Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura 1 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Industri florikultura dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi semakin berkembang, baik di dalam maupun di luar negeri. Nilai perdagangan florikultura global tahun 2010 mencapai lebih dari 180 milyar USD. Dengan semakin berkembangnya perekonomian dalam negeri, permintaan florikultura di dalam negeri maupun permintaan ekspor florikultura yang terus meningkat cukup mendukung bagi pertumbuhan industri florikultura di Indonesia. Pengembangan industri florikultura di Indonesia dengan didukung oleh kondisi iklim dan agroekosistem yang mendukung tumbuhnya berbagai jenis flrokultura, ketersediaan sumberdaya genetik yang besar, ketersediaan sumber daya manusia, dukungan kebijakan dan fasilitasi dari pemerintah akan lebih mempercepat pertumbuhan dan perkembangan bisnis florikultura Indonsia ke depan. Di sisi lain beberapa permasalahan dan kendala yang menghambat dalam pengembangan industri florikultura antara lain skala usaha umumnya relatif kecil dengan multi produk dan belum memenuhi skala industri, permodalan usaha yang terbatas, industri perbenihan belum berkembang, kompetensi sumber daya manusia masih rendah, produksi dan produktivitas yang relatif masih rendah, lemahnya penanganan panen dan pasca panen yang mengakibatkan kualitas menurun, kelembagaan usaha belum berkembang, kurangnya promosi dan edukasi kepada masyarakat, serta lemahnya manajemen pemasaran. Dengan memperhatikan potensi dan permasalahan tersebut, maka untuk mempercepat perkembangan industri florikultura dan mendukung pertumbuhan perekonomian nasional Indonesia diperlukan fasilitasi pemerintah dalam hal ini Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura dengan sumber pembiayaan APBN khususnya tahun 2012. Mengingat pengembangan industri florikultura belum menjadi prioritas dan anggaran yang terbatas, maka diperlukan pemilihan kegiatan yang tepat dengan pendekatan peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu produk tanaman florikultura berkelanjutan. Dalam rangka pengutuhan kawasan tanaman florikultura, pengembangan florikultura telah dan perlu terus didukung fasilitasi dengan kegiatan pengembangan registrasi unit usaha, perbaikan mutu pengelolaan unit usaha, perbaikan mutu pengelolaan pascapanen florikultura, dan peningkatan jumlah kelembagaan usaha tanaman florikultura. Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura sebagai salah satu unit kerja Eselon II Direktorat Jenderal Hortikultura yang mengelola anggaran APBN khususnya Tahun Anggaran 2012 perlu menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung
30
Embed
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP FLORI 2012.pdfLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 Direktorat Budidaya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012
Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura 1
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Industri florikultura dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi semakin
berkembang, baik di dalam maupun di luar negeri. Nilai perdagangan florikultura global
tahun 2010 mencapai lebih dari 180 milyar USD. Dengan semakin berkembangnya
perekonomian dalam negeri, permintaan florikultura di dalam negeri maupun
permintaan ekspor florikultura yang terus meningkat cukup mendukung bagi
pertumbuhan industri florikultura di Indonesia.
Pengembangan industri florikultura di Indonesia dengan didukung oleh kondisi
iklim dan agroekosistem yang mendukung tumbuhnya berbagai jenis flrokultura,
ketersediaan sumberdaya genetik yang besar, ketersediaan sumber daya manusia,
dukungan kebijakan dan fasilitasi dari pemerintah akan lebih mempercepat
pertumbuhan dan perkembangan bisnis florikultura Indonsia ke depan.
Di sisi lain beberapa permasalahan dan kendala yang menghambat dalam
pengembangan industri florikultura antara lain skala usaha umumnya relatif kecil
dengan multi produk dan belum memenuhi skala industri, permodalan usaha yang
terbatas, industri perbenihan belum berkembang, kompetensi sumber daya manusia
masih rendah, produksi dan produktivitas yang relatif masih rendah, lemahnya
penanganan panen dan pasca panen yang mengakibatkan kualitas menurun,
kelembagaan usaha belum berkembang, kurangnya promosi dan edukasi kepada
masyarakat, serta lemahnya manajemen pemasaran.
Dengan memperhatikan potensi dan permasalahan tersebut, maka untuk
mempercepat perkembangan industri florikultura dan mendukung pertumbuhan
perekonomian nasional Indonesia diperlukan fasilitasi pemerintah dalam hal ini
Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura dengan sumber pembiayaan APBN
khususnya tahun 2012. Mengingat pengembangan industri florikultura belum menjadi
prioritas dan anggaran yang terbatas, maka diperlukan pemilihan kegiatan yang tepat
dengan pendekatan peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu produk tanaman
florikultura berkelanjutan. Dalam rangka pengutuhan kawasan tanaman florikultura,
pengembangan florikultura telah dan perlu terus didukung fasilitasi dengan kegiatan
pengembangan registrasi unit usaha, perbaikan mutu pengelolaan unit usaha,
perbaikan mutu pengelolaan pascapanen florikultura, dan peningkatan jumlah
kelembagaan usaha tanaman florikultura.
Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Budidaya dan Pascapanen
Florikultura sebagai salah satu unit kerja Eselon II Direktorat Jenderal Hortikultura
yang mengelola anggaran APBN khususnya Tahun Anggaran 2012 perlu menyusun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012
Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura 2
jawaban pengelolaan anggaran APBN tahun 2012. Hal tersebut dilakukan sesuai
Instruksi Presiden yang tertuang dalam INPRES 7 tahun 1999, yang menyebutkan
bahwa setiap Instansi Negara minimal eselon II wajib menyusun LAKIP. Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan salah satu bentuk
pertanggung jawaban yang harus dilaporkan secara berjenjang dan menjadi kewajiban
sebuah instansi pengelola anggaran APBN. LAKIP disusun mengacu kepada
PERMENPAN NO. 29 Tahun 2010, tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja
dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
1. Organisasi Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura:
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.61/Permentan/OT.140/10/2010,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Direktorat Budidaya dan
Pascapanen Florikultura bertugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta
pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya dan pascapanen tanaman
florikultura.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Budidaya dan Pascapanen
Florikultura menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1.) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang budidaya dan pascapanen tanaman
daun, bunga potong, pot, dan lanskap;
2.) Pelaksanaan kebijakan di bidang budidaya dan pascapanen tanaman daun,
bunga potong, pot, dan lanskap;
3.) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang budidaya dan
pascapanen tanaman daun, bunga potong, pot, dan lanskap;
4.) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya dan pascapanen
tanaman daun, bunga potong, pot, dan lanskap; dan
5.) Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura.
Mendukung tugas dan fungsi tersebut, Direktorat Budidaya dan Pascapanen
Florikultura didukung oleh Subdirektorat Budidaya Tanaman Daun dan Tanaman Bunga
Potong, Subdirektorat Budidaya Tanaman Pot dan Tanaman Lanskap, Subdirektorat
Pascapanen Tanaman Daun dan Tanaman Bunga Potong, Subdirektorat Pascapanen
Tanaman Pot dan Tanaman Lanskap, dan Subbagian Tata Usaha, serta Kelompok
Jabatan Fungsional.
Tugas dan fungsi masing-masing subdirektorat, subbagian tata usaha dan kelompok
jabatan fungsional sebagai berikut :
1) Subdirektorat Budidaya Tanaman Daun dan Tanaman Bunga Potong
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012
Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura 3
Subdirektorat Budidaya Tanaman Daun dan Tanaman Bunga Potong mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan
teknis dan evaluasi di bidang budidaya tanaman daun dan tanaman bunga potong.
Dalam melaksanakan tugasnya, Subdirektorat Tanaman Daun dan Tanaman
Bunga Potong menyelenggarakan fungsi:
1.1.) Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang teknologi dan bimbingan usaha
budidaya tanaman daun dan bunga potong;
1.2.) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang teknologi dan bimbingan usaha
budidaya tanaman daun dan bunga potong;
1.3.) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
teknologi dan bimbingan usaha budidaya tanaman daun dan bunga potong;
1.4.) Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang teknologi
dan bimbingan usaha budidaya tanaman daun dan bunga potong.
2) Subdirektorat Budidaya Tanaman Pot dan Tanaman Lanskap
Subdirektorat Budidaya Tanaman Pot dan Tanaman Lanskap mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan
evaluasi di bidang budidaya tanaman pot dan tanaman lanskap. Dalam
melaksanakan tugasnya, Subdirektorat Budidaya Tanaman Pot dan Tanaman
Lanskap menyelenggarakan fungsi:
2.1.) Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang teknologi dan bimbingan usaha
budidaya tanaman pot dan lanskap;
2.2.) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang teknologi dan bimbingan usaha
budidaya tanaman pot dan lanskap;
2.3.) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
teknologi dan bimbingan usaha budidaya tanaman pot dan lanskap; dan
2.4.) Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang teknologi
dan bimbingan usaha budidaya tanaman pot dan lanskap.
3) Subdirektorat Pascapanen Tanaman Daun dan Tanaman Bunga Potong
Subdirektorat Pascapanen Tanaman Daun dan Tanaman Bunga Potong mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, dan serta pemberian bimbingan
teknis dan evaluasi di bidang pascapanen tanaman daun dan tanaman bunga
potong. Dalam melaksanakan tugasnya, Subdirektorat Tanaman Daun dan
Tanaman Bunga Potong menyelenggarakan fungsi:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012
Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura 4
3.1.) Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang teknologi dan sarana
pascapanen tanaman daun dan bunga potong;
3.2.) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang teknologi dan sarana
pascapanen tanaman daun dan bunga potong;
3.3.) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
teknologi dan sarana pascapanen tanaman daun dan bunga potong; dan
3.4.) Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang teknologi
dan sarana pascapanen tanaman daun dan bunga potong.
4) Subdirektorat Pascapanen Tanaman Pot dan Tanaman Lanskap
Subdirektorat Pascapanen Tanaman Pot dan Tanaman Lanskap mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan
evaluasi di bidang pascapanen tanaman pot dan tanaman lanskap. Dalam
melaksanakan tugasnya, Subdirektorat Pascapanen Tanaman Pot dan Tanaman
Lanskap menyelenggarakan fungsi:
4.1.) Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang teknologi dan sarana
pascapanen tanaman pot dan lanskap;
4.2.) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang teknologi dan sarana
pascapanen tanaman pot dan lanskap;
4.3.) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
teknologi dan sarana pascapanen tanaman pot dan lanskap; dan
4.4.) Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang teknologi
dan sarana pascapanen tanaman pot dan lanskap.
5) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan surat-menyurat, serta kearsipan
Direktorat Budidaya dan Pascapanen Tanaman Florikultura.
6) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan
fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012
Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura 5
SEKSI TEKNOLOGI
SEKSI BIMBINGAN
USAHA
SEKSI TEKNOLOGI
SEKSI SARANA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUBBAGIAN TATA USAHA
SUBDIREKTORAT PASCAPANEN
TANAMAN POT DAN TANAMAN LANSKAP
SUBDIREKTORAT BUDIDAYA TANAMAN POT DAN TANAMAN
LANSKAP
SUBDIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN DAUN DAN TANAMAN
BUNGA POTONG
DIREKTORAT BUDIDAYA DAN PASCAPANEN
FLORIKULTURA FLORIKULTURA
SEKSI TEKNOLOGI
SEKSI SARANA
Bagan 1. Struktur Organisasi Direktorat Budidaya dan Pascapanen
Florikultura
SEKSI TEKNOLOGI
SEKSI BIMBINGAN
USAHA
SUBDIREKTORAT BUDIDAYA TANAMAN DAUN DAN TANAMAN
BUNGA POTONG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012
Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura 6
II. RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura tahun 2010
s.d 2014 adalah dokumen perencanaan yang menggambarkan visi, misi, tujuan,
sasaran utama, sasaran strategis, arah kebijakan, strategi pencapaian, program dan
kegiatan dari Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura dalam lima tahun ke
depan yang diarahkan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan selaras dengan
Kebijakan Kementerian Pertanian dan Program Direktorat Jenderal Hortikultura.
1. Visi dan Misi
Dengan memperhatikan prioritas pembangunan nasional dan dinamika
lingkungan strategis maka visi Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
adalah Terwujudnya sistem produksi dan distribusi florikultura industrial yang
efisien, berdaya saing dan berkelanjutan serta menghasilkan produk yang bermutu,
aman bagi konsumen, mencukupi kebutuhan dalam negeri dan ekspor.
Sebagai penjabaran dari visi tersebut, Direktorat Budidaya dan Pascapanen
Florikultura merumuskan misi sebagai berikut:
1.) Membina pengembangan usaha tanaman florikultura guna mendukung
tercapainya sistem dan usaha agribisnis tanaman florikultura yang berdaya
saing, berkelanjutan, efisien berbasis IPTEK dengan menggunakan sumberdaya
lokal serta berwawasan lingkungan.
2.) Mengembangkan sentra dan kawasan agribisnis tanaman florikultura.
3.) Membina kelembagaan dan manajemen usaha tanaman florikultura yang
efektif, efisien, dan profesional.
4.) Membina penerapan sistem pascapanen tanaman florikultura.
5.) Mengembangkan kapasitas institusi dalam rangka meningkatkan pelayanan
kepada stakeholders.
2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan yang ingin dicapai Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
adalah meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu produk florikultura
berkelanjutan. Hal tersebut dicapai melalui upaya pelaksanaan kegiatan 1) Pengu
tuhan kawasan florikultura; 2) Pengembangan registrasi unit usaha tanaman
florikultura; 3) Perbaikan mutu pengelolaan unit usaha tanaman florikultura; 4)
Perbaikan mutu pengelolaan pascapanen tanaman florikultura; dan 5) Peningkatan
jumlah kelembagaan usaha.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012
Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura 7
Sasaran strategis pengembangan florikultura tahun 2012 adalah
meningkatnya produksi, produktivitas dan mutu produk florikultura yang berdaya
saing dan berkelanjutan dengan indikator produksi florikultura sesuai Renstra
Direktorat Jenderal Hortikultura sebagai berikut:
Tabel 1: Sasaran Strategis Produksi Florikultura Tahun 2012
No Indikator Produksi Florikultura Target Satuan
1 Anggrek 14.953.850 Tangkai
2 Krisan 191.087.012 Tangkai
3 Bunga dan daun potong lainya 215.205.222 Tangkai
4 Tanaman pot dan tanaman taman 15.711.863 Pohon
5 Bunga tabur (melati) 23.943.123 Kg
Sumber: Renstra Ditjen Hortikultura Tahun 2010 s/d 2014
Sasaran strategis lainnya yang hendak dicapai Direktorat Budidaya dan
Pascapanen Florikultura berdasarkan Penetapan Kinerja (PK) yang telah ditanda
tangani Direktur Budidaya dan Pascapanen Florikultura pada Februari tahun 2012
adalah :
Tabel 2: Sasaran Strategis Berdasarkan Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2012:
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Volume Satuan
Meningkatkan kualitas kawasan dan
mutu pengelolaan unit usaha
florikultura
Pengutuhan kawasan tanaman florikultura
371.860 m2
Pengembangan registrasi unit usaha
tanaman florikultura
26 Lahan
Usaha
Perbaikan mutu pengelolaan unit
usaha tanaman florikultura
135 Kelompok
Perbaikan mutu pengelolaan pascapanen tanaman florikul tura
141 Unit
Peningkatan jumlah kelembagaan
usaha tanaman florikultura
100 Lembaga
Sumber: Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Budidaya dan Pascapanen Tahun 2012
Mengingat setelah Penetapan Kinerja (PK), terdapat berbagai perubahan dalam
angka sasaran sesuai POK, maka sasaran strategis berdasarkan Renja POK/DIP-A
Direktorat Produksi dan Pascapanen tahun 2012 perlu disampaikan sebagai
berikut:
1.) Terwujudnya kawasan florikultura yang utuh seluas 356.850 m2
2.) Terregistrasinya 26 lahan usaha florikultura;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012
Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura 8
3.) Pengelolaan unit usaha tanaman florikultura yang semakin bermutu, dengan
sasaran terlaksananya Sekolah Lapangan GAP di 76 kelompoktani dan
terlaksananya Sekolah Lapangan GHP di 57 kelompoktani;
4.) Pengelolaan pascapanen tanaman florikultura yang semakin bermutu dengan
didukung terwujudnya sasaran tersedianya 130 unit fasilitas sarana prasarana
pascapanen florikultura dan tersedianya 8 unit fasilitas prasarana packing
house;
5.) Meningkatnya 98 kelembagaan usaha yang berdaya saing.
3. Arah Kebijakan dan Program Pengembangan Florikultura
1.) Arah Kebijakan:
Sebagai upaya mewujudkan Visi dan Misi Direktorat Budidaya dan
Pascapanen Florikultura sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Budidaya dan
Pascapanen Florikultura, maka kebijakan pengembangan florikultura diarahkan
pada:
1.1.) Peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu yang diarahkan pada
komoditas unggulan tanaman hias masif dan tanaman hias orientasi ekspor,
melalui penerapan Good Agricultural Practices (GAP) yang berbasis
penerapan inovasi teknologi, mencakup penggunan benih unggul bermutu,
penerapan pengelolaan hama terpadu (PHT) dan penanganan pascapanen
yang baik dan benar (Good Handling Practices/ GHP).
1.2.) Peningkatan kualitas dan kuantitas produk florikultura melalui perbaikan dan
pengembangan infrastruktur berupa sarana budidaya dan pascapanen
florikultura, serta registrasi lahan usaha florikultura.
1.3.) Pembangunan dan pengutuhan kawasan yang direncanakan terintegrasi
dengan instansi terkait dan diarahkan untuk membangun dan memperluas
sentra tanaman florikultura dengan memperhatikan potensi pasar baik pasar
dalam negeri maupun internasional, kesesuaian lahan dan agroklimat serta
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
1.4.) Pengembangan kelembagaan yang diarahkan kepada pemberdayaan
kelembagaan baik kelompok tani, gapoktan, dan asosiasi. Kelembagaan
petani yang kokoh akan meningkatkan posisi tawar dalam menjalin
kemitraan.
1.5.) Peningkatan ekspor yang diarahkan untuk mendorong peningkatan ekspor
tanaman florikultura tropis melalui peningkatan produksi, fasilitasi kemitraan
dan membantu promosi di luar negeri dengan dukungan instansi terkait.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012
Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura 9
2) Program Pengembangan Florikultura
Program Utama Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura adalah
“Peningkatan Produksi, Produktivitas, Mutu Tanaman Florikultura Berkelanjutan”.
Program tersebut ini merupakan salah satu penjabaran dari program Direktorat
Jenderal Hortikultura. Dalam upaya mencapai program tersebut, dalam
pelaksanaannya dituangkan dalam 5 kegiatan utama untuk mencapai akuntabilitas
kinerja Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura berdasarkan sasaran
Produksi Florikultura Utama, Penetapan Kinerja (PK) maupun Renja (POK/DIP-A)
Direktorat Budidaya dan Pascapanen Tahun 2012.
4. Penetapan Kinerja dan Indikator Kinerja Utama (IKU)
4.1.) Indikator Kinerja Utama Produksi
Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura dalam pelaksanaan tugas
dan fungsinya salah satunya diukur dari kinerja utama produksi florikultura
utama yang harus dicapai pada tahun 2012, seperti yang tertuang dalam
Renstra atau Rencana Strategis Direktorat Jenderal Hortikultura tahun 2010
s/d 2014. Indikator kinerja produksi florikultura utama pada tahun 2012
seperti tertuang dalam tabel 3 adalah sebagai berikut:
Tabel 3: Indikator Kinerja Utama Produksi Florikultura Tahun 2012
No Indikator Produksi Florikultura Target Satuan
1 Anggrek 14.953.850 Tangkai
2 Krisan 191.087.012 Tangkai
3 Bunga dan daun potong lainya 215.205.222 Tangkai
4 Tanaman pot dan tanaman taman 15.711.863 Pohon
5 Bunga tabur (melati) 23.943.123 Kg
Sumber: Renstra Ditjen Hortikultura Tahun 2010 s/d 2014
4.2.) Penetapan Kinerja (PK)
Dalam melaksanakan kegiatan sesuai tupoksi Direktorat Budidaya dan
Pascapanen Florikultura dibiayai dari anggaran APBN tahun 2012.
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam upaya mewujudkan manajemen
pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorintasi pada
hasil, maka Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura telah
menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2012 yang ditandatangani oleh
Direktur Budidaya dan Pascapanen Florikultura dan Direktur Jenderal
Hortikultura pada bulan Februari 2012 seperti tertuang dalam lampiran 1.
Indikator keberhasilan pencapaian kinerja merupakan tolak ukur yang akan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012
Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura 10
digunakan dalam melihat keberhasilan pencapaian sasaran. Adapun
Penetapan Kinerja (PK) yang ditetapkan oleh Direktorat Budidaya dan
Pascapanen Florikultura tahun 2012 yang ditandatangani Direktur adalah