Top Banner
Paracetamol (Farmakope Indonesia Edisi III halaman 37) 1 . Sinonim : Acetaminophenum, asetaminofen, N-asetil-4-aminofenol 2 . Rumus molekul :C 8 H 9 NO 2 3 . Struktur molekul : 4 . Berat molekul : 151,16 5 . Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa pahit. 6 . Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P, dan dalam 9 bagian propilenglikol P, larut dalam larutan alkali hidroksida. 7 . Persyaratan : Asetaminofen mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C 8 H 9 NO 2 dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
22

Diagram Alir Spektro

Feb 14, 2016

Download

Documents

bil

diagram alir
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Diagram Alir Spektro

Paracetamol (Farmakope Indonesia Edisi III halaman 37)

1. Sinonim : Acetaminophenum, asetaminofen, N-asetil-4-

aminofenol

2. Rumus molekul : C8H9NO2

3. Struktur molekul :

4. Berat molekul : 151,16

5. Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih; tidak berbau;

rasa pahit.

6. Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian

etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton P,

dalam 40 bagian gliserol P, dan dalam 9

bagian propilenglikol P, larut dalam larutan

alkali hidroksida.

7. Persyaratan : Asetaminofen mengandung tidak kurang dari

98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H9NO2

dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.

Page 2: Diagram Alir Spektro

Coffein (Farmakope Indonesia Edisi III halaman 175)

1. Sinonim : Coffeinum, Kofeina, 1,3,7-trimetilksantina.

2. Rumus molekul : C8H10N4O2

3. Struktur molekul :

4. Berat molekul : 194,19

5. Pemerian : Serbuk atau hablur bentuk jarum mengkilat,

biasanya menggumpal; putih; tidak berbau;

rasa pahit.

6. Kelarutan : Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol

(95%) P; mudah larut dalam kloroform P;

sukar larut dalam eter.

7. Persyaratan : Kofeina mengandung tidak kurang dari

98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H10N4O2

dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.

LAMPIRAN I

Page 3: Diagram Alir Spektro

PERHITUNGAN

Penentuan Kadar Paracetamol dan Kofein dalam Tablet

Sampel paracetamol yang ditimbang :

Bobot 20 tablet = 13,8412 gram

Bobot per tablet = 13,8412 gram

20

= 0,69206 gram

= 692,06 mg

Bobot yang ditimbang = 150 mg x 692,06 mg

500 mg

= 207,618 mg

= 0,2076 gram

Faktor Pengenceran 1 = 50/5

Faktor Pengenceran 2 = 50/5

Jumlah larutan awal = 100 mL

Persamaan regresi linier paracetamol :

Pada λ = 243 nm (y1); ypct = 0,0805x - 0,02 ……….…....(Persamaan A1)

Pada λ = 272,8 nm (y2); ypct = 0,0188x + 0,0094 ……….....(Persamaan A2)

Persamaan regresi linier kofein :

Pada λ = 243 nm (y1); ykofein = 0,0152x + 0,0053……….(Persamaan B1)

Pada λ = 272,8 nm (y2); ykofein = 0,0551x + 0,0060……….(Persamaan B2)

A rata-rata pada λ1 243 nm (y1) = 0,9485 nm

A rata-rata pada λ2 272,8 nm (y2) = 0,266 nm

A. Gabungan persamaan regresi linier paracetamol dan kofein pada λ1 243 nm

Page 4: Diagram Alir Spektro

(Persamaan A1 dan B1)

λ = 243 nm (y1)

ypct = 0,0805x - 0,02

ykofein = 0,0152x + 0,0053

+

y = 0,0805xpct + 0,0152xkof - 0,0147……………..(Persamaan 1)

B. Gabungan persamaan regresi linier paracetamol dan kofein pada λ2 272,8 nm

(Persamaan A2 dan B2)

λ = 272,8 nm (y2)

ypct = 0,0188x + 0,0094

ykofein = 0,0551x + 0,0060

+

y = 0,0188xpct + 0,0551xkof - 0,0154………………(Persamaan 2)

C. Menghitung paracetamol dengan eliminasi kofein pada persamaan 1 dan

persamaan 2

0,9485 = 0,0805xpct + 0,0152xkof - 0,0147 x 3,525

0,266 = 0,0188xpct + 0,0551xkof - 0,0154 x 1

3,4383 = 0,2918xpct + 0,0551xkof + 0,0532

0,266 = 0,0188xpct + 0,0551xkof - 0,0154

-

3,1728 = 0,273 xpct + 0,0378

3,2106 = 0,273 xpct

xpct = 3,21060,273

= 11,7604 µg/mL

Page 5: Diagram Alir Spektro

Bobot paracetamol dalam 100 mL(Jumlah larutan awal saat melarutkan sampel) :

= 11,7604 µg/mL x FP 1 (50/5) x FP 2 (50/5) x 100 mL

= 117604 µg = 117,604 mg

Bobot paracetamol/tablet = Bobot hasil penetapan kadar x bobot rata-rata/tab

Bobot sampel yang ditimbang

= 117,604mg x692,06mg

207,618mg

= 392,0133 mg/tab

Kadar paracetamol dalam tablet Bobot paracetamol / tab

Dosis paracetamol padaetiket (mg)x100 %b /b

= 392,0133mg

500mgx 100%b/b

= 78,4026 % b/b

D. Menghitung kofein dengan memasukkan nilai Xpct (Xpct=11,7604 µg / mL) ke

dalam salah satu persamaan

0,9485 = 0,0805xpct + 0,0152xkof - 0,0147

0,9485 = 0,0805(11,7604) + 0,0152xkof - 0,0147

0,9485 = 0,9467 + 0,0152xkof - 0,0147

0,9485 = 0,0152xkof + 0,932

Xkof = 1,0855 µg / mL

Bobot kofein dalam 100 mL (Jumlah larutan awal sampel) :

= 1,0855 µg/mL x FP 1 (50/5) x FP 2 (50/5) x 100 mL

= 10855 µg

= 10,855 mg

Page 6: Diagram Alir Spektro

Bobot kofein/tablet = Bobot hasil penetapan kadar x bobot rata-rata/tab

Bobot sampel yang ditimbang

= 10,855mg x692,06mg

207,618mg=36,16mg / tab

Kadar paracetamol dalam tablet Bobot kofein/ tab

Dosiskofein padaetiket (mg )x 100 %b/b

= 36,16mg

35mgx100%b /b

= 103,314 % b/b

Page 7: Diagram Alir Spektro

LAMPIRAN II

SPEKTRUM UV-VISSIBLE

3.1 Hasil Spectrum Spektrofotometri UV-Vis Terhadap Larutan Sampel Paracetamol

Terhadap Kofein

nm.200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Abs

.

1.000

0.800

0.600

0.400

0.200

0.000

Kofein 272,8 nm

paracetamol 243 nm

Page 8: Diagram Alir Spektro

3.2 Hasil Spectrum Spektrofotometri UV-Vis Terhadap Larutan Sampel Kofein

Terhadap Paracetamol

nm.200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Abs

.

1.0000

0.8000

0.6000

0.4000

0.2000

0.0000

Kofein 273,2 nm

Parasetamol243,2 nm

Page 9: Diagram Alir Spektro

LAMPIRAN III

KURVA KALIBRASI

4.1 Kurva Kalibrasi Sampel Paracetamol Hasil Pengenceran pada λmax Paracetamol

243 nm

2 4 6 8 10 12 14 16 180

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

f(x) = 0.0805 x − 0.02R² = 0.999862237700582

Kurva Kalibrasi Paracetamol pada 243 nm

4.1 Kurva Kalibrasi Sampel Paracetamol Hasil Pengenceran pada λmax Paracetamol

272,8 nm

Page 10: Diagram Alir Spektro

2 4 6 8 10 12 14 16 180

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

f(x) = 0.0187857142857143 x − 0.00942857142857148R² = 0.999176609944241

Kurva Kalibrasi Paracetamol pada 272,8 nm

4.3 Kurva Kalibrasi Sampel kofein Hasil Pengenceran pada λmax Kofein

243 nm

0 2 4 6 8 10 12 140

0.020.040.060.08

0.10.120.140.160.18

0.2

f(x) = 0.0158167539267016 x − 0.00530890052356021R² = 0.99648419454371

Kurva Kalibrasi Kofein pada 243,2 nm

4.4 Kurva Kalibrasi Sampel kofein Hasil Pengenceran pada λmax Kofein

272,8 nm

Page 11: Diagram Alir Spektro

0 2 4 6 8 10 12 140

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

f(x) = 0.0557486910994764 x − 0.0060331588132635R² = 0.996798414649009

Kurva Kalibrasi kofein pada 272,8 nm

LAMPIRAN IV

DIAGRAM ALIR PERCOBAAN

1. Diagram Alir Pembuatan Larutan Baku Pembanding Paracetamol

100,0 mg Baku Pembanding Paracetamol

- dimasukkan ke dalam labu

takar 100 mL

- ditambahkan aquadest hingga

tanda batas

Larutan Baku Pembanding Paracetamol 1000 ppm

- dipipet sebanyak 5,0 mL

- diencerkan hingga 50,0 mL

Larutan Baku Pembanding Paracetamol 100 ppm

- dipipet 2

mL

- diencerkan

hingga 50

mL

- dipipet 3

mL

- diencerkan

hingga 50

mL

- dipipet 2

mL

- diencerkan

hingga 25

mL

- dipipet 5

mL

- diencerkan

hingga 50

mL

- dipipet 3

mL

- diencerkan

hingga 25

mL

- dipipet 7

mL

- diencerkan

hingga 50

mL

- dipipet 4

mL

- diencerkan

hingga 25

mL

Larutan BP

PCT 4 ppm

Larutan BP

PCT 6 ppm

Larutan BP

PCT 16 ppmLarutan BP

PCT 14 ppm

Larutan BP

PCT 12 ppm

Larutan BP

PCT 8 ppm

Larutan BP

PCT 10 ppm

Page 12: Diagram Alir Spektro

24

2. Diagram Alir Pembuatan Larutan Baku Pembanding Coffein

Larutan BP

PCT 4 ppm

Larutan BP

PCT 6 ppm

Larutan BP

PCT 16 ppmLarutan BP

PCT 14 ppm

Larutan BP

PCT 12 ppm

Larutan BP

PCT 8 ppm

Larutan BP

PCT 10 ppm

- diukur serapan pada λ1 dan λ2

Kurva Kalibrasi Paracetamol

100,0 mg Baku Pembanding Coffein

- dimasukkan ke dalam labu

takar 100 mL

- ditambahkan aquadest hingga

tanda batas

Larutan Baku Pembanding Coffein 1000 ppm

- dipipet sebanyak 5,0 mL

- diencerkan hingga 50,0 mL

Larutan Baku Pembanding Coffein 100 ppm

- dipipet 1

mL

- diencerkan

hingga 100

mL

- dipipet 1

mL

- diencerkan

hingga 50

mL

- dipipet 2

mL

- diencerkan

hingga 50

mL

- dipipet 3

mL

- diencerkan

hingga 50

mL

- dipipet 2

mL

- diencerkan

hingga 25

mL

- dipipet 5

mL

- diencerkan

hingga 50

mL

- dipipet 3

mL

- diencerkan

hingga 25

mL

Larutan BP

PCT 1 ppm

Larutan BP

PCT 2 ppm

Larutan BP

PCT 12 ppmLarutan BP

PCT 10 ppm

Larutan BP

PCT 8 ppm

Larutan BP

PCT 4 ppm

Larutan BP

PCT 6 ppm

- diukur λmaks

λ2

Page 13: Diagram Alir Spektro

λ2

Page 14: Diagram Alir Spektro

3. Penetapan Kadar Paracetamol dan Coffein dalam tablet (duplo)

20 tablet sampel

- ditimbang

- dihitung rata-rata bobot tablet

- diserbukkan

- ditimbang serbuk tablet setara 150,0 mg

Paracetamol

- dimasukkan ke dalam labu takar 100,0 mL

- ditambahkan aquadest hingga tanda batas

- disonifikasi larutan selama 10 menit

- disaring

Larutan induk sampel Residu

- dipipet 5,0 mL

- diencerkan hingga 50,0 mL

Larutan sampel hasil pengenceran 1

- dipipet 5,0 mL

- diencerkan hingga 50,0 mL

Larutan sampel hasil pengenceran 2

- diukur serapannya pada λ1 dan λ2

- dihitung persentase kadarnya

Persentase kadar

Paracetamol dan Coffein

dalam tablet

Page 15: Diagram Alir Spektro

DIAGRAM ALIR PERCOBAAN

Penetapan zero crossing sulfametoksazol dan pembutan kurva kalibrasi

24

75 mg Baku Pembanding sulfametoksazol

- dimasukkan ke dalam labu takar

250 mL

- ditambahkan NaOH 0,1 N

hingga tanda batas, sonifikasi

Larutan induk silfametoksazol

- dipipet 1

mL

+ NaOH ad

25 mL

- dipipet 2

mL

+ NaOH ad

25 mL

- dipipet 3

mL

+ NaOH ad

25 mL

- dipipet 4

mL

+ NaOH ad

25 mL

- dipipet 5

mL

+ NaOH ad

25 mL

- Dipipet 6

mL

+ NaOH ad

25 mL

12 ppm 24 ppm 72ppm60 ppm36 ppm 48 ppm

- diukur λmaks

λ1

- diukur serapan pada λ1 dan λ2

Kurva Kalibrasi sulfametoksazol

Page 16: Diagram Alir Spektro

Penetapan zero crossing trimetoprim dan pembutan kurva kalibrasi

24

75 mg Baku Pembanding trimetoprim

- dimasukkan ke dalam labu takar

250 mL

- ditambahkan NaOH 0,1 N

hingga tanda batas, sonifikasi

Larutan induk silfametoksazol

- Pipett25 mL lar.induk

- -encerkan dgn NaOH

0,1 N ad 50 mL

- dipipet 1

mL

+ NaOH ad

50 mL

- dipipet 2

mL

+ NaOH ad

50 mL

- dipipet 3

mL

+ NaOH ad

50 mL

- dipipet 4

mL

+ NaOH ad

50 mL

- dipipet 5

mL

+ NaOH ad

50 mL

- Dipipet 6

mL

+ NaOH ad

50 mL

3 ppm 6 ppm 18 ppm 15 ppm9 ppm 12 ppm

- diukur λmaks

λ1

- diukur serapan pada λ1 dan λ2

Kurva Kalibrasi trimetropim

Page 17: Diagram Alir Spektro

Penetapan Kadar sulfametoksazol dalam tablet (duplo)

20 tablet sampel

- ditimbang

- dihitung rata-rata bobot tablet

- diserbukkan

- ditimbang serbuk tablet setara 75 mg

sulfametoksazol

- dimasukkan ke dalam labu takar 250 mL

- ditambahkan NaOH 0,1 N hingga tanda

batas

- disonifikasi larutan selama 15 menit, saring

- disaring

Larutan induk sampel Residu

- dipipet 5,0 mL

- diencerkan hingga 50,0 mL

- diukur serapannya pada λ2

- dihitung persentase kadarnya

Persentase kadar

sulfametoksazol dalam

tablet

Page 18: Diagram Alir Spektro

Penetapan Kadar trimetoprim dalam tablet (duplo)

20 tablet sampel

- ditimbang

- dihitung rata-rata bobot tablet

- diserbukkan

- ditimbang serbuk tablet setara 25 mg

trimetropim

- dimasukkan ke dalam labu takar 250 mL

- ditambahkan NaOH 0,1 N hingga tanda

batas

- disonifikasi larutan selama 15 menit, saring

- disaring

Larutan induk sampel Residu

- dipipet 5,0 mL

- diencerkan hingga 50,0 mL

- diukur serapannya pada λ1

- dihitung persentase kadarnya

Persentase kadar

trimetropim dalam tablet