LAMPIRAN Lampiran 1. Diagram Alir Kerja Membuat konsentrasi ekstrak daun binahong : 1 Gram ekstrak ditambah aquades 10 ml kemudian di tambah larutan Twen 80 sebanyak 0,001 - Pengenceran serial larutan ekstrak daun binahong - Penanaman biakan bakteri pada tabung reaksi Di Inkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37 o C mengamati kekeruhan sampel dan dibandingkan dengan kontrol positif, kemudian tentukan KHM (sampel di streak pada media NA) Uji KBM, sampel di encerkan pada media NaCl 0,9 % sebanyak 9 ml. pengenceran sesuai kepadatan sel bakteri (10 6 ) pada kamar hitung (Haemocytometer) pengamatan menggunakan Mikroskop. Inkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37 o C Hitung Koloni dengan colony counter dan menentukan KBM Preparasi sampel daun binahong Ekstraksi Daun Binahong
32
Embed
LAMPIRAN Lampiran 1. Diagram Alir Kerja Preparasi …etheses.uin-malang.ac.id/1033/10/03520025 Lampiran.pdf · Diagram Alir Kerja Membuat konsentrasi ekstrak daun binahong : 1 Gram
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAMPIRAN
Lampiran 1. Diagram Alir Kerja
Membuat konsentrasi ekstrak daun binahong : 1 Gram ekstrak ditambah aquades 10 ml kemudian di tambah larutan Twen 80 sebanyak 0,001
- Pengenceran serial larutan ekstrak daun binahong - Penanaman biakan bakteri pada tabung reaksi
Di Inkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37oC
mengamati kekeruhan sampel dan dibandingkan dengan kontrol positif, kemudian tentukan KHM (sampel di streak pada media NA)
Uji KBM, sampel di encerkan pada media NaCl 0,9 % sebanyak 9 ml. pengenceran sesuai kepadatan sel
bakteri (106) pada kamar hitung (Haemocytometer) pengamatan menggunakan Mikroskop.
Inkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37oC
Hitung Koloni dengan colony counter dan menentukan KBM
Preparasi sampel daun binahong
Ekstraksi Daun Binahong
Lampiran 2.Skema kerja 2.1 Preparasi Sampel
- Dicuci bersih dan ditiriskan - Dikeringkan dengan cara diangin-anginkan - Dikeringkan di dalam green house selam 5 hari tidak
terkena sinar matahari secara langsung pada suhu 350C - Dihaluskan menggunakan blender sampai berbentuk
serbuk
Daun Binahong Segar
Sampel
2.2 .Ekstraksi Daun Binahong Dengan Metode Maserasi
- Sampel dimasukkan Erlenmeyer - Ditambahkan pelarut Etil asetat sebanyak 500 ml - Direndam sambil di Shaker selama 1 jam - Dimaserasi selama 24 jam pada suhu 50º C - Difiltrasi/dipisahkan dengan kertas saring
- Direndam sambil dishaker selama 1 jam
- Dimaserasi selama 24 jam seperti langkah - Difiltrasi/dipisahkan dengan kertas saring
- Direndam sambil dishaker selama 1 jam
- Dimaserasi selama 24 jam - Difiltrasi/dipisahkan dengan
kertas saring
Dibuang
- Filtrat 1,2,3 digabung kemudian di evaporasi dengan Rotary Evaporator Vakum pada suhu 500C
- Ekstrak siap diujikan
200 gr Sampel
Filtrat 1 Residu
Filtrat 2 Residu
Filtrat 3 Residu
Ekstrak Pekat
2.3. Identifikasi Senyawa Kimia 2.3.1 Uji Alkaloid
- ditambahkan 0,5 mL HCL 2% - ditambahkan 2-3 tetes reagen dragendrof dan 2-3 tetes
mayer 2.3.2 Uji Flavanoid
-ditambah serbuk Mg. 1 ml HCL pekat dan 2 ml amil alkohol
- di kocok kuat-kuat - terjadi perubahan warna, ditunjukkan dengan
imbulnya warna merah, kuning atau jingga pada lapisan amilalkohol
2.3.3 Uji Polifenol
-dilarukan dalam 10 ml air -dipanaskan selama 10 menit - laruan didinginkan dan disaring - filtrate di tetesi dengan FeCl3 sebanyak 3 tetes. - lalu diamati perubahan warnanya. - hasil positif polifenol terbentuk warna hijau kehitaman
Uji Fitokimia secara kualitatatif dan kuantitatif Dilakukan di Lab Kimia UIN MALIKI Malang dan Lab Kimia Universitas Muhammadiyah Malang.
- 1 gram ekstrak pekat daun binahong - diencerkan dengan menggunakan pelarut aquades 10 ml, - kemudian ditambahkan larutan tween 80 sebanyak 100 µL - kemudian divortek sampai homogeny - Kemudian di ujikan dengan pengenceran berseri dari konsentrasi 100%,
50%, 25%, 12,5%, 6,25% dan 3,125% pada masing-masing bakteri.
2. Uji Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Dan Konsentras i Bunuh
Minimum (KBM) • Untuk Uji Pada Bakteri Staphylococcus aureus
- 50% : 0,5 gram ektrak pekat + 9,5 ml aquades
- 45% : 0,45 gram ekstrak pekat + 9,55 ml aquades
- 40% : 0,4 gram ekstrak pekat + 9,6 ml aquades
- 35% : 0,35 gram ektrak pekat + 9,65 ml aquades
- 30% : 0,3 gram ektrak pekat + 9,7 ml aquades
- 25% : 0,25 gram ektrak pekat + 9,75 ml aquades
• Untuk Uji Pada Bakteri Pseudomonas aeruginosa
- 100% : 1 Gram ekstrak pekat + 9 ml aquades
- 90% : 0,9 gram ekstrak pekat+ 9,1 ml aquades
- 80% : 0,8 gram ekstrak pekat + 9,2 ml aquades
- 70% : 0,7 gram ekstrak pekat + 9,3 ml aquades
- 60% : 0,6 gram ekstrak pekat + 9,4 ml aquades
- 50% : 0,5 gram ekstrak pekat + 9,5 ml aquades.
Untuk Seluruh Pengenceran ditambahkan 1 ml larutan dari (campuran aquades 10 ml dan larutan tween 80 sebanyak 100 µL.)
Lampiran 3. Uji Aktivitas Antibakteri 3.1 Pembuatan Media 1. Media Nutrient Agar
- dilarutkan dengan aquades 500 mL dalam Erlenmeyer
- dipanaskan sampai mendidih - dimasukkan dalam beberapa tabung reaksi dan ditutup dg
kapas - disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121° C selama 15
menit. - Diletakkan dalam posisi miring selama 24 jam pada suhu - 37° C
2. Media Nutrient Broth
- dilarutkan dengan aquades 500 mL dalam Erlenmeyer
- dipanaskan sampai mendidih - dimasukkan dalam beberapa tabung reaksi dan ditutup dg
kapas - disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121° C selama 15
menit. - Diletakkan dalam posisi miring selama 24 jam pada suhu - 37° C
Media agar miring
Media agar miring
6 gram nutrient agar
14,5 gram nutrient broth
3.2 Peremajaan Biakan Bakteri Murni - di goreskan pada media agar padat pada cawan secara aseptis
- Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37° C dalam incubator. - diambil satu koloni, ditumbuhkan dimedia NB dinkubasi selama 24 Pada suhu 37°C kemudian,
-kekeruhan bakteri pada media dibandingka dengan NB tanpa bakteri 3.3 Pembuatan Suspensi Bakteri
- diambil 1 ose, kemudian dilarutkan pada media NaCL fisiologis 0,9% sebanyak 5 ml.
- di vortek biar homogen - dibandingkan dengan standar Mc Farland 108 sel/ml. - diencerkan 100x pada media NaCl fisiologis 0,9% dan
media NB - didapatkan suspensi bakteri sebanyak 106 bakteri sel/ml,
Biakan Murni Bakteri
Peremajaan Bakteri
Hasil peremajaan bakteri
Bakteri siap di ujikan
3.4 Uji Aktivistas Bakteri Dengan Metode Dilusi Tabung
- Menyiapkan tabung sebanyak 8, 2 kontrol 6 perlakuan - ditambahkan 4 ml media Nutrient Broth - ditambahkan larutan ekstrak dg konsenrasi 100% sebanyak 1 ml - kemudian di encerkan dengam mengambil 1 ml ke setiap tabung - ditambahkan suspensi bakteri sebanya 1 ml pada tiap tabung - diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 370 C - diamati kejernihan pada media tabung - di streaking/ di gores pada media NA pada cawan petri - di inkubasikan pada suhu 37° C selama 18-24 jam - diamati pertumhan bakteri untuk hasil KHM
- Menyiapkan tabung sebanyak 8, 2 kontrol 6 perlakuan - ditambahkan 1 ml suspensi biakan bakteri aktif dan dihomogenkan - ditambahkan larutan ekstrak sesuai konsenrasi sebanyak 1 ml - diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 370 C - diamati kejernihan pada media tabung - diambil suspensi bakteri sebanyak 1 ml (106) - diencerkan pada media FeCL 0,9% sebanyak 9 ml - di streaking/ di gores pada media NAP pada cawan petri - di inkubasikan pada suhu 37° C selama 18-24 jam - dihitung jumlah koloni menggunakan colony counter
Uji (KHM)
HASIL
Hasil dari KHM
HASIL
Lampiran : 4
Tabel 1. Data pengaruh pemberian konsentrasi ekstrak daun binahong (Anredera cordifoilia (Ten) Steenis) Terhadap Penurunan Jumlah Koloni bakteri Staphylococcus aureus Per ml (106 sel/ml)
a Dependent Variable: jumlah koloni bakteri Pseudomonas per ml
Lampiran 9
• Pengaruh Konsentrasi Ekstrak daun Binahong dengan Penurunan 99,9%
Asal Sub Biakan (0%) Pada Kedua Bakteri Uji
1. Kadar Bunuh Minimum Ekstrak Daun Binahong Anredera cordifolia (Ten) Steenis pada bakteri Staphylococcus aureus per ml (106 sel/ml) dengan penurunan 99,9% asal sub biakan 0% (kontrol)
Total 30431741 31433470 30824731 92689942 30896647 0 0
2. Kadar Bunuh Minimum Ekstrak Daun Binahong Anredera cordifolia (Ten) Steenis pada bakteri Pseudomonas aureginosa per ml (106 sel/ml) dengan penurunan 99,9% asal sub biakan 0% (kontrol)