MATA KULIAH : D O S E N : LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA DAN BUDGET KAS O l e h : KELOMPOK : I M I R A H FITRIANTY NURASIA
MATA KULIAH : D O S E N :
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA DAN BUDGET KAS
O l e h :
KELOMPOK : I
M I R A HFITRIANTYNURASIA
STIM YAPIM MAROS2005
2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mendayagunakan kemampuan
semaksimal mungkin untuk menjadikan makalah ini memiliki bobot ilmiah yang
tinggi, kendatipun kenyataannya masih kategori yang minim.
Satu hal yang pasti dengan keterbatasan kompetisi ilmiah dan keterbatasan
literature penulis miliki, membuka peluang akan kekurangan-kekurangan ataupun
kesalahan-kesalahan baik yang menyangkut penyusunan maupun materi pembahasan.
Namun demikian berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak serta
limpahan rahmat dari Allah SWT, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Oleh
karena itu pada kesempatan ini, sudah selayaknya penulis menghaturkan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua yang turut membantu dalam
penyusunan makalah ini baik moril maupun non moril.
Penulis hanya dapat berdoa kepada Allah SWT, semoga bantuan dan
pengorbanan yang telah diberikan mendapat balasan pahala disisi-Nya. Dan tak lupa
penulis memohon maaf sekiranya terdapat kekeliruan dan kesalahan penulis.
Akhirnya kepada-Nya jualah penulis menyerahkan segalanya dengan harapan
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Maros, November 2005
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................. i
Daftar isi .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ...................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ..................................................................... 3
BAB II LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA DAN
BUDGET KAS
A. Pengertian Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana ... 4
B. Klasifikasi Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana ................. 6
C. Perubahan-Perubahan Dalam Aktiva Tetap .............................. 7
D. Deviden ..................................................................................... 8
E. Saham ....................................................................................... 9
F. Langkah-Langkah Dalam Pembuatan Laporan Sumber-
Sumber Penggunaan Dana ........................................................ 10
G. Menentukan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana .............. 12
H. Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana ..................... 13
I. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Bentuk Net
Working Capital ....................................................................... 14
ii
J. Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana Dalam
Bentuk Persentase ..................................................................... 16
K. Interpretasi Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana... 17
L. Budget Kas ............................................................................... 18
M. Ramalan atau Rencana Penjualan ............................................. 19
N. Penyusunan Budget Kas ........................................................... 21
O. Tahap-Tahap Penyusunan Budget Kas ..................................... 21
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 27
B. Saran ......................................................................................... 28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seringkali akan sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan
keuangan tertentu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengevaluasi
operasi-operasi perusahaan baik pada masa lalu maupun pada masa sekarang.
Laporan tentang sumber dan penggunaan dana akan memungkinkan seorang
manajer keuangan untuk menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana
secara historis yang terdapat di dalam perusahaan.
Kadang-kadang laporan ini dipergunakan untuk membuat forecasting, dan
kekuatan utamanya terletak pada kegunaannya dalam mengevaluasi sumber-
sumber dan penggunaan modal jangka panjang (sources and used of long term
funds).
Pemahaman tentang pola pemakaian dana pada masa lampau akan
memungkinkan seorang manajer keuangan untuk membuat rencana-rencana yang
lebih baik sehubungan dengan kebutuhan dan baik jangka pendek maupun jangk
panjang.
Budget kas adalah suatu alat yang dapat dipergunakan oleh manajer
keuangan untuk meramalkan atau memperkirakan kebutuhan-kebutuhan dana
jangka pendek dan untuk mengetahui kelebihan/kekurangan uang kas selama
periode budget. Seperti halnya dengan laporan sumber dan penggunaan dana,
1
budget kas sering pula disebut dengan istilah “cash forecast”, tetapi dalam tulisan
ini istilah “budget kas”lah yang akan dipergunakan.
Budget kas dikatakan sangat penting untuk mengevaluasi kebutuhan-
kebutuhan dana perusahaan dalam jangka pendek, karena biasanya budget kas
tersebut hanya dibuat untuk beberapa bulan saja atau paling lama satu tahun.
Dalam pembicaraan pada Bab VI nanti akan dapat dilihat bahwa budget kas
merupakan input yang sangat penting dalam membuat proyeksi neraca dan
laporan rugi laba.
Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu :
1. Bagian pertama diarahkan pada pengembangan dan interpretasi dari laporan
sumber-sumber dan penggunaan dana. Di sini ditekankan pada klasifikasi dan
penyesuaian (adjustment) perubahan neraca dalam rangka mempersiapkan
baik sumber-sumber dan penggunaan kas maupun sumber-sumber dan
penggunaan modal kerja (net working capital). Suatu pembahasan tentang
interpretasi mengenai laporan ini dan dasar-dasar dalam penyiapannya juga
disajikan dalam bagian yang pertama ini.
2. Bagian kedua dari bab ini membahas tentang pentingnya pembuatan dan
interpretasi dari budget kas. Penekanannya diutamakan pada rencana
penjualan (sales forecast) yang merupakan input utama dalam pembuatan
budget kas.
2
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan umum dari penulisan ini yaitu untuk lebih meningkatkan
pengetahuan penulis dan wawasan mengenai laporan sumber dan penggunaan
dana dan budget kas pada perusahaan.
Adapun tujuan khusus, bagi penulis dan pembaca yaitu :
1. Untuk menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan suatu makalah atau
karya tulis atau skripsi.
2. Untuk memenuhi tugas-tugas yang diberikan oleh dosen kepada kami.
3. Sebagai bahan diskusi pada mata kuliah ini.
C. Rumusan Masalah
Adapun beberapa permasalahan yang akan penulis paparkan dengan
singkat yaitu ; apa pengertian laporan sumber-sumber dana dan penggunaan
dana?, bagaimana mengklasifikasikan langkah-langkah dalam pembuatan laporan
dan penggunaan dana?, bagaimana tahap-tahap penyusunan budget kas?.
3
BAB II
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA DAN BUDGET KAS
A. Pengertian Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana
Istilah dana di sini bisa diartikan dengan salah satu dari kedua pengertian
berikut ini : kas ataupun net working capital. Kedua hal ini sangat penting bagi
perusahaan untuk dapat beroperasi secara efektif. Kas diperlukan untuk
membayar rekening, pembelian tunai dan sebagainya, sedangkan net working
capital dibutuhkan terutama dalam seasonal business untuk memberikan jaminan
bagi rekening-rekening dan utang-utang yang segera akan jatuh tempo.
Penggunaan net working capital dalam pembuatan laporan sumber-sumber dan
penggunaan dana didasarkan atas suatu keyakinan bahwa aktiva lancar, yang
menurut defenisinya dapat diuangkan dalam waktu yang singkat di mana uang
tersebut nantinya akan dapat dipergunakan untuk memenuhi atau menutup
kewajiban-kewajiban yang segera jatuh tempo.
Gambar 5.1. merupakan diagram dari keseluruhan arus dana dalam suatu
perusahaan yang secara garis besarnya dapat dibagi menjadi dua bagian ;
operating flows dan financial dan legal flows.
Pemisahan kedua arus dana tersebut didasarkan pada arus-arus yang
berhubungan langsung dengan proses produksi mulai dari bahan mentah sampai
dengan penjualan produk jadi, dan arus-arus yang tidak mempunyai kaitan
4
langsung dengan proses produksi seperti pembayaran dan penerimaan bunga,
pembayaran deviden, pajak, penjualan saham dan sebagainya.
Gambar Arus dana dalam perusahaan
Financial dan legal flows Operating flows
Penerimaan bunga Penjualantunai
Pembayaran bunga
Penjualankredit
Pengeluaran kas
Pembayaran
Pembelian tunai
Pembelian
Pinjaman
Pembelian tunai
Pembayaran Pembl.kembali kredit
Deviden danPembelian Kembali saham
penjualan saham
Bunga
Utang pajak
Biaya Penjualan
Barang jadi
Piutang
Pajak
Biaya operasi dan biaya adm.
barang dalam proses
Pembl. aktiva
Penjl. aktiva
Aktiva tetap Depre-
siasi
UTANG
Utang Dagang
Bahan Mentah
K A S
Modal pemegang saham
Upah yang masih harus dibayar
Bahan Mentah
5
Di dalam pembuatan laporan sumber-sumber dan penggunaan dana tidak
akan diadakan pemisahan di antara operating flows dengan financial dan legal
flows.
B. Klasifikasi Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana
Sumber-sumber dana adalah pos-pos yang menaikkan jumlah uang kas
sedangkan penggunaan dana adalah pos-pos yang menurunkan jumlah uang kas.
Sumber-sumber dana :
4. Penurunan jumlah aktivitas
5. Peningkatan jumlah uang
6. keuntungan sesudah pajak
7. Depresiasi dan beban-beban yang tidak memerlukan pengeluaran uang kas
lainnya (non cash charges)
8. Penjualan saham-saham baru.
Penggunaan dana :
1. Peningkatan jumlah aktiva
2. Penurunan jumlah utang
3. Kerugian atau Net loss
4. Pembayaran deviden dalam bentuk kas (cash deviden)
5. Pembelian kembali saham-saham perusahaan
6
Untuk membuat laporan sumber-sumber dan penggunaan dana maka
diperlukan ; 1) Laporan rugi-laba tahun terakhir, 2) neraca tahun terakhir, dan 3)
neraca tahun sebelumnya yang akan dipergunakan sebagai dasar perbandingan.
Sebelum menyajikan laporan sumber-sumber dan penggunaan dana maka
terlebih dahulu perlu diadakan penyesuaian (adjustment) terhadap beberapa pos-
pos tertentu, sebagai berikut :
C. Perubahan-Perubahan Dalam Aktiva Tetap
Aktiva tetap ini perlu mendapat perhatian yang khusus, karena adanya dua
cara yang biasanya digunakan untuk mencatat aktiva tetap di dalam neraca
perusahaan. Cara yang pertama cukup mendetail, sehingga dengan mudah dapat
dilihat perubahan dalam aktiva tetap, sedangkan cara yang kedua adalah
pencatatan aktiva tetap yang hanya memuat jumlah bersih atau nilai bukunya saja.
Jumlah perubahan aktiva tetap :
Δ FAt = NFAt + DEPt –– NFAt––1
Δ FAt = Net fixed assets pada tahun terakhir
Dept = Depresiasi pada tahun terakhir
NFAt –– 1 = Net fixed assets tahun sebelumnya
Kalau data di atas dimasukkan ke dalam persamaan di atas maka akan didapatkan
hasil sebagai berikut :
Δ FAt = Rp. 55.000,00 + Rp. 5.000,00 –– Rp. 53.000,00
= Rp. 7.000,00
7
Hasil yang diperoleh sama dengan cara yang pertama, hanya saja jalan yang
ditempuh lebih panjang.
Bilamana hasil dari perhitungan dengan menggunakan persamaan tersebut
negatif, maka hal tersebut harus dimasukkan sebagai sumber dana dalam
pembuatan laporan sumber-sumber dan penggunaan dana, sedangkan apabila
hasil yang diperoleh adalah nol (0), maka tidak ada ayat untuk aktiva yang tetap
yang dibuat dalam laporan sumber-sumber dan penggunaan dana. Hal tersebut
membuktikan bahwa nilai aktiva telah menurun sebesar depresiasi dalam tahun
yang bersangkutan.
D. Deviden
Kadang-kadang, walaupun tidak terlalu sering, jumlah pembayaran kas
deviden tidak menampakkan di dalam laporan rugi-laba. Kalau pembayaran
deviden tersebut dinampakkan di dalam laporan rugi-laba perusahaan, maka
jumlahnya bisa langsung dimaksukkan ke dalam laporan sumber-sumber dan
penggunaan dana sebagai salah satu pos penggunaan dana. Tetapi apabila terjadi
hal yang sebaliknya di mana pos terakhir di dalam laporan rugi-laba adalah
keuntungan bersih sesudah pajak atau net profit after taxes, maka harus diteliti
lebih lanjut untuk mengetahui apakah telah dilakukan pembayaran deviden atau
tidak.
Berapa besarnya deviden yang sudah dibayarkan kalau hal tersebut tidak
ditampakkan di dalam neraca, dapat dihitung sebagai berikut :
8
DIVt = NPATt –– REt + Ret––1
DIVt = Deviden tahun terakhir
NPATt = Net profit after taxes tahun terakhir
REt = Retained earning tahun terakhir
Ret––1 = Retained earning tahun sebelumnya
Dengan menggunakan persamaan di atas maka akan dapat ditentukan
jumlah pembayaran deviden dari data di atas sebagai berikut :
DIVt = Rp. 50.000,00 –– Rp. 330.000,00 + Rp. 300.000,00
= Rp. 20.000,00
kalau retained earning meningkat sebesar net profit after taxes saja, maka
hal tersebut berarti tidak adanya pembayaran deviden dan untuk itu tidak perlu
ada pos deviden di dalam laporan sumber dan penggunaan dana.
E. Saham
Suatu perusahaan mungkin saja menjual saham baru ataupun membeli
kembali saham-saham yang sedang beredar. Penjualan atau pembelian kembali
saham-saham ini tidak hanya berlaku untuk saham bisa, tetapi juga untuk saham
preference. Saham preference mempunyai kemungkinan yang besar sekali untuk
ditarik dari peredaran, karena seringkali emisi saham preference disertai dengan
apa yang disebut sebagai “a call feature” yaitu hak bagi perusahaan untuk
membeli dan menarik kembali saham preference dari peredaran di masa depan
apabila hal tersebut menguntungkan bagi perusahaan. Jumlah saham yang dijual
9
dan dibeli kembali oleh perusahaan dapat ditentukan dengan jalan menghitung
perubahan-perubahan di dalam jumlah stockholders’ equity, tetapi tidak termasuk
jumlah retained earning. Peningkatan jumlah stockholders’ equity adalah sumber
dana sedangkan penurunannya akan menunjukkan adanya penggunaan dana.
Formula berikut ini dapat digunakan untuk menentukan apakah telah
terjadi penjualan atau pembelian kembali saham-saham perusahaan.
Stockt = SEt –– SEt––1 ––REt + REt––1
Stockt = Perubahan jumlah saham
SEt = Stockholders’ equity pada tahun terakhir
SEt––1 = Stockholders’ equity pada tahun sebelumnya
REt & REt––1 = Sama dengan penjelasan sebelumnya
Kalau perusahaan telah melakukan pembelian kembali saham-sahamnya,
maka hasil yang diperoleh dengan menggunakan persamaan tersebut akan negatif,
dan ini berarti adanya penggunaan dana.
F. Langkah-Langkah dalam Pembuatan Laporan Sumber-Sumber Penggunaan
Dana
Berikut ini akan disajikan neraca dan laporan rugi-laba dari perusahaan
“XYZ” yang akan dipergunakan sebagai dasar perhitungan yang sesungguhnya
dalam pembuatan sebuah laporan “Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana”
10
Tabel 5.1Laporan Keuangan Perusahaan “XYZ”
Neraca
31-12-00 31-12-01Assets
CashRp. XXX Rp. XXX
Marketable securities Rp. XXX Rp. XXXAccount receivable Rp. XXX Rp. XXXInventory Rp. XXX Rp. XXXPrepaid items Rp. XXX Rp. XXX
Total Current assets Rp. XXX Rp. XXXNet fixed assets Rp. XXX Rp. XXX
Total assets Rp. XXX Rp. XXX
Liabilities and Stockholders’ equityAccount payable Rp. XXX Rp. XXXNotes payabel Rp. XXX Rp. XXXTaxes payabel Rp. XXX Rp. XXXAccruals Rp. 0 Rp. XXX
Total current liabilities Rp. XXX Rp. XXXLong term debt Rp. XXX Rp. XXX
Total liabilities Rp. XXX Rp. XXX
Preference stock Rp. XXX Rp. XXXCommon stock at par Rp. XXX Rp. XXXPaid in capital in excess of par Rp. XXX Rp. XXXRetained earning Rp. XXX Rp. XXX
Total stockholders’ equity Rp. XXX Rp. XXX
Total stockholders’ equity and liabilities Rp. XXX Rp. XXX
Laporan Rugi-Laba 1981
Sales Rp. 100.000,00Less: Cost of goods sold* Rp. 60.000,00
Gross profit Rp. 40.000,00Less: Gen. and admin. expense Rp. 10.000,00
Profit before taxes Rp. 30.000,00Less: Taxes (40%) Rp. 12.000,00
Profit after taxes Rp. 18.000,00
*termasuk depresiasi Rp. 10.000,00
11
G. Menentukan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana
Di bawah ini akan diberikan beberapa langkah yang dapat diambil dalam
membuat laporan sumber-sumber dan penggunaan dana.
Langkah 1 : Gunakan neraca tahun sebelumnya untuk menghitung perubahan-
perubahan di dalam assets dan liabilities.
Langkah 2 : Gunakan pengklasifikasian yang sudah diberikan di muka untuk
menentukan apakah perubahan-perubahan dalam assets kecuali net
fixed assets dan liabilities termasuk ke dalam sumber (S) ataupun
penggunaan dana (P).
Tabel 5.2Klasifikasi Perubahan Assets dan Liabilities Perusahaan XYZ Sebagai
Sumber (S) atau Penggunaan (P)
Perkiraan Perubahan (Rp) KlasifikasiCashMarketable securitiesAccount receivableInventoryPrepaid itmesNet fixed assetsAccount payableNotes payableTaxes payableAccrualsLong term debt
+ Rp. XXX+ Rp. XXX–– Rp. XXX–– Rp. XXX
0+ Rp. XXX+ Rp. XXX–– Rp. XXX
0+ Rp. XXX+ Rp. XXX
PPSS––––*SP
SS
* Tidak diklasifikasikan dalam penganalisaan saat ini
Langkah 3 : Penentuan perubahan fixed assets :
FAt = NFt + DEPt –– NFAt ––1
Perubahan fixed assets =
12
Langkah 4 : Penentuan pembayaran deviden:
DIVt = NPATt–– REt REt ––1
Langkah 5 : Penentuan jumlah perubahan modal saham yang beredar
Stockt = SEt –– SEt ––1 –– REt + RE t ––1
H. Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana
Bagian sebelah kiri dari laporan “sumber-sumber dan penggunaan dana”
merupakan sumber-sumber dana perusahaan, sedangkan bagian yang sebelah
kanan memuat pos-pos yang merupakan penggunaan dana.
Beberapa hal penting yang mungkin perlu diingat dalam membuat laporan
sumber-sumber dan penggunaan dana adalah sebagai berikut :
1. Jumlah sumber-sumber dana harus sama dengan jumlah penggunaan dana
atau dengan perkataan lain jumlah sebelah kiri harus sama dengan sebelah
kanan.
2. Biasanya net profit after taxes (keuntungan sesudah pajak) adalah pos pertama
di dalam sumber-sumber dana sedangkan deviden adalah pos yang pertama
dalam penggunaan dana. Pengaturan yang seperti ini akan memudahkan
perhitungan retained earning.
3. Depresiasi dan peningkatan aktiva tetap merupakan pos yang kedua di
masing-masing pihak, sehingga memudahkan untuk membandingkan pos-pos
tersebut satu sama lain. Penempatan depresiasi sesudah net profit after taxes
juga akan memudahkan perhitungan arus kas.
13
4. Urut-urutan selanjutnya tidak terlalu dipersoalkan
5. Perubahan dalam stockholders’ equity dapat dihitung dengan jalan menambah
semua jumlah penjualan saham atau mengurangi semua pembelian kembali
saham-saham dari selisih antara net profit after taxes dikurangi dengan kas
deviden (cash deviden).
Tabel 5.3Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana Perusahaan “XYZ”
Sumber PenggunaanNet profit after taxesDepresiasiPenurunan accountReceivablePenurunan InventoryPeningkatan accruals
Peningkatan long termdebt
Total sumber dana
Rp. 18.000,00Rp. 10.000,00
Rp. 10.000,00Rp. 30.000,00Rp. 40.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 138.000,00
Deviden Peningkatan fixed assetsPeningkatan mar-ke table securities Penurunan notes payablePembelian kembali saham-saham perusahaanPeningkatan jumlah kasTotal penggunaan dana
Rp. 8.000,00
Rp. 30.000,00
Rp. 40.000,00
Rp. 30.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 10.000,00
Rp. 138.000,00
I. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Bentuk Net Working Capital
Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana dalam bentuk net wolking
capital sama saja dengan bentuk laporan di atas, hanya saja perubahan-perubahan
dalam current assets dan current labilities tidak di catat secara terpisah, tetapi
dimasukkan sebagai satu entry yaitu “ perubahan net wolking capital “ . Banyak
14
orang yang menyukai laporan dalam bentuk net wolking capital ini, karena hal
tersebut lebih langsung menunjukkan perubahan dalam likuiditas perusahaan
yang diukur dengan perubahan net wolking capital.
Dari data dalam Tabel 5.1.dapat dilihat total current assets, total current
liabilities, net wolking capital, dan perubahan net wolking capital seperti yang
ditunjukkan dalam Tabel 5.4.
Tabel 5.4Perubahan Net Wolking Capital
19X0 19X1
Total current assetsTotal current liabilities
Rp. 190.000,00Rp. 140.000,00
Rp. 200.000,00Rp. 160.000,00
Net working capital Rp. 50.000,00 Rp. 40.000,00
Perubahan net working capital –– Rp. 10.000,00
Tabel 5.5 menyajikan laporan sumber-sumber dan penggunaan dana
dalam bentuk net working capital dari perusahaan XYZ. Seperti sudah dikatakan
di muka bahwa perbedaan utama laporan ini dengan laporan yang disajikan dalam
Tabel diatas hanya terletak pada entry perubahan net working capital yang dalam
hal ini “penurunan working capital”.
Jumlah total sumber-sumber dan penggunaan dana berbeda antara tabel
5.5 dengan tabel 5.3 di muka karena adanya penyesuaian terhadap net working
capital tadi, tetapi hal ini tidak membawa pengaruh terhadap keputusan-keputusan
yang akan diambil.
15
J. Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana dalam Bentuk Persentase
Laporan sumber-sumber dan penggunaan data dalam bentuk prosentase
seringkali sangat berguna karena hal ini akan mempermudah interpretasi. Dengan
adanya laporan dalam bentuk persentase ini akan memungkinkan seorang analis
untuk mengetahui kontribusi dari masing-masing pos yang terdapat dalam laporan
tersebut.
Tabel 5.5Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana
Dalam Bentuk Net Working Capital
Sumber PenggunaanNet profit after taxesDepresiasiPenurunan net workingcapitalPeningkatan long termdebt
Total sumber dana
Rp. 18.000,00Rp. 10.000,00
Rp. 10.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 20.000,00
Deviden Peningkatan fixed assetsPembelian kembali saham-saham perusahaan
Total penggunaan dana
Rp. 8.000,00
Rp. 30.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 58.000,00
Tabel 5.6Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana
Dalam Bentuk Prosentase
Sumber Penggunaan
Net profit after taxes 13,1%Depreciation 7,2%Penurunan account receivable 7,2%Penurunan inventory 21,8%Peningkatan account payable 7,2%Peningkatan jumlah accrual 29,0%Peningkatan long term debt 14,5%
Total sumber dana 100,0%
Deviden 5,7%Peningkatan fixed assets 21,7%Peningkatan jumlah kas 7,2%Peningkatan marketable securities 29,0%Penurunan notes payable 21,8%pembelian kembali saham-saham perusahaan 14,5%
total penggunaan dana 100,0%
16
Bentuk prosentase ini bisa juga diterapkan dalam laporan sumber-sumber dan
penggunaan dana dalam bentuk net working capital.
K. Interpretasi Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana
Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana baik dalam bentuk rupiah
maupun dalam bentuk prosentase akan memungkinkan seorang manajer keuangan
untuk menganalisa arus kas pada masa yang lalu maupun kemungkinan arus kas
pada masa yang akan datang. Di samping itu dengan laporan dalam bentuk
prosentase ini akan dapat diketahui dan selanjutnya diberikan perhatian yang
khusus pada pos-pos terbesar baik sumber-sumber maupun penggunaan dana
untuk melihat apakah ada perkembangan-perkembangan baru yang terjadi yang
agak lain atau bertentangan dengan kebijaksanaan finansial yang telah ditetapkan.
Sekalipun hubungan yang khusus antara sumber-sumber dengan penggunaan dana
tidak dapat diketahui dengan menggunakan laporan ini, tetapi analisa ini akan
dapat menunjukkan adanya ketidakefisienan (inefficiency) di dalam manajemen
keuangan perusahaan.
Dengan menganalisa laporan sumber-sumber dan penggunaan dan
perusahaan “XYZ” tampaknya tidak ada masalah penting yang bisa ditemui. Baik
sumber-sumber maupun penggunaan dana tampaknya sejalan dengan manajemen
pembelanjaan yang baik, sumber-sumber terbesar dana datangnya dari penurunan
jumlah inventory dan meningkatnya accruals. Kedua strategi ini konsisten dengan
manajemen keuangan perusahaan yang efisien. Di lain pihak, pos-pos terbesar
17
yang menggunakan dana adalah peningkatan jumlah fixed assets, bertambahnya
jumlah marketable securities, dan menurunnya jumlah notes payable. Masing-
masing pos ini menunjukkan keadaan keuangan perusahaan yang kuat.
Seperti sudah disinggung di depan, bahwa seorang manajer keuangan
mungkin akan menggunakan laporan sumber-sumber dan penggunaan dana untuk
memproyeksi laporan keuangan perusahaan dalam rangka menentukan feasibilitas
dari usulan-usulan financing plan, dalam pengertian apakah dana yang dibutuhkan
untuk maksud tersebut tersedia atau tidak.
L. Budget Kas
Budget kas atau yang dalam istilah asingnya disebut dengan cash budget
atau cash forecast akan memungkinkan seorang manajer keuangan untuk
mengetahui atau merencanakan kebutuhan-kebutuhan modal jangka pendek.
Biasanya dalam hal ini ditekankan pada berapa surplus kas atau berapa
kekurangan uang kas pada periode-periode tertentu.
Perusahaan yang mengharapkan akan adanya surplus kas dapat
merencanakan investasi-investasi jangka pendek, sedangkan apabila sebaliknya,
di mana perusahaan diperkirakan akan mengalami kekurangan uang kas, maka
akan dapat diatasi sedemikian rupa sehingga kebutuhan-kebutuhan untuk
menutup kekurangan tersebut dapat terpenuhi.
Dengan adanya budget kas ini seorang manajer keuangan akan
mempunyai suatu pandangan yang relatif tepat tentang “timing” dari arus kas
18
dalam suatu periode tertentu. Informasi seperti ini akan sangat berguna sekali
dalam membuat rencana-rencana secara keseluruhan.
Biasanya budget kas ini dibuat untuk jangka waktu satu tahun, tetapi hal
ini bukanlah merupakan suatu keharusan dan perusahaan bisa saja membuat
budget kas yang sesuai dengan kebutuhan atau yang dianggap baik. Jangka waktu
atau periode budget kas biasanya dibagi ke dalam beberapa interval (1 bulan, 2
bulan atau tergantung pada kebutuhan), tetapi biasanya interval ini sangat
tergantung kepada jenis usaha dari masing-masing perusahaan. Semakin tidak
menentu arus kas maka sebaiknya semakin singkat jangka waktu interval yang
dipergunakan.
M. Ramalan dan Rencana Penjualan
Input utama dalam membuat budget kas adalah rencana penjualan. Data
tentang rencana penjualan ini biasanya diberikan kepada manajer keuangan oleh
manajer bagian pemasaran. Atas dasar rencana ini manajer keuangan membuat
estimasi-estimasi sehubungan dengan arus kas perbulannya yang merupakan hasil
proyeksi penerimaan dari rencana penjualan dan pengeluaran-pengeluaran untuk
proses produksi. Di samping itu, manajer keuangan perusahaan juga diharapkan
untuk mengestimasi kebutuhan-kebutuhan kas lainnya dalam rangka
melaksanakan penjualan yang diproyeksikan tersebut dan apakah dana untuk hal
tersebut tersedia. Rencana penjualan ini didasarkan pada analisa data ekstern
maupun intern perusahaan.
19
a. Analisa data ekstern
Analisa eksternal ini didasarkan pada observasi dari hubungan-
hubungan antara penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dengan beberapa
indikator ekonomi misalnya seperti GNP, pembangunan rumah baru,
disposable personal income, dan lain-lain. Hal ini sangat penting karena
volume penjualan perusahaan sangat erat hubungannya dengan beberapa
aspek aktivitas ekonomi sehingga ramalan-ramalan tentang keadaan ekonomi
secara menyeluruh akan memberikan pandangan yang lebih baik bagi rencana
penjualan yang akan dilakukan.
b. Analisa data intern
Analisa internal ini didasarkan pada data yang dikumpulkan oleh
seluruh penjualan atau “channel of distribution” yang dimiliki atau digunakan
oleh perusahaan. Biasanya salesman yang terjun langsung ke lapangan dapat
diminta untuk mengestimasikan berapa unit dari masing-masing produk yang
dapat mereka jual dalam periode yang akan datang. Estimasi yang dilakukan
oleh salesman kemudian dikumpulkan oleh kepala bagian penjualan di
wilayah-wilayah tertentu yang seterusnya dilakukan beberapa penyesuaian
atau adjustment sesuai dengan pengetahuan dan pengalamannya. Hasil
analisanya kemudian masih harus disesuaikan lagi menurut keadaan internal
perusahaan, misalnya kapasitas mesin, keuangan yang tersedia, dan
sebagainya.
20
Perusahaan-perusahaan biasanya menggabungkan kedua jenis analisa
di atas di dalam membuat rencana penjualan untuk periode berikutnya.
Analisa data internal akan memberikan informasi tentang penjualan yang
diharapkan, sedangkan analisa eksternal mempertimbangkan keadaan
ekonomi secara menyeluruh, sehingga dari kedua analisa tadi akan didapatkan
suatu rencana penjualan yang lebih matang, karena sudah disesuaikan dengan
kondisi-kondisi ekonomi yang akan mempengaruhi operasi perusahaan.
Disadari bahwa ada jenis-jenis produksi yang tidak terlalu terpengaruh oleh
keadaan ekonomi dibandingkan dengan produk-produk lainnya dan hal ini
akan menentukan jenis atau bentuk analisa mana yang lebih ditekankan.
N. Penyusunan Budget Kas
Seperti sudah dikemukakan di depan bahwa input utama dalam membuat
budget kas adalah rencana penjualan. Oleh karena itu di bawah ini akan disajikan
rencana penjualan perusahaan “Pendi Gama” untuk periode Juli 19X1 sampai
dengan Januari 19X2. sesuai dengan kebiasaan yang berlaku selama ini, maka
kepada manajer keuangan diminta untuk membuat budget kas selama enam bulan
Juli-Desember 19X1.
O. Tahap-Tahap Penyusunan Budget Kas
Di bawah ini disajikan tahap-tahap yang dapat dilakukan dalam menyusun
budget kas, proyeksi laporan rugi-laba dan neraca perusahaan, sebagai berikut :
21
1. Analisa Penjualan
2. Skedul Pengumpulan Piutang
3. Skedul Penerimaan Kas
4. Pembelian Persediaan
5. Skedul Pembayaran Utang
6. Skedul Pengeluaran Kas
Setelah diketahui jumlah pinjaman yang dibutuhkan, maka akan dapat
dibuat skedul penarikan dan pembayaran pinjaman dan bunga sebagai berikut :
Skedul Penarikan dan Pembayaran Pinjaman dan Bunga(dalam ribuan rp)
Keterangan Juli Agst. Sept. Okt. Nov. Des.Saldo kas awal bulanPinjaman dari bankPembayaran pinjaman pada awal bulan
200160––
100,2––––
270,4113––
100,21––––
242,02––
(140)
893,03––
(133)
Jumlah kas awal bulanSurplus (defisit)Pembayaran bunga Akhir bulan
360(255)
(4,8)
100,2175
(4,8)
383,4(275)
(8,19)
100,21150
(8,19)
102,02795
(3,99)
760,0345
––
Saldo kas akhir bulan 100,2 270,4 100,21 242,02 893,03 805,03
Pinjaman kumulatif 160 160 273 273 133 ––
Setelah dibuat skedul penarikan dan pembayaran kembali pinjaman
beserta bunganya, maka dapatlah disusun sebuah budget kas yang lengkap seperti
berikut ini :
22
Perusahaan “Pendi Gama”Budget Kas Untuk Bulan Juli-Desember 19X1
(dalam ribuan rp)
Keterangan Juli Agst. Sept. Okt. Nov. Des.Saldo kas awal bulan
Penerimaan kas:Penjualan tunaiPengumpulan piutangPinjaman BankPenerimaan lain
200
150900160––
100,2
1001.250
––––
270,4
2001.000
––––
100,21
2501.600
11375
242,02
1502.150
––––
893,03
1501.550
––––
Jumlah total Kas 1.410 1.450.2 1.583.4 2.025.21 2.542.02 2.593.03
Pengeluaran kas :Pengeluaran tunaiPembayaran utangUpah dan gaji
60720150
120630150
150900150
901.260
150
90990150
120810150
Biaya penj. & adm.Sewa gedungPembyr. DevidenPajakPembyr. BungaPembyr. Pinj. bank
175100100––4.8––
175100––––4.8––
175100––––
8.19––
175100––––
8.19––
175100––––
3.99140
175100100200––
133
Total pengeluaran kas 1.309.8 1.179.8 1.483.19 1.783.19 1.648.99 1.788.0
Saldo kas akhir bulan 100.2 270.4 100.21 242.02 893.03 805.03
Setelah adanya budget kas di atas, maka akan dapat disusun proyeksi
laporan rugi-laba, sedangkan harga pokok barang yang dijual dihitung sebagai
berikut :
Persediaan awal (neraca per 30 Juni 1981) Rp. 900.000,00
Pembelian (SKEDUL IV) Rp. 6.300.000,00
Rp. 7.200.000,00
Persediaan akhir (skedul IV) Rp. 1.200.000,00
Harga pokok barang yang dijual Rp. 6.000.000,00
23
Perusahaan “Pendi Gama”Proyeksi Laporan Rugi-Laba
Juli-Desember 19X1
Penjualan (skedul I) Rp. 10.000.000,00
Harga pokok barang yang dijual Rp. 6.000.000,00 –
Rp. 4.000.000,00
Depresiasi Rp. 200.000,00 –
Laba kotor Rp. 3.800.000,00
Biaya-biaya lain :
–– Upah dan gaji Rp. 900.000,00
–– Sewa Gedung Rp. 1.600.000,00
–– Adm. & Penjualan Rp. 1.050.000,00 +
Rp. 2.550.000,00
Laba operasi Rp. 1.250.000,00
Pendapatan lain-lain Rp. 75.000,00 +
Total laba Rp. 1.325.000,00
Bunga Rp. 29.970,00 –
Laba sebelum pajak Rp. 1.295.030,00
Pajak 20% Rp. 259.006,00
Laba sesudah Pajak Rp. 1.036.024,00
Deviden Rp. 200.000,00
Laba yang ditahan Rp. 836.024,00
24
Perusahaan “Pendi Gama”Proyeksi Neraca 31 Desember 19X1
Rp. Rp.KasSurat berhargaPiutangPersediaanMesin 5.000.000,00PH. 750.000,00 –
Gedung 3.000.000,00PH 450.000,00 –
805.030,00750.000,00
1.650.000,001.200.000,00
4.250.000,00
2.550.000,0011.205.030,00
Utang dagangUtang pajakModal sahamLaba yang ditahan
1.350.000,00259.066,00
8.500.000,001.096.024,00
11.205.030,00
Jumlah saldo akhir kas dapat dicocokkan sebagai berikut :
Keuntungan sesudah pajak Rp. 1.036.024,00
Depresiasi Rp. 200.000,00 +
Rp. 1.236.024,00
Laba yang ditahan Rp. 550.000,00 –
Rp. 686.024,00
Kenaikan persendian Rp. 300.0000,00 –
Rp. 386.024,00
Kenaikan jumlah utang dagang Rp. 360.000,00
Rp. 746.24,00
Kenaikan utang pajak Rp. 59.066,00
Rp. 805.030,00
Deviden Rp. 200.000,00
Perubahan jumlah kas Rp. 605.030,00
Saldo awal kas Rp. 200.000,00
Saldo akhir kas Rp. 805.030,00
25
Dalam perhitungan tersebut terlihat perubahan jumlah kas sebesar
Rp. 605.030,00 dimana jumlah ini tidak sama dengan jumlah perubahan posisi
kas yang terdapat pada skedul VII tentang perubahan posisi kas yaitu sebesar
Rp. 605.030,00. Selisih antara kedua angka tersebut menggambarkan pembayaran
bunga sebesar Rp. 29.970,00, karena dalam tabel VII di muka belum termasuk
pembayaran bunga atas modal yang dipinjam dari Bank.
26
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan ini penulis menyimpulkan bahwa : bab ini
menekankan pada dua buah laporan keuangan yang berguna dalam menganalisa
kebutuhan-kebutuhan keuangan perusahaan baik di masa lalu maupun untuk
proyeksi pada masa-masa yang akan datang.
Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana telah disajikan baik dengan
menggunakan cara konvensional artinya memperlihatkan perubahan dalam
current assets dan current liabilities (laporan dalam bentuk net working capital),
maupun laporan sumber-sumber dan penggunaan dana dalam bentuk prosentase.
Laporan dalam bentuk prosentase ini diperlukan agar dapat diadakan analisa uang
lebih mudah tentang sumber-sumber utama dana perusahaan serta pos-pos mana
saja yang merupakan penggunaan utama dana tersebut.
Peningkatan laporan sumber-sumber dan penggunaan dana ini terletak
pada “kemampuan yang diberikan” kepada manajer keuangan untuk
mengevaluasi sumber-sumber dan penggunaan dana pada masa lalu dan untuk
memproyeksikan sumber-sumber dan penggunaan dana di masa yang akan
datang. Penilaian atau evaluasi yang dilakukan oleh manajer keuangan tidak
hanya menyangkut dari mana sumber dan di mana dana tersebut ditanamkan,
tetapi juga akan dapat diperoleh suatu pandangan yang lebih mendalam tentang
27
apa yang terdapat dibalik angka-angka yang diperlihatkan dalam laporan sumber-
sumber dan penggunaan dana. Analisa terhadap bentuk dan besar dari masing-
masing sumber dan penggunaan dana akan memungkinkan manajer keuangan
untuk menemukan masalah dalam pos-pos tertentu. Misalnya, manajer keuangan
akan dapat mengetahui adanya tingkat piutang atau persediaan yang tinggi di
mana hal ini mungkin tidak sejalan dengan kebijaksanaan atau apa yang ingin
dicapai oleh perusahaan.
Budget kas atau seringkali pula disebut dengan istilah “cash forecast”
adalah merupakan bentuk laporan keuangan kedua yang dibahas dalam bab ini.
Dalam pembahasan ini ditekankan pada “nilai” dan “pentingnya” penyusunan
budget kas sebagai alat untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan jangka
pendek yang dapat diambil tindakan-tindakan yang sesuai untuk itu. Data untuk
pembuatan budget kas terutama didasarkan pada rencana penjualan di mana
rencana-rencana tersebut tentu saja akan dipengaruhi baik oleh faktor-faktor
eksternal maupun faktor-faktor internal.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan yaitu khususnya bagi para
pembaca yaitu mahasiswa umunya.
Bahwa seringkali akan sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan
keuangan tertentu yang dapat dipergunakan sebagai alat mengevaluasi operasi-
operasi perusahaan baik pada masa lalu maupun pada masa sekarang, disarankan
28
bagi pembaca, khususnya penulis dengan adanya bahan diskusi ini yaitu laporan
sumber dan penggunaan dana dan budget kas bisa menambah belajar dan
pengetahuan nantinya utamanya pada pelajaran perekonomian manajemen.
29