LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2019 SMK-SMAK BOGOR BPSDMI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
(LAKIP)
TAHUN 2019
SMK-SMAK BOGOR
BPSDMI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
REPUBLIK INDONESIA
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor adalah unsur pelaksana yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Industri Kementerian Perindustrian, serta mempunyai tugas sebagai Unit
Pendidikan kejuruan industri mempunyai standar kriteria umum, meliputi Input, proses
yang ditunjang oleh kurikulum, sarana prasarana, organisasi dan manajemen serta
didukung oleh pendidik dan tenaga kependidikan yang dipersyaratkan sehingga
menghasilkan output yang berdaya saing tinggi. Untuk itu, seluruh kinerja Sekretariat
Jenderal didasarkan pada tujuan, Sasaran Strategis, dan target kinerja yang tertuang
dalam Rencana Strategis Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor tahun 2015-2019
serta Perjanjian Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor tahun 2019.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK Bogor
Kementerian Perindustrian ini disusun sebagai pertanggungjawaban kinerja Sekolah
Menengah Kejuruan-SMAK Bogor Kementerian Perindustrian selama tahun 2019. Hal
ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dimana pimpinan Kementerian/Lembaga
Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja
didalamnya, diminta untuk membuat laporan akuntabilitas kinerja secara berjenjang
serta berkala untuk disampaikan kepada pimpinan yang lebih tinggi.
Dalam melaksanakan tugas tugas pokok dan fungsinya khususnya dalam upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia industri, Sekolah Menengah Kejuruan -
SMAK Bogor pada tahun 2019 telah melakukan program dan kegiatan sebagaimana
yang tertuang dalam DIPA Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK Bogor Tahun 2019.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana
Kinerja Tahunan 2019 sudah dapat dicapai oleh Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK
Bogor. Hal tersebut nampak pada tingkat persentase dari pencapaian target sasaran
baik fisik maupun anggaran yang telah dijalankan selama periode tahun anggaran
berjalan.
Secara umum keseluruhan capaian kinerja Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK Bogor
tercapai dan telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi Sekolah
Menengah Kejuruan - SMAK Bogor untuk selalu meningkatkan kinerja yang lebih baik
di masa-masa mendatang. Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK Bogor akan selalu
berusaha mengembangkan secara berkelanjutan program diklat bermutu, pengelola
iii
diklat yang profesional, pelayanan diklat yang prima, widyaiswara yang kompeten, dan
mengoptimalkan pemanfaatan teknologi pembelajaran mutakhir.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................... ii
RINGKASAN EKSEKUTIF.................................................................. iii
BABI PENDAHULUAN ................................................................ 1
A. Tugas Pokok dan Fungsi......................................... 1
B. Peran Strategis........................... 2
C. Struktur Organisasi .......................................................
3
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .................... 5
A. Rencana Strategis Organisasi ............................. 5
B. Rencana Kinerja ................................................... 9
C. Dokumen Perjanjian Kinerja................................. 10
D. Rencana Anggaran............................................... 10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2019 ........................................ 15
A. Capaian Kinerja Tahun 2019............................... 15
B. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2019................... 26
BAB IV P E N U T U P ......................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................
B. Tindak Lanjut .............................................................
30
30
31
1
BAB I
P E N D A H U L U A N
A. Tugas Pokok dan Fungsi
Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) merupakan bagian yang sangat
penting untuk menentukan peran yang harus dijalankan oleh Sekolah Menengah
Kejuruan-SMAK Bogor sebagai salah satu unit pelaksana teknis di bidang pendidikan
kejuruan formal di lingkungan Kementerian Perindustrian.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 78/M-IND/PER/8/2011 tanggal
12 Agustus 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Menengah Kejuruan -
SMAK, Bab I Kedudukan, Tugas dan Fungsi, disebutkan bahwa:
Pasal 1 , (1) Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK yang selanjutnya disebut SMK
SMAK adalah unit pelaksana teknis di bidang pendidikan kejuruan
formal di lingkungan Kementerian Perindustrian yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Industri.
(2) SMK-SMAK dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah.
Pasal 2 SMK-SMAK mempunyai tugas melaksanakan pendidikan menengah kejuruan
kompetensi keahlian Kimia Analisis.
Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, SMK-
SMAK menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program pendidikan dan pengajaran;
b. Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di dalam dan di luar sekolah;
c. Pelaksanaan kerja sama pendidikan dan pengajaran;
d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga;
2
B. Peran Strategis
Dalam Konteks Pembangunan Sumber Daya Manusia Industri, Pemerintah
mengeluarkan Undang – Undang Perindustrian No. 3 tahun 2014 Tentang Perindustrian,
Pembangunan Sumber Daya Manusia Industri meliputi ;
a. Pembangunan sumber daya manusia;
b. Pemanfaatan sumber daya alam;
c. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi industry;
d. Pengembangan dan pemanfaatan kreatifitas dan inovasi; dan
e. Penyediaan sumber pembiayaan
Pembangunan sumber daya manusia industri dilakukan untuk menghasilkan sumber
daya manusia yang kompeten guna meningkatkan peran serta sumber daya manusia
indonesia di bidang industri.
Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian No. 491/M-IND/Kep/8/2016 Tanggal 24
Agustus 2016 Tentang Pedoman Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Industri
Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri, sebagaimana tertuang dalam
Program Reposisi Tahap 2 Pusdiklat Industri, SMK-SMAK Bogor berperan dalam
mewujudkan Visi Pusdiklat Industri dalam program reposisi tahap 2 yaitu menjadikan “SMK
Industri di lingkungan Kementerian Perindustrian sebagai role model pendidikan kejuruan
industri berbasis kompetensi yang menghasilkan tenaga kerja industri yang kompeten dan
berdaya saing”.
Sesuai dengan Program Reposisi, SMK-SMAK Bogor memiliki peranan penting karena
:
A. Sebagai pelopor best practice pendidikan kejuruan industri berbasis kompetensi;
B. Memiliki satu spesialisasi sebagai icon SMK Kementerian Perindustrian yang dikenal
secara luas oleh masyarakat dan Dunia Usaha dan Industri ;
C. Sebagai SMK Kementerian Perindustrian yang Elite dalam pengertian terkenal,
disegani dan dibutuhkan oleh kalangan industri;
D. Memiliki workshop dan laboratorium yang terintegrasi/terpadu;
E. Mengembangkan program keahlian sesuai kebutuhan industri;
F. Mencapai jumlah optimal siswa SMK Industri di lingkungan Kementerian Perindustrian
750-1000 Orang.
Program Reposisi Tahap 2 untuk SMK-SMAK Bogor sebagai Unit Pendidikan kejuruan
industri mempunyai standar kriteria umum, meliputi Input, Proses yang ditunjang oleh
kurikulum, sarana prasarana, organisasi dan manajemen serta didukung oleh pendidik dan
tenaga kependidikan yang dipersyaratkan sehingga menghasilkan output yang berdaya saing
tinggi.
3
C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi merupakan bagian yang tak kalah pentingnya bagi SMK-SMAK
Bogor dalam menjalankan aktivitas manajemen, baik kegiatan operasional (substantif)
maupun kegiatan yang bersifat administratif.
Susunan Organisasi SMK-SMAK Bogor disusun berdasarkan Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 78/M-IND/PER/8/2011 tanggal 12 Agustus 2011 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK. Berdasarkan Peraturan tersebut, SMK-
SMAK Bogor terdiri atas :
1) Kepala Sekolah
Memimpin pelaksanaan pendidikan dan pengajaran.
2) Sub Bagian Tata Usaha
Melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, dan rumah tangga.
3) Kelompok Jabatan Fungsional
Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Gambaran struktur organisasi SMK-SMAK Bogor selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1.
4
Wakil Manajemen Lingkungan
STRUKTUR ORGANISASI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN –
SMAK BOGOR
Waka Sarana Prasarana
Kepala Sekolah SMK – SMAK Bogor
KOMITE SEKOLAH
Guru dan Fungsional Guru
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Waka Kesiswaan Waka Kurikulum/ Kaprog Keahlian Waka HKI dan BKK Kepala
Laboratorium
Ka. Ur. Keuangan
Ka. Ur. Kepegawaian
Ka. Ur. Umum
Penyusun Program dan Pelaporan
Pengelola Layanan Publik
Pengawas Kebersihan dan
Keamanan
Pengelola Unit Produksi
Wakil Manajemen Mutu
Pengelola WMM
Pengelola WMM
Ka. Unit Produksi/Tefa
Pejabat Pegadaan Barang dan Jasa
Pejabat Penilai Kinerja Guru
Pejabat Sistem Pengendalian Instansi
Pemerintah
Pengelola Perpustakaan
Wali Kelas/Pembina Siswa
5
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS SMK-SMAK BOGOR
Sejalan dengan arah kebijakan pembangunan SDM industri, SMK-SMAK
Bogor menetapkan arah kebijakan yang menjadi fokus unit pendidikan vokasi
industri dalam periode 2015 – 2019 sebagai berikut :
1. Memelopori dan menjadi rujukan Pendidikan Vokasi Industri berbasis
Kompetensi, kriteria dan langkah pengembangan Pendidikan Vokasi Industri
berbasis Kompetensi
a. Kurikulum berbasis kompetensi mengacu kepada SKKNI bidang industry;
b. Link and Match dengan kebutuhan dunia usaha industry;
c. Menggunakan modul pembelajaran berbasis kompetensi (setiap paket
modul terdiri dari : buku kerja, buku informasi, dan buku penilaian) serta
sistem pembelajaran CBT;
d. Memiliki Teaching Factory, LSP dan TUK;
e. Menyelenggarakan sertifikasi kompetensi terhadap siswa dan lulusan;
f. Memiliki kerjasama dengan dunia usaha industri dalam rangka
penyusunan kurikulum, pemagangan industri, dan penempatan kerja
lulusan;
g. Lulusannya dapat berkiprah/bersaing secara nasional dan internasional
dengan kompetensi yang dimiliki.
2. Mengembangan Spesialisasi SMK-SMAK Bogor pada Penyiapan Tenaga Kerja
Industri dengan kompetensi keahlian analis kimia.
3. Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK Bogor sebagai Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan Industri yang Elite, harus mampu membangun persepsi dan pandangan
masyarakat bahwa pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang elite dan
menjadi pilihan utama.
Untuk menjadi SMK yang “elite” dalam pengertian SMK yang “terkenal”,
disegani dan dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia usaha industri, harus didukung
dengan adanya :
a. Tenaga Pengajar yang berkualitas, memiliki jenjang pendidikan minimal S1;
6
b. Memiliki karya-karya ilmiah (berupa penelitian terapan) yang terkenal dan
berskala internasional;
c. Siswa berprestasi dalam kejuaraan/lomba di tingkat nasional maupun
internasional sesuai dengan spesialisasi/skills yang dimiliki;
d. SMK memiliki partner dengan sekolah vokasi di LN untuk pengembangan
kompetensinya
e. SMK memiliki banyak kegiatan pertukaran siswa dan guru dengan universitas
LN.
4. Mengembangan Workshop/Laboratorium yang terintegrasi/terpadu, dengan Konsep
ruang pendidikan yang modern :
a. Flexible Concept, mengakomodasi kemudahan dalam pengaturan ulang ruangan
apabila diperlukan;
b. Multifunctional Space, berfungsi sebagai ruang belajar teori, ruang praktek
sekaligus ruang diskusi;
c. Professional Look, Desain dan tampilan ruangan modern dan professional;
d. Students take parts in preparation, Adanya keterlibatan siswa dalam persiapan
pembelajaran dan praktek.
5. Meningkatan jumlah Siswa, Jumlah Siswa SMK minimal harus memenuhi kapasitas
(daya tampung) optimal sekolah yang dinilai yang layak dari sisi APBN, dengan tetap
memperhatikan:
a. Kualitas calon siswa: rasio penerimaan minimal 1:3;
b. Kapasitas kelas 30-40 orang, untuk itu perlu dilengkapi sarana pembelajaran,
ruang kelas, workshop dan laboratorium sesuai target jumlah siswa;
c. Jumlah guru terhadap jumlah siswa memenuhi standar rasio yang disyaratkan;
d. Menjaga kualitas lulusan : “Seluruh lulusan harus terserap di Industri”.
Berdasarkan potensi dan permasalahan yang dihadapi dalam rangka pembangunan industri
nasional ke depan, Kementerian Perindustrian sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai lembaga
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Perindustrian dituntut untuk melakukan
pengaturan, pembinaan, dan pengembangan perindustrian. Untuk itu, maka disusunlah visi dan misi
Pembangunan Industri yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan, sasaran strategis, dan
pelaksanaan program dan kegiatan utama maupun kegiatan pendukung sebagaimana digambarkan
pada peta strategis Kementerian Perindustrian.
Apabila keseluruhan hal dalam peta strategis dapat terpenuhi, maka berarti Kementerian
7
Perindustrian telah mampu berperan dalam mendukung pencapaian visi, misi, sasaran, dan target
pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan pada RPJMN 2015 – 2019, serta mendukung
pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara sesuai dengan amanat UUD 1945, yaitu mewujudkan
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Adapun, Visi Pembangunan Industri tahun 2015 –
2019 adalah:
“Mewujudkan Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri
yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam”
Misi Kementerian Perindustrian
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan nyata dalam bentuk 3 (tiga) misi
sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Perindustrian sebagai berikut:
a. Pemerataan pembangunan Industri melalui pengembangan perwilayahan industri ke
luar pulau Jawa guna memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional;
b. Peningkatan populasi industri untuk memperkuat dan memperdalam struktur industri
nasional;
c. Peningkatan daya saing dan produktivitas industri untuk mewujudkan industri nasional yang
mandiri, berdaya saing, maju, dan berwawasan lingkungan.
Tujuan Kementerian Perindustrian
Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi Pembangunan Industri, Kementerian
Perindustrian menetapkan tujuan pembangunan industri usampai dengan tahun 2019 yaitu
Meningkatnya Peran Industri dalam Perekonomian Nasional. Adapun indikator kinerja
ketercapaian tujuan ini adalah:
a. Laju pertumbuhan PDB industri pengolahan non-migas;
b. Kontribusi PDB industri pengolahan non-migas terhadap PDB Nasional;
c. Penyerapan tenaga kerja di sektor industri pengolahan non-migas.
Sesuai dengan visi pembangunan nasional “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri,
dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”, maka pembangunan nasional 2015-2019
akan diarahkan untuk mencapai sasaran utama yang mencakup:
1. Sasaran Makro;
2. Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat;
3. Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan;
4. Sasaran Dimensi Pemerataan;
5. Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah;
6. Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan.
8
Sasaran-sasaran pokok pembangunan nasional yang menjadi tanggung
jawab Kementerian Perindustrian antara lain adalah yang terkait dengan Sasaran
Pembangunan Sektor Unggulan dimana pada tahun 2019 pertumbuhan sektor
industri ditargetkan mencapai 8,6 persen, kontribusi sektor industri terhadap PDB
mencapai 21,6 persen, dan penambahan jumlah industri berskala menengah dan
besar selama 5 tahun sebanyak 9.000 unit dan 20.000 industri kecil. Kementerian
Perindustrian juga berkontribusi terhadap Sasaran Pembangunan Kewilayahan dan
Antarwilayah yaitu sampai dengan tahun 2019 terbangun sebanyak 14 kawasan
industri di luar Pulau Jawa dan 22 Sentra Industri Kecil dan Menengah di seluruh
Indonesia.
Sasaran strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis SMK-SMAK Bogor untuk
periode tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut:
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
Sasaran Strategis 1:
Terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Industri yang Kompeten, dengan
indikator kinerja yaitu:
- Sumber Daya Manusia (SDM) Industri yang memiliki sertifikat kompetensi
- PERSPEKTIF PROSES INTERNAL
Sasaran Strategis 1:
Terselenggaranya pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi, dengan indikator
kinerja sasaran strategis yaitu:
- Tenaga kerja industri terampil yang kompeten
- Penguatan kelembagaan pendidikan SMK Industri berbasis kompetensi
- Terbangunnya sarana dan prasarana pendidikan SMK Industri berbasis
kompetensi
Sasaran Strategis 2:
Terselenggaranya program pengembangan SMK berbasis komptensi yang link and
match dengan industri , dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu:
- SMK berbasis komptensi yang link and match dengan industri
Sasaran Strategis 3 :
Terselenggaranya Pembangunan Infrastruktur Kompetensi Industri, dengan indikator
kinerja sasaran strategis yaitu:
- Jumlah tenaga kerja industri yang tersertifikasi
- Assesor lisensi dan assessor kompetensi yang kompeten
9
- PERSPEKTIF PEMBELAJARAN ORGANISASI
Sasaran strategi 1 :
Terwujudnya SDM Pendidikan dan pelatihan yang Berintegritas dan Kompeten,
dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu:
- Persentase Tenaga Pendidik yang tersertifikasi
Sasaran Strategis 2:
Sistem Perencanaan dan Penganggaran yang Berkualitas, dengan indikator kinerja
sasaran strategis yaitu:
- Tingkat kesesuaian rencana kegiatan dengan dokumen perencanaan.
Sasaran Strategis 3:
Sistem Tata Kelola Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) yang Transparan dan
Akuntabel, dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu:
- Tingkat penyerapan anggaran;
- Tingkat kualitas laporan keuangan
Dari seluruh Indikator Kinerja Sasaran Strategis, yang menjadi Indikator Kinerja Utama
(IKU) SMK-SMAK Bogor 2015-2019 adalah:
- Jumlah tenaga kerja industri terampil yang kompeten
- Jumlah tenaga kerja industri yang tersertifikasi
- Jumlah pegawai SMK-SMAK Bogor yang tersertifikasi
- Asesor lisensi dan asesor kompetensi
- Peningkatan Nilai Akreditasi
- Jumlah Siswa Program Dual System yang meningkat kompetensinya
- Rata-rata Nilai UN meningkat.
B. RENCANA KINERJA SMK-SMAK BOGOR TAHUN 2019
Dalam rangka mewujudkan siklus perencanaan yang teratur, serta pencapaian sasaran
pembangunan industri melalui tugas dan fungsi seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian
Perindustrian, maka setiap tahun seluruh unit kerja perlu menyusun rencana kinerja.
Rencana kinerja SMK-SMAK Bogor merupakan penjabaran dari Renstra Pusdiklat Industri
Kementerian Perindustrian dan Renstra SMK-SMAK Bogor Tahun 2015-2019. Rencana kinerja ini
juga merupakan kesepakatan tentang kinerja yang akan diwujudkan oleh SMK-SMAK Bogor pada
tahun 2019. Telah ditetapkan 2 (dua) sasaran strategis perspektif pemangku kepentingan, 2 (dua)
sasaran strategis perspektif proses bisnis internal dan 2 (dua) sasaran strategis perspektif
pembelajaran organisasi.
10
C. DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019
Berdasarkan perencanaan kinerja SMK-SMAK Bogor tahun 2019 yang telah disusun pada
tahun 2018, serta setelah dilakukan penyesuaian berdasarkan cascading Pusdiklat Industri dan
sesuai dengan pengajuan rencana anggaran dan alokasi anggaran yang ditetapkan, maka
ditetapkan kinerja yang akan dicapai SMK-SMAK Bogor pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Perjanjian Kinerja SMK-SMAK Bogor Tahun 2019
Kode
SS Sasaran Strategis (SS)
Indikator Kinerja Sasaran
Strategis (IKSS) Satuan IKSS
Target
Tahun 2019
TUJUAN
1 Meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia
Industri
Jumlah tenaga kerja industri terampil
yang kompeten yang terserap di dunia
kerja
orang 175
A. Pemangku Kepentingan
SS.1 Terwujudnya SDM Industri
yang kompeten
Jumlah tenaga kerja industri terampil
yang kompeten
orang 250
Jumlah tenaga kerja industri yang tersertifikasi
Persen 250
B. Perspektif Proses Bisnis Internal
SS.2 Pilot Project Pengembangan
SMK berbasis kompetensi
yang link and match
dengan industri
Jumlah Siswa Program Dual System
yang meningkat kompetensinya
Orang 20
Jumlah Materi Kurikulum Program
Dual System
Materi 1
SS.3 Tersedianya
Infrastruktur kompetensi
industri
Jumlah Asessor lisensi dan asessor
kompetensi
Orang 30
Jumlah pegawai SMK-SMAK Bogor
yang tersertifikasi
Orang 30
D. RENCANA ANGGARAN SMK-SMAK BOGOR TAHUN 2019
Untuk mewujudkan kinerja SMK-SMAK Bogor, tahun anggaran 2019
alokasi anggaran SMK-SMAK Bogor adalah sebesar Rp. 33.015.799.000,- (
Tiga Puluh Tiga Milyar Lima Belas Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Sembilan
Ribu Rupiah), yang sumber dananya terdiri dari rupiah murni sebesar Rp.
31.790.799.000,- (Tiga Puluh Satu Milyar Tujuh Ratus Sembilan Puluh Juta
11
Tujuh Ratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu Rupiah) dan PNBP sebesar Rp
1.225.000.000,- ( Satu Milyar Dua Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah) dan
pada tanggal 21 Oktober 2019 telah dilakukan revisi DIPA dalam rangka
pemenuhan kekurangan Belanja Pegawai sehingga Pagu bertambah menjadi
Rp 33.575.063.000,- (Tiga Puluh Tiga Milyar Lima Ratus Tujuh Puluh Lima Juta
Enam Puluh Tiga Ribu Rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
Kode Output Pagu
001 Siswa Aktif dan Lulusan Pendidikan Berbasis Kompetensi Pendidikan Kejuruan
Rp 3.050.739.000
002 Kelembagaan Pendidikan Menengah Kejuruan Industri Rp 1.353.166.000
004 Bangunan/Gedung Pendidikan Menengah Kejuruan Vokasi Industri
Rp 7.150.000.000
005 Peralatan Pendidikan Menengah Kejuruan Vokasi Industri Rp 811.680.000
007 SMK yang Link And Match dengan Industri Rp 530.000.000
951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal Rp 300.000.000
970 Layanan Dukungan Manajemen Satker Rp 572.915.000
994 Layanan Perkantoran Rp 19.806.563.000
Total Rp 33.575.063.000
Dari 8 (delapan) output tersebut, diharapkan dapat mencapai sasaran-
sasaran strategis yang telah ditetapkan. Dalam rangka mencapai sasaran
yang ditetapkan untuk tahun 2019, fokus kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan antara lain:
kode uraian jumlah
019.10.13 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri 33.575.063.000
4959 Peningkatan Kualitas Pendidikan Menengah Kejuruan Industri Berbasis Kompetensi Menuju Dual Sistem
33.575.063.000
4959.001 Siswa Aktif dan Lulusan Pendidikan Berbasis Kompetensi Pendidikan Kejuruan [Base Line]
3.050.739.000
4959.001.001 SDM yang Mengikuti Pendidikan Menengah Kejuruan Industri 3.050.739.000
051 Menyelenggarakan Pendidikan Menengah Kejuruan Industri Berbasis Kompetensi Menuju Dual Sistem
2.652.889.000
A Penyelenggaraan PPDB 86.450.000
B Penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar 584.480.000
C Penyelenggaraan Praktek Kerja Industri (Prakerin) 190.030.000
12
D Penyelenggaraan Ekstrakurikuler 56.361.000
E Penyelenggaraan Achievment Motivation Training (AMT) 192.575.000
F Penyelenggaraan Ujian 428.960.000
G Penyelenggaraan Wisuda 67.630.000
H Penyelenggaraan Sekolah Masuk Industri 15.604.000
I Penyelenggaraan Pengembangan Kurikulum 83.700.000
J Penyelenggaraan Guru Tamu 14.900.000
K Bantuan Beasiswa 128.000.000
L Penyelenggaraan Promosi Sekolah 34.550.000
M Pengadaan Bahan Praktikum dan Pendukung Pendidikan 691.849.000
N Penyelenggaraan Pengembangan Pendidikan Berbasis ICT 32.800.000
O Kunjungan Industri 45.000.000
052 Menyelenggarakan Teaching Factory 81.850.000
A Pengembangan Teaching Factory 81.850.000
053 Melaksanakan Sertifikasi Lulusan 316.000.000
A Penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi 316.000.000
4959.002 Kelembagaan Pendidikan Menengah Kejuruan Industri [Base Line]
1.353.166.000
4959.002.001 Dokumen Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi 1.102.466.000
051 Meningkatkan Akreditasi SMK 777.126.000
A SMM ISO 9001:2015 209.426.000
B SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN 49.800.000
C REAKREDITASI SEKOLAH 75.800.000
D Pelatihan dan Seminar Guru 101.200.000
E Pengembangan SDM untuk Pendidik 190.400.000
F Diklat Laboran 4.400.000
G Rintisan Gelar 36.000.000
H Pengembangan SDM Tenaga Kependidikan 102.600.000
I Magang Guru 7.500.000
054 Menyelenggarakan Kerja Sama Pendidikan dengan Lembaga Pendidikan dan Lembaga Non-Pendidikan
325.340.000
13
A Menjalin kerjasama dengan Institusi Luar Negeri 325.340.000
4959.002.002 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Bidang Industri yang Terbentuk dan Beroperasi
250.700.000
051 Membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Bidang Industri 250.700.000
A RCC dan REFRESH ASESSOR 150.550.000
B Reviu dan Pengembangan Perangkat dan Materi Uji Kompetensi 100.150.000
4959.004 Bangunan/Gedung Pendidikan Menengah Kejuruan Vokasi Industri [Output Baru - Penambahan Anggaran]
7.150.000.000
4959.004.001 Bangunan/Gedung Pendidikan Vokasi Industri 7.150.000.000
008 Gedung dan Bangunan 7.150.000.000
A Renovasi Gedung Laboratorium dan Ruang Kelas 5.550.000.000
B Renovasi Ruangan Kelas 1.600.000.000
4959.005 Peralatan Pendidikan Menengah Kejuruan Vokasi Industri [Output Baru - Penambahan Anggaran]
1.200.000.000
4959.005.001 Peralatan Pendidikan Menengah Kejuruan Vokasi Industri 1.200.000.000
007 Peralatan dan Mesin 1.200.000.000
A Peralatan Laboratorium 1.000.000.000
B Peralatan Penunjang Pendidikan 200.000.000
4959.007 SMK yang Link And Match dengan Industri [Kegiatan Baru - Perubahan Kebijakan]
530.000.000
4959.007.001 SMK yang Link And Match dengan Industri 530.000.000
051 Menyelenggarakan Program SMK yang Link And Match dengan Industri 230.000.000
A Pilot Project 230.000.000
052 Menyediakan Tenaga Pengajar Profesional (Silver Expert) untuk Pengembangan SMK
300.000.000
A Silver Expert 300.000.000
4959.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal [Output Baru - Penambahan Anggaran]
300.000.000
4959.951.001 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 300.000.000
053 Pengadaan peralatan fasilitas perkantoran 300.000.000
A Peralatan Perkantoran 300.000.000
4959.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker [Base Line]
572.915.000
4959.970.001 Dokumen Perencanaan dan Evaluasi serta Manajemen Kinerja bagi Pelaksanaan Fungsi Pendidikan
572.915.000
051 Penyusunan rencana program dan Penyusunan rencana anggaran 22.725.000
A Monitoring Kegiatan, Evaluasi dan Koordinasi Perencanaan 22.725.000
052 Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi 107.220.000
14
A Monitoring Kegiatan dan Rapat Evaluasi 107.220.000
053 Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan 273.000.000
A Dokumen Pengelolaan Anggaran 273.000.000
054 Pengelolaan kepegawaian 79.245.000
A Pengelolaan Kepegawaian 79.245.000
055 Pelayanan umum, Pelayanan rumah tangga dan perlengkapan 90.725.000
A Pelayanan umum, Palayanan rumah tangga dan perlengkapan 90.725.000
4959.994 Layanan Perkantoran [Base Line]
19.418.243.000
4959.994.001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai (bulan) 16.905.634.000
001 Gaji dan Tunjangan 16.905.634.000
A Pembayaran Gaji dan Tunjangan 16.905.634.000
4959.994.002 Terselenggaranya Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 2.512.609.000
002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 2.512.609.000
A Penambah Daya Tahan Tubuh 277.970.000
B Operasional Pimpinan 292.640.000
C Langganan Daya dan Jasa 603.240.000
D Layanan Kesehatan 32.000.000
E Penyelenggaraan Keamanan dan Kebersihan 343.000.000
F Perawatan Gedung Kantor dan Gedung Pendidikan 327.080.000
G Pemeliharaan Sarana Kantor 503.279.000
H Perawatan Kendaraan Dinas 133.400.000
.
15
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2019
A. CAPAIAN KINERJA SMK-SMAK BOGOR TAHUN 2019
Pengukuran kinerja dilakukan dengan sistematis dan berkesinambungan yang
ditujukan untuk menciptakan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna,
bersih dan bertanggung jawab. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai
keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan
strategi instansi pemerintah. Proses pengukuran kinerja ini dimaksudkan untuk menilai
pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan
dan atau kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.
Pengukuran tingkat capaian kinerja SMK-SMAK Bogor tahun 2019 dilakukan
dengan cara membandingkan antara target pencapaian kinerja yang telah ditetapkan
dalam penetapan kinerja SMK-SMAK Bogor tahun 2019 dengan realisasinya. Secara
umum dapat dikatakan bahwa kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja
Tahunan 2019 sudah dapat dicapai oleh SMK-SMAK Bogor. Hal tersebut nampak
pada tingkat persentase dari pencapaian target sasaran baik fisik maupun anggaran.
Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran.
Sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja SMK-SMAK Bogor tahun 2019,
telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran, dimana terdapat 1 (satu) sasaran strategis
perspektif pemangku kepentingan dan 2 (dua) sasaran perspektif proses internal.
Secara ringkas capaian kinerja masing-masing sasaran strategis tersebut sebagai
berikut:
A. PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
Sasaran Strategis 1: Terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Industri yang Kompeten,
dengan indikator kinerja yaitu:
- Sumber Daya Manusia (SDM) Industri yang memiliki sertifkat kompetensi
B. PERSPEKTIF PROSES INTERNAL
Sasaran Strategis 1: Terselenggaranya pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi,
dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu:
- Tenaga kerja industri terampil yang kompeten
16
Sasaran Strategis 2: Terselenggaranya program pengembangan SMK berbasis komptensi yang
link and match dengan industri , dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu:
- SMK berbasis komptensi yang link and match dengan industri
Sasaran Strategis 3: Terselenggaranya Pembangunan Infrastruktur Kompetensi Industri,
dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu:
- Jumlah tenaga kerja industri yang tersertifikasi
- Assesor lisensi dan assessor kompetensi yang kompeten
C. PERSPEKTIF PEMBELAJARAN ORGANISASI
Sasaran strategi 1 : Terwujudnya SDM Pendidikan dan pelatihan yang Berintegritas dan
Kompeten, dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu:
1) Persentase Tenaga Pendidik yang tersertifikasi
Dari seluruh Indikator Kinerja Sasaran Strategis, yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU)
SMK-SMAK Bogor Tahun 2015-2019 adalah:
1) Jumlah tenaga kerja industri terampil yag kompeten
2) Asessor lisensi dan asessor kompetensi
3) SMK Industri berbasis kompetensi yang ditingkatkan kelembagaannya
4) SMK berbasis kompetensi yang link and match dengan industri
5) Unit pelatihan industri berbasis kompetensi yang ditingkatkan kelembagaannya
Perspektif Pemangku Kepentingan
Sasaran Strategis : Meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM)
Industri
Sasaran strategis perspektif pemangku kepentingan SMK-SMAK Bogor
yaitu Meningkatnya Kompetensi SDM industri, mempunyai Indikator Kinerja
Utama (IKU) yaitu Jumlah SDM Industri yang bersertifikat kompetensi.
1. Jumlah tenaga kerja industri yang kompeten yang terserap di dunia kerja
Target indikator kinerja utama ini pada tahun 2019 adalah
175 orang. Capaian target ini merupakan jumlah keseluruhan dari sasaran
strategis SDM industri yang kompeten yang meliputi jumlah tenaga kerja
industri terampil yang kompeten. Penyelenggara kegiatan ini adalah SMK-
SMAK Bogor. Realisasi target indikator kinerja ini adalah sebesar 193 orang
atau telah melebihi dari target yang telah ditetapkan.
17
Realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Jumlah SDM industri yang terserap di
dunia kerja
Sasaran
Strategis
IKU
2015 2016 2017 2018 2019 Satuan
T R C T R C T R C T R C
T R C
Meningkatnya kompetensi
SDM Industri
Jumlah SDM
industri yang terserap di
dunia kerja
160
218
136,3
161
161
100
164
169
103
165
195
118,18
175
193
110
Persen
Salah satu capaian kinerja SMK-SMAK Bogor adalah Meningkatnya Daya Saing SDM
Industri, dimana capaian Indikator Kerja nya adalah Jumlah SDM Industri yang terserap
di dunia kerja dengan target 175 orang, pada tahun 2019 SMK-SMAK Bogor memenuhi
target yang sudah di tetapkan pada perjanjian kinerja tahun 2019 dengan capaian 110
%, dikarenakan banyaknya siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Akan tetapi,
jumlah SDM Industri yang dapat terserap pada tahun 2019 meningkat dari tahun
sebelumnya.
Indikator ini ukuran jumlah SDM yang memperoleh pendidikan dari SMK-
SMAK Bogor dibawah naungan Kementerian Perindustrian yang lulus dan
kompeten dan terserap oleh industri. Dalam rangka mencapai indikator ini,
dilaksanakan beberapa program inisiatif yang dilaksanakan oleh SMK-SMAK
Bogor antara lain:
a. Implementasi program Dual System antara Sekolah dengan Mitra luar
negeri dan dalam negeri
b. Penyelenggaraan penerimaan siswa baru;
Untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional di sektor
industri diperlukan anak didik yang berkualitas dan mempunyai
semangat belajar yang tinggi. Dalam rangka memenuhi maksud tersebut
setiap tahun diadakan penerimaan siswa baru dengan sistem
penyaringan yang baik dalam rangka memperoleh anak didik yang
mempunyai kemampuan akademik yang memadai.
c. Tracer Study
Sekolah harus menghasilkan lulusan yang sesuai dengan (okupasi)
kebutuhan industri berdasarkan bidang kerja yang diajarkan. Sasaran
18
kegiatan ini adalah evaluasi kesesuaian antara bidang studi dan bidang
kerja lulusan serta evaluasi kesesuaian kurikulum dengan bidang kerja
lulusan.
d. Penyelenggaraan Sertifikasi dan kompetensi Siswa
Dalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi lulusan yang kompeten
dan siap kerja di dunia industri perlu diberikan pengakuan khusus yang
disebut sertifikasi atas kompetensi profesi bagi lulusan sesuai dengan
unit kompetensi yang diajarkan pada prodi masing-masing di Sekolah
dengan lisensi dari Badan Nasional Standarisasi Profesi.
2. Jumlah tenaga kerja industri yang tersertifikasi
Indikator ini merupakan indikator yang mengukur jumlah tenaga kerja
yang melaksanakan pelatihan yang lulus sertifikasi dan ditempatkan di
industri. Target indikator kinerja utama ini pada tahun 2019 adalah 250
orang. Realisasi indikator kinerja utama ini adalah sebesar 307 orang atau
melebihi dari target yang telah ditetapkan yaitu 122,8 %.
Sebagai perbandingan realisasi indikator kinerja ini pada tahun 2015
ditargetkan 200 orang dengan capaian sebesar 297 orang dan tahun 2016
ditergetkan sebanyak 221 orang dengan realisasi sebesar 297 orang dan
tahun 2017 ditargetkan sebanyak 240 orang dengan realisasi sebesar 250
orang serta tahun 2018 ditargetkan sebanyak 245 orang dengan realisasi
sebesar 269 orang Sedangkan pada tahun 2019 tenaga kerja industri yang
kompeten dan tersertifikasi ditargetkan sebesar 250 orang dengan realisasi
sebesar 307 orang.
Realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Penyerapan dan Penempatan
Tenaga Kerja Industri yang Kompeten dan Tersertifikasi
Sasaran
Strategis
IKU
2015 2016 2017 2018 2019 Satuan
T R C T R C T R C T R C
T R C
Terwujud nya SDM Industri yang kompeten
Penyerapan dan penempatan tenaga kerja industri yang kompeten dan
tersertifikasi
200
297
148,5
221
297
134,38
240
250
104,1
245
269
109,8
250
307
122,8
Persen
19
Dalam rangka mencapai target indikator ini dilaksanakan program
fasilitasi sertifikasi tenaga kerja industri berbasis spesialisasi dan
kompetensi yang bekerjasama dengan dunia industri.
Dengan Uji Kompetensi yang bekerjasama dengan LSP P-1 yang sudah
mendapatkan lisensi dari BNSP pada tahun 2019 sebanyak siswa telah
lulus Uji Kompetensi sebanyak 307 siswa dan lulus Ujian Pratik Kerja
Industri (Prakerin) sebanyak 307 siswa yang tersebar di 41 industri yang
dibimbing oleh 352 pembimibing dari industri.
B. Perspektif Proses Bisnis Internal
1. Penguatan Kelembagaan SMK industri berbasis kompetensi
Sasaran Strategis: Pilot Project Pengembangan SMK Berbasis Kompetensi
yang Link and Match dengan Industri
Sasaran strategis perspektif proses internal SMK-SMAK Bogor yaitu Pilot
Project Pengembangan SMK Berbasis Kompetensi yang Link and Match
dengan Industri, dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu Pengembangan
SMK Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri.
1. Jumlah siswa Program Dual System yang meningkat kompetensinya
Target indikator kinerja utama ini pada tahun 2019 adalah 20 siswa
dengan realisasi 25 siswa yang terlibat dengan 12 industri. Program ini
merupakan pembinaan pengembangan SMK berbasis kompetensi yang link
and match dengan industri. Sebagai tindaklanjut dari Inpres 9 tahun 2016,
Menteri Perindustrian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Riset,
Teknologi dan pendidikan Tinggi, Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri
BUMN membangun komitmen bersama yang dituangkan dalam Nota
Kesepahaman (MoU) tentang pengembangan pendidikan kejuruan dan
vokasi berbasis kompetensi yang link and match dengan industri. Dalam
tindak lanjut MoU 5 Menteri tersebut, Kementerian Perindustrian dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat Nota Kesepahaman
antara Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian dan Direktorat
Jenderal pendidikan dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
20
Kebudayaan Tentang Pelaksanaan Pengembangan Sekolah Menengah
kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri.
Realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Pilot Project Pengembangan SMK Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri
SS IKU 2015 2016 2017 2018 2019 Satuan
T R C T R C T R C T R C T R C
Pilot Project Pengemba ngan SMK Berbasis Kompeten si yang Link and Match dengan
Industri
Jumlah Siswa Program Dual System yang meningkat kompetensinya
Belum digunakan sebagai indikator
20
25
125
orang
Adapun langkah-langkah pembinaan dan pengembangan SMK yang
direncanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M-
IND/PER/1/2018 adalah:
1. Perjanjian Kerjasama SMK dengan industri;
2. Identifikasi kondisi SMK dan kesiapan industri;
3. Penyelarasan kurikulum berbasis kompetensi sesuai kebutuhan
industri;
4. Pembangunan Infrastruktur Kompetensi di SMK;
5. Melengkapi kebutuhan minimun workshop dan laboratorium di SMK;
6. Fasilitasi Silver expert dari industri sebagai guru bidang
produktif;
7. Praktek Kerja Industri bagi siswa SMK dan magang bagi guru;
8. Sertifikasi bagi siswa;
2. Jumlah Materi Kurikulum Program Dual System
Target indikator kinerja utama ini pada tahun 2019 adalah 1 MK dengan
realisasi 1 MK yang terlibat dengan 12 industri. Program ini merupakan
pembinaan pengembangan SMK berbasis kompetensi yang link and match
21
dengan industri.
Realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengembangan SMK
Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri
SS IKU 2015 2016 2017 2018
2019 Satuan T R C T R C T R C T R C T R C
Pilot Project Pengemba ngan SMK Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan
Industri
Jumlah Siswa Program Dual System yang meningkat kompetensinya
Belum digunakan sebagai indikator
1
1
100
Dokumen
Sasaran Strategis : Tersedianya Infrastruktur Kompetensi
Sasaran strategis perspektif proses internal SMK-SMAK Bogor yaitu
Tersedianya Infrastruktur Kompetensi mempunyai 2 (dua) Indikator Kinerja
Utama (IKU) yaitu: 1) Assesor Kompetensi dan Assesor Lisensi;
1. Assesor Kompetensi dan Assesor Lisensi
Target indikator kinerja utama ini pada tahun 2019 adalah 30 orang.
Realisasi indikator kinerja utama ini adalah sebesar 43 orang/ asesor atau
telah melebihi dari target yang ditetapkan yaitu mencapai 143 %. Indikator
ini diukur dari jumlah sertifikat assessor yang diterbitkan oleh BNSP dimana
tempat pelatihan terdapat di LSP P1 SMK-SMAK Bogor.
Sebagai perbandingan pada tahun 2019 realisasi jumlah asesor
kompetensi adalah sebanyak 68 orang, dan pada tahun 2018 jumlah asesor
kompetensi adalah sebanyak 51 orang dan pada tahun 2017 jumlah asesor
kompetensi adalah sebanyak 49 orang dan pada tahun 2016 realisasi
sebesar 51 orang sedangkan pada tahun 2016 realisasi sebanyak 49 orang.
22
Realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Tersedianya Tenaga
Assesor Kompetensi dan Assesor Lisensi
SS
IKU
2015 2016 2017 2018 2019 Satua
n T R C T R C T R C T R C T R C
Tersedia nya Infrastru ktur Kompete nsi
Tersedian ya tenaga assesor kompeten si dan assesor
lisensi
Belum digunakan sebagai indikator
30
68
226
Orang
Dalam rangka mencapai indikator ini, kegiatan yang dilaksanakan oleh
SMK-SMAK Bogor adalah diklat asesor kompetensi yang terbagi menjadi
beberapa angkatan.
Asesmen merupakan proses yang akan mengukur kompetensi
seseorang baik yang diperolehnya melalui pelatihan, pembelajaran mandiri,
pengalaman kerja atau lainnya. Untuk dapat melaksanakan asesmen
dibutuhkan seorang asesor yang telah memiliki kompetensi secara
metodologi dalam melaksanakan asesmen sesuai standar asesmen yang
ada.
Kebutuhan akan tenaga asesor saat ini masih jauh dari jumlah tenaga
kerja yang harus diukur dalam sistem sertifikasi profesi. Penciptaan tenaga
asesor sangat diperlukan untuk dapat segera mengukur kompetensi tenaga
kerja yang ada sehingga mereka dapat segera diserap oleh industri atau
memperoleh gambaran akan letak kesenjangan kompetensi mereka
sehingga dapat dilakukan pelatihan yang terfokus. Oleh karena itu SMK-
SMAK Bogor serta unit kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian
berkewajiban untuk bisa menghasilkan semakin banyak asesor-asesor yang
kompeten dan memiliki keahlian sesuai ruang lingkup pekerjaan dan
dibuktikan dengan adanya sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh Badan
Otoritas Sertifikasi Yakni Nasional Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP).
2. Jumlah pegawai SMK-SMAK Bogor yang tersertifikasi
Target indikator kinerja utama ini pada tahun 2019 adalah 30 orang.
Realisasi indikator kinerja utama ini adalah sebesar 41 guru yang
23
tersertifikasi melebihi dari target yang ditetapkan yaitu mencapai 136 %.
Indikator ini diukur dari jumlah guru yang tersertifikasi yang diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebagai perbandingan pada tahun 2019 realisasi jumlah guru yang
tersertifikasi adalah sebanyak 41 orang, dan pada tahun 2018 jumlah guru
yang tersertifikasi adalah sebanyak 43 orang dan pada tahun 2017 jumlah
guru yang tersertifikasi adalah sebanyak 44 orang dan pada tahun 2016
realisasi sebesar 41 orang sedangkan pada tahun 2015 realisasi sebanyak
38 orang.
Realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) 2. Jumlah pegawai SMK-
SMAK Bogor yang tersertifikasi
SS
IKU
2015 2016 2017 2018 2019 Satua
n T R C T R C T R C T R C T R C
Tersedia nya Infrastru ktur Kompete nsi
Jumlah
pegawai SMK-
SMAK Bogor
yang
tersertifikasi
Belum digunakan sebagai indikator
30
41
136
Orang
Dalam rangka mencapai indikator ini, kegiatan yang dilaksanakan oleh
SMK-SMAK Bogor adalah diklat sertifikasi guru yang dilaksanakan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sertifikasi guru merupakan salah satu cara dalam dunia pendidikan untuk
meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke depan
semua guru harus memiliki sertifikat sebagai lisensi atau ijin mengajar. Dengan
demikian, upaya pembentukan guru yang profesional di Indonesia segera
menjadi kenyataan seperti yang diharapkan.
Semakin meningkat kualitas dan profesionalitas seorang guru, semakin baik
pula kualitas negara tersebut. Pendidikan merupakan suatu upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan harkat dan martabat
manusia melalui pendidikan diharapkan dapat tercapai peningkatan
kehidupan manusia kearah yang lebih sempurna. Upaya-upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia antara lain,
melakukan program sertifikasi guru. Tujuan sertifikasi guru adalah untuk
24
mendapatkan guru yang baik dan professional, yang memiliki kompetensi
untuk melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah khususnya, serta tujuan
pendidikan pada umumnya, sesuai kebutuhan masyarakat dan tuntutan
zaman.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, dikemukakan bahwa sertifikasi adalah proses
pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sedangkan
sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan
kepada guru dan dosen sebagai tenaga professional.
Sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian
pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk
melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu,
setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi.
Dengan kata lain, sertifikasi guru adalah proses uji kompetensi yang
dirancang untuk mengungkapakan penguasaan kompetensi seseorang
sebagai landasan pemberian sertifikat pendidik.
Menurut UU RI Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, sertifikat
pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan kualifikasi
akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran. Sertifikat pendidik
diberikan kepada seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan
profesi pendidik dan lulus uji sertifikasi pendidik. Dalam hal ini, ujian sertifikasi
pendidik dimaksudkan sebagai kontrol mutu hasil pendidikan, sehingga
seseorang yang dinyatakan lulus dalam ujian sertifikasi pendidik diyakini
mampu melaksanakan tugas mendidik, mengajar, melatih, membimbing, dan
menilai hasil belajar peserta didik.
25
Secara ringkas capaian kinerja SMK-SMAK Bogor Tahun 2019 sebagaimana
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja SMK-SMAK Bogor Tahun 2019 adalah
sebagaimana pada tabel berikut:
Capaian Kinerja SMK-SMAK Bogor Tahun 2019
Kode
SS
Sasaran
Strategis
(SS)
Indikator Kinerja Utama
Satuan 2019
Target Realisasi Capaian
(persen)
TUJUAN
1 Meningkatkan daya
saing Sumber Daya
Manusia Industri
1.
Jumlah tenaga kerja
industri terampil yang
kompeten yang terserap di
dunia kerja
orang
175
193
110
Pemangku Kepentingan
1 Meningkatnya
kualitas
keterkaitan, serta
konsistensi
perencanaan dan
penganggaran
1. Jumlah tenaga kerja industri
terampil yang kompeten
orang
250
307
122,8
2. Jumlah tenaga kerja industri yang tersertifikasi
orang 250 307 122,8
Proses Bisnis Internal
1 Pilot Project
Pengembangan
SMK berbasis
kompetensi yang
link and match
dengan industri
1. Jumlah Siswa Program Dual
System yang meningkat
kompetensinya
orang
20
25
125
2 Jumlah Materi Kurikulum
Program Dual System
Dokumen
1
1
100
3 Tersedianya
Infrastruktur
kompetensi
industri
1. Jumlah Asessor lisensi dan
asessor kompetensi
orang
30
68
226
2. Jumlah pegawai SMK-
SMAK Bogor yang
tersertifikasi
orang
30
41
136
26
B. Akuntabilitas Keuangan Tahun Anggaran 2019
Penyerapan anggaran yang dialokasikan dalam pencapaian target
kinerja sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja SMK-
SMAK Bogor tahun 2019 tidak dapat dipisahkan secara terperinci antara
suatu program inisiatif atau kegiatan hanya mendukung pencapaian sasaran
strategis ataupun satu indikator kinerja. Hal disebabkan karena beberapa
program inisiatif atau kegiatan yang dilaksanakan mendukung secara
simultan untuk pencapaian beberapa sasaran strategis atau indikator
kinerja. Dalam hal ini realisasi anggaran dijabarkan sesuai dengan Unit
Kerja.
Realisasi anggaran SMK-SMAK Bogor pada tahun 2019 adalah sebesar
Rp 32.560.871.585,00 atau mencapai 96,98 dari pagu anggaran sebesar Rp
33.575.063.000,00. Realisasi ini belum optimal dikarenakan adanya
akumulasi sisa optimalisasi belanja modal yang tidak dapat dilaksanakan
dikarenakan waktu pelaksanaan yang kurang memadai, belanja barang dan
belanja jasa profesi, serta efisiensi belanja karena output sudah tercapai dan
untuk melakukan sosialisasi serta workshop dengan narasumber dari industri
memerlukan waktu dan perencanaan yang matang.
Realisasi Anggaran SMK-SMAK Bogor Tahun 2019
Kode ket pagu realisasi sisa %
13 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri
33.575.063.000
32.561.065.974
1.013.997.026 96,98%
4959 Peningkatan Kualitas Pendidikan Menengah Kejuruan Industri Berbasis Kompetensi Menuju Dual Sistem
33.575.063.000
32.561.065.974
1.013.997.026 96,98%
4959.001 Siswa Aktif dan Lulusan Pendidikan Berbasis Kompetensi Pendidikan Kejuruan
3.050.739.000
3.049.237.160
1.501.840 99,95%
001 SDM yang Mengikuti Pendidikan Menengah Kejuruan Industri
3.050.739.000
3.049.237.160
1.501.840 99,95%
051 Menyelenggarakan Pendidikan Menengah Kejuruan Industri Berbasis Kompetensi Menuju Dual Sistem
2.915.159.000
2.914.157.160
1.001.840 99,97%
A Penyelenggaraan PPDB
54.950.000
54.950.000
- 100,00%
B Penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar
1.019.341.000
1.018.844.900
496.100 99,95%
C Penyelenggaraan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
203.514.000
203.506.960
7.040 100,00%
D Penyelenggaraan Ekstrakurikuler
37.375.000
37.375.000
- 100,00%
E Penyelenggaraan Achievment Motivation Training (AMT)
170.700.000
170.700.000
- 100,00%
F Penyelenggaraan Ujian
368.802.000
368.800.600
1.400 100,00%
G Penyelenggaraan Wisuda
66.780.000
66.780.000
- 100,00%
H Penyelenggaraan Sekolah Masuk Industri
23.500.000
23.497.600
2.400 99,99%
27
I Penyelenggaraan Pengembangan Kurikulum
79.925.000
79.925.000
- 100,00%
J Penyelenggaraan Guru Tamu
11.510.000
11.510.000
- 100,00%
K Bantuan Beasiswa
123.500.000
123.500.000
- 100,00%
M Pengadaan Bahan Praktikum dan Pendukung Pendidikan
674.737.000
674.242.100
494.900 99,93%
N Penyelenggaraan Pengembangan Pendidikan Berbasis ICT
35.525.000
35.525.000
- 100,00%
O Kunjungan Industri
45.000.000
45.000.000
- 100,00%
052 Menyelenggarakan Teaching Factory
500.000
-
500.000 0,00%
A Pengembangan Teaching Factory
500.000
-
500.000 0,00%
053 Melaksanakan Sertifikasi Lulusan
135.080.000
135.080.000
- 100,00%
A Penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi
135.080.000
135.080.000
- 100,00%
4959.002 Kelembagaan Pendidikan Menengah Kejuruan Industri
1.353.166.000
1.353.014.100
151.900 99,99%
001 Dokumen Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi
1.003.796.000
1.003.661.200
134.800 99,99%
051 Meningkatkan Akreditasi SMK
675.357.000
675.222.800
134.200 99,98%
A SMM ISO 9001:2015
135.046.000
135.025.000
21.000 99,98%
B SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
48.240.000
48.240.000
- 100,00%
C REAKREDITASI SEKOLAH
43.310.000
43.310.000
- 100,00%
D Pelatihan dan Seminar Guru dan Kegiatan Pendukung Pendidikan
125.564.000
125.482.900
81.100 99,94%
E Pengembangan SDM untuk Pendidik
213.390.000
213.390.000
- 100,00%
F Diklat Laboran
11.900.000
11.900.000
- 100,00%
H Pengembangan SDM untuk tenaga Kependidikan
80.090.000
80.058.200
31.800 99,96%
I Magang Guru
16.997.000
16.996.700
300 100,00%
J Pelatihan Bahasa Inggris
820.000
820.000
- 100,00%
054 Menyelenggarakan Kerja Sama Pendidikan dengan Lembaga Pendidikan dan Lembaga Non-Pendidikan
328.439.000
328.438.400
600 100,00%
A Menjalin kerjasama dengan Institusi Luar Negeri
328.439.000
328.438.400
600 100,00%
002 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Bidang Industri yang Terbentuk dan Beroperasi
349.370.000
349.352.900
17.100 100,00%
051 Membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Bidang Industri
349.370.000
349.352.900
17.100 100,00%
A RCC dan REFRESH ASESSOR
151.620.000
151.619.600
400 100,00%
B Reviu dan Pengembangan Perangkat dan Materi Uji Kompetensi
197.750.000
197.733.300
16.700 99,99%
4959.004 Bangunan/Gedung Pendidikan Menengah Kejuruan Vokasi Industri
7.150.000.000
6.805.160.750
344.839.250 95,18%
001 Bangunan/Gedung Pendidikan Vokasi Industri
7.150.000.000
6.805.160.750
344.839.250 95,18%
008 Gedung dan Bangunan
7.150.000.000
6.805.160.750
344.839.250 95,18%
A Renovasi Gedung Laboratorium dan Ruang Kelas
5.339.478.000
4.995.336.750
344.141.250 93,55%
B Renovasi Ruangan Kelas
1.531.180.000
1.530.676.000
504.000 99,97%
C Renovasi Gedung Pendidikan
279.342.000
279.148.000
194.000 99,93%
4959.005 Peralatan Pendidikan Menengah Kejuruan Vokasi Industri
811.680.000
545.592.000
266.088.000 67,22%
001 Peralatan Pendidikan Menengah Kejuruan Vokasi Industri
811.680.000
545.592.000
266.088.000 67,22%
007 Peralatan dan Mesin
811.680.000
545.592.000
266.088.000 67,22%
A Peralatan Laboratorium
362.880.000
99.970.000
262.910.000 27,55%
B Peralatan Penunjang Pendidikan
250.800.000
247.622.000
3.178.000 98,73%
C Peralatan Pendukung Laboratorium
198.000.000
198.000.000
- 100,00%
4959.007 SMK yang Link And Match dengan Industri 27,61%
28
530.000.000 146.350.000 383.650.000
001 SMK yang Link And Match dengan Industri
530.000.000
146.350.000
383.650.000 27,61%
051 Menyelenggarakan Program SMK yang Link And Match dengan Industri
230.000.000
86.950.000
143.050.000 37,80%
A Pilot Project
230.000.000
86.950.000
143.050.000 37,80%
052 Menyediakan Tenaga Pengajar Profesional (Silver Expert) untuk Pengembangan SMK
300.000.000
59.400.000
240.600.000 19,80%
A Silver Expert
300.000.000
59.400.000
240.600.000 19,80%
4959.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal
300.000.000
297.997.000
2.003.000 99,33%
001 Layanan Sarana dan Prasarana Internal
300.000.000
297.997.000
2.003.000 99,33%
053 Pengadaan peralatan fasilitas perkantoran
300.000.000
297.997.000
2.003.000 99,33%
A Peralatan Perkantoran
300.000.000
297.997.000
2.003.000 99,33%
4959.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker
572.915.000
570.653.221
2.261.779 99,61%
001 Dokumen Perencanaan dan Evaluasi serta Manajemen Kinerja bagi Pelaksanaan Fungsi Pendidikan
572.915.000
570.653.221
2.261.779 99,61%
051 Penyusunan rencana program dan Penyusunan rencana anggaran
29.920.000
29.920.000
- 100,00%
A Monitoring Kegiatan, Evaluasi dan Koordinasi Perencanaan
29.920.000
29.920.000
- 100,00%
052 Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
72.861.000
72.860.221
779 100,00%
A Monitoring Kegiatan dan Rapat Evaluasi
72.861.000
72.860.221
779 100,00%
053 Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan
199.677.000
197.537.000
2.140.000 98,93%
A Dokumen Pengelolaan Anggaran
199.677.000
197.537.000
2.140.000 98,93%
054 Pengelolaan kepegawaian
65.299.000
65.298.500
500 100,00%
A Pengelolaan Kepegawaian
65.299.000
65.298.500
500 100,00%
055 Pelayanan umum, Pelayanan rumah tangga dan perlengkapan
205.158.000
205.037.500
120.500 99,94%
A Pelayanan umum, Palayanan rumah tangga dan perlengkapan
205.158.000
205.037.500
120.500 99,94%
4959.994 Layanan Perkantoran
19.806.563.000
19.793.061.743
13.501.257 99,93%
001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai (bulan)
17.293.954.000
17.280.713.947
13.240.053 99,92%
001 Gaji dan Tunjangan
17.293.954.000
17.280.713.947
13.240.053 99,92%
A Pembayaran Gaji dan Tunjangan
17.293.954.000
17.280.713.947
13.240.053 99,92%
002 Terselenggaranya Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
2.512.609.000
2.512.347.796
261.204 99,99%
002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor
2.512.609.000
2.512.347.796
261.204 99,99%
A Penambah Daya Tahan Tubuh
190.713.000
190.680.000
33.000 99,98%
B Operasional Pimpinan
262.835.000
262.666.483
168.517 99,94%
C Langganan Daya dan Jasa
490.116.000
490.100.413
15.587 100,00%
D Layanan Kesehatan dan Kegiatan pendukung pendidikan
139.140.000
139.115.000
25.000 99,98%
E Penyelenggaraan Keamanan dan Kebersihan
344.552.000
344.551.500
500 100,00%
F Perawatan Gedung Kantor dan Gedung Pendidikan
324.684.000
324.666.350
17.650 99,99%
G Pemeliharaan Sarana Kantor
646.699.000
646.698.050
950 100,00%
H Perawatan Kendaraan Dinas
113.870.000
113.870.000
- 100,00%
29
Secara umum proses pelaksanaan anggaran tahun 2019, berjalan
dengan lancar. Adapun demikian ada beberapa hambatan yang dihadapi
dalam pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2019 antara lain:
Kegiatan di satker yang tidak berjalan sesuai perencanaan seperti renovasi
gedung;
1. Terdapat kegiatan yang melibatkan pihak eksternal seperti kegiatan
Pilot Project dan Silver Expert, sehingga pelaksanaanya tidak
sesuai dengan rencana;
2. Kurang lengkapnya data dukung dan kurang tepatnya proposi alokasi
anggaran menyebabkan presentase anggaran yang masuk dalam catatan
halaman IV DIPA melebihi target atau batas maksimal;
3. Sering terjadinya revisi anggaran;
4. Tidak konsistensinya pelaksanaan jadwal kegiatan dan penarikan anggaran.
Tindak Lanjut untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut, antara lain:
1. Melakukan antisipasi dalam penyusunan rencana kegiatan dan
anggaran tahun berikutnya;
2. Memperhatikan kembali kelengkapan data dukung dan melakukan
penyesuaian terhadap proporsi alokasi anggaran;
3. Menerapkan pembatasan revisi dan update rencana kegiatan dan
anggaran;
4. Mengimplementasikan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan;
5. Jumlah SDM Industri yang terserap hanya 95% dikarenakan terjadi banyaknya
siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi;
6. Sumber daya manusia baik pendidik maupun tenaga kependidikan dan jumlah
peralatan praktikum relatif masih kurang dalam mendukung pelaksanaan
pendidikan berbasis kompetensi ;
7. Ketersediaan sarana dan prasarana dalam menunjang proses belajar mengajar
yang kompeten belum terpenuhi, terutama ketersediaan fasilitas pada
Laboratorium.
30
BAB V
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Laporan akuntabilitas kinerja SMK-SMAK Bogor Tahun 2019 merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian visi dan misi
selama Tahun Anggaran 2019.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran strategis SMK-SMAK Bogor tahun 2019 dapat
dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Capaian Kinerja Meningkatnya Daya Saing SDM Industri
a. Jumlah SDM Industri yang terserap di dunia kerja dengan capaian
realisasi dari target 110 % dan sudah meningkat dari jumlah pada tahun
sebelumnya.
2. Capaian Kinerja Terwujudnya SDM Industri yang kompeten
a. Tersedianya tenaga kerja terampil yang kompeten dengan capaian
jumlah sebanyak 307 orang.
b. Tersedianya LSP dan TUK Bidang Industri dan Bidang Uji Kompetensi
dan Sertifikasi dengan capaian persentase sebesar 100%.
c. Tersedianya Skema Uji Kompetensi Bidang Kimia Industri dan Kimia
Analis dengan capaian realisasi 8 skema dan melebihi terget sebesar
100%.
3. Capaian Kinerja Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Berbasis
Kompetensi (Sarana dan Prasarana)
a. Tersedianya Gedung Laboratorium Terpadu 3 Lantai sesuai dengan target penyelesaian
pekerjaan pada Tahun 2019.
b. Tersedianya Teaching Factory (TF), dan Unit Produksi (UP), dengan capaian kinerja
sesuai dengan target yang sudah di tetapkan.
c. TerAkreditasi Sekolah oleh BAN SM dengan nilai A dan sesuai dengan target yang
ditetapkan.
Untuk Akuntabilitas Keuangan SMK-SMAK Bogor, Capaian Kinerja Keuangan dengan
indikator penyerapan anggaran belanja negara mencapai 96,97 % dari total pagu anggaran
tahun 2019.
31
B. Langkah dan Tindak Lanjut.
Beberapa langkah dan tindak lanjut yang perlu dan akan dilakukan dalam
perencanaan program dan kegiatan selanjutnya adalah:
1. Mengevaluasi kegiatan, terutama yang akan dilaksanakan kembali pada tahun
berikutnya, untuk mempertimbangkan waktu persiapan dan penyelenggaraan kegiatan-
kegiatan tersebut pada waktu yang akan datang;
2. Merencanakan setiap kegiatan dengan teliti dan seksama sehingga realisasi dari
anggaran menjadi lebih terkontrol dan terdistribusi merata pada setiap Triwulan, tidak
terjadi penumpukan pelaksanaan kegiatan pada satu periode Triwulan;
3. Melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan
anggaran seperti pelaporan, usulan panitia beserta tugasnya, dan lain-lain;
4. Meningkatkan kompetensi SDM SMK-SMAK Bogor;
5. Menyesuaikan penyusunan kegiatan dengan perkembangan arah kebijakan pimpinan.
32
LAMPIRAN
33
No TUJUAN Indikator Kinerja Tujuan Indikator Kinerja Tujuan Utama Satuan Target
2015* 2016* 2017* 2018 2019
1 Terwujudnya tenaga kerja
industri yang kompeten
Jumlah tenaga kerja industri yang kompeten
Jumlah Lulusan SMK-SMAK Bogor Orang 223 218 166 166 175
Jumlah Lulusan yang Bersertifikat Kompetensi Orang 282 289 210 250 250
Jumlah Lulusan yang Bekerja Orang 218 208 161 146 169
Terselenggraranya Pendidikan Vokasi Industri
Berbasis Kompetensi
Jumlah Siswa Kelas X Orang 288 288 288 288 288
Jumlah Siswa Kelas XI Orang 270 309 280 294 271
Jumlah Siswa Kelas XII Orang 252 270 308 276 294
Jumlah Siswa Kelas XIII Orang 222 250 269 308 197
Jumlah Lulusan Pendidikan Vokasi Industri Orang 222 250 269 308 197
Tersedianya Infrastruktur Kompetensi Bidang
Industri
Tersedianya LSP dan TUK Sertifikasi dan Uji
Kompetensi Analis Kimia LSP& TUK 1 1 1 1 1
Tersedianya Unit Teaching Factory Unit 1 1 1 1 1
Tersedianya Infrastruktur Proses Belajar
Mengajar (Teori / Praktik) ruang 28 / 9 28 / 9 28 / 9 28 / 9 28 / 9