrat larutan tak
bewarna dan residu endapan bewarna putih ,kemudian endapan dicuci
dengan air panas tak bewarna hablur atau endapan mudah diambil dan
semakin banyak ,endapan diambil dimasukkan kedalam tabung reaksi
,ditambahkan air tak bewarna larutan keruh ,ditambahkan NaOH
larutan tak bewarna sebanyak 20 tetes endapan larut ,larutan tak
bewarna.
Al(OH)3(s) + NaOH(aq) ( Na[Al(OH)4](aq)Berdasarkan reaksi di
atas, dapat membentuk senyawa kompleks, yakni Na[Al(OH)4] saat
direaksikan dengan NaOH.Hal ini menunjukkan Senyawa alumunium dalam
senyawa bersifat amfoter.B. Diskusi
IX. KESIMPULAN:
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan:a.
Kereaktifan aluminium lebih besar terhadap basa dibandingkan
terhadap gram dan asam dengan urutan kereaktifan aluminium basa
> garam > asamb. Senyawa aluminium dapat bereaksi dengan asam
dan basa dengan membentuk gas H2c. Aluminium dapat membentuk
senyawa kompleksd. Senyawa aluminium dapat bereaksi dengan garam
dengan membentuk gas CO2e. Al2(SO4)3 bersifat asamf. Aluminium
bersifat amfoterX. JAWABAN PERTANYAAN:
1. Terangkan sifat amfoter aluminium berdasarkan percobaan yang
anda lakukan !Jawab :
Aluminium hidroksida merupakan zat amfoter dimana mampu
melangsungkan reaksi netralisasi baik dengan asam atau dengan
basa(lebih tepatnya, baik dengan ion hidrogen maupun ion
hidroksil). Misalnya dalam percobaan kami [Al2(SO4)3] bereaksi
dengan basa kuat yaitu NaOH,pada tetesaan 1 terbentuk endapan putih
Al(OH)3menurut reaksi:
XI. Setelah penambahan NaOH tetes demi tetes terus berlanjut
hingga endapan putih larut kembali, ditunjukkan dengan persamaan
reaksi:
XII. Hal ini menunjukkan bahwa aluminium dalam senyawanya yaitu
Al(OH)3 melangsungkan reaksi netralisasi dan menunjukkan sifat
asamnya,.Kemudian larutan ini ditambah dengan HCl 0,1 M. Penambahan
1 tetes menyebabkan terbentuk kembali endapan putih gelatin
[Al(OH)3]:
XIII. penambahan HCldilanjutkan hingga endapan yang
terbentuklarut kembali, penambahan HCldilanjutkan dan tidak terjadi
lagiperubahan.
XIV. Hal ini menunjukkan bahwa aluminium dalam senyawanya yaitu
Al(OH)3 melangsungkan reaksi netralisasi dan menunjukkan sifat
basanya. Kemampuan Al(OH)3 melakukan reaksi netralisasi atau dapat
bersifat asam atau basa bila direaksikan dengan basa kuat dan asam
kuat merupakan alasan mengapa Al(OH)3 disebut bersifat amfoter.
2. Tulislah persamaan reaksi yang terjadi pada
percobaan-percobaan diatas !Jawab :
Percobaan 1
Percobaan 2Tabung I
Tabung II
Tabung III
Percobaan 4
Percobaan 5
3. Jelaskan kegunaan aluminium !Jawab :
Beberapa penggunaan aluminium antara lain:
Sektor industri otomotif, untuk membuat bak truk dan komponen
kendaraan bermotor.
1. untuk membuat badan pesawat terbang.
2. Sektor pembangunan perumahan;untuk kusen pintu dan
jendela.
3. Sektor industri makanan ,untuk kemasan berbagai
jenisproduk.
4. Sektor lain, misal untuk kabel listrik, perabotan rumah
tangga dan barang kerajinan.
5. Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk
besi (III) oksida, digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya
untuk menyambung rel kereta api.
Beberapa senyawa Aluminium juga banyak penggunaannya, antara
lain:
1. Tawas (K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O)
Tawas mempunyai rumus kimia KSO4.Al2.(SO4)3.24H2O. Tawas
digunakan untuk menjernihkan air pada pengolahan air minum.
2. Alumina (Al2O3)
Alumina dibedakan atas alfa0allumina dan gamma-allumina.
Gamma-alumina diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 di bawah 4500C.
Gamma-alumina digunakan untuk pembuatan aluminium, untuk pasta
gigi, dan industri keramik serta industri gelas. Alfa-allumina
diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 pada suhu diatas 10000C.
Alfa-allumina terdapat sebagai korundum di alam yang digunakan
untuk amplas atau grinda. Batu mulia, seperti rubi, safir, ametis,
dan topaz merupakan alfa-allumina yang mengandung senyawa unsur
logam transisi yang memberi warna pada batu tersebut. Warna-warna
rubi antara lain:
Rubi berwarna merah karena mengandung senyawa kromium (III)
Safir berwarna biru karena mengandung senyawa besi(II),
besi(III) dan titan(IV)
Ametis berwarna violet karena mengandung senyawa kromium (III)
dan titan (IV)
Topaz berwarna kuning karena mengandung besi (III)
XI. DAFTAR PUSTAKA:Achmad, Hiskia. 2001.Kimia Unsur dan
Radiokimia.Bandung : PT Citra
Aditya Bakti
Cotton, F.A dan Geoffrey,W. 1989.Kimia Anorganik Dasar.Jakarta :
UI
Press
Sugiyarto, Kristian H. 2004.Kimia Anorganik II. Yogyakarta:
JICA.
XII. LAMPIRAN:NoFotoProsedur
1Larutan NaOH 1 M yang di masukkan dalam tabung reaksi
2Sepotong lempeng alumunium
3Pada percobaan pertama Sepotong lempeng alumunium yang
dimasukkan dalam tabung reaksi yang berisi larutan NaOH terdapat
gelembung udara pada lempeng alumunium
4Kapas yang diberi larutan HgCI2
5Lempeng alumunium diambil dari tabung reaksi kemudian digosok
dengan kapas yang sudah diberi HgCI2 yang terjadi alumunium menjadi
mengkilat
6Pada percobaan kedua terdapat tiga tabung reaksi salah satunya
berisi larutan HCI 0,1 M
7
Pada percobaan kedua terdapat tiga tabung reaksi salah satunya
berisi larutan Na2CO3 0,1 M yang dipanaskan
8Inilah pada percobaan kedua terdapat tiga tabung reaksi yaitu :
larutan NaOH 0,1 M, larutan Na2CO3 0,1 M panas, larutan HCI 0,1
M
9Pada percobaan ketiga larutan Al (SO4)3 dimasukan dalam tabung
reaksi untuk diuji lakmus
10Ini lakmus untuk menguji keasaman dalam larutan
11Pada percobaan ketiga ini lakmus berubah yang lakmus biru
menjadi merah kalau lakmus merah tetap
12Pada percobaan keempat ini memakai larutan pada percobaan
ketiga tetapi memerlukan 1 mL yang dimasukkan dalam tabung
reaksi
13Elarutan tersebut ditambahkan dengan NaOH tetes demi tetes
terjadi ada endapan dan keruh
14Kemudian ditambahkan tetes demi tetes HCl sampai endapan larut
dan tidak terjadi keruh
15Pada percobaan kelima ini masih pakai larutan pada percobaan
ketiga tetapi ditambahkan dengan larutan (NH4)2S yang terjadi ada
endapan bagian atas bagian bawah larutan takberwarna
16Kemudian disaring terjadi pemisahan antara filtrat dengan
residu. Filtra menjadi larutan tak berwarna kalau residu menjadi
residu berwarna putih
17Residu tersebut dicuci dengan air ditetesi pada tepi-tepi
kertas saring untuk mengumpaulkan residu menjadi satu
18Setelah dicuci residu tersebut diambil dimasukan pada tabung
reaksi
19Kemudian residu yang sudah masuk dalam tabung reaksi
ditambahkan dengan NaOH tetes demi tetes sampai residu tersebut
larut
NaOH 1M
Dimasukkan tabung reaksi
Dimasukkan sepotong lempeng kecil alumunium
Gas
Dicuci dengan air
Digosok
Diberi kapas di beri larutan HgCl2
Diamati
Hasil pengamatan
NaOH 0,1M
Na2CO3 0,1 M panas
HCl 0,1 M
Dimasukan tabung reaksi
Dimasukkan sepotong kecil alumunium
Hasil pengamatan
NaOH 0,1M
Na2CO3 0,1 M panas
HCl 0,1 M
Dimasukan tabung reaksi
Dimasukkan sepotong kecil alumunium
NaOH 0,1M
Na2CO3 0,1 M panas
HCl 0,1 M
Dimasukan tabung reaksi
Dimasukkan sepotong kecil alumunium
NaOH 0,1M
Na2CO3 0,1 M panas
HCl 0,1 M
Dimasukan tabung reaksi
Dimasukkan sepotong kecil alumunium
Al2 (SO4)3
Dimasikkan tabung reaksi
Diuji dengan lakmus
Hasil pengamatan
Al2(SO4)3 1 mL
Dimasukkan tabung reaksi
+ NaOH 0,1 M tetes demi tetes
Terlarut
+ tetes HCl 0,1 M
Hasil pengamatan
Al2(SO4)3 1 mL
Dimasukkan tabung reaksi
+ NaOH 0,1 M tetes demi tetes
Terlarut
+ tetes HCl 0,1 M
Al2(SO4)3 1 mL
Dimasukkan tabung reaksi
+ NaOH 0,1 M tetes demi tetes
Terlarut
+ tetes HCl 0,1 M
Al2(SO4)3 1 mL
Dimasukkan tabung reaksi
+ (NH4)S
Endapan
Dicuci dengan air
+ air
NaOH
Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri
Surabaya